Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3. Pelayanan kasus emergency diidentifikasi, dan dilakukan oleh tenaga medis yang
kompeten di Instalasi Gawat Darurat.
v
Rencana asuhan pasien harus bersifat individu dan berdasarkan data asesmen awal
pasien
Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur
pencapaian sasaran
Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan , berdasarkan hasil
asesmen ulang atas pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan
Rencana asuhan untuk tiap pasien di review dan di verifikasi oleh DPJP dengan
mencatat kemajuannya
Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis pasien oleh
pemberi pelayanan.
5. Mereka yang diijinkan memberikan perintah/ order menuliskan perintah ini dalam
rekam medis pasien di lokasi yang seragam
Perintah harus tertulis bila diperlukan dan mengikuti pedoman rekam medis rumah
sakit.
Permintaan pemeriksaan diagnostic imaging dan laboratorium klinis harus disertai
indikasi klinis/ rasional apabila memerlukan ekspertise.
Hanya mereka yang diijinkan boleh menuliskan perintah, sesuai dengan pedoman
rekam medis rumah sakit
Perintah berada di lokasi tertentu yang seragam di rekam medis pasien
6. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan dan pengobatan termasuk
kejadian yang tidak diharapkan.
7. Penanganan dan pemberian darah dan produk darah Rumah sakit mutiara hati
mojokerto :
Setiap penggunaan dan pemberian darah dan atau produk darah harus berdasarkan
atas permintaan dokter
Pemberian darah dan atau produk darah harus selalu memperhatikan keselamatan
pasien
Darah dan atau produk darah yang diberikan kepada pasien harus dijamin bebas dari
bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat ditularkan melalui
transfusi darah dan atau dari produk darah
Skrining yang dilakukan terhadap darah atau produk darah dari PMI meliputi
pemeriksaan HbsAg, Anti HAV, Anti HBV dan anti HIV.
Pada pelaksanaan pemberian darah dan atau produk darah harus dilakukan secara
aman dan meminimalkan risiko transfusi.
Pemberian darah dan atau produk darah harus dicatat di dalam rekam medis.
2
8. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi Pimpinan
bertanggung jawab untuk :
a. Kasus emergency
Identifikasi pasien kasus emergency atau berisiko tinggi terjadinya kasus
emergency dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
Tenaga medis yang bertugas ditempat dengan risiko terjadinya kasus emergency
tinggi agar dilakukan pelatihan.
b. Pemberian pelayanan resusitasi
Resusitasi dapat dilakukan seluruh unit rumah sakit
Karyawan yang bertugas di semua unit rumah sakit agar dilatih untuk dapat
melakukan resusitasi dasar.
Resusitasi lanjut dilakukan oleh tim IGD dengan membawa alat-alat dan obat
resusitasi yang diperlukan.
c. Asuhan pasien yang menggunakan peralatan bantuan hidup dasar atau yang koma
Identifikasi kebutuhan pasien dengan peralatan bantuan hidup dasar atau yang
koma dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
Bila rumah sakit tidak mampu melakukan asuhan pasien agar diberitahukan
kepada keluarga pasien dan dirujuk ke tempat yang mampu melakukan asuhan
pasien tersebut.
d. Asuhan pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahannya diturunkan
Identifikasi kebutuhan asuhan pasien dan resiko penularan akibat dari penyakit
atau akibat obat-obatan yang diberikan
Bila fasilitas tidak memungkinkan untuk melakukan asuhan pasien tersebut agar
diberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk ke tempat dengan fasilitas
yang sesuai kebutuhan.
RS Mutiara Hati Mojokerto hanya dapat melayani pasien dengan penyakit
menular melalui kontak.
e. Mengarahkan penggunaan alat penghalang (restraint) dan asuhan pasien yang diberi
penghalang
Identifikasi penggunaan alat penghalang dilakukan pada pasien yang tidak
mengerti asuhan yang diberikan, seperti pasien anak dan geriatri, pasien gelisah
dan kesadaran menurun.
Asuhan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.
f. Asuhan pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak dan populasi yang berisiko
mengalami kekerasan fisik
Identifikasi pasien dengan risiko mengalami kekerasan fisik, seperti pasien lanjut
usia, cacat tubuh, cacat mental dan anak-anak
3
Pelayanan pasien usia lanjut melibatkan multidisiplin ilmu dan tersedia dalam
suatu tim asuhan
g. Mengarahkan asuhan pada pasien yang mendapat kemoterapi
Rumah sakit Mutiara Hati Mojokerto tidak memberikan pelayanan kemoterapi
Untuk pelayanan kemoterapi, Rumah sakit mutiara hati mojokerto melakukan
rujukan ke pusat rujukan Jawa Timur (RSUD dr. Soetomo Surabaya).
9. Pelayanan Instalasi :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif, Laboratorium dan
Radiologi dilaksanakan dalam 24 jam. Pelayanan Rawat Jalan sesuai dengan jadwal
praktik dokter. Pelayanan Kamar Operasi dilaksanakan dalam jam kerja dan
dilanjutkan dengan sistem on call.
b. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
c. Seluruh staf Rumah sakit mutiara hati mojokerto harus bekerja sesuai dengan standar
profesi, pedoman/panduan dan standar prosedur opersional yang berlaku, serta sesuai
dengan etika profesi, etika Rumah sakit mutiara hati mojokerto dan etiket Rumah sakit
mutiara hati mojokerto yang berlaku.
d. Seluruh staf Rumah sakit mutiara hati mojokerto dalam melaksanakan pekerjaannya
wajib selalu sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
(K3), termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
4
d. Bila ada indikasi, rumah sakit dapat membuat rencana kontinuitas pelayanan yang
diperlukan pasien sedini mungkin.
15. Transportasi :
5
a. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien
c. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak maupun milik
rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa.
6
d. Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih
dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.
e. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap
atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.
f. Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap, atau sebelum
tindakan pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30 hari, atau riwayat
medis telah diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah diulangi.
g. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang signifikan,
sejak asesmen dicatat dalam rekam medis pasien pada saat masuk rawat inap
h. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien
(discharge)
i. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan
pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk
merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
j. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan.
7
c. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera
akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.
Ditetapkan di Mojokerto
Pada Tanggal 04 Mei 2016
Direktur
Rumah Sakit Mutiara Hati,
dr. Sakinah MZ
NIK. 2015.01.18