Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
Oleh :
, S. Kep
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
Oleh :
, S.Kep
Mengetahui,
Perseptor Akademik Perseptor Klinik
( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN ASMA BRONKIAL
DI RUANG ……….. RSUD DORIS SYLVANUS
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. Y
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jln. Damar 5
No. Medical Record : 1.2.42xx
Tanggal Masuk : 06-04-2017
Tanggal Pengkajian : 07-04-2017
Diagnosa Medis : Asma eksaserbasi Akut
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Sesak
5. Genogram
Keterangan :
: Laki -Laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi lembek lembek
Warna kuning kecoklatan kuning kecoklatan
Masalah tidak ada tidak ada
Bantuan mandiri bantuan sebagian
total/sebagian
b. BAK
Frekuensi tidak menentu tidak menentu
kuning jernih kuning jernih
Warna
tidak ada tidak ada
Keluhan
mandiri bantuan sebagian
Bantuan
total/sebagian
4. Istirahat tidur
a. Mulai tidur
b. Lama tidur 7-9 jam /hari 4-5 jam /hari
c. Kesulitan memulai tidak ada tidak ada
tidur
d. Gangguan tidur tidak ada tidak ada
e. Kebiasaan sebelum tidak ada tidak ada
tidur
5. Personal Hygiene
a. Mandi
frekuensi 2x sehari 1x sehari/ seka
bantuan mandiri bantuan sebagian
total/sebagian
b. Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Cuci rambut 1x sehari tidak pernah
d. Gunting kuku 1x seminggu 1x seminggu
e. Ganti pakaian 2x sehari 1 x sehari
6. Aktivitas
a. Mobilitas fisik secara mandiri bantuan sebagian
b. Olahraga tidak menentu tidak pernah
c. rekreasi tidak menentu tidak pernah
E. Data Psikologis
Klien mengatakan sangat cemas dan takut dengan keadaannya sekarang dan
biaya pengobatannya di RS. Klien sangat berharap klien cepat sembuh.
F. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga klien baik ditandai dengan banyaknya sanak
saudara klien yang menjenguk ke RS, klien juga berhubungan baik dengan
perawat dan dokter, klien selalu mudah untuk diajak berkomunikasi. Hubungan
klien dengan lingkungan sekitar pasien dirawat juga baik, klien dapat
berinteraksi dengan orang lain.
G. Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh sangat tinggi, klien sering terlihat berdoa dan
klien yakin penyakitnya akan sembuh. Klien tidak dapat melaksanakan shalat
saat di RS karena klien sering sesak nafas.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Klien tampak lemah, pada saat pengkajian klien mengeluh sesak nafas.
Klien tampak terbaring di tempat tidur.
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Compos Mentis
b. Kuantitatif : E4, V5, M6
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi
Bentik dada Simetris kiri dan kanan, pergerakan dada mengikuti irama
pernafasan, bentuk dada normal, retraksi iga (+), penggunaan otot bantu
pernafasan (+), terpasang O2 nassal kanul 2 liter/menit
b. Palpasi
Tidak da nyeri tekan, tidak ada benjolan kiri dan kanan, taktil primitus
kiri dan kanan seimbang.
c. Perkusi
Bunyi redup dilapang dada sebelah kiri
d. Auskultasi
Suara nafas vesikuler lemah, terdapat bunyi wheezing
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, Nadi 141x /menit, tidak ada oedema, tidak ada
pelebaran luas jantung
c. Perkusi
Terdengar pekak dilapang dada sebelah kiri
d. Auskultasi
Bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal lup dup
6. Sistem persyarafan
a. Nervus I Olfaktorius : fungsi penciuman klien masih normal
b. Nervus II Optikus : fungsi penglihatan klien masih baik
c. Nervus III Okulomotor : klien dapat mengangkat kelopak mata keatas,
tidak ada penglihatan ganda
d. Nervus IV Troklearis : klien dapat menggerakan bola mata kebawah
dan kedalam
e. Nervus V Trigeminalis : klien dapat menggerakan rahang ke semua sis,
klien dapat merasakan sentuhan didahi dan pipi.
f. Nervus VI Abdusen : deviasi mata kerateral normal
g. Nervus VII Fisialis : ekspresi wajah klien normal, klien dapat senyum
dan mengangkat alis mata
h. Nervus VIII Vestibulokoklear : fungsi pendengaran klien masih normal,
klien dapat mendengar dengan normal
i. Nervus IX Glossofaringeus : klien dapat membedakan rasa asam dan
manis
j. Nervus X Vagus : fungsi menelan klien baik
k. Nervus XI Assesorius Spinal : pergerakan bahu klien normal dapat
melawan tahanan.
l. Nervus XII Hipoglossus : klien dapat menjulurkan lidah dan dapat
menggerakan dari sisi kesisi
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi
Tidak ada distensi abdomen
b. Auskultasi
Terdengar bising usus dan peristaltik usus 15x /menit
c. Perkusi
Terdengar suara tympani
d. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada penumpukan cairan
8. Sistem musculoskeletal
Tidak ada deformitas, postur tubuh tegap, tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada bengkak pada ektremitas kiri dan kanan. Pada ektremitas atas pada
tangan kanan terpasang infus D5 % 20 tetes/ menit.
9. Sistem integument
Akral teraba dingin, kulit lembab karena berkeringat, torgor kulit normal
kembali dalam < 3 detik, warna kulit sawo matang, tidak ada luka pada
kulit serta tidak ada alergi.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium : terlampir
2. Pemeriksaan (rontgen, USG, MRI, CT Scan)
3. Pemeriksaan EKG
4. Therapy
IV. NCP
NIC
Diagnosa NOC
No (Nursing Intervention
Keperawatan (Nursing Outcome)
Clasification)
1. Pola nafas Setelah dilakukan tindakan AIRWAY
tidak efektif keperawatan selama1x 60 menit MANAGEMENT
berhubungan diharapkan pola nafas efektif. (manajemen jalan nafas)
dengan Kriteria Hasil 1. buka jalan nafas
kelelahan otot Respiratory status : Airway Patency gunakan teknik chin
pernafasan Indikator IR ER lift atau jaw thrust
1. Frekuensi 3 4 bila perlu
pernafasan sesuai 2. posisikan pasien
yang diharapkan untuk
2. Irama nafas sesuai 3 4 memaksimalkan
yang diharapkan ventilasi
3. Ekspansi dada 3 4 3. identifikasi fasien
simetris perlunya pemasangan
4. Bernafas mudah 3 4 alat jalan nafas
5. Pengeluaran 3 4 buatan
sputum pada jalan 4. pasang mayo bila
nafas perlu
6. Bersuara pada 3 4 5. keluarkan sekret
adekuat dengan batuk atau
7. Ekspulasi udara 3 4 suction
8. Tidak didapatkan 6. auskultasi suara
penggunaan otot2 3 4 nafas, catat adanya
tambahan suara tambahan
9. Tidak didapatkan 7. lakukan suction pada
kontraksi dada 3 4 mayo
10. Tidak 8. berikan bronkodilator
didapatkan suara 3 4 bila perlu
nafas tambahan 9. berikan pelembab
11. Tidak udara atur intake
didaptkan nafas 3 4 untuk cairan
pendek mengoptimalkan
12. Tidak 3 4 keseimbangan.
didapatkan 10. Monitor respirasi dan
fremitus taktil status O2
Ket :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kandang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Pola nafas 1. Membuka jalan nafas S : klien mengatakan sesak saat
tidak efektif gunakan teknik chin bernafas
berhubungan lift atau jaw thrust O : TTV
dengan bila perlu T : 36,5oC, N : 141x /menit, R
kelelahan otot hasil : tidak perlu : 32x /menit, TD : 120/80
pernafasan dilakukan mmHg
2. Memposisikan pasien klien terlihat sesak
untuk tempak penggunaan otot bant
memaksimalkan tambahan
ventilasi terpasang O2 nassal kanul 2
hasil : mengatur liter/menit
posisi klien A:
senyaman mungkin
3. Mengidentifikasi Indikator IR ER
pasien perlunya 1. Frekuensi 3 4
pemasangan alat pernafasan sesuai
jalan nafas buatan yang diharapkan
hasil : terpasan O2 2. Irama nafas sesuai 3 4
nasal kanul yang diharapkan
4. Mengauskultasi suara 3. Ekspansi dada 3 4
nafas, catat adanya simetris
suara tambahan 4. Bernafas mudah 3 4
hasil : tidak ada susra 5. Pengeluaran sputum 3 4
nafas tambahan pada jalan nafas
5. Memberikan 6. Bersuara pada 3 4
bronkodilator bila adekuat
perlu 7. Ekspulasi udara 3 4
hasil : belum 8. Tidak didapatkan
dilakukan penggunaan otot2 3 4
6. Memonitor respirasi tambahan
dan status O2 9. Tidak didapatkan 3 4
hasil : saturasi kontraksi dada
oksigen 92% 10. Tidak didapatkan 3 4
suara nafas
tambahan 3 4
11. Tidak didaptkan
nafas pendek 3 4
12. Tidak didapatkan
fremitus taktil
Ket :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
P:
1. Buka jalan nafas gunakan
Membuka jalan nafas gunakan
teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu
2. Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Mengidentifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
4. Mengeluarkan sekret dengan batuk
atau suction
5. Mengauskultasi
6. suara nafas, catat adanya suara
tambahan
7. Memberikan bronkodilator bila
perlu
8. Memonitor respirasi dan status O2
2. Ansietas 1. Gunakan pendekatan DS : klien mengatakan cemas
berhubungan yang menenangkan terhadap penyakitnya dan biaya
dengan faktor hasil : perawat pengobatannya di RS.
ekonomi menggunakan teknik DO :
terapeutik klien tampak gelisah
2. Jelaskan semua pasien sering menceritakan
prosedur dan apa yang tentang keadaan ekonomi
di sarankan selama keluarganya
prosedur A:
hasill : klien mengerti
setelah dijelaskan Indikator IR ER
perawat 1. Monitor intensitas 3 1
3. Berikan informasi kecemasan
faktual mengenai 2. Menyingkirkan tanda 3 1
diagnosis , tindakan kecemasan
progresif 3. Menurunkan 3 1
hasil : perawat selalu stimulus lingkungan
menginformasikan ketika cemas
tindakan apa saja yg 4. Merencanakan 3 1
dilakukannya strategi koping untuk
4. Dengarkan dengan situasi penuh stress
penuh perhatian 5. Mencari informasi 3 1
hasil : perawat untuk menurunkan
mendengarkan cerita cemas
klien 6. Menggunakan 3 1
5. Identifikasi tingkat strategi kopling
kecemasan efektif 3 1
hasil : setelah bercerita 7. Menggunakan teknik
kecemasan klien relaksasi untuk
sedikit berkurang menurunkan
6. Bantu pasien kecemasan 3 1
mengenali situasi yang 8. Melaporkan
menimbulkan penurunan durasi dari
kecemasan episode cemas 3 1
7. Dorong pasien untuk 9. Melaporkan
mengungkapkan pemenuhan
perasaan,ketakutan, kebutuhan tidur
persepsi adekuat
hasil : klien mau
bercerita kpd perawat Keterangan :
tentang masalah yang
membuatnya cemas 1. Tidak pernah menunjukan
8. Instruksikan pasien 2. Jarang menunjukan
menggunakan teknik 3. Kadang-kandang menunjukan
relaksasi 4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan
P:
1. Gunakan pendekatan yang
menenangkan
2. Jelaskan semua prosedur dan apa
yang di sarankan selama prosedur
3. Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis , tindakan
progresif
4. Dengarkan dengan penuh
perhatian
5. Identifikasi tingkat kecemasan
6. Bantu pasien mengenali situasi
yang menimbulkan kecemasan
7. Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,ketakutan, persepsi
8. Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi