BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Tahap Pengkajian

Pada tahap pengkajian, penulis dapat melakukan pengkajian secara

komprehensif terhadap aspek-aspek yang ada dalam diri lansia serta

lingkungan sekitarnya, dalam pengkajian klien mempunyai beberapa

faktor resiko yang mendukung pada penyakit hipertensi yaitu faktor usia

yang sudah lanjut, sakit kepala, tengkuk pegal, suka mengkonsumsi

makanan yang mengandung tinggi natrium seperti ikan, asin. Hal tersebut

merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan

darah.

2. Tahap Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan penulis adalah

nyeri akut (kepala) berhubungan dengan adanya peningkatan tekanan

vaskuler cerebral, intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan dan kelelahan,

defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan fungsi degenerative,

kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang terapaparnya

informasi.

84
 85

3. Tahap Perencanaan

Rencana yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan gerontik

diantaranya: kaji pengetahuan klien dan didiskusikan tentang definisi

hipertensi, penyebab dan penatalaksanaanya, demonstrasikan perawatan,

dan diet hipertensi, dengan cara teknik relaksasi dan mengajarkan senam

hipertensi, cara perawatan usia lanjut pada pokok-pokok kegiatan yang

harus dilakukan oleh usia lanjut.

4. Tahap Pelaksanaan

Secara umum tahap pelaksanaan sangat baik yaitu sesuai dengan

perencanaan yang dibuat meskipun ada beberapa hambatan yang didapat

karena keterbatasan sumber daya yang ada namun sikap kooperatif dari

klien yang memudahkan penulis untuk mengatasi hal tersebut. Dengan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti ditunjang dengan

dokumentasi serta penyampaian informasi yang mudah dipahami, maka

klien memahami penjelasan penulis dengan baik.

5. Tahap Evaluasi

Penulis dapat melakukan evaluasi dari tindakan keperawaan yang

telah dilakukan. Setelah di evaluasi, penulis dapat menyimpulkan dari

kelima masalah/diagnosa keperawatan yang muncul yang dapat diatasi

nyeri akut (kepala) hilang, pengetahuan klien bertambah, defisit perawatan

diri pada klien teratasi dengan menjaga kebersihan ruanganya, sedangkan

diagnosa intoleransi aktivitas dan resiko mobilitas fisik teratasi sebagian.

 86

6. Tahap Dokumentasi

Penulis mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Tn.s

dengan gangguan sistem kardiovaskuler : Hipertensi dengan katz indeks B

di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha Garut yang sudah diberikan

berdasarkan ketentuan yang berlaku.

B. Rekomendasi

Setelah penulis memberi asuhan keperawatan pada Tn.S secara

sistematis dan komprehensif penulis akan mengemukakan beberapa saran

tentunya yang bersifat membangun ke arah perbaikan bagi pihak-pihak yang

terkait saran-saran tersebut diantaranya ditunjukan kepada :

1. Bagi Tn. S

Diharapkan klien dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

dilingkungan sekitar secara teratur minimal 1 bulan sekali, Tn. S dapat

memanfaatkan waktu luang dengan melakukan mengontrol tekanan darah,

serta memperhankan segala sesuatu yang telah dicapai oleh klien Tn. S dan

jika perlu ditingkatkan lagi, agar tujuan diperoleh tidak hanya sesaat,

melainkan tetap bisa mempertahankanya untuk mendapat kondisi yang

lebih baik dalam meningkatkan status kesehatan Tn. S

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut

Supaya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dalam bentuk

kegiatan kunjungan rutin pemeriksaan kesehatan pada lansia dan

memberikan bantuan terkait dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

oleh lansia yang mempunyai masalah kesehatan seperti alat bantu

 87

pendengaran, alat bantu berjalan, dan yang lainnya terutama dengan

hipertensi yang merupakan penyakit nomor satu yang ada di panti werdha

yang setiap bulannya mengalami peningkatan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

. Supaya dapat ikut berkontribusi dalam mengurangi angka

kesakitan pada lansia terutama dengan hipertensi dengan cara melakukan

program atau kegiatan yang rutin dilaksanakan seperti pemeriksaan pada

lansia, berbagai bentuk penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang

melibatkan mahasiswa untuk menambah pengetahuan lansia tentang

penyakit. Kegiatan atau program lain yang dapat dilakukan adalah

mengadakan kegiatan rutin senam – senam tentang kesehatan khususnya

bagi lansia yang menderita hipertensi. Selain untuk mengurangi angka

kesakitan lansia itu sendiri, dengan kegiatan seperti itu institusi juga sudah

membiasakan mahasiswa untuk mengaplikasikan tentang pembelajaran

yang didapatkan selama belajar di kampus dengan kegiatan di lapangan

yang dapat menambah wawasan mahasiswa.

4. Bagi Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha

Perawat hendaknya selalu memberikan pendidikan kesehatan bagi

klien, karena bermanfaaat untuk menambah ilmu pengetahuan klien

dengan diharapkan dapat membantu klien dalam melaksanakan perawatan

mandiri atau minimal, mengadakan senam hipertensi bagi para lansia dan

lebih sering mengontrol kesehatan lansia terutama hipertensi dengan

 88

melakukan pemeriksaan tekanan darah agar klien yang terkena penyakit

hipertensi terkontrol dengan baik.

5. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan

dari profesi keperawatan yang dipelajari. Sebagai bahan evaluasi tentang

pengetahuan penerapan konsep keperawatan gerontik yang didapatkan

selama pendidikan untuk diaplikasikan dalam praktik keperawatan secara

nyata sehingga menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan

memberikan asuhan keperawatan Gerontik dengan Hipertensi, khususnya

pada klien Tn. S yang dilaksanakan dari tanggal 05-09 Juni 2017.