Вы находитесь на странице: 1из 4

1. Apa yang menjadi cita-cita terbesar anda ?

 Menjadi dokter spesialis Jantung dan Pembuluh darah

2. Bagaimana cara mencapai impian tersebut?

 Bertekad, berusaha dan berdoa semaksimal mungkin, serta tidak melewatkan peluang yang
ada. Peluang yang dimaksud seperti karena di daerah saya masih sangat sedikit yang berprofesi
sebagai spesialis penyakit jantung, maka saya akan mencari banyak rekomendasi dari kerabat
dan mencari RS yang bersedia menyekolahkan saya. Usaha dari diri saya adalah belajar terus dan
mengurangi kemalasan saya agar kualitas saya bisa naik karena masih banyak sekali saingan dari
luar terutama mereka yang merupakan lulusan universitas negeri.

3. Faktor yang mendukung tercapainya impian

a. Kekuatan: Tekad, semangat, usaha, doa, dukungan keluarga

b. Peluang: dokter Sp. JP di daerah masih sedikit, rekomendasi daerah.

4. Faktor yang menghambat tercapainya impian tersebut:

a. Kelemahan (Internal): Malas (sering menunda waktu), lulusan swasta, IPK tidak terlalu
tinggi.

b. Ancaman (Eksternal): saingan banyak terutama bila dari lulusan universitas negeri, quota
penerimaan terbatas, naiknya passing grade.

5. Apa yang dimaksud dengan diagram ishikawa atau fish bone dan terapkan dalam
permasalahan tingginya angka DBD

a. Fishbone (diagram tulang ikan) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi,
memilah dan menampilkan berbagai penyebab suatu masalah. Diagram ini menggambarkan
hubungan antara masalah dengan semua factor penyebab yang mempengaruhi masalah tersebut.
Jenis diagram ini kadang disebut diagram cause and effect (diagram sebab akibat).
6. Apa analisa SWOT dan terapkan dalam puskesmas Grogol

a. Streng
1. Tersedianya fasilitas rawat inap untuk penanganan DBD
2. Adanya alur/flow chart yang dipahami oleh tenaga medis dan paramedic
3. Tersedianya sarana dan prasarana dalam penganan kasus DBD
4. Adanya peta biomedik wilayah kecamatan Grogol.
5. Koordinasi antar lini solid.

b. Weakness:

1. Keterbatasan dana untuk penyuluhan dan kader jumantik.


2. Terbatasmya jumlah SDM.
3. kurangnya peralatan fogging.
c. Opportunisties

1. Tersedianya landasan hukum Nasional dalam penanggulangan DBD yang dicantumkan


dalam SPM No. 828/MenKe/SK/IX/2008 tentang petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di
Kab/Kota.
2. Tersedianya Perda Prov. Jateng No. 11 tahun 2013 tentang penanggulanga penyakit.
3. Tersedianya SPM bidang kesehatan.
4. Tersedianya RSUD sebagai sarana rujukan kasus DBD dan RSBM.
5. Tersedianya kader jumantik sebagai perpanjangan tangan puskesmas.
d. Treath

1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan DBD


2. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sanitasi lingkungan sehingga menjadi salah
satu factor pendukung kemungkinan terjadinya wabah DBD.
3. Jumlah penderita setiap tahun mengalami peningkatan.
4. Adanya perbedaan persepsi masyarakat dalam penanggulangan DBD/ adanya keyakinan
masyarakat bahwa fogging sebagai cara efektif dalam menanggulangi DBD.
5. Perubahan musim/musim pancaroba sebagai salah satu factor lain untuk meningkatnya
kasus DBD.
Faktor Kunci STRENGTHS WEAKNESSES
Keberhasilan Internal ( Kekuatan ) ( Kelemahan )
1. Kemampuan SDM dalam 1. Keterbatasan dana untuk
menegakkan diagnosa cukup penyuluhan
baik kader jumantik
2. Tersedianya Sarana dan 2. Terbatasnya jumlah SDM
Prasarana
Faktor Kunci dalam penanganan kasus DBD
Kerberhasilan Eksternal
OPPORTUNITIES (Peluang) SO (upaya kooperatif) WO (rasionalisasi, investasi)
1. Tersedianya landasan 1. Optimalkan kemampuan 1. Optimalkan dana untuk
hukum SDM penyuluhan kader
Nasional dalam dalam penegakkan diagnose jumantik dalam upaya
penanggulangan DBD. yang menselaraskan
2. Tersedianya kader jumantik cukup baik serasi dengan landasan bhukum nasional
sebagai perpanjangan tangan landasan dalam
puskesmas hokum nasional dalam penanggulangan DBD.
penanggulangan DBD. 2. Optimalkan jumlah SDM
2. Optimalkan sarana dan yang ada untuk
prasarana menunjang kader jumantik
dalam penanganan kasus DBD sebagai
dengan memfasilitasi kader perpanjangan tangan
jumantik sebagai puskesmas
perpanjangan
tangan petugas puskesmas
THREATS (Ancaman) ST (keuntungan mobilitas) WT (status quo)
1. Rendahnya Kesadaran 1. Manfaatkan kemampuan 1. Optimalkan dana untuk
masyarakat dalam pencegahan SDM penyuluhan
dan penanggulangan DBD dalam menegakkan diagnosa kader jumantik yang ada untuk
2. Kurangnya kepudulian untuk meningkatkan mengatasi
masyarakat terhadap sanitasi kesadaran rendahnya kesadaran
Lingkungan. mastarakat dalam pencegahan masyrakat dan
dan pencegahan penanggulangan
penanggulangan DBD DBD.
2. Optimalisasi sarana dan 2. Optimalkan jumlah SDM
prasarana yang ada ntyuk
dalam penanganan kasus DBD penanggulangan rendahnya
dapat meningkatkan kesadaran
kepedulian masyarakat dalam pencegahan
masyarakat terhadap sanitasi dan
lingkungan sehingga menjadi penanggulangan DBD.
salah satu faktor pendukung
kemungkinan terjadinya
wabah
DBD

Вам также может понравиться