Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan On the Job Learning (OJL) maka
calon kepala sekolah dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam menyusun dan menggunakan media
pembelajaran berbasis TIK melalui pembuatan power point sangat
menunjang dalam meningkatkan standar proses pendidikan di sekolah.
2. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK
merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.
3. Observasi guru junior merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi
yang harus dimiliki seorang kepala sekolah.
4. Melakukan kajian manajerial merupakan sarana latihan mengasah
kemampuan calon kepala sekolah dalam menelaah permasalahan yang
ada di lapangan, dan mencari alternatif solusinya.
5. Meningkatkan kompetensi di sekolah lain merupakan kegiatan studi
banding dan pengamatan terhadap salah satu kompetensi kepala sekolah.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang ditemukan di atas, maka terdapat
saran-saran yang perlu disampaikan sebagai berikut:
1. Guru hendaknya dapat menyusun sendiri media pembelajaran berbasis
TIK sehingga akan menarik dan memudahkan dalam proses
pembelajaran.
2. Kepala sekolah hendaknya melakukan pemantauan terhadap media
pembelajaran yang telah dibuat, dan melakukan monev terhadap proses
pembelajaran melalui supervisi akademik.
55
56
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto Edy
Kolaborasi antara komputer dan internet ini telah menghasilkan sesuatu yang
baru, yang mampu menggeser cara manual menuju tatanan komunikasi dengan
cara-cara digital
Dalam pandangan manajemen, sertifikat bisa dianggap sebagai bukti formal atas
kelayakan dan kewenangan seseorang untuk memangku jabatan tertentu.
Belakangan ini (terutama setelah diberlakukannya Otonomi Daerah), kerapkali
ditemukan kasus rekrutmen kepala sekolah tanpa disertai Sertifikat Kepala
Sekolah, dan kegiatan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah.
Jika seorang guru direkrut menjadi kepala sekolah tanpa sertifikat dan diklat alias
melalui proses sim salabim seperti dalam atraksi sulap, barangkali tidak salah jika
ada sebagian orang yang mempertanyakan akan kewenangan dan kelayakan yang
bersangkutan. Dengan adanya ketentuan ini, maka ke depannya diharapkan tidak
terjadi lagi kasus-kasus seperti ini sehingga sekolah benar-benar dapat dipimpin
oleh orang yang layak dan teruji.
59
Catatan 2:
Pasal-pasal di atas adalah pasal yang berkenaan dengan peran pengawas sekolah.
Pasal-pasal tersebut mengisyaratkan bahwa pengawas sekolah perlu dilibatkan
dalam proses rekrutmen dan pengangkatan kepala sekolah. Di beberapa tempat,
dalam urusan rekrutmen dan pengangkatan kepala sekolah, pengawas sekolah
kadang hanya diposisikan sebagai “penonton” belaka. Lebih parah lagi, malah
yang dilibatkan justru orang-orang yang sebenarnya tidak berkepentingan
langsung dengan pendidikan, biasanya hadir dalam bentuk “titipan sponsor”.
Hadirnya peraturan ini, juga membawa konsekuensi logis akan perlunya kebijakan
penilaian kinerja kepala sekolah di setiap daerah, yang di dalamnya perlu
melibatkan Pengawas Sekolah. Kendati demikian, di beberapa tempat kegiatan
penilaian kinerja kepala sekolah tampaknya belum bisa dikembangkan menjadi
kebijakan resmi Dinas Pendidikan setempat.
Selain kualifikasi umum dan khusus tersebut, untuk menduduki jabatan sebagai
kepala sekolah / madrasah dituntut harus memiliki kompetensi sebagai berikut :
KEPRIBADIAN, artinya :
- Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mu lia dan menjadi
teladan akhlak mulia bagi komunitas disekolah.
- Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
- Memiliki keinginan yang kuat di dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah.
- Bersifat terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
- Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah.
- Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
MANAGERIAL, artinya :
- Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
- Mengembangkan sekolah sesuai dengan kebutuhan.
- Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal.
- Mengelola perubahan dan penge-mbangan sekolah menuju organi sasi
pembelajaran yang efektif.
- Menciptakan budaya dan iklim se kolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
- Mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber da ya manusia
secara optimal.
- Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendaya gunaan secara
optimal.
- Mengelola hubungan antara seko lah dan masyarakat dalam rangka mencari
dukungan ide, sumber belajar dan pembeayaan.
- Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan
penempatan pengemba ngan kapasitas peserta didik.
- Mengelola pengembangan kuriku lum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional.
- Mengelola keuangan sekolah se suai dengan prinsip pengelolaan yang akuntable,
transparan dan e fisien.
- Mengelola ketatausahaan seko-lah dalam mendukung pencapai-an tujuan
sekolah.
- Mengelola unit layanan khusus
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peser ta didik disekolah.
61
- Mengelola sistim informasi seko-lah dalam rangka penyusunan pro gram dan
pengambilan keputus-an.
- Memanfaatkan kemajuan teknolo gi informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah.
- Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pro gram kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat, serta meren canakan tindak lanjutnya.
Lampiran-Lampiran