Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami hampir setiap
perempuan. Proses tersebut merupakan perubahan kehidupan wanita.
Banyak yang menganggap bahwa perubahan itu merupakan hal yang
menyenangkan tetapi pada sebagian wanita, perubahan tersebut
menimbulkan stres yang menyebabkan perasaan takut dan cemas dengan
kehidupan barunya. Penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi
aktivitas dan peran barunya sebagai seorang ibu pada minggu-minggu atau
bulan-bulan pertama pasca persalinan, baik dari segi fisiologis maupun segi
psikologis. Sebagian wanita dapat menyesuaikan diri dengan baik tetapi
sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan
psikologis. Berdasarkan Saryono dan Ryan (2010) dikutip dalam Ambarwati
(2011) depresi merupakan salah satu penyakit psikologis yang umum
diderita, begitu juga pada ibu pasca persalinan.
Depresi pasca persalinan adalah gangguan depresi mayor yang terjadi
setelah melahirkan (Rusli, Meiyuntariningsih dan warni, 2011). Depresi
pasca persalinan terjadi 4-6 minggu pasca persalinan dengan gejala perasaan
depresi, kecemasan yang berlebihan, insomnia, dan perubahan berat badan
(Sadock & Sadock, 2007). Berdasarkan Leicth dan Wisner (2002) dikutip
dalam Pradnyana, Westa dan Ratep (2013) mengemukan depresi pasca
persalinan merupakan gangguan mood setelah melahirkan yang
merefleksikan disregulasi psikologikal. Hal itu ditandai dengan gejala-gejala
depresi mayor, mood yang tertekan, hilangnya ketertarikan, gangguan nafsu
makan, gangguan tidur, merasa tidak berguna, susah konsentrasi dan
keinginan untuk bunuh diri.

1 Universitas Muhammadiyah Palembang


2

Depresi pasca persalinan juga dapat terjadi diberbagai daerah di dunia


maupun Indonesia. Berdasarkan WHO (2008) Insidensi gangguan depresi
pada populasi dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia
produktif yaitu 20-50 tahun. World Health Organization menyatakan bahwa
gangguan depresi pasca persalinan adalah 20% berada pada urutan keempat
penyakit di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chandran, dkk.
(2002) kepada 359 perempuan di daerah Tamil Nadu di India, didapat
insiden depresi postpartum 11% (95% CI 7,1 - 14,9).
Angka kejadian depresi pasca persalinan di Indonesia berdasarkan
hasil penelitian tahun 1998-2001 di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya
diperoleh data 15–20%. Penelitian oleh Ismail tahun 2002 di Jakarta
ditemukan bahwa angka kejadian depresi pasca persalinan adalah 11-30%
(Elvira, 2011). Berdasarkan Sadock dan Sadock (2014) insiden depresi pasca
persalinan adalah 10 % dari perempuan yang melahirkan. Penelitian yang
dilakukan Soep (2009) di RSUD dr. Pringadi Medan mencatat 54,55% ibu
pasca melahirkan mengalami depresi postpartum.
Penelitian tentang perbedaan risiko depresi pasca persalinan antara ibu
primipara dengan ibu multipara pada tahun 2010. Responden
sebanyak 44 orang didapatkan hasil ibu primipara lebih tinggi risiko
depresi pasca persalinan dibandingkan dengan risiko ibu multipara
(Sari, 2010). Penelitian yang dilakukkan di Boyolali pada tahun 2008 dengan
30 responden didapatkan hasil bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang
diterima ibu maka semakin menurun tingkat depresi (Dewi, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dibangsal rawat inap
RSUP. Haji Adam Malik Medan pada 50 responden. Wanita pasca persalinan
dengan sindrom depresi pasca persalinan sebanyak 16% dan tidak mengalami
depresi pasca persalinan sebanyak 84% (Sari, 2009). Penelitian yang
dilakukan di RSIA Pertiwi Makassar didapatkan 7 responden (9,17%) tingkat
pendidikan tinggi dan 8 responden (12,1%) tingkat pendidikan rendah yang
mengalami depresi pasca persalinan (Ibrahim, Fatmah dan Ikhsan, 2012).
Angka kejadian depresi pasca persalinan yang dilakukan di bangsal bersalin

Universitas Muhammadiyah Palembang


3

Departemen Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang 23,8% (Hasan,


2013)
Depresi pasca persalinan tidak hanya berdampak besar kepada
keadaan ibu tetapi juga terhadap anak. Berdasarkan Elvira (2011) pada ibu
yang mengalami depresi pasca persalinan minat dan ketertarikan terhadap
bayinya berkurang dan ibu tidak berespons positif. Ibu tidak mampu
mengenali kebutuhan bayinya, tidak mampu merawat bayi secara optimal.
Ibu merasa tidak mampu sehingga menghindar dari tanggung jawabnya dan
proses menyusui juga terganggu. Hal tersebut mengakibatkan hubungan
yang terjalin antara ibu dan bayi menjadi tidak erat. Pada akhirnya dapat
menyebabkan gangguan nutrisi (Rahman dkk., 2008). Apabila kondisi
tersebut terus berlangsung maka status perkawinan dan kemampuan untuk
berperan dalam kehidupan sosial pun akan terganggu.
Faktor risiko yang meyebabkan depresi pasca persalinan dilaporkan
lebih dari 70 faktor risiko. Salah satu faktor risiko depresi pasca persalinan
yaitu faktor demografi. Berdasarkan penelitian variabel demografis yang
berhubungan dengan kejadian depresi pasca persalinan yaitu: usia, status
pernikahan, paritas, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi. Beberapa
penelitian menyatakan hubungan antara faktor demografis dengan depresi
pasca persalinan sangat lemah. Suatu review menyatakan penelitian faktor
demografi sebagai risiko terjadinya depresi pasca persalinan di Asia
menunjukkan hubungan yang kuat (Kurniawan, 2012)
Berdasarkan uraian diatas terdapat perbedaan hasil penelitian antara
hubungan faktor demografis dengan depresi pasca persalinan, tingginya
insiden depresi pasca persalinan dan dampak yang terjadi terhadap ibu, bayi,
keluarga dan sosial apabila ibu mengalmi depresi pasca persalinan. Maka dari
itu peneliti tertarik melakukan penelitian hubungan faktor demografi terhadap
insiden depresi pasca persalinan di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang.

Universitas Muhammadiyah Palembang


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas,


dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: ”Bagaimana
hubungan faktor demografi terhadap insiden depresi pasca persalinan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang? ”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum :
Mengetahui hubungan faktor demografi terhadap insiden depresi pasca
persalinan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang”
1.3.2 Tujuan khusus :
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui insiden depresi pasca persalinan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.
b. Mengetahui tingkat depresi pasca persalinan berdasarkan usia.
c. Mengetahui tingkat depresi pasca persalinan berdasarkan paritas.
d. Mengetahui tingkat depresi pasca persalinan berdasarkan status
pernikahan.
e. Mengetahui tingkat depresi pasca persalinan berdasarkan tingkat
pendidikan.
f. Mengetahui tingkat depresi pasca persalinan berdasarkan status
sosial ekonomi.
g. Mengetahui hubungan faktor demografi terhadap depresi pasca
persalinan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi
tentang depresi pasca persalinan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber acuan untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Muhammadiyah Palembang


5

1.4.2 Manfaat Praktis


a. Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dan juga wawasan
dalam melakukan penelitian
b. Bagi instansi, sebagai masukan untuk pertimbangan perlunya
diadakan penyuluhan tentang depresi pasca persalinan dan
informasi insiden depresi pasca persalinan di Palembang.
c. Bagi pihak rumah sakit, sebagai informasi tentang insiden depresi
pasca persalinan di RS Muhammadiyah Palembang sehingga ibu
pasca persalinan dapat mendapatkan pelayanan yang adekut tidak
hanya untuk persalinannya saja tapi juga untuk depresi pasca
persalinan

1.5 Keaslian Penelitian


Nama Judul Desain Perbedaan Hasil
Penelitian Penelitian
Soesanty Perbedaan tingkat Desain Variabel bebas Usia muda lebih tinggi
(2011) deprsi pasca deskriptif usia tingkat depresi pasca
persalinan pada analitik primigravida persalinan dari
primigravida dengan dan lokasi pada usia tua dan usia
berdasarkan faktor metode penelitian reproduksi
usia di RSUD cross dilakukkan di
Banjasari sectional RSUD
Banjasari

Natusion Gambaran Desain Variabel Ibu pasca persalinan


(2011) karakteristik deskriptif tergantung yang mengalami
demografi analitik sindrom sindrom depresi pasca
penderita sindrom dengan depresi dan persalinan dengan skor
depresi pasca metode lokasi EPDS > 10 sebanyak
persalinan di cross penelitian lima orang (12,5%),
RSUD dr. sectional dilakukkan di kelompok umur dewasa
Pirngadi daerah RSUD dr. muda, berstatus
kota Medan Pirngadi kota menikah,
Medan. berpendidikan
perguruan tinggi
sebanyak tiga orang
(60%), bekerja
sebanyak tiga orang
(60%), paritas
multipara sebanyak
empat orang (80%).

Universitas Muhammadiyah Palembang


6

Nama Judul Desain Perbedaan Hasil


Penelitian Penelitian
Ariguna Prevalensi Desain Penelitian ini Sebanyak 9 ibu
dan Sri depresi pasca deskriptif terletak pada (20,5%) mengalami
(2016) persalinan di analitik lokasi depresi pasca
kota Denpasar dengan penelitian persalinan, sebanyak
menggunakan metode dilakukkan di 4 ibu (9,1%)
cross
skoring kota membutuhkan
sectional
Edinburgh Denpassar pemantuan ekstra
Postnatal dan variabel
Depression bebas
Scale (EPDS)

Universitas Muhammadiyah Palembang

Вам также может понравиться