Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori – Teori Dasar / Umum


2.1.1. Sistem
Sistem pada perusahaan adalah bagian terpenting yang tidak dapat
dilepaskan dari proses bisnis perusahaan.
Menurut Romney dan Paul (2006, p4), Sistem adalah kumpulan dua
atau lebih komponen yang saling terkait yang berinteraksi untuk mencapai
tujuan.
Menurut James A Hall (2011, p5), sistem adalah kelompok yang terdiri
atas dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan, yang
menjalankan tujuan yang sama.
Jadi, Sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan
satu sama lain dan mejalankan atau mencapai tujuan yang sama.

2.1.2. Data
Perusahaan dalam menjalankan proses bisnis membutuhkan beberapa
hal, salah satu yang terpenting adalah data.
Menurut James A Hall (2011, p11), data adalah fakta yang bisa di
peroleh atau diproses dan tidak memiliki pengaruh langsung atas pengguna.
Menurut Menurut Romney dan Paul (2006, p5), Data adalah fakta yang
dikumpulkan, rekam, simpan, dan diproses oleh sistem informasi.
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki Topi (2009,
p46), Data adalah penyimpanan representasi dari objek dan peristiwa yang
memiliki arti dan penting bagi pengguna.
Jadi, Data adalah sekumpulan fakta yang penting, memiliki arti dapat
dikumpulkan, rekam, simpan, dan diproses dalam sistem informasi. Tidak
memiliki pengaruh langsung atas pengguna tapi berperan penting bagi
pengguna.

7
8

2.1.3. Informasi
Perusahaaan pada saat melakukan proses bisnis sangatlah
membutuhkan informasi yang memiliki fungsi penting dalam pengambilan
keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan
Menurut James A Hall (2011, p11), Informasi adalah fakta yang
menyebabkan penggunanya melakukan tindakan yang tidak akan dapat
dilakukan atau tidak dilakukannya. Informasi secara mudahnya dapat di
definisikan sebagai proses dari data
Menurut Romney dan Paul (2006, p5), Informasi adalah data yang telah
diatur dan diproses untuk memberikan makna bagi pengguna
Menurut Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki Topi
(2009, p46), Informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga
dapat meningkatkan pengetahuan dari orang yang menggunakan data tersebut.
Jadi, informasi adalah kumpulan data yang digunakan pengguna untuk
medefinisikan suatu data, memberikan makna bagi pengguna, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan dari orang yang menggunakan data tersebut

2.1.4. Sistem Informasi


Setiap perusahaan dalam pengolahan data atau informasi membutuhkan
sistem yang baik agar mengurangi kesalahan dari data tersebut.
Menurut James A Hall (2011, p7), Sistem Informasi adalah prosedur
formal dimana data dikumpulkan, proses menjadi informasi dan didistribusikan
untuk digunakan.
Menurut Gelinas and Dull (2010, p13), Sistem Informasi adalah sistem
yang dibuat oleh manusia yang pada umumnya terdiri dari serangkaian
komponen terpadu berbasis komputer dan komponen panduan yang dibuat
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelolah data agar memberikan
informasi kepada pengguna.
Jadi Sistem Informasi adalah suatu sistem atau cara formal untuk data
berbasis komputer yang dikumpulkan, proses menjadi informasi untuk
pengguna.
9

2.1.5. Database (Basis Data)


Basis data adalah sebuah komponen yang digunakan oleh perusahaan
dalam proses penyimpanan data.
Menurut Connolly and Begg (2010, p65), basis data adalah kumpulan
data yang saling berhubungan secara logis dan dideskrpisikan serta dirancang
untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu organisasi.
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki Topi (2009,
p59), basis data adalah sebuah koleksi terorganisir dari data secara logis
terkait, biasanya dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi dari beberapa
pengguna dalam sebuah organisasi.
Jadi, Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara
logis dan dideskripsikan serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi
dalam organisasi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam
organisasi.

2.1.6. Database Management System (DBMS)


Dalam pembuatan database ada salah satu bagian yang dibuat agar
database tersebut dapat berjalan dengan baik yaitu Database Management
System (DBMS)
Menurut Connolly and Begg (2010, p66), Database Management
System (DBMS) adalah suatu sistem Software yang memungkinkan user untuk
menentukan, menciptakan, merawat dan menyediakan kontrol akses ke
database.
Menurut Williams and Sawyer (2011, p407), Database Management
System (DBMS) adalah Software yang dibuat khusus untuk mengontrol
struktur dari database dan akses kedalam data.
Menurut Rainer, Turban, And Potter (2007, p105), Database
Management System (DBMS) adalah program pengguna dan memiliki fungsi
untuk menambahkan, menghapus, mengakes, dan menganalisis data
penyimpanan di suatu lokasi.
Jadi Database Management System (DBMS) adalah suatu software
yang dibuat untuk menentukan, membuat, merawat, menghapus, mengakses,
meanalisis dan menyediakan kontrol struktur database dan akses kedalam
data.
10

2.1.6.1. Keuntungan Database Management System (DBMS)


Setiap sistem yang dibuat pasti memiliki keutungan tersendiri.
Menurut Connolly and Begg, (2010, p77) Keuntungan
penggunaan Database Management System (DBMS), diantaranya:
1. Mengurangi data redudansi dengan hanya menyimpan data
yang sama satu kali.
2. Menjaga konsistensi data. Dengan mengontrol redundansi,
maka mengurangi resiko terjadinya inkonsistensi data.
3. Mengakses data oleh beberapa user dalam waktu yang sama
4. Meningkatkan integrasi data. Data yang tesimpan
merupakan data yang akurat dan konsisten.
5. Meningkatkan keamanan dengan melindungi database dari
user yang tidak memiliki hak akses.
6. Standarisasi yaitu data disajikan dengan format yang sama
7. Meningkatkan aksesibilitas dan respon sehingga user dapat
memperoleh data yang diinginkan melalui query
8. Meningkatkan produktifitas. Tidak perlu menggunakan
bahasa yang sulit, karena DBMS menyediakan 4th
Generation Laguange, contohnya SQL.
9. Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence.
DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi sehingga
perubahan pada database tidak menyebabkan perubahan
pada program aplikasi.
10. Meningkatkan concurreny, data yang diakses secara
bersamaan tidak akan kehilangan informasi ataupun
integritasnya
11. Meningkatkan pelayanan backup dan recovery.

Menurut Williams and Sawyer (2011, p408), Keuntungan dari


Database Management System (DBMS) adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi redudansi data, data yang berulang pada suatu
bagian dan sering muncul dalam informasi yang berbeda
maupun format yang berbeda.
2. Meningkatkan Integritas data, data yang diperoleh akurat,
konsisten, dan up to date.
11

3. Meningkatkan Keamanan data, data yang ada di bagikan ke


berbagai bagian, akan tetapi akses ke dalam informasi
tertentu dapat dibatasi untuk pengguna yang dipilih.
4. Memudahkan pemeliharaan data, DBMS adalah aturan biasa
untuk penambahan, perubahan, dan penghapusan data yang
disimpan, serta mengecek validasi untuk memastikan bahwa
data yang dimasukan benar dan lengkap ke dalam masing-
masing tipe bagian data.

Jadi Keuntungan dari Database Manegement Sytem (DBMS)


secara garis besar adalah mengurangi redudansi data, meningkatkan
integritas data, meningkatkan keamanan data, dan memudahkan
pemeliharaan data.

2.1.6.2. Komponen pada Database Management System (DBMS)


Komponen dalam DBMS menjadi salah satu faktor pendukung
dalam pembuatannya.
Menurut Connolly and Begg (2010, p68) Komponen utama
pada DBMS, yaitu:
1 Hardware : Diperlukan untuk menjalankan DBMS dan juga
program aplikasi, berupa PC, Mainframe, dan Jaringan
Komputer.
2 Software : Terdiri dari DBMS software itu sendiri maupun
program aplikasi, sistem operasi, dan juga software
jaringan. Jika, DBMS tersebut menginginakan jaringan.
3 Data : Komponen DBMS yang terpenting yang mengatur
dalam perancangan dan penggunaan database
4 Prosedur : Instruksi dan aturan yang mengatur dalam
perancangan dan penggunaan database
5 Manusia : Semua manusia yang terlibat dengan sistem
tersebut, seperti DBA, programmer, dan pengguna akhir.
Menurut Williams and Sawyer (2007, p414), komponen dari
DBMS adalah:
1 Kamus Data : untuk mengidentifinikasi data dan struktur
data yang digunakan dalam database.
12

2 DBMS Utilites : program untuk memungkinkan pengguna


dalam mengembangkan database seperti membuat,
mengubah, dan menghapus data, dan catatan
3 Report Generator : program untuk menghasilkan dokumen
pada layar atau printer untuk semua ataupun bagian dari
database.

2.1.7. Database Languages


Database memiliki beberapa bahasa yang digunakan dan ada beberapa
macam bahasa seperti Data Definition Language dan Data Manipulation
Language yang digunakan pada saat perancangan database.

2.1.7.1. Data Definition Language


Dalam pemograman database ada beberapa bahasa yang
digunakan, salah satunya adalah Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly and Begg (2010, p92), Data Definition
Language (DDL) adalah suatu bahasa yang mengizinkan user untuk
menjelaskan dan memberi nama entitas, atribut dan relasi yang
dibutuhkan aplikasi bersamaan dengan kesatuan integritas dan batasan
keamanan. DDL memungkinkan untuk membuat database, modifikasi
database, membuat tabel, mengubah serta menghapus table maupun
constraint.
Menurut Menurut James A Hall (2011, p402), Data Definition
Language (DDL) adalah bahasa pemograman yang di gunakan untuk
mendefinisikan fisik database untuk DBMS.
Jadi Data Definition Language (DDL) adalah suatu bahasa
pemograman yang digunakan dalam DBMS untuk mejelaskan dan
memberikan nama entitas, atribut dan relasi yang dibutuhkan aplikasi.

2.1.7.2. Data Manipulation Language


Selain Data Definition Language (DDL) dalam database juga
dikenal Data Manipulation Language
Menurut Connolly and Begg (2010, p92), Data Manipulation
Language (DML) adalah suatu bahasa yang menyediakan operasi dasar
yang mendukung manipulasi data yang berada di dalam database.
13

Menurut James A Hall (2011, p404), Data Manipulation


Language (DML) adalah bahasa pemograman berpemilik yang
penggunaan DBMS tertentu untuk mengambil, proses, dan menyimpan
data.
Menurut Kenneth C. Laudon and Jane P. Laudon (2007, p234)
Data Manipulation Language (DML) adalah bahasa yang digunakan
untuk menambahkan, mengubah, menghapus dan mengembalikan data di
dalam database.
Jadi Data Manipulation Language (DML) adalah bahasa
pemograman yang digunakan dalam database untuk memanipulasi dan
menggambil, proses, serta menyimpan data dalam penggunaan DBMS

2.1.8. Unified Modeling Language


Dalam pengambaran dan perancangan sistem ada cara penggambaran
yang menggunakan Unified Modeling Language (UML)
Menurut Timothy C. Lethbridge (2011, p21&p169) Unified Modeling
Language (UML) adalah suatu notasi untuk mewakili kebutuhan software dan
desain. Unified Modeling Language (UML) juga dapat didefinisikan sebagai
bahasa grafik standar untuk perancangan object-oriented software.
Menurut Lonnie D Bentley and Jeffry L Written (2007, p371), Unified
Modeling Language (UML) adalah seperangkat konvensi pemodelan yang
digunakan untuk menentukan atau mengambarkan sebuah sistem software
dalam suatu objek.
Menurut Stephen R. Schach (2007, p73), Unified Modeling Language
(UML) adalah sebuah alat yang digunakan untuk merespentasikan (bentuk)
dari sebuah product software.
Jadi Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah notasi dan
merespentasikan suatu permodelan untuk software yang digambarkan dalam
bentuk objek.
14

2.2. Teori – Teori Khusus


2.2.1. Entity Relationship Diagram
Dalam perancangan basis data diperlukan penggambaran menggunakan
Entity Relationship Diagram.
Menurut Raymond Frost, John Day, and Craig Van Slyke (2006, p17),
Entity Relationship Diagram adalah sebuah pengambaran model dari entitas
dan hubungan antar entitas disebut Entity Relationship Diagram
Menurut Abraham Silberschatz, Henry F.Korth, S. Sudarshan (2006,
p214), Entity Relationship Diagram adalah penyederhanaan dan perbaikan
kualitas yang membuat pencatatan dari sebagian besar dari penggunaan Entity
Relationship Model.
Jadi Entity Relationship Diagram adalah pengambaran model dari
entitas dan hubungannya, yang telah disederhanakan dan diperbaiki
kulalitasnya dari Entity Relationship Model.

2.2.1.1. Entity
Dalam perancangan Entity Relationship Diagram
dibutuhkannya Entity.
Menurut Connolly and Begg (2010, p65), Entity adalah objek
yang berbeda (orang, tempat, benda, konsep, atau peristiwa) dalam
organisasi yang akan diwakili dalam database.
Menurut Abraham Silberschatz, Henry F.Korth, S. Sudarshan
(2006, p17), Entity adalah penggambarkan dalam database untuk
mengatur Attributes.
Jadi Entity adalah penggambaran objek yang berbeda yang ada
dalam database dan untuk mengatur Attributes.

2.2.1.2. Relationship
Dalam pengambaran Entity Relationship Diagram ada bagian
terpenting yaitu Relationship
Menurut Connolly and Begg (2010, p65), Relationship adalah
kumpulan antara entitas.
Menurut Abraham Silberschatz, Henry F.Korth, S. Sudarshan
(2006, p17), Relationship adalah hubungan antara beberapa entitas.
Jadi Relationship adalah hubungan antar beberapa entitas
15

2.2.2. Data Flow Diagram


Data Flow Diagaram adalah salah satu cara pengambaran sistem
database.
Menurut Williams and Sawyer (2007, p347), Dafa Flow Diagaram
adalah alat pemodelan secara grafis menunjukkan aliran data melalui sistem-
proses penting, termasuk input, output dan file.
Penjelasan standar simbol Dafa Flow Diagaram :

Gambar 2.1 Data Flow Diagram


Sumber : Williams and Sawyer (2007, p347)

Simbol- Simbol pada Data Flow Diagram :


1. Simbol Nama Entitas (Entity Name) :

Gambar 2.2 Simbol Nama Entitas Data Flow Diagram


Sumber : Williams and Sawyer (2007, p347)

2. Simbol penyimpan data (Data Store) :

Gambar 2.3 Simbol penyimpan data Data Flow Diagram


Sumber : Williams and Sawyer (2007, p347)
16

3. Simbol proses (Process) :

Name

Gambar 2.4 Simbol proses Data Flow Diagram


Sumber : Williams and Sawyer (2007, p347)
Menurut James A Hall (2011, p53), Data Flow Diagram adalah
pengunaan simbol untuk mengambarkan entitas, proses, alur data dan
penyimpanan data yang berkaitan dengan sistem.
Menurut Whitten and Bentley (2007, p317), Data Flow Diagram
adalah model pemrosesan yang digunakan untuk menggambarkan aliran data
melalui sistem dan pekerjaan atau proses yang dilakukan oleh sistem.
Jadi Data Flow Diagram adalah suatu pengambaran menggunakan
simbol untuk mengambarkan entitas, proses, alur data dan penyimpanan data
yang berkaitan dengan sistem.

2.2.2.1. The Context-Level Data Flow Diagram (DFD)


Pada awal pembuatan DFD dilakukan tahap pertama yaitu
Context-Level Data Flow Diagram.
Menurut James A Hall (2011, p642), Para analisis biasanya
mengunakan Context-Level Data Flow Diagram untuk mengambarkan
model dari proses bisnis dan transaksi utama dalam proses sistem.

Gambar 2.5 Context-Level Data Flow Diagram


Sumber : James A Hall (2011, p642)

Menurut Whitten and Bentley (2007, p317), Context Data


Flow Diagram adalah model proses yang digunakan untuk
mendokumentasikan lingkup untuk sistem.
17

Jadi Context Data Flow Diagram digunakan uintuk


mengambarkan proses utama dari sistem yang berjalan serta
mendokumentasi lingkup untuk sistem.

2.2.2.2. The Intermediate-Level Data Flow Diagram (DFD)


Tahap kedua dalam DFD adalah melakukan Intermediate-Level
Data Flow Diagram.
Menurut James A Hall (2011, p642), Memecahakan Context-
Level Data Flow Diagram menjadi satu atau lebih ke dalam
Intermediate-Level Data Flow Diagram.

Gambar 2.6 Intermediate-Level Data Flow Diagram


Sumber : James A Hall (2011, p643)

2.2.2.3. The Elementary-Level Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram pada tahap terakhir adalah Elementary-
Level Data Flow Diagram.
Menurut James A Hall (2011, p642), Elementary-Level Data
Flow Diagram adalah DFD yang menberikan definisi yang jelas dan
tepat dari semua elemen dari bagian dari sistem.
18

Gambar 2.7 Intermediate-Level Data Flow Diagram


Sumber : James A Hall (2011, p644)

2.2.3. Rich Picture


Dalam pengambaran proses bisnis cara yang digunakan bermacam-
macam salah satu cara yang sering digunakana adalah Rich Picture.
Menurut Barrett et al.,(2006) Dalam sebuah proyek penelitian yang
sedang berlangsung, Rich Picture telah ditemukan lebih unggul dari teks
naratif dalam menghadirkan alur cerita studi kasus.

2.2.3.1. Perancangan Basis Data / Database Design


Perancangan database dilakukan dengan beberapa tahap perancangan.
Menurut Connolly and Begg (2010, p320), database design adalah
proses pembuatan rancangan yang membantu dalam tujuan dari perusahaan
dan tujuan objective untuk database yang diperlukan.
Menurut Abraham Silberschatz, Henry F.Korth, S. Sudarshan (2006,
p14), database design adalah sistem database yang dirancang untuk mengatur
sebagian besar dari informasi.
Jadi database design adalah perancangan sistem database yang
digunakan untuk membantu dalam tujuan dari perusahaan dan tujuan keadaan
untuk database, serta untuk mengatur sebagian besar dari informasi.
19

2.2.3.2. Database System Development LifeCycle


Dalam perancangan database system diperlukan perencanaan
yang disebut Database System Development LifeCycle.
Menurut Connolly and Begg (2010, p313), Database System
Development LifeCycle adalah hubungan yang terkait dengan siklus
hidup sistem informasi.

Gambar 2.8 Database System Development LifeCycle


Sumber : Connolly and Begg (2010, p314)

2.2.3.2.1. Database Planning


Dalam Database System Development LifeCycle tahap
pertama yang dilakukan adalah database planning.
Menurut Connolly and Begg (2010,p313), database
planning adalah kegiatan manajemen yang memungkinkan
tahap Database System Development LifeCycle untuk
direlasikan seefisien dan seefektif mungkin.
20

2.2.3.2.2. System Definition


Dalam Database System Development LifeCycle tahap
kedua yang dilakukan adalah System Definition.
Menurut Connolly and Begg (2010, p316), System
Definition adalah menjelaskan ruang lingkup dan batasan dari
sistem database dan tampilan pengguna utama.

2.2.3.2.3. Requirements Collection and Analysis


Dalam Database System Development LifeCycle tahap
selajutnya yang dilakukan adalah Requirments Collection and
Analysis.
Menurut Connolly and Begg (2010, p316),
Requirements Collection and Analysis adalah proses
pengumpulan dan menganalisis informasi tentang bagian dan
organisasi yang harus didukung oleh sistem database, dan
menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi syarat-
syarat untuk sistem baru.
Menurut Rob and Carlos (2007, p371), Requirements
Collection and Analysis adalah langkah awal dalam Conceptual
Design untuk menemukan karakteristik dari elemen data.
Jadi Requirements Collection and Analysis adalah
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dan
organisasi yang harus didukung oleh sistem database, dan
menggunakan informasi ini untuk mengindentifikasi dan
menemukan karakteristik dari elemen data.

2.2.3.2.4. Conceptual Database Design


Dalam perancangan basis data ada perancangan yang
dinamakan Conceptual Database Design.
Menurut Connolly and Begg (2010, p322) Conceptual
Database Design adalah proses pembuatan model dari data
yang digunakan dalam perusahaan, independen dari semua
pertimbangan fisik.
21

2.2.3.2.5. Logical Database Design


Dalam perancangan basis data ada perancangan yang
dinamakan Logical Database Design
Menurut Connolly and Begg (2010, p323), Logical
Database Design adalah proses pembuatan model dari data
yang digunakan dalam perusahaan bedasarkan model data
tertentu, tapi independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan
fisik lainya.
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki
Topi (2009, p241), Logical Database Design adalah proses
perubahan dari conceptual data model kedalam Logical data
model-one yang konsisten dan kompatibel dengan jenis
tekonologi database.
Jadi Logical Database Design adalah pembuatan model
dari data kedalam perusahaan serta mengubah conceptual data
model kedalam Logical data model dan mengidentifikasi data
serta atribut yang akan masuk kedalam database.

2.2.3.2.6. Physical Database Desgin


Perancangan database dapat dilakukan juga dengan
Physical Database Design.
Menurut Connolly and Begg (2010, p324), Physical
Database Design adalah proses dari pembuatan deskripsi untuk
mengimplementasi database dalam tempat penyimpanan kedua.
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki
Topi (2009, p298), Physical Database Design adalah
menterjemahkan deskripsi logika dari data kedalam spesifikasi
teknik untuk menyimpan dan menerima data.
Jadi Physical Database Design adalah proses pembuatan
deksripsi untuk mengimplementasi database serta
menterjemahkan Logical Database Design ke dalam physically
realized untuk menyimpan dan menerima data
22

2.2.3.2.7. Database Management System Selection


Dalam database management system perlu adanya
Database Management System Selection yang digunakan untuk
membantu dalam perancangan.
Menurut Connolly and Begg (2010, p325), Database
Management System Selection adalah Memilih DBMS yang
sesuai untuk membantu dalam sistem database.

2.2.3.2.8. Application Design


Setelah perancangan database kita memerlukan
pembuatan Application Design.
Menurut Connolly and Begg (2010, p329), Application
Design adalah merancang User Interface dan aplikasi program
yang akan digunakan dan proses database.

2.2.3.2.9. Prototyping
Setelah proses Application Design selesai maka kita
harus membuat Prototyping.
Menurut Connolly and Begg (2010, p333), Prototyping
adalah pembangunan model kerja dalam sistem database.
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki
Topi (2009, p90), prototype adalah perkembangan sistem yang
dikonversi ke dalam sistem kerja yang terus menerus direvisi
meskipun bekerja dekat antara analis dengan user.
Jadi Implementation adalah pembangunan model kerja
dan konversi ke dalam sistem kerja dan sistem database yang
terus menerus direvisi.

2.2.3.2.10. Implementation
Setelah semua proses perancangan dan prototyping
selesai maka kita perlu untuk Implementation.
Menurut Connolly and Begg (2010, p333),
Implementation adalah Relasasi fisik dari desain database dan
aplikasi.
23

2.2.3.2.11. Data Conversion and Loading


Pada saat Implementation kita membutuhkan Data
Conversion and Loading untuk mengetahui hasil perancangan.
Menurut Connolly and Begg (2010, p334), Data
Conversion and Loading adalah memindahkan data yang ada
kedalam database baru dan mengkonversi setiap aplikasi yang
sudah ada untuk berjalan didalam database baru.

2.2.3.2.12. Testing
Setelah proses awal selesai maka kita harus Testing
kedalam perusahaan yang dirancangkan database.
Menurut Connolly and Begg (2010, p334), Testing
adalah proses untuk menjalankan sistem database dengan
maksud untuk menemukan kesalahan.

2.2.3.2.13. Operational Maintenance


Proses database bukan hanya dirancang tapi perlu
adanya Operational Maintenance. Agar dapat tetap berjalan
sesuai tujuan dari perusahaan.
Menurut Connolly and Begg (2010, p335), Operational
Maintenance adalah proses pemantauan dan pemeliharanan
sistem database yang telah diinstalasi.

2.2.3.3. Multiplicity
Perancangan database akan mengalami kendala yang terjadi
dan disebut Multiplicity.
Menurut Connolly and Begg (2010, p503), Multiplicity
merupakan kendala yang ditempatkan pada hubungan antar data dalam
database.
Menurut Timothy C. Lethbridge (2011, p173), Multiplicity
menunjukan beberapa banyak contoh class pada akhir asosiasi yang
dapat dihubungkan ke instance dari class yang ada disisi lain dari
asosiasi.
24

Jadi Multiplicity merupakan kendala hubungan data yang


dihubungkan dari satu class pada akhir asosiasi dengan class yang ada
di sisi lain dari asosiasi.

2.2.3.4. Normalization
Dalam perancangan database diperlukan suatu cara yang
disebut normalization.
Menurut Connolly and Begg (2010, p415), Normalization
adalah suatu teknik perancangan database yang dimulai dengan
memeriksa hubungan (disebut dependensi fungsional) antar atribut.
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki Topi
(2009, p266), Normalization adalah proses yang berturut-turut untuk
memperbaiki kembali hubungan dengan anomali untuk menghasilkan
yang lebih kecil, hubungan terstruktur dengan baik.
Jadi database normalization adalah teknik yang digunakan
untuk perancangan database yang dimulai dari mengevaluasi kualitas
dari skema hubungan database.

2.2.3.4.1. Langkah-langkah dalam Normalization


Dalam pembuatan Normalization dilakukan beberapa
tahap Normalization yang menggunakan Normal Form.
Menurut Connolly and Begg (2010, p428),
normalization adalah teknik formal untuk menganalisis
hubungan berdasarkan primary key (atau candidate key ) dan
dependensi fungsional melibatkan serangkaian aturan yang
dapat digunakan hubungan tes individu sehingga database
dapat dinormalisasi untuk tingkat apapun. Ada tiga normal form
awalnyadiusulkandisebut First Normal Form (1NF), Second
Normal Form (2NF), dan Third Normal Form (3NF).
25

Gambar 2.9 Process of Normalization.


Sumber : Connolly and Begg (2010, p429)
Menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki
Topi (2009, p267), Normalization dapat dicapai dan dipahami
dalam tahap, masing-masing sesuai dengan normal form.
normal norm adalah keadaan dari hasil hubungan dari
penerapan aturan sederhana mengenai depensi fungsional (atau
hubungan antar atribut) untuk hubungan tersebut. Pengambaran
proses normalization menurut Jeffrey A Hoffer, Mary B
Prescott, and Heiki Topi ada pada Gambar 2.6 Process of
Normalization.
26

Gambar 2.10 Process of Normalization.


Sumber : Jeffrey A Hoffer, Mary B Prescott, and Heiki Topi (2009, p267),

2.3. Teori Pendukung


2.3.1. Perpustakaan
Setiap orang tentunya sudah pernah mendengar dan mengenal tentang
perpustakaan.
Menurut Abdul Rahman dan Rita Komalasari (2009, p1.8),
perpustakaan adalah tempat menyimpan, mengolah, dan mencari informasi di
mana informasi tersebut dapat berbentuk bahan bacaan tercetak (buku, jurnal,
refrens, dan bahan pustaka tercetak lainnya) maupun bahan bacaan dalam
bentuk elektronik (electronic book, electronic jurnal, dan bahan bacaan
electronic lainnya).
Menurut Purwono dan Sri Suharmini (2008, p1.2), perpustakaan
difenisikan suatu institusi uang didalamnya tercakup unsur koleksi (informasi),
pengolahan, penyimpanan dan pemakai. Perpustakaan adalah Suatu unit kerja
yang memiliki sumber daya manusia, “ruang khusus”, dan kumpulan koleksi
sesuai dengan jenis perpustakaannya.
Jadi Perpustakaan adalah suatu tempat menyimpan, mengolah dan
mencari informasi dalam bentuk bacaan tercetak. Dan memiliki “ruang
khusus” serta kumpulan koleksi sesuai degan jenis perpustakaan.
27

2.3.1.1. Tugas Perpustakaan


Perpustakaan memiliki tugas yang berfungsi untuk membantu
anggotanya
Menurut Menurut Abdul Rahman dan Rita Komalasari (2009,
p1.6), secara garis besar tugas perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan, menyimpan dan menyediakan informasi dalam
bentuk tercetak ataupun dalam bentuk elektronik dan
multimedia kepada pemakai.
2. Menyediakan informasi yang dapat diakses lewat internet,
namun harus pula menyediakan peraturan-peraturan yang dapat
melindungi kepentingan perpustakaan dan keamanan informasi
tersebut.
3. Terus memperhatikan kemajuan zaman dan kemajuan teknologi
agar keiinginan masyarakat dalam mengakases informasi dapat
terpenuhi.
4. Harus mampu menjadi jembatan penyedia informasi pada masa
lalu, masa kini, dan masa depan.
5. Perpustakaan harus terus mencari jalan agar tetap tanggap
secara efektif dan inovatif terhadap lingkungan yang beragam
dalam memenuhi harapan pengguna.

2.3.1.2. Fungsi Perpustakaan


Setiap perusahaan memiliki fungsi yang berbeda-beda, begitu
juga degan perpustakaan.
Menurut Abdul Rahman dan Rita Komalasari (2009, p1.19),
fungsi perpustakaan sangatlah banyak dan beragam, namun secara garis
besarnya perpustakaan memiliki fungsi : fungsi edukatif, fungsi
informatif, fungsi penelitian, fungsi kultural, dan fungsi rekreasi.
Menurut Purwono dan Sri Suharmini (2008, p1.3), pada
umumnya perpustakaan memiliki fungsi : Penyimpanan, Pendidikan,
Penelitian, Informasi, Rekreasi Kultural.
Jadi Fungsi dari perpustakaan adalah penyimpanan, informasi,
penelitian, pendidikan, budaya, dan rekreasi.
28

2.3.2. Barcode
Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ada cara
menginput yang lebih mudah dan lebih cepat tidak hanya menggunakan
keyboard atau mouse saja. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah
Barcode
Menurut Farlex Trivia Dictionary (2011), Barcode adalah Termasuk
istilah kode untuk negara produsen, produsen, dan jenis produk-kombinasi
biasanya cukup spesifik untuk mengidentifikasi produk apapun.
Menurut The American Heritage® Dictionary of the English Language
(2009), Barcode adalah Serangkaian bar vertikal lebar yang bervariasi, di
mana masing-masing digit nol sampai sembilan yang diwakili oleh pola yang
berbeda dari bar yang dapat dibaca oleh scanner laser. Barcod biasanya
ditemukan pada produk konsumen dan digunakan terutama untuk pengendalian
persediaan.
Jadi Barcode adalah serangkaian bar vertikal lebar yang bervariasi, dan
mewakili pola yang berbeda disetiap barnya. Dapat dibaca oleh scaner. Serta
merupakan istilah kode untuk memidentifikasi suatu produk.

Вам также может понравиться