Вы находитесь на странице: 1из 2

28

BAB IV
ANALISA KASUS

Pasien laki-laki datang ke Poli Mata RS Muhammadiyah Palembang dengan


keluhan mata kanan dan kiri kabur secara mendadak sejak 5 hari yang lalu.Sejak 1
minggu yang lalu, pasien pesta minum alkohol yang di oplos bersama temannya
saat ada acara pernikahan keluarga. Pasien membeli alkohol dari temannya.
Sejak 6 hari yang lalu, setelah pasien pesta alkohol oplosan secara tiba tiba
nyeri dada, sesak napas, lumpuh pada anggota gerak seperti badan, tangan dan
kaki keluhan ini disertai kesadaran yang menurun seperti orang tertidur dan selalu
mengantuk, keluarga pasien tidak membawa langsung pasien ke rumah sakit
ataupun klinik tetapi keluarga pasien hanya memberi teh susu hangat dan bubur
nasi.
Sejak 5 hari yang lalu, saat kesadaran pasien mulai membaik dan dapat
bangun, pasien mengeluh penglihatannya kabur secara mendadak, pandangan
gelap dan penglihatan silau, keluhan nyeri dada dan sesak napas sudah berkurang
tetapi anggota gerak seperti badan, kaki, dan tangan masih sulit digerakkan.
Sejak 3 hari yang lalu, keluhan nyeri dada dan sesak napas sudah hilang,
anggota gerak seperti badan, kaki, dan tangan sudah bisa digerakkan tapi tidak
maksimal, pasien hanya bisa berbaring 45° dan duduk.
Sejak 1 hari yang lalu, pasien sudah bisa berdiri tetapi keluhan penglihatan
tidak ada perbaikan, setelah keadaan pasien memungkinkan walau berjalan masih
harus diarahkan,akhirnya pasien dibawa berobat oleh keluarganya.
Pasien tidak pernah sakit mata sebelumnya, riwayat menggunakan kacamata
disangkal, kebiasaan minum alkohol terutama yang di oplos 1 minggu 1 kali dan
biasanya porsi minumnya satu sampai dua botol penuh. Pasien konsumsi alkohol
oplosan sejak 15 tahun yang lalu.
28

Riwayat penyakit dahulu seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit


jantung, asthma, penyakit mata sebelumnya disangkal oleh pasien. Riwayat alergi
juga disangkal. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga juga disangkal.
Dari anamnesis didapatkan kesan bahwa pasien mengalami gangguan
penglihatan menurun secara mendadak dengan mata tenang, disertai riwayat
meminum alkohol oplosan sebelum mengalami penurunan penglihatan secara
mendadak disertai kebiasaan konsumsi alkohol oplosan dan mengarahkan ke penyakit
neuropati optic toksik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan VOD = 1/300, VOS = 1/300, TiOD = 13,1,
TiOS = 10,9, Pupil bulat, letak sentral, uk. 6 mm, Isokor, Refleks cahaya (+) lambat.
Dari pemeriksaan fisik dan oftalmologis didapatkan kesan bahwa pada mata pasien
menunjukkan midriasis disertai refleks cahaya lambat, kemungkinan pasien
menderita neuropati optik toksik.

Edukasi pada kasus ini adalah memberi informasi kepada pasien bahwa kasus
ini membutuhkan perhatian khusus dan pemantauan secara berkala baik saat dirawat
ataupun setelah dirawat. Lalu Informasikan kepada pasien bahwa penglihatan akan
berangsur membaik bila pasien menuruti untuk rutin konsumsi obat dan stop
konsumsi alkohol oplosan, tetapi perbaikan penglihatan tidak akan maksimal seperti
sedia kala.
Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah terapi farmakologis
yaitu pasien ini diberikan Methylprednisolon Inj. Intravena 4x250ml, Ranitidin Inj.
Intravena 2x1 amp, Cendo Asthenof 4 gtt I ODS, Methycobal 500 3x1 Tab,
Asetilkolin tab 2x500mg.
Prognosis pada pasien ini adalah dubia at bonam, pemilihan tatalaksana yang
tepat dan edukasi yang baik dapat membantu proses penyembuhan dan memperbaiki
penglihatan pada pasien. Penglihatan akan membaik secara bertahap lebih dari
beberapa minggu, pemulihan penuh membutuhkan waktu beberapa bulan dan selalu
ada risiko defisit penglihatan yang permanen.

Вам также может понравиться