Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama Peneliti
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
RINGKASAN 4
BAB I PENDAHULUAN 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7
BAB III METODE PENELITIAN 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN-LAMPIRAN 48
RINGKASAN
2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang jumlah cadangan
endapan mangan, serta untuk mengetahui umur tambang di CV. Multi Sarana
Mineral, penelitian ini dilakukan berdasarkan studi literatur, dan observasi langsung
dilapangan selama satu bulan. Data – data yang diambil dibagi menjadi dua yaitu
data sekunder dan data primer, yang meliputi keadaan lokasi, struktur geologi, peta
Bentuk endapan mangan yang ada di CV. Multi Sarana Mineral adalah
Multi Sarana Mineral adalah metode penampang (Cross Section) dengan rumus luas
BAB I
PENDAHULUAN
3
CV. Multi Sarana Mineral, merupakan perusahaan yang bergerak
permintaan pasar yang selaras dengan kemampuan dan kondisi peralatan. Adapun
mangan untuk memenuhi produksi dan permintaan pasar yang selaras dengan
Dengan pesatnya laju pembangunan pada masa sekarang dan dimasa yang akan
datang, sangat memerlukan bahan baku dan batuan penunjang pembangunan fisik dalam
jumlah yang cukup banyak. Bahan baku tersebut antara lain adalah batu mangan banyak
digunakan untuk sector industri, seperti pembuatan keramik, baterai kering
I.2. Perumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang saya rumuskan yaitu:
a. Berapa banyak – nya cadangan batu mangan yang dimiliki oleh CV. Multi
Sarana Mineral.
Pada penelitian ini ada beberapa mamfaat yang diperoleh antara lain :
4
a. Peneliti dapat lebih memahami tentang metode perhitungan cadangan yaitu
dengan cara Cross Section serta tahap – tahap penambangan batu mangan.
produksi.
BAB II
STUDI PUSTAKA
5
Sejarah dan perkembangan CV. Multi Sarana Mineral yaitu Berawal dari
penelitian oleh beberapa ahli yaitu diantaranya Van Bemmelen tahun 1949 , Nahrowi,
ditemukan bahan galian Mangan dalam jumlah besar. Penemuan ini mendorong
kecil atau bisa juga disebut tambang rakyak serta belum punya ijin dari
pemerintah atau disebut ilegal mining dan juga status lokasi tersebut punya
kehutanan.
Pada tahun 1988 pemerintah daerah sudah mulai memberikan ijin (SIPD) untuk melakukan
penambangan namun proses penambangan dimulai secara manual. Setelah berjalannya
proses produksi pada beberapa tahun kegiatan menjadi vakum dikarenakan permintaan
pasar berkurang (1992 - 2000). Pada tahun 2001 kegiatan penambangan mualai
berjalan lagi namun hanya dalam waktu 1 tahun yang dikelolah oleh PT. Budi manganis
Pada tahun 2004-2005 dilanjutkan lagi oleh PT. Pratama, operasi ini berlangsung
selama setahun kemudian dilanjutkan lagi oleh CV. Multi Sarana Mineral pada tahun
2007 hingga sekarang dengan status legal atau mempunyai izin kuasa pertambangan
2007 yang dikeluarkan oleh bupati Trenggalek, di dusun Gebang desa Ngadirejo
kecamatan Pogalan.
sederhana (simple) atau kompleks (complex) tergantung dari distribusi kadar dan
6
kadar pada batas endapan dan pada tubuh bijihnya sangat bervariasi serta bentuk
bentuk geometri yang sederhana dan kadar pada batas endapan maupun pada badan
dengan sifat fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam.
Mineral yang paling penting adalah pyrolusite, karena merupakan mineral bijih
utama untuk mangan. Mangan terdapat dalam cebakan sedimen dan residu, juga
Cebakan terrestial untuk cebakan mangan dapat dibagi menjadi lima tipe, yaitu :
Cebakan hidrothermal
Cebakan sedimenter
bijih mangan yang diusahakan terlebih dahulu yaitu yang terdapat di Kliripan,
diusahakan pada tahun 1930. Selain di ke dua daerah tersebut, juga telah
dan di daerah G. Kidul bagian utara, juga di berbagai daerah di Jawa Timur bagian
Selatan.
7
Mangan yang ditambang pada umumnya terbatas pada bijih mangan dengan
kadar MnO 2 di atas 75%. Sumber daya dan cadangan mangan dari berbagai
Tabel
3.1
Table 3.2
Manganese ore 0- 35
8
Rhodokrosit (Tabel)
Tabel 3.3
Manganit Mn 2 O 3 . H2 O 62,0
Hausmanit Mn 3 O 4 72,0
Kriptomelan KMn 8 O 16 45 – 40
persen bijih mangan digunakan orang di dalam dunia industri metalurgi dan sisanya
Tabel 3.4
9
MnO 2 - Min 80,00 Min 70,00
Mn Min 48,00 - -
Al 2 O 3 Maks 7,00 - -
Cu Maks 0,001 - -
Pb Maks 0,30 - -
Zn - - -
Co - Maks 0,0001 -
Ni - Maks 0,0001 -
Nitrat - Trace -
Nh 3 - Maks 0,02 -
H2 O - Maks 3,00 -
dahulu akan dijelaskan beberapa difenisi yang di buat oleh BSN yang berhubungan
dengan sistem klasifikasi tersebut. Dalam sub – sub ini akan menjelaskan sistem
factor).
tambang.
sumberdaya mineral.
potensi bahan galian yang diperoleh dari propeksi (data geologi, singkapan)
11
f. Cadangan terkira/terunjuk (indicated posible) adalah hasil perhitungan
berdasarkan sampling (parit ujian, teaching, bor) dengan jumlah spasi cukup
kesalahan 40%.
Tabel 3.5
Klasifikasi cadangan
a. Data geologi
12
Macam - macam bentuk endapan bahan galian dapat digolongkan dalam lima
jenis yaitu :
a. Alluvial/placer
dan terbawa arus air. Endapan yang terletak di bawah permukaan air termasuk ke
dalam endapan alluvial, yaitu endapan sekunder yang terkumpul dalam jumlah dan
kadar yang tinggi melalui suatu proses konsentrasi alam yang letaknya sudah jauh
dari batuan induknya, dan sudah sempat diangkut oleh sungai dan ombak laut.
sebelumnya. Alluvial biasanya terbentuk didaerah pantai dan didaerah sungai dengan
pola penyebaran pada daerah penelitian berkisar 35% dari seluruh luas daerah
penelitian.
Bila sudah melihat bagaimana terbentuknya emas di batuan volkanik, maka adalagi
proses-proses yang menyebabkan berlakunya endapan emas. Ada dua jenis endapan
Endapan Primer.
Endapan emas pada kejadian Epitermal tadi dapat dikatakan endapan Primer
kuarza. Emas yang ada masih melekat dan belum tererosi. Endapan primer
dalam eksplorasi.
13
Gambar 3.1
Emas yang telah terpindahkan dari tempat asalnya alias telah mengalami
transportasi dan jauh dari ibunya bisa dikatakan endapan Placer. Endapan ini
terjadi akibat kikisan bisa dari angin ataupun air. Sehingga emas yang ada
terendap pada suatu tempat. Proses pengikisan dan pengangkutan ini berlaku
Gambar 3.2
Vein atau vertical deposit adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki
bentuk dan menyerupai urat/pipa, umumnya miring, agak tajam terhadap bidang
14
datar. (>450) menyudut
Gambar 3.3
c. Bedded deposit
Endapan bedded dikenali oleh fosil yang terkandung, yang mungkin telah
menjadi mineralisasi, endapan tersebut, yang mayoritas mengandung zat besi atau
mangan, umumnya dimensi horisontal besar dan berlapis seperti lapisan batubara.
Gambar 3.4
15
Bedded deposit
d. Massive (hill/bukit)
Gambar 3.5
e. Disseminated deposit
Sebaran mineral bijih dan sebagian besar logam, yang tersebar di seluruh batu
Gambar 3.6
Disseminated deposit
3.4 Metode Perhitungan
Untuk menghitung suatu cadangan suatu mineral maka ada beberapa metode
mempunyai kontak tajam seperti bentuk tabular (perlapisan atau vein). Pola
eksplorasi (bor) umumnya teratur yang terletak sepanjang garis penampang, namun
mempunyai pola bor yang kurang teratur (misalnya sistem pengeboran kipas). Kadar
rata – rata terbobot pada penampang akan di ekstensikan menjadi volume sampai
Metode ini dapat diaplikasikan baik secara horisontal (isoline) untuk endapan
yang penyebarannya secara vertikal seperti tubuh intrusi, batugamping terumbu dan
lain – lain. Disamping itu juga bisa diaplikasikan secara vertikal (penampang) untuk
Keuntungan dari metode ini adalah peroses perhitungannya tidak rumit dan
adalah tidak bisa dipergunakan untuk tipe endapan dengan mineralisasi yang
kompleks. Disamping itu hasil perhitungan secara konvensional ini dapat dipakai
sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih
yang uniform.
17
L
V = ( S1 + 4M + S2 )
6
1/2 L
V = volume cadangan
2. Rumus Prismoida
S2
S1
Gambar 3.8
V
L
3 S1 + S2 + S1 S2
S1 = luas penampang atas
L
S2 = luas penampang alas
S2 V = volume cadangan
18
Gambar 3.9
Kerucut Terpancung
4. Rumus Obelisk
mengsubstitusi :
M =
a1 + a2 b1 + b2
2 2
a2
S2 b2
S1 b1
a1
Gamar 3.10
V=
L
6
19
= L
S + 4 a1 + a2 b1 + b2 + S2
6 1 4
= L S + S + a1 + b2 a2 + b1
(obelisk)
3 1 2 24
Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan
Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam
section
plan
Gambar 3.11
Metode ini
20
umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan
Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai contoh yang berada
di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon
daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua
3 4
2
= titik bor/sumur uji
5 = daerah pengaruh/daerah
1 6
10 yang diarsir
9 8 7
Gambar 3.14
Level
21
1
Winze 2 Winze
Blok bijih
4
Level
a
2 3
1
a
5 4
22
3
4
2 = daerah pengaruh titik
Gambar 3.15
1 2 3 4 25 m 5
25 m
Gambar 3.16
Metoda extended area adalah cadangan dihitung melampaui batas-batas yang ada.
Metoda included area adalah menghitung luas cadangan yang ada didalam batas
23
3.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Perhitungan Cadangan.
optimal dalam arti takbias dan kesalahan acak tidak melebihi kriteria yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Metode perhitungan dapat berbeda untuk endapan yang akan ditambang secara
terbuka dengan endapan yang akan ditambang secara underground mine. Metode
distribusi spasial kadar dan penentuan lokasi batuan mineral yang bernilai di atas
cutoff grade (cog). Apapun tujuan dari perhitungan cadangan, proses ini harus
bagaimana dengan informasi luas wilayah? Gambar pada suatu peta terbentuk atas
unsur titik (dot), garis (line), dan area (poligon). Poligon merupakan garis tertutup
24
yang kedua ujungnya saling bertemu dan membentuk area. Area yang terbentuk ini
akan membentuk luasan yang dapat kita ukur/hitung berapa besarnya. Menghitung
luas suatu wilayah pada peta dapat kita lakukan secara manual dengan menggunakan
Sistem Grid.
Gambar 3.17.
petak pada gambar peta dalam bentuk bujur sangkar yang berukuran sama.
Penentuan panjang sisi bujur sangkar secara umum dibuat 1 cm, tetapi dapat
dimodifikasi tergantung kebutuhan. Kemudian hitung berapa jumlah kotak yang ada,
dengan pedoman :
a. Area yang berada di dalam lebih luas/sama dengan area yang berada di luar
b. Area yang berada di dalam lebih sempit dengan area yang berada di luar
Tahap tersebut baru menghitung jumlah kotak, untuk menghitung luas maka
25
menggunakan rumus berikut :
a. Data-data yang berhubungan dengan daerah penelitian, yang meliputi antara lain:
3.10 Analisa
Analisa yang dilakukan terhadap data-data yang diambil tersebut diatas yang
diantaranya :
26
BAB III.
METODE PENELITIAN
4.1. Studi Literatur
Dalam hal ini dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan data-
data di lapangan, adapun bahan-bahan diperoleh dari Instansi yang terkait dengan
penelitian ini dan perpustakaan kampus dan daerah yang dapat berupa :
a. Literatur
b. Brosur-brosur
a. Observasi lapangan
Yaitu dengan melihat langsung kondisi lapangan daerah penelitian, luas serta
Yaitu dengan menyesuaikan data - data yang diperoleh agar apa yang telah di dapat
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk masalah yang akan dipecahkan
maupun dokumen.
27
b. Instansi yang terkait dan pusat informasi lainnya.
Dalam menghitung luas wilayah pada peta dengan mengunakan sistim Grid
diketahui beberapa banyak sampel yang harus diambil dan dapat diketaui
lapangan dan perusahaan. Adapun rencana rangkaian penelitian seperti pada tabel
ini
28
Tabel 4.1
No MINGGU
Kegiatan
I II III IV
1 Studi literature
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian bab ini berisi tentang data – data sekunder yang diambil baik
dalam bab ini antara lain : lokasi dan kesampaian daerah, keadaan iklim dan
29
Dalam bab ini dimuat hal – hal yang berisi tentang klasifikasi genesa batu
pelaksanaan tugas akhir. Dalam bab ini pula tercantum bagan atau diagram
Penulisan dalam bab ini berdasarkan data – data primer dan sekunder yang
telah diambil dilapangan. Dalam bab ini berisi tentang keadaan lokasi, target
BAB VI PEMBAHASAN
cadangan endapan mangan yang ada di CV. Multi Sarana Mineral, umur
BAB IV
30
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Lokasi
pengolahan.
Gambar 5.1
Lokasi Penambangan
ton/bulan. Namun produksi batu mangan yang dihasilkan tidak memenuhi target
yang diinginkan yaitu berdasarkan hasil pengamatan di lokasi perusahaan tersebut
a. Efesiensi kerja
Efesiensi kerja yang kecil akan menyebabkan hasil produksi yang kecil pula.
b. Cuaca
c. Peralatan
Kondisi peralatan yang sudah cukup lama terpakai akan mempengaruhi produksi
d. Pemasaran
Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan
yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat – syarat yang ditetap
Jumlah bahan galian didaerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang
dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat – syarat yang ditetap untuk tahap
prospeksi
Sumberdaya Terrunjuk (Indicated resourse) yaitu:
Jumlah bahan galian didaerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
Jumlah bahan galian didaerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
32
e. Cadangan Terkira (Probable resourse) yaitu :
secara ekonomis.
Secara skematik hubungan antaras umberdaya dan cadangan dapat dilihat pada
eksplorasi. Perhitungan yang dimaksud disini dimulai dari sumberdaya sampai pada
cadangan tertambang yang merupakan tahapan akhir dari proses eksplorasi. Hasil
cadangan endapan bijih mangandi CV. Multi Sarana Mineral dengan mengunakan
metode penampang (Cross Section) yaitu metode yang sering dilakukan pada tahap-
tahap paling awal dari perhitungan, hasil perhitungan secara manual ini dapat
dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih
33
Dilihat dari topografi daerah penelitian CV. Multi Sarana Mineral, bentuk
Gambar 5.3
Bentuk cadangan
5.6 Pemilihan Metode Perhitungan
Dari bentuk endapan mangan maka dapat ditentukan cara perhitungan dengan
digunakan untuk tipe endapan yang mempunyai kontak tajam dan umumnya kompak
dan teratur yang terletak sepanjang garis penampang Metode ini dapat diaplikasikan
baik secara horizontal (isoline) untuk endapan yang penyebarannya secara vertikal
seperti tubuh intrusi, batugamping terumbu dan lain-lain. Disamping itu juga bisa
Keuntungan dari metode ini adalah peroses perhitungannya tidak rumit dan
34
untuk tipe endapan dengan mineralisasi yang kompleks. Disamping itu hasil
perhitungan secara konvensional ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk
mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih misalnya dengan sistem blok.
Untuk menentukan batas penambangan maka ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu :
Hal ini berdasarkan pada titik kontur terendahyaitu 105 dpldan batas
dengan metode penambangan yang dikaji secara ekonomi dan secara teknis
2. Batas ijin
Berdasarkan surat ijin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah (SIPD) maka
CV. Multi Sarana Mineral memiliki ijin lokasi penambangan seluas 2,4 hektar.
Luas wilayah penambangan CV. Multi Sarana Mineral seluas 2,4 hektar
35
Gambar 5.5
Perhitungan Cadangan Endapan Mangan
kedalaman mangan yang di tambang. Untuk mengetahui luas dan kedalaman mangan
CV. Multi Sarana Mineral menggunakan metode geofisika, yaitu sebagai berikut:
5.9.1 Line 1
Pada line 1 diperkirakan terdapat deposit mangan pada meter ke-43 pada
kedalaman 15m dan meter ke-72 pada kedalaman 25m (diperkirakan lebih)
Pada line 2 diperkirakan terdapat deposit mineral mangan pada meter ke-32
36
Gambar 5.7
Line 2
9100301
9100289
Gambar 5.6
Line 1
37
Koordinat UTM : 584311
9100305
9100281
Pada line 3 diperkirakan terdapat deposit mineral mangan yang relative besar
yang puncaknya berada pada meter ke-70 pada kedalaman 10 m dari permukaan
pada section ini cukup luas karena penyebaran dimulai dari meter ke-55 sampai ke-
90 dengan kedalaman yang bervariasi. Terdapat pula deposit mangan dengan skala
kecil pada meter ke-97 pada kedalaman sekitar 15m. Ditunjukan oleh kordinat pada
gambar berikut:
Gambar 5.8
Line 3
9100225
9100214
Pada line 4 ini deposit mangan ditemukan pada meter ke-95 pada kedalaman
sekitar 15 m dari permukaan dan pada meter ke-110 pada kedalaman sekitar 30 m
dari permukaan. Pada sepanjang meter ke -15 sampai ke-85 pun kemungkinan besar
nilai atau konsentrasi mineral mangan yang relative lebih rendah. Ditunjukan pada
gambar berikut:
Gambar 5.9
Line 4
9100179
sebagai berikut:
39
L = (Jumlah kotak x luas 1 kotak dalam cm2) x (penyebut skala)2
Gambar 5.10
Penampang line 1
= 975.000 cm²
= 97,5 m2
= 300.000 cm²
PEMBAHASAN
Setelah peta diatas diberi grid atau kotak maka kita dapat menghitung berapa
40
luasan peta tersebut dengan memiliki skala 1 : 500 dengan ukuran sisi bujur sangkar
Jawab :
S= (Jumlah Kotak x luas1 kotakdalam cm2) x (penyebut skala)2
= (1 x 1 cm2) x (250.000)
= 250.000 cm2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 25 m2
= 575.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 57,5 m2
Sq3 = (6,5 x (1 cm x 1 cm) x (500)2
= 1.625.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam
= 162,5 m2
41
Sq4 pada kontur 160-165 dpl :
= 1.387.500 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 138,75 m2
= 525.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 52,5 m2
Sq6 = (3,1 x (1 cm x 1 cm) x (500)2
= 775.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 77,5 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 52,5 m2
= 225.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 22,5 m2
Sq9 = (0,2 x (1 cm x 1 cm) x (500)2
= 50.000 cm2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 5 m2
= 275.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam
43
= 27,5 m2
= 375.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam
= 37,5 m2
= 625.000 m2
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan
= 62,5 m2
Jadi luas lokasi keseluruhan pada penampang yang dihitung mulai dari kontur
= (Sq1 + Sq2 + Sq3 + Sq4+ Sq5 + Sq6 + Sq7 + Sq8 + Sq9+ Sq10 + Sq11 +
Sq12)
= (25 m2 + 57,5 m2 + 162,5 m2+ 138,75 m2+ 52,5 m2+ 77,5 m2+ 52,5 m2+
= 721,25 m²
Luas wilayah pada kontur tertinggi hingga terrendah
44
1 q 1 pada kontur (175-180) dpl
R R 25 m2
2 q 2 pada kontur (170-175) dpl
R R 57,5 m2
3 q 3 pada kontur (165-170) dpl
R R 162,5 m2
4 q 4 pada kontur (160-165) dpl
R R 138,75 m2
5 q5 pada kontur (140-145) dpl 52.5 m2
6 q6 pada kontur (135-140) dpl 77,5 m2
7 q7 pada kontur (130-135) dpl 52,5 m2
8 q8 pada kontur (125-130) dpl 22,5 m2
9 q9 pada kontur (120-125) dpl 5 m2
10 q10 pada kontur (115-120) dpl 27,5 m2
11 q11 pada kontur (110-115) dpl 37,5 m2
12 q12 pada kontur (105-110) dpl 62,5 m2
Luas Total 721,25 m2
V =L
(S1 + S2 )
2
Dimana:
V1 = 20 -
( 30 m² + 97,5 m² )
2
45
DAFTAR PUSTAKA
SNI. 1998
46
LAMPIRAN A
I. Eksavator PC – 100
Merek : Kato
Type : HD-400
Horse power : 165 HP
Kapasitas bahan bakar : 320 liter
Kapasitas Mangkuk : 5,80 Ton
Berat Keseluruhan : 32.021 Ton
Jumlah : 1 unit
Dimensi / ukuran :
47
SPESIFIKASI ALAT ANGKUT DUMP
TRUCK
I. Dump truck
Merek : Mitsubisi
Kapasitas bahan bakar : 40 liter
Kapasitas bak angkut : 4 Ton
Kapasitas Dum truck : 21 Ton
48