Вы находитесь на странице: 1из 30

Tugas Makalah

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


“ANALISIS RPP PEMBELAJARAN FISIKA SMK NEGERI 2 KENDARI
MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SAINTIFIK”

OLEH :

KELOMPOK 2

 ASRIANI SAPO  NINI KARLINA


 DWI RAJAB  RIYAN ISKAWATI
PRIYANTI RACHMAD
 HASIR  SALFIA ANGKA
ANJANIHU  SUSANTO
 LUCKY KUMALA  WARDA ELFIANTI
SARI  WD. IRMAWATI

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2016

KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat kemurahan-Nya naskahPendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat
diselesaikan.Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan
Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
(saintifik) dan penilaian autentik.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar.
Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan
penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi
kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas
semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.

Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah
Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa


saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajar

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan


memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran
dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong
siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada


Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup


pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki
lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui
aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses.

B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan
buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus mata pelajaran
(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
(3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
(4) Merancang penilaian otentik

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi; dan
3. Penilaian otentik;

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Pendekatan saintifik

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi


langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran yang
dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar,
bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap,
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan
sikap itu diperoleh peserta didik.

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai


muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh
karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses.
Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah
model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke
dalam sistem penyajian materi secara terpadu. Model ini menekankan pada
proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik
dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan
mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak
untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh
para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah, dengan
demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa
dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan.
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran
berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta
didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas
pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga
lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai
subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari
berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan
fasilitator pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi


membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan
secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah
kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang
berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam
mengembangkan diri.

Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science,


pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir
ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/menalar, dan mengomuni-kasikan.

(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan


konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak.

(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun


pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan
teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki
kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis,
logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi
dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi
ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri,
termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

(3) Kegiatan mencoba/mengumpulkan data bermanfaat untuk meningkatkan


keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan
prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas,
dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan,
merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh,
menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk
mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.

(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir


dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan
ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang
oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga
siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan,
membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan
memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba
dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi
(higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas


pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang
dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak
terduga.Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran
diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang
tak terduga.

Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan


keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan
langkah sebagai berikut

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik


secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi,
membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut

2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,


hukum,dan teori

3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data,


mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan


sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi
dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga
sampai tak terduga.

B. Penilaian Autentik

Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber


sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association
mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik
sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan
penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-
aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas
artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi
dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah


(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013.Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan
hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Penilaian autentik cenderung
fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta
didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang


memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk
tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek,
makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.

Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya


penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga
penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang
jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti
seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada
proses dan hasil pembelajaran.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk


merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi
Standar Penilaian Pendidikan.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara


komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran
(output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal,
penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman.Penilaian pengetahuan melalui
tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.Penilaian keterampilan melalui tes
praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar teman.Jurnal adalah catatan pendidik
yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan
dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap
aspek tertentu secara kronologis.Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
 Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
 Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
 Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas
dan komunikatif.
 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan
sikap peserta didik
 menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan
tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap
Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya
terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta
untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh
dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian
ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar
dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang
telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat
positif.Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.Kedua,
peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya.Ketiga,
mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur.
Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap
seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam
suatu kelas atau rombongan belajar.Penilaian ini merupakan bentuk
penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang
baik.Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur.
Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh
peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata
atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan
satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level
terendah sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan.Tes
tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah
dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap
terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya
menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-
response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat
tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini
memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar
peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban
secara lisan.Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya
jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan
adalah sbb:
 Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
 Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
 Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi
jawabannya sendiri.
 disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau
kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah
sbb:
 Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
 Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
 Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta
didik.
 Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
 Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas
diberikan secara kelompok.
 Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.
 Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
 Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara
jelas.
 Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti:
praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan
sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik
adalah sbb:
 Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil
belajar.
 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
 Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
 Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
 Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
 Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial
ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik
tersebut harus memenuhi syarat sbb:
 Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
 Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
 Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
 Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik
menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa
investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian
data.Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek
pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya.Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada
tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
 Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
 Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta
didik.
 Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan
atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk
proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan.Penilaian proyek dapat
menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.Laporan
penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus.Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai
kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian
produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik
menghasilkan produk.Penilaian secara analitik merujuk pada semua
kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk
tertentu.Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara
keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/satu

Materi Pokok : gerak melingkar


Alokasi Waktu : 3x 2 JP

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan
dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan
yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena


gerak, fluida, kalor dan optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan

3.1. Memahami gerak melingkar dengan laju tetap dan gerak melingkar
dengan percepatan sudut tetap
Indicator :
 Menentukan besaran frekuensi, periode, sudut tempuh,
kecepatan linier, kecepatan sudut, dan percepatan sentripetal
 Menentukan besaran frekuensi, frekuensi sudut, periode, dan
sudut tempuh pada gerak melingkar dengan laju tetap.

 Menentukan besaran-besaran fisis yang terdapat dalam gerak


menggunakan roda-roda terhubung
4.1. Menyaji hasil pengamatan terhadap gerak benda ke dalam grafik
Indikator :
 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak melingkar beraturan
untuk menentukan hubungan antar besaran
 Menyajikan informasi aplikasi gerak melingkar dalam produk-
produk teknologi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengomunikasikan, peserta didik dapat:
 Menentukan besaran frekuensi, periode, sudut tempuh, kecepatan
linier, kecepatan sudut, dan percepatan sentripetal
 Menentukan besaran frekuensi, frekuensi sudut, periode, dan sudut
tempuh pada gerak melingkar dengan laju tetap.
 Menentukan besaran-besaran fisis yang terdapat dalam gerak
menggunakan roda-roda terhubung
 Menganalisis besaran-besaran fisis gerak melingkar beraturan untuk
menentukan hubungan antar besaran
 Menyajikan informasi aplikasi gerak melingkar dalam produk-
produk teknologi
D. Materi Pembelajaran

 Definisi dan ciri-ciri gerak melingkar


 Kecepatan linier dan kecepatan sudut
 Percepatan sentripetal
 Gerak melingkar beraturan
 Gerak melingkar berubah beraturan
 Perioda dan frekuensi gerak melingkar
 Grafik yang menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu
 Grafik yang mengungkapkan perubahan kecepatan sebagai fungsi
waktu
 Grafik yang menunjukan percepatan sebagai fungsi waktu

E. Metode Pembelajaran

 Demonstrasi
 Diskusi kelompok
 Tanya jawab
 penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Belajar

 Media : cetak dan elektronik (internet)


 Alat :
 Sumber Belajar : buku pegangan Fisika jilid 1, Buku Fisika
Penunjang Aktifitas Peserta didik
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

 Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang gerak


lurus
 Menjelaskan kaitan konsep gerak melingkar beraturan (KD
sebelumnya) dan hukum Newton (KD yang akan datang)
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Bertanya dan menagih secara lisan tugas baca mencari
20 menit
informasi tentang definisi dan ciri-ciri gerak
melingkar,kecepatan linier dan kecepatan sudut,serta
percepatan sentripetal melalui berbagai sumber (buku,
internet, atau modul)
 Melaksanakan pretes tentang definisi dan ciri-ciri gerak
melingkar,kecepatan linier dan kecepatan sudut,serta
percepatan sentripetal

Kegiatan Inti
Mengamati

 Peserta didik mengamati peragaan alat putar sentripetal serta


gerak baling-baling kipas angin
 Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati

Menanya

 Siswa dapat menanyakan definisi dan ciri-ciri gerak


55 menit
melingkar,kecepatan linier dan kecepatan sudut,serta
percepatan sentripetal

Mencoba

 Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing


terdiri atas 4 orang
 Peserta didik dalam kelompok diminta untuk mendiskusikan
definisi dan ciri-ciri gerak melingkar,kecepatan linier dan
Rincian Kegiatan Waktu

kecepatan sudut,serta percepatan sentripetal

 Peserta didik mencermati hasil diskusi kelompok tentang


definisi dan ciri-ciri gerak melingkar,kecepatan linier dan
kecepatan sudut,serta percepatan sentripetal. Perwakilan
kelompok mencatat hasil diskusi tadi.
 Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai menilai keterampilan mencoba,
menggunakan alat, serta menilai kemampuan peserta didik
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah
Mengasosiasi

 Masing-masing Peserta didik diminta untuk menganalisa definisi


dan ciri-ciri gerak melingkar,kecepatan linier dan kecepatan
sudut,serta percepatan sentripetal dalam pemecahan masalah
melalui diskusi kelas
 Masing-masing dua orang dari kelompok yang berbeda
menyimpulkan menjelaskan tentang definisi dan ciri-ciri gerak
melingkar,kecepatan linier dan kecepatan sudut,serta
percepatan sentripetal

 Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik dalam


menjelaskan dan merumuskan kesimpulan

Mengomunikasikan

 Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil hitungan


dan kesimpulan diskusi
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
Rincian Kegiatan Waktu

pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi


 Setiap peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi dengan
perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
 Peserta didik menyerahkan laporan hasil diskusi melalui email,
sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
 Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta
kesantuan dan kemampuan berkomunikasi

Penutup

 Bersama peserta didik menyimpulkan definisi dan ciri-ciri gerak


melingkar,kecepatan linier dan kecepatan sudut,serta
percepatan sentripetal 15 menit

 Memberikan tugas baca tentang gerak melingkar


beraturan,gerak melingkar berubah beraturan,dan perioda dan
frekuensi gerak melingkar
 Melaksanakan postes

Pertemuan Kedua

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya


20 menit
 Menagih dan mengingatkan tugas baca
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
Mengamati

 Masing-masing kelompok diminta untuk menemukan besaran


frekuensi, periode, jarak tempuh, kecepatan linier,kecepatan
55 menit
sudut, percepatan sentripetal pada gerak melingkar melalui
demostrasi
Rincian Kegiatan Waktu

 Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda untuk


memamparkan hasil tugas baca tentang besaran-besaran fisis
pada gerak melingkar

Menanya

 Masing-masing Peserta didik dalam kelompok berbeda diminta


untuk menanyakan tentang gerak melingkar beraturan,gerak
melingkar berubah beraturan,dan perioda dan frekuensi gerak
melingkar

Mencoba

 Peserta didik dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri


dari 4 orang peserta didik
 Kelompok diminta untuk mendemostrasikan alat putar sentri
petal serta gerak baling-baling kipas angin
 Setiap kelompok diberikan masalah yang berkaitan dengan
gerak melingkar beraturan,gerak melingkar berubah
beraturan,dan perioda dan frekuensi gerak melingkar dan
penerapannya
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan gerak melingkar beraturan,gerak melingkar berubah
beraturan,dan perioda dan frekuensi gerak melingkar dan
penerapannya
 Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja
dalam lembar kerja untuk mendapatkan data
 Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik
dalam kerja kelompok
Mengasosiasi

 Kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tentang gerak melingkar


beraturan,gerak melingkar berubah beraturan,dan perioda dan
Rincian Kegiatan Waktu

frekuensi gerak melingkar dengan fasilitas guru.


 Peserta didik merumuskan hubungan gerak melingkar
beraturan, gerak melingkar berubah beraturan,dan perioda dan
frekuensi gerak melingkar
 Guru menilai kemampuan mengolah dan menalar
Mengomunikasikan

 Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil hitungan


dan kesimpulan diskusi
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
 Setiap peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi dengan
perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
 Peserta didik menyerahkan laporan hasil diskusi melalui email,
sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
 Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta
kesantuan dan kemampuan berkomunikasi

Penutup

 Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hubungan gerak


melingkar beraturan,gerak melingkar berubah beraturan,dan
perioda dan frekuensi gerak melingkar
 Memberikan tugas baca grafik yang menggambarkan jarak
15 menit
sebagai fungsi waktu ,kecepatan sebagai fungsi waktu dan
percepatan sebagai fungsi waktu yang akan datang dan
persiapan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian) pada
pertemuan yang akan datang
Pertemuan Ketiga

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

 Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya


20 menit
 Menagih dan mengingatkan tugas baca
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
Mengamati

 Masing-masing kelompok diminta untuk menganalisis grafik


yang menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu ,kecepatan
sebagai fungsi waktu dan percepatan sebagai fungsi waktu
 Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda untuk
memamparkan hasil tugas baca tentang besaran-besaran fisis
pada gerak melingkar
Menanya

 Masing-masing Peserta didik dalam kelompok berbeda diminta


untuk menanyakan tentang grafik yang menggambarkan jarak
sebagai fungsi waktu ,kecepatan sebagai fungsi waktu dan
percepatan sebagai fungsi waktu
55 menit

Mencoba

 Peserta didik dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri


dari 4 orang peserta didik
 Setiap kelompok diberikan masalah yang berkaitan dengan
grafik yang menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu
,kecepatan sebagai fungsi waktu dan percepatan sebagai fungsi
waktu
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan grafik yang menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu
Rincian Kegiatan Waktu

,kecepatan sebagai fungsi waktu dan percepatan sebagai fungsi


waktu
 Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja
dalam lembar kerja untuk mendapatkan data
 Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik
dalam kerja kelompok
Mengasosiasi

 Kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tentang grafik yang


menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu ,kecepatan sebagai
fungsi waktu dan percepatan sebagai fungsi waktu dengan
fasilitas guru.
 Peserta didik merumuskan hubungan grafik yang
menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu ,kecepatan sebagai
fungsi waktu dan percepatan sebagai fungsi waktu gerak
melingkar.
 Guru menilai kemampuan mengolah dan menalar

Mengomunikasikan

 Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil hitungan


dan kesimpulan diskusi
 Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
 Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
 Setiap peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi dengan
perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
 Peserta didik menyerahkan laporan hasil diskusi melalui email,
sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
 Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta
kesantuan dan kemampuan berkomunikasi

Penutup 15 menit
Rincian Kegiatan Waktu

 Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hubungan grafik


yang menggambarkan jarak sebagai fungsi waktu ,kecepatan
sebagai fungsi waktu dan percepatan sebagai fungsi waktu.
 Memberikan tugas baca yang akan datang
dan persiapan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian) pada
pertemuan yang akan datang

Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan
tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan
kerjasama.

Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan


dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual
presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan
fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran,
dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan
ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Kendari, .....Juli 2014

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 2 kendari.... Guru Mata Pelajaran Fisika

............................... ………………………………………..
NIP. NIP.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keefektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar,


artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka
hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya
pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu


proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses
pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan
pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan
utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada
ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara
terintegrasi dan tidak terpisah. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan
penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang


terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1,
KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi. Untuk menyiapkan
kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik
serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu
penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran
yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan
langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian
autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan
pendekatan autentik.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya pembuatan makalah ini, dapat memberikan


inspirasi untuk pengajar dengan menerapkan metode, pendekatan dan strategi
yang digunakan dalam kajian makalah ini dalam pelaksanaan belajar mengajar.

Вам также может понравиться