Вы находитесь на странице: 1из 3

Hubungan Interaksi Antara Jamur dan Tanaman

Istilah interaksi digunakan sebagai deskripsi umum untuk semua jenis hubungan
antara dua spesies patogen. Jenis interaksi di mana dua patogen mempromosikan
perkembangan satu sama lain disebut sinergisme. Interaksi negatif antara dua spesies
umumnya disebut persaingan, yang dapat berupa antagonis (persaingan interferensi) atau
kepadatan tergantung (kompetisi eksploitasi).
Dari studi yang ditinjau, dapat disimpulkan bahwa walaupun interaksi mungkin
memiliki efek sinergis, persaingan inilah yang terutama diamati, dan seringkali sulit untuk
memutuskan apakah ini timbul dari ketergantungan antagonisme atau kepadatan. Baik
interaksi trofik patogen (bio- atau necro-) dengan inang serta waktu kedatangan patogen
masing-masing adalah penting.
Jamur banyak terlibat dalam hubungan simbiosis, termasuk parasitisme dan
mutualisme. Dua hubungan mutualistik umum yang melibatkan jamur mikoriza (jamur dan
akar tanaman) dan lichen (baik jamur dan cyanobacteria atau ganggang hijau).
Hubungan antara jamur dan tumbuhan berevolusi pada tahap awal evolusi menuju
dunia yang kita lihat sekarang. Jamur dan tanaman mungkin memasuki daratan bersama
sekitar 700 juta tahun yang lalu (Heckman et al., 2001) dan beragam hubungan sejak
terbentuk antara dua kingdom, keduanya saling menguntungkan dan parasit. Hubungan
antara manusia dan tanaman mulai berkembang hingga bentuknya sekarang, sekitar 10.000
tahun yang lalu ketika domestikasi tanaman dimulai (Ladizinsky, 1998), sebuah hubungan
yang sangat dipengaruhi oleh ikatan jamur tanaman.
Di alam, hubungan dinamis antara tumbuhan dan patogen mereka terkendali oleh
hubungan ko-evolusioner, sebuah proses dimana hosting(inang) dan spesies patogen
berkontribusi secara timbal balik terhadap kekuatan seleksi alam yang mereka berikan satu
sama lain (Begon et al., 1996 ).
Mutualisme pada Jamur

Jamur memiliki beberapa hubungan mutualistik dengan organisme lain. Dalam hubungan
mutualisme, kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Dua
hubungan mutualistik umum yang melibatkan jamur adalah mikoriza dan lichen.

1. Mikoriza
Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuh-tumbuhan.
Simbiosis tersebut bersifat saling menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat organik
dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh air dan unsur hara. Beberapa jamur
Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan akar
tumbuhan pinus atau melinjo. Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang digunakan,
mikoriza digolongkan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.
1) Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup pada jaringan epidermis akar tumbuhan, misal
mikoriza
yang hidup di akar pinus.
2) Endomikoriza, hifa jamurnya menembus sampai jaringan korteks akar, misal mikoriza
yang
hidup di akar anggrek.
2. Lichenes
Lichenes juga disebut dengan lumut kerak. Lichenes merupakan simbiosis
mutualisme antara Algae dengan Fungi. Fungi yang bersimbiosis biasanya dari golongan
Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Adapun organisme fotosintetik
yang terlibat dalam fotosintesis yaitu Cyanobacteria atau Algae hijau uniseluler. Struktur
tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan miselium, dan bagian dalam
tersusun atas hifa. Di antara miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.

1. Bagian dari Algae disebut phicobiont yaitu dari divisi Cyanophyta dan Chlorophyta
2. Bagian Fungi disebut mycobiont yaitu dari divisi Ascomycotina dan
Basidiomycotina.
Gambar.Struktur lumut kerak (Lichenes)
Dalam simbiosis ini, Fungi memperoleh bahan organik dari Algae dan sebaliknya
Algae memperoleh air dan mineral dari jamur. Hifa Fungi berperan mempertahankan
kelembapan lingkungan yang sangat dibutuhkan Algae untuk mensintesis karbohidrat.
Habitat Lichenes pada umumnya melekat di bebatuan (contoh: Parmelia), melekat di
batang pohon (contoh: Grafu), dan tempattempat lembap yang lain. Reproduksi seksual
Lichenes terjadi sesuai dengan divisi Fungi dan Algae. Jika askospora atau basidiospora
bertemu dengan Algae, akan terbentuk Lichenes baru.
Reproduksi aseksualnya dengan cara fragmentasi. Setelah terjadi fragmentasi,
terbentuklah soredia. Soredia merupakan sel Algae yang diselubungi oleh hifa atau
miselium jamur. Soredia membentuk tepung soredia. Tepung soredia akan membentuk
Lichenes baru jika mendapat substrat yang sesuai.
Berikut contoh-contoh lumut kerak di alam dengan citarasa seni tinggi di alam.
Ada empat macam Lichenes berdasarkan bentuk talusnya.

1. Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat pada substrat. Contoh: Physeia.
2. Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada substrat atau bahkan di dalam
permukaannya. Contoh: Parmelia.
3. Fruktikosa/ Fruktitos (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak dan dapat
mencapai ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut).
4. Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun dan berdaun longgar sebagai
lampiran untuk substrat.

Contoh Lichenes dan peranannya.


1) Cladonia rengiferina sebagai makanan hewan.
2) Roccella tinctoria sebagai bahan lakmus untuk mengukur indikator pH.
3) Cetraria islandica dan Usnea dasypoga sebagai bahan obat-obatan.

Вам также может понравиться