Вы находитесь на странице: 1из 15

AROMATERAPI

MAKALAH

oleh

Kelompok 7

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

MARET, 2017

1
AROMATERAPI

MAKALAH

disusun sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Komplementer dengan dosen

pengampu: Ns. Jon Hafan S, M.Kep

oleh

Anisa Fiatul K 142310101014

Yessi Anggun P 142310101023

Wahyu Rahmadani 142310101064

Dutya Intan L 142310101100

Fitri Aditiya S 142310101104

Iftitahur Rohmah 142310101107

Koyyimatus Solehah 142310101146

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

MARET, 2017

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “ Aromaterapi”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih kurang

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini

berguna dan bermanfaat bagi semuanya.

Jember, Maret 2017

Penyusun,

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar belakang .................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Pengertian Aromaterapi ................................................................... 3


2.2 Manfaat Aromaterapi ....................................................................... 4
2.3 Indikasi ............................................................................................... 4
2.4 Cara / Prosedur .................................................................................. 5
2.5 Gambaran Kasus ............................................................................... 7

BAB 3. PENUTUP .............................................................................................. 9

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 9


3.2 Saran .................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor resiko utama bagi
berkembangnya penyakit jantung dan berbagai penyakit vaskuler, hal ini
disebabkan ketegangan yang lebih tinggi dalam arteri sehingga menyebabkan
hipertensi. Hipertensi disebabkan oleh kekakuan pada arteri sehingga tekanan
darah cenderung meningkat. Selain itu penyebab hipertensi juga disebabkan
oleh perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi kemungkinan
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi karena bertambahnya usia lebih
besar pada orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung garam (Ritu Jain, 2011). Tekanan darah tinggi atau hipertensi
ditandai dengan meningkatnya tekanan darah secara tidak wajar dan terus
menerus karena rusaknya salah satu atau beberapa faktor yang berperan
mempertahankan tekanan darah tetap normal (Ritu Jain, 2011). Badan
kesehatan dunia atau WHO (world health organization) juga memberikan
batasan bahwa seseorang, dengan beragam usia dan jenis kelamin, apabila
tekanan darahnya berada pada satuan 140/90 mmHg atau diatas 160/90
mmHg, maka ia sudah dapat dikatagorikan sebagai penderita hipertensi
(Rusdi dan Nurlaena Isnawati, 2009).
Pengobatan hipertensi ada 2 cara pengobatan secara farmakologis dan
non farmakologis. Pemberian terapi non farmakologis relatif praktis dan
efisien yaitu dengan cara pemberian aromaterapi. Menurut (Jaelani, 2009)
aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi, dan
therapy yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau penyembuhan,
sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai “suatu cara perawatan tubuh
dan atau penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak essential
(essential oil)”. Banyaknya orang yang mengalami hipertensi dan sebagian
besar keluarga tidak mengetahui terapi relaksasi dengan pemberian

1
aromaterapi sebagai salah satu cara penurunan tekanan darah, cara ini juga
efektif selain obat yang terus-terusan diminum oleh penderita bahkan bisa
bertahun-tahun. Pada tahun 2010 di Amerika menunjukkan penderita
hipertensi di seluruh dunia berkisar satu miliar. Di bagian Asia tercatat 38,4
juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diprediksi akan menjadi 67,4
juta orang pada tahun 2025 (Muhammadun, 2010). Menurut penelitian yang
dilakukan Boedi Darmojo pada tahun 2011 di Indonesia diperoleh terjadi
peningkatan penderita hipertensi sekitar 50% di jawa sekitar 42,6%. Dari data
diatas dapat disimpulkan terdapat peningkatan yang menderita hipertensi dan
ini perlu penanganan yang serius, mengingat prevalensi yang tinggi dan
komplikasi yang ditimbulkan cukup berat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian aromaterapi?
2. Apa manfaat dari aromaterapi?
3. Apa indikasi aromaterapi?
4. Bagaiman cara / prosedur penggunaan aromaterapi?
5. Bagaimana gambaran kasus tentang aromaterapi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian aromaterapi
2. Untuk mengetahui manfaat dari aromaterapi
3. Untuk mengetahui indikasi aromaterapi
4. Untuk mengetahui cara / prosedur penggunaan aromaterapi
5. Untuk mengetahui bagaimana gambaran kasus tentang aromaterapi

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aromaterapi


Kata aromaterapi merupakan gabungan dari kata aroma, yang berarti
harum, wangi, atau sesuatu yang lembut. Terapi yang artinya berimplikasi
pada penanganan dokter atau orang-orang yang mempelajari ilmu kesehatan.
Hutasoit (2002) mengemukakan aromaterapi adalah terapi menggunakan
Essential Oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau
menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, meningkatkan daya ingat,
meningkatkan gairah seksual, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan
merangsang proses penyembuhan. Bahan yang digunakan adalah zat aktif
yang diambil dari sari tumbuh tumbuhan aromatik (ekstraksi dari bunga,
daun, akar, batang/ranting, buah biji dll) yang memberikan efek stimulasi
atau relaksasi. Aromaterapi adalah metode pengobatan penyakit
menggunakan aroma minyak asiri yang dihasilkan dari tumbuhan obat.
Terapi aroma (Aromaterapi) adalah teknik perawatan tubuh dengan
menggunakan/memanfaatkan minyak atsiri (essential oil) yang berkhasiat dan
dapat dikonsumsi dengan cara penghirupan, pengompresan, pengolesan di
kulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai dengan pijatan. Aromaterapi
inhalasi merupakan minyak esensial yang dihirupkan sampai pada paru,
dimana memberikan manfaat baik secara psikologis dan fisik. Ada 10 banyak
jenis aromaterapi, yaitu minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan
sabun. Salah satu aromaterapi yang berkhasiat adalah aromaterapi mawar
yang dapat menurunkan tekanan darah.

3
2.2 Manfaat Aromaterapi Mawar
1. Aromaterapi mawar dapat membantu mengurangi stress, kesedihan dan
menstabilkan kondisi tubuh.
2. Aromaterapi mawar dapat meningkatkan konsentrasi dan daya piker,
memperbaiki metabolisme dan system peredarah darah, menyeimbangkan
hormone, meringankan kepekaan kulit sensitive dan alergi.
3. Aromaterapi mawar dapt menenangkan serangan asma.
4. Aromaterapi mawar dapat menghilangkan depresi dan mengurangi gejala
sindrom pramenstruasi dan menopause.
5. Aromaterapi mawar terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah
penderita hipertensi.
6. Aromaterapi mawar dapat mengurangi keluhan sakit kepala, susah tidur,
kesemutan saat beraktivitas dan terlihat lebih rileks
7. Aromaterapi mawar dapat digunakan sebagai salah satu aromaterapi yang
dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia.

2.3 Indikasi

Terdapat beberapa indikasi terapi dengan menggunakan aroma terapi antara


lain yaitu:

a. keadaan tegang tanpa emosi yang kuat,


b. pegal-pe
c. sinusitis
d. insomnia
e. streess
f. saakit perut
g. autis
h. asma
i. alergi
j. flu
k. PMS
4
l. Kram otot
m. Rasa cemas

2.4 Cara / Prosedur Aromaterapi


A. Cara memperoleh aromaterapi
Umumnya diisolasi dengan empat metode yang lazim digunakan
(Caroline, 2011):
1. Metode destilasi terhadap tanaman yang mengandung minyak

Dasar metode ini adalah memanfaatkan perbedaan titik didih.

2. Metode penyarian dengan menggunakan pelarut yang cocok


Dasar metode ini adalah adanya perbedaan kelarutan. Minyak atsiri
sangat mudah larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.
3. Metode pengepresan atau pemerasan
Metode ini digunkan untuk simplisia yang mengandung minyak atsiri
dalam jumlah yang cukup besar.
4. Metode perlekatan bau dengan memanfaatkan media lilin (enfleurage)
Metode ini memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih terus
aktif selama 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen.
B. Cara membuatan minyak herbal-infused mawar:
Bahan yang digunakan:
1. Bunga mawar kering
2. Botol steril bermulut lebar yang bersih dengan penutup
3. Botol gelap untuk menyimpan minyak
4. Carrier oil (minyak pembawa): minyak zaitun (extra virgin olive oil),
minyak biji anggur (grapeseed oil), sunflower (minyak matahari),
minyak sweet almon, minyak kelapa.
C. Cara membuat:
1. Keringkan bunga mawar di suhu ruangan (1/2 hari), kemudian lepaskan
kelopaknya satu persatu.
2. Masukkan kelopak bunga ¾ ke dalam botol yang sudah disterilakan.
5
3. Masukkan carrier oil sesuai pilihan sampai botol penuh kemudian tutup
rapat.
4. Goyangkan botol selama 1 menit agar semua tercampur rata.
5. Tempatkan botol ditempat gelap dan kocok-kocok botol tiap hari.
6. Setelah 4 minggu, saring minyak ke dalam mangkuk bersih, remas
ramuan bunga dengan kain penyaring untuk mendapatkan setiap tetes
minyak ke dalam mangkuk bersih.
7. Masukkan minyak yang telah beraroma mawar tersebut ke dalam botol
gelap dan tutup rapat dan siap untuk digunakan. Bila ingin minyak awet
lebih lama dapat ditambahkan vitamin E.
D. Cara pembuatan minyak esensial mawar:
Bahan yang digunakan:
1. Bunga mawar
2. Minyak carrier oil
3. Panci
4. Gelas kaca
5. Saringan
6. Gelas/ botol penyimpanan minyak

Cara pembuatan:

1. Panaskan air dalam panci


2. Sambil menunggu air mendidih, lepaskan kelopak bunga mawar 2-3
mawaruntuk satu gelas, kemudian potong-potong menjadi lebih kecil
3. Jika air sudah mendidih matikan kompor, kemudian tuangkan 1 botol
carrier oil (grapeseed oil, zaitun oil, dll) ke dalam gelas kaca.
4. Masukkan mawar/ kelopak ke dalam gelas yang telah berisi minyak
kemudian aduk sampai semua mawar tercampur rata dengan minyak.
5. Tutup rapat gelas kemudian masukkan ke dalam panci untuk
memanaskan minyak untuk membantu mengharumkan kelopak mawar.

6
6. Ketika air sudah benar-benar dingin, pindahkan botol kemudian biarkan
selama 24 jam atau lebih lama lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih
kuat.
7. Langkah selanjutnya penyaringan untuk mengambil sarinya, dan dapat
menambahkan sedikit kelopak yang telah disaring dan kelopak mawar
yang masih segar agar minyak lebih kuat (sesuai selera).
8. Minyak esensial mawar siap digunakan.
E. Cara penggunaan terap minyak esensial mawar (cara inhalasi):
1. Pasien berada dalam tempat yang mendapatkan cahaya/ penerangan
yang bagus dan suhu yang nyaman agar pasien dapat lebih rileks.
2. Sebelum tindakan dimulai, pasien dilakukan pengukuran tekanan darah.
3. Sebelumnya, pasien diberikan cara pengarahan terlebih dahulu
mengenai teknik penghirupan dengan cara menggunakan air hangat dan
menuangkan minyak esensial mawar.
4. Penghirupan dilakukan selama 35 menit.
5. Setelah selesai tindakan pnghirupan tunggu sampai 10 menit kemudian
lakukan pengukuran tekanan darah.

2.5 Gambaran Kasus

Seorang laki-laki berusia 59 tahun beragama islam dan bertempat tinggal


di Puger Jember berpendidikan SMA dengan diagnose medis hipertensi,
pasien masuk ke rumah sakit tanggal 17 maret 2017. Pasien mengeluhkan
kepala yang sangat sakit seperti ditusuk-tusuk, leher kaku dan pasien juga
mengatakan badan lemas, aktifitas dibantu oleh keluarganya. Jam 11.10
perawat mengkaji nyeri dan mengukur vital sign didapatkan tekanan darah
160/100 mmHg, frekuensi pernafasan 22 kali per menit, nadi 82 kali per
menit, suhu 36,9 C dan perawat mengajarkan teknik relaksasi aromaterapi
dan pasien mampu melakukann teknik relaksasi aromaterapi selama 10 menit,
setelah dilakukan relaksai aromaterapi tiap 2 jam sekali mengukur vital sign
didapatkan hasil 150/90 mmHg, frekuensi pernafasan 22 kali per menit, nadi

7
82 kali per menit, suhu 36,9 C, pada jam 13.33 menganjurkan pasien
menganjurkan beristirahat cukup.

Sabtu, 18 maret 2017 perawat mengkaji ulang karakteristik nyeri pasien


dan mengukur vital sign. Jam 07.15 didapatkan hasil yaitu 150/90 mmHg,
frekuensi pernafasan 20 kali per menit, frekuensi nadi 82 kali, suhu 37C. jam
07.25 melakukan relaksasi aromaterapi, jam 09.25 mengukur vital sign
didapatkan 150/88 mmHg. jam 09.30 membatasi aktivitas dan membatasi
pengunjung. Jam 11.25 mengukur vital sign didapatkan hasil 145/90 mmHg,
jam 13.30 memantau vital sign didapatkan hasil 140/90 mmHg, frekuensi
pernafasan 22 kali per menit, nadi 80 kali per menit, suhu 36,8C. jam 13.45
menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup dan memberikan lingkungan
yang nyaman dan tenang.

Minggu, 19 maret 2017 jam 08.00 perawat mengobservasi tanda-tanda


vital pasien didapatkan hasil 140/90 mmHg, frekuensi pernafasan 20 kali,
nadi 78 kali per menit, suhu 36,9C. jam 08.25 melakukan relaksasi
aromaterapi, jam 08.30 mengukur vital sign didapatkan 130/90 mmHg. jam
09.30 mengukur vital sign didapatkan hasil 120/90 mmHg, frekuensi
pernafasan 20 kali per menit, nadi 60 kali per menit, suhu 36,8C. jam 13.45
menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup dan memberikan lingkungan
yang nyaman dan tenang.

Dari kasus tersebut perawat melakukan intervensi relaksasi menggunakan


aromaterapi mawar,di dapatkan hasil adanya penurunan tekanan darah dan
gangguan insomnia.

8
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aromaterapi adalah terapi menggunakan Essential Oil atau sari minyak
murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, meningkatkan daya ingat, meningkatkan gairah
seksual, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang proses
penyembuhan. Bahan yang digunakan adalah zat aktif yang diambil dari sari
tumbuh tumbuhan aromatik (ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang/ranting,
buah biji dll) yang memberikan efek stimulasi atau relaksasi. Aromaterapi
menggunakan mawar terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah
penderita hipertensi. Cara penggunaan aroma terapi pada Pasien hipertensi
adalah pasien harus berada dalam tempat yang mendapatkan cahaya atau
penerangan yang bagus dan suhu yang nyaman agar pasien dapat lebih rileks.
Sebelum tindakan dimulai, pasien dilakukan pengukuran tekanan
darahterlebih dahulu, setelah itu pasien diberikan cara pengarahan terlebih
dahulu mengenai teknik penghirupan dengan cara menggunakan air hangat
dan menuangkan minyak esensial mawar, kemudian Penghirupan dilakukan
selama 35 menit, dan setelah selesai tindakan pnghirupan tunggu sampai 10
menit kemudian lakukan pengukuran tekanan darah.

3.2 Saran
Diharapkan perawat mampu memahami keadaan pasien, memberi asuhan
keperawatan dengan baik dan benar dengan menggunakan aromaterapi
mawar pada klien yang mengalami penyakit Hipertensi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arief Hariana, (2009). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar


Swadaya

Caroline. 2011. Pembuatan Minyak Esensial dengan Cara Destilasi. Tugas


Konsep Herbal. Universitas Indonesia.

http://www.kompasiana.com/gitanyali/cara-membuat-minyak-pijat-sendiri
54f3f2477455137b2b6c83d1

Hutasoit, & Aini S. 2002. Panduan Aromatherapy Untuk Pemula. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Jaelani, (2009). Aromaterapi. Jakarta : Pustaka Populer Obor

Kedia, N.M.Dian T.(2013) Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) Terhadap


Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/arcticle/download/1871
8520 (diakses tanggal 17 maret 2017, 18.35)

Muchtariadi & Moelyono. 2015. Aroma Terapi; Tinjauan Aspek Kimia Medisinal.
Yogyakarta: Graha Ilmu

Saputra, R Ari., Ernawati., & Fauzan, Suhaimi. 2015. Pengaruh Pemberian


Aroma Terapi Bunga Mawar Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Lanjut Usia Hipertensi Di Desa Sungai Bundung Laut Kabupaten
Mempawah. Serial online :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=337266&val=5161&titl
e=PENGARUH%20PEMBERIAN%20AROMA%20TERAPI%20BUNGA
%20MAWAR%20TERHADAP%20PENURUNAN%20TEKANAN%20D
ARAH%20PADA%20LANJUT%20USIA%20HIPERTENSI%20DI%20D
ESA%20SUNGAI%20BUNDUNG%20LAUT%20KABUPATEN%20ME
MPAWAH%202015 [diakses pada tanggal 18 Maret 2017]
10
Sari, R.P. 2015. Pengaruh Aromaterapi Mawar Terhadap Peningkatan Kualitas
Tidur Pada Lanjut Usia. Naskah Publikasi.Surakarta: Fakultas Ilmu
Kesehatan.

Suprijati. Efektivitas Pemberian Aromaterapi Untuk Menurunkan Kecemasan Ibu


Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Menghadapi Persalinan Di Bidan
Praktek Mandiri Suprijati Desa Bagi Kecamatan/ Kabupaten Madiun .
Serial Online :
http://akbidharapanmulya.ac.id/atm/konten/editor/samples/jurnal/file_jurnal/
t_10.pdf [diakses pada tanggal 18 Maret 2017]

Suranto, Adji. 2011. Pijat anak. Jakarta: Niaga Swadaya

11

Вам также может понравиться