Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BRONCHOPNEUMONIA
Penyuluh : kelopok 2
1
D. Metode
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Diskusi
E. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. infokus
F. Pembagian peran
Moderator : Siska Saraswati
Pemberi Materi : Heni Hendriyani
Dokumentasi : Yusuf Yuswandi
R. Adi Aftanur
Pendamping Audien : DA. Fasmat Efendi
Susy Mulyaty
Konsumsi : Marpuah
Ely Astuti
Logistik : Ahmad Rivai
2
- pengobatan 2. Mengajukan
pertanyaan
3. Menjawab pertanyaan
2. Sesi tanya jawab
3 Penutup :
5 menit 1. Menutup pertemuan dengan 1. Memperhatikan
menyimpulkan materi yang telah
dibahas
2. Memberikan salam penutup 2. Menjawab salam
H. Rencana evaluasi
1. Menjelaskan kembali Pengertian bronchopneumonia
2. Menjelaskan kembali tanda dan gejala
3. Menjelaskan kembali penyebab
4. Menjelaskan kembali pencegahan
5. Menjelaskan kembali pengobatan
3
Lampiran Materi
A. Pengertian
Adalah suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal.
Bronkeoli terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang membentuk bercak-
bercak konsolidasi di lobuli yang berdekatan, penyakit ini sering bersifat skunder,
menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam infeksi yang spesifik dan penyakit
yang melemahkan daya tahan tubuh
B. Tanda dan gejala
1. Nyeri dada
2. Batuk produktif
3. Hidung kemerahan
4. Saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis
C. Penyebab
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur,
bakter, virus) & sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (bensin,
minyak tanah, & sejenisnya). Serta aspirasi ( masuknya isi lambung ke dalam saluran
napas). Awalnmya mikroorganisme dapat masuk melalui percikan ludah ( droplet)
infasi ini dapat masuk ke saluran pernapasan atas & menimbulkan reaksi imunologis
dari tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, di mana ketika terjadi peradangan
ini tubuh dapat menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan secret. Semakin lama secret semakin
menumpuk di bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin sempit & pasien dapat
merasa sesak. Tidak Hanya terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret dapat sampai
ke alveolus paru & mengganggu sistem pertukaran gas di paru.
D. Pengobatan
1. Terapi oksigen (O2)
2. Antibiotic seperti ; penisilin, kindomisin, eritromicin, dan sefalosforin.
3. Nebulizer, agar dapat mengencerkan dahak yang kental dan pemberian
bronkodilator.
4. Kemoterafi untuk mikoplasma pneumonia dapat diberikan therapy eritromicin
4x 500 mg / hari atau tetrasiklin 3-4 x 500mg/ hari.
5. Istirahat yang cukup
4
E. Pencegahan
1. Hindari anak dari adanya paparan asap rokok, polusi dan tempat keramaian
yang berpotensi terjadinya penularan.
2. Hindari kontak langsung anak dengan penderita ISPA
3. Membiasakan melakukan pemberian ASI
4. Segera berobat apabila terjadi demam, batuk, dan pilek, terlebih disertai suara
sesak dan sesak pada anak.
5. Imunisasi Hb untuk kekebalan terhadapa hameophilus influenza.
5
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta :EGC
Nettina, Sandra M. (1996). Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta :EGC
Long, B. C.(1996). Perawatan Madikal Bedah. Jilid 2. Bandung :Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan
Soeparma, Sarwono Waspadji. (1991). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta :Balai Penerbit FKUI
Sylvia A. Price, Lorraine Mc Carty Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta :EGC