Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TUMOR ABDOMEN
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah
oleh mutasi ganetic dari DNA selular. Sel abormal ini membentuk kolon dan
berpopliferasi secara abnormal, mengatakan sinyal mengatur pertumbuhan
dalam lingkungan sekitar sel tersebut. Sel-sel eoplasma mendapat energi
terutama dari anaerob karena kemanpuan sel untuk oksidasi berkurang,
meskipun mempunyai enzim yang lengkap atau oksidasi. Susunan enzim sel
uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang membutuhkan
energi untuk anabolisme daripada untuk berfungsi yang menghasilkan energi
dengan jalan katabolisme. Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan
untuk membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel
neoplasma dapat mengalahkan sel-sel ormsl dalam mendapatkan bahan-bahan
tersebut. (Kusuma, Budi drg. 2001)
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan
terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi
jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah,
melalui pebuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke arah lain alam tubuh
untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah
digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab
tunggal: tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas dengan
penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda. (Smelstzer,
Suzanne C.2001).
4. Manifestasi Klinis
a. Hiperplasia
b. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
c. Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila
berasal dari masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan
elastic kenyal atau lunak.
d. Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.
e. Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi epembuluh limfe.
f. Nyeri
g. Anoreksia, mual, muntah.
h. Penurunan berat badan.
5. Pemeriksaan Diganostik
a. Marer tumor
Substansi yang ditemukan dalam darah atau cairan tubuh lain yang
dibentuk oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
b. Pencitraan resonansi magnetic (MRI)
Penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi radio untuk
menghasilkan gambaran berbagai struktur tubuh.
c. CT Scan
Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk meminai susunan
lapisan jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.
d. Flouroskopi
Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan ketebalan antar jaringan,
dapat mencakup penggunaan bahan kontras.
e. Ultrasound
Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer
penerima, digunakan untuk mengkaji jaringan yang dalam didalam
tubuh.
f. Endoskopi
Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukkan
suatu kedalam rongga tubuh atau ostium tubuh, memungkinkan
dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.
g. Pencitraan kedokteran nuklir
Menggunakan suntikn intravena atau menelan bahan radiosisotope yang
diikuti dengan pencitraan yang menkaji tempat berkumpulnya
radioisotope.(Smeltzer, Suzanne C.2001).
6. Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya
gastereksoni subtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan
maupun paliasi. Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak
ada bukti matastatis jauh harus menjalani laparotomi eksplorasi atau
seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus menjalani prosedur
kuratif atau faliatif. Konflikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah
injeksi, pendarahan, ileus, dan kebocoran anastomoisis.(Smeltzer,
Suzanne C.2001).
b. Radioterapi
Penggunaan partikel energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam
pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA
sel tumor. Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah
ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
c. Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk
reseksi tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada
kombinasi dengan terapi radiasi dengan melawan sel dalam proses
pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang tinggi ditangani
lebih efektif dengan kemoterapi.
d. Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat
untuk kanker dengan menstimulasi system imun (biologic response
modifiers/BRM) berupa antibody monoclonal, vaksin, factor stimulasi
koloni, interferon, interleukin.
(Danielle Gale. 2000).
7. Komplikasi
3. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
4. Evaluasi
a. Hasil pre opersi :
Klien dapat menunjukkan perubahan perilaku yang diharapkan
dalam pernyataan tujuan.
Rasa nyeri yang dirasakan klien hilang
b. Hasil post operasi :
Tidak terjadi kekurangan volume cairan.
Tidak terdapat rasa nyeri
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Nutrisi terpenuhi
Tidak terdapat gangguan integritas kulit
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E.M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi 3). Jakarta : EGC
Gale, Danielle RN, MS. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta :
EGC