BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri merupakan suatu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak

menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sesungguhnya
maupun potensi kerusakan jaringan. Setiap orang pasti mengalami dan merasakan
nyeri selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri kualitas dan kuantitasnya
berbeda dari satu orang ke orang lain, tergantung dari tempat nyeri, waktu,
penyebab dan lain – lain. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga
usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Seiring dengan proses menua
dan bertambahnya usia maka akan timbul berbagai masalah terutama masalah
ketidak puasan fisik yang mengakibatkan gangguan pada fungsi muskuloskeletal
(Nasution, 2006).
Nyeri cervical merupakan salah satu keluhan yang sering menyebabkan
seseorang datang berobat ke fasilitas kesehatan. Di populasi didapatkan sekitar
34% pernah mengalami nyeri cervical dan hampir 14% mengalami nyeri tersebut
lebih dari 6 bulan. Pada populasi di atas 50 tahun, sekitar 10% mengalami nyeri
cervical (Turana, 2005). Dr. Ahmad Toha Muslim (2005) mengemukakan bahwa
sekitar 80% penduduk di Kota Bandung pernah mengalami sakit leher.
Problematik dari Cervical Root Syndrome adanya spasme nyeri tekan dan nyeri
gerak, dan juga adanya keterbatasan lingkup gerak sendi. Sehingga dapat
mengalami hambatan atau gangguan dalam melakukan aktivitas duduk terlalu
lama, mengajar murid, dan menulis. Dan juga bisa menghambat untuk
bersosialisasi di lingkunganya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi dari leher ?
2. Apakah definisi cervical root syndrome ?
3. Apakah etiologi cervical root syndrome ?
4. Bagaimana patofisiologi cervical root syndrome ?

1
 2

5. Bagaimana tanda dan gejala dari cervical root syndrome ?

6. Bagaimana penegakan diagnosis pada cervical root syndrome ?
7. Apa diagnosa banding dari cervical root syndrome ?
8. Bagaimana penatalaksanaan cervical root syndrome ?
9. Bagaimana komplikasi cervical root syndrome ?
.
1.3 Tujuan
Penulisan kasus ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami:
1. Anatomi leher.
2. Definisi cervical root syndrome.
3. Etiologi cervical root syndrome.
4. Patofisiologi cervical root syndrome.
5. Tanda dan gejala dari cervical root syndrome.
6. Penegakan diagnosis cervical root syndrome.
7. Diagnosa banding cervical root syndrome.
8. Penatalaksanaan cervical root syndrome.
9. Komplikasi cervical root syndrome.

1.4 Manfaat
Penulisan laporan kasus ini bermanfaat sebagai:
1. Menambah wawasan mengenai penyakit cervical root syndrome di
bidang rehabilitasi medik.
2. Sebagai pedoman praktis di bidang rehabilitasi medik.
3. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti
kepanitraan klinik madya di bagian ilmu rehabilitasi medik.