Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.1 Perancangan dan Tahap – Tahap Perancangan

Perancangan adalah tahap terpenting dari seluruh peroses pembuat alat. Tahap pertama
yang paling penting dalam perancangan adalah membuat diaram blok rangkaian,
kemudian memilih komponen dengan karakteristik sesuai dengan kebutuhan. Untuk
pemilihan komponen ini diperlukan data sheet serta petunjuk lain yang dapat membantu
dalam mengetahui spesifikasi dari komponen tersebut sehingga komponen yang didapat
merupakan pilihan yang tepat bagi alat yang akan dibuat.

Tahap perancangan ini dimulai dari pembuatan diagram blok rangkaian, pemilihan tata
letak komponen (pembuatan layout), pemasangan sampai dengan proses finishing.

3.2 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan ini adalah untuk mendapatkan suatu alat atau peralatan yang
baik seperti yang diharapkan dengan memperhatikan penggunaan komponen yang efektif
dan efisien. Dalam pembuatan suatu alat ada beberapa langkah perakitan, dimana tiap
langkah kerja dikerjakan secara terpisah dengan bahan, komponen, serta peralatan yang
berbeda pula, akan tetapi meskipun terpisah tiap-tiap bagian masih tetap saling berkaitan,
serta melakukan perhitungan sehingga alat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
spesifikasi yang diharapkan. Selain itu, dengan adanya perancangan tersebut akan
mempermudah kita mencari dan memperbaiki kerusakan peralatan atau rangkaian
tersebut. Dengan adanya perancangan yang baik maka didapatkan suatu alat yang sesuai
dengan keinginan dari perancangan alat itu sendiri.

3.3 Perancangan Berdasarkan Diagram Blok

Untuk memudahkan perancangan, maka dibuat diagram blok yang dapat dilihat pada
gambar 3.1 :

Politeknik Negeri Bali III-1


Motor Servo

Sensor PIR Mikrokontroler ATmega


LED
328
Indikator
Buzzer
Power Supply

Gambar 3.1 Diagram blok rangkaian tempat sampah otomatis

3.4 Prinsip Kerja Rangkaian

Prinsip kerja dari alat tempat sampah otomatis adalah diawali dengan membuat program
di Arduino IDE. Kemudian, memverifikasikan (compile) program tempat sampah
otomatis dan mengunggah (upload) ke IC ATmega 328 yang terdapat di rangkaian
Arduino. Setelah itu, cabut IC ATmega 328 di rangkaian Arduino untuk dipindahkan ke
rangkaian sistem minimum ATmega 328. Agar rangkaian berkerja dengan baik, maka
dibutuhkan sumber tegangan pada setiap rangkaian komponen yang membutuhkan.
Setelah itu sistem alat akan dapat bekerja, pertama dengan sambungan dari sensor PIR
agar bisa menangkap aktifitas di dekat bak sampah. Jika ada tangan seseorang berada
pada jarak sekitar 0-120 cm, maka buzzer berbunyi beep dan LED berkedip sekali,
kemudian motor servo akan bergerak dan membuka tutup bak sampah. Setelah terbuka
akan ditunda selama ±5 detik. Namun jika dalam lima detik di sekitar bak sampah tidak
ada aktivitas, maka buzzer berbunyi beep 2 kali dan LED berkedip 2 kali, kemudian motor
servo akan bergerak menutup dengan sendirinya.

3.5 Bagian Perancangan

Dalam proses pengerjaan perancangan alat terbagi menjadi 2 tahapan antara lain :

1) Perancangan Elektronik

Yaitu perancangan yang berhubungan langsung dengan rangkaian sistem yang dirancang,
diantaranya adalah menentukan sifat dan spesifikasi alat, pemilihan komponen,
pembuatan rangkaian skematik, pembuatan layout PCB, penyablonan layout PCB,
pemasangan komponen elektronik, penyolderan, serta pengujian rangkaian.

2) Perancangan Perangkat Lunak

Yaitu melakukan input program ke dalam IC Mikrokontroler yang sebelumnya program


tersebut telah dirancang dengan software pemrograman.

Politeknik Negeri Bali III-2


3.5.1. Perancangan Elektronik

Perancangan elektronik adalah perancangan yang berhubungan dengan rangkaian, Layout


PCB, dan tata letak komponen. Tahap awal perancangan elektronik adalah pembuatan
rangkaian. Setelah rangkaian alat telah dibuat dan sudah benar maka akan masuk kedalam
proses pembuatan layout PCB. PCB adalah media atau tempat meletakkan komponen-
komponen yang dihubungkan dengan membuat jalur pada papan PCB sampai membentuk
rangkaian yang diinginkan. Untuk membuat rangkaian skematik dan desain PCB, maka
digunakan software Eagle versi 7.2.0. Dalam perancangan elektronik ini pun dibagi
menjadi beberapa perancangan rangkaian antara lain :

3.5.1.1. Perancangan Rangkaian

Pada perancangan rangkaian tempat sampah otomatis ini dapat dibagi menjadi beberapa
rangkaian yaitu :

A. Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.2 Diagram skematik rangkaian catu daya


Catu daya adalah suatu alat atau perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah
arus AC menjadi arus DC untuk memberi daya suatu perangkat keras lainnya. Pada tugas
akhir ini, catu daya yang digunakan yaitu rangkaian catu daya buatan sendiri seperti pada
gambar 3.2 yang memerlukan komponen seperti dioda penyearah 2A, IC 7806, IC 7808,
Elco 1000uF 25V, Elco 330uF 16V, Elco 100uF 16V, dan Kapasitor Polyester 100nF.
Rangkaian catu daya ini dicatu menggunakan transformator CT dengan output 9V 1A dan
output CT sebagai ground.

B. Rangkaian Sistem Minimum ATmega

Mikrokontroler merupakan pusat pengendali namun dalam aplikasinya mikrokontroler


memerlukan rangkaian tambahan supaya bisa berjalan, mikrokontroler dengan rangkaian
tambahan sering disebut sebagai minimum system dari mikrokontroler (gambar 3.3).

Politeknik Negeri Bali III-3


Pada mikrokontroler tipe ATmega 328, rangkaian minimum system yang dibutuhkan lebih
sedikit dari mikrokontroler tipe lain terutama pada Digital Pinout (pin 0-13). Selain itu
mikrokontroler jenis ini memiliki internal oscillator sehingga tidak membutuhkan
tambahan dari luar, karenanya yang dibutuhkan hanyalah rangkaian reset dan
downloader.

Gambar 3.3 Diagram skematik rangkaian sistem minimum ATmega328


C. Rangkaian Keluaran

Gambar 3.4 Diagram skematik rangkaian Output

Rangkaian keluaran (Output) yang digunakan seperti pada gambar 3.4 disamping yaitu
rangkaian LED dan Buzzer. Dimana rangkaian ini terdiri dari 2 buah LED (warna merah
dan hijau), 1 Buzzer, 1 kapasitor Elco 22uF, dan 1 buah resistor 1k. LED berwarna merah
menandakan rangkaian sistem minimum mikrokontroler bekerja, sedangkan LED
berwarna hijau menandakan deteksi oleh sensor PIR bila berkedip sekali dengan bunyi
beep dari buzzer.

D. Rangkaian Sensor PIR

Sensor PIR (gambar 3.5) adalah sensor yang akan mendeteksi keberadaan manusia
dengan cara menangkap energi panas dari sinyal inframerah pasif yang dipancarkan oleh
tubuh manusia. Sensor PIR yang digunakan yaitu bertipe HC-SR501 yang memiliki 3 pin

Politeknik Negeri Bali III-4


yaitu pin Vcc yang merupakan input suplai tegangan sebesar 5 Volt DC, pin GND yang
merupakan suplai ke ground untuk sensor PIR dan pin Output yang merupakan pin
keluaran sinyal dari sensor PIR yang berbentuk sinyal digital yang hanya berlogika low
dan high.

Gambar 3.5 Diagram skematik rangkaian Sensor PIR


3.5.1.2. Pemilihan Komponen

Untuk mendapatkan hasil maksimal seperti yang diharapkan dan menunjang kelancaran
dalam pembuatan rangkaian tempat sampah otomatis ini, maka dibutuhkan bahan-bahan
dan peralatan yang memadai. Adapun alat dan bahan (konponen) yang diperlukan dalam
pembuatan rangkaian tempat sampah otomatis ini disajikan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2
adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Daftar Kebutuhan Komponen

No. Nama Komponen Jumlah


1 Sensor PIR 1 Buah
2 Resistor 10kΩ 1 Buah
3 Resistor 1kΩ 1Buah
4 Resistor 470Ω 2 Buah
5 Elco 1000uF 25V 2 Buah
6 Elco 330uf 16V 2 Buah
7 Elco 100uf 16V 2 Buah
8 Elco 22uF 16V 1 Buah
9 Elco10uF 16V 2 Buah
10 Kapasitor Polysterine 100nF 1Buah
11 Kapasitor Keramik 22 pF 2 Buah
12 Kapasitor Keramik 100nF 1 Buah
13 Kristal X-tal 16 MHz 1 Buah
14 Male & Female Pinheader Secukupnya
15 Blackhousing 2 pin Secukupnya
16 Kabel Pelangi Secukupnya
17 IC 7805 1 Buah
18 IC 7806 1 Buah

Politeknik Negeri Bali III-5


Tabel 3.1 Daftar Kebutuhan Komponen (lanjutan)

No. Nama Komponen Jumlah


19 IC 7808 1 Buah
20 Transformator CT 1A 1 Buah
21 Dioda 2A 4 Buah
22 Heatsink 2 Buah
23 IC ATmega328 1 Buah
24 Soket IC ATmega328 1 Buah
25 PCB Secukupnya
26 Terminal 2 pin 4 Buah
27 Terminal 3 pin 1 Buah
28 LED 3mm 2 Buah
29 LED 5mm 2 Buah
30 Buzzer 1 Buah
31 Push Button 1 Buah
32 Kabel Power 1 buah
33 Baterai AA 1,5V 4 Buah
34 Baterai 9V 1 Buah

Tabel 3.2 Daftar Kebutuhan Alat


No. Nama Barang Jumlah
1 Obeng (+) dan (-) 1 Buah
2 Tang Kombinasi 1 Buah
3 Tang Potong 1 Buah
4 Cutter 1 Buah
5 Gunting 1 Buah
6 Solder 1 Buah
7 Sedot Timah 1 Buah
8 Gergaji Besi 1 Buah
9 Kikir 1 Buah
10 AVO Meter Analog 1 Buah
11 AVO Meter Digital 1 Buah
12 Timah Secukupnya
13 Bor DC 1 Set
14 Spidol Permanen 1 Buah
15 Amplas Halus Secukupnya
16 Mata Bor 1 mm 1 Buah
17 Mata bor 0,8 mm 1 Buah
18 Mata Bor 0,6 mm 1 Buah
19 Pensil 1 Buah
20 Penggaris 1 Buah

Politeknik Negeri Bali III-6


3.5.1.3. Pembuatan PCB

Printed Circuit Board (PCB) dibuat dari bahan pertinak dilapisi dengan tembaga tipis.
Pembuatan PCB pada rangkaian elektronik sangat diperlukan untuk menempatkan
komponen-komponen elektronik. Langkah-langkah dalam pembuatan rangkaian adalah :

A. Penggambaran pada PCB


1. Sebelum menggambar pada PCB terlebih dahulu membuat rangkaian skematik
pada komputer dengan program EAGLE setelah itu membuat rancangan jalur –jalur
rangkaian. Kemudian dicetak dan difotokopi dengan kertas transparan (kertas
glosi). Dalam penggambaran ini perlu diperhatikan bentuk dan ukuran dari masing-
masing komponen yang akan dipasang terutama jarak antara kakinya.
2. Membersihkan PCB dengan menggunakan amplas halus agar pada saat
pensablonan semua gambar dapat menempel dengan sempurna pada PCB.
B. Penyablonan
1. Proses penyablonan ini dilakukan dengan cara menyetrika. Pertama potong PCB
sesuai dengan ukuran gambar kemudian tempelkan hasil fotokopi pada PCB dan
lapisi dengan kertas, setelah dilapisi kertas lakukan proses menyetrika selama 2-3
menit.
2. Jika masih ada gambar yang kurang jelas, dapat digambar kembali dengan
menggunakan spidol permanen.
C. Proses Pelarutan
1. Menyiapkan tempat atau wadah dari plastik dengan ukuran yang lebih besar dari
PCB yang akan dilarutkan.
2. Melarutkan bahan pelarut Feri klorida (FeCl3) secukupnya pada air mendidih
kemudian PCB yang telah berisi gambar rancangan dicelupkan ke dalam larutan.
Agar proses pelarutan lebih cepat wadah dapat digoyang-goyangkan
3. Apabila bagian tembaga yang tidak terpakai telah larut seluruhnya, maka PCB
diangkat dan dicuci dengan air bersih. Gambar rancangan yang masih tertutupi oleh
spidol dibersihkan dengan tiner. Berikut ini merupakan gambar layout rangkaian
tempat sampah otomatis yang terdiri dari rangkaian catu daya (gambar 3.6),
rangkaian sistem minimum dan rangkaian output (gambar 3.7).

Politeknik Negeri Bali III-7


Gambar 3.6 Gambar layout rangkaian catu daya

Gambar 3.7 Gambar layout rangkaian sistem minimum dan rangkaian output
D. Pengeboran

Pada proses pengeboran ini yang paling utama perlu diperhatikan adalah pemilihan mata
bor yang harus sesuai dengan ukuran dari kaki komponen yang akan dipasang pada
lubang tersebut. Pengeboran dilakukan pada tanda titik yang telah diberi tanda
sebelumnya. Bila pengeboran selesai, maka PCB siap digunakan.

E. Perakitan Komponen

Setelah PCB selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah perakitan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam proses perakitan komponen ini yaitu :

1. Kaki-kaki komponen dan permukaan layout PCB yang akan disolder dibersihkan
dengan amplas untuk memudahkan penyolderan.
2. Komponen ditempatkan sesuai dengan rangkaian dan diusahakan agar tidak saling
bersentuhan.
3. Penyolderan dilakukan dengan hati-hati dan teliti untuk mencegah terjadinya
kerusakan yang mungkin terjadi.
4. Setelah penyolderan selesai diperlukan pengecekan ulang terhadap jalur-jalur PCB
yang disolder apakah ada hubungan singkat antar kaki komponen atau antar titik
solderan.

Politeknik Negeri Bali III-8


Gambar 3.8 Gambar hasil rangkaian catu daya, sistem minimum dan rangkaian output
Pada gambar 3.8 diatas menunjukkan bahwa rangkaian catu daya, rangkaian sistem
minimum, dan rangkaian output sudah siap digunakan mulai dari penggambaran layout
PCB sampai perakitan komponen dan sudah dilakukan pengecekan jalur PCB
menggunakan AVO meter analog dengan range switch x1Ω untuk memastikan jalur pada
rangkaian tersebut terhubung.

3.5.2. Perancangan Perangkat Lunak


3.5.2.1. Pembuatan Flowchart

Sebelum membuat program, terlebih dahulu membuat flowchart agar mengetahui


bagaimana susunan program bahasa C yang nanti akan di buat. Berikut merupakan
susunan flowchart rangkaian tempat sampah otomatis menggunakan sensor PIR berbasis
mikrokontroler ATmega328.

Mulai

Inisialisasi I/O, Variabel

Memeriksa input dari sensor PIR

Tidak
Jika mendeteksi
aktifitas seseorang

Ya
Tutup tempat sampah Tutup tempat sampah terbuka
masih tertutup

Waktu delay selama 6 ms

Selesai

Gambar 3.9 Diagram Flowchart rangkaian tempat sampah otomatis

Politeknik Negeri Bali III-9


3.5.2.2. Pembuatan Program

Sebelum bisa dijalankan mikrokontroler memerlukan program yang menentukan arah


mikrokontroler bekerja, pada dasarnya bahasa pemrograman yang dikenal/digunakan
pada mikrokontroler adalah bahasa assembly. Namun karena keterbatasan dalam
pengembangan maka sekarang banyak bahasa pemrograman mikrokontroler yang
berbasis pada bahasa tingkat tinggi seperti BASIC, C dan lain-lain. Hal ini bertujuan
untuk mempermudah programmer mikrokontroler dalam mengembangkan programnya.

Pada tugas akhir ini program yang digunakan adalah Arduino IDE versi 1.6.9 yang
ditujukan untuk rangkaian mikrokontroler Arduino yang berbasis bahasa C. Agar
rangkaian sistem minimum bekerja sesuai yang diinginkan, maka langkah selanjutnya
adalah membuat program yang akan diunggah ke Arduino Board. Arduino board yang
digunakan yaitu Arduino UNO dimana Arduino ini sudah ada IC ATmega328 yang bisa
dilepas pasang agar bisa dipindahkan ke sistem minimum setelah program diunggah.

Gambar 3.10 Tampilan Arduino IDE setelah berhasil diunggah


Adapun bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

 Void Setup : berfungsi untuk menentukan pin-pin yang akan digunakan sebagai input
atau output.
 pinMode : berfungsi mendefinisikan pin yang dipakai untuk keluaran dan masukan

Politeknik Negeri Bali III-10


 VoidLoop : berfungsi untuk mengubah dan merespon program yang dibuat.

Aktifkan Program Arduino lalu buat program pada sketch Arduino sebagaimana pada
gambar 3.9 dan pada lampiran I, lalu Save program setelah muncul done saving.

Selanjutnya program dikompilasi ( ) untuk memeriksa apakah program tersebut sudah


sesuai. Setelah program di compile (dikompilasi) dan tidak ada kesalahan sama sekali
maka akan tampil done compiling (selesai mengkompilasi) yang berarti program sudah
siap diunggah.

Politeknik Negeri Bali III-11

Вам также может понравиться

  • PERENCANAAN
    PERENCANAAN
    Документ4 страницы
    PERENCANAAN
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • REN
    REN
    Документ27 страниц
    REN
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • REN
    REN
    Документ27 страниц
    REN
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • MUP3
    MUP3
    Документ29 страниц
    MUP3
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Probis UP3
    Probis UP3
    Документ5 страниц
    Probis UP3
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • JAR
    JAR
    Документ39 страниц
    JAR
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • MUP3
    MUP3
    Документ29 страниц
    MUP3
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • JAR
    JAR
    Документ39 страниц
    JAR
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • PID Controller Has A Set Point
    PID Controller Has A Set Point
    Документ1 страница
    PID Controller Has A Set Point
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • PID Controller Has A Set Point
    PID Controller Has A Set Point
    Документ5 страниц
    PID Controller Has A Set Point
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Elektronika Daya
    Laporan Praktikum Elektronika Daya
    Документ86 страниц
    Laporan Praktikum Elektronika Daya
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Inovasi Fuse Cut Out
    Inovasi Fuse Cut Out
    Документ1 страница
    Inovasi Fuse Cut Out
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Inovasi Fuse Cut Out
    Inovasi Fuse Cut Out
    Документ6 страниц
    Inovasi Fuse Cut Out
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Inovasi Fuse Cut Out
    Inovasi Fuse Cut Out
    Документ6 страниц
    Inovasi Fuse Cut Out
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • PID Controller Has A Set Point
    PID Controller Has A Set Point
    Документ5 страниц
    PID Controller Has A Set Point
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Inovasi Fuse Cut Out
    Inovasi Fuse Cut Out
    Документ6 страниц
    Inovasi Fuse Cut Out
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет
  • Pen Gerti An
    Pen Gerti An
    Документ6 страниц
    Pen Gerti An
    Dwi Indrayana
    Оценок пока нет