Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
FAKTOR FISIK
1.1.1. Geografis
Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah dari sepuluh kabupaten/kota yang berada
di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, pada posisi
116" 42' sampai dengan 118" 22' Bujur Timur dan 8" 8' sampai dengan 9" 7' Lintang Selatan
serta memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2.
Bila dilihat dari segi topografinya, permukaan tanah di wilayah Kabupaten Sumbawa
tidak rata atau cenderung berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara 0 hingga 1.730 meter
diatas permukaan air laut, dimana sebagian besar diantaranya yaitu seluas 355.108 ha atau 41,81
persen berada pada ketinggian 100 hingga 500 meter. Sementara itu ketinggian untuk kota-kota
kecamatan di Kabupaten Sumbawa berkisar antara 10 sampai 650 meter diatas permukaan air
laut. Ibu kota Kecamatan Batulanteh yaitu Semongkat merupakan ibu kota kecamatan yang
tertinggi sedangkan Sumbawa Besar merupakan ibu kota kecamatan yang terendah.
Kabupaten yang lebih dikenal dengan moto Sabalong Samalewa ini berbatasan dengan
Kabupaten Sumbawa Barat di sebelah barat, Kabupaten Dompu di sebelah timur, Laut Flores di
sebelah utara dan Samudra Indonesia di sebelah selatan. Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten ke
kota-kota kecamatan rata-rata 45 km. Kota kecamatan terjauh yaitu Kecamatan Tarano dengan
jarak tempuh 103 km.
Jarak jangkauan ibu kota kecamatan terhadap ibu kota Kabupaten Sumbawa secara rata-
rata adalah 44,82 Km dengan sebaran jarak terjauh dari ibu kota kabupaten 96 Km (kecamatan
Tarano). Sedangkan jarak jangkauan ibu kota desa terhadap ibu kota kecamatan rata-rata 10,16
Km dengan sebaran rata-rata jarak terjauh dari ibu kota desa terhadap ibu kota kecamatan adalah
58,11 Km (desa di Kecamatan Ropang).
Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan daerah yang beriklim tropis yang dipengaruhi
oleh musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2011 temperatur maksimum mencapai 36,6°
C yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum 32,0° C yang terjadi pada bulan
Januari. Rata-rata kelembaban udara tertinggi selama tahun 2011 mencapai 89% pada bulan
Januari dan terendah mencapai 70% pada bulan Agustus dan September, serta tekanan udara
maksimum 1.011,1 mb dan minimum 1.006,5 mb.
Adanya gejala alam seperti elnino yang melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk
Kabupaten Sumbawa, berpengaruh terhadap banyaknya hari hujan dan curah hujan. Hal ini
terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2011.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah hari hujan lebih banyak yaitu sebanyak 148
hari, dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari sebanyak 26 hari.
Demikian juga dengan curah hujan, dimana curah hujan terbanyak terjadi pada bulan
Pebruari yaitu sebesar 316 mm. Satu hal yang dapat berpengaruh terhadap hari hujan dan curah
hujan adalah besarnya penguapan. Karena banyak sedikitnya penguapan dapat berpengaruh
terhadap banyak sedikitnya hari hujan dan curah hujan yang terjadi pada periode berikutnya.
b. Ketinggian Lahan
Berdasarkan karakteristik topografi, daratan Kabupaten Sumbawa cenderung berbukit-
bukit dengan ketinggian antara 0-1.730 meter di atas permukaan air laut (mdpal). Ketinggian 0-
100 mdpal mencapai luas 26,51%; 100-500 mdpal seluas 42,31%; 500-1.000 mdpal seluas
27,69% dan >1.000 mdpal seluas 3,49%.
1.1.3. Geologi
Gambaran kondisi geologi Kabupaten Sumbawa, antara lain terdiri dari struktur dan
karakteristik, serta potensinya disajikan sebagai berikut.
b. Potensi
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap beberapa jenis bahan galian, lokasi dan luasan
serta potensi sumberdayanya baik yang sudah ditambang maupun belum, terlihat pada tabel
berikut ini.
1.1.4. Klimatologi
Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh
musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2014 temperatur maksimum mencapai 35,5°C
yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum 20,7°C yang terjadi pada bulan
Agustus. Rata-rata kelembaban udara tertinggi selama tahun 2015 mencapai 85 persen pada
bulan Pebruari dan terendah mencapai 67 persen pada bulan September dan Oktober, serta
tekanan udara maksimum 1.014,1 mb dan minimum 1.009,7 mb.
Iklim di Kabupaten Sumbawa dipengaruhi oleh fenomena El-Nino dan La-Nina dari
Samudera Pasifik, terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang
tahun. Pada tahun 2014 tercatat jumlah hari hujan sebanyak 77 hari, lebih sedikit dibandingkan
dengan tahun 2013 yaitu sebanyak 104 hari. dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan
Januari selama 17 hari.
Selama 5 tahun terakhir, temperatur maksimum pada tahun 2011 terjadi pada bulan Oktober
yang mencapai 36,6oC dan temperatur minimum terjadi pada bulan Januari sebesar 32,0oC,
sementara pada tahun 2015 (sampai bulan Oktober 2015) temperatur maksimum mencapai
37,2oC yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum pada bulan Agustus sebesar
17,7oC. Demikian pula dengan rata-rata kelembaban, tekanan udara dan jumlah hari hujan
a. Kawasan Budidaya
Penggunaan lahan di Kawasan Budidaya di Kabupaten Sumbawa terbagi dalam beberapa
kategori penggunaan, meliputi: 1). lahan sawah, terdiri dari: lahan irigasi teknis, lahan tadah
hujan, rawa pasang surut dan dan rawa lebak; 2). lahan pertanian bukan sawah, terdiri dari: tegal/
kebun, ladang/huma, perkebunan, ditanami pohon/hutan rakyat, padang pengembalaan/padang
rumput, sementara tidak diusahakan, lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll); 3).
lahan bukan pertanian, terdiri dari : jalan pemukiman,perkantoran, sungai dll.
Penggunaan Lahan (Ha) Tahun 2011- Luas Penggunaan (Ha)
2014 Di Kabupaten Sumbawa Lahan
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
Lahan 48.491 49.324 51.588 56.146 56.191
Sawah
Lahan 518.123 517.787 515.537 510.565 509.058
Bukan
Sawah
Lahan 97.784 97.287 97.273 97.687 99.149
Bukan
Pertanian
Total Lahan 664.398 664.398 664.398 664.398 664.398
b. Kawasan Lindung
Kawasan Lindung sebagaimana diatur dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang
wilayah kabupaten sumbawa terdiri dari:
3. kawasan rawan bencana tsunami yang berlokasi di hampir sepanjang pantai selatan Sumbawa
dan pantai utara Sumbawa; dan
4. kawasan rawan bencana gempa bumi yang berlokasi di hampir diseluruh wilayah Kabupaten
mengingat lokasi berada pada daerah patahan dan berbatasan dengan Samudra Hindia.
1.1.8 Perekonomian
Dari data Sensus Ekonomi BAdan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, dari 10 Kab/Kota di
NTB, Kabupaten Sumbawa masih menduduki peringkat tertinggi untuk kategori pertumbuhan
ekonomi.Data tersebut terlihat dari progres pertumbuhan ekonomi pertahunnya.
Salah satu sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumbawa adalah sektor
Pertanian. Sektor ini lebih dominan dibanding sektor lainnya, mengingat pelaku usaha di sektor
pertanian setiap tahunnya mengalami peningkatan. Ditambah dengan sektor –sektor lainnya
seperti perdaganggan dan sektor transportasi. Selain itu lanjutnya, dipengaruhi juga potensi
Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia.
Sedangkan dari data garis kemiskinan yang dirangkum BPS Per September 2013, dari 10
Kab/Kota di NTB, Kabupaten sumbawa berada pada peringkat ke 8 terendah garis kemiskinan,
dengan jumlah garis kemiskinan 259,474, di bawah Kota Bima dengan jumlah garis kemiskinan
262,967. Dari data tersebut sangat jelas jika Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan
pertumbuhan ekonomi.
1. Upacara Nyorong
Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri Sumbawa (Tau
Samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini dilaksanakan setelah bakatoan (lamaran).
Pihak laki-laki diterima oleh orangtua si wanita yang kemudian diteruskan dengan cara basaputis
(memutuskan). Di dalam acara basaputis inilah ditentukan hari-hari baik untuk melaksanakan
acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat Samawa. Disini Tau Samawa hanya
mengenal istilah nyorong, meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang
menerima.
2. Tari Nguri
Tari nguri merupakan tari kreasi baru yang bertemakan penyambutan dan
persembahan.Tari ini pada mulanya diilhami oleh suasana kehidupan seputar istana sumbawa,
ketika raja ditimpa duka beruntun, maka beberapa wanita datang menghadap dengan tujuan
menghibur, melahirkan ucapan yang lemah lembut (menyentuh), istilah daerahnya disebut
”Kuri”,sembari mempersembakan sesuatu yang mengurangi kedukaan sang raja.
3. Lonto Engal
Dalam seni kelingking motif Lonto Engal, motif ini berfungsi sebagai motif penghubung
antara motif yang satu dengan motif lainnya. Bila diartikan secara harfiah, Lonto Engal
merupakan sebuah umbi yang menjalar. Lonto berarti menjalar sedangkan engal adalah umbi.
4. Karaci
Karaci adalah permainan ala sumbawa yang dimainkan oleh dua orang dewasa dengan
tongkat yang disebut sesembu dan tameng yang disebut empar.
Karaci merupakan hiburan bagi para raja di Sumbawa. Keahlian saling pukul dan menahan
pukulan lawan menjadi tontonan yang sangat menghibur. Inilah awal mula karaci tersebar di
masyarakat Sumbawa – hingga akhirnya menjadi tradisi yang merakyat.
5. Musik Tradisonal
Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis atau musik yang aksentuasinya
lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik Etnik Sumbawa tidak terdapat
gamelan, seperti musik daerah Bali, Lombok maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah
tersebut selain berfungsi sebagai pembawa melodi (alunan), juga sebagai ‘roh’ musik,
berbanding terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa
yang alat musik utamanya justru adalah genang (gendang) yang berfungsi sebagai pembawa
ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah Sumbawa kaya dengan
irama yang terwakilkan dalam temung (jenis pukulan), baik temung yang terdapat pada genang,
rebana, palompong, dsb. Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang
merupakan satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering digunakan,
hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya tetap mengikuti alur musik
yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin irama.
Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan demikian ansambel
musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia terdapat beraneka ragam ansambel musik
tradisi, seperti Ansambel Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat
Mandailing, Tapanuli Selatan, Ansambel Angklung Bungko dari Cirebon, dll. Di Kabupaten
Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah
ada, antara lain :
Ansambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional Sumbawa yang
dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik. Ansambel ini dapat juga
dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa. Ansambel Musik Gong Genang digunakan
untuk mengiringi Tari Daerah Sumbawa, gentao, ngumang, beberapa upacara adat, dsb. Pada
awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari genang, serune dan gong, namun pada perkembangan
berikutnya, mendapat penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor
penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa rhytme atau irama
melalui temung (jenis pukulan) genang.
Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh alat
musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah tembang yang dibuat
secara khusus dengan warna yang berbeda dengan tembang-tembang yang ada. Ansambel ini
merupakan hasil eksperimentasi dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk,
yaitu Ace Let Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini
adalah Ketong Salung, Ketong Ngentong, Ketong Kosok, Serune Pincuk Segantang, Genang
Petung, Rebab Ketong, Sekapak, Serune Ode.
Selain dari tiga ansambel diatas, juga terdapat satu lagi jenis ansambel di Sumbawa, yaitu
Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat
musik tradisional dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah
beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para pemusik Sumbawa.
7. Main Jaran
Dalam kebudayaan Sumbawa memiliki suatu permainan yang dianggap sebagai warisan
nenek moyang mereka. Permainan tersebut adalah main jaran “pacuan kuda”. Main Jaran
merupakan suatu permainan keahlian memacu kuda oleh seorang joki. Permainan ini sangat
digemari oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar pulau Sumbawa sengaja datang
untuk menyaksikan kegiatan permainan tersebut.
8. Barapan Kebo
Salah satu wujud dari karya-karya kreatif bangsa. khususnya di Kabupaten Sumbawa,
terdapat budaya balapan hewan yaitu Barapan Kebo, yang artinya adalah Balapan Kerbau.
Barapan Kebo dilombakan di dalam sawah yang berair.Tentu saja, sesuai dengan habitat kerbau
yang memang suka dengan kubangan air. Barapan kebo adalah permainan ala sumbawa yang
dilakukan sesudah panen padi. Barapan kebo berupa sepasang kerbau yang beradu kecepatan
lari, yang dikendalikan seorang joki. Kerbau yang lari lebih cepat dan mampu menjatuhkan saka
(tiang kayu) di garis finis, itulah pemenangnya.
Bala Kuning
Bala kuning merupakan rumah tempat tinggal keluarga Sultan yang terakhir. Di sini
dapat dijumpai benda-benda magis kerajaan, seperti Bodong, Sarpedang, Payung Kamutar,
Tear (tombak/lembing), Keris, Qur’an tulisan tangan oleh Muhammad Ibnu Abdullah Al-Jawi
(kurang lebih tahun 1784) pada saat Pemerintahan Sultan Harrunnurrasyid II (1770-1790) yang
selalu terpelihara dengan baik.
Dusun Pamulung
Dusun Pamulung merupakan salah satu dusun yang termasuk dalam Wilayah Desa
Karang Dima Kecamatan Labuan Badas, terletak sekitar 8 km dari kota Sumbawa Besar. Dusun
ini merupakan lokasi desa wisata, karena di desa tersebut dapat disaksikan berbagai atraksi
budaya daerah, seperti Karaci, Barapan Kebo, Tari-tarian tradisional serta musik tradisional.
Desa Tepal
Desa tradisional yang terletak 37 km dari pusat kota, masuk dalam wilayah Kecamatan
Batu Lanteh ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan berkuda. Desa Tepal
menyimpan banyak budaya tradisional, karena masyarakatnya masih memegang teguh adat
istiadat dan Budaya Samawa. Ini dapat dilihat dari cara berpakaian, cara hidup dan bentuk rumah
yang unik, sehingga desa ini disebut juga Desa Adat.
Desa Poto
Salah satu desa di Kabupaten Sumbawa yang tetap memelihara kelestarian budaya
daerah, seperti tenunan tradisional, pembuatan gerabah dan atraksi permainan rakyat, seperti
pacuan kuda, karapan kerbau. Desa Poto yang letaknya di Kecamatan Moyo Hilir kira-kira 13
km dari kota Sumbawa besar dapat dijangkau dengan sarana transportasi darat yang senantiasa
melayani trayek tersebut setiap hari.
Pantai Ai Manis
Terletak di daratan pulau Moyo yang berpasir putih dan pemandangan bawah laut dengan
terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan serta hutan tropis yang ada disekitarnya
menjadikan Ai Manis sangat cocok bagi kegiatan camping, Snorkling, dan sebagainya. Dari Ai
manis dapat disaksikan tenggelamnya matahari (Sunset). jalan-jalan di hutan tropis sekitar Ai
Manis akan tersaji secara alami flora dan fauna seperti rusa, sapi liar, Babi hutan, burung
koakkao, kakatua dan burung gosong yang dilindung. Tidak jauh dari Ai Manis terdapat gua
kelelawar. Ai Manis dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari
kecamatan Moyo Hilir.
Liang Petang
Sebuah gua alam yang di dalamnya terdapat batu yang mirip manusia, balai-balai
(pantar), alat tenun, dan juga dipenuhi stalagnit dan stalagtit. Letaknya di desa batu Tering
kecamayan Moyo Hulu dengan jarak 29 km dari kota Sumbawa Besar. Tidak jauh dari gua ini
terdapat pula gua kelelawar (Liang Bukal).
Pulau Kaung (Kaung Island)
Sebuah pulau yang merupakan perkampungan nelayan letaknya tidak terlalu jauh dari
pulau Bungin. Untuk mencapai pulau ini tidak lagi menyebrangi laut, namun dapat dilalui lewat
darat dengan mempergunakan kendaraan bermotor dan naik dokar. Kerajinan rakyat yang terbuat
dari kerang-kerangan dapat ditemui di pulau ini.
Pulau Bungin
Lazimnya disebut sebagai pulau terpadat di dunia, karena kepadatan penduduknya
mencapai 14.000 jiwa/km persegi. Dikenal juga sangat aman karena sejauh ini kehidupan
masyarakatnya selalu rukun dan damai. Di pulau ini tidak akan ditemui lahan pertanian,
perkebunan maupun peternakan. Lahan-lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun rumah
tinggal. Untuk membangun rumah baru, mereka harus bergotong royong dengan cara menyusun
batu karang yang telah dikumpulkan sebelumnya. Ketiadaan lahan diatas membawa keunikan
tersendiri, karena ternak kambing milik penduduk setempat tidak hanya memakan dedaunan,
tetapi juga kertas, ikan laut, dan kain-kain baju yang telah robek. Pulau Bungin masih berada
dalam wilayah Kecamatan Alas atau 70 km dari kota Sumbawa besar. Untuk mencapai pulau ini
tersedia perahu motor yang hilir mudik antara pulau Bungin dan Dermaga Alas atau melalui
darat dengan kendaraan bermotor.
1.2.2. Pertanian
Pertanian merupakan sektor ekonomi strategis di Sumbawa Barat. Lahan luas menjadikan
sektor pertanian sangat menjadi primadona dan memiliki peluang yang sangat besar dalam
mensejahterakan masyarakat. Meski nilai tambah yang dihasilkan tidak sebesar sektor
pertambangan, namun penyerapan tenaga kerja pada sektor ini tertinggi dibandingkan sektor
lainnya yakni mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 19.632 orang (KSB Dalam Angka 2017
BPS Kab. Sumbawa Barat).
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan
(Sumber: Diolah Dari KSB Dalam Angka 2017 BPS Kab. Sumbawa Barat)
(Sumber: Diolah Dari KSB Dalam Angka 2017 BPS Kab. Sumbawa Barat)
(Sumber: Diolah Dari KSB Dalam Angka 2017 BPS Kab. Sumbawa Barat)
1.2.3. Peternakan
Bagi masyarakat Sumbawa kegiatan memelihara ternak (sapi, kerbau dan kuda)
merupakan kegiatan menonjol dalam masyarakat Sumbawa, hanya saja dalam pemeliharan
ternak tersebut masih bersifat Ekstensif Tradisional yaitu ternaknya dilepas pada suatu padang
pengembalaan umum atau yang biasa disebut LAR. Lar dalam bahasa Sumbawa berarti suatu
tempat atau lokasi melepas ternak yang berada diluar batas lahan pertanian milik masyarakat
pada suatu wilayah tertentu. Kebiasaan masyarakat Sumbawa khususnya dalam memelihara
ternaknya yang jumlah kepemilikannya pada tahun 80 sampai 90 an, rata rata peternak
mempunyai ternak lebih kurang 100an ekor, sedangkan pada tahun 90 sampai saat ini
berkurang menjadi 30 ekor , sehingga sangatlah wajar jika pola pemeliharaan ternak dilakukan
dengan cara dilepas di area Lar mengingat ketersediaan lahan atau area beternak (lar) masih
cukup.
Kabupaten sumbawa adalah sebagai salah satu daerah destinasi pembelian bagi daerah
lain akan kebutuhan ternak bibit dan potong mereka, seperti untuk pulau lombok, jawa,
kalimantan dan sulawesi. Peluang pasar akan ternak potong dan bibit di Indonesia cendrung
meningkat, bahkan beberapa tahun terakhir kebutuhan ternak asal sumbawa mengalami
peningkatan, hal ini terbukti dari peningkatan pengeluaran setiap tahunnya, artinya ternak asal
sumbawa sangat diminati dan bisa bersaing dengan ternak daerah lainnya. Kebutuhan konsumsi
daging yang terus meningkat sebagaimana fenomena bahwa indonesia masih mengimpor daging
dari luar negri yang mencapai 30% dari total kebutuhan konsumsi daging nasional atau sekitar
154 ribu ton daging.
PEMBAHASAN
Visi merupakan pernyataan cita-cita atau impian mengenai kondisi yang ingin dicapai di
masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau diimpikan tersebut adalah kondisi yang melalui
berbagai usaha pembangunan. Usaha-usaha pembangunan yang dilaksanakan, umumnya
berorientasi untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat terefleksi pada perubahan
paradigma dan kondisi pembangunan yang diharapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.
Misi dalam RPJMD ini dirumuskan dengan pernyataan kongkrit sebagai upaya yang
hendak dikerjakan dalam mewujudkan Visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan
proses pencapaian tujuan pembangunan yang hendak dicapai.
Dalam rumusan visi Kabupaten Sumbawa 2016-2021 tersebut terdapat lima kalimat kunci (Key
Word) sebagai pokok-pokok visi yang menjiwai seluruh rumusan visi tersebut, yaitu Masyarakat
Sumbawa, Berdaya Saing, Mandiri, Berkepribadian, dan Gotong Royong.
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021, akan ditempuh melalui
tujuh misi pembangunan daerah, sebagai berikut:
2. Mewujudkan birokrasi yang bersih, handal dan profesional sehingga mampu menjalankan
pemerintahan sesuai dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
3. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dengan membangun sinergi yang kuat
dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
6. Mewujudkan masyarakat yang religius dan memelihara toleransi antar umat beragama.
Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnnya adalah sebagai berikut.
3. Membangun 3. Pemantapan
Indonesia dari 3. Kesehatan (2) pelaksanaan
pinggiran dg reformasi birokrasi
memperkuat
daerah-daerah dan
desa dlm kerangka
Negara Kesatuan
(4)
4. Memperkuat 4. Percepatan
kehadiran Negara 4. Pendidikan (1) pembangunan
dalam melakukan infrastruktur
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang bebas
korupsi,
bermartabat dan
terpercaya. (3)
Agenda peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat:
5. Meningkatkan 5. Kesejahteraan 5. Peningkatan
kualitas hidup Sosial (6;7;9) nilai tambah
manusia dan komoditi unggulan
masyarakat daerah
Indonesia ( 1;2)
6. Meningkatkan 6. Agroindustri dan 6. Meningkatkan
produktivitas Ketahanan Pangan produktivitas
rakyat dan daya (5;6) petani, peternak
saing di pasar dan nelayan
internasional
(6;7;8)
7. Mewujudkan 7. Wirausaha dan 7. Mendorong
kemandirian Iklim Investasi tumbuhnya
ekonomi dengan (5;7;8) aktivitas usaha
menggerakkan masyarakat
sektor-sektor
strategis ekonomi
domestik
(5,6,7,8,9)
8. Melakukan 8. Pariwisata dan 8. Mendorong
revolusi karakter Ekonomi Kreatif realisasi investasi
bangsa (11;12;13) (7;9;13)
9. Memperteguh 9. Infrastruktur dan 9. Optimalisasi
kebhinekaan dan Konektivitas pemanfaatan SDA
memperkuat Wilayah (4) berkelanjutan
restorasi sosial
(12;13)
10. 10. Lingkungan Hidup, 10. Peningkatan
Perubahan iklim dan partisipasi masyarakat
Bencana Alam (9,10) dalam melestarikan LH
Agenda penguatan karakter kepribadian masyarakat:
11. 11. Peningkatan kualitas IMTAQ
12. 12. Meningkatkan toleransi dan
keharmonisan dalam masyarakat.
13 13. Mengembangkan
potensi budaya dan kearifan lokal.
Berdasarkan sandingan prioritas RPJMN, RPJMD Provinsi NTB dan RPJMD Kabupaten
Sumbawa tersebut, maka hasil telaahan disajikan sebagai berikut.
1. Peningkatan kualitas pendidikan yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas pendidikan pada RPJMD Provinsi NTB, serta
prioritas meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia pada RPJMN.
2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang menjadi salah satu prioritas pembangunan
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas kesehatan pada RPJMD Provinsi
NTB, serta prioritas meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia pada RPJMN.
3. Memantapkan pelaksanaan agenda reformasi birokrasi yang menjadi salah satu prioritas
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas reformasi birokrasi, tata kelola,
penegakan hukum dan stabilitas keamanan pada RPJMD Provinsi NTB, dan prioritas
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, serta
prioritas memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya pada RPJMN.
4. Percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas infrastruktur dan konektifitas wilayah
pada RPJMD Provinsi NTB, dan prioritas membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan pada RPJMD.
5. Peningkatan nilai tambah komoditi unggulan daerah yang menjadi salah satu prioritas pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas wirausaha dan iklim investasi dan
Wirausaha dan Iklim Investasi pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas Mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada
RPJMN.
6. Meningkatkan produktifitas petani, peternak dan nelayan yang menjadi salah satu prioritas
pembangunan pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan Kesejahteraan Sosial dan
Agroindustri dan Ketahanan Pangan pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional pada RPJMN.
7. Mendorong tumbuhnya aktivitas usaha masyarakat yang menjadi salah satu prioritas pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas kesejahteraan sosial, Wirausaha dan
Iklim Investasi dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional dan Mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada
RPJMN.
8. Mendorong realisasi investasi yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas wirausaha dan iklim investasi pada RPJMD
Provinsi NTB, serta prioritas Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestic
9. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan yang menjadi salah satu prioritas
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas lingkungan hidup, perubahan iklim
dan bencana alam pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada RPJMN.
10. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup yang menjadi salah
satu prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas kesejahteraan sosial,
pariwisata dan ekonomi kreatif dan prioritas lingkungan hidup, perubahan iklim dan bencana
alam pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara dan mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada
RPJMN.
11. Peningkatan kualitas iman dan taqwa yang menjadi salah satu prioritas pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas budi pekerti luhur pada RPJMD Provinsi NTB,
serta prioritas Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi
rasa aman pada seluruh warga negara dan melakukan revolusi karakter bangsa pada RPJMN.
12. Meningkatkan toleransi dan keharmonisan dalam masyarakat yang menjadi salah satu
prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas budi pekerti luhur pada
prioritas RPJMD Provinsi NTB, serta Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara dan melakukan revolusi karakter
bangsa dan Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial pada RPJMN.
13. Mengembangkan potensi budaya dan kearifan lokal yang menjadi salah satu prioritas pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas budi pekerti luhur dan pariwisata dan
ekonomi kreatif pada prioritas RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas melakukan revolusi karakter
bangsa dan prioritas memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial pada RPJMN.
Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa juga memperhatikan RPJMD daerah lain agar
tercipta keterpaduan pembangunan jangka menengah daerah dengan daerah sekitarnya, atau
dengan daerah lain yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan
pembangunan daerah. Penelaahan terhadap RPJMD daerah lain dipandang perlu untuk
mendapatkan gambaran kondisi, keterkaitan dan keselarasan antarkebijakan terutama dengan
daerah dalam satu provinsi. Dalam hal ini Kabupaten Sumbawa memperhatikan keterkaitan
prioritas pembangunan dengan Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Dompu.
Kemitraan dengan Lembaga non Pemerintah baik Lembaga Dalam Negeri maupun
Lembaga Internasional, diarahkan pada pelaksanaan program, kegiatan yang sesuai dengan
budaya lokal dan mendukung Program Prioritas Daerah serta dapat menstimulasi adanya transfer
teknologi dan perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat.
Kemitraan pembangunan dengan dunia usaha melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan Lingkungan Perusahaaan diarahkan untuk pembiayaan penyelenggaraan kesejahteraan
sosial, pemulihan dan/atau peningkatan fungsi lingkungan hidup dan memacu pertumbuhan
ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan. Pemerintah daerah berperan memberikan fasilitasi
untuk mewujudkan sinergisme antara pelaksanaan program tanggungjawab sosial perusahaan
dengan program pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan keberlanjutan
penyelenggaraan program tanggungjawab sosial perusahaan untuk Terwujudnya Masyarakat
Sumbawa yang Berdaya Saing, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat Gotong
Royong, serta menjamin keberlanjutan dan pengembangan Perusahaan.