Вы находитесь на странице: 1из 14

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS


TABANAN I KABUPATEN TABANAN

I Nyoman Widastra
Mahasiswa Pasca Sarjana Minat Promosi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya
e-mail: jurnal.promkes@gmail.com

ABSTRACT
The average number of visits of Dental Polyclinic of Tabanan I Community Health Center,
from the year 2004 to 2007 is 36,7% so did not achieve the target. The purpose of this research is to
develop recommendation to increase revenue of Dental Polyclinic of Tabanan I Community Health
Center based on consumer behavior analysis. The sample of this study was 95 people in Sudimara and
Gubug village that taken with purposive sampling method. The recommendations to increase number
of visit of Dental Polyclinic of Tabanan I Community Health Center are: Do advocation to policy
maker about Perda Kabupaten Tabanan No. 1 tahun 1999 to make the rate of teeth bracelet
installation and teeth manufacturing fabrication being included into the new state rule; Do the routine
collective examination by mobile; Increase the routine visit to school at least twice a year; Commit
the dental and oral polyclinic promotion with school, Posyandu, and Adat Banjar group; Organize a
training with the health care staff (dentist, dentist assistant, locket, officer, and pharamaccists) about
the proper communication methods; Prepare the uniform especially for doctor and dentist to use
white coat; Repare the malfunction dental equipments and summit proposal for dental equipments to
District Health Departement of Tabanan; Organize the health care room; Do the composite dental
filling; Propose for the establishment of cleaning staff to District Health Departement of Tabanan;
Provide reading material in patient waiting room.

Keyword: consumer interest and need, increase number of visit.

ABSTRAK
Tingkat kunjungan di Poliklinik Gigi Puskesmas Tabanan I, dari tahun 2004 sampai 2007
dengan rata-rata 36,7% tidak mencapai target. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun
rekomendasi untuk meningkatkan manfaat dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poliklinik Gigi
Puskesmas Tabanan I. Penelitian ini juga mencoba untuk mengeksplorasi bagaimana perilaku
masyarakat dalam penggunaan pelayanan perawatan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan perilaku
konsumen. Jumlah sampel penelitian adalah 95 orang dari Desa Sudimara dan Desa Gubug. Teknik
pemilihan sampel yang digunakan adalah teknik proportional sampling. Rekomendasi dalam upaya
meningkatkan jumlah kunjungan ke Poliklinik Gigi Puskesmas Tabanan I sebagai berikut: Melakukan
advokasi kepada pengambil kebijakan dalam upaya Perda Kabupaten Tabanan No 1 tahun 1999,
sehingga pentarifan untuk instalasi gelang gigi dan manufaktur fabrikasi gigi dapat masuk ke
peraturan baru. ; Mengadakan pemeriksaan kolektif rutin secara mobile; Meningkatkan frekuensi
kunjungan ke sekolah, setidaknya dua kali setahun ; Membuat komitmen mengenai promosi poliklinik
gigi dan mulut melalui sekolah, posyandu dan juga pertemuan rutin di Adat Banjar; Penyelenggaraan
pelatihan yang melibatkan petugas kesehatan (dokter gigi, asisten dokter gigi, petugas, dan farmasi)
mengenai metode komunikasi yang tepat ; Penyediaan seragam terutama untuk dokter dan dokter gigi
dalam rangka menggunakan jas putih ; Memperbaiki peralatan yang rusak, menginvetaris alat-alat
yang kurang dan mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk pengadaan alat yang baru ;
Menata ruang perawatan kesehatan ; Mengadakan bahan tambal gigi komposit ; Mengusulkan tenaga
kebersihan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten ; Penyediaan bacaan di ruang tunggu pasien.

Kata kunci: minat dan kebutuhan konsumen, meningkatkan jumlah kunjungan

PENDAHULUAN
Angka akreditasi dokter gigi, delapan belas (18) pasien dengan
waktu kerja dokter gigi adalah 270 waktu 15 menit per pasien
menit per hari, sehingga dalam satu (KepMenKes, 1999). Puskesmas
hari dokter gigi seharusnya secara Tabanan I Bali memiliki tempat
normatif melakukan perawatan pada poliklinik gigi dengan target

70
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 71

pelayanan sebanyak 5.184 orang per wilayah Puskesmas Tabanan I


tahun. Target yang ditetapkan oleh memiliki tingkat pengetahuan tinggi
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I tentang kesehatan gigi dan mulut
adalah 90% dari target normatif. (67,4%), dan yang mempunyai tingkat
Persentase kunjungan pasien gigi dari pengetahuan sedang sebanyak
tahun 2004 sampai 2007 mengalami (32,6%). Sebagian besar masyarakat di
peningkatan. Namun rata-rata wilayah Puskesmas Tabanan I adalah
kunjungan dari tahun 2004 sampai berpendidikan SLTA (57,9%),
dengan tahun 2007 masih rendah yaitu berpendidikan SLTP (14,7%) dan
37,6 % dan berada di bawah target. berpendidikan SD dan
Tujuan penelitian ini adalah menyusun akademi/perguruan tinggi masing-
rekomendasi untuk meningkatkan masing (13,7%). Masyarakat di
pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi wilayah kerja Puskesmas Tabanan I
dan mulut di poliklinik gigi sebagian besar memiliki pekerjaan
Puskesmas Tabanan I serta sebagai pegawai swasta (41,1%),
mengetahui perilaku masyarakat sebagai petani (29,4%), sebagai
dalam pemanfaatan pelayanan pedagang (21,1%), dan sebagai PNS
kesehatan gigi dan mulut ditinjau (8,4%). Domisili masyarakat yang
berdasarkan perilaku konsumen yang menggunakan poliklinik gigi
puskesmas asebagian besar berjarak <
METODE PENELITIAN 2 Km (57,9%) dan yang berjarak 2 – 4
Penelitian ini merupakan Km (42,1%). Hasil penelitian juga
survey pasar dengan pendekatan cross menunjukkan bahwa tingkat
sectional study. Populasi penelitian ini pendapatan masyarakat terbesar
adalah konsumen atau masyarakat di adalah antara Rp 550.000 – 1. 000.000
dua desa yaitu Desa Sudimara dan (43,2%), pendapatan Rp < 550.000
Desa Gubug. Sampel penelitian ini (33,7%) dan yang mempunyai
adalah konsumen atau masyarakat pendapatan Rp > 1. 000.000 (23,1%).
Desa Gubug dan Desa Sudimara yang Berdasarkan karakteristik
berumur diatas 17 tahun. Sumber sosialnya ditemukan bahwa yang
informasi untuk data kualitatif adalah menjadi kelompok anutan di wilayah
masyarakat yang berobat ke poliklinik Puskesmas Tabanan I dalam memilih
gigi Puskesmas Tabanan I dan dokter poliklinik gigi puskesmas adalah
praktek swasta yang ada di Desa keluarga (58,9%), petugas kesehatan
Gubug dan Desa Sudimara. Besar (31,6%), ketua banjar (5,3%) dan
sampel yang didapatkan adalah 95 tetangga atau teman (4,2%). Jika
sampel dengan ditentukan rumus ditinjau dari motivasi masyarakat di
untuk populasi yang finit (Zainuddin, wilayah kerja Puskesmas Tabanan I
2000). Sumber informasi diambil dari sebagian besar mempunyai motivasi
data bulan Juli tahun 2008 yaitu yang tinggi untuk berobat ke
masyarakat yang menggunakan puskesmas yaitu (94,7%) dan yang
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I memiliki motivasi rendah (5,3%).
sebanyak 10 orang dan masyarakat Sikap masyarakat terhadap pelayanan
yang menggunakan dokter praktek di poliklinik gigi Puskesmas Tabanan
swasta sebanyak 10 orang. I sebagian besar memiliki sikap sangat
baik (66,3%), dan sikap baik (33,7%).
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Karakteristik Konsumen pengalaman konsumen poliklinik gigi
Hasil penelitian menunjukkan Puskesmas Tabanan I adalah baik
bahwa sebagian besar masyarakat di (96,8%). Keyakinan konsumen
Jurnal Promkes Vol 1, No.1, Juli 2013: 70-83 72

terhadap pelayanan poliklinik gigi terjangkau (17,8%) dan sangat tidak


Puskesmas Tabanan I sebagian besar terjangkau dan tidak terjangkau
mempunyai keyakinan baik (88,4%) masing-masing (1,1%). Hasil
dan mempunyai keyakinan buruk penelitian didapatkan sebagian besar
(11,6%). Keyakinan masyarakat yang masyarakat menganggap bahwa tarif
buruk disebabkan oleh ketidak pelayanan di poliklinik gigi
yakinan masyarakat bahwa Puskesmas Tabanan I adalah sesuai
penyakitnya bisa sembuh bila berobat dengan service yang diberikan
ke poliklinik gigi Puskesmas Tabanan (84,2%), sangat sesuai (11,5%), tidak
I. sesuai (3,2%) dan sangat tidak sesuai
Hasil penelitian menunjukkan (1,1%).
bahwa konsumen poliklinik gigi Place
Puskesmas Tabanan I, sebagian besar Hasil penelitian menunjukkan
memiliki persepsi yang baik (97,9%) bahwa akses konsumen ke poliklinik
dan yang memiliki persepsi buruk gigi puskesmas sebagian besar
(2,1%). menganggap mudah dicapai (76,8%),
Karakteristik Budaya sangat mudah dicapai (14,7%), tidak
Hasil penelitian menunjukkan mudah dicapai (5,3%) dan sangat tidak
bahwa jenis agama yang dianut mudah dicapai (3,2%). Poliklinik gigi
konsumen poliklinik gigi Puskesmas Puskesmas Tabanan I tidak mudah
Tabanan I seluruhnya menganut dicapai atau sangat tidak mudah
agama hindu (100%), hal ini dicapai dikarenakan oleh kendaraan
disebabkan karena memang di lokasi umum yang lewat di depan puskesmas
penelitian ini mayoritas penduduknya sangat jarang. Hasil penelitian
beragama hindu. menunjukkan bahwa jarak konsumen
Bauran Pemasaran ke poliklinik puskesmas sebagian
Product besar dekat dari rumah (75,8%), jauh
Hasil penelitian menunjukkan dari rumah (20%) dan sangat dekat
bahwa produk yang diinginkan oleh dari rumah (4,2%).
konsumen poliklinik gigi Puskesmas Promotion
Tabanan I adalah sebagian besar Hasil penelitian menunjukkan
berupa pencabutan, penambalan, bahwa media promosi menurut
pengobatan dan pembersihan karang pendapat konsumen poliklinik gigi di
gigi yang selama ini sudah diberikan Puskesmas Tabanan I adalah melalui
di Poliklinik gigi Puskesmas Tabanan penyuluhan di posyandu (63,2%),
I (71,6%), kemudian responden yang penyuluhan melalui posynadu, radio,
menginginkan pembersihan karang koran dan TV (12,6%) malalui media
gigi (16,8%), disusul oleh pelayanan lainnya (12,6%), yang dimaksud
berupa pencabutan dan penambalan media lainnya oleh masyarakat adalah
(4,2%), pelayanan lainnya (2,1%) dan penyuluhan melalui sekolah,
pelayanan penambalan (1,1%). penyuluhan melalui banjar adat dan
Pelayanan lainnya yang diharapkan penyebaran leaflet di banjar.
konsumen adalah pembuatan gigi People
palsu dan pemasangan kawat gigi. Hasil penelitian menunjukkan
Price bahwa sebagaian besar masyarakat
Hasil penelitian menunjukkan menganggap bahwa petugas di
bahwa sebagian besar masyarakat poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I
menganggap bahwa tarif pelayanan di ramah dalam memberikan pelayanan
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I (81,1%), Tidak ramah (10,5%) dan
adalah terjangkau (80%), Sangat sangat ramah (8,4%).Hasil penelitian
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 73

menunjukkan bahwa masyarakat Ruang Pelayanan


menilai bahwa pegawai di poliklinik Hasil penelitian menunjukkan
gigi Puskesmas Tabanan I sebagian bahwa sebagian besar konsumen
besar sudah rapi dalam hal berpakaian menganggap bahwa ruang pelayanan
(86,3%), sangat rapi (11,6%) dan tidak poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I
rapi (2,1%). Hasil penelitian bersih (84,2%), sangat bersih (9,5%)
menunjukkan bahwa masyarakat dan tidak bersih (6,3%). Hasil
menilai petugas di poliklinik gigi penelitian menunjukkan sebagian
Puskesmas Tabanan I sebagian besar besar konsumen berpendapat ruang
sudah terampil (86,3%), sangat pelayanan nyaman (75,8%), tidak
terampil (8,4%) dan tidak terampil nyaman (14,7%) dan sangat nyaman
(5,3%) (9,5%).
Process Ruang Tunggu
Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar konsumen bahwa sebagian besar konsumen
berpendapat segera ditangani (88,4%) menganggap ruang tunggu di
bila berobat ke poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I dalam kondisi
Puskesmas Tabanan I, menunggu lama bersih (88,4%), sangat bersih (6,3%)
(10,5%) dan sangat segera ditangani dan tidak bersih (5,3%). Hasil
(1,1%). Menunggu lama disini yang penelitian menunjukkan bahwa
dimaksudkan oleh konsumen adalah sebagian besar konsumen menganggap
keterlambatan petugas loket dan bahwa ruang tunggu puskesmas
petugas apotik. Hasil penelitian Tabanan I, nyaman (82%), tidak
menunjukkan bahwa sebagian besar nyaman (10,5%), sangat nyaman
konsumen berpendapat alur pelayanan (6,3%) dan sangat tidak nyaman
tidak berbelit (93,7%), alur pelayanan (1,2%).
sangat tidak berbelit (4,2%) dan alur Proses Keputusan Pemanfaatan
pelayanan berbelit (2,1%). Pengenalan Kebutuhan
Physical Evidance Hasil penelitian menunjukkan
Physical Evidance bahwa proses pengenalan kebutuhan
(Penampilan Fisik) adalah penampilan konsumen poliklinik gigi Puskesmas
fisik dari Puskesmas Tabanan I yang Tabanan I adalah sebagian besar
dapat menjadi daya tarik dari pasien karena kesadaran untuk memelihara
untuk berobat ke poliklinik gigi kesehatan gigi dan mulut (70,5%) dan
puskesmas, yang meliputi tempat karena didorong oleh rasa sakit
parkir, alat, ruang pelayanan dan (29,5%).
ruang tunggu. Pencarian Informasi
Tempat Parkir Hasil penelitian menunjukkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen poliklinik gigi
sebagian besar konsumen menganggap Puskesmas Tabanan I mendapatkan
bahwa tempat parkir puskesmas luas informasi sebagian besar berasal dari
(74,7%), tidak luas (20%) dan sangat keluarga, teman atau tetangga (83%),
luas (5,3%).Hasil penelitian sumber lain (9,5%) dan Media massa
menunjukkan bahwa sebagian besar (7,4%). Sumber lainnya yang
konsumen dari segi kebersihan dimaksud disini adalah kepala dusun
berpendapat tempat parkir puskesmas dan petugas kesehatan.
bersih (83,1%), tidak bersih (11,6%) Evaluasi Alternatif
dan sangat bersih (5,3%). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa konsumen sebagian besar
dipengaruhi oleh kepala keluarga
Jurnal Promkes Vol 1, No.1, Juli 2013: 70-83 74

(48,4%), tenaga kesehatan (37,9%), Identifikasi Perilaku Masyarakat


tetangga atau teman (10,5%) dan Dalam Pemanfaatan Poliklinik
mertua (3,2%) dalam pemanfaatan Gigi Puskesmas Tabanan I.
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I. Secara garis besar dapat
Pemanfaatan disimpulkan perilaku masyarakat
Hasil penelitian menunjukkan dalam pemanfaatan poliklinik Gigi
bahwa yang berperan paling besar Puskesmas Tabanan I. Perilaku
dalam mengambil keputusan untuk masyarakat dalam pemanfaatan
memenfaatkan poliklinik gigi poliklinik gigi Puskesmas Tabanan
puskesmas adalah bapak (63,2%), Ibu dapat dilihat pada tabel 1.
(27,3%), mertua (5,3%) dan anak
(4,2%).

Tabel 1. Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan Poliklinik Gigi Puskesmas Tabanan


I
No Perilaku Masyarakat
1 Masyarakat dalam mengenali kebutuhannya untuk mendapatkan pelayanan di Poliklinik Gigi
Puskesmas sebagian besar disebabkan oleh kesadaran untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulut.

2 Sumber informasi masyarakat tentang keberadaan poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I,


sebagian besar bersumber dari keluarga, teman atau tetangga.

3 Orang yang mempengaruhi dan yang mengambil keputusan untuk memanfaatkan poliklinik
gigi Puskesmas Tabanan I adalah bapak selaku kepala keluarga

Identifikasi Isu Strategis 1. Promosi tentang poliklinik gigi


Hasil penelitian yang telah Puskesmas Tabanan I kepada
didapatkan menunjukkan bahwa ada masyarakat di wilayah Puskesmas
beberapa hal yang dapat diidentifikasi Tabanan I masih kurang.
untuk menjadi isu strategis. Hal-hal 2. Peralatan banyak yang kurang
yang dijadikan isu strategis adalah hal- atau rusak dan bahan untuk
hal yang dianggap masih kurang dari penambalan gigi tidak sesuai
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I dengan warna gigi
sesuai dengan hasil wawancara dengan 3. Persepsi masyarakat bahwa obat
masyarakat yang menggunakan yang dipakai di poliklinik gigi
pelayanan kesehatan swasta maupun Puskesmas Tabanan I, kurang
masyarakat yang menggunakan bagus, sehingga banyak
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I. masyarakat beralih ke pelayanan
Isu Strategis ini nantinya akan lainnya oleh karena penyakitnya
dicarikan pemecahan masalahnya tidak sembuh.
bersama dengan perawat dan dokter 4. Ruang pelayanan di poliklinik
gigi yang memberikan pelayanan di gigi Puskesmas Tabanan I, kurang
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I, nyaman.
perwakilan dari karyawan, Kepala 5. Keramahan , kecepatan pelayanan
Puskesmas, Dinas Kesehatan dan kerapian petugas dalam
Kabupaten dan perwakilan dari berpakaian juga dianggap oleh
konsumen Poliklinik gigi Puskesmas masyarakat masih kurang
Tabanan I dalam Focuus Group 6. Penambahan jenis pelayanan yang
Discussion (FGD). Identifikasi isu berupa pemasangan kawat gigi
strategis tersebut adalah : atau pembuatan gigi palsu.
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 75

Keninginan dari masyarakat agar (Sumarwan,U.,2002). Pekerjaan dan


jenis pelayanan bisa ditambahkan penghasilan masyarakat yang
tidak hanya jenis pelayanan yang merupakan konsumen dari poliklinik
diberikan seperti sekarang gigi Puskesmas Tabanan I sebagian
(pencabutan, penambalan, besar sebagai pegawai swasta dan
pengobatan dan pemebersihan mempunyai pengasilan yang cukup
karang gigi) besar rata-rata diatas upah minimum
7. Kebersihan lingkungan baik di regional Kabupaten Tabanan. Hal ini
dalam gedung puskesmas maupun menunjukkan bahwa masyarakat di
di luar gedung puskesmas perlu wilayah Puskesmas Tabanan I
ditingkatkan. merupakan pasar yang potensial bagi
poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I
PEMBAHASAN Domisili
Karakteristik Individu Domisili adalah jarak rumah
Tingkat Pendidikan dan tingkat konsumen dari puskesmas. Jarak
pengetahuan rumah masyarakat dari poliklinik gigi
Tingkat pendidikan masyarakat puskesmas juga sangat mempengaruhi
akan mempengaruhi nilai-nilai yang masyarakat dalam memanfaatkan
dianutnya, cara berfikir, cara pandang poliklinik gigi puskesmas,
bahkan persepsinya terhadap suatu sebagaimana hasil wawancara
masalah. Konsumen yang memiliki mendalam baik kepada pasien dokter
tingkat pendidikan yang lebih baik praktek swasta maupun pasien yang
akan sangat responsif terhadap memanfaatkan poliklinik gigi
informasi, pendidikan juga puskesmas ternyata faktor jarak
mempengarhui konsumen dalam merupakan faktor yang sangat
pemilihan produk diperhatikan. Masyarakat mengatakan
(Sumarwan,U.,2002). Tingkat alasan untuk menggunakan jasa
pendidikan masyarakat di wilayah poliklinik puskesmas maupun praktek
puskesmas Tabanan I sebagian besar swasta karena faktor letak pelayanan
adalah berpendidikan SLTA ini berarti dekat dari rumah, seperti domisili
masyarakat memiliki cara pandang masyarakat yang menggunakan
yang lebih luas dan informasi yang poliklinik gigi puskesmas lebih
diterimapun akan lebih banyak dengan banyak yang berjarak < 2 Km
demikian akan berpengaruh pada Karakteristik Sosial
tingkat pengetahuan masyarakat. Kelompok anutan adalah semua
Pekerjaan dan Penghasilan kelompok yang mempunyai pengaruh
Pekerjaan dan pendapatan adalah langsung atau tidak langsung terhadap
dua karakteristik konsumen yang sikap dan perilaku seseorang dalam
saling berhubungan, pekerjaan memilih poliklinik gigi puskesmas.
seseorang akan bisa menunjukkan Apabila kita lihat yang menjadi
pendapatan seseorang. Pendapatan kelompok anutan masyarakat di
merupakan imbalan yang diterima wilayah Puskesmas Tabanan I adalah
oleh konsumen dari pekerjaannya keluarga. Kita ketahui bahwa keluarga
yang umumnya diterima dalam bentuk adalah lingkungan yang paling dekat
uang. Pendapatan adalah sumber daya dengan konsumen. Keluarga adalah
material yang sangat penting bagi lingkungan dimana sebagian besar
konsumen sehingga konsumen bisa konsumen tinggal dan berinteraksi
membiayai keperluan konsumsinya. dengan anggota keluarga yang
Jumlah pendapatan akan lainnya. Anggota keluarga akan saling
menggambarkan daya beli seseorang mempengaruhi dalam pengambilan
Jurnal Promkes Vol 1, No.1, Juli 2013: 70-83 76

keputusan (Sumarwan,U.,2002). konsumen terhadap kesehatan gigi dan


Demikian juga dengan masyarakat mulut. Pokok perhatian dari konsumen
yang ada di wilayah Puskesmas poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I
Tabanan I, karena pada umumnya adalah mengenai keramahan petugas
bentuk keluarga yang ada di baik petugas di ruangan polikliniknya
masyarakat adalah merupakan maupun dari petugas lainnya
keluarga inti yang terdiri dari bapak, (loket,apotik). Sikap ramah tersebut
ibu dan anaknya. Kita ketahui bukan saja keinginan dari konsumen
menggunakan poliklinik gigi yang berkunjung ke puskesmas saja
puskesmas merupakan jasa yang tetapi keinginan dari konsumen yang
digunakan oleh seorang anggota berkunjung ke tempat pelayanan yang
keluarga (individu), namun lainnya (praktek swasta).Sikap
pengambilan keputusan untuk merupakan gambaran perasaan dari
menggunakan poliklinik gigi seorang konsumen dan perasaan
puskesmas dilakukan oleh bapak tersebut akan direfleksikan oleh
selaku kepala keluarga. perilakunya (Sumarwan,U.,2002).
Karakteristik Psikologi Apabila kita tetap ingin dikunjungi
Motivasi oleh konsumen maka sudah
Hasil wawancara mendalam yang seharusnya apa yang menjadi
dilakukan bahwa hal-hal yang keinginan konsumen harus mampu
mendorong masyarakat agar mau kita penuhi sehingga sikap konsumen
menggunakan poliklinik gigi poliklinik gigi bisa kita rubah menjadi
Puskesmas Tabanan I adalah: sikap yang positif.
1. Akses ke poliklinik gigi mudah Persepsi, Pengalaman dan
dicapai. Keyakinan
2. Proses pelayanannya yang cepat Persepsi adalah pandangan
3. Adanya promosi dari puskesmas konsumen terhadap pelayanan
4. Kebersihan baik ruang pelayanan, kesehatan gigi dan mulut di
ruang tunggu, tempat parkir Puskesmas Tabanan I. Apabila kita
maupun halaman puskesmas. lihat hasil wawancara mendalam yang
5. Peralatan dan bahan yang dipakai didapakkan bahwa persepsi
juga harus lengkap. masyarakat masih berkisar antara obat
6. Obat yang yang digunakan di yang dipakai kurang bagus, proses
Puskesmas, obat yang bagus pelayannya lama, tidak ada promosi,
Apabila kita perhatikan hal-hal kebersihannya kurang, petugas kurang
tersebut merupakan keinginan dan ramah. Persepsi masyarakat terhadap
bahkan menjadi kebutuhan dari poliklinik gigi puskesmas akan
konsumen poliklinik gigi puskesmas, terbukti apabila mereka telah
maka dengan demikian jika ingin, menggunakan pelayanan poliklinik
masyarakat datang ke poliklinik gigi gigi tersebut. Mereka akan melihat
puskesmas maka pihak puskesmas perespsinya apakah benar atau tidak,
harus memperhatikan apa yang apabila tidak maka perespsi
menjadi keinginan dan kebutuhan masyarakat akan berubah. Persepsi
konsumen dengan menggunakan tersebut akan diperkuat kembali
sumber daya yang dimiliki. dengan adanya pengalaman yang
Sikap pernah dialami. Apalagi pengalaman
Sikap adalah penilaian konsumen tersebut merupakan pengalaman yang
terhadap pelayanan dokter, perawat buruk. Hasil wawancara menunjukkan
dan pelayanan administrasi di bahwa pengalaman buruk yang pernah
Puskesmas Tabanan I dan penilaian dialami konsumen diantaranya
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 77

penyakitnya tidak sembuh, cabut gigi wawancara bahwa keinginan dari


sangat susah, menunggu lama. Hasil masyarakat bahwa apabila promosi
wawancara mendalam menunjukkan dilaksankan harapannya bisa
bahwa memang masih ada masyarakat dilakukan pada pertemuan rutin
yang tidak yakin terhadap pelayanan bulanan di setiap banjar.
poliklinik puskesmas, hal tersebut Bauran Pemasaran
terkait dengan pengalaman yang Elemen yang menyusun bauran
pernah dialami bahwa penyakitnya pemasaran adalah elemen yang bisa
tidak bisa sembuh, sehingga dikendalikan, yang bisa dipergunakan
konsumen beralih ke tempat pelayanan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
yang lain. Melihat situasi tersebut reaksi para pembeli. Manfaat
maka pihak puskesmas berusaha menggunakan bauran pemasaran
meminimalisasi keadaan tersebut adalah bahwa kerangka tersebut
dengan berbagai upaya didukung oleh memberi kecocokan antara bermacam-
sumber daya yang tersedia, salah macam unsur yang harus
satunya mungkin melalui promosi dipertimbangkan. Masing-masing
poliklinik gigi puskesmas. Promosi unsur dalam bauran pemasaran
adalah sebagai upaya memasarkan, mempunyai dampak terhadap unsur
menyebarluaskan, mengenalkan atau lainnya. Bauran pemasaran tersebut
menjual poliklinik gigi puskesmas terdiri dari produk, tempat, harga dan
sehingga masyarakat lebih mengenal promosi, orang, proses dan physical
dan mau menggunakan polklinik gigi evidence (7P) (Zeithamal and Bitner)
puskesmas (Notoatmodjo,S.,2005), dalam Hurriyati,R.,(2005). Hal ini
disamping itu harus diikuti oleh terbukti bahwa apa yang menjadi
perbaikan terhadap apa yang menjadi keinginan dari konsumen di poliklinik
keinginan dan kebutuhan konsumen, gigi Puskesmas Tabanan I berkisar
sebab konsumenlah yang akan diantara bauran pemasaran tersebut.
memutuskan apakah menggunakan Proses Keputusan Pemanfaatan
pelayanan polkilinik gigi puskesmas Poliklinik Gigi Puskesmas Tabanan
ataukah akan meninggalkannya. I
Karaktersitik Budaya (agama) Proses keputusan pemanfaatan
Budaya merupakan penentu ini biasanya melalui beberapa tahapan,
keinginan dan perilaku yang paling dari pengenalan kebutuhan, pencarian
mendasar. Anak-anak mendapatkan informasi, evaluasi alternatif dan baru
kumpulan nilai, persepsi dan proses pemanfaatan (Kotler,P.,1999).
preferensi dan perilaku dari Masyarakat di wilayah Puskesmas
keluarganya serta lembaga-lembaga Tabanan I mengenali kebutuhannya
penting lainnya. Budaya kemudian secara umum bukan saja disebabkan
terdiri dari sub budaya termasuk oleh rasa sakit gigi yang dideritanya
agama. Agama Hindu merupakan namun sudah lebih baik lagi, mereka
mayoritas yang ada di Bali yang sadar untuk memelihara kesehatan gigi
dikenal dengan berbagai upacara dan mulut . Informasi yang didapatkan
adatnya dan dikenal pula dengan oleh konsumen tentang poliklinik gigi
lembaga banjar adatnya yang puskesmas didapatkan melalui
menopang kegiatan keagamaan keluarga, teman atau tetangganya,
tersebut. Banjar adat merupakan sedangkan yang dapat mempengaruhi
kelompok yang sangat penting, hal ini ataupun yang mengambil keputusan
bisa kita ajak bekerjasama dalam untuk memanfaaatkan poliklinik gigi
bidang promosi poliklinik gigi puskesmas adalah bapaknya selaku
puskesmas. Hal ini terbukti dari hasil kepala keluarga. Apabila perilaku
Jurnal Promkes Vol 1, No.1, Juli 2013: 70-83 78

masyarakat dalam proses pemanfaaan Tempat


poliklinik gigi dapat kita identifikasi 1. Melakukan pelayanan kesehatan
maka upaya yang disusun akan gigi dan mulut secara terpadu
berpatokan pada perilaku masyarakat dengan pelayanan puskesmas
tersebut. Misalkan saja upaya promosi keliling.
harus melibatkan kepala keluarga 2. Melakukan komunikasi langsung
karena dari perilaku masyarakat kepada pasien yang datang ke
seperti tersbut diatas bahwa yang poliklinik gigi Puskesmas Tabanan
cukup memegang peranan sangat I.
penting dalam pemanfaatan poliklinik 3. Meningkatkan frekwensi
gigi Puskesmas Tabanan I adalah kunjungan UKS/UKGS minimal
bapaknya selaku kepala keluarga. dua kali setahun.
Promosi
Rekomendasi Sebagai Upaya Untuk Melakukan promosi poliklinik gigi
Meningkatkan Kunjungan puskesmas melalui posyandu,
Poliklinik Gigi Puskesmas Tabanan pertemuan rutin di Banjar Adat
I. dan disekolah dengan sasaran ibu-
Produk ibu yang berkunjung ke posyandu,
Dinas Kesehatan Kabupaten kepala keluarga dan anak sekolah.
melakukan advokasi kepada Sumber Daya Manusia
pemegang kebijakan (Pemerintah Malakukan program pelatihan
Daerah dan DPRD) untuk tenaga kesehatan dengan sasaran
mengadakan peninjauan terhadap dokter gigi, perawat gigi, petugas
Perda Kabupaten Tabanan No. 1 tahun loket, petugas apotik dan pegawai
1999 tetang restribusi pelayanan lainnya, yang betujuan untuk
kesehatan di Kabuapeten Tabanan, meningkatkan keterampilan
sehingga tarif untuk pembuatan gigi petugas dalam berkomunikasi
palsu dan pemasangan kawat gigi bisa dengan pasien.
dimasukan ke peraturan daerah yang Proses
baru. Memanfaatkan organisasi profesi 1. Mengajukan permohonan
dalam hal ini persatuan dokter gigi penambahan tenaga terutama
Indonesia cabang Tabanan untuk untuk loket dan apotik ke
merumuskan hal-hal yang harus Pemerintah Daerah melalui Dinas
disiapkan apabila pelayanan Kesehatan Kabupaten.
pembuatan gigi palsu dan pemasangan 2. Pengaturan pakaian, dari hari
kawat gigi bisa dilakukan di senin sampai rabu pakai baju
puskesmas yang kemudian sebagai putih untuk tenaga fungsional,
bahan masukan bagi Dinas Kesehatan hari kamis pakai pakaian endek,
untuk dapat mengusulkan ke hari jumat pakaian olah raga dan
pemerintah daerah. sabtu pakaian endek. Khusus
Tarif untuk dokter dan dokter gigi agar
Dokter gigi mau membuat resep dilengkapi dengan jas putih.
bagi pasien yang menginginkan obat Penampilan Fisik (Physical
paten.Tetap mempertahankan kualitas Evidence)
pelayanan, walaupun tarif di poliklinik 3. Memperbaiki peralatan yang
gigi puskesmas murah, karena tarif rusak menginvetaris alat-alat yang
yang murah merupakan daya tarik kurang dan mengusulkan kepada
bagi pasien. Dinas Kesehatan Kabupaten
untuk pengadaan alat yang baru
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 79

terutama peralatan seperti tang KESIMPULAN


dan alat diagnostik set. Karakteristik Konsumen
4. Mengadakan bahan tambal gigi Tingkat pengetahuan
komposit agar warna tambalan masyarakat dalam pemanfaatan
gigi sesuai dengan warna gigi, hal poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I
ini bisa dilakukan karena alatnya dapat dikatakan sudah cukup baik.
sudah tersedia di poliklinik gigi Tingkat pendidikannya sebagian besar
Puskesmas Tabanan I. berpendidikan SLTA, dengan mata
5. Penataan ruang pelayanan di pencaharian sebagian besar sebagai
poliklnik gigi puskesmas, bisa pegawai sawsta yang mendapat
dilakukan dengan menutup pintu penghasilan sebagian besar diatas
yang menjadi lalulalang petugas upah minimum Kabupaten Tabanan
yang lainnya sehingga pegawai sebesar Rp. 550.000 per bulan. Jarak
yang lainnya tidak lewat ke ruang rumah yang menggunakan poliklinik
pelayanan. Membuat sekat antara gigi puskesmas Tabanan I, adalah
kursi gigi yang satu dengan kursi yang bertempat tinggal dekat dari
gigi yang lainnya dengan poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I.
menggunakan gorden sehingga Motivasi, sikap, keyakinan dan
pasien yang satu dengan pasien persepsi masyarakat tentang pelayanan
yang lainnya tidak dapat melihat poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I,
pada saat mendapatkan pelayanan dapat dikatakan baik. Pengalaman
sehingga pasien menjadi lebih yang kurang baik masih dialami oleh
nyaman. pasien poliklinik gigi Puskesmas
6. Memaksimalkan tugas piket yang Tabanan I, diantaranya keramahan dan
selama ini sudah ada dan tetap kerapian dalam berpakaian dari
melakukan pemebrsihan secara petugas masih kurang, mencabut gigi
umum setiap hari jumat serta tidak bisa lepas dan penyakit yang
mengusulkan tenaga kebersihan diderita pasien tidak sembuh.
kepada Pemerintah Daerah Kelompok anutan masyarakat
melalui Dinas Kesehatan dalam memilih poliklinik gigi
Kabupaten. Puskesmas Tabanan I adalah dari
7. Penampilan tempat parkir bisa keluarga, yang sekaligus sebagai
dilakukan dengan membuat pemberi informasi, dan pengambil
tulisan atau papan petunjuk keputusan dalam memanfaatkan
mengenai tempat parkir roda dua poliklinik gigi Puskesmas Tabanan I,
maupun tempat parkir roda empat, selain itu ada tenaga kesehatan, kader
sehingga parkir kendaraan kesehatan dan kepala dusun.
menjadi lebih tertib dan rapi. 1. Perilaku Masyarakat dalam
8. Ruang tunggu pasien bisa Proses Keputusan Pemanfaatan
disediakan bahan bacaan seperti Poliklinik Gigi Puskesmas
majalah penyuluhan kesehatan, Tabanan I:
leaflet atau menempelkan poster- a. Masyarakat dalam mengenali
poster kesehatan termasuk kebutuhannya untuk mendapatkan
mengenai kesehatan gigi dan pelayanan di Poliklinik Gigi
mulut, sehingga sambil menunggu Puskesmas sebagian besar
pasien bisa melihat poster atau disebabkan oleh kesadaran untuk
membaca bahan bacaan yang ada memelihara kesehatan gigi dan
untuk menambah pengetahuan mulut.
masyarakat tentang kesehatan. b. Sumber informasi masyarakat
tentang keberadaan poliklinik gigi
Jurnal Promkes Vol 1, No.1, Juli 2013: 70-83 80

Puskesmas Tabanan I, sebagian poliklinik gigi Puskesmas


besar bersumber dari keluarga, Tabanan I antara lain.
teman atau tetangga. a. Produk
c. Orang yang mempengaruhi dan 1. Dinas Kesehatan
yang mengambil keputusan untuk Kabupaten melakukan
memanfaatkan poliklinik gigi advokasi kepada pemegang
Puskesmas Tabanan I adalah kebijakan (Pemerintah
bapak selaku kepala keluarga Daerah dan DPRD) untuk
2. Isu strategis yang dapat mengadakan peninjauan
diidentifikasi dari hasil terhadap Perda Kabupaten
wawancara mendalam adalah: Tabanan No. 1 tahun 1999
a. Promosi tentang poliklinik gigi tetang restribusi pelayanan
puskesmas Tabanan I kepada kesehatan di Kabuapeten
masyarakat di wilayah Puskesmas Tabanan, sehingga tarif
Tabanan I masih kurang. untuk pembuatan gigi palsu
b. Peralatan banyak yang kurang dan pemasangan kawat gigi
atau rusak dan bahan untuk bisa dimasukan ke
penambalan gigi tidak sesuai peraturan daerah yang
dengan warna gigi baru.
c. Persepsi masyarakat bahwa obat 2. Memanfaatkan organisasi
yang dipakai di poliklinik gigi profesi dalam hal ini
Puskesmas Tabanan I, kurang persatuan dokter gigi
bagus, sehingga banyak Indonesia cabang Tabanan
masyarakat beralih ke pelayanan untuk merumuskan hal-hal
lainnya oleh karena penyakitnya yang harus disiapkan
tidak sembuh. apabila pelayanan
d. Ruang pelayanan di poliklinik pembuatan gigi palsu dan
gigi Puskesmas Tabanan I, kurang pemasangan kawat gigi
nyaman. bisa dilakukan di
e. Keramahan , kecepatan pelayanan puskesmas yang kemudian
dan kerapian petugas dalam sebagai bahan masukan
berpakaian juga dianggap oleh bagi Dinas Kesehatan
masyarakat masih kurang untuk dapat mengusulkan
f. Penambahan jenis pelayanan yang ke pemerintah daerah.
berupa pemasangan kawat gigi b. Tarif
atau pembuatan gigi palsu. 1. Dokter gigi mau membuat
Keinginan dari masyarakat agar resep bagi pasien yang
jenis pelayanan bisa ditambahkan menginginkan obat paten.
tidak hanya pelayanan 2. Tetap mempertahankan
pencabutan, penambalan, kualitas pelayanan,
pengobatan. walaupun tarif di
g. Kebersihan lingkungan baik di poliklinik gigi puskesmas
dalam gedung puskesmas maupun murah, karena tarif yang
di luar gedung puskesmas perlu murah merupakan daya
ditingkatkan. tarik bagi pasien.
c. Tempat
3. Rekomendasi yang dapat 1. Melakukan pelayanan
diberikan sebagai upaya untuk kesehatan gigi dan mulut
meningkatkan kunjungan secara terpadu dengan
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 81

pelayanan puskesmas alat-alat yang kurang dan


keliling. mengusulkan kepada Dinas
2. Melakukan komunikasi Kesehatan Kabupaten
langsung kepada pasien untuk pengadaan alat yang
yang datang ke poliklinik baru terutama peralatan
gigi Puskesmas Tabanan I. seperti tang dan alat
3. Meningkatkan frekwensi diagnostik set.
kunjungan UKS/UKGS 2. Mengadakan bahan tambal
minimal dua kali setahun. gigi komposit agar warna
d. Promosi tambalan gigi sesuai
Melakukan promosi dengan warna gigi, hal ini
poliklinik gigi puskesmas bisa dilakukan karena
melalui posyandu, pertemuan alatnya sudah tersedia di
rutin di Banjar Adat dan poliklinik gigi Puskesmas
disekolah dengan sasaran ibu- Tabanan I.
ibu yang berkunjung ke 3. Penataan ruang pelayanan
posyandu, kepala keluarga dan di poliklnik gigi
anak sekolah. puskesmas, bisa dilakukan
e. Sumber Daya Manusia dengan menutup pintu
Melakukan program yang menjadi lalulalang
pelatihan tenaga kesehatan petugas yang lainnya
dengan sasaran dokter gigi, sehingga pegawai yang
perawat gigi, petugas loket, lainnya tidak lewat ke
petugas apotik dan pegawai ruang pelayanan. Membuat
lainnya, yang betujuan untuk sekat antara kursi gigi yang
meningkatkan keterampilan satu dengan kursi gigi yang
petugas dalam berkomunikasi lainnya dengan
dengan pasien. menggunakan gorden
f. Proses sehingga pasien yang satu
1. Mengajukan permohonan dengan pasien yang lainnya
penambahan tenaga tidak dapat melihat pada
terutama untuk loket dan saat mendapatkan
apotik ke Pemerintah pelayanan sehingga pasien
Daerah melalui Dinas menjadi lebih nyaman.
Kesehatan Kabupaten. 4. Memaksimalkan tugas
2. Pengaturan pakaian, dari piket yang selama ini sudah
hari senin sampai rabu ada dan tetap melakukan
pakai baju putih untuk pemebrsihan secara umum
tenaga fungsional, hari setiap hari jumat serta
kamis pakai pakaian mengusulkan tenaga
endek, hari jumat pakaian kebersihan kepada
olah raga dan sabtu Pemerintah Daerah melalui
pakaian endek. Khusus Dinas Kesehatan
untuk dokter dan dokter Kabupaten.
gigi agar dilengkapi 5. Penampilan tempat parkir
dengan jas putih. bisa dilakukan dengan
g. Penampilan Fisik (Physical membuat tulisan atau
Evidence) papan petunjuk mengenai
1. Memperbaiki peralatan tempat parkir roda dua
yang rusak menginvetaris maupun tempat parkir roda
Jurnal Promkes Vol 1, No.1, Juli 2013: 70-83 82

empat, sehingga parkir mengenai kesehatan gigi


kendaraan menjadi lebih dan mulut, sehingga sambil
tertib dan rapi. menunggu pasien bisa
6. Ruang tunggu pasien bisa melihat poster atau
disediakan bahan bacaan membaca bahan bacaan
seperti majalah penyuluhan yang ada untuk menambah
kesehatan, leaflet atau pengetahuan masyarakat
menempelkan poster-poster tentang kesehatan.
kesehatan termasuk

DAFTAR PUSTAKA
Artini, S, dkk. 2002. Pendidikan Puskesmas. Jakarta: Departemen
Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Kesehatan RI
Buku Kedokteran, EGC Dharmmesta, B.S, Handoko,H. 2003.
Manajemen Pemasaran Analisa
Depkes RI. 1989. Penuntun Promotif- Perilaku Konsumen Edisi Pertama.
Preventiv Kesehatan Gigi dan Yogyakarta: BPFE
Mulut, Penuntun Umum Untuk
Petugas Puskesmas. Jakarta: Hurriyati, R. 2005. Bauran
Departemen Kesehatan Republik Pemasaran dan Loyalitas
Indonesia Konsumen. Bandung: CV Alfabeta

………….,1989. Pedoman Irawan, dkk.,1996. Pemasaran Prinsip


Penyelenggaraan Upaya dan Kasus. Yogyakarta: BPFE
Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut di Puskesmas. Jakarta: Kotler, P., 1997. Dasar-Dasar
Direktorat Jendral Pelayanan Pemasaran. Jakarta: Prenhalhindo
Medik Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Kotler, P., 1999. Manajemen
Pemasaran Edisi Milenium.
.................,1993. Upaya Pencegahan Jakarta: Prenhalhindo
Dalam Bidang Penyakit gigi Dan
Penuntun Penggunaan Fluoride Kotler, P., Susanto A.B., 2001.
Dalam Rangka Proteksi Spesifik Manajemen Pemasaran di
Gigi. Jakarta: Direktorat Jendral Indonesia. Buku Satu. Jakarta:
Pelayanan Medik Departemen Salemba Empat, Pearson Education
Kesehatan Republik Indonesia Asia Pte. Ltd

..................,1999. Keputusan Mentri Lovelock,C., dkk.,2001. Services


Kesehatan Republik Indonesia Marketing In Asia. Singapore:
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Prentice Hall, Perason Eucational
Fungsional Dokter dan Angka Asia Pte Ltd
Kreditnya. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI Notoatmodjo, S.,2002. Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
..................,2004. Keputusan Mentri Rineka Cipta
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 Notoatmodjo, S., 2005. Promosi
tentang Kebijakan Dasar Kesehatan Teori dan Aplikasi.
Depok: Penerbit Rineka Cipta.
I Nyoman Widastra, Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan... 83

Supriyanto S,2003. Manajemen


Payne, A., 2001. Services Marketing Pemasaran Jasa Pelayanan
Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Kesehatan. Surabaya: Administrasi
Penerbit Andi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas
Puskesmas Tabanan I,2004-2007, Kesehatan Masyarakat.
Laporan Tahunan Poliklinik Gigi
Puskesmas Tabanan I, Tabanan. Sumarwan, U.,2002. Perilaku
Konsumen, Teori dan
Saenun. 2007. Komonikasi Kesehatan Penerapannya dalam Pemasaran.
Masyarakat. Surabaya: Lab AVA Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
dan Media Informatika Kesehatan
Departemen PKIP FKM Suryadi, D.,2006. Promosi Efektif
Universitas Airlangga. Menggugah Minat dan Loyalitas
Pelanggan. Yogyakarta: Penerbit
Simamora, B.,2004. Panduan Riset Tugu.
Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Zainuddin, M. 2000. Metodologi
Penelitian. Surabaya: Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga

Вам также может понравиться