Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
.
Berikut ini merupakan beberapa deskripsi kerja (job description) dari beberapa profesi yang
terdapat di bidang IT.
1. IT Programmer
2. System Analyst
• Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada maupun
untuk rancangan suatu sistem.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade sistem
pengoperasian.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat
keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya.
• Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang
diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.
• Mempersiapkan flowchart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses dari
sistem yang digunakan.
• Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan hardware
dan software.
• Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas, termasuk di
dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.
• Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan panduan yang
ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak terduga.
• Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan lunak, lisensi situs
dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.
• Mencari alternatif untuk mengoptimalkan penggunaan komputer.
• Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna menjamin
konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.
• Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.
• Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan feasibility, biaya
dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.
• Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam jaringan
• Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai catatan untuk
masa yang akan datang.
3. IT Project Manager
• Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi
termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi informasi, jadwal, dana,
dan staf.
• Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan
ruang lingkup.
• Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas
informasi dan tren.
• Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
• Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
• Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
• Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba
atas investasi.
• Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
• Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
4. IT Support Officer
5. Network Administrator
6. Network Engineer
• Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait termasuk
perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua
konfigurasi.
• Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
• Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras, perangkat lunak,
atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti komponen yang rusak bila diperlukan.
• Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah keamanan jaringan
untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
• Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau virus software
perlindungan.
• Mengoperasikan master konsol untuk memonitor kinerja sistem komputer dan jaringan, dan
untuk mengkoordinasikan komputer akses jaringan dan penggunaan.
• Memuat rekaman komputer dan disk, dan menginstal perangkat lunak dan kertas printer atau
form.
• Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras uji komputer, jaringan lunak dan perangkat
lunak sistem operasi.
• Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu dibuat, dan untuk
menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan.
• Berunding dengan pengguna jaringan tentang bagaimana untuk memecahkan masalah sistem
yang ada.
• Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi, reliabilitas, dan
kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat rekomendasi pembelian.
• Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur jaringan, termasuk
teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs, dan integrasi teknologi.
• Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
• Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan pemeliharaan
yang diperlukan.
• Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server jaringan dan
membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila terjadi masalah dengan
jaringan.
• Bekerja dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi, ilmuwan dan manajer tingkat
atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
• Mengidentifikasi area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti modem, kabel serat optik,
dan kabel telepon.
• Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei untuk menentukan
kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
• Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
• Memelihara perangkat seperti printer, yang terhubung ke jaringan.
9. Web Administrators
• Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan
kerusakan.
• Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah tersebut.
• Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat,
menggunakan tool-tool.
• Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan pelanggaran
keamanan untuk personil yang tepat.
• Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
• Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer
protocol (FTP), berita dan server mail.
• Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan
masalah kegunaan.
• Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
• Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi
dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
• Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya
layanan.
• Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa
scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
• Melakukan atau update situs web langsung.
• Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung memproduksi
konten.
• Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan,
menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
• Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam kasus masalah.
• Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau pelanggan, dan
memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang tepat untuk koreksi.
• Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar
industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem operasi.
• Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui melanjutkan
pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
• Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
• Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus
meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis browser dan perangkat.
SIMRS
Sistem Informasi Manajemen (SIM) bagi suatu rumah sakit merupakan hal yang sangat
penting untuk segera diterapkan.Hal ini mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang
ada dalam data medik pasien maupun data-data administrasi yang ada di rumah sakit.Namun
menyediakan SIM bukanlah hal yang mudah, terutama jika dikaitkan dengan biaya pengadaan
Penerapan sistem informasi pada suatu rumah sakit memerlukan suatu perencanaan
yang matang. Bila dilakukan secara tergesa-gesa tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu
dikhawatirkan akan memakan biaya yang mahal, kemungkinan ada biaya baru baik untuk riset
kelayakan dan lain-lain akan menambah biaya selanjutnya. Dalam penerapan sistem informasi
Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi dan
manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Informasi adalah
data yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
Manajemen adalah tindakan memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha
kelompok yang terdiri dari tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber
daya.Sehingga Sistem Informasi Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada
organisasi. Jika lebih spesifik lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah
suatu prosedur pemrosesan data-data baik data-data umum Rumah Sakit maupun data-data
Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu sistem yang telah
berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien maupun data-data administrasi
yang dimiliki rumah sakit.Selama ini jika kita bicara tentang rumah sakit, yang paling mudah
diingat adalah pelayanannya yang tidak memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu
yang terlalu yang dibutuhkan oleh perawat untuk mencari data-data medik pasien.
Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak Rumah Sakit yang disebabkan
oleh system informasi yang belum dikelola dengan baik adalah pencatatan yang berulang yang
menyebabkan penduplikasian data, data yang belum terintegrasi atau masih tersebar, pencatatan
data masih dilakukan secara manual sehingga banyak terdapat kesalahan dan informasi terlambat
disebarkan. Oleh karena system informasi manajemen untuk Rumah Sakit sangat perlu dilakukan
agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dapat menyajikan laporan akurat
sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Sebelum menerapkan suatu system informasi manajemen untuk Rumah Sakit, kita harus
mengetahui kelas dan status dari Rumah Sakit tersebut.Dimana masing-masing Rumah Sakit
memiliki kebutuhan system informasi berbeda-beda. Status dan kelas Rumah Sakit dapat dibagi
Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem informasi rumah sakit dibutuhkan biaya
yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan
diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang terlaksananya
Ketika system informasi telah disiap diimplementasikan ternyata ada beberapa kendala
yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak Rumah Sakit dalam menerapkan system
informasi yang terintegrasi dan berbasis komputer, sulitnya merubah pola kerja yang telah
terbiasa dengan system manual menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang belum semuanya
Secara garis besar, ruang lingkup DigIS-RS ini bisa digambarkan sebagai berikut:
B. Strategi SIMRS
force” di balik pola pikir, perencanaan dan manajemen strategis adalah misiorganisasi.
sebagai pendekatan atau filosofi untuk mengelola organisasi yang sangat kompleks.
Enam elemen dari manajemen strategis pendekatan manajemen strategis pada organisasi
yang kompleks seperti rumah sakit, dalam melaksanakan manajemen strategis diperlukan
analitik atau rasional bergantung pada pengembangan langkah-langkah atau proses yang logis
(linear thinking) – model emergent, bergantung pada pemikiran intuitif, kepemimpinan, dan
pembelajaran dan merupakan bagian dari manajemen kedua pendekatan ini dibutuhkan dan
dipandang sebagai satu “single model” pendekatan analitis dapat disamakan dengan
Model manajemen strategis yang mencakup pendekatan analitis dan emergent biasanya
terdiri dari tiga elemen : pola pikir strategis (strategic thinking) perencanaan strategis (strategic
1. Strategic thinking
kegiatan terkini membangun pemahaman sistem melihat kemungkinan masa depan menciptakan
Strategic thinking melakukan asesmen terhadap: perubahan kebutuhan dari stake holders
2. Strategic planning
langkah-langkah dalam organisasi untuk mencapai misi dan visinya dengan menggunakan pola
pikir strategis.
Strategic planning menyiapkan proses langkah demi langkah yang berurutan untuk
menciptakan strategi
membutuhkan data/informasi
3. Strategic momentum
kegiatan nyata untuk mencapai sasaran spesifik– menyangkut proses pengambilan keputusan
dan dampaknya
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan
strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan
pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana
output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga
merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub spesialistik dengan fungsi utama
menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan
Dengan demikian secara umum sistem informasi Rumah Sakit harus selaras dengan
bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat
kesehatan pasien atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional
(termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank data.
(SIMRS) merupakan salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan rumah sakit terutama
SIMRS ini telah tercantum dalam UU Nomor 44 tahun tentang Rumah Sakit dan Peraturan
Namun saat ini masih banyak rumah sakit yang belum menerapkan SIMRS secara
optimal.Permasalahan yang masih terjadi saat ini adalah antrian calon pasien yang mengantri
berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan pengantrian data
dilakukan 2 kali untuk menerbitkan Surat Elegibitas Peserta (SEP) dan Pendaftaran Rumah
Sakit,” ungkap Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dr. dr. Nurshanty Sapada. M.Kes dalam
sambutannya pada acara “Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
terutama kaitannya dengan SIMRS GOS dan integrasi sistem informasi JKN (Bridging System).
Saat ini, tim IT Kementerian Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit Generik
Open Source (SIMRS GOS). Dengan menggunakan SIMRS GOS ini didapat berbagai manfaat,
salah satunya membantu dalam hal bisnis proses Manajemen Rumah Sakit.
Selain itu, aplikasi ini dapat diperoleh secara gratis tanpa perlu membayar lisensi dan
dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pihak Rumah Sakit, Baik secara
mandiri, bersama pusat dan atau pihak ke-3,” jelasnya dihadapan para peserta yang terdiri dari
Tim IT Rumah Sakit Vertikal, Tim IT Rumah Sakit Pilot Project SIMRS GOS dan Tim IT
Untuk mendapatkan SIMRS GOS ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
Pihak Rumah Sakit yaitu mempunyai Infrastruktur IT (Jaringan LAN, Komputer Client dan
Server), dan memiliki minimal 1 (satu) orang SDM IT yang akan dilatih dan yang memiliki
pengembangan SIMRS ini tentu saja menjadi salah satu bagian penting dalam menyukseskan
program ini.Dalam upaya meningkatkan mutu layanan yang lebih baik kepada peserta, bahkan
sama, tanpa adanya intervensi satu sistem ke sistem lainnya secara langsung. Sehingga calon
Sistem Informasi RS. Dengan diterapkannya sistem yang optimal, pelayanan akan lebih lancar,
efektif, efisien. Kepastian pembiayaan dan kecepatan klaim akan semakin baik, serta terjadinya
kepuasan konsumen baik pasien, rumah sakit, maupun stake holder lainnya.
Pengelolaan data yang sangat besar baik berupa data medis pasien (medical record)
maupun data administrasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit mengakibatkan beberapa hambatan /
Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga
kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing
Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron,
informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan
Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya
kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke yang lainya dan
akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan
sesuka perawat/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif
sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah saudaranya maka dengan seenaknya
dokter/perawat memberikan diskon tanpa melalu prosedur yang tepat, sehingga menimbulkan
maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
keberadaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit sangat dibutuhkan, sebagai salah
satu langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan
persaingan bisnis
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi
secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya) tetpi
secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses
Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan pada proses rawat dan pulang.
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan
tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah, invasive, diagnostic,
non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter (mialnya berupa
resep untuk farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter dan perawat sebagai
aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal dari mereka). Karena itu
Front Office.
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang,
mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai dan
sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back
office ini berhubungan/link dengan proses pada front office, digambarkan berikut ini. Proses
bisnis data tidak terstruktur. Proses-proses bisnis tersebut di atas yang melibatkan data-data
terstruktur, yang dapat dikelola dengan relational database management system, selain itu
terdapat proses bisnis yang melibatkan data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat
diposisi, email, manajemen proyek, kolaborasi, team work, manajemen dokumen dan sejenisnya.
Untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk
berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan lain-
lain.
Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur
Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka infrastruktur jaringan komunikasi data yang
disyaratkan adalah:
1. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen lalu lintas data pada
menggunakan VLAN (virtual LAN) untuk setiap gedung dan atau lantai.
3. Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur, pada keadaan normal jalur
backup digunakan untuk memperkuat kinerja jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat
4. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi kekurangan sumber daya
5. Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi (baik perkabelan maupun
perangkat aktif).
6. Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan sejenisnya) baik
7. Mengingat penggunaan jaringan yang komplek kedepan, maka perangkat aktif mengharuskan
a. Core switch yang merupakan device vital dalam local area network di Rumah Sakit dimana core
switch ini sebagai bacbone lan dan sentral switch yang berperan dalam prosessing semua paket
b. Distribution switch yang merupakan suatu device antara untuk keperluan pendistribusian akses
antar core switch dengan access switch pada masing-masing gedung, dimana antara sebaiknya
c. Acces switch yang merupakan suatu device yang menyediakan user port untuk akses ke network.
E. Arsitektur Data
Arsitektur Data untuk menghasilkan informasi yang baik, diperlukan data yang
homogen.Agar dapat dihasilkan data homogen maka perlu dibuat arsitektur data yang baik.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun arsitektur data: Kodefikasi
Kodefikasi selain keharusan utk otomatisasi/ komputerisasi, juga diperlukan untuk integrasi dan
penglolaan lebih lanjut seperti statistik. Mapping Karena sering berbeda keperluan kode- fikasi
data, maka diperlukan mapping data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya
mapping kodefikasi antara tarif dengan kode perkiraan/chart of account, mapping kode
F. Arsitektur Aplikasi
Mengingat kompleksnya proses bisnis pada Rumah Sakit, berikut ini gambaran arsitektur
data rumah sakit memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan
informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi
pihak manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP (standard operating
procedure) baru guna menunjang kelancaran penerapan SIMRS yang tertata dengan baik dan
rapi.
1. Front Office
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan
tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah,invasive, diagnostic
non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter (misalnya berupa
(seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini sebagai order
Antrian registrasi
Modul appointment
Registrasi
Pelayanan informasi
Pengaduan
Pelayanan informasi
Publik
2. Back office
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang,
mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai dan
sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum,
pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back
office ini berhubungan/link dengan proses pada front office, digambarkan berikut ini.
Komunikasi
One Medic – One Solutions for Health Information System merupakan suatu aplikasi
piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008. Protocol komunikasi yang tersedia
telah dilengkapi dengan system keamanan sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber
Desain aplikasi SIMRS One Medic berbasis Web dimana pengguna dapat
melakukan integrasi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal secara online’. Manfaat
Intergasi secara Online bertujuan untuk mengantisipasi pengulangan pekerjaan administrasi yang
dapat memicu terjadinya human error sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat ditekan.
Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk menjawab tantangan masa depan industri
pelayanan medik:
– Security system: modul ini dapat mengatur informasi dan data yang diperbolehkan untuk
diaksesbaik oleh pihak internal maupun eksternal. Pengaturan tersebut dilakukan selain untuk
melindungi kerahasiaan data pasien juga untuk menghindari penyalahgunaan informasi penting
– MPI server solutions: adalah sistim komunikasi online yang dirancang untuk menjembatani
komunikasi antar sistem. Aplikasi MPI server solutions dapat digunakan sebagai alat
konfirmasi hak-hak pasien terhadap jenis tindakan medis dan obat-obatan yang dapat diberikan
– Billing records system: seluruh data tindakan medik dan obat-obatan yang diberikan pada
pasien otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai dengan format penagihan yang
ditetapkan oleh Pihak Penjamin. Feature ini dapat mempersingkat proses pekerjaan administrasi
Untuk media komunikasi informasi antara unit dapat digunakan media komputer yang
sudah terintegrasi dengan jaringan LAN dengan menggunakan aplikasi Messenger atau chating,
selain itu juga sudah ada nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar
unit.Sedangkan untuk akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses internet yang
Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk mengembangkan SIMRS adalah dalam bentuk Kerjasama
merupakan bentuk kerjasama antara 2 belah pihak atau lebih dimana masing-masing pihak
sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan asset dan/atau hak usaha
yang dimiliki dan secara bersama-sama menanggung resiko atas usaha tersebut. RSmempunyai
investor untuk menyediakanteknologi informasi yang selalu update baik berupa 1)Perangkat
manusia (Brainware) baik tenaga operator ( Data Entry), Programmer maupun tenaga lainnya.
Manfaat utama dari kegiatan KSO SIMRS ini adalah adanya jaminan berkelanjutan serta
untuk investasi teknologi informasi yang senantiasa selalu update.Pihak rumah sakit
operasional KSO SIMRS tersebut. Rumah Sakit akan melakukan pengembalian investasi dengan
dari komponen unit Bahan Habis Pakai (BHP),komponen unit Jasa Akomodasi maupun
dan pendampingan operasional selama masa kerjasama tersebut.Rumah Sakit akan menerima
sistem secara keseluruhan baik modul aplikasi, source code maupun blue print sistem pada masa
akhir kerjasama sehingga RS diharapkan akan menjadi mandiri dalam mengelola SIMRSpasca
masa KSO tanpa ketergantungan dari pihak konsultan dan bisa menjadi revenuecenter karena
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi SIMRS menjadi 6 komponen
utama guna menunjang terlaksananya penerapan SIMRS yang benar dan sesuai kebutuhan:
Komitmen (komitmen semua unit / departemen / instalasi yang terkait untuk sama-sama
SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah sistem dimana data di-input