Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan
auditing yang diberikan kepada setiap kelompok mahasiswa agar setiap mahasiswa dapat
memahami bagaimana pengauditan pada siklus penjualan dan penagihan serta pemilihan
sampel audit terhadap pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Fungsi-fungsi Bisnis dalam Siklus penjualan dan Penagihan serta Dokumen dan
Catatan yang Terkait
Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan proses-proses
yang diperlukan untuk memindahkan kepimilikan barang-barang dan jasa kepada pelanggan
setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual. Hal tersebut dimulai dengan pemintaan
pelanggan dan berakhir dengan konversi bahan baku atau jasa ke dalam akun piutang dagang,
dan selanjutnya ke dalam kas. Fungsi bisnis terjadi pada setiap bisnis dalam mencatat
transaksi bisnis pada siklus penjualan dan penagihan. Fungsi-fungsi bisnis serta dokumen dan
catatan dalam suatu bisnis :
3
Pesanan Penjualan suatu dokumen yang menginformasikan deskripsi, kuantitas,
serta informasi yang tekait untuk barang yang dipesan oleh pelanggan. Dan sering digunakan
untuk mengidentifikasi persetujuan kredit dan otorisasi pengiriman barang.
2. Pemberian Kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang memiliki otorisasi yang sah harus menyetujui
permohonan kredit dari seseorang pelanggan. Praktik yang lemah seringkali mengakibatkan
tunggakan penagihan yang besar serta piutang dagang yang mungkin tidak tertagih.
3. Pengiriman Barang
Merupakan titik pertama dalam siklus ini dimana perusahaan menyerahkan asetnya.
Sebagian besar perusahaan mengakui adanya penjualan pada saat barang dikirimkan. Sebuah
dokumen pengiriman barang disiapkan pada saat pengiriman, yang dapat dilakukan secara
otomatis oleh computer.
Dokumen Pengiriman disiapkan untuk memulai pengiriman barang, yang
mengidentikasikan deskripsi barang, kuantitas yang dikirim serta data lainya yang relevan.
Perusahaan mengirimkan dokumen pengiriman yang asli kepada para pelanggan dan
menyimpan satu atau dua salinannya.
Kelompok
Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan catatan
Transaksi
Penjualan Penjualan Pemrosesan pesanan Permintaan pelanggan
Piutang dagang pelanggan Pesanan penjualan
Pemberian kredit Pesanan pelanggan atau
Pengiriman barang pesanan penjualan
Penagihan pelanggan Dokumen pengiriman
dan mencatat Faktur penjualan
penjualan Arsip transaksi penjualan
Jurnal atau daftar penjualan
Arsip utama piutang dagang
Neraca saldo piutang dagang
Laporan penagihan bulanan
Penerimaan Kas Kas di bank Pemrosesan dan Slip pembayaran (remittance
4
(debit dari pencatatan advice)
penerimaan kas) penerimaan kas Daftar awal penerimaan kas
Piutang dagang Arsip transaksi penerimaan
kas
Jurnal atau daftar
penerimaan kas
Retur penjualan Retur penjualan Pemrosesan dan Memo kredit
dan pengurangan dan pengurangan pencatatan retur Jurnal retur penjualan dan
harga harga penjualan dan pengurangan harga
Piutang dagang pengurangan harga
Penghapusan Piutang dagang Penghapusan putang Formulir otorisasi piutang
piutang tak penyisihan tak tertagih tak tertagih
tertagih piutang tak
tertagih
Beban piutang Beban piutang Pembebanan piutang Jurnal umum
tak tertagih tak tertagih tak tertagih
Penyisihan
piutang tak
tertagih
5
atau satu bulan. Informasi dalam arsip ini digunakan untuk beragam catatan, daftar atau
laporan, bergantung pada kebutuhan perusahaan.
Jurnal atau daftar Penjualan. Sebuah daftar atau laporan yang dihasilkan dari arsip
transaksi penjualan yang biasanya mencakup nama pelanggan, tanggal, dan klasifikasi akun
atau klasifikasi transaksi. Daftar ini juga mengidentifikasi apakah penjualan merupakan
penjualan tunai atau kredit. Daftar atau jurnal ini biasanya untuk satu bulan.
Arsip Utama Akun Piutang Dagang. Arsip komputer yang digunakan untuk
mencatat setiap penjualan, penerimaan kas serta retur penjualan dan pengurangan harga untuk
setiap pelanggan dan mencatat saldo akun piutang pelanggan. Total dari saldo akun dalam
arsip utama sama dengan total saldo akun piutang dagang di jurnal umum.
Neraca Saldo Akun Piutang Dagang merupakan daftar atau laporan yang
menunjukkan jumlah yang terutang dari setiap pelanggan pada setiap titik waktu.
6
6. Pemrosesan dan Pencatatan Retur Penjualan Dan Pengurangan Harga
Retur penjualan dan pengurangan harga dicatat dalam arsip transaksi retur penjualan
dan pengurangan harga, demikian pula arsip utama piutang dagangnya. Memo kredit
diterbitkan untuk retur penjualan dan pengurangan harga untuk membantu dalam
mengendalikandan memfasilitasi pencatatan.
Memo Kredit merupakan dokumen yang mengindikasikan adanya pengurangan
dalam jumlah tertagih dari pelanggan karena adanya barang yang dikembalikan. Memo ini
tujuannya untuk mendukung pengurangan dalam piutang dagang daripada kenaikan dalam
piutang dagang.
Jurnal retur Penjualan dan Pengurangan Harga adalah suatu jurnal yang
digunakan untuk mencatat retur penjualan danpengurangan harga.
7
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian
internal untuk menilai resiko pengendalian. Terdapat empat langkah penting dalam penilaian,
yaitu:
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai resiko pengendalian
2. Auditor harus mengidentifikasikan pengendalian internal kunci dan kelemahannya
bagi penjualan
3. Auditor mengaitkan dengan tujuan
4. Auditor menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan
Pengendalian kunci yang ada pada siklus penjualan antara lain:
1. Pemisahan tugas yang memadai. Dengan ini dapat mencegah jenis salah saji karena
kesalahan maupun kecurangan. Harus ada pemisahan fungsi bagi pegawai yang
mengelola kas dengan yang mencatat kas, fungsi pemberian kredit harus dipisahkan dari
fungsi penjualan.
2. Otorisasi yang tepat. Auditor akan memeriksa otorisasi pada tiga titik kunci, yaitu :
1. Kredit yang harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan,
2. Barang harus dkirim hanya setelah otorisasi diberikan
3. Harga juga harus diotorisasi termasuk syarat dasar, ongkos angkut dan diskon.
Dua pengendalian pertama mencegah hilangnya aktiva akibat pelanggan fiktif atau
pelanggan yang tidak bisa membayar barang yang dibeli.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Harus ada prosedur pencatatan yang memadai
sebelum sebagian besar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dapat dipenuhi.
Contohnya adalah dokumen yang telah dipranomori. Memberi nomor terlebih dahulu
pada dokumen mencegah kegagalan menagih atau mencatat penjualan dan terjadinya
penagihan dan pencatatan duplikat.
4. Laporan bulanan. Pengiriman laporan bulanan pada pelanggan mendorong pelanggan
untuk merespon jika ada saldo yang dikatakan tidak benar. Fungsi ini harus terpisah dari
pengelola kas untuk menghindari kegagalan yang disengaja mengirimkan laporan itu.
5. Prosedur verifikasi internal. Program komputer atau personil yang independen harus
mengecek bahwa pemrosesan dan pencatatan penjualan memenuhi tujuan audit.
8
pengendalian. Dalaam menentukan seberapa besar pengendalian internal dapat diandalkan,
auditor juga mempertimbangkan biaya untuk meningkatkan pengujian pengendalian
dibandingkan dengan potensi pengurangan dalam pengujian subtantif. Tingkat resiko
pengendalian yang dinilai lebih rendah akan berakibat pada meningkatnya pengujian
pengendalian untuk mendukung resiko pengendalian rendah tersebut, serta peningkatan
dalam resiko deteksi dan penurunan jumlah pengujian subtantif.
9
terlebih dahulu, auditor akan memperoleh perspektif yang lebih baik dalam melakukan
pengujian yang terinci.
2.3.6 iktisar metodologi penjualan
2.3.7 prosedur audit format perancangan dan kinerja
11
BAB III
KESIMPULAN
Metodologi desain pengujian perincian saldo yang menggunakan model resiko audit
digunakan para auditor dalam mendesain pengujian yang tepat untuk saldo piutang
dagang.Dalam metodologi tersebut berkaitan dengan kertas kerja perencanaan bukti yang
diperkenalkan dalam bab materialitas dan resiko.
Meskipun auditor menekankan akun-akun neraca dalm pengujian perincian saldo,
akun laporan laba-rugi tidak dilupakan karena akun laporan laba/rugi diuji sebagai produk
sampingan dari pengujian neraca. Sebagai contoh, jika auditor mengkonfirmasi saldo piutang
dagang dan menemukan lebih saji yang disebabkan karena kesalahan dalam penagihan ke
pelanggan, maka baik piutang dagang maupun penjualan menjadi lebih saji.
12
DAFTAR PUSTAKA
J. Elder, Randal, Arens A, dkk. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat.
13