Вы находитесь на странице: 1из 19

ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RS ISLAM


SULTAN AGUNG SEMARANG

DISUSUN OLEH:

RATNA JUWITA
690.160.387

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL

A. Asuhan Keperawatan Pre Operatif

Hari/tanggal : 06 Desember 2017


Pukul : 10.50
Tempat : IBS
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi
dokumen
Sumber : Pasien dan dokumen pasien
Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun/01 Juli 1960
No.RM : 01-31-81-93
Diagnosa Medis : Batu Ginjal Dextra
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Muktiharjo Rt 02/11 Margorejo Pati
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tgl. Masuk RS : 04 Desember 2017
Tgl. Operasi : 06 Desember 2017
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Umur : 40 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tisari, Margorejo Pati
Hub. Dengan Klien : Adik
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pinggang kanan.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan nyeri pinggang kanan lalu diperiksakan ke rumah
sakit. Dokter menganjurkan untuk ikut operasi. Keadaan pasien saat
diruang serah terima pasien sadar penuh, cek list data identitas (nama,
no RM dan tanggal lahir), riwayat alergi.
Pasien berada di ruang serah terima pasien (persiapan operasi
nefrolitotomi) pasien mengatakan cemas dan khawatir menghadapi
operasi pertamanya. Pasien mengatakan tidak mengetahui prosedur
operasi. Pasien tampak bertanya tentang prosedur operasi.
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit sebelumnya seperti
hipertensi dan diabetes melitus, pasien biasanya hanya sakit flu dan
batuk.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan
seperti hipertensi dan diabetes melitus.
4. Check list pre operatif
Rekam medis pasien : Ada
Persyaratan administrasi : Ada
Persiapan darah : Ada
Premedikasi :-
Puasa : Puasa 6 jam
Inform consent : Inform bedah dan inform anastesi
(lengkap)
Persiapan kulit/cukur : Ada
Protese/gigi palsu/soflens : Tidak ada
Perhiasan digunakan : Tidak ada
Lab darah : Ada
USG : Ada
Infuse : Terpasang infus RL, 40 tpm
Catheter urine : Tidak ada
Alergi obat : Tidak ada
Lain-lain :-
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : terlihat lemas dan pucat
Kesadaran : Composmentis (GCS 15)
Status Psikologis : Baik
Data Subjektif : Pasien mengatakan cemas menghadapi operasi
pertamanya
Data Objektif : Pasien terlihat tegang dan gelisah, kulit teraba
dingin, tanda-tanda vital TD 175/94 mmHg, N 83
x/m, RR 20 x/m, S 37.2 °C, SpO2 : 98 %.
6. Data Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGY
Hemoglobin 10.1 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 31.8 % 33 – 45
Leukosit 9.09 ribu/uL 3.6 – 11.0
Trombosit 275 ribu/uL 150 - 440
Golongan Darah/Rh B / Positif -
APTT/PTTK 29.3 Detik 21.8 – 28.0
Kontrol 25.5 Detik 21.0 – 28.4
PPT 9.7 Detik 9.3 – 11.4
Kontrol 10.9 Detik 9.2 – 12.4
IMUNOSEROLOGI
HbsAg Kualitatif Non reaktif - Non reaktif
KIMIA
Gula Darah Sewaktu 66 mg/dl 75 – 110
Ureum 57 mg/dl 10 – 50
Creatinin Darah 1.70 mg/dl 0.5 – 0.9
Na,K,Cl
Natrium 139.9 mmol/L 135 – 147
Kalium 4.21 mmol/L 3.5 – 5
Chloride 111.7 mmol/L 95 – 105
URINE
Warna Kuning -
Kejernihan Jernih -
Protein Neg mg/dL < 30 (Negatif )
Reduksi Neg mg/dL < 15 (Negatif )
Bilirubin Neg mg/dL < 1 (Negatif )
Reaksi/pH 5.5 - 4.8 – 7.4
Urobilinogen 0.2 mg/dL <2
Benda Keton Neg mg/dL < 5 (Negatif )
Nitrit Neg - (Negatif )
Berat Jenis 1.015 - 1.015 – 1.025
Blood Neg Eri/uL < 5 (Negatif )
Leukosit Neg Leu/uL < 10 (Negatif )
Mikroskopis
Epitel Sel 3–5 /LPK 5 – 15
Erytrosit 0–1 /LPB 0–1
Leukosit 1–3 /LPB 3–5
Silinder 0 /LPK 0 – 1 (Hialin)
Parasit Negatif - Negatif
Bakteri Positif 1 - Negatif
Jamur Negatif - Negatif
Kristal Negatif -
Benang Mukus Negatif -

Hasil USG Abdomen


Kesimpulan :
1. FPA – UIV (Kontras)
FPA : tampak opasitas multiple di regio ginjal kanan uk. sekitar 3 x 2
cm. Tampak opasitas di regio ginjal kiri uk. diameter sekitar 0.5 cm.
Tampak osteofit pada vertebra lumbalis.
UIV :
Tak tampak ekskresi kontras mengisi PCS GINJAL KANAN dan
URETER KANAN sampai akhir pemeriksaan
GINJAL KIRI ukuran, letak fan aksis normal, fungsi ekskresi baik,
PCS tak lebar, tampak filling defect di kaliks pole bawah
URETER KIRI tak lebar, tak tampak filling defect
VESIKA URINARIA dinding reguler, tak tampak filling defect
ataupun additional shadow.
POST MIKSI sisa urine sedikit
KESAN :
NONVISUALIZED GINJAL KANAN.
TAK TAMPAK BENDUNGAN PADA GINJAL DAN URETER
KIRI.
FUNGSI EKSKRESI GINJAL KIRI BAIK
NEFROLITHIASIS KANAN MULTIPLE, RADIOPAAK UK.
TERBESAR SEKITAR 3 X 2 cm.
NEFROLITHIASIS KIRI DI KALIKS POLE BAWAH UK.
DIAMETER SEKITAR 0.5 cm.
SPONDILOSIS LUMBALIS.

Hasil Rontgen Thorax


1. X FOTO TORAX (Non Kontras)
COR : CTR > 50 %. Apeks bergeser ke laterokaudal
PULMO :
Corakan bronkovascular normal.
Tak tampak bercak pada kedua paru.
Diafragma dan sinus kostofrenicus baik.
KESAN:
COR : KARDIOMEGALI (LV)
PULMO : TAK TAMPAK KELAINAN.

7. Analisa Data Pre Operasi


Nama : Ny. M
Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun/01 Juli 1960
No.RM : 01-31-81-93

NO Tanggal/jam Data focus Masalah Etiologi

1 06/12/2017 Ds: Pasien mengatakan cemas Cemas Kurang


menghadapi operasi pengetahuan
pertamanya prosedur
Do: Kulit teraba dingin, pucat operasi
Pasien terlihat tegang dan
gelisah, kulit teraba dingin,
tanda-tanda vital TD 175/94
mmHg, N 83 x/m, RR 20
x/m, S 37.2 °C, SpO2 : 98 %.
8. Diagnosa Keperawatan
1. Cemas berhubungan dengan Kurang pengetahuan prosedur operasi
9. Intervensi keperawatan pre operatif
Nama : Ny. M
Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun/01 Juli 1960
No.RM : 01-31-81-93

No Tanggal Tujuan & kiteria hasil Intervensi Ttd

1 06/12/2017 Setelah dilakukan a. Demonstrasikan


tindakan selama 1x15 teknik untuk
menit diharapkan tingkat mengontrol
kecemasan pasien kecemasan
menurun, control terhadap b. Jelaskan mengapa
kecemasan efektif dan tindakan operasi
koping adekuat dengan dilakukan
kriteria hasil sbb : c. Orientasikan pasien
a. Pasien mampu tentang kamar
mendemonstrasikan operasi, tim kamar
teknik untuk bedah
mengurangi cemas d. Gunakan sentuhan
b. TD dan nadi tidak terapeutik dan
meningkat selama dampingi klien
persiapan operasi e. Kolaborasi dengan
c. Pasien menyatakan medis untuk pre
siap operasi medikasi
d. Pasien terlihat rileks f. Beri support mental
pada pasien
g. Fasilitasi dan beri
kesempatan klien
untuk berdo’a
10. Implementasi keperawatan pre operasi
Nama : Ny. M
Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun/01 Juli 1960
No.RM : 01-31-81-93

No Tanggal/jam Tindakan keperawatan Respon hasil Ttd

1 06/12/2017 a. Mendampingi S : pasien bertanya


pasien di ruang tentang prosedur
persiapan operasi operasi
untuk mengurangi O : pasien tampak
cemas tegang, pucat

b. Mendemonstrasikan S:-
teknik untuk O : pasien tampak
mengontrol melakukan teknik
kecemasan dengan relaksasi napas
teknik distraksi dalam
(berbincang-bincang
dengan pasien,
mengajarkan teknik
napas dalam)

c. Membimbing, S:-
mendampingi, dan O : pasien tampak diam
memberikan dan berdo’a
kesempatan pasien
untuk berdo’a sesuai
kepercayaan pasien

11. Evaluasi keperawatan pre operasi


Nama : Ny. M
Umur/Tgl.Lahir : 56 tahun/01 Juli 1960
No.RM : 01-31-81-93

No Tanggal/jam Catatan perkembangan Ttd

1 06/12/2017 S: pasien mengatakan takut, bertanya tentang


prosedur operasi dan berapa lama operasi
dilakukan

O: pasien terlihat tegang dan gelisah, kulit


teraba dingin, pucat, pasien tampak
mengucapkan kata-kata do’a

A: masalah teratasi sebagian

P: berikan support mental pada pasien dan


mendampingi pasien selama dilakukan
tindakan general anastesi

B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif


1. Pengkajian
Ny. M masuk ke ruang operasi tanggal 06 Desember 2017 pada pukul
10.50
Data Subjektif :-
Data Objektif :
a. Pasien tidak sadar
b. Posisi flank
c. Penggunaan ESU
d. Tanda-tanda vital : TD 144/82 mmHg, N 69 x/m, RR 20 x/m, S
35.6 °C, SpO2 : 100 %.
e. Panjang luka : sekitar 10 cm
f. Lama pembedahan 60 menit
g. Kulit teraba dingin
h. Penggunaan alat
i. Penggunaan bahan habis pakai kasa dan suction

2. Analisa data

No Data Masalah Etiologi

1 Ds : - Efek Resiko
Do : pemasangan combustio
Pasien terpasang netral plet di kaki ESU
kiri bawah
Kekuatan ESU
2 Ds : - Penggunaan Resiko
Do : penggunaan instrument dan instrumen tertinggalnya
penggunaan bahan habis pakai selama benda asing
(kassa) pembedahan
3 Ds : - Resiko Proses
Do : pasien banyak mengeluarkan perdarahan pembedahan
darah dari proses pembedahan
TTV: TD 144/82 mmHg, N 69
x/m, RR 20 x/m, S 35.6 °C,
SpO2 : 100 %

3. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko combustion berhubungan dengan efek pemasangan ESU
2. Resiko tertinggalnya benda asing berhubungan dengan penggunaan
instrument dan bahan habis pakai selama pembedahan
3. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses pembedahan

4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Intra OP Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan & kiteria hasil Intervensi Ttd

1 Resiko Selama dilakukan 1. Pasang ESU sesuai


combustio tindakan keperawatan prosedur
berhubungan selama 1 x 60 menit 2. Gunakan sesuai
dengan diharapkan masalah prosedur
netral resiko combustio tidak 3. Pastikan pasien telah
counter yang terjadi atau berkurang terpasang netral
tidak dengan kriteria hasil : plate
adekuat 1. Tidak ada abrasi 4. Pasang netral plate
kulit di tubuh secara adekuat
2. Tidak ada tanda- 5. Penggunaan ESU
tanda terjadinya luka koagulan dan cutting
bakar sesuai kebutuhan
3. Tidak ada luka
bakar di tubuh
pasien
4. Pasien tidak
melaporkan adanya
luka bakar setelah
operasi
2 Resiko Setelah dilakukan 1. Hitung dan catat
tertinggalnya tindakan keperawatan jumlah alat
benda asing selama 1 x 60 menit instrumen prosedur
berhubungan diharapkan masalah nefrolitotomi
dengan tertinggalnya benda 2. Hitung jumlah kasa
penggunaan asing tidak terjadi sebelum dan
peralatan dengan kriteria hasil : sesudah operasi
selama 1. Jumlah instrument 3. Catat penambahan
pembedahan lengkap kebutuhan alat
2. Kasa lengkap 4. Hitung dan catat
3. Penambahan alat ulang kelengkapan
diketahui jumlah alat dan kasa
kemudian laporkan
ke operator sebelum
penutupan luka

3 Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda


perdarahan tindakan keperawatan vital
berhubungan selama 1 x 60 menit 2. Monitor tanda-tanda
dengan diharapkan masalah perdarahan
proses resiko perdarahan tidak
pembedahan terjadi dengan kriteria
hasil :
1. Tidak ada tanda
pendarahan lebih
lanjut
2. Tekanan darah
dalam batas normal

5. Implementasi Keperawatan

No Tgl/jam Implementasi Respon hasil Ttd


Dx

1 06/12/2017 1. Memantau lokasi S:-


pemasangan ESU O:
2. Menggunakan ESU a. ESU sudah
sesuai prosedur terpasang pada
3. Memastikan ESU siap ekstremitas kiri
digunakan bawah
4. Memasang ESU b. Pengaturan
secara adekuat koagulan dan
5. Menggunakan ESU cutting
koagulan dan cutting
sesuai kebutuhan
2 06/12/2017 1. Menghitung dan catat S : -
jumlah alat instrumen O :
prosedur a. Jumlah instrumen
nefrolitotomi 35 buah
2. Menghitung jumlah b. Jumlah alat habis
kasa sebelum dan pakai
sesudah operasi c. Tidak ada
3. Mencatat penambahan alat
penambahan d. Alat dan kasa
kebutuhan alat lengkap sebelum
4. Menghitung dan catat penutupan luka
ulang kelengkapan
jumlah alat dan kasa
kemudian laporkan ke
operator sebelum
penutupan luka

3 06/12/2017 1. Memonitor tanda- S:-


tanda vital O:
2. Memonitor tanda- a. TTV: TD 144/82
tanda perdarahan mmHg, N 69
x/m, RR 20 x/m,
S 35.6 °C, SpO2 :
100 %
b. Tidak ada tanda-
tanda perdarahan
lebih lanjut

6. Evaluasi Keperawatan

No Dx Tgl/jam Evaluasi Ttd

1 06/12/2017 S : -
O:
a. ESU sudah terpasang pada
ekstremitas bawah
b. Pengaturan koagulan dan cutting
A : masalah resiko combustion sudah
teratasi
P : pertahankan intervensi
2 06/12/2017 S : -
O:
a. Jumlah instrumen lengkap dan
tersusun rapi
b. Jumlah kasa lengkap dan tersusun
rapi
c. Tidak ada penambahan alat
d. Alat, kasa dan darm kasa lengkap
sebelum penutupan luka
A : masalah resiko tertinggalnya benda
asing sudah teratasi
P : pertahankan intervensi
3 06/12/2017 S : -
O:
a. TTV: TD 144/82 mmHg, N 69 x/m,
RR 20 x/m, S 35.6 °C, SpO2 : 100 %
b. Tidak ada perdarahan lebih lanjut
A : masalah resiko pedarahan sudah teratasi
P : pertahankan intervensi

A. Asuhan Keperawatan Post Operatif


1. Pengkajian
a. Data subjektif
Pasien mengatakan nyeri setelah dilakukan operasi
b. Data objektif
1) Kesadaran
Keterangan : (V=ya) (- =tidak)
Klien sadar Reflek motoric V

GCS 13 (E3M5V5) V Delirium -

Spinal anastesi - Sianosis -

General anastesi V Konjungtiva anemis V

Lokal anastesi - Bibir kering V

Suara napas ngorok - Akra dingin -

2) Tanda-tanda vital : TD 151/67 mmHg, N 63 x/m, RR 20 x/m, S


36 °C, SpO2 : 99 % CRT kurang dari 2 detik.
3) Aldrete score
Aldrete Score (Dewasa) Masuk Keluar
Aktifitas motorik 2 2
Pernapasan 2 2
Tekanan darah 2 2
Kesadaran 1 2
Warna kulit 2 2
Jumlah 9 10

2. Diagnosa Post Operasi


1. Resiko jatuh berhubungan dengan efek anatesi
3. Intervensi

No Diagnosa Tujuan & kiteria hasil Intervensi Ttd

1 Resiko jatuhSetelah dilakukan 1. Monitor tingkat


tindakan keperawatan kesadaran
berhubungan
selama 1 x 60 menit 2. Sediakan
dengan efek diharapkan kelemahan lingkungan yang
otot dapat diatasi dengan aman bagi pasien
anatesi
kriteria hasil : 3. Pasang pengaman
a. Pasien terbebas dari brangkar
cedera 4. Berikan penjelasan
b. Pasien mampu pasien tentang
menjelaskan cara adanya perubahan
untuk mencegah status kesehatan
cedera pada pasien
5. Berikan label
kuning pada
gelang pasien

4. Implementasi keperawatan

No Tgl/jam Implementasi Respon hasil Ttd


Dx

1 06/12/2017 1. Monitor tingkat S:-


kesadaran O : Tingkat kesadaran
apatis
2. Menyediakan S:-
lingkungan yang O : Pasien ditempatkan
aman bagi pasien di ruang recovery
untuk pemulihan
3. Memasang pengaman S:-
brangkar O : Menempatkan
pasien di ruang
recovery dan
melakukan
monitoring
perkembangan
kesadaran pasien
4. Memberikan label S:-
kuning pada brangkar O : Label kuning
pasien terpasang pada
gelang pasien

5. Evaluasi Keperawatan
No Dx Tgl/jam Evaluasi Ttd

1 06/12/2017 S : -
O:
a. Pasien terpasang pengaman tempat
tidur.
b. Gelang pasien terpasang label
kuning (resiko jatuh)
c. TTV pasien TD 151/67 mmHg, N
63 x/m, RR 20 x/m, S 36 °C, SpO2 :
99 %.
d. Pasien tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

A. Instrumen
1. Bahan habis pakai
a. Absorbablable chromic no 3/0 tajam, T-plan no. 0 1 buah, polysorb
no.1 1 buah, T-silk no.2-0 i buah
b. Kassa 30 buah/satuan
c. Pisau bisturi 2 buah no.11 dan no.22
d. Ngt no. 14 1 buah
e. NaCl 0.9 % 500 cc (5 botol)
f. Povidon iodine 10 % 1 botol 100 cc
g. Hypavix
h. Spuit 3 cc 1 buah, 20 cc 1 buah dan 50 cc 1 buah
i. Tranfusi set 1 buah
j. Jelly kateter 10 cc
k. Handscoon 4 buah dengan ukuran 6.5 ; 7 ; 7 ; 7.5
l. Ground plate 1 buah
m. Apron 4 buah
2. Instrumen nefrolitotomi
JUMLAH
No Instrumen dan Sponge
Pre intra + post

1 Nalpuder 3 3 3
2 Pean THT 2 2 2
3 Hak gigi 2 2 2
4 Hak besar 3 3 3
5 Bengkok 1 1 1
6 Kom 3 3 3
7 Gunting jaringan 2 2 2
8 Pinset cirhurgis 4 4 4
9 Pinset anatomis 2 2 2
10 Klem arteri 5 5 5
11 Langenbeck 1 1 1
12 Klem hemoroid 2 2 2
13 Rightiangle 2 2 2
14 Couter 1 1 1
15 Selang suction 1 1 1

B. Prosedur Operatif
1. Sign in dilakukan oleh perawat bedah serta dihadiri minimal oleh
dokter, penata anastesi mengecek beberapa hal meliputi:
a. Identitas
b. Lokasi operasi prosedur
c. Prosedur
d. Inform consent bedah
e. Inform consent anastesi
f. Inform consent keluarga
g. Aksesoris yang dipakai
h. Penyakit kronis yang diderita
i. Tanda-tanda vital
j. Puasa
k. Riwayat alergi
2. Pasien masuk ke ruang operasi lalu pindahkan pasien kemeja operasi
3. Mengatur posisi flank
4. Memasang bedside monitor
5. Memasang netral plate/ground plate
6. Pembiusan pasien oleh dokter anastesi
7. Menggunakan APD (appround, topi, masker)
8. Perawat sirkuler melakukan pengaturan lampu operasi tepat kearah
insisi
9. Tim operasi yang terdiri dari perawat instrument, asisten dan dokter
operator
10. Melakukan teknik aseptic dengan menggunakan providon iodine 10 %
cara memutar dari dalam keluar dengan kassa
11. Melakukan drapping untuk mengisolasi area dan perawat instrument
memberikan duk klem
12. Perawat instrumen mendekatkan instrumen
13. Perawat instrumen memasang suction dan couter lalu difiksasi dengan
towel klem
14. Perawat sirkuler melakukan time out
a. Nama dan peran anggota
b. Konfirmasi pasien mengenai (identitas pasien, prosedur operasi)
c. Pencegahan kejadian yang tidak diinginkan
1) Operator
Kemungkinan kesulitan selama operasi, estimasi lama operasi,
antisipasi kehilangan darah
2) Tim anastesi
Adakah masalah spesifik yang timbul
3) Tim perawatan
Apakah sudah steril, adakah alat khusus
4) Doa dipimpin oleh operator
15. Perawat instrument memberikan scapel no 4 dan bisturi no 22 ke
operator, operator melakukan insisi kulit dimulai dari tepi bawah dari
arah distal ke proximal ± 10-15 cm dilanjutkan dengan menggunakan
couter, perawat instrument memberikan hak gigi diperdalam lapis ke
lapis menggunakan hak gigi pada saat membuka lapisan lemak,
setelah didapatkan fasia abdominalis dengan bantuan alat pinset
sirurgis dan couter untuk menghentikan perdarahan, dengan bantuan
pean. Suction apabila ada perdarahan. Operator membuka fasia
abdominis sedikit, kemudian retroperineum dilepaskan dan disisihkan
penempelannya pada fasia seperlunya.
16. Perawat instrument memberikan hak kepada operator untuk
memperluas lapangan operasi.
17. Perawat instrument memberikan pinset anatomis dan gunting kepada
operator untuk membersihkan lemak perineal dan gunting bila perlu
dilakukan couteriosasi terlebih dahulu setelah ginjal bebas dari
lemak, perawat instrument memberikan klem ovarium/
hemoroid/pean untuk memfiksasi lemak.
18. Perawat instrument memberikan spuit 10 cc ke operator untuk
melakukan penyisiran kemudian insisi ginjal sepanjang tepi ginjal
pada daerah korteks sampai mencapai daerah sisterna sambil
disuction
19. Perawat instrument memberikan tang batu kepada operator. Operator
mengambil batu, batu sekunder yang kemungkinan ada juga dicari
dan di keluarkan.
20. Perawat instrument memberikan spuit 50 cc pada asisten operator
untuk melakukan spuling ginjal untuk membersihkan dari sisa-sisa
kotoran/ mengeluarkan sisa batu
21. Perawat instrument memberikan NGT no 14 ke operator.
22. Perawat instrument meberikan benang chromic no 3 kepada operator
untuk menjahit ginjal
23. Perawat instrument memberikan benang silk, operator memasang
drain dan jahit/fiksasi
24. Posisi pasien dikembalikan lurus miring kanan
25. Operator menjahit fasia menggunakan benang Polysorb 1-0, assisten
menjepit benang di atas simpul menggunakan pean kecil kemudian
gunting.
26. Operator menjahit lemak menggunakan benang plain no. 0, assisten
menjepit benang di atas simpul menggunakan pean kecil kemudian
gunting
27. Operator menjahit kulit menggunakan benang polysorb no. 1-0
kemudian gunting.
28. Operator mendesinfeksi luka jahitan dengan kassa povidon iodine
kemudian tutup dengan kassa dan fiksasi dengan hepafik.
29. Operasi selesai, perawat instrument mengecek jumlah instrument dan
sponge yang digunakan (pre op dan post op)
30. Perawat sirkuler memindahkan pasien ke recovery room :
Pasang dan monitor pulse oximeter dan spignomanometer
Monitor vital sign
Pasang kanul O2 3liter/menit
Pasang pengaman kanan kiri tempat tidur

Semarang, 20 SDesember
2017

Mahasiswa, Pembimbing,

(RATNA JUWITA) (Ns. Tri Wicaksono S.Kep)


NIM. 690.160.387 NIK/NIP.

Вам также может понравиться