Вы находитесь на странице: 1из 4

Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Luka Ulkus Diabetes

Pada Tn. S Di Ruang Teratai RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen

Nama Mahasiswa : Fuji Rahma Harianti

NIM : P27220016 204

Ruang : Teratai RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen

Tanggal : 02 November 2017

A. Identitas klien
Nama klien : Tn. S
Umur : 45 tahun
RM : 217xxx
Alamat : Dukuh RT 05 Plosorejo Gondang, Sragen
Keluhan Utama : Pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kanannya, lukanya terbuka.
B. Diagnosa medis
Diabetes Mellitus + Ulkus
C. Diagnosa keperawatan :
Resiko Infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit
D. Data Pendukung Diagnosa Keperawatan
DS : pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kanannya, lukanya terbuka.
DO: terdapat luka ulkus diabetik di pedis kanan

E. Dasar Pemikiran
Membersihkan Luka Merupakan Faktor Yang Paling Penting Dalam Pencegahan Infeksi Luka.
Sebagian Besar Luka Terkontaminasi Saat Pertama Datang. Luka Tersebut Dapat Mengandung Darah
Beku, Kotoran, Jaringan Mati Atau Rusak Dan Mungkin Benda Asing.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan dan Tujuan Injeksi


1. Prinsip Tindakan:
a. Steril
2. Tujuan:
a. Mencegah timbulnya infeksi
b. Membantu untuk proses penyembuhan luka.

3. Prosedur tindakan keperawatan Perawatan Luka


Peralatan :
Bak Instrumen yg berisi :

1. Pinset Anatomi
2. Gunting Debridemand
3. Pinset Chirurgis
4. Kom : 3 buah
5. Kasa Steril

Peralatan lain terdiri dari :

1. Sarung tangan
2. Plester atau perekat
3. Desinfektant
4. Alkohol 70%/ wash bensin
5. NaCl 0,9%
6. Gunting Plester
7. Verband
8. Bengkok : 2 buah,1 buah berisi larutan desinfektan
9. Obat luka sesuai kebutuhan

Prosedur pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi

1. Melakukan Verifikasi program sebelum proses tindakan


2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam & menyapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan perawatan luka dilakukan.

Tahap Kerja

1. Menjaga dan menjamin privacy


2. Mengatur posisi pasien agar luka dapat terlihat dengan jelas
3. Membuka peralatan
4. Menggunakan sarung tangan
5. Membasahi plaster dengan alkohol/wash bensin & buka dengan memakai pinset
6. Membuka balutan lapis terluar
7. Membersihkan seputar luka & bekas plester
8. Membuka balutan lapis dalam
9. Menekan daerah tepi luka (sepanjang luka) untuk dapat mengeluarkan adanya pus
10. Melakukan debridement
11. Membersihkan luka dengan memanfaatkan cairan NaCl
12. Melakukan kompres desinfektant & tutup dengan kassa
13. Memasang plester atau verband
14. Merapikan pasien

Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yg dilakukan


2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat semua kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan.

G. Analisa sintesa tindakan keperawatan


Cefotaxime adalah obat untuk berbagai macam infeksi bakteri, cara kerjanya adalah dengan
menghentikan pertumbuhan bakteri. Namun dalam pemberiannya, tidak semua pasien cocok dengan
dengan antibiotik, karena terdapat beberapa kasus dimana ada pasien yang alergi dengan antibiotik.
Karenanya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat alergi tersebut maka perlu dilakukan tes
uji alergi sebelum pasien diberikan terapi antibiotik.

H. Bahaya yang mungkin muncul


Bahaya yang mungkin muncul dalam pelaksanaan perawatan pada luka diabetes salah satunya adalah
terjadinya infeksi pada luka. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu penggunaan teknik steril dalam
pelaksanaan perawatan luka.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan


Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan di atas yaitu
melakukan tindakan secara aseptik, melaksanakan kolaborasi dengan medis terkait pemberian terapi
antibiotik, observasi tanda tanda vital pasien.

J. Hasil Yang Didapatkan Setelah melakukan Tindakan


S:- Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri pada luka
O:- luka basah, bersih dan nanah mulai berkurang
A: Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan tindakan secara aseptik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Observasi Tanda-tanda vital

K. Evaluasi
a. Tindakan dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril
b. Mahasiswa harus lebih memahami prinsip dalam prosedur tindakan, prinsip tersebut menyangkut
pembersihan atau pencucian luka dan prinsip kedua berhubungan dengan pemilihan balutan sesuai
dengan jenis luka. Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing,
yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi
dengan air steril atau NaCl 0,9 %.
Luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan
air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %. Cairan antiseptik sebaiknya tidak
digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam
proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika
dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum 1% karena tidak menimbulkan bekas
warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi alergi.
L. Daftar Pustaka
M. Kusyati. Eni , dkk. 2012. Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta:
EGC

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2880696/pdf/kjim-25-207.pdf Correspondence to Heung-


Woo Park, M.D. 2009. The Current Practice of Skin Testing for Antibiotics in Korean Hospitals .
Department of Internal Medicine, Seoul National University Hospital, Yeongeon-dong, Jongno-gu, Seoul
South Korea

mengetahui
Mahasiswa praktikan Pembimbing Klinik/CI

(…………………….) (……………………….)

Вам также может понравиться