Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI RS DR MOEWARDI SURAKARTA”
Disusun Oleh :
SURAKARTA
2017
1. STUDI KASUS RSUD DR. MOEWARDI
RSUD Dr. Moewardi adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
dengan mutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan
di rumah sakit dengan sebaik-baiknya yang diabadikan bagi kepentingan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
Visi: RSUD Dr. Moewardi harus menjadi rumah sakit terkemuka di Indonesia, eksis
dan berkembang sertamampu menghadapi perubahan yang semakin berat dan
kompleks, melalui penerapan standar-standar nasional maupun internasional
(pelayanan,pendidikan dan penelitian).
Misi:
Guna mewujudkan misi tersebut, terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh RSUD
Dr.Moewardi, yaitu :
Untuk mewujudkan semua tujuan, visi dan misi diatas maka dibutuhkan bagaimana
membuat suatu perencanaan SI yang sesuai sehingga bisa mendukung kinerja rumah sakit
secara berkelanjutan, berkesinambungan dan mempunyai tujuan jelas dan sesuai dengan
rencana strategis dari RSUD Dr.Moewardi.
2. PENYELESAIAN STUDI KASUS
Tujuan
Membuat sistem informasi yang terintegrasi di RSUD Dr.Moewardi
Sasaran Organisasi
Seluruh kegiatan yang terkait dengan proses PACS Radiologi RSUD Dr.Moewardi.
1. Tenaga medis
2. Dokter
3. Pasien
Ruang Lingkup
Seluruh civitas dan seluruh mitra kerja yang meliputi:
1. Direktur
2. Kepala Instalasi Radiologi
3. Administrasi dan HRD
4. Tenaga medis / pelayan
Visi: RSUD Dr. Moewardi harus menjadi rumah sakit terkemuka di Indonesia,
eksis dan berkembang sertamampu menghadapi perubahan yang semakin
berat dan kompleks, melalui penerapan standar-standar nasional maupun
internasional (pelayanan,pendidikan dan penelitian).
Misi:
1. Peningkatan hasil pemeriksaan urgent yang membutuhkan hasil segera pada saat jam
jaga.
2. Telah adanya DICOM (Digital Imaging Communication Of Medicine) yang
digunakan untuk mengolah dan mencetak gambar rontgen,Ct Scan dan MRI tetapi
gambar masih dicetak menggunakan film.
3. Biaya untuk film rontgen sangat tinggi.
4. Kerusakan yang terjadi pada saat pencetakan gambar.
5. Ketidaksesuaian gambar yang dicetak dengan permintaan dokter masih terjadi.
6. Masih terjadinya kehilangan hasil pemeriksaan.
7. Tempat penyimpanan hasil membutuhkan tempat yang luas.
8. Arsip hasil belum tertata dengan baik.
9. Banyak hasil pemeriksaan yang tidak diambil oleh pasien.
10. Pada saat jam jaga pembacaan hasil masih menggunakan sosial media untuk
mengirim gambar ke dokter spesialis radiologi yang berjaga.
11. Berkurangnya piksel gambar yang dikirim karena menggunakan berbagai ponsel
dengan spesifikasi yang tidak sama.
12. Beberapa rumah sakit yang menerima pasien rujukan dari RS Moewardi meminta
hasil pemeriksaan dalam bentuk soft copy.
13. Hasil soft copy yang tersimpan pada alat pemeriksaan sangat terbatas karena RAM
yang tidak cukup besar sehingga hasil yang tersimpan hanya selama 1-2 bulan saja.
14. Pencatatan pengambilan hasil pemeriksaan tidak tertata dengan baik.
15. Kebutuhan soft copy hasil pemeriksaan untuk pendidikan dokter umum dan spesialis.
Pembobotan
4 = penting
5 = sangat penting
No Critical Success Factor Weight Rate Total
Peningkatan hasil pemeriksaan urgent yang
1 5 3 15
membutuhkan hasil segera pada saat jam jaga.
Telah adanya DICOM (Digital Imaging
Communication Of Medicine) yang digunakan
2 untuk mengolah dan mencetak gambar rontgen,Ct 5 3 15
Scan dan MRI tetapi gambar masih dicetak
menggunakan film
3 Biaya untuk film rontgen sangat tinggi. 5 3 15
Kerusakan yang terjadi pada saat pencetakan
4 5 3 15
gambar.
Ketidaksesuaian gambar yang dicetak dengan
5 5 3 15
permintaan dokter masih terjadi.
6 Masih terjadinya kehilangan hasil pemeriksaan. 5 3 15
Tempat penyimpanan hasil membutuhkan tempat
7 5 3 15
yang luas.
8 Arsip hasil belum tertata dengan baik. 5 3 15
Banyak hasil pemeriksaan yang tidak diambil
9 5 3 15
oleh pasien.
Pada saat jam jaga pembacaan hasil masih
10 menggunakan sosial media untuk mengirim 5 3 15
gambar ke dokter spesialis radiologi yang berjaga.
Berkurangnya piksel gambar yang dikirim karena
11 menggunakan berbagai ponsel dengan spesifikasi 4 3 12
yang tidak sama.
Beberapa rumah sakit yang menerima pasien
12 rujukan dari RS Moewardi meminta hasil 4 2 8
pemeriksaan dalam bentuk soft copy.
Hasil soft copy yang tersimpan pada alat
pemeriksaan sangat terbatas karena RAM yang
13 4 2 8
tidak cukup besar sehingga hasil yang tersimpan
hanya selama 1-2 bulan saja.
Pencatatan pengambilan hasil pemeriksaan tidak
14 4 2 8
tertata dengan baik.
Kebutuhan soft copy hasil pemeriksaan untuk
15 4 2 8
pendidikan dokter umum dan spesialis.
5. ANALISA SWOT
4 = penting
5 = sangat penting
5.1. STRENGTHS
Total 72
Rata-rata 12
5.3. OPPORTUNITY
5.4. TREATHS
Total 30
Rata-rata 15
Perbandingan S+W : O+T = 60+72 : 98+30 = 132 : 128
S W
STRENGTHS WEAKNESS
STRATEGI SO STRATEGI WO
Perlunya promosi tentang layanan Memanfaatkan anggaran dalam
OPPORTUNITY terbaru yang dimiliki sehingga pembiayaan film untuk
produk layanan akan lebih cepat pengembangan lainya seperti
dikenal infrastruktur
STRATEGI WT
STRATEGI ST
Pembangunan infrastruktur
TREAT Perlu adanya sistem proteksi yang
dalam mendukung perancangan
baik terhadap ancaman malware
sistem
6. ANALISA VALUE CHAIN
7.1.1. WHAT
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN
: Garis komando
: Garis Koordinasi
7.1.2. HOW
7.1.3. WHERE
7.1.4. WHO
Radiografer
1.Memeriksa pasien
2.Mentransfer data dai DICOM ke PACS
Staff Administrasi
1.Melakukan pendaftran pasien
2.Memberikan hasil pemeriksaan kepada pasien,kelurga pasien,dan
petugas rumah sakit
3.Membuat laporan pelayanan
Perawat
1.Memeriksa pasien
2.Membantu dalam proses pemeriksaan yang dilakukan
Pasien
1.Obyek yang dilakukan pemeriksaan
7.1.5. WHY
7.2.3. WHERE
7.2.5. WHEN
Ditetapkan oleh :
SPO Tanggal Terbit
Radiografer
1. Dapat mengakses file pemeriksaan
2. Dapat memburning file pemeriksaan
7.3.5. WHEN
Data yang dihasilkan pada Entrprise Model when, terdapat identitas pasien
hasil pemeriksaan dan juga file gambar pemeriksaan
7.4. TECHNOLOGY MODEL
7.4.1. WHAT
Diagram Class
7.4.2. HOW FUNCTION