Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
VIRUS
OLEH KELOMPOK
KETUA :
HAYAT AQUBA FARMA
ANGGOTA:
LM AZRIL FATFAH
LAODE ANJEL WIRDANA
ARDIAN ERVANDA
LAODE EFRIADIN
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah yang maha kuasa karena berkat
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang virus yang di
berikan kepada guru kami. kami akan menyajikan makalah kami yang berjudul
virus secara sederhana agar dapat mudah di pahami. Di karenakan waktu yang
sangat singkat dan pengetahuan kami tentang virus sangat sedikit sehingga kami
tidak dapat menyajikan makalah ini dengan secara sangat lengkap akan tetapi
kami menyajikan makalah ini dengan maksimal.
Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon
maaf. Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar
kami dapat menjadi lebih baik lagi.
A. LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun
protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa
penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat
dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya
adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab
penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini
juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop
elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan
H. Ruska.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
A. PENGERTIAN
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk
dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA.
Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang
dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten
terhadap antibiotics
Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf
T.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear
tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan
adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang
menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe
virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk
yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas
protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein
yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan
koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki
angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk
heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun
biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus
memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada
hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung
ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung
protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan
protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam
kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein
yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan
oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi
gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam
mekanisme penginfeksian sel inang.
C. SIFAT – SIFAT VIRUS
Pada dasarnya, ada beberapa sifat umum dari virus yang dapat
membedakannya dari bakteri, mengingat bahwa kedua organisme ini sering
disamakan. Berikut ini adalah sifat-sifat virus :
1. Virus merupakan makhluk hidup peralihan antara benda mati atau benda
hidup. Disebut sebagai benda mati karena virus dapat dikristalkan dan
tidak mengandung protoplasma, sedangkan disebut sebagai makhluk
hidup karena dapat berkembang biak dan memiliki asam nukleat
2. Virus hanya dapat hidup pada organisme yang hidup saja, virus juga
dapat melekatkan dirinya pada permukaan sel hidup atau organisme
3. Virus juga dapat mengenali inangnya dengan suatu mekanisme lock and
key, atau dengan kata lain seperti kunci dan anak kunci.
Adapun sifat – sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier (1966)
adalah :
1. Bahan genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis
asam nukleat tersebut.
2. Struktur virus secara relative sangat sederhana, yaitu dari pembungkus
yang mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu dalam
nucleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan
kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus
baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai
dengan pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein
pelindung dan komponen asam nukleat infektif.
5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih
kekuasaan dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras
dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.
6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
7. Komponen – komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru
digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung
luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan – bahan lain yang
sebagian berasal dari sel hospes.
9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat
yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut
kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.
1. Virus Bakteri
Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus
bakteri disebut juga bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan).
Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA
2. Virus Mikroorganisme Eukariot
Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa
mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama
mengandung RNA. Virus yang menyerang jamur disebut Mycovirus.
3. Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah sel tumbuhan.
Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.
4. Virus Hewan
Virus hewan adalah virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel
manusia. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.
E. PARASITISME VIRUS
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus
hewan diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu
dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel.
Beberapa virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang
khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam,
biasanya genom tersebut mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang tetapi
kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih.
Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer
disintesis sebelum menjadi virion dewasa.
F. REPRODUKSI VIRUS
Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada dua keputusan yang
diambil berupa dua macam siklus hidup, yaitu siklus litik ataukah siklus
lisogenik.
1.Siklus Litik
Disebut siklus litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma
bakteri akan lisis/pecah, berikut fase-fase pada siklus ini:
a. Fase adsorpsi
Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) melekat
pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi
pada reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang
mengenali virus).
b. Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan
enzim lisozim yang dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut
terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam
tubuh inang.
c. Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA
dan RNA bakteri.
d. Fase replikasi
Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid.
e. Fase Perakitan
f. Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru. tahap penyusunan asam nukleat
dan protein virus menjadi partikel virus yang utuh.
g. Fase pembebasan
2.Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan
penetrasi, penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap siklus:
Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan
yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah
besar apabila diberi agen penginduksi.
G. KLASIFIKASI VIRUS
Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke
bawah. Semua famili virus memiliki akhiran – viridae , misalnya
Poxviridae
Herpesviridae
Parvoviridae
Retroviridae
Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling penting, namun sulit dilakukan
untuk virus. Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif. Sebagai
contoh, genus Lentivirus terdiri dari banyak spesies yang berbeda, termasuk:
Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada tidaknya selubung), sifat-sifat
fisika-kimia (berat molekul, densitas, pH, stabilitas terhadap temperatur dan
konsentrasi ion), genom (RNA, DNA, urutan materi genetik yang tersegmentasi
( segmented sequence ), pemetaan posisi restriksi ( restriction map ), modifikasi,
dsb.), makromolekul (komposisi dan fungsi protein), sifat-sifat antigenik, sifat-
sifat biologis (organisme apa saja yang menjadi inangnya, cara penularan, cara
perpindahan, dsb.), semuanya dipertimbangkan dalam menentukan klasifikasi
virus.
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran,
dan genomik fungsional.
1. Virus DNA
2. Virus RNA
RNA merupakan materi genetika yang terdapat pada virus tertentu (virus
RNA), serta sel dan molekul yang mengarah ke tahap sintesis protein.
Pada virus, molekul RNA ini mengarah ke proses sistesis protein
(pembentukan selubung protein virus) dan replikasi (proses pengopian
RNA).
3. Virus berselubung
4. Virus non-selubung
1. Virus Enterik
Virus yang dikeluarkan melalui kotoran dari berbagai jenis hewan dapat
mencemari air. Terutama pengaruhnya terhadap kesehatan, virus dapat
menyerang saluran pencernaan manusia yang diekskresikan dengan
kotoran orang yang terinfeksi. Virus seringkali ditularkan melalui mulut
atau anus dari orang ke orang lain. Namun, virus terebut juga terdapat
pada limbah yang berasal dari berbagai limbah medis, yang dapat
mencemari air atau permukaan tanah. Virus Enterik diekskresikan dalam
jumlah yang cukup besar melalui kotoran termasuk diantaranya virus
polio, virus coxsackie, virus echo, dan virus enterik lainnya sepeti, virus
adeno, virus reo, virus rota, virus hepatitis a (virus hepatitis), dan virus
noro. Yang merupakan penyebab berbagai penyakit termasuk
gastroenteritis, ruam kulit, meningitis, myocarditis, infeksi mata,
kelumpuhan, demam, dan lain sebagainya., setiap kelompok virus terdiri
dari sejumlah jenis virus serologi yang berbeda; dengan demikian lebih
dari 100 virus enterik berbeda, yang dapat menginfeksi manusia.
2. Virus Respirasi
Yg menyerang pernapasan
3. Arbovirus
Arbovirusadalah istilah yang digunakanuntuk merujuk
kepadasekelompok virusyang ditularkanolehvektorarthropoda.
Kataarbovirusadalah akronim(virus arthropoda-borne). Gejala
infeksiarbovirusumumnya terjadi3-15harisetelah terpaparvirusdan
terakhir3atau 4hari. Gambaran klinisyang paling umuminfeksiadalah
demam, sakit kepala danmalaise, tapiensefalitisdandemam
berdarahjugadapat terjadi. Katatibovirus(tick-borne virus) kadang-kadang
digunakanuntuk menggambarkanvirusditularkan oleh kutu,
sebuahsuperorderdalamarthropoda.
4. Virus onkogenik
Virus ini merupakan salah satu pemicu terjadinya kanker. Virus
onkogenik adalah virus yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan
yang mempengaruhi proses onkogenesis. Onkogenesis adalah hasil
akumulasi berbagai perubahan genetik yang mengubah ekspresi atau
fungsi protein yang penting dalam pengendalian pertumbuhan dan
pembelahan sel. Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat
menyebabkan mutasi proto-onkogen sel menjadi onkogen.
Proto-onkogen adalah gen normal sel yang dapat berubah menjadi onkogen
aktif karena terjadinya mutasi atau mengalami ekspresi yang berlebihan
(menghasilkan onkoprotein dalam jumlah berlebihan).
Onkogen adalah istilah untuk gen yang bisa menginduksi satu atau beberapa
sifat karakteristik sel kanker. Gen tersebut dapat berupa gen virus atau gen sel
yang bila dimasukkan ke dalam sel yang sesuai, secara sendiri atau bersama gen
lain dapat merubah sifat sel normal menjadi sifat sel ganas.
Gen Pengendali Tumor (Tumor Supressor Gene) adalah gen yang bila
mengalami inaktivasi (menjadi tidak aktif) akan menyebabkan pembentukan
tumor. Tumor adalah istilah untuk perbanyakan sel yang tidak normal. Kanker
adalah sebutan untuk tumor yang ganas.
Pada saat virus menginfeksi sel, dia berintegrasi ke dalam sel menjadi
provirus yang akan mengganggu Gen Pengendali Tumor atau merubah ekspresi
proto-onkogen yang normal. Akibat perubahan itu sel menjadi memiliki
karakteristik sifat-sifat sel yang tertransformasi.
Diantara sifat-sifat sel tertransformasi adalah:
3. Kerapatan tinggi
Bila sel masih memiliki sifat contact inhibition, sel tersebut akan
menghentikan perbanyakannya saat bertemu dengan sel lain. Hilangnya sifat
tersebut menyebabkan sel tumbuh terus, sel dapat berpindah ke jaringan atau
organ lain (metastasis), dan menyebarkan pertumbuhan kanker.
Sifat-sifat lain dari sel kanker adalah mensekresi protease, mensekresi faktor
pertumbuhan yang menstimulasi perbanyakan sel endotel kapiler di sekitarnya
(angiogenesis), gagal berdiferensiasi (perbanyakan sel terus menerus) dan tidak
mengalami apoptosis (kematian) meskipun terjadi kerusakan DNA sel.
Onkoprotein adalah produk dari gen onkogenik yang dapat memberi sinyal
pada sel untuk melakukan transformasi sehingga sel tersebut akan
memperbanyak diri secara tidak terbatas. Perbanyakan tak terkontrol ini bila
disertai beberapa mutasi lainnya, bisa berujung pada pembentukan sel kanker.
Onkoprotein dapat berupa protein normal yang diproduksi dalam jumlah
melebihi produksi normal, namun kebanyakan berupa protein yang telah
berubah dari protein normal.
5. Hepatitis virus
a. Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini
terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang
sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan
makanan.
b. Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B
ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di
antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama,
atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria
homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi
selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang
membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus
hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kankerhati.
c. Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus
hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang
menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui
hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita
"penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
d. Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus
hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang
memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.
e. Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis
A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
f. Virus hepatitis G
g. Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun
belum terlalu diketahui.
Ø Virus Mumps
Ø Virus Rubella
Ø Virus Cytomegalovirus
Ø Virus Epstein-Barr
Ø Virus Herpes
a. Common influenza
Common influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus, yang disebut virus influenza. Virus influenza sangat mudah menular
dan ditularkan oleh si penderita melalui udara. Virus ini menyerang saluran
pernafasan sehingga si penderita mengalami kesulitan bernafas. Gejala yang
timbul akibat influenza adalah pilek, demam, pusing, batuk kering hingga batuk
berdahak, kerongkongan gatal, hidung mampet, meler, bersin-bersin hingga
hidung memerah, badan terasa pegal-pegal.
Kanker leher rahim yang hanya menyerang wanita adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus, yaitu virus human pappiloma virus (HPV) onkogen.
Virus ini termasuk virus ganas karena mengalami pembelahan dengan sangat
cepat, tidak terkendali dan tanpa disadari. Karena tanpa disadari biasanya si
penderita baru menyadari pada stadium lanjut. Kanker leher lahir disebut “silent
killer”. Kanker leher lahir ini tidak menunjukkan gejala yang khas pada stadium
awal, namun pada stadium lanjut dapat dikenali dengan gejala; keputihan yang
tidak biasa, pendarahan post coitus, pendarahan setelah menopause,
mengeluarkan cairan kekuningan, berbau dan bercampur nanah.
c.Ebola
Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini sangat
mengerikan karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di seluruh
tubuh pasien. Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan badan terasa
sakit. Penyakit ebola adalah penyakit paling mematikan dengan kesempatan
hidup bagi pasien adalah 0%, penderita ebola tidak dapat diselamatkan dan bisa
langsung meninggal dalam jangka waktu siklus 6 hingga 20 hari. Penularan
penyakit ini melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit. Belum
ditemukan obat atau vaksin untuk penyakit ebola.
d. Avian influenza
Avian influenza atau flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A jenis H5N1 yang ditularkan oleh unggas dan menyerang
manusia. Negara di Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1.
Virus H5N1 merupakan virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh
penderita flu burung tidak dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi
tanggap darurat terhadap virus H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini.
Gejala flu burung adalah; demam tinggi, keluhan pernafasan dan bisa pula sakit
perut. Penderita flu burung biasanya telah melakukan kontak langsung dengan
unggas yang terinfeksi virus H5N1.
e.SARS
SARS adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh
virus, yaitu virus SARS. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi
Guangdong, Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke
beberapa negara melalui bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai
negara. SARS dapat dikenali dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di
atas 38 derajat celcius, batuk, radang tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan
terasa pegal atau myalgia dan gejala yang lainnya. SARS dapat diobati dan
dapat disembuhkan.
f.Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus
varicella-zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup.
Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini.
Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam
kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya,
jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan
bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan
usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak
pada kulit.
g.Herpes
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes
dapat menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes
dikenal dengan penyakit radang pada kulit yang ditandai dengan ruam
kemerahan dengan gelembung-gelembung berisi air yang mengelompok.
Herpes menular melalui kontak langsung atau melalui bersin, batuk, pakaian
yang terkena cairan dari herpes. Cara menangani herpes adalah menjaga agar
gelembung tersebut tidak pecah agar tidak mejnadi jalan masuknya kuman atau
bakteri.
h. Hepatitis
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus.
Polio menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini
masuk melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran
darah dan menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen
dalam hitungan jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polia,
karena sistem imunitas balita belum sekuat orang dewasa. Polio menular
melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi virus
j. AIDS
Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk
meniru, mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang
menimbulkan efek toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis
yang paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk
memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang selektif
mengganggu replikasi virus.
Vaksin
Vaksinasi adalah cara yang murah dan efektif untuk mencegah infeksi oleh
virus. Vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus jauh sebelum
penemuan virus yang sebenarnya. Penggunaan mereka telah menghasilkan
penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian) yang
berhubungan dengan infeksi virus seperti polio, campak, gondok dan rubela.
Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang tersedia untuk mencegah infeksi
virus selama tiga belas manusia, dan lebih banyak digunakan untuk mencegah
infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari virus hidup yang dilemahkan atau
dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup berisi bentuk lemah dari
virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini disebut dilemahkan. Vaksin
hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang dengan kekebalan lemah,
(yang digambarkan sebagai immunocompromised), karena dalam orang-orang
ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli. Bioteknologi dan teknik
rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi vaksin subunit. Vaksin
ini hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin hepatitis B adalah contoh
dari jenis vaksin. Vaksin subunit yang aman untuk pasien immunocompromised
karena mereka tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus vaksin demam kuning,
strain hidup yang dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin yang paling aman
dan paling efektif yang pernah dihasilkan
Obat antivirus
Obat antivirus lain dalam tahap menargetkan penggunaan yang berbeda dari
siklus hidup virus. HIV adalah tergantung pada enzim proteolitik yang disebut
protease HIV-1 untuk itu untuk menjadi sepenuhnya menular. Ada kelas besar
obat yang disebut inhibitor protease yang menonaktifkan enzim ini. Hepatitis C
disebabkan oleh virus RNA. Dalam 80% dari orang yang terinfeksi, penyakit ini
kronis, dan tanpa pengobatan, mereka terinfeksi selama sisa hidup mereka.
Namun, sekarang ada pengobatan yang efektif yang menggunakan analog
nukleosida obat ribavirin dikombinasikan dengan interferon. Pengobatan kurir
kronis dari virus hepatitis B dengan menggunakan strategi yang sama
menggunakan lamivudine telah dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk
dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA.
Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang
dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten
terhadap antibiotics.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear
tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan
adalah RNA yang beruntai tunggal.
Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk
meniru, mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang
menimbulkan efek toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis
yang paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk
memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang selektif
mengganggu replikasi virus.
B. SARAN
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula dengan virus.
Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin orang
menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu atas
segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang kecil
karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal yang
besar sehingga kebanyakan orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena tidak
melihat hal yang kecil itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-
%28Indonesian%29.aspx penyakit yang disebabkan oleh virus
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-
%28Indonesian%29.aspx pencegahan dan pengobatan untuk enyakit yang di
timbulkan oleh virus