Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 121), Pendekatan penelitian dapat dibedakan

atas beberapa jenis, tergantug dari sudut pandangnya, walaupun sebenarnya

antara satu jenis dengan jenis yang lain saling berlawanan. Salah satu

contohnya adalah jenis pendekatan menurut timbulnya variabel. Jenis

pendekatan menurut timbulnya variabeldibedakan menjadi dua yaitu

pendekatan non-eksperimen dan pendekatan ekperimen (Arikunto, 2010:

121). Pendekat penelitian yang digunakan dalam Proposal Skripsi ini adalah

Eksperiment. Menurut Sugiyono (2013: 11) Pendekat penelitian eksperimen

merupakan pendekat penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

treatment(perlakuan) tertentu. Penelitian-penelitian dapat menggunakan

desain ekperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-

variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol

secara ketat.

B. Metode dan Bentuk Penelitian

a. Metode Penelitian

Metode penelitian yang biasa kita kenal ialah metode penelitian

kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan

penelitian, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

28
29

adalah metode kuantitatif.Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific

karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,

obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2013: 13).

b. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini dilaksanakan dengan True experiment. “Dikatakan True

eksperiment (eksperimen yang betul-betul), karena dalam penelitian ini peneliti

dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya

eksperimen” (Sugiyono, 2013: 112).Ciri utama true eksperiment “adalah

bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok

kontrol diambil secara random dari populasi tertentu (Sugiyono, 2013: 112).

Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random

(acak).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173)

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau

benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana

menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi,

2003:53).Jadi, populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang


30

menjadi sumber pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini yaitu

seluruh tanaman cabai rawit yang akan diteliti.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118).Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174).Jadi, sampel adalah sebagian

populasi yang diteliti, yang dianggap mampu dijadikan sebagai wakil dari

subjek yang lainnya.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian inia dalah

random sampling atau secara acak.Sehingga, sampel dapat berupa tanaman

control atau pun tanaman eksperimen.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut (Sugiyono, 2013:60). Dalam

penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas

(Independent) dan variabel terikat (Dependent).

a. Variabel bebas (Independent)

Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel yang lain.Variabel bebas (Independent)dalam

penelitian ini adalahair sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa

vulgaris Schrad).
31

b. Variabel terikat (Dependent)

Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi variabel bebas.Variabel terikat (Dependent) dalam

penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman cabai rawit(Capsicum

frustescens L.).

E. Rancangan Penelitian

Rancangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Dengan melakukan pengujian menggunakan Air Sisa

Fermentasi Rebung Bambu Kuning dengan perlakuan 0 gram, 10 gram, 20

gram, 30 gram, 40 gram, dan di ulang sebanyak 5 kali. Adapun Rancangan

Acak Lengkap (RAL) sebagai berikut :

Tabel 3.1

Perlakuan Ulangan

I (0 gram) P1U2 P1U3 P1U4 P1U5 P1U1

II (10 gram) P2U3 P2U4 P2U5 P2U1 P2U2

III (20 gram) P3U2 P3U3 P3U4 P3U1 P3U5

IV (30 gram) P4U5 P4U2 P4U4 P4U3 P4U1

V (40 gram) P5U4 P5U2 P5U1 P5U5 P5U3

F. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Air Sisa Fermentasi Rebung Bambu Kuning

dengan di tambahkan Arang Sekam yang berada di daerah Desa Sumber Sari
32

Nanga Beloh. Air Sisa Fermentasi dari Rebung Bambu Kuning ini di buat

dalam 5 konsentrasi yaitu : 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, dan 40 ppm,

dengan pengulangan masing-masing sebanyak 5 kali sehingga di dapatkan 2

sampel konsentrasi air sisa fermentasi rebung bambu kuning.

G. Instrumen Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

pertumbuhan tinggi batang lebar daun dan jumlah daun cabai rawit.

Pengumpulan data kuantitatif tersebut menggunakan :

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lebih konkrit, peneliti melaksanakan beberapa

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Teknik Observasi Langsung

Nasution (Sugiyono, 2013: 310) menyatakanbahwa “observasi adalah

dasar semua ilmu pengetahuan”.Observasi langsung merupakan kegiatan

pengumpulan data dengan cara pengamatan atau pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

2. Alat Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi atau pengamatan dalam penelitian ini digunakan untuk

mendukung kegiatan penelitian yang dibuat dalam bentuk tabel.Lembar

observasi yang digunakan dalam penelitianini merupakan lembar observasi


33

yang digunakan untuk mengamati dan mencatat pertumbuhan tinggi batang

lebar daun dan jumlah daun padatan aman cabai rawit.

Selain mengumpulkan data menggunakan lembar observasi, juga di lakukan

pengujian terhadap pupuk organik cair berdasarkan alat dan bahan yang

digunakan :

1. Alat

Alat yang di gunakan :

 Baskom

 Toples

 Sendok

 Botol

 Pipa kecil

 Parang

 Cangkul

 Polibek

 Skop kecil

 Sarung tangan

2. Bahan

 Rebung bambu kuning

 Bibit cabai rawit

 Arang sekam

 Nasi

 Air gula
34

 Air mineral

 Tanah bakar

 Tanah biasa

H. Prosedur Kerja Penelitian

 Pembuatan Air Sisa Fermentasi Rebung Bambu Kuning

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam

keadaan anaerobik (tanpa oksigen) cara memfermentasi rebung

bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) yaitu masukan

rebung yang sudah diiris tipis-tipis dalam toples kemudian

campurkan nasi dan air gula secukupnya kemudian tutup rapat

toples tersebut dan diamkan beberapa hari sampai keluar bau

yang menyegat artinya fermentasi tersebut berhasil.

 Pada tahap ini, penulis melaksanakan analisis terhadap

seperangkat data yang kita peroleh dari lembar observasi. Data

tersebut dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian. Data-data

yang diperoleh tersebut dianalisis melalui langkah-langkah

berikut:

Menentukan kalkulasi derajat ketidakpastian menggunakan

RancanganAcakLengkap(RAL)

1. Menentukan faktor koreksi

(𝑇𝑖𝑗)2
Rumus: FK =
𝑟.𝑡
35

2. Menentukan Jumlah Kuadrat Total

Rumus: JKT = T(𝑌𝑖𝑗 2 ) − 𝐹𝐾

3. Menentukan Jumlah Kuadrat Perlakuan

Rumus: JKP = T(𝑃2 ) − 𝐹𝐾

4. Menentukan Jumlah Kuadrat Galat

Rumus: JKG = JKT - JKP

5. Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh perlakuan terhadap

keragaman data hasil percobaan maka perlu membuat tabel

Analisis Sidik Ragam (ANSIRA).

Tabel 3.2
Analisis Sidik Ragam (ANSIRA) RAL
Sumber F F
DB JK KT
Keragaman Hitung Table
Perlakuan JKP KTP KTP
Galat JKG KTG KTG
Total r.t-1 JKT

Keterangan:
𝑉1 = derajat bebas perlakuan = t - 1
𝑉2 = derajat bebas galat = (r.t - 1) - (t - 1)
Kadrat Tunggal Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃
JKP =
𝑉1
Kuadrat Tumggal Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺
KTG =
𝑉2
𝐾𝑇𝑃
F hitung =
𝐾𝑇𝐺
F tabel α 5%
F = α 5% (𝑉1 , 𝑉2 )
Kesimpulan
a) Terima Ho, jika F hitung ≤ F tabel
b) Terima H1, jika F hitung ˂ F tabel
36

I. Pengumpulan Data

Pengumpulan data meliputi :

1) Pengukuran tinggi batang

2) Pengamatan jumlah daun

3) Pengukuran lebar daun

Tabel Hasil Pengamatan 3.3

Pengamat Tinggi Batang Jumlah Daun Lebar Daun


(Tanggal) POT A POT B POT A POT B POT A POT B
13-03-2017 0 cm - 0 - 0 -
16-03-2017 0 cm - 0 - 0 -
19-03-2017 2 cm - 2 - 1 cm -
22-03-2017 3 cm - 4 - 2 cm -

Keterangan :

Pot A ( Tanah yang diberi bibit cabai )

Pot B ( Tanah yang tidak diberi bibit cabai )

Analisa Data

Tanah yang ditanami bibit cabai pada Pot A ternyata tidak mengalami erosi atau

longsor. Hal ini dikarenakan adanya tumbuhan cabai yang dapat menopang tanah

dari adanya siraman air dan panasnya matahari. Selain itu, bibit cabai yang di

tanam pun dapat tumbuh dengan baik. Daun tamanan cabai di pot A ini tampak

berwarna hijau lebar dan tebal. Jumlah daun yang dimilikinya pun bertambah

lebih cepat. Tanahnya pun dapat berdiri kokoh seperti penanaman semula.
37

Tanah yang tidak ditanami bibit cabai pada Pot B ternyata mengalami erosi atau

longsor. Hal ini dikarenakan tidak adanya tanaman yang menopang tanah tersebut.

Tanah di pot B hanya memiliki sedikit rumput liar yang tumbuh bebas dan tak

bisa menopang tanah sebagaimana mestinya tanaman cabai dipot A. Akhirnya,

tanah di pot B terlihat sangat gersang dan tidak beraturan.

Kesimpulan :

Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanah yang ditanami tanaman cabai sangat

mempengaruhi terjadi nya erosi. Hal ini bisa saya ibaratkan seperti halnya gunung

gunung di alam semesta ini. Gunung yang tidak ditanami pohon apapun (gundul)

akan longsor apabila hujan turun membasahi gunung tersebut. Bila kemarau

datang pun, tanah di gunung tersebut akan menjadi kering dan gersang, akibatnya

erosi pun akan terjadi.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Lembar Observasi

Pada tahap ini, penulis melaksanakan analisis terhadap seperangkat data

yang kita peroleh dari lembar observasi. Data tersebut dikumpulkan selama

pelaksanaan penelitian. Data-data yang diperoleh tersebut dianalisis melalui

langkah-langkah berikut:

a. Menentukan kalkulasi derajat ketidakpastian menggunakan

RancanganAcakLengkap(RAL)

1) Menentukan faktor koreksi


38

(𝑇𝑖𝑗)2
Rumus: FK =
𝑟.𝑡

2) Menentukan Jumlah Kuadrat Total

Rumus: JKT = T(𝑌𝑖𝑗 2 ) − 𝐹𝐾

3) Menentukan Jumlah Kuadrat Perlakuan

Rumus: JKP = T(𝑃2 ) − 𝐹𝐾

4) Menentukan Jumlah Kuadrat Galat

Rumus: JKG = JKT - JKP

5) Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh perlakuan terhadap

keragaman data hasil percobaan maka perlu membuat tabel Analisis

Sidik Ragam (ANSIRA).

Tabel 3.4
Analisis Sidik Ragam (ANSIRA) RAL
Sumber F F
DB JK KT
Keragaman Hitung Table
Perlakuan JKP KTP KTP
Galat JKG KTG KTG
Total r.t-1 JKT

Keterangan:
𝑉1 = derajat bebas perlakuan = t - 1
𝑉2 = derajat bebas galat = (r.t - 1) - (t - 1)
Kadrat Tunggal Perlakuan (KTP)
𝐽𝐾𝑃
JKP =
𝑉1
Kuadrat Tumggal Galat (KTG)
𝐽𝐾𝐺
KTG =
𝑉2
𝐾𝑇𝑃
F hitung =
𝐾𝑇𝐺
F tabel α 5%
F = α 5% (𝑉1 , 𝑉2 )
39

Kesimpulan
c) Terima Ho, jika F hitung ≤ F tabel
d) Terima H1, jika F hitung ˂ F tabel

K. Implikasi Produk

1. Tujuan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh air

sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad)

terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit.

Tujuan khusus pembuatan Air Sisa Fermentasi Rebung Bambu Kuning

yaitu sebagai panduan khususnya bagi petani yang ingin

mengembangkannya.

2. Sasaran

Air sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad)

dapat digunakan bagi para petani khususnya petani cabai rawit untuk

mengembangkan pupuk yang ramah lingkugan juga mampu

memberikan hasil yang memuaskan bagi para petani.

3. Bentuk Luaran

Bentuk luaran dari penelitian pembuatan Air sisa fermentasi rebung

bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) ini berupa Diktat yang di

gunakan untuk menunjang proses belajar mengajar dalam bidang

pendidikan khususnya bagi mahasiswa, mahasiswi dan Kampus.

4. Sistematika Luaran

 Diktat
40

Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang

studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya

materi mata pelajaran / bidang studi yang disampaikannya dalam

proses pembelajaran. Biasanya diktat hanya diedarkan dalam

lingkup terbatas.

Greene dan Pretty dalam Supriyatno (2001) merumuskan

beberapa fungsi buku teks sebagai berikut :

1) Mencerminkan suatu sudut pandang mengenai pengajaran serta

mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang

disajikan.

2) Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter

yang kaya, mudah dibaca dan variasi sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa.

3) Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan betahap

mengenai ketrampilan ekspresional yang mengemban masalah

pokok dalam komunikasi.

4) Menyajikan secara bersama–sama dengan buku manual yang

mendampinginya yaitu metode dan sarana pembelajaran untuk

memotivasi siswa.

5) Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu

dan sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis.


41

6) Menyajikan bahan/sarana belajar, evaluasi dan remendial yang

serasi dan efektif.

Penyusunan diktat / buku teks hendaknya relevan dan

menunjang pelaksanaan kurikulum yang berlaku, serta mudah

dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, penyusunan diktat / buku

teks hendaknya memenuhi criteria tertentu. Menurut Tarigan

(1989), kriteria yang dapat digunakan dalam penyusunan

diktat/buku teks adalah sebagai berikut

1) Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip dan sudut

pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku teks

tersebut secara keseluruhan.

2) Konsep yang digunakan harus jelas sehingga tidak terjadi salah

pengertian dan pemahaman dalam menangkap makna konsep

tersebut.

3) Relevan dengan kurikulum, terutama apabila buku teks tersebut

digunakan untuk konsumsi sekolah.

4) Menarik minat siswa sebagai pemakai buku teks tersebut.

5) Menumbuhkan motivasi bagi siswa yang menyenangi dan mau

mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut.

6) Menstimulasi, menantang, dan menggairahkan aktivitas siswa.

7) Memliki Ilustrasi yang menarik yang sangat diperlukan guna

memberikan daya tarik bagi pembacanya

8) Komunikatif, yaitu mudah dimengerti dan dipahami oleh


42

pemakainya.

9) Menunjang mata pelajaran yang lain

10) Menghargai perbedaan individu

11) Memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat

Secara ringkas, kerangka isi buku teks menurut Suharjono

(1995) dapat diurutkan sebagai berikut.


43

BAGIAN PENDAHULUAN

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAGIAN ISI

Judul bab atau topik isi bahasan

Penjelasan tujuan bab

Relevansi materi bagi kehidupan siswa

Peta konsep

Kata Kunci

Uraian isi pelajaran (Sub-sub Bab)

Penjelasan teori

Sajian contoh

Tugas

Jendela Ilmu

Ringkasan
44

Soal latihan

Refleksi

BAGIAN PENUNJANG

Glosari

Indeks

Daftar Pustaka (sumber acuan)

Diktat/buku tekas sebaiknya diberikan ilustrasi pelengkap, seperti

gambar-gambar, tabel, kurva, dan jendela ilmu.

Вам также может понравиться