Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB VIII
METODA DAN RENCANA KERJA
8.1 Umum
8.1.1 Data data tehnis bendungan muara Sei Gong seperti di bawah,
Data Tehnis Bendungan Sei Gong
BENDUNGAN PELIMPAH
Tipe : Urugan Tanah Tidak Padat Tipe
Tanah Padat dan Batu Lebar Pelimpah ( m )
El. Puncak ( m ) : + 12,00 m El. Muka Air Banjir 1000 thn
Lebar Puncak ( m ) : 10,00 m Vol. Galian Tanah
Panj. Puncak ( m ) : 280,00 m
Vol. Timbunan
Tanah Tidak Padat :
Tanah Padat :
Batu :
Vol. Galian :
PENGELAK/PEMBILAS/DESALINASI HIDROLOGI
El. Inlet ( m ) Panjang sungai ( km )
El. Outlet ( m ) Luas DAS ( km2 )
Dimensi ( BxHx m2 ) Debit Banjir 2 thn : ( m3/det )
Panjang ( m ) Debit Banjir 5 thn : ( m3/det )
Pintu Katup ( BxHx m2 ) Debit Banjir 10 thn :( m3/det )
El. Muka Air Banjir 10 thn Debit banjir 20 thn :( m3/det )
El. Muka Air Banjir Bulan Terkering Debit Banjir Terkecil : ( m3/det )
Pasang Tertinggi :
Surut Terendah :
Lebar sungai pada + 5 :
Diafragma Rumah Pompa
El. Dasar Tipe : submersible
El. Puncak Jumlah : 8
Tebal Kapasitas : 200 lt/dt
VIII-1
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
II Pengelak
1 Cofferdam dan Dewatering Hulu Manual
2 Cofferdam dan Dewatering Hilir Manual
3 Galian tanah m3 Excavator
4 Pemasangan dan Pembongkaran Bekisting m2
5 Pemasangan dan Pembongkaran Perancah m2
6 Beton K225 m3
7 Tulangan ton
8 Pintu Pembilas Unit
9 Pintu Otomatis Unit
10 Rubber Waterstop Joint m2
11 Papan Sekat : 1,0 m x 0,3 m x 0,06 m bh
III Pembilas
1 Cofferdam dan Dewatering Hilir
2 Galian Tanah m3
3 Beton K225 m3
4 Tulangan ton
5 Bekisting m2
6 Perancah m2
7 Rubber Waterstop Joint m
IV Tubuh Bendungan
1 Penyiapan Borrow area ls 600.000
2 Pemasangan Geobag m3 50.000
3 Timbunan Tanah Lepas m3
4 Timbunan Tanah Dipadatkan m3
5 Geotextile m2
6 Pasir – Kerikil m3
7 Batu Kosong Rip – Rap m3
8 Diafragma Semen – Bentonit m3
V Instrumentasi
1 Patok Tetap BM 30 x 30 x100 buah 4
2 Patok Geser / Penurunan 30 x 30 x100 buah 12
3 Pizometer Pipa H = buah 3
4 Pizometer Pipa H = buah 3
5 Pizometer Pipa H = buah 3
6 Curah Hujan Otomatis ( ARR ) buah 1 Di DAS
VIII-2
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
VIII-3
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
16 0 14.0 22.2
17 0 2.2 0
18 0 58.8 0
19 27.2 21.2 0
20 0 0.3 0
21 0 0 2.0
22 21.1 0 0
23 0 4.8 59.3
24 5.4 0.2 2.7
25 0 14.6 0
26 0 2.0 6.2
27 0 0 0
28 0 8.1 0
29 0 0.2 0
30 0 5.6
31 0
Waktu 3 bulan tersebut akan dianalisis dan dimanfaatkan untuk pelaksanaan timbunan
yang dipadatkan dan waktu penutupan sungai.
2) Pasang Surut
Dari data pasang surut dapat diketahui elevasi pasang tertinggi rata rata yaitu pada + 2,39
dan rata rata terendah pada elevasi 0,238 m. Selisih antara rata rata pasang tertinggi dan
terendah hanya sebesar 2,200 m ( lihat gambar Gambar. 8.1 Grafik Pasang Surut ).
Pengalaman yang telah dilakukan, penimbunan pada penutupan dilakukan pada saat
pasang perbani dimana pada saat itu sekitar 5 – 6 jam kondisi tenang tidak ada aliran.
Kerugian hal ini adalah masa desalinasi membutuhkan waktu yang lebih lama karena air laut
yang ditampung lebih banyak, karena penutupan pada saat pasang.
3) Hari Kerja
Hari kerja dalam 1 tahun untuk masing masing jenis pekerjaan seperti pada tabel Tabel. 8.2
Hari Kerja
Uraian Hari kerja Uraian Hari kerja
Galian tanah 9 bulan Urugan Batu 9 bulan
Timbunan Tanah Lepas 9 bulan Beton 9 bulan
Timbunan Tanah Padat 3 bulan Pencabutan pohon 9 bulan
4) Jam Kerja
Jam kerja normal untuk semua jenis pekerjaan dapat dilakukan selama 8 – 10 jam, yaitu
mulai jam 07.00 – 16.00, sedangkan sewaktu penutupan sungai disarankan dapat dilakukan
selama 24 jam dengan pengaturan pelaksanaan pekerjaan dalam 3 shift. Kalau tidak
dimungkinkan pelaksanaan dikerjakan mulai jam 06.00 sampai jam 20.00 dengan
VIII-4
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
VIII-5
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
VIII-6
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Geotekstile - Manual -
Pasir 1.350 Backhoe 500 3
Tanah Lepas 35.000 Bulldozer 500 70
Tanah Padat 33.000 Backhoe 400 90
Bulldozer
Compactor
Bagian Kanan
Batu 23.500 Kapal, Pekerja 250 m3 100
Geogride Manual -
Geotekstile Manual -
Pasir 21.350 Backhoe 500 3
Tanah Lepas 35.000 Bulldozer 500 70
Tanah Padat 33.000 Backhoe 400 90
Bulldozer
Vibro Roller
Bagian Closure
Batu Kapal, Pekerja
Geogride Manual
Geotekstile Manual
Tanah Lepas Backhoe
Tanah Padat Bulldozer
Backhoe
Bulldozer
Compactor
Lereng Hulu
Geotekstile 9400 m2 Manual
Rip - Rap 3500 m3 Manual
Lereng Hilir
Geotekstile 9400 m2 Manual
Rip - Rap 3500 m3 Manual
Diagragma Alat Khusus
( Slurry Trench ) 2500 m3
4) Rumah Pompa
Rumah Pompa diletakkan disebelah kiri di bawah rencana lokasi Instalasi Air Bersih yang
akan dibangun dan dikelola oleh Perusahaan Air Minum Daerah.
Konstruksi rumah pompa dari beton bertulang diletakkan diatas pondasi tapak ( langsung )
karena pondasi rumah pompa telah mencapai batuan dengan nilai SPT > 35
VIII-7
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Rumah pompa terdiri dari 6 ruangan dengan ukuran 5 m x 3 m dilengkapi dengan alur balok
sekat yang akan dipergunakan saat pemeliharaan dan perbaikan saja. Serta 1 buah
saringan sampah / trashrack pada masing masing ruang pompa. Sebaiknya rumah pompa
dibangun setelah air di waduk sudah lebih encer kira kira 1 tahun sebelum air waduk
diperkirakan sudah tawar sehingga jenis semen portland / PC tidak perlu yang bersifat
khusus dan besi beton yang dipasang aman dari korosi.
Analisis metoda kerja, peralatan yang dipergunakan dan waktu pelaksanaan seperti pada
tabel Tabel. 8.6 Waktu Yang Dibutuhkan
8.3 Instrumentasi
8.3.1 Dipasang Saat Pelaksanaan
Jenis, jumlah dan pemanfaatan sistem instrumentasi yang dipasang saat pelaksanaan
adalah seperti tabel Tabel. 8.?
Uraian Jumlah Pemanfaatan
Inklinometer 3 Penurunan lapisan
Vibrating Wire Piezometer 3 Monitoiing tekanan pori
6 Monitoring pergerakan
Patok Geser di Kaki
lapisan
VIII-8
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
VIII-9
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Plugging -----
VIII-10
HULU HILIR Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
10.00 4.00 4.00
El. +12.00
Geotekstile non-Woven
El. MA Banjir +10.61 1:3
1:3
El. MA Normal +9.00
El. +8.00 El. +8.00
Tanah Dipadatkan
1:3
El. MA Rendah +6.00 1. Geotekstile non-Woven 1:3 Pasir
2. Geogride Kerikil
El. +4.00 El. +4.00
1:3
1:3 Tanah Tidak Dipadatkan
MHWS +2.40
Batu Granit Batu Granit
MLWS +0.30
TAMPANG STANDARD
TUBUH BENDUNGAN
+7.00
Berm Bawah +4.00 Berm Bawah +4.00
19.60
0.00
15.00
+7.00
Berm Bawah +4.00
19.60
0.00
VIII-11
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Dengan perbedaan struktur tubuh bendungan yang mana terdapat timbunan batu maka
metoda pelaksanaan penutupan/closure dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
Penutupan sungai dengan melakukan penimbunan tanah tanpa pemadatan pada
saat pasang perbani seperti bendungan tembesi atau
Penutupan sungai dengan penimbunan batu merata di seluruh lebar sisa bukaan
sungai dan dapat pada saat pasang perbani atau saat surut tetapi harus pada
musim kemarau agar pengaruh yang ada hanya kondisi pasang surut yang tidak
dapat dihindari dan dipilih pada saat pasang yang cukup rendah
Perbandingan kedua cara tersebut sebagai berikut :
Uraian Urugan Batu Urugan Tanah Lepas
Waktu Pengurukan Musim kemarau Musim kemarau
Periode Pelaksanaan Surut dan pasang rendah Pasang Perbani
Desalinasi Volume kecil lebih cepat Volume lebih besar, lama
Arah Penimbunan Merata bawah keatas Kanan Kiri
Risiko Tidak akan hanyut ( batu ) Dapat hanyut ( tanah )
Minimum penimbunan Sampai el. + 4 m Sampai el. + 4 m
Dengan pertimbangan diatas maka dipilih untuk penutupan sungai ( closure ) bendungan
muara Sei Gong dipilih dengan melakukan penimbunan batu terlebih dahulu, baru
kemudian urugan tanah lepas sampai elevasi + 4,0 m. Keuntungan lain, apabila ada
pelimpasan timbunan batu akan dapat tetap stabil tidak akan hanyut.
Dengan pertimbangan analisis data data tersebut diatas maka pelaksanaan penimbunan
tubuh bendungan Sei Gong diusulkan sebagai berikut :
Penimbunan batu dan tanah tidak dipadatkan dilakukan dari kanan dan kiri
berurutan sampai elevasi + 4,0 m. Pada waktu sudah menyempit, sehingga lebar
sungai tinggal sekitar 15 m, maka pemadatan hanya dilakukan penimbunan batu
saja secara bertahap dari bawah naik sampai elevasi + 4,0 m. Baru setelah itu
urugan tanah lepas dilanjutkan penimbunannya
Sejalan dengan pengurukan tanah lepas dapat dilakukan pula penimbunan tanah
dipadatkan dari arah kiri dan kanan, sehingga mencapai maximum + 6,0 m
Penimbunan selanjutnya harus memperhatikan proses konsolidasi tanah timbunan
tanah tidak dipadatkan. Berdasarkan data uji laboratorium minimal 3 bulan
pemadatan lanjutan dapat dilakukan. Proses pemadatan selanjutnya harus
memperhatikan data pizometer yang terpasang ( vibrator pizometer ). Demikian
seterusnya sampai elevasi + 10,0 m, dan kemudian dilakukan pemasangan
diafragma wall.
Penimbunan dilanjutkan sampai lebih dari elevasi + 12 m, dengan memperhitungan
kebutuhan penambahan timbunan ( extra embankment ) dari analisis data data
penurunan selama pelaksanaan.
VIII-12
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Dari tabel diatas terlihat waktu yang dibutuhkan untuk membuat bendungan sampai elevasi
+ 4,0 m sekitar 9 bulan dan waktu dipergunakan untuk melakukan penimbunan batu, lain
lain pekerjaan sangat pendek membutuhkan waktu dibandingkan dengan waktu yang
diperlukan untuk penimbunan batu
8.7.3 Timbunan Sampai Elevasi + 12,00 m
VIII-13
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Pekerjaan timbunan padat dari elevasi + 4 sampai + 12 sudah tidak terganggu air lagi,
semua dalam keadaan kering
Keuntungan lainnya dalam pelaksanaan ini yaitu ;
Volume timbunan hanya sebesar 70.000 m3 ( termasuk extra embankmen )
Borrow area tersedia disebelah kanan dan kiri rencana bendungan sehingga
pergerakan dumptruck dapat langsung tidak perlu memutar
Pengelak sudah dapat dilalui
Dengan produksi 1000 m3/hari pekerjaan timbunan akan selesai dalam 70 hari saja. Dengan
tambahan waktu menungggu waktu konsolidasi timbunan tanah tidak dipadatkan
Jadwal Rinci Pelaksanaan Penimbunan Tubuh Bendungan dari awal sampai elevasi + 12 m
dan pemasangan instrumentasi seperti pada tabel Tabel. 8.8 Jadwal Pelaksanaan
Bendungan
VIII-14
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Pipe Pizometer
Patok Geser
Menara
Galian -----
Bekisting -------------------
Perancah ------------------
Beton ---------------------
Jembatan --------
Pelimpah
Galian ke ---------- ----------
Timbunan
Bekisting ------- -------
Perancah --------- ---------
Beton ---------------- ----------------
Jembatan ----------- -----------
Banguan Pelimpah juga dapat dilaksanakan pada tahun kedua
VIII-15
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
VIII-16
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
slump standar antara 100 – 200 mm. Menurut Xanthakos (1979), tanah lempungan
yang ada di lokasi mungkin dapat digunakan, meskipun mempunyai batas cair lebih
dari 60% dan akan sulit dicampur dalam kondisi menggumpal. Kandungan minimum
lanau 10% dan butiran halus lempung ukuran 0,05 mm diperlukan untuk
menghasilkan permeabilitas yang rendah.
a. Tekanan hidrostatik,
b. Perlawanan geser yang bekerja di dekat permukaan dinding parit,
c. Perlawanan pasif dari slari,
d. Perlawanan terhadap deformasi,
e. Gaya elektro-osmosis.
Dua butir terakhir sangat kecil dan dapat diabaikan.
Pengalaman lapangan menunjukkan, bahwa 75 – 90% gaya-gaya untuk membuat
stabil di atas, dihasilkan oleh tekanan hidrostatis slari. Meskipun endapan lapisan
kedap air yang menempel pada dinding parit (filter cake) tidak mempunyai gaya
perlawanan yang siknifikan, namun formasinya sangat efektif terhadap tekanan
hidrostatik slari, tanpa ada penahan air di antaranya. Hal ini tidak dipunyai oleh
cairan lain, karena tekanan cairan lain tersebut tidak dapat mengimbangi tekanan
tanah.
Slari umumnya terdiri dari suspensi koloidal bentonit yang dicairkan dengan air.
Bentonit yang digunakan harus murni, bermutu baik yang secara alami berbentuk
tepung (sodium cation-base bentonite), dengan sifat mengembang yang tinggi (high
swelling). Dipasaran , sering sulit untuk memperoleh bentonit murni tanpa
campuran bahan aditif anorganik atau tanpa tambahan pengembang (extender)
yang berfungsi untuk menjaga mutunya.
VIII-17
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Campuran Slari
Seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, sifat fisik slari di dalam
paritan sangat sulit diukur. Korelasi nilai spesifik untuk menetapkan kinerja selama
pelaksanaan konstruksi, umumnya tidak mungkin, karena banyaknya faktor yang
tidak dapat ditetapkan besarannya. Pengalaman menunjukkan, bahwa slari dengan
konsentrasi bentonit 5 sampai 6% (tergantung jenis aditif yang digunakan),
umumnya mempunyai nilai awal viskositas Marsh sekitar 40 detik. Slari dengan sifat
atau properti seperti itu, umumnya akan menghasilkan konstruksi yang cukup baik.
Spesifikasi sifat slari yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Grade Bentonite
Jenis bentonit ini adalah merupakan bentonit produk alamiah, berkualitas baik,
mengandung sodium-cation dengan sifat mengembang yang tinggi. Bahan ini harus
memenuhi semua standar yang ditetapkan API (American Petroleum Institute)
spesifikasi 13 A “Oil Well Drilling Fluid Materials” untuk bentonit (untuk produk yang
berasal dari Amerika pada kemasannya harus ada pengesahan dan stempel dari
API).
2) Konsentrasi Bentonit
Pabrik atau pemasok bentonit, umumnya akan menawarkan bentonit dengan dua
atau tiga macam grade (semuanya harus memenuhi standar API), dengan
konsentrasi bentonit rendah atau tinggi untuk menghasilkan sifat slari seperti yang
diinginkan. Berbagai macam grade bentonite umumnya dibuat dengan
menambahkan aditif inorganik atau pengembang (extenders) yang akan
meningkatkan yield bentonit. Grade bentonite dengan yield yang rendah (sedikit
aditif) dapat digunakan, untuk memperoleh kinerja jangka panjang dinding halang
yang baik. Konsentrasi bentonit harus dapat menghasilkan viskositas Marsh paling
tidak 40 detik.
Pengendalian slari di lapangan, hendaknya diutamakan untuk memastikan bahwa :
VIII-18
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
-4.05
Galian Pondasi Slurry Bentonite
Dinding Diafragma t=0.80 m
tertanam ± 1 m di bawah galian pondasi
VIII-19
Laporan Akhir
DED ESTUARI DAM SEI GONG
Gambar 8.3. Alat Hydraulic Kelly Grab yang digunakan untuk penggalian
Gambar 8.4. Pelaksanaan pembuatan cutoff wall, bendungan Duriangkang, Nopember 1997
VIII-20