Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.1 HASIL
dapat mengandalkan hanya pada tanaman rakyat ataupun perkebunan rakyat saja.
Demi tercapainya supply cengkeh secara teratur dan dengan didukung harga
cengkeh yang relatif stabil membuat beliau mengatakan bahwa 30% cengkeh
untuk industri rokok harus dihasilkan oleh atau diproduksi oleh perkebunan besar
dan mendapat persetujuan pada tahun 1959/1960, maka dari itu Gabungan
Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia atau yang dulu dikenal dengan GAPPRI di
Pilot Proyek Perkebunan Besar Cengkeh di Pulau Jawa. Bersamaan dengan itu,
lahir pula 3 saudara lainnya yaitu Kebun Selokaton di Sukorejo (Jawa Tengah),
Kebun Pasirmadang di Jasinga Bogor dan Kebun Jonggol di Jawa Barat. Akibat
gangguan dari oknum BTI/PKI pada masa pra G.30.S/PKI tahun 1963-1965,
24
25
akhirnya Kebun Jonggol terpaksa dihapus. Hingga saat ini ketiga kebun terdahulu
tetap survive, bahkan Kebun Branggah Banaran menjadi tulang punggung dari PT.
Kebun Branggah Banaran adalah salah satu dari ketiga Pilot Proyek yang
Blitar, Propinsi Jawa Timur. Kebun Branggah Banaran sendiri berada pada
ketinggian terendah 395 Mdpl dan ketinggian tertinggi 600 Mdpl. Sebelum
ditanami dengan pohon cengkeh, Kebun Branggah Banaran adalah bekas dari
kebun karet, yang berada di bawah bendera Perusahaan WATTY & Co.
Selama masa penjajahan Jepang dan revolusi fisik, kebun ini terlantar dan
tanaman karet yang tertanam sudah tidak menghasilkan lagi dan tanahnya dalam
keadaan kritis, kritis dalam artian tanahnya sudah kurus dan terjadi erosi yang
berat di banyak titik. Hal ini terlihat dari berbagai tanaman yang di tanam oleh
penduduk sekitar seperti ketela pohon dan jagung yang buahnya kecil serta
26
terdapat alang – alang dan rumput liar dimana – mana. Perkebunan Branggah
Banaran menempati areal seluas 539.70 HA. Kebun ini terletak ±10 Km dari
Kecamatan Doko ke arah utara. Perkebunan ini mudah sekali dicapai melalui
kendaraan roda empat, karena dilalui oleh jalan ber-aspal (kelas III Kabupaten).
antara 0 s/d 40 ketinggian antara 400-650 M dari permukaan laut. Tipe iklim
termasuk S-Schmid & Ferguson, dan jenis tanah latosol merah kecoklatan dengan
keasaman tanah antara 4.5-5.5. Dari luas areal 539.7 Ha ini yang 92.4 % nya telah
ditanami cengkeh ±70.000 pohon, sedang areal sisanya terdiri dari kawasan
Kebun Bagian Branggah, Kebun Bagian Banaran, Bagian Umum & Prasarana dan
bagian di pimpin oleh Kepala Bagian dan memiliki kantor bagian masing-masing.
Setiap kantor bagian terdapat juru tulis yang bertugas untuk mengerjakan semua
di kirimkan ke bagian kantor pusat untuk diolah dan dijadikan satu menjadi
cengkeh muda, perawatan cengkeh produktif dan panen. Bagian Umum dan
27
processing sampai produksi pada waktu panen. Bagian Kantor menangani bidang
sebagainya. Bagian Kantor menjadi pusat dari pekerjaan yang dilakukan oleh
kantor-kantor bagian.
membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Kantor bagian kebun mencari tenaga
kerja untuk proses pemetikan cengkeh, karena pohon cengkeh yang produktif
tidaklah sedikit maka untuk mendapat bunga cengkeh yang berkualitas harus
segera dipanen. Sama halnya di kantor bagian umum juga membutuhkan tenaga
khusus perempuan yang tidak sedikit untuk proses pemisahan antara bunga
cengkeh dan pakang. Pencarian tenaga kerja panen dilakukan atas tiga wilayah
yaitu ring 1 meliputi desa di sekitar kebun, ring 2 meliputi desa di luar kebun
tetapi masih dalam satu wilayah kecamatan dan ring 3 mencakup tenaga kerja dari
luar kecamatan.
Lamanya proses panen tergantung dari tenaga kerja itu sendiri, hal ini di
miliki maka hasil panen semakin cepat terlaksana. Khusus untuk tenaga kerja
borongan tergantung dari hasil yang mereka dapatkan pada hari itu. Adapaun
tenaga harian yang di kontrak pada waktu tertentu bersifat sementara, jika tidak
ada pekerjaan yang dilakukan maka tenaga kerja kontrak tersebut di berhentikan.
28
BANARAN
Pengertian visi dasar adalah merupakan semua apa yang anda percayai
dapat dan mampu anda laksanakan dengan baik. Suatu pekerjaan atau hal yang
masa atau waktu yang telah di tentukan. Visi merupakan pencerminan dari
beberapa keyakinan dan asumsi mengenai semua yang baik mengenai masalah
ilmu, teknologi, kemanusiaan, politik, ekonomi, seni dan budaya serta etika.
(Indrakaralesa, 2007).
Misi merupakan langkah untuk dapat mencapai suatu keinginan atau visi
yang telah di bangun atau di rancang sedemikian rupa. Misi di lakukan untuk
dapat mewujudkan visi yang di tetapkan. Guna mewujudkan visi kita harus
memiliki tekat dan kemauan yang tinggi agar hal tersebut cepat terwujud.
4.2 PEMBAHASAN
sesungguhnya dapat diubah dan diperbaiki. Perilaku diubah dari satu keadaan ke
keadaan lain yang lebih baik namun dalam hal ini harus dicatat bahwa
perekayasaan perilaku ini harus dilaksanakan secara sadar, baik oleh organisasi
dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang. Sasaran dan program
(Syafaruddin, 2001:217).
1. Jalur Diklat
pelatihan, seminar, lokakarya, penyuluhan dan lain sebagainya. Jalur diklat ini
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para karyawan agar
adanya peralatan baru, adanya gaya kepemimpinan dan arahan pekerjaan yang
pemberian bonus dan insentif, promosi jabatan, rekreasi bersama dan lain
sebagainya. Jalur non diklat ini bertujuan untuk memancing para karyawan agar
tetap betah bekerja di perusahaan tersebut dan juga dapat menyegarkan pikiran
para karyawan agar tidak stres dan selalu fokus dalam pekerjaanya. Khusus untuk
promosi jabatan hal ini bertujuan agar karyawan mampu menunjukkan segala
kemampuan yang mereka miliki untuk perusahaan agar mendapatkan posisi yang
1. Pelatihan Keahlian
peralatan ataupun teknologi yang semakin modern agar nanti jika ada suatu
kendala para karyawan mampu mengatasi kendala tersebut. Pelatihan yang telah
sistem pemupukan dan pengobatan tanaman serta pelatihan antisipasi hama dan
penyakit baru.
2. Pelatihan Ulang
untuk pekerjaan mereka saat ini ataupun di masa yang akan datang dimana sistem
pekerjaan tersebut akan terus berubah setiap waktunya. Pelatihan ulang yang telah
bidang keahlian para karyawan agar mampu menguasai segala bidang pekerjaan
apapun yang mereka pelajari. Hal ini akan memudahkan perusahaan bilamana di
dalam suatu pekerjaan tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja maka tenaga
kerja dari bagian lainlah yang akan perusahaan ambil untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa harus merekrut tenaga kerja baru. Contoh
4. Pelatihan Kreatifitas.
mempunyai ide dan gagasan untuk memajukan perusahaan tersebut. Semua ide
dan gagasan para karyawan di tamping untuk bahan orientasi pada karyawan yang
keahlian kurang begitu diterapkan, hal ini terlihat pada bagian tertentu
pelamar baru akan dilihat dan diuji, jika masuk ke dalam kriteria maka bisa
dan tepat.
tersebut.
35
diantaranya :
kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human
(2) Efisien
semakin besar.
produksi membutuhkan tenaga yang banyak hal ini untuk mengurangi waktu
arahan melalui P2K3 perusahaan dan diteruskan ke para pekerja kiat khusus
(6) Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
sudah sangat baik, hal ini berdasar kepada Pemimpin Kebun dan semua
(7) Leadership
dengan sangat optimal, hal ini berdasar pada peran seorang kepala bagian
(8) Insentif
Insentif ataupun pemberian bonus juga sudah sangat baik dilaksanakan di PT.
mempunyai dedikasi dan cara kerja di atas rata-rata akan menerima insentif
tidaklah berjalan lancar seperti yang diharapkan. Penulis meyakini kesulitan yang
perusahaan atau instansi yang lain. Kendala yang di hadapi tersebut adalah :
menghambat, karena tidak semua tenaga kerja mengerti dan bisa diajak
karyawan maupun tenaga kerja yang lain. Karena inilah maka diperlukan
tenaga ahli atau minimal mengerti tentang sistem yang akan dikembangkan.
39
2. Faktor Teknologi
maka perusahaan tersebut harus membeli peralatan yang baru dan ditambah
tersebut.
3. Faktor Biaya
dikarenakan semua jalur diklat maupun non diklat dalam pembahasan di Bab
karyawan, maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
tersebut.