Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengertian
fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal
pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.
dalam tubuh, oksigen berperan penting dalam proses metabolism sel tubuh.
Kekurangan oksigan bisa menyebabkan hal yangat berartibagi tubu, salah satunya
oleh karena itu setiap perawat harus paham dengan manisfestasi tingkat pemenuhan
oksigen pada klienya serta mampu mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan
bisa disebut jakun. Selain berperan sebagai penghasil suara, laring juga
Sistem pernafasaan bawah terdiri atas trakea dan paru-paru yang dilengkapi
dan kiri.
Paru. Paru-paru ada dua buah teletak di sebelah kanan dan kiri.Masing-
masing paru terdiri atas beberapa lobus (paru kanan 3 lobus dan paru
luar paru-paru dilapisi oleh dua lapis pelindung yang disebut pleura.
a. Pernapasan eksternal
eksternal dan sel tubuh. Secara umum proses ini berlangsung dalam
1) Ventilasi pulmoner
b. Pernapasan internal
CO2 antara kapiler sistemik dan sel jaringan. Seperti di kapiler paru,
C. ETIOLOGI
a. Faktor Fisiologi
terganggunya oksigen(O2)
obesitas, muskulur sekeletal yang abnormal, penyakit kronis seperti TBC paru.
b. Faktor Perilaku
1) Nutrisi, misalnya gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang.
coroner
c. Patologi
gravis)
d. Maturasional
2. Bayi dan taddler, adanya resiko infeksi saluran pernafasa dan merokok
3. Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
4. Dewasa muda dan pertengahan. Diet yang tidak sehat, kurang aktifitas stress
pernafasan mulut.
1. Hiperventilasi
2. Hipoventilasi
tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaaan
elektrolit.
3. Hipoksia
E. BATASAN KARAKTERISTIK
MAYOR
MINOR
Ortopnea
condong kedepan)
Peningkatan kegelisahan
Ketakutan
F. Manifestasi Klinik
Dispnea
Takhipnea
G. Fokus Pengkajian
Riwayat Keperawatan
atas.
apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TBC, dan lain-lain ?
Riwayat kardiovaskuler
Gaya hidup
merokok , keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum:
b. Kesadaran :
1) Kepala:
Atur pasien dalam posisi duduk atau berdiri (tergantung kondisi pasien). Bila
Palpasi dengan cara merotasi dengan lembut ujung jari ke bawah dari tengah
2) Mata
3) Hidung:
Palpasi lembut batang dan jaringan lunak hudung adanya nyeri, massa dan
minta pasien bernapas melalui hidung. Bandingkan antara neres kanan dan
kebelakang. Dengan bantuan penlight amati warna, lesi, cairan, massa, dan
pembengkakan.
4) Telinga:
kedalam dan tulang telinga ke bawah daun telinga (bila peradangan akan
nyeri).
Tarik daun teinga secara perlahan ke atas dan ke belakang. Pada anak-anak
daun telinga ditarik ke bawah, kemudian amati liang telinga adanya kotoran,
6) Leher:
7) Dada
saluran/rongga pernapasan)
friction)
8) Abdomen:
Inspeksi dari depan dan samping pasien (adanya pembesaran, datar, cekung,
kebersihan umbilikus)
9) Genitourinari:
10) Ekstremitas:
11) Kulit
Edema.
Edema periorbital.
Sianosis
Clubbing finger.
pernapasan normal(eupnea)
EKG
Echocardiography
Kateterisasi jantung
Angiografi
H. Penatalaksanaan
pengobatan.
Atur posisi pasien dengan semi fowler jika memungkingkan. Posisi ini
bernapas
Cek oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang. Seharusnya tidak
ada suara pada selang dan sambungan tidak cocok. Seharusnya ada
l/min.
Kanul:
wajah.
c) Alasi selang dengan kasat pada elastik band pada telinga dan tulang
Masker wajah:
kebawah.
wajah, sehingga sangat sedikit oksigen yang keluar lewat mata atau
nyaman.
d) Alasi band dibelakang telinga dan ditas tulang yang menonjol. Alas
Kaji pasien dalam 15-30 menit pertama, ini tergantung kondisi pasien
dan setelah itu secara teratur. Kaji vital sing atau warna, pola bernapas
Kaji hidung pasien jika ada iritasi beri cairan lubrikan jika dibutuhkan
Inspeksi kulit wajah bila ada basah/goresan dan keringkan, rawat jika
diperlukan.
Cek liter flow meter dan tinggi air pada humidifier dalam 30 menit dan
h. Catat data yang relevan dan dokumnetasi keperawatan atau Catat terapi dan
Indikator:
Domain 4 : Tempatkan di kasur
Tingkat pernapasan
aktifitas/istirahat theraupetic tepat
irama pernapasan
Menyediakan kasur
Kelas 4 :
Kedalaman inspirasi
perusahaan
kardiovaskuler/respon paru-
auskultasi suara nafas
Jelaskan kepada pasien bahwa
paru
Airway patensi
dia akan berbalik
Definisi : Inspirasi dan Volume Tidal
Dorong pasien untuk terlibat
atau ekspirasi yang tidak Pencapaian yang
dalam perubahan posisi
menyediakan ventilasi yang diharapkan spirometer
Memonitor status oksigenasi
adekuat insentif
sebelum dan setelah perubahan
pencocokan
berkepanjangan respirasi Agonal
Manajemen Asma
Penggunaan otot Gelisah
Kecemasan indikator:
memperoleh pengukuran
ketidakdewasaan suara napas Adventif
spirometri (FEV1, FVC, FEV1,
neurologis Dada retraksi
/ rasio FVC) sebelum dan
disfungsi bibir Mengerutkan
sesudah penggunaan pendek -
neuromuskular pernapasan
bertindak bronkodilator
Obesitas Dispnea saat istirahat
memantau tingkat puncak
Nyeri Dispnea dengan tenaga
ekspirasi aliran (PERF) yang
kelelahan otot Orthopne
sesuai
pernapasan fremitus taktil
mendidik pasien tentang
Cedera tulang ekspansi dada
penggunaan meteran PERF di
belakang asimetris
rumah
Gangguan vokalisasi Pantau adanya reaksi asma
kedaluwarsa manajemennya
pada mereka
meter yang)
mendorong verbalisasi
mengidentifikasi pemicu
mengidentifikasi dan
menghindari pemicu,
mungkin,
eksaserbasi
respirasi
otot interkostal
prosedural
menentukan hasil
relaksasi
menggunakan pendekatan
serangan asma
menginformasikan klien /
sekolah
sesuai
yang sesuai
membuat jadwal rutin
yang sesuai
Terapi Oksigen
Aktivitas :
tepat
Batasi merokok
system dilembabkan
Berikan oksigen tambahan
sesuai order
oksigen
bantu oksigen
diresepkan lancar
perangkat dilepaskan
makan
induk sioksigen
Monitor tanda keracunan
ateletaksis
yang dibutuhkan
dibawa/diangkut
tidur
oksigen di rumah
Mengatur penggunaan
tepat
mendukung kenyamanan
pasien
aksesori
Sputum terlalu untuk anak-anak (misalnya
Faktor yang berhubungan masuk dan keluar dari paru- Ajarkan bagaimana cara batuk
paru efektif
1. Lingkungan
Kaji keinsetifan spirometer
Perokok pasif Menunjukan hasil perbaikan.
Auskultasi bunyi nafas, catat
Menghirup asap
Indikator : adanya ventilasi yang turun
rokok
atau yang hilang dan catat
Rata-rata Pernafasan
Merokok
adanya bunyi tambahan
Irama pernafasan
2. Hambatan Jalan Napas
Lakukan pengisapan
Kedalaman inspirasi
endotrakeal atau nasotrakeal
Spasme jalan Bunyi Perkusi Beri bronkodilator jika
Asma oksigen
Penyakit
obstruksi paru
Monitoring Pernapasan
kronik
Definisi : pengumpulan dan
Hiperplasia
analisis data pasien untuk
dinding bronkus
memastikan patensi jalan napas
Infeksi
Disfungsi dan pertukaran gas yang
neuromuskular memadai
Aktivitas :
respirasi
kesimetrisannya, penggunaan
intercostal
menciut
bradipnea, takipnea
hiperventilasi,pernafasan
pola ataxic
dibius,
menyediakan sensor non
ditunjukkan
bilateral
paradoksal
suara adventif
menentukan kebutuhan
hasil
sebagai tersedia
memantau pembacaan
yang sesuai
memantau peningkatan
kelaparan udara
sesuai
durasi batuk
pasien
menyediakan pemantauan
pernapasan in di pasien
neuromuskuler)
dan memperburuk
wajah
dicurigai
diperlukan
pernapasan (misalnya
irama, kedalaman) End Tidal (ET) CO2 dalam dan tingkat PCWP , jika
Memantau penentuan
jika tersedia
Mendapatkan spesimen
laboratorium keseimbangan
sesuai
Pantau memburuknya
ketidakseimbangan elektrolit
dengan koreksi
ketidakseimbangan asam-basa
( misalnya , mempromosikan
kenyamanan, mengontrol
dan kebingungan )
Menyediakan sering
kebersihan mulut
ketidakseimbangan asam-basa
Promosikan orientasi
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika: Jakarta
Bulecheek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M. 2012. Nursing Interventions Classification
Jhonson, M. 2012. Outcome Project Nursing Classification (NOC), St. Louis. Missiouri:
Mosby.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam
Jakarta: EGC.
Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.
Salemba:Medika.