1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki seorang guru pada dasarnya

adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik seperti

untuk memahami dinamika proses pembelajaran dengan baik.

Menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 pedagogik guru mata

pelajaran terdiri atas 37 buah kompetensi yang di rangkum dalam 10 kompetensi

inti seperti :

a) Menguasai peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
b) Menguasai teori belajar dan prinsip-rinsip pembelajaran yang mendidik.
c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai pontensi yang dimiliki.
g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
j) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.1

Jadi, dari keseluruhan pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa

kompetensi pedagogik adalah cara guru dalam mengajar dan mengatur sistem

pembelajaran di kelas dengan menjalin interaksi yang baik terhadap peserta didik.

Sebagai seorang guru seharusnya dapat merencanakan proses

pembelajaran secara aktif sehingga memudahkan guru dalam melaksanakan

____________________
1
http://www.matrapendidikan.com/2014/04/kompetensi-dasar-guru-profesional.html

1
 2

proses pembelajaran dan hasil peserta didik yang didapatkan menjadi lebih baik,

dan adanya pengawasan dari pihak-pihak terkait serta adanya evaluasi agar

adanya tindak tanjut.

Sesuai dengan permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 pembelajaran aktif

mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.2 Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa;

1. Untuk membuat siswa aktif guru harus merencanakan proses

pembelajar sesuai dengan kondisi siswa, karakter siswa, dan potensi

yang dimiliki peserta didik dikelas yang akan diajarkan guru tersebut.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran harus sesuai dengan yang telah

direncanakan.

3. Hasil pembelajaran dilakukan guru untuk: Mengukur tingkat

pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran yang

dilakukan harus sistematik, konsisten, dan terprogram.

4. Serta pengawasan harus di pantau, adanya suvervisi, adanya evaluasi,

adanya pelaporan hasil supervisi dan evaluasi, serta adanya tindak

lanjut.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan di sekolah dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,

dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Tujuan pembelajaran IPS

____________________
2
Permendiknas –no. 41 –tahun-2007-standar-proses.pdf
 3

adalah untuk mengarahkan anak untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Prolema yang sering terjadi, proses pembelajaran IPS saat ini belum

banyak mengalami perubahan yang menggembirakan. Faktanya, kebanyakan

siswa kurang bersemangat dan aktif dalam mempelajari pelajaran IPS. Oleh

karena itu guru sebagai pendidik dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat

menumbuhkan semangat dan keaktifan belajar siswa melalui berbagai penerapan

model pembelajaran yang salah satunya adalah dengan menerapkan model

Numbered Head Together (NHT).

Menurut pengamatan penulis, proses pembelajaran IPS yang terjadi di

MIN Tijue, belum mampu membuat siswa untuk memiliki semangat dan

keaktifan dalam belajar pelajaran IPS yang tinggi, sehingga keinginan belajar

siswa MIN Tijue menjadi kurang bersemangat dan aktif mempelajari pelajaran

IPS. Guru MIN Tijue belum menerapkan model pembelajaran secara tepat dalam

proses pembelajaran, sehingga perubahan hasil belajar siswa di MIN Tijue masih

belum ada perubahan yang signifikan.

Penelitian ini sangat penting untuk segera dilakukan, supaya dengan

penerapan model yang tepat, semangat dan keaktifan siswa untuk belajar IPS

menjadi lebih baik serta hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS menjadi

maksimal. Sepanjang pengetahuan penulis belum ditemukan penelitian khusus

yang berkaitan tentang penerapan model Number Head Together untuk

meningkatkan hasil belajar IPS siswa di MIN Tijue. Berdasarkan latar belakang

masalah diatas penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berjudul

 4

“Penerapan Model Number Head Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

pada materi Kenampakan Alam di Indonesia Siswa kelas V di semester 1 MIN

Tijue”.

B. Definisi istilah

Adapun untuk menghindari timbulnya kesalah pahaman dan kekeliruan

pembaca terhadap istilah-istilah pada judul karya tulis ilmiah ini, maka penulis

akan menjelaskan beberapa istilah tersebut sebagai berikut:

1. Pernerapan

Penerapan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “menerapkan,

mempraktekkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari”3. Penerapan yang penulis

maksud disini adalah Penerapan Model Number Head Together untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada materi Kenampakan Alam di Indonesia

Siswa kelas V di semester 1 MIN Tijue.

2. IPS

“Social Studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial

yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah dasar dan

menengah (elementary school)”4.IPS yang penulis maksud adalah pelajaran IPS

pada materi Kenampakan Alam di Indonesia Siswa kelas V di semester 1 MIN

Tijue.

____________________
3
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hal.1449.
4
Iis Maisaroh (mengutip Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar), Penerapan Model Ular Tangga
(Snakes Ledder) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Jakarta:
Fakultas Ilmu Tarbiah Dan Universitas Islam Negeri Sidayatullah, hal. 28
 5

3. Model

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (masa kini) “model adalah mode;

ragam; acuan”5. Model yang penulis maksud disini adalah model number head

together.

4. Hasil

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (masa kini) “hasil adalah sesuatu

yang menjadi akibat dari usaha; pendapat”6. Hasil yang dimaksud penulis disini

adalah hasil belajar yang diperoleh siswa saat proses pembelajaran.

5. Belajar

Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan

belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga

tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah

hasil belajar. Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang kita

pelajari. Belajar bukan hanya sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses

bukan suatu hasil. Karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integrative

dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

____________________
5
Bambang Marhijanto, kamus lengkap Bahasa Indonesia (masa kini), (Surabaya: Terbit Terang,
1999), hal. 248
6
Bambang, hal.149
7
Ibid, hal.149
 6

1. Bagaimanakah implementasi Penerapan Model Number Head Together

untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada materi Kenampakan Alam di

Indonesia Siswa kelas V di semester 1 MIN Tijue?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui sejauh mana Penerapan Model Number Head Together

untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada materi Kenampakan Alam di

Indonesia Siswa kelas V di semester 1 MIN Tijue.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan setelaha diadakan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Siswa

Dapat mengetahui bagaimana implementasi model permainan ular tangga

untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada materi Kenampakan Alam di

Indonesia Siswa kelas V di semester 1 MIN Tijue, dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

b. Guru

Dapat menambah wawasan guru dalam menerapkan Model Number Head

Together pada proses pembelajaran, Dapat dijadikan langkah awal untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran, serta dapat meningkatkan semangat guru

dalam mengajar mata pelajaran IPS.

 7

c. Sekolah

Dapat meningkatkan kualitas belajar siswa adalah salah satu kunci

kesuksesan pendidikan disekolah.

d. Peneliti

Untuk meningkatkan perbaikan Model Number Head Together untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS.