Вы находитесь на странице: 1из 5

Berduaan dengan Tuhan Persatuan & Kesatuan Negara

Puji-pujian Refleksi
 Bagaikan Bejana Malam hari ini kita berfokus pada hubungan kita dengan Tuhan.
 Seperti Yesus, Ku Ingin Menjadi Dalam kehidupan, kita menjalin begitu banyak hubungan atau relasi.
Kita menjalin relasi dengan sahabat, rekan sekerja / sekantor, rekan
sepelayanan di gereja, bahkan relasi dengan orang-orang yang tidak
Pokok Doa kita kenal, namun merupakan bagian dari pekerjaan kita yang
Pribadi menuntut kita menjalin komunikasi dengan mereka. Juga, kita
menjalin relasi dengan orang-orang yang kita kasihi.
 Pekerjaan, pendidikan anak-anak
Di antara semua relasi ini, ada satu hal yang pastinya sama, yaitu
 Pertumbuhan, pergaulan dan masa depan anak-anak
Semua relasi / hubungan membutuhkan waktu untuk terjalin
 Pergumulan pribadi keluarga
erat. Ini juga berlaku dalam hal relasi antara kita dengan Tuhan.
 Orang-orang yang minta didoakan secara khusus
Tuhan Allah adalah pribadi yang begitu mementingkan suatu
Jemaat hubungan. Dalam Alkitab kita melihat bagaimana Kristus
 Para hamba Tuhan disebutkan sebagai Mempelai pria dan Gereja sebagai Mempelai
Wanita, juga ketika Tuhan ingin kita memandang Dia sebagai Bapa
 Jemaat Tuhan
kita, dan kita adalah anak-Nya, lalu Kristus adalah Gembala Agung
 Orang muda dan Sekolah Minggu
dan kita adalah domba-domba kesayangan-Nya. Allah begitu
 Pembangunan Gereja & Rumah Opsir
menginginkan hubungan yang berkualitas bisa terjadi antara pribadi-
Nasional Nya dan pribadi kita. Di dalam setiap hubungan tersebut, semuanya
menunjukkan bahwa hubungan antara Allah dan kita adalah
 Pemimpin Negara & Pejabat Pemerintah hubungan yang harus terjalin antar pribadi, tanpa terganggu oleh
 Krisis kekeringan, panas dan air bersih pihak lainnya.
 Pesta Demokrasi
Ketika mempelai pria menikah dengan mempelai wanita, maka pincang kakinya. Saulus, yang kemudian menjadi rasul yang sangat
mereka memerlukan waktu ‘berdua’ untuk dapat berbagi kasih tanpa terkenal, mengalami keadaan ‘Berduaan’ dengan Tuhan pertama kali
gangguan orang lain. Ketika seorang Bapa mengajari anak-Nya, Ia saat ia melihat cahaya yang membutakan matanya dan membuatnya
tidak akan meminta orang lain untuk menyampaikan ajaran-Nya, akhirnya mengenal siapa Allah sebenarnya.
melainkan langsung mengajarinya sendiri saat mereka ‘Berduaan’. Seringkali, kita akan merasakan kehadiran Allah begitu dekat dan
Begitupun saat seorang gembala menjaga dombanya, meski domba- begitu intim, justru saat kita mengalami sebuah masalah. Karena,
domba itu serupa, sang Gembala tetap akan memanggil mereka saat kita menghadapi masalah, banyak orang yang kita kenal justru
dengan nama mereka masing-masing saat hendak merawat mereka. berpaling dari kita. Tidak ada kata-kata yang bisa diucapkan, atau,
Semua hubungan ini memerlukan waktu untuk ‘Berduaan’ tidak ada orang untuk diajak bicara. Dan dalam keadaan inilah,
Tuhan sangat menginginkan ada waktu ‘Berduaan’ dengan kita. Ini ketika Tuhan berbicara dengan kita, kita akan mendengar dengan
lebih dari sekadar bertemu dengan Tuhan saat kita datang berjemaat jelas apa yang ingin Ia katakan pada kita. Dalam keadaan inilah, kita
di gereja. Mengapa? Karena Yesus ingin kita benar-benar benar-benar bisa ‘Berduaan’ dengan kita.
mengenal-Nya. Kristus telah mengenal kita lebih dulu, dan bahkan Sekali kita telah mengalami waktu ‘Berduaan’ dengan Tuhan, maka
Alkitab mencatat, Ia bahkan tahu jumlah rambut kita masing-masing kita akan lebih peka terhadap suara Tuhan. Kita lebih mudah
(Lukas 12:7), dan Ia ingin kita juga mengenal pribadi-Nya lebih memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita
sungguh; mengerti hal-hal yang Ia sukai dan yang tidak Ia sukai. adalah atas seijin Tuhan. Bagaikan bejana yang sedang dibentuk,
Ketika kita hendak menjalin hubungan saat berpacaran, tentunya itulah proses yang harus kita jalani untuk bisa hidup seperti Yesus.
kita memerlukan waktu untuk bisa duduk berdua dan saling berbagi Untuk bisa menjadi seperti yang Ia ingini. Proses yang tidak selalu
cerita hidup dan kebiasaan-kebiasaan kita, sehingga nantinya kita menyenangkan dan terkadang menyakitkan, tapi perlu kita lalui.
siap untuk menjalin ikatan dalam pernikahan. Inilah yang Tuhan
inginkan dari kita. Pada akhirnya, tetaplah miliki waktu ‘Berduaan’ dengan Tuhan
secara rutin dalam hidup kita. Yesus berkata, “Akulah pokok anggur
yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.” (Yohanes 15:1). Bila
Kapan kita bisa ‘Berduaan’ dengan Tuhan? kita tidak terus melekat pada Tuhan, maka mustahil hidup kita bisa
Sebenarnya, kita tidak harus selalu dalam keadaan berdoa sendirian menghasilkan buah. Agar hidup kita tetap diberkati, dan doa-doa
baru akan tiba pada situasi ‘Berduaan’ dengan Tuhan. Alkitab kita tetap dijawab oleh Tuhan, milikilah waktu ‘Berduaan’
mencatat, saat Musa melihat semak yang bernyala api, di situlah ia senantiasa dengan Tuhan.
pertama kali ‘Berduaan’ dengan Tuhan, bahkan bergulat sampai
Pribadi
 Pekerjaan, pendidikan
anak-anak
 Pertumbuhan, pergaulan
dan masa depan anak-
anak
 Pergumulan pribadi
keluarga
 Orang-orang yang
minta didoakan secara
khusus
Jemaat
 Para hamba Tuhan
 Jemaat Tuhan
 Orang muda dan
Sekolah Minggu
 Pembangunan Gereja &
Rumah Opsir
Nasional
 Pemimpin Negara &
Pejabat Pemerintah
 Krisis kekeringan,
panas dan air bersih
 Pesta Demokrasi

Вам также может понравиться