Вы находитесь на странице: 1из 1

Bendahara Pengeluaran Dinas PU Cipta Karya Kampar Ditahan

Kejati Riau Terkait Dugaan Rekening Gendut

POTRETNEWS.com - Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau akhirnya


mengirim terduga pemilik rekening gendut ke Rumah Tahanan (Rutan)
Sialangsungkuk, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, usai menjalani proses pemeriksaan,
Rabu (1/2/2017) sore.Penahanan dilakukan setelah penyidik kejaksaan melengkapi
beberapa bukti terkait adanya dugaan rekening gendut tersebut. Ia diketahui
menjabat selaku bendahara pengeluaran di Dinas PU Cipta Karya Kabupaten
Kampar, Riau berinisial ZE.
Terungkapnya kasus ini, seperti ditulis di laman GoRiau.com yang
dilansir potretnews.com, bermula dari analisis data transaksi keuangan yang
dilakukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap
rekening milik ZE selaku Bendahara Pengeluaran Dinas PU Cipta Karya Kabupaten
Kampar.
Modus yang dilakukan ZE yakni dengan mengalihkan uang kegiatan yang telah
dicairkan ke rekening miliknya. Ada empat rekening pribadi yang ia gunakan, antara
lain dua rekening di Bank Riaukepri, satu rekening di Bank Mandiri dan satunya lagi
di Bank BRI.
Ads
"Itu dilakukan sekira 2010-2015. Jadi ada penyalahgunaan wewenang, setelah
anggaran cair dan masuk ke rekening resmi bendahara, harusnya diserahkan kepada
pelaksana kegiatan," kata Asisten Pidana Khusus Kejati Riau, Sugeng Riyanta.
Namun itu tidak dilakukan tersangka. Ia mencairkan uang sedikit-sedikit dan
dipindahkan ke rekening pribadi miliknya. "Itu anggaran Uang Persediaan (UP), dan
ganti uang atau anggaran rutin," jelasnya di Kejati Riau, Rabu sore.
Secara keseluruhan terdapat nominal senilai Rp3 miliar lebih. Dari jumlah uang
tersebut ada yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh tersangka. Jumlah uang
itu mencapai Rp1,4 Miliar, yang diduga digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Uang digunakan untuk kepentingan pribadi seperti membeli mobil. Ini masih ada di
rekening, kita sita sebagian. Kami melakukan penyitaan, Rp361 juta. Masih ada satu
mobil Honda CRV sedang diupayakan disita, hari ini rencananya, itu nilainya Rp140
juta," katanya.
Atas perbuatannya, ZE pun ditahan sementara di Rutan Sialangsungkuk sambil
menunggu persidangan. Ia terancam pasal berlapis, diantaranya Pasal 2,3 UU
korupsi, hingga Junto Pasal 65 KUHPidana tentang gabungan tindak pidana karena
melakukan selama lima tahun berturut-turut.
Selain itu, ia juga dikenakan Pasal 8 UU Nomor 20 Tahun 2001 junto Pasal 65 ayat 1
KUHP, yang mengatur mengenai jabatan bendahara yang karena jabatan
menggelapkan uang yang diserahkan kepadanya.
Sebelum ini, penyidik juga telah menyita dokumen dan sejumlah uang yang diduga
berasal dari ”rekening gendut” milik tersangka. Penyitaan dokumen dilakukan di
kantor tempatnya berdinas, beberapa waktu lalu.
Tidak menutup kemungkinan, ada pihak lain yang ditenggarai ikut terlibat. Yang
jelas, ungkap Sugeng, pihaknya akan menunggu proses persidangan untuk
membongkar dugaan korupsi tersebut. ***

Вам также может понравиться