Вы находитесь на странице: 1из 50

SMK

MUHAMMADIYAH
KAJEN
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF


Tujuan pelajaran

3.Membuang air dan kotoran pada tangki


4.Membuang air pada pemisah air
5.Membersihkan saringan bahan bakar kasar
6.Mengganti saringan bahan bakar halus
7.Mengontrol dan melumasi pompa injeksi
8.Membuang udara pada sistem pengaliran
solar
Tangki bahan bakar
Buka baut tap dan buang air/kotoran pada
tangki.Tutup dan keraskan baut tap dari semua
tangki sudah dikeluarkan.

Tangki yang kotor


sekali harus dilepas
pada kendaraan untuk
pembersihannya.
Pemisah air ( sedimenter )

Buang air dengan membuka


kran . Untuk melancarkan
pembuangan, gerakkan pompa
tangan . Jika tidak ada pompa
tangan, kedorkan salah satu
sambungan slang pada
pemisah air, supaya terjadi
ventilasi udara.

Apabila pemisah air kotor sekali,


bongkarlah untuk dibersihkan
Pompa injeksi

Bila pompa injeksi Object 2

tidak dilumasi melalui


sirkuit pelumasan
motor, kontrol
permukaan oli pada
pompa injeksi
Jika pompa injeksi dilengkapi dengan governor
pneumatik (vakum), beri beberapa tetesan oli
ke dalam governor
Object 2

Kontrol kondisi slang-slang vakum governor


pneumatik. Apabila keras, retak atau longgar pada
sambungannya, ganti dengan yang baru
Pembuangan udara
Setelah semua komponen sistem pengaliran
bahan bakar dipasang kembali, udara didalam
sistem tersebut perlu dibuang, supaya motor
dapat dihidupkan
Kendorkan baut-baut pembuang udara yang terletak
pada rumah/sambungan saringan halus dan juga
pada ujung belakang pompa injeksi, bila pompa tidak
dilengkapi dengan saluran pengembali

Gerakkkan pompa tangan sampai solar bersih keluar,


kemudian keraskan baut pembuang udara
Petunjuk
Saringan solar halus perlu diganti setiap ≈ 20;000 km. Jika tersumbat, daya motor
berkurang
Petunjuk
Saringan solar halus perlu diganti setiap ≈
20.000 km. Jika tersumbat, daya motor
berkurang
•Pada pemisah air ( sedimeter )

A: Sakelar kontrol
tinggi permukaan air
( mengaktifkan lampu
kontrol, kalau
permukaan air terlalu
tinggi ).
Penggerak tangan pada pompa pengalir
jenis torak

Sebelum dapat memompakan, tombol tangan


harus diskrup keluar (lihat tanda panah). Jangan
lupa mengeraskan kembali setelah pembuangan
udara !
Penggerak tangan pada pompa pengalir jenis
membran

Bagaimana, kalau hasil


pemompaan pompa
tangan pada pompa
jenis membran kurang ?

Pompa ini digerakkan oleh sebuah eksenter pada poros kam.


Gerak bebas besar pada tuas tangan  berarti posisi eksenter
pada akhir langkah tekan  untuk mendapatkan hasil
pemompaan, poros engkol motor harus diputar ≈ 1 putaran
supaya eksenter tersebut menerima posisi yang lebih baik
TUJUAN PEMBELAJARAN

3.Mengetes kemampuan kerja pompa


pengalir
1. Memeriksa dan mengetes pompa
tangan
Tes kemampuan pompa tangan
seperti pada gambar.
Perhatikan : pompa, slang harus
kosong. Lakukan pemompaan pada
pompa tangan dengan penuh 80
langkah per menit.
Perhatikan pada saluran, bahan
bakar harus mengalir dalam ≈ 30
langkah

Apabila hasil tidak sesuai, periksa katup masuk dan katup


buang
2. Mengetes kemampuan pompa dengan
manometer
Pasang manometer tekanan dan
kran pada saluran tekan pompa
pengalir. Hidupkan motor dengan
putaran ≈ 1.200 rpm, buka kran !
Kran Perhatikan tekanan pengaliran solar
pada manometer. Tekanan harus
pada 1,8 - 2,2 bar
Apabila tekanan tidak sesuai ganti
katup pengalir.
Perhatikan tekanan sekali lagi, pada
saat kran ditutup. Tekanan harus 6
bar matikan motor.

Apabila tekanan sesuai dengan data, periksa kondisi torak,


pegas torak, oli sil dan katup-katup
3. Mengetes kebocoran pompa pengalir
Ditutup Udara
tekan Tutup nipel keluar dari pompa
pengalir. Beri tekanan dengan
udara tekan 2 bar pada nipel
masuk
Masukkan pompa pengalir ke
dalam yang berisi minyak
Solar Diesel./ solar
Perhatikan pada sambungan-
sambungan slang dari
kebocoran

Apabila udara keluar melalui rumah pompa atau hubungan


tuas penekan, maka kesalahan terjadi pada oli sil ( 0 - ring )
Pemeriksaan Sistem Pemanas Mula

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melakukan macam-macam cara pemeriksaan
sistem pemanas mula :
5.Di dalam kendaraan
6.Di ruang mesin
7.Dengan lampu kontrol
8.Dengan ampermeter
9.Dengan melihat pada lubang injektor
Tes busi pijar yang terlepas
Persyaratan pemeriksaan
Baterai kendaraan yang akan diperiksa harus dalam keadaan kondisi baik ! Jika
baterai kosong / lemah / sambungan kabelnya jelek, terjadi hasil pemeriksaan
yang salah
Pemeriksaan di dalam kendaraan

Putar kunci kontak pada posisi “GLOW”.


Bila tidak ada, hidupkan sistem pemanas
dengan sakelarnya yang tersendiri. Kalau
lampu komtrol mulai menyala sesudah
6-15 detik ( lihat spesifikasi ! ) berarti
pemanas mula bekerja dengan baik
Bila lampu kontrol mulai
menyala lebih lambat dari waktu
spesifikasi, maka kemungkinan
salah satu atau lebih busi pijar
tidak berfungsi.

Object 4

Lampu menyala lebih cepat


dari waktu yang ditentukan
menunjukkan hubungan
singkat ke massa setelah
lampu kontrol
Pemeriksaan di ruang mesin

Dengan lampu kontrol


Putar kunci kontak pada posisi “GLOW” dan
kontrol apakah setiap terminal busi pijar
menerima tegangan listrik
Pemeriksaan visual melalui lubang injektor

Hidupkan sistem pemanas dan


lihat pada lubang injektor
apakah kesemua busi pijar
mulai menyala sama cepat

Lakukan tes ini setiap kali


injektor dilepas, misal, pada
pengetesan tekanan kompresi.
Pemeriksaan busi pijar pada saat terlepas

Periksa apakah ujung


batang pemanas terbakar

Hubungkan busi pijar pada


baterai 12v. Busi harus
menyala merah setelah 6 - 15
detik. Lihat spesifikasi !

Petunjuk
Sistem pemanas mula perlu diperiksa setiap 40’000 km, atau pada
waktu motor agak sulit dihidupkan berhubungan dengan asap hitam
dan putaran tersendat-sendat waktu pertama setelah motor hidup.
TUJUAN PEMBELAJARAN

3.Melepas/memasang saluran injeksi dan


saluran pengembali kebocoran
4.Melepas/memasang injektor
5.Mengukur tekanan kompresi
KESELAMATAN KERJA
Perhatikan : Jangan menstarter motor sewaktu
injektor kendor, karena ulir injektor dapat
rusak/injektor tertiup keluar oleh tekanan kompresi.

Untuk mendapat hasil tes tekanan kompresi yang


benar, baterai harus dalam kondisi yang baik, dan
motor harus pada temperatur kerja.
Pekerjaan ini berkaitan dengan mengetes injektor (60
45 10 93) dan dengan pengontrolan sistem pemanas
mula (60 45 10 91).

Bila hanya harus harus mengontrol tekanan kompresi,


pelaksanaannya lebih mudah melalui lubang busi pijar
dari pada lubang injektor. Lihat penjelasan pada
petunjuk !
LANGKAH KERJA
Pelepasan injektor

Bersihkan injektor-injektor dan kelilingnya


pada motor. Gunakan alat semprot uap,
atau solar dan sikat.

Setelah pembersihan, tiup dengan angin.

Jika tekanan kompresi akan dikontrol,


hidupkan motor sampai temperatur
kerja tercapai

Hasil tes tekanan kompresi sangat dipengaruhi oleh suhu motor. Tes
kompresi hanya pada saat motor panas !
Tes Tekanan Kompresi Melalui Lubang Injektor

Cara pengetesan tersebut akan menguntungkan jika injektor


harus dilepas untuk pekerjaan lain. Jika hanya harus mengontrol
tekanan kompresi, pelaksanaanya lebih mudah melalui lubang
busi pijar. Untuk ini, lihat penjelasan pada petunjuk !
4.Tentukan adaptor yang sesuai dan pasang pengetes pada
silinder No. 1 (Pengetes tidak dapat dipegang dengan tangan
seperti pada motor bensin, karena tekanan kompresi motor
Diesel jauh lebih tinggi)
5.Perhatikan buku manual bila menggunakan pengetes yang
dilengkapi penulis
6.diagram !
7.Apabila pompa injeksi dilengkapi governor pneumatik, tekan
pedal gas penuh selama tekanan kompresi, supaya katup gas
akan terbuka.
8.Lakukan tes kompresi. Jangan mengosongkan baterai dengan
menstarter terlalu lama ! Ukurlah dan catat tekanan kompresi
pada setiap silinder. Penilaian hasil pengukuran, lihat buku
manual dan pada petunjuk.
Pemasangan injektor
Bersihkan lubang injektor pada motor, beri
oli pada ulirnya. Perhatikan arah
pemasangan cincin ! Cincin yang bernoda-
noda harus diganti.

Keraskan injektor. Perhatikan bahwa


momen pengerasan tepat sesuai
dengan data pada buku manual !
Momen pengerasan yang salah
mengakibatkan kerusakan pada kepala
silinder dan kamar pusar / muka.
Bersihkan sambungan-sambungan
pipa penyemprot. Pengerasannya
harus dilakukan dengan dua kunci :
salah satu untuk mengeraskan
nipel, yang lain untuk memegang
pada rumah injektor.

Keringkan sambungan-
sambungan pipa penyemprot
dengan angin. Kemudian hidupkan
motor dan periksa apakah terdapat
kebocoran.
Petunjuk
Kerugian tekanan kompresi sangat mempengaruhi kerjanya motor
Diesel :
3.Motor agak sulit dihidupkan, karena temperatur akhir langkah
kompresi terlalu rendah untuk penyalaan diri.
4.Akibat kebocoran udara selama langkah kompresi, daya motor
berkurang, dan knalpot berasap hitam karena jumlah penyemprotan
tetap sesuai untuk pengisian silinder yang normal.

Oleh karena itu, tes tekanan kompresi dilakukan setiap ≈ 40’000 km.
Tekanan kompresi harus mencapai 2-3 Mpa (20-3- bar), perbedaan
antara masing-masing silinder tidak boleh melewati 10%. Untuk data
yang tepat, lihat buku manual.

Tekanan kompresi yang kurang menunjukkan kebocoran, yang dapat


berasal dari ketidak rapatan pada cincin-cincin torak atau katup-
katup. Untuk mendiagnosa, lakukan tes kebocoran tekanan kompresi.

Perhatikan : Pada silinder dengan kekurangan tekanan kompresi,


injektornya juga harus diperiksa, karena kemungkinan katup/torak
dirusakkan oleh bentuk penyemprotan yang tidak sesuai.
Tes Kompresi Melalui Lubang Busi Pijar
2.Bersihkan keliling busi pijar dengan alat semprot uap atau kuas dan
solar. Tiup dengan pistol udara.
3.Hidupkan motor sampai temperatur kerjanya tercapai.
4.Lepas semua busi pijar, ikat kabelnya supaya tidak bersinggungan
dengan massa.

Pastikan bahwa selama tes kompresi tidak terjadi penyemprotan bahan


bakar !

Pada motor yang dilengkapi kabel stop, tarik


tombolnya selama tes kompresi !

Pada motor dengan mekanisme stop


listrik, lepas stekernya sewaktu
kunci kontak dalam posisi
LOCK/OFF.
Pemeriksaan & Penyetelan Injektor Jenis
Satu Lubang

Tujuan pelajaran
4.Mengetes injektor
5.Membongkar dan memasang injektor

Menyetel tekanan penyemprotan


Keselamatan kerja

Waktu bekerja dengan nosel


tester, jangan mengarahkan
semprotan ke bagian tubuh
anda. Semprotan nosel dapat
masuk aliran darah sehingga
menimbulkan keracunan pada
darah. Tampung semprotan
dengan baik !
Langkah kerja
Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan
penyemprotan, sebelum pembongkaran dilakukan

Pasang injektor pada tester dengan longgar


saja.
Lakukan pembuangan udara yang ada pada
saluran tester, dengan menggerakkan tuas
sampai solar keluar pada sambungan pipa

Tutup kran saluran tekan ke manometer,


lakukan pengetesan bentuk penyemprotan
dengan menggerakkan tuas dalam langkah
penuh dengan kuat dan cepat
Pemeriksaan bentuk
penyemprotan
A, B, C = Bentuk jelek
D = Bentuk baik

Sudut penyemprotan yang


baik adalah ≈ 4o. Lihat pada
manual.
Tes kebocoran

Buka kran saluran tekan ke


manometer. Gerakan tuas tester
sampai manometer menunjukkan
tekanan ≈ 80 bar, pertahankan
posisi tekanan ini selama ≈ 20 detik,
lihat dan amati kebocoran pada
ujung nosel.

Amati dan rasakan ujung bodi nosel


dengan jari anda, apakah ada
tetesan atau ujung bodi nosel
menjadi basah
A : ada kebocoran
B : tidak ada
Tes tekanan penyemprotan
Gerakkan tuas tester dalam langkah
penuh dengan kuat dan cepat, baca
tekanan pada manometer, catat
hasilnya.
Pembongkaran & Penyetelan

Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak


memuaskan, lepas injektor pada tester, jepit pada
ragum dengan alas penjepit alumunium, bongkar
sesuai dengan urutan pada gambar.

2.Baut pemegang
3.Shim
4.Pegas
5.Batang pendorong
6.Pembatas jarum
7.Jarum dan bodi nosel
8.pemegang
Bersihkan semua komponen dengan solar.
Lakukan tes luncur jarum, dengan
memasukkan jarum pada bodinya. jarum
harus meluncur pelan-pelan dengan
sendiri !

Stel tekanan penyemprotan dengan cara


merubah tebal shim (2). Perbedaan tebal
0,04 mm merubah tekanan
penyemprotan ≈ 4 bar.

Perakitan
2.Rakitlah injektor setelah semua komponennya terendam dalam
solar, untuk mencegah karatan. Perhatikan kebersihan ! Jangan
sampai benang kain dst. berada di dalam injektor.
3.Kontrol kembali bentuk penyemprotan, tekanan penyemprotan
dan kebocoran nozel
Petunjuk

Tekanan penyemprotan injektor satu lubang adalah


100-130 bar (10-13 Mpa). Data yang tepat, lihat buku
manual.

Servis injektor dilakukan setiap 80;000 km, atau


waktu timbul kesulitan pada pembakaran.
Perhatikan : Keausan jarum, lubang bodinya dan
kotoran yang menempel sangat mempengaruhi
bentuk penyemprotan
Penyetelan Putaran Idle Motor Diesel

Tujuan pelajaran
4.Menentukan bagian penyetelan
putaran idle pada macam jenis pompa
injeksi
5.Menyetel putaran idle
Persyaratan penyetelan
2.Motor harus pada temperatur kerja
3.Perhatikan data-data penyetelan dari pabrik, khususnya pada
kendaraan dengan sistem-sistem tambahan seperti AC, kemudi
servo dsb.
Jika mobil dilengkapi dengan kabel gas tangan, tombol kabel
tersebut distel supaya putaran motor paling rendah/kabel
kendor

Langkah penyetelan
2.Pasang takhometer, bandingkan putaran idle dengan data
pabrik
3.Tentukan sekrup penyetel idle (lihat petunjuk).
4.Perhatikan : Putaran idle selalu distel di luar regulator, pada
tuas pengatur putaran atau pada mekanisme penggeraknya.
Sekrup-sekrup penyetel yang disegel jangan dirubah, sekrup itu
bukan sekrup penyetel idle
5.Stel putaran idle sesuai dengan spesifikasi
Petunjuk : Sekrup penyetel idle pada macam jenis pompa
injeksi

Pompa Distributor Pompa sebaris dengan governor


pneumatis
Idle distel pada katup gas. Jangan
merubah penyetelan pada governor !

Pompa sebaris dengan Idle distel pada pembatas tuas


governor mekanis, dengan pengatur putaran
tuas stop terpisah dari
mekanisme pengatur
putaran
Penyetelan saat Penyemprotan

TUJUAN PELAJARAN

1. Menyetel saat penyemprotan


dengan metode popa kapiler dan
pipa lengkung
2. Menyetel saat penyemprotan pada
pompa distributor
KESELAMATAN KERJA :

Jangan lupa melepas


kembali kunci sok dari
puli setelah pekerjaan
penyetelan saat
penyemprotan selesai !
Penyetelan saat penyemprotan dengan pipa
kapiler

Lepaskan pipa tekanan tinggi


pada pemegang katup
penyalur silinder 1

Pasang pipa kapiler pada


pemegang katup penyalur
silinder 1

Tutup kran !
Isi pipa kapiler sampai penuh dengan jalan
menstarter mesin tanpa pemanas mula,
sambil menekan tuas penyetel ke
maksimum.

Turunkan permukaan bahan bakar pada


pipa dengan membuka kran supaya
permukaan bahan bakar mudah dilihat.
Tutup kran

Putar poros engkol sesuai dengan putaran mesin


sampai mendekati saat penyemprotan silinder 1,
kemudian putar lagi dengan pelan-pelan (pukul-
pukul) sampai permukaan bahan bakar dalam pipa
mulai naik

Saat penyemprotan benar-benar tepat apabila


permukaan bahan bakar mulai bergerak ke atas dan
tanda penunjuk segaris dengan derajat saat
penyemprotan pada puli atau roda gila (contoh : 22o
sebelum TMA)
1. Apabila saat penyemprotan tidak tepat,
longgarkan baut-baut pengikat pompa
2. Putar pompa berlawanan dengan
putaran poros nok pompa apabila saat
penyemprotan terlambat atau putar
pompa searah dengan putaran poros
nok pompa apabila saat penyemprotan
terlalu awal
3. Lakukan penyetelan sekali lagi
Penyetelan saat penyemprotan dengan metode pipa
lengkung

Keluarkan katup penyalur beserta


pegasnya pada elemen injeksi silinder 1

Pasang kembali pemegang katup


penyalur momen putar pengencangan
30 – 35 Nm

1. Tekan tuas Pasang pipa tes lengkung


pada pemegang katup penyalur silinder 1
2. penyetel pada posisi maksimum
Pompakan bahan bakar dengan bantuan
pompa bensin listrik sampai bahan bakar
mengalir melalui pipa lengkung
Putar poros engkol sesuai dengan putaran
mesin sampai mendekati saat penyemprotan.
Bila tidak ada pompa listrik gunakan pompa
tangan dengan mengoperasikan secara cepat.

Saat penyemprotan akan tepat apabila aliran


solar yang melalui pipa lengkung mulai
berhenti dan tanda petunjuk segaris dengan
tanda derajat saat penyemprotan
Menyetel saat penyemprotan pada pompa
distributor

Buka baut penutup pada


kepala distributor

Pasang dial indikator pada kepala


silinder pompa
Perhatian :
Batang pengukur dial indikator harus
keluar minimum 10 mm
1. Putaran poros engkol dalam
arah putaran sampai 30o
sebelum TMA silinder 1
2. Setel dial indikator pada skala 0

Putar kembali poros engkol sampai


tanda pada puli menunjukkan 7o
sesudah TMA silinder 1
Saat penyemprotan akan tepat
apabila pembacaan pada dial
indikator harus menunjukkan 1 ±
0,03 mm (contoh : Mitsubishi 4 D 55)

Вам также может понравиться