Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Klorit-kalsit-kaolinit.
Klorit-kalsit-talk.
Klorit-epidot-kalsit.
Klorit-epidot.
2. Argilik
Pada jenis alterasi tipe argilik terdapat dua kemungkinan himpunan
mineral, yaitu muskovot-kaolinit-monmorilonit dan muskovit-klorit-
monmorilonit. Himpunan mineral pada tipe argilik terbentuk pada temperatur
100°-300°C (Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004), fluida asam-netral, dan salinitas
rendah.
3. Potasik
Pada jenis alterasi tipe argilik terdapat dua kemungkinan himpunan
mineral, yaitu muskovot-kaolinit-monmorilonit dan muskovit-klorit-
monmorilonit. Himpunan mineral pada tipe argilik terbentuk pada temperatur
1
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E
Endapan Mineral 2015
100°-300°C (Pirajno, 1992, dalam Sutarto, 2004), fluida asam-netral, dan salinitas
rendah. Zona potasik merupakan zona alterasi yang berada pada bagian dalam
suatu sistem hidrotermal dengan kedalaman bervariasi yang umumnya lebih dari
beberapa ratus meter. Zona alterasi ini dicirikan oleh mineral ubahan berupa biotit
sekunder, K Feldspar, kuarsa, serisit dan magnetite.
Pembentukkan biotit sekunder ini dapat terbentuk akibat reaksi antara
mineral mafik terutama hornblende dengan larutan hidrotermal yang kemudian
menghasilkan biotit, feldspar maupun pyroksen.
Dicirikan oleh melimpahnya himpunan muskovit-biotit-alkali felspar-
magnetit. Anhidrit sering hadir sebagai asesori, serta sejumlah kecil albit, dan
titanit (sphene) atau rutil kadang terbentuk. Alterasi potasik terbentuk pada daerah
yang dekat batuan beku intrusif yang terkait, fluida yang panas (>300°C), salinitas
tinggi, dan dengan karakter magamatik yang kuat.
2
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E
Endapan Mineral 2015
4. Filik
Zona alterasi ini biasanya terletak pada bagian luar dari zona potasik.
Batas zona alterasi ini berbentuk circular yang mengelilingi zona potasik yang
berkembang pada intrusi. Zona ini dicirikan oleh kumpulan mineral serisit dan
kuarsa sebagai mineral utama dengan mineral pyrite yang melimpah serta
sejumlah anhidrit. Mineral serisit terbentuk pada proses hidrogen metasomatis
yang merupakan dasar dari alterasi serisit yang menyebabkan mineral feldspar
yang stabil menjadi rusak dan teralterasi menjadi serisit dengan penambahan
unsur H+, menjadi mineral phylosilikat atau kuarsa.
Zona ini tersusun oleh himpunan mineral kuarsa-serisit-pirit, yang
umumnya tidak mengandung mineral-mineral lempung atau alkali feldspar.
Kadang mengandung sedikit anhidrit, klorit, kalsit, dan rutil. Terbentuk pada
temperatur sedang-tinggi (230°-400°C), fluida asam-netral, salinitas beragam,
pada zona permeabel, dan pada batas dengan urat.
Dominasi endapan dalam bentuk veinlet dibandingkan dengan endapan
yang berbentuk hamburan kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya pengaruh
metasomatik yang lebih mengarah ke proses hidrotermal.
3
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E
Endapan Mineral 2015
Hal ini disebabkan karena zona ini semakin menjauh dari pusat intrusi
serta berkurangnya kedalaman sehingga interaksi membesar dan juga diakibatkan
oleh banyaknya rekahan pada batuan sehingga larutan dengan mudah mengisinya
dan mengkristal pada rekahan tersebut, mineralisasi yang intensif dijumpai pada
vein kuarsa adalah logam sulfida berupa pirit, kalkopirit dan galena
4
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E
Endapan Mineral 2015
emas (Au) dan perak (Ag) dengan mineral penyertanya berupa mineral kalsit,
mineral zeolit dan mineral kwarsa.
Dua tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidation dan high
sulphidation yang dibedakan terutama berdasarkan pada sifat kimia fluidanya dan
berdasarkan pada alterasi dan mineraloginya. Endapan epithermal umumnya
ditemukan sebagai sebuah pipe-seperti zona dimana batuan mengalami breksiasi
dan teralterasi atau terubah tingkat tinggi. Veins juga ditemukan, khususnya
sepanjang zona patahan., namun mineralisasi vein mempunyai tipe tidak menerus
(discontinuous).Pada daerah volcanic, sistem epithermal sangat umum ditemui
dan seringkali mencapai permukaan, terutama ketika fluida hydrothermal muncul
(erupt) sebagai geyser dan fumaroles. Banyak endapan mineral epithermal tua
menampilkan fossil ‘roots’ dari sistem fumaroles kuno.
Karena mineral-mineral tersebut berada dekat permukaan, proses erosi
sering mencabutnya secara cepat, hal inilah mengapa endapan mineral epithermal
tua relatif tidak umum secara global. Kebanyakan dari endapan mineral epithemal
berumur Mesozoic atau lebih muda.
Mineralisasi epitermal memiliki sejumlah fitur umum seperti hadirnya
kalsedonik quartz, kalsit, dan breksi hidrotermal. Selain itu, asosiasi elemen juga
merupakan salah satu ciri dari endapan epitermal, yaitu dengan elemen bijih
seperti Au, Ag, As, Sb, Hg, Tl, Te, Pb, Zn, dan Cu. Tekstur bijih yang dihasilkan
oleh endapan epitermal termasuk tipe pengisian ruang terbuka (karakteristik dari
lingkungan yang bertekanan rendah), krustifikasi, colloform banding dan struktur
sisir.
Endapan yang terbentuk dekat permukaan sekitar 1,5 km dibawah
permukaan ini juga memiliki tipe berupa tipe vein, stockwork dan diseminasi.Dua
tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidation dan high sulphidation yang
dibedakan terutama berdasarkan pada sifat kimia fluidanya dan berdasarkan pada
alterasi dan mineraloginya (Hedenquist et al., 1996:2000 dalam Chandra,2009).
Dibawah ini digambarkan ciri-ciri umum endapan epitermal (Lingren,
1933 dalam Sibarani,2008) :
- Suhu relatif rendah (50-250°C) dengan salinitas bervariasi antara 0-5 wt.%
5
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E
Endapan Mineral 2015
6
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E
Endapan Mineral 2015
pengamatan yang dilakukan oleh Lindgren (1933) terhadap mineralogi dari bijih
dan tipe-tipe alterasi di batuan, dan tekstur dari mineral-mineral bijih yang
terbentuk serta alterasi bawaannya
7
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :E