Вы находитесь на странице: 1из 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Profil Daerah

Kabupaten Sumbawa adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat,


Indonesia. Ibukotanya adalah Sumbawa Besar. Kabupaten ini terletak di sebagian besar bagian
barat Pulau Sumbawa. Kabupaten Sumbawa dengan luas wilayah 11.556,44 km², terdiri dari
wilayah daratan 6.643,98 km², dan wilayah perairan laut 4.912,46 km². Secara administratif
Kabupaten Sumbawa terbagi dalam 24 wilayah kecamatan, 157 Desa dan 8 Kelurahan. Wilayah
Kabupaten Sumbawa juga mencakup sejumlah pulau-pulau di sebelah utara Pulau Sumbawa,
termasuk Pulau Moyo (pulau terbesar), Pulau Medang, Pulau Panjang, Pulau Liang, Pulau Ngali
dan Pulau Rakit. Pada tanggal 18 Desember 2003, bagian barat wilayah Kabupaten Sumbawa
dimekarkan menjadi kabupaten baru, yakni Kabupaten Sumbawa Barat.

FAKTOR FISIK

1.1.1. Geografis

A. Letak dan Keadaan Alam

Kabupaten Sumbawa sebagai salah satu daerah dari sepuluh kabupaten/kota yang berada
di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, pada posisi
116" 42' sampai dengan 118" 22' Bujur Timur dan 8" 8' sampai dengan 9" 7' Lintang Selatan
serta memiliki luas wilayah 6.643,98 Km2.

Bila dilihat dari segi topografinya, permukaan tanah di wilayah Kabupaten Sumbawa
tidak rata atau cenderung berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara 0 hingga 1.730 meter
diatas permukaan air laut, dimana sebagian besar diantaranya yaitu seluas 355.108 ha atau 41,81
persen berada pada ketinggian 100 hingga 500 meter. Sementara itu ketinggian untuk kota-kota
kecamatan di Kabupaten Sumbawa berkisar antara 10 sampai 650 meter diatas permukaan air
laut. Ibu kota Kecamatan Batulanteh yaitu Semongkat merupakan ibu kota kecamatan yang
tertinggi sedangkan Sumbawa Besar merupakan ibu kota kecamatan yang terendah.

Kabupaten yang lebih dikenal dengan moto Sabalong Samalewa ini berbatasan dengan
Kabupaten Sumbawa Barat di sebelah barat, Kabupaten Dompu di sebelah timur, Laut Flores di
sebelah utara dan Samudra Indonesia di sebelah selatan. Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten ke
kota-kota kecamatan rata-rata 45 km. Kota kecamatan terjauh yaitu Kecamatan Tarano dengan
jarak tempuh 103 km.

Jarak jangkauan ibu kota kecamatan terhadap ibu kota Kabupaten Sumbawa secara rata-
rata adalah 44,82 Km dengan sebaran jarak terjauh dari ibu kota kabupaten 96 Km (kecamatan
Tarano). Sedangkan jarak jangkauan ibu kota desa terhadap ibu kota kecamatan rata-rata 10,16
Km dengan sebaran rata-rata jarak terjauh dari ibu kota desa terhadap ibu kota kecamatan adalah
58,11 Km (desa di Kecamatan Ropang).

B. Iklim dan Curah Hujan

Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan daerah yang beriklim tropis yang dipengaruhi
oleh musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2011 temperatur maksimum mencapai 36,6°
C yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum 32,0° C yang terjadi pada bulan
Januari. Rata-rata kelembaban udara tertinggi selama tahun 2011 mencapai 89% pada bulan
Januari dan terendah mencapai 70% pada bulan Agustus dan September, serta tekanan udara
maksimum 1.011,1 mb dan minimum 1.006,5 mb.

Adanya gejala alam seperti elnino yang melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk
Kabupaten Sumbawa, berpengaruh terhadap banyaknya hari hujan dan curah hujan. Hal ini
terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun 2011.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah hari hujan lebih banyak yaitu sebanyak 148
hari, dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari sebanyak 26 hari.

Demikian juga dengan curah hujan, dimana curah hujan terbanyak terjadi pada bulan
Pebruari yaitu sebesar 316 mm. Satu hal yang dapat berpengaruh terhadap hari hujan dan curah
hujan adalah besarnya penguapan. Karena banyak sedikitnya penguapan dapat berpengaruh
terhadap banyak sedikitnya hari hujan dan curah hujan yang terjadi pada periode berikutnya.

C. Letak Geografis Daerah Kabupaten Sumbawa

- Barat – Timur : 166° bujur timur


: 118° bujur timur
- Utara – Selatan : 8° 8' lintang selatan
: 9° 7' lintang selatan
D. Batas Wilayah
- sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Flores
- sebelah Timur : Berbatasan dengan kabupaten Dompu
-sebelah Selatan: Berbatasan dengan Samudra Indonesia
- sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat dan Selat Alas

E. Wilayah Administratif Pemerintahan Kabupaten Sumbawa

No. Kecamatan Luas Desa / Persentase


Daratan Kelurahan Daratan
(Km2)
1 2 3 4 5
1. Lunyuk 513,74 7 7,73
2. Orong Telu 465,97 4 7,01
3. Alas 123,04 8 2,64
4. Alas Barat 168,88 8 1,16
5. Buer 137,01 6 2,66
6. Utan 155,42 9 2,80
7. Rhee 230,82 4 3,01
8. Batulanteh 391,40 6 5,89
9. Sumbawa 44,83 8* 0,66
10. Labuhan 435,89 7 6,69
Badas
11. Unter Iwes 82,38 8 1,13
12. Moyohilir 186,79 10 2,81
13 Moyo Utara 90,80 6 1,37
14. Moyohulu 311,96 12 4,70
15. Ropang 444,48 5 6,69
16. Lenangguar 504,32 4 7,59
17. Lantung 167,45 4 2,52
18. Lape 204,43 4 3,07
19. Lopok 155,59 7 2,34
20. Plampang 418,69 11 7,11
21. Labangka 243,08 5 2,52
22. Maronge 274,75 4 4,46
23. Empang 558,55 10 8,41
24. Tarano 333,71 8 5,02
Jumlah 6.643,98 165 100
1.1.2. Topografi
a. Kemiringan Lahan
Topografi Kabupaten Sumbawa yang cenderung berbukit-bukit memiliki kelerengan
bervariasi antara 0 – 40 derajat. Kemiringan lahan 0-2% seluas 33,79%; kemiringan 2-15%
seluas 27,96%; kemiringan 15-40% seluas 49,49% dan kemiringan >40% seluas 54,03%. Berikut
adalah topografi lahan berdasarkan kelas kelerengan/ kemiringannya.

No Kecamatan Kemiringan Jumlah


Lahan
0–5 5 – 15 15 – 40 >40 Lindung
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alas 1.362 466 5.191 889 17.016 24.924
Barat
2 Alas 1.248 923 1.985 203 13.609 17.968
3 Buer
4 Utan 850 3.379 15.227 3.381 15.788 38.625
5 Rhee
6 Lb. 6.572 8.856 7.817 660 1.947 25.852
Badas
7 Sumbaw 2.601 4.726 3.396 476 1.723 12.922
a
8 Unter Iwis
9 Batu - - 7.844 8.203 23.088 39.135
Lanteh
10 Moyo - 19.127 3.115 306 5.211 27.759
Hilir
11 Moyo Utara
12 Moyo 183 6.802 7.633 2.170 14.408 31.196
Hulu
13 Ropang 266 3.494 18.377 6.493 82.996 111.626
14 Lenangguar
15 Lantung
16 Lunyuk - 10.848 9.914 6.712 70.506 97.980
17 Orong Telu
18 Lape 3.506 12.148 6.063 7.243 7.068 36.028
19 Lopok
20 Marong 7.178 4.917 4.492 712 26.049 43.348
e
21 Plampang
22 Empang 13.915 11.621 10.490 983 52.217 89.226
23 Tarano
24 Labangk 16.829 8.158 2.651 2.524 20.142 50.304
a
Prosenta 8,43 14,76 16,11 6,33 54,38 100,00
se (%)
Kondisi topografi ini sangat berpengaruh terhadap penyediaan infrastruktur dan fasilitas
publik, karena wilayah yang dominasi kemiringan lahannya >40% seperti di Kecamatan
Batulanteh, Lantung, Ropang, Lenangguar dan Orong Telu, berdampak terhadap rendahnya
aksesibilitas masyarakat di wilayah tersebut dibandingkan dengan wilayah lainnya di Kabupaten
Sumbawa.

b. Ketinggian Lahan
Berdasarkan karakteristik topografi, daratan Kabupaten Sumbawa cenderung berbukit-
bukit dengan ketinggian antara 0-1.730 meter di atas permukaan air laut (mdpal). Ketinggian 0-
100 mdpal mencapai luas 26,51%; 100-500 mdpal seluas 42,31%; 500-1.000 mdpal seluas
27,69% dan >1.000 mdpal seluas 3,49%.

1.1.3. Geologi
Gambaran kondisi geologi Kabupaten Sumbawa, antara lain terdiri dari struktur dan
karakteristik, serta potensinya disajikan sebagai berikut.

a. Struktur dan Karakteristik


Kabupaten Sumbawa sebagaimana sebagian wilayah Indonesia terletak dalam sabuk
gunung api (ring of fire). Dalam Peta Tatanan Geologi dan Gunung Berapi Indonesia, Kabupaten
Sumbawa tempat pertemuan 2 lempeng aktif dunia yaitu Lempeng Indo-Australia (bagian
selatan) dan Lempeng Eurasia (bagian utara) (Katili, 1994). Kondisi geologis tersebut
menyebabkan Kabupaten Sumbawa kaya akan deposit sumberdaya mineral sekaligus rawan
terhadap bencana alam.

b. Potensi
Berdasarkan hasil identifikasi terhadap beberapa jenis bahan galian, lokasi dan luasan
serta potensi sumberdayanya baik yang sudah ditambang maupun belum, terlihat pada tabel
berikut ini.

No Bahan Galian Sumber Daya Prospek Keterangan


Pengembanga
n
1 2 3 4 5
1 Bahan Galian 793.000 m3 Sudah Produksi
Industri 269.227.708 m3 Sudah Produksi
- Sirtu 4.577.666,70 m3 Sudah produksi
- Batu Bangunan
- Tanah Urug
2 Bahan Galian 5.925.500 m3 Sudah Produksi
Keramik -
- Batu Lempung/ -
Tanah Liat
- Kaolin
- Gipsum
3 Bahan Galian 42,53 metric Siap Produksi Sumberdaya
Logam ton Siap Produksi Terukur
- Emas (Au) 30,80 metric Siap Produksi Sumberdaya
- Perak (Ag) ton Siap Produksi Terukur
- Tembaga 301,57 metric Sumberdaya
(Cu) ton Terukur
- Pasir Besi 7.440.758,33 Sumberdaya
ton Terukur

1.1.4. Klimatologi
Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh
musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2014 temperatur maksimum mencapai 35,5°C
yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum 20,7°C yang terjadi pada bulan
Agustus. Rata-rata kelembaban udara tertinggi selama tahun 2015 mencapai 85 persen pada
bulan Pebruari dan terendah mencapai 67 persen pada bulan September dan Oktober, serta
tekanan udara maksimum 1.014,1 mb dan minimum 1.009,7 mb.
Iklim di Kabupaten Sumbawa dipengaruhi oleh fenomena El-Nino dan La-Nina dari
Samudera Pasifik, terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang
tahun. Pada tahun 2014 tercatat jumlah hari hujan sebanyak 77 hari, lebih sedikit dibandingkan
dengan tahun 2013 yaitu sebanyak 104 hari. dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan
Januari selama 17 hari.
Selama 5 tahun terakhir, temperatur maksimum pada tahun 2011 terjadi pada bulan Oktober
yang mencapai 36,6oC dan temperatur minimum terjadi pada bulan Januari sebesar 32,0oC,
sementara pada tahun 2015 (sampai bulan Oktober 2015) temperatur maksimum mencapai
37,2oC yang terjadi pada bulan Oktober dan temperatur minimum pada bulan Agustus sebesar
17,7oC. Demikian pula dengan rata-rata kelembaban, tekanan udara dan jumlah hari hujan

1.1.5. Penggunaan Lahan


Merujuk kepada Rencana Tata Ruang Wilayah, tata guna lahan terbagi ke dalam dua
klasifikasi besar yaitu kawasan budidaya dan kawasan lindung.

a. Kawasan Budidaya
Penggunaan lahan di Kawasan Budidaya di Kabupaten Sumbawa terbagi dalam beberapa
kategori penggunaan, meliputi: 1). lahan sawah, terdiri dari: lahan irigasi teknis, lahan tadah
hujan, rawa pasang surut dan dan rawa lebak; 2). lahan pertanian bukan sawah, terdiri dari: tegal/
kebun, ladang/huma, perkebunan, ditanami pohon/hutan rakyat, padang pengembalaan/padang
rumput, sementara tidak diusahakan, lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll); 3).
lahan bukan pertanian, terdiri dari : jalan pemukiman,perkantoran, sungai dll.
Penggunaan Lahan (Ha) Tahun 2011- Luas Penggunaan (Ha)
2014 Di Kabupaten Sumbawa Lahan
2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
Lahan 48.491 49.324 51.588 56.146 56.191
Sawah
Lahan 518.123 517.787 515.537 510.565 509.058
Bukan
Sawah
Lahan 97.784 97.287 97.273 97.687 99.149
Bukan
Pertanian
Total Lahan 664.398 664.398 664.398 664.398 664.398

b. Kawasan Lindung
Kawasan Lindung sebagaimana diatur dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang
wilayah kabupaten sumbawa terdiri dari:

a) kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya;


Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya meliputi kawasan
resapan air yang terletak pada Kecamatan Utan, Kecamatan Rhee, Kecamatan Batu Lanteh,
Kecamatan Ropang, Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Lunyuk, Kecamatan Orong Telu,
Kecamatan Lape, Kecamatan Lopok, Kecamatan Moyo Hulu, Kecamatan Maronge, Kecamatan
Labuhan Badas, Kecamatan Moyo Hilir, Kecamatan Tarano, Kecamatan Empang, Kecamatan
Labangka, Kecamatan Plampang, Kecamatan Unter Iwes, Kecamatan Buer, Kecamatan Alas dan
Kecamatan Alas Barat

b) kawasan perlindungan setempat;


Kawasan perlindungan setempat di Kabupaten Sumbawa adalah seluas 29.398,37 Ha
meliputi :
a. kawasan sempadan sungai diarahkan untuk pengelolaan sungai bersama dari hulu sampai hilir
sungai untuk memanfaatkan potensi sungai maupun melindungi sungai dari kegiatan yang dapat
mengganggu atau merusak bantaran, tanggul sungai, kualitas air sungai, dasar sungai,
mengamankan aliran sungai dan mencegah terjadinya bahaya banjir terutama pada daerah aliran
sungai-sungai besar yaitu DAS Rhee, DAS Ampang, DAS Bako, DAS Beh, DAS Moyo Hulu
dan DAS Pulau Moyo;
b. kawasan sekitar danau atau waduk diarahkan ke seluruh kawasan sekitar danau dan waduk
yang tersebar di Kabupaten Sumbawa meliputi Bendungan Batu Bulan di Kecamatan Moyo
Hulu, Bendungan Mamak di Kecamatan Lopok, Bendungan Tiu Kulit di Kecamatan Plampang,
Bendungan Gapit di Kecamatan Empang, dan Bendungan Plara di Kecamatan Lunyuk;
c. kawasan mata air yang tersebar di seluruh kecamatan, dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk keperluan pemenuhan air minum dan irigasi; dan
d. kawasan sempadan pantai berlokasi di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Batu Lanteh,
Kecamatan Orong Telu, Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Moyo Hulu, Kecamatan Unter
Iwes, dan Kecamatan Lantung.
e. Kawasan ekosistem mangrove ditetapkan di wilayah Pulau Rakit, Pulau Ngali, Pulau Liang,
Pulau Medang, pesisir Teluk Saleh, Pulau Panjang, pesisir utara Sumbawa dan pesisir selatan
Sumbawa.
f. Kawasan Ruang Terbuka Hijau seluas 30 % (tiga puluh per seratus) dari luas perkotaan
Kabupaten Sumbawa

c) Kawasan cagar budaya seluas 4.874,5 Ha


d) Kawasan lindung geologi.
Kawasan lindung geologi di Kabupaten Sumbawa meliputi kawasan cagar alam geologi
berupa:
a. kawasan cagar alam geologi yang berupa keunikan bentang alam di kawasan Puncak Ngengas
Selalu Legini;
b. kawasan rawan bencana geologi yaitu :
1. kawasan rawan bencana banjir meliputi Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Moyo Hilir,
Kecamatan Moyo Utara, Kecamatan Lunyuk, Kecamatan Rhee, Kecamatan Alas Barat,
Kecamatan Buer, Kecamatan Labuhan Badas, Kecamatan Unter Iwes, Kecamatan Plampang,
Kecamatan Ropang, Kecamatan Lape, Kecamatan Lopok, Kecamatan Alas dan Kecamatan
Empang;
2. kawasan rawan bencana longsor meliputi Kecamatan Batu Lanteh, Kecamatan Orong Telu,
Kecamatan Ropang, Kecamatan Lenangguar, Kecamatan Lantung, Kecamatan Alas, Kecamatan
Lunyuk, Kecamatan Labangka, dan Kecamatan Empang;

3. kawasan rawan bencana tsunami yang berlokasi di hampir sepanjang pantai selatan Sumbawa
dan pantai utara Sumbawa; dan
4. kawasan rawan bencana gempa bumi yang berlokasi di hampir diseluruh wilayah Kabupaten
mengingat lokasi berada pada daerah patahan dan berbatasan dengan Samudra Hindia.

1.1.6. Sumber Daya


Selain potensi daratan dan laut, Sumbawa juga banyak mengandung mineral seperti :
1) Emas
2) Tembaga
3) Mangan
4) Batu Kapur
FAKTOR NON-FISIK

1.1.7. Jumlah Penduduk


Berdasarkan angka proyeksi dari Badan Pusat Statistik terdata jumlah penduduk di
Kabupaten Sumbawa pada tahun 2014 sebesar 436.599 jiwa, terdiri dari laki-laki 222.728 jiwa
(51,01%) dan perempuan 213.871 jiwa (48,99%), dengan sex rasio sebesar 104.
Pada rentang waktu 5 (lima) tahun terakhir, yakni dari tahun 2010-2014, penduduk
Kabupaten Sumbawa terus mengalami peningkatan dari 415.789 jiwa pada tahun 2010 menjadi
436.599 jiwa pada tahun 2014, dengan laju pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 1,23%.

1.1.8 Perekonomian
Dari data Sensus Ekonomi BAdan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014, dari 10 Kab/Kota di
NTB, Kabupaten Sumbawa masih menduduki peringkat tertinggi untuk kategori pertumbuhan
ekonomi.Data tersebut terlihat dari progres pertumbuhan ekonomi pertahunnya.
Salah satu sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Sumbawa adalah sektor
Pertanian. Sektor ini lebih dominan dibanding sektor lainnya, mengingat pelaku usaha di sektor
pertanian setiap tahunnya mengalami peningkatan. Ditambah dengan sektor –sektor lainnya
seperti perdaganggan dan sektor transportasi. Selain itu lanjutnya, dipengaruhi juga potensi
Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia.
Sedangkan dari data garis kemiskinan yang dirangkum BPS Per September 2013, dari 10
Kab/Kota di NTB, Kabupaten sumbawa berada pada peringkat ke 8 terendah garis kemiskinan,
dengan jumlah garis kemiskinan 259,474, di bawah Kota Bima dengan jumlah garis kemiskinan
262,967. Dari data tersebut sangat jelas jika Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan
pertumbuhan ekonomi.

1.1.9. Fasilitas Umum dan Sosial


a). Fasilitas Pendidikan
Pada tahun 2016 Ketersediaan Fasilitas Sekolah Dasar di Kabupaten Sumbawa ada 366
unit, SLTP ada 103 unit, SMA ada 25 unit, dan SMK ada 17 unit.

b). Fasilitas Kesehatan


Pada tahun 2015 jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Sumbawa ada 2 unit , jumlah
Puskesmas ada 25 unit, jumlah Klinik ada $40 unit, jumlah Puskesmas Pembantu (pustu) ada 93
unit, dan jumlah Posyandu ada 700 unit.

1.1.10. Kebudayaan dan Kesenian

1. Upacara Nyorong

Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri Sumbawa (Tau
Samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini dilaksanakan setelah bakatoan (lamaran).
Pihak laki-laki diterima oleh orangtua si wanita yang kemudian diteruskan dengan cara basaputis
(memutuskan). Di dalam acara basaputis inilah ditentukan hari-hari baik untuk melaksanakan
acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat Samawa. Disini Tau Samawa hanya
mengenal istilah nyorong, meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang
menerima.

2. Tari Nguri

Tari nguri merupakan tari kreasi baru yang bertemakan penyambutan dan
persembahan.Tari ini pada mulanya diilhami oleh suasana kehidupan seputar istana sumbawa,
ketika raja ditimpa duka beruntun, maka beberapa wanita datang menghadap dengan tujuan
menghibur, melahirkan ucapan yang lemah lembut (menyentuh), istilah daerahnya disebut
”Kuri”,sembari mempersembakan sesuatu yang mengurangi kedukaan sang raja.

3. Lonto Engal

Dalam seni kelingking motif Lonto Engal, motif ini berfungsi sebagai motif penghubung
antara motif yang satu dengan motif lainnya. Bila diartikan secara harfiah, Lonto Engal
merupakan sebuah umbi yang menjalar. Lonto berarti menjalar sedangkan engal adalah umbi.

4. Karaci

Karaci adalah permainan ala sumbawa yang dimainkan oleh dua orang dewasa dengan
tongkat yang disebut sesembu dan tameng yang disebut empar.
Karaci merupakan hiburan bagi para raja di Sumbawa. Keahlian saling pukul dan menahan
pukulan lawan menjadi tontonan yang sangat menghibur. Inilah awal mula karaci tersebar di
masyarakat Sumbawa – hingga akhirnya menjadi tradisi yang merakyat.

5. Musik Tradisonal

Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis atau musik yang aksentuasinya
lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik Etnik Sumbawa tidak terdapat
gamelan, seperti musik daerah Bali, Lombok maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah
tersebut selain berfungsi sebagai pembawa melodi (alunan), juga sebagai ‘roh’ musik,
berbanding terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa
yang alat musik utamanya justru adalah genang (gendang) yang berfungsi sebagai pembawa
ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah Sumbawa kaya dengan
irama yang terwakilkan dalam temung (jenis pukulan), baik temung yang terdapat pada genang,
rebana, palompong, dsb. Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang
merupakan satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering digunakan,
hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya tetap mengikuti alur musik
yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin irama.

6. Ragam Ansambel Musik

Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan demikian ansambel
musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia terdapat beraneka ragam ansambel musik
tradisi, seperti Ansambel Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat
Mandailing, Tapanuli Selatan, Ansambel Angklung Bungko dari Cirebon, dll. Di Kabupaten
Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah
ada, antara lain :

a. Ansambel Musik Gong Genang

Ansambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional Sumbawa yang
dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik. Ansambel ini dapat juga
dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa. Ansambel Musik Gong Genang digunakan
untuk mengiringi Tari Daerah Sumbawa, gentao, ngumang, beberapa upacara adat, dsb. Pada
awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari genang, serune dan gong, namun pada perkembangan
berikutnya, mendapat penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor
penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa rhytme atau irama
melalui temung (jenis pukulan) genang.

b. Ansambel Musik Ketong Kasalung

Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh alat
musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah tembang yang dibuat
secara khusus dengan warna yang berbeda dengan tembang-tembang yang ada. Ansambel ini
merupakan hasil eksperimentasi dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk,
yaitu Ace Let Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini
adalah Ketong Salung, Ketong Ngentong, Ketong Kosok, Serune Pincuk Segantang, Genang
Petung, Rebab Ketong, Sekapak, Serune Ode.

c. Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer

Selain dari tiga ansambel diatas, juga terdapat satu lagi jenis ansambel di Sumbawa, yaitu
Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat
musik tradisional dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah
beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para pemusik Sumbawa.

7. Main Jaran

Dalam kebudayaan Sumbawa memiliki suatu permainan yang dianggap sebagai warisan
nenek moyang mereka. Permainan tersebut adalah main jaran “pacuan kuda”. Main Jaran
merupakan suatu permainan keahlian memacu kuda oleh seorang joki. Permainan ini sangat
digemari oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar pulau Sumbawa sengaja datang
untuk menyaksikan kegiatan permainan tersebut.

8. Barapan Kebo

Salah satu wujud dari karya-karya kreatif bangsa. khususnya di Kabupaten Sumbawa,
terdapat budaya balapan hewan yaitu Barapan Kebo, yang artinya adalah Balapan Kerbau.
Barapan Kebo dilombakan di dalam sawah yang berair.Tentu saja, sesuai dengan habitat kerbau
yang memang suka dengan kubangan air. Barapan kebo adalah permainan ala sumbawa yang
dilakukan sesudah panen padi. Barapan kebo berupa sepasang kerbau yang beradu kecepatan
lari, yang dikendalikan seorang joki. Kerbau yang lari lebih cepat dan mampu menjatuhkan saka
(tiang kayu) di garis finis, itulah pemenangnya.

1.2. Potensi Daerah


1.2.1. Pariwisata
 Dalam Loka
Istana Dalam Loka terbuat dari kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan
Muhammad Jalaluddin Syah III (sekitar tahun 1885 M). Saat ini digunakan sebagai “Museum
Daerah Sumbawa” tempat penyimpanan benda-benda sejarah Kabupaten Sumbawa. Istana ini
merupakan dua bangunan kembar ditopang atas tiang kayu besar sebanyak 99 buah, sesuai
dengan sifat Allah dalam Al-Qur’an (Asma’ul Husna). Di Dalam Loka ini kita dapat melihat
ukiran motif khas daerah Samawa, sebagai ornamen pada kayu bangunannya. Miniatur Dalam
Loka ini dapat dilihat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

 Wisma Praja/Wisma Daerah


Merupakan Istana bangunan Belanda pada tahun 1932, digunakan sebagai tempat
kediaman terakhir Sultan Kaharuddin III, melakukan kegiatan pemerintahan. Sekarang
digunakan sebagai tempat penerimaan tamu-tamu agung dan kegiatan upacara atau resepsi yang
bersifat formal, serta pertemuan kepemerintahan lainnya.

 Bala Kuning
Bala kuning merupakan rumah tempat tinggal keluarga Sultan yang terakhir. Di sini
dapat dijumpai benda-benda magis kerajaan, seperti Bodong, Sarpedang, Payung Kamutar,
Tear (tombak/lembing), Keris, Qur’an tulisan tangan oleh Muhammad Ibnu Abdullah Al-Jawi
(kurang lebih tahun 1784) pada saat Pemerintahan Sultan Harrunnurrasyid II (1770-1790) yang
selalu terpelihara dengan baik.

 Dusun Pamulung
Dusun Pamulung merupakan salah satu dusun yang termasuk dalam Wilayah Desa
Karang Dima Kecamatan Labuan Badas, terletak sekitar 8 km dari kota Sumbawa Besar. Dusun
ini merupakan lokasi desa wisata, karena di desa tersebut dapat disaksikan berbagai atraksi
budaya daerah, seperti Karaci, Barapan Kebo, Tari-tarian tradisional serta musik tradisional.

 Desa Tepal
Desa tradisional yang terletak 37 km dari pusat kota, masuk dalam wilayah Kecamatan
Batu Lanteh ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan berkuda. Desa Tepal
menyimpan banyak budaya tradisional, karena masyarakatnya masih memegang teguh adat
istiadat dan Budaya Samawa. Ini dapat dilihat dari cara berpakaian, cara hidup dan bentuk rumah
yang unik, sehingga desa ini disebut juga Desa Adat.

 Desa Poto
Salah satu desa di Kabupaten Sumbawa yang tetap memelihara kelestarian budaya
daerah, seperti tenunan tradisional, pembuatan gerabah dan atraksi permainan rakyat, seperti
pacuan kuda, karapan kerbau. Desa Poto yang letaknya di Kecamatan Moyo Hilir kira-kira 13
km dari kota Sumbawa besar dapat dijangkau dengan sarana transportasi darat yang senantiasa
melayani trayek tersebut setiap hari.

 Pantai Saliper Ate


Saliper berarti pelipur/penenang/penyejuk. Ate berarti hati. Sesuai dengan namanya
pantai Saliper Ate berarti pantai yang dapat menenangkan/ menyejukan hati pengunjungnya.
Terletak sekitar 5 Km kearah barat kota Sumbawa Besar, lokasinya mudah dijangkau dengan
transportasi darat (bemo kota). Sebelum pariwisata berkembang pantai Saliper Ate merupakan
satu-satunya tempat rekreasi masyarakat Sumbawa.
 Pantai Kencana
Pantai Kencana yang jaraknya sekitar 11 Km dari Kota Sumbawa Besar merupakan
pantai yang cukup menawan. Dengan bentuk pantai yang melengkung dan dikedua ujung
lengkungannya masing-masing mempunyai rona tersendiri. Terutama dilengkungan bagian
kanannya berdiri batu karang berbentuk alami dengan bolongannya yang setiap saat dicium
ombak. Disekitar pantai juga tersedia fasilitas-fasilitas wisata berupa cottage dengan bentuk
bangunan khas daerah Sumbawa.
 Samongkat
Obyek wisata alam pegunungan ini berada pada ketinggian + 450 meter diatas permukaan
air laut, jaraknya 17 km dari kota Sumbawa Besar. Jalan yang berbelok-belok dengan
pemandangan perbukitan dan lembah-lembah ini dapat ditempuh dengan berbagai kendaraan.
Fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang dan shelter.

 Pulau Moyo ( Moyo Island)


Terletak Sebelah utara Sumbawa dan di mulut teluk Saleh dengan luas + 30 Ha.Pulau
Moyo mempunyai obyek wisata darat dan laut. Hutan tropis pulau Moyo merupakan habitat
kawanan rusa, sapi liar, babi hutan dan burung gosong (megapodius) yang dilindungi, juga
terdapat air terjun bertingkat mata jitu. Wisata baharinya menyediakan panorama bawah laut
yang indah untuk kegiatan menyelam (Snorkling dan Skuba diving), bahkan mulai dari dermaga
pulau moyo sudah dapat dilihat ribuan ikan kecil. Lady Diana dari kerajaan Inggris dan Prince
William dari kerajaan Belanda pernah datang berlibur ke Pulau Moyo.

 Pantai Ai Manis
Terletak di daratan pulau Moyo yang berpasir putih dan pemandangan bawah laut dengan
terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan serta hutan tropis yang ada disekitarnya
menjadikan Ai Manis sangat cocok bagi kegiatan camping, Snorkling, dan sebagainya. Dari Ai
manis dapat disaksikan tenggelamnya matahari (Sunset). jalan-jalan di hutan tropis sekitar Ai
Manis akan tersaji secara alami flora dan fauna seperti rusa, sapi liar, Babi hutan, burung
koakkao, kakatua dan burung gosong yang dilindung. Tidak jauh dari Ai Manis terdapat gua
kelelawar. Ai Manis dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari
kecamatan Moyo Hilir.

 Liang Petang
Sebuah gua alam yang di dalamnya terdapat batu yang mirip manusia, balai-balai
(pantar), alat tenun, dan juga dipenuhi stalagnit dan stalagtit. Letaknya di desa batu Tering
kecamayan Moyo Hulu dengan jarak 29 km dari kota Sumbawa Besar. Tidak jauh dari gua ini
terdapat pula gua kelelawar (Liang Bukal).
 Pulau Kaung (Kaung Island)
Sebuah pulau yang merupakan perkampungan nelayan letaknya tidak terlalu jauh dari
pulau Bungin. Untuk mencapai pulau ini tidak lagi menyebrangi laut, namun dapat dilalui lewat
darat dengan mempergunakan kendaraan bermotor dan naik dokar. Kerajinan rakyat yang terbuat
dari kerang-kerangan dapat ditemui di pulau ini.

 Pantai Sili dan Maci


Obyek Wisata berselancar yang terkenal dengan konsistensi ombaknya terletak di Pantai
Maci dan Pantai Sili, kedua pantai ini dapat ditempuh melalui darat dengan perjalanan kira-kira 6
jam dari kota sumbawa besar atau dengan penerbangan ke kota bima ditambah 1 jam dengan
kendaraan. Kedua pantai ini sangat terkenal sebagai tempat berselancar dan setiap tahunnya
bersama-sama dengan Kabupaten Dompu mengadakan perlombaan berselancar tingkat Dunia di
Pantai Hu'u.

 Teluk Saleh (Saleh Bay)


Merupakan gugusan berpasir putih dengan koralnya yang indah dan beranekan ragam
ikan hias dengan airnya yang tenang, sangat cocok sebagai tempat berenang, dan menyelam
untuk melihat pemandangan bawah laut. Teluk Saleh merupakan perairan yang kaya dengan
aneka ikan laut seperti ikan kerapu yang hasilnya telah diekspor ke berbagai negara antara lain
Jepang, Hongkong dan Singapura. Dari Teluk Saleh ini tampak jelas Gunung Tambora yang
mempunyai kawah (Caldera) terluas di dunia.

 Pulau Bungin
Lazimnya disebut sebagai pulau terpadat di dunia, karena kepadatan penduduknya
mencapai 14.000 jiwa/km persegi. Dikenal juga sangat aman karena sejauh ini kehidupan
masyarakatnya selalu rukun dan damai. Di pulau ini tidak akan ditemui lahan pertanian,
perkebunan maupun peternakan. Lahan-lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun rumah
tinggal. Untuk membangun rumah baru, mereka harus bergotong royong dengan cara menyusun
batu karang yang telah dikumpulkan sebelumnya. Ketiadaan lahan diatas membawa keunikan
tersendiri, karena ternak kambing milik penduduk setempat tidak hanya memakan dedaunan,
tetapi juga kertas, ikan laut, dan kain-kain baju yang telah robek. Pulau Bungin masih berada
dalam wilayah Kecamatan Alas atau 70 km dari kota Sumbawa besar. Untuk mencapai pulau ini
tersedia perahu motor yang hilir mudik antara pulau Bungin dan Dermaga Alas atau melalui
darat dengan kendaraan bermotor.

1.2.2. Pertanian

Pertanian merupakan sektor ekonomi strategis di Sumbawa Barat. Lahan luas menjadikan
sektor pertanian sangat menjadi primadona dan memiliki peluang yang sangat besar dalam
mensejahterakan masyarakat. Meski nilai tambah yang dihasilkan tidak sebesar sektor
pertambangan, namun penyerapan tenaga kerja pada sektor ini tertinggi dibandingkan sektor
lainnya yakni mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 19.632 orang (KSB Dalam Angka 2017
BPS Kab. Sumbawa Barat).
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan

di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun

(Sumber: Diolah Dari KSB Dalam Angka 2017 BPS Kab. Sumbawa Barat)

Jenis Sawah (Ha)


NO. Kecamatan Rawa
Tadah Rawa
Irigasi Pasang
Hujan Lebak
Surut
1. Sekongkang 1.026 93 - -
2. Jereweh 861 467 - -
3. Maluk 84 187 - -
4. Taliwang 2.259 264 - 9
5. Brang Ene 534 332 - -
6. Brang Rea 1.976 801 - -
7. Seteluk 2.090 853 - -
8. Poto Tano 279 313 - -
Jumlah/Total/Tahun
2016 9.109 3.310 - 9
2015 9.100 2.637 - 9
2014 19 17 -
2013 Na na Na
2012 16 10 -
2011 6 16 -

Produksi Padi/Palawija di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016

(Sumber: Diolah Dari KSB Dalam Angka 2017 BPS Kab. Sumbawa Barat)

NO. Padi/Palawija 2006 2007 2008 2009 2010 2016


(Ton) (Ton)
1. Padi 60.921 50.290 69,121 61,093 71,386 122.061
2. Jagung 4.407 4.788 5,516 10,69 11,542 99.663
3. Kedelai 5.109 730 1,752 3,497 1,483 312
4. Kacang Tanah 700 537 341 307 225 1.880
5. Ubi Kayu 1.162 710 395 118 353 624
6. Ubi Jalar 309 150 127 152 183 150
7. Kacang Hijau 2.976 2.345 2,625 3,069 2,61 1.763

Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016

(Sumber: Diolah Dari KSB Dalam Angka 2017 BPS Kab. Sumbawa Barat)

NO Sayur- 2011 2012 2013 2014 2015 2016


. Sayuran (Ton) (Ton)
1. Cabe Besar 64 103 81,4 na 40 17
2. Cabe Rawit 215 148 135,4 na 103 74
3. Buncis 21 42 21 na 1 -
Kacang 375 338 232,7 na 161 28
4.
Panjang
5. Sawi - - 2,21 na - -
6. Kangkung - - - na 2 -
7. Bayam 0 0 6,9 na 2 5
8. Lobak 0 0 0 na - -
9. Tomat 146 139 107,6 Na 38 6
10. Terong 147 99 112,8 Na 80 18

1.2.3. Peternakan

Bagi masyarakat Sumbawa kegiatan memelihara ternak (sapi, kerbau dan kuda)
merupakan kegiatan menonjol dalam masyarakat Sumbawa, hanya saja dalam pemeliharan
ternak tersebut masih bersifat Ekstensif Tradisional yaitu ternaknya dilepas pada suatu padang
pengembalaan umum atau yang biasa disebut LAR. Lar dalam bahasa Sumbawa berarti suatu
tempat atau lokasi melepas ternak yang berada diluar batas lahan pertanian milik masyarakat
pada suatu wilayah tertentu. Kebiasaan masyarakat Sumbawa khususnya dalam memelihara
ternaknya yang jumlah kepemilikannya pada tahun 80 sampai 90 an, rata rata peternak
mempunyai ternak lebih kurang 100an ekor, sedangkan pada tahun 90 sampai saat ini
berkurang menjadi 30 ekor , sehingga sangatlah wajar jika pola pemeliharaan ternak dilakukan
dengan cara dilepas di area Lar mengingat ketersediaan lahan atau area beternak (lar) masih
cukup.

Kabupaten sumbawa adalah sebagai salah satu daerah destinasi pembelian bagi daerah
lain akan kebutuhan ternak bibit dan potong mereka, seperti untuk pulau lombok, jawa,
kalimantan dan sulawesi. Peluang pasar akan ternak potong dan bibit di Indonesia cendrung
meningkat, bahkan beberapa tahun terakhir kebutuhan ternak asal sumbawa mengalami
peningkatan, hal ini terbukti dari peningkatan pengeluaran setiap tahunnya, artinya ternak asal
sumbawa sangat diminati dan bisa bersaing dengan ternak daerah lainnya. Kebutuhan konsumsi
daging yang terus meningkat sebagaimana fenomena bahwa indonesia masih mengimpor daging
dari luar negri yang mencapai 30% dari total kebutuhan konsumsi daging nasional atau sekitar
154 ribu ton daging.

Berdasarkan fenomena tersebut peternakan sumbawa mempunyai peluang yang sangat


terbuka, mengingat daya dukung dan potensi yang dimiliki peternakan sumbawa sangat
mendukung. Untuk itu melalui program PSDSK 2014, NTB BSS dan Sumbawa Kabupaten
Peternakan diharapkan dapat membantu kabupaten sumbawa dalam penyediaan ternak yang
berkualitas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Visi & Misi

Visi merupakan pernyataan cita-cita atau impian mengenai kondisi yang ingin dicapai di
masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau diimpikan tersebut adalah kondisi yang melalui
berbagai usaha pembangunan. Usaha-usaha pembangunan yang dilaksanakan, umumnya
berorientasi untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat terefleksi pada perubahan
paradigma dan kondisi pembangunan yang diharapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

Misi dalam RPJMD ini dirumuskan dengan pernyataan kongkrit sebagai upaya yang
hendak dikerjakan dalam mewujudkan Visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan
proses pencapaian tujuan pembangunan yang hendak dicapai.

2.1.1. Visi Kabupaten Sumbawa 2016-2021

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang dan


keterbatasan yang ada di Kabupaten Sumbawa serta mempertimbangkan budaya yang hidup
dalam masyarakat dan dengan Ridho Allah SWT, maka visi Bupati H. M. Husni Djibril, B.Sc.
dan Wakil Bupati Drs. H. Mahmud Abdullah dalam tahapan ketiga Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Sumbawa yang kemudian menjadi visi pembangunan Kabupaten
Sumbawa Tahun 2016-2021, adalah:

"Terwujudnya Masyarakat Sumbawa Yang Berdaya Saing, Mandiri, dan Berkepribadian


Berlandaskan Semangat Gotong Royong".

Dalam rumusan visi Kabupaten Sumbawa 2016-2021 tersebut terdapat lima kalimat kunci (Key
Word) sebagai pokok-pokok visi yang menjiwai seluruh rumusan visi tersebut, yaitu Masyarakat
Sumbawa, Berdaya Saing, Mandiri, Berkepribadian, dan Gotong Royong.

2.1.2. Misi Kabupaten Sumbawa 2016-2021

Untuk mewujudkan visi Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021, akan ditempuh melalui
tujuh misi pembangunan daerah, sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan


peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

2. Mewujudkan birokrasi yang bersih, handal dan profesional sehingga mampu menjalankan
pemerintahan sesuai dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
3. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur dengan membangun sinergi yang kuat
dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

4. Mengembangkan potensi unggulan daerah dan meningkatkan produktivitas usaha masyarakat


demi terwujudnya kesejahtaraan masyarakat, penurunan angka kemiskinan dan perluasan
lapangan kerja.

5. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

6. Mewujudkan masyarakat yang religius dan memelihara toleransi antar umat beragama.

7. Memelihara dan mengembangkan potensi budaya dan kearifan lokal.

2.2. Sinergitas Kabupaten Sumbawa

1. Sinergitas dalam Penyusunan Kerangka Perencanaan Kebijakan

Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnnya adalah sebagai berikut.

(1) RPJMD dan RPJPD Kabupaten Sumbawa


RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 merupakan RPJMD Tahap Ketiga dari
tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Sumbawa Tahun 2005-2025. Penyusunan RPJMD selain
menjabarkan visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Sumbawa terpilih, juga berpedoman
pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Sumbawa Tahun
2005-2025.

(2) RPJMD dan RTRW Kabupaten Sumbawa


Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang di dalam RTRW Kabupaten Sumbawa
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Sumbawa.

(3) RPJMD dan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD)


RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) Tahun 2016-2021. Renstra Perangkat Daerah
merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis
operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan
bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (PD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumbawa.

(4) RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 setiap tahun dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan
Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana
Kerja PD. RKPD disusun melalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Kabupaten Sumbawa yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan,
kecamatan, dan kabupaten.

Keterkaitan Prioritas RPJMN, RPJMD Provinsi NTB


dan RPJMD Kabupaten Sumbawa

No RPJMN RPJMD Provinsi RPJMD Kab.


NTB Sumbawa
1 2 3 4
I Visi (2014-2019) Visi (2013-2018) Visi (2016-2021)
Terwujudnya Indonesia Mewujudkan Masyarakat Terwujudnya Masyarakat
Yang Berdaulat, Mandiri Nusa Tenggara Barat Sumbawa Yang Berdaya
dan Berkepribadian Yang Beriman, Saing, Mandiri, Dan
Berlandaskan Gotong Berbudaya, Berdayasaing Berkepribadian
Royong dan Sejahtera Berlandaskan Semangat
Gotong Royong
II Misi Misi Misi
1. Mewujudkan Mempercepat Meningkatkan
keamanan nasional perwujudan Kualitas
yang mampu masyarakat yang Sumberdaya
menjaga berkarakter Manusia melalui
kedaulatan peningkatan
wilayah, menopang kualitas pendidikan
kemandirian dan peningkatan
ekonomi dengan derajat kesehatan
mengamankan masyarakat
sumber daya
maritim, dan
mencerminkan
kepribadian
Indonesia sebagai
negara kepulauan
2. Mewujudkan Mengembangkan Mewujudkan
masyarakat maju, budaya dan birokrasi yang
berkeseimbangan, kearifan lokal bersih, handal dan
dan demokratis profesional
berlandaskan sehingga mampu
negara hukum menjalankan
pemerintahan
sesuai dengan
prinsip tata
kepemerintahan
yang baik (good
governance)
3. Mewujudkan Melanjutkan ikhtiar Mewujudkan
politik luar negeri reformasi birokrasi percepatan
bebas-aktif dan yang bersih dan pembangunan
memperkuat jati melayani, infrastruktur
diri sebagai negara penegakan hukum dengan
maritim yang berkeadilan, membangun sinergi
dan memantapkan yang kuat dengan
stabilitas pemerintah pusat
keamanan. dan pemerintah
provinsi
4. Mewujudkan Meningkatkan Mengembangkan
kualitas hidup mutu sumberdaya potensi unggulan
manusia Indonesia manusia yang daerah dan
yang tinggi, maju, berdayasaing meningkatkan
dan sejahtera produktivitas usaha
masyarakat demi
terwujudnya
kesejahtaraan
masyarakat,
penurunan angka
kemiskinan dan
perluasan lapangan
kerja
5. Mewujudkan Meningkatkan Mewujudkan
bangsa yang kesejahteraan pengelolaan
berdaya saing masyarakat, sumberdaya alam
mempercepat dan lingkungan
penurunan hidup yang
kemiskinan, dan berkelanjutan
mengembangkan
keunggulan daerah
6. Mewujudkan Melanjutkan Mewujudkan
Indonesia menjadi percepatan masyarakat yang
negara maritim pembangunan religius dan
yang mandiri, infrastruktur dan memelihara
maju, kuat, dan konektivitas toleransi antar
berbasiskan wilayah berbasis umat beragama
kepentingan tata ruang.
nasional
7. Mewujudkan Memantapkan Memelihara dan
masyarakat yang pengelolaan mengembangkan
berkepribadian lingkungan hidup potensi budaya dan
dalam kebudayaan yang berkelanjutan kearifan lokal.
III Prioritas : Prioritas : Prioritas :

Agenda peningkatan daya saing:


1. Menghadirkan 1. Peningkatan
kembali negara 1. Budipekerti kualitas pendidikan
untuk melindungi Luhur (11;12)
segenap bangsa dan
memberi rasa aman
pada seluruh warga
negara (10;11;12)
2. Membangun tata 2. Peningkatan
kelola 2. Reformasi derajat kesehatan
Pemerintahan yg Birokrasi, Tata
bersih, efektif, Kelola
demokratis dan Pemerintahan,
terpercaya (3) Penegakan Hukum
dan Stabilitas
Keamanan (3)

3. Membangun 3. Pemantapan
Indonesia dari 3. Kesehatan (2) pelaksanaan
pinggiran dg reformasi birokrasi
memperkuat
daerah-daerah dan
desa dlm kerangka
Negara Kesatuan
(4)
4. Memperkuat 4. Percepatan
kehadiran Negara 4. Pendidikan (1) pembangunan
dalam melakukan infrastruktur
reformasi sistem
dan penegakan
hukum yang bebas
korupsi,
bermartabat dan
terpercaya. (3)
Agenda peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat:
5. Meningkatkan 5. Kesejahteraan 5. Peningkatan
kualitas hidup Sosial (6;7;9) nilai tambah
manusia dan komoditi unggulan
masyarakat daerah
Indonesia ( 1;2)
6. Meningkatkan 6. Agroindustri dan 6. Meningkatkan
produktivitas Ketahanan Pangan produktivitas
rakyat dan daya (5;6) petani, peternak
saing di pasar dan nelayan
internasional
(6;7;8)
7. Mewujudkan 7. Wirausaha dan 7. Mendorong
kemandirian Iklim Investasi tumbuhnya
ekonomi dengan (5;7;8) aktivitas usaha
menggerakkan masyarakat
sektor-sektor
strategis ekonomi
domestik
(5,6,7,8,9)
8. Melakukan 8. Pariwisata dan 8. Mendorong
revolusi karakter Ekonomi Kreatif realisasi investasi
bangsa (11;12;13) (7;9;13)
9. Memperteguh 9. Infrastruktur dan 9. Optimalisasi
kebhinekaan dan Konektivitas pemanfaatan SDA
memperkuat Wilayah (4) berkelanjutan
restorasi sosial
(12;13)
10. 10. Lingkungan Hidup, 10. Peningkatan
Perubahan iklim dan partisipasi masyarakat
Bencana Alam (9,10) dalam melestarikan LH
Agenda penguatan karakter kepribadian masyarakat:
11. 11. Peningkatan kualitas IMTAQ
12. 12. Meningkatkan toleransi dan
keharmonisan dalam masyarakat.
13 13. Mengembangkan
potensi budaya dan kearifan lokal.

Berdasarkan sandingan prioritas RPJMN, RPJMD Provinsi NTB dan RPJMD Kabupaten
Sumbawa tersebut, maka hasil telaahan disajikan sebagai berikut.

1. Peningkatan kualitas pendidikan yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas pendidikan pada RPJMD Provinsi NTB, serta
prioritas meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia pada RPJMN.

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang menjadi salah satu prioritas pembangunan
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas kesehatan pada RPJMD Provinsi
NTB, serta prioritas meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia pada RPJMN.
3. Memantapkan pelaksanaan agenda reformasi birokrasi yang menjadi salah satu prioritas
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas reformasi birokrasi, tata kelola,
penegakan hukum dan stabilitas keamanan pada RPJMD Provinsi NTB, dan prioritas
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, serta
prioritas memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya pada RPJMN.

4. Percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas infrastruktur dan konektifitas wilayah
pada RPJMD Provinsi NTB, dan prioritas membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan pada RPJMD.

5. Peningkatan nilai tambah komoditi unggulan daerah yang menjadi salah satu prioritas pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas wirausaha dan iklim investasi dan
Wirausaha dan Iklim Investasi pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas Mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada
RPJMN.

6. Meningkatkan produktifitas petani, peternak dan nelayan yang menjadi salah satu prioritas
pembangunan pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan Kesejahteraan Sosial dan
Agroindustri dan Ketahanan Pangan pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional pada RPJMN.

7. Mendorong tumbuhnya aktivitas usaha masyarakat yang menjadi salah satu prioritas pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas kesejahteraan sosial, Wirausaha dan
Iklim Investasi dan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional dan Mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada
RPJMN.

8. Mendorong realisasi investasi yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas wirausaha dan iklim investasi pada RPJMD
Provinsi NTB, serta prioritas Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestic

9. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan yang menjadi salah satu prioritas
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas lingkungan hidup, perubahan iklim
dan bencana alam pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada RPJMN.

10. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup yang menjadi salah
satu prioritas RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas kesejahteraan sosial,
pariwisata dan ekonomi kreatif dan prioritas lingkungan hidup, perubahan iklim dan bencana
alam pada RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara dan mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik pada
RPJMN.
11. Peningkatan kualitas iman dan taqwa yang menjadi salah satu prioritas pada RPJMD
Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas budi pekerti luhur pada RPJMD Provinsi NTB,
serta prioritas Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi
rasa aman pada seluruh warga negara dan melakukan revolusi karakter bangsa pada RPJMN.

12. Meningkatkan toleransi dan keharmonisan dalam masyarakat yang menjadi salah satu
prioritas pada RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas budi pekerti luhur pada
prioritas RPJMD Provinsi NTB, serta Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara dan melakukan revolusi karakter
bangsa dan Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial pada RPJMN.

13. Mengembangkan potensi budaya dan kearifan lokal yang menjadi salah satu prioritas pada
RPJMD Kabupaten Sumbawa, selaras dengan prioritas budi pekerti luhur dan pariwisata dan
ekonomi kreatif pada prioritas RPJMD Provinsi NTB, serta prioritas melakukan revolusi karakter
bangsa dan prioritas memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial pada RPJMN.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa juga memperhatikan RPJMD daerah lain agar
tercipta keterpaduan pembangunan jangka menengah daerah dengan daerah sekitarnya, atau
dengan daerah lain yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan
pembangunan daerah. Penelaahan terhadap RPJMD daerah lain dipandang perlu untuk
mendapatkan gambaran kondisi, keterkaitan dan keselarasan antarkebijakan terutama dengan
daerah dalam satu provinsi. Dalam hal ini Kabupaten Sumbawa memperhatikan keterkaitan
prioritas pembangunan dengan Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Dompu.

5. Sinergitas dalam Kerangka Pengembangan Wilayah atau Antar Ruang

Dalam rangka terwujudnya keselarasan implementasi pemanfaatan ruang antara


Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan kabupaten yang berbatasan yaitu Kabupaten Sumbawa
Barat dan Kabupaten Dompu perlu dilakukan penelaahan dan harmonisasi kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang yang termuat dalam dokumen RTRW Kabupaten Sumbawa Barat dan
Kabupaten Dompu.
Dalam dokumen RTRW Kabupaten Sumbawa Barat, kawasan yang relevan dalam
kaitannya dengan arahan pemanfaatan ruang Kabupaten Sumbawa adalah kawasan puncak
ngengas seluas 8.062,52 hektar yang merupakan kawasan hutan lindung dalam Pola Ruang
Kabupaten Sumbawa Barat. Kawasan tersebut berintegrasi dengan kawasan puncak ngengas
selalu legini di wilayah Kabupaten Sumbawa yang merupakan kawasan cagar alam geologi
dalam Pola Ruang Kabupaten Sumbawa. Adapun terkait struktur ruang, PKWp Taliwang akan
berinteraksi dengan PKW Sumbawa Besar dengan sistem jaringan prasarana utama berupa
jaringan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Pelabuhan penyeberangan Poto Tano di Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat
mempunyai arti strategis bagi Kabupaten Sumbawa dalam kaitannya dengan konektivitasi PKW
Sumbawa Besar dengan PKN Mataram sebagai ibukota Provinsi NTB. Adapun terkait dengan
Kabupaten Dompu, KSK Sili Maci Panubu yang berada di Kabupaten Sumbawa punya
keterkaitan erat dengan kawasan pantai Lakey yang merupakan Kawasan Peruntukan Pariwisata
di dalam RTRW Kabupaten Dompu.

8. Sinergitas dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Think Tank

 PemKab Sumbawa – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Kementerian Ristek-


Dikti, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Kerjasama antara Lembaga Pendidikan Tinggi dan Pemerintah Daerah sesungguhnya


merupakan wujud kolaborasi dalam mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan meningkatkan kemampuan pengelolaan potensi yang ada secara baik dan benar, sehingga
Pemkab Sumbawa menjalin kerjasama dengan ITN Malang yang akan menjadi salah satu modal
dalam menjalankan pembangunan di daerah. Yang mana MoU kerjasama ini bagi pemerintah
daerah memiliki tiga nilai strategis dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Pertama,
memperkuat pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan daerah. Nilai strategis
kedua dari MoU tersebut adalah dalam rangka memperkuat sistem inovasi daerah. Dan nilai
strategis ketiga dari MoU tersebut adalah mendorong inovasi daerah. Dengan dukungan
sumberdaya yang dimiliki ITN Malang diyakini dapat berkontribusi positif dalam memperkuat
kajian-kajian teknokratis perencanaan pembangunan daerah.

PemKab Sumbawa juga telah mengembangkan kerjasama dengan Kementerian Ristek-


Dikti terkait pembangunan dan pengembangan Sains Techno Park (STP), dan juga telah
menandatangani kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terkait dengan
pengembangan komoditi kelautan dan perikanan

 PemKab Sumbawa – Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)

Pemerintah Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa


dengan bangga mempersembahkan, "SINERGI: Seminar Inovasi dan Pameran Teknologi
Informasi 2017".
SINERGI 2017 adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan untuk mendukung
terwujudnya 'Sumbawa Smart City'. Salah satu program unggulan dalam SINERGI 2017 ini
adalah Lomba Membuat Aplikasi eGovernment berbasis Andorid. Kegiatan ini diharapkan dapat
mendorong lahirnya inovasi dan kreativitas masyarakat di Kab. Sumbawa untuk ikut
berpartisipasi dalam memajukan Sumbawa melalui teknologi informasi (IT); serta mendekatkan
perkembangan dunia IT saat ini untuk mendukung aktivitas masyarakat di ekonomi, kesehatan,
pendidikan dll.

Terhadap program / kegiatan dalam prioritas, namun pemerintah tidak mampu


mendanainya seperti penyediaan fasilitas / infrastruktur strategis yang dapat meningkatkan daya
saing daerah dan penyediaan pelayanan dasar masyarakat, maka kebijakan pendanaan
pembangunan diarahkan dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha melalui pelaksanaan
kerjasama pembiayaan pembangunan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Public
Private Partnership) maupun melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari pelaku usaha daerah di Kabupaten
Sumbawa, bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Pusat, serta kerjasama
kemitraan dengan Lembaga Non Pemerintah Lainnya baik Lembaga Dalam Negeri maupun
Lembaga Internasional.

6. Sinergitas dengan Lembaga-Lembaga Non-Pemerintah

Kerjasama Pemerintah dan Swasta (public private partnership) diarahkan pada


pembiayaan pembangunan untuk program/kegiatan penyediaan infrastruktur dan pelayanan
publik yang berpotensi menghasilkan pendapatan dan dalam jangka panjang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, meningkatkan daya saing daerah dan menurunkan disparitas wilayah
serta meningkatkan perekonomian daerah.

Kemitraan dengan Lembaga non Pemerintah baik Lembaga Dalam Negeri maupun
Lembaga Internasional, diarahkan pada pelaksanaan program, kegiatan yang sesuai dengan
budaya lokal dan mendukung Program Prioritas Daerah serta dapat menstimulasi adanya transfer
teknologi dan perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat.

7.Sinergitas dalam Kerangka Kemitraan dengan Dunia Usaha

Kemitraan pembangunan dengan dunia usaha melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan Lingkungan Perusahaaan diarahkan untuk pembiayaan penyelenggaraan kesejahteraan
sosial, pemulihan dan/atau peningkatan fungsi lingkungan hidup dan memacu pertumbuhan
ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan. Pemerintah daerah berperan memberikan fasilitasi
untuk mewujudkan sinergisme antara pelaksanaan program tanggungjawab sosial perusahaan
dengan program pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan keberlanjutan
penyelenggaraan program tanggungjawab sosial perusahaan untuk Terwujudnya Masyarakat
Sumbawa yang Berdaya Saing, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Semangat Gotong
Royong, serta menjamin keberlanjutan dan pengembangan Perusahaan.

Вам также может понравиться