Вы находитесь на странице: 1из 13

SKENARIO 1

MenebakPenyakit
Dalam dunia kedokteran, perkembangan informasi medis dan seputar penyakit
berkembang pesat. Oleh karena itu dalam menangani pasien, seorang dokter harus
mengetahui perkembangan informasi yang ada. Langkah-langkah yang ditempuh seorang
dokter harus tepat sesuai dengan aturan dan prinsip EBM. Evidence-Based Medicine
adalah sebuah pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang sahih yang diketahui hingga kini
untuk menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi. EBM berorientasi
kepada pasien sehingga keakuratan informasi yang kita miliki sangat penting dalam
penentuan diagnosa. EBM ini dijadikan dasar dalam melakukan diagnosa dan terapi. EBM
yang digunakan untuk melakukan langkah diagnosa disebut Evidence Based Medicine
Diagnosa.
Dalam skenario kedua, seorang wanita umur 45 tahun datang ke Puskesmas
Rawat Inap dengan keluhan sesak napas. Riwayat penyakit sekarang adalah tiga hari
sebelum datang ke puskesmas, penderita merasakan demam, kepala pusing, batuk-batuk
disertai dahak, badan terasa sakit semua dan dua hari yang lalu mulai mengalami sesak
napas. Penderita tidak pernah merasa sakit seperti ini sebelumnya. Penderita bekerja di
peternakan ayam di mana banyak ternak yang mati mendadak. Pasien lalu dibawa ke
puskesmas di mana dokter A sedang bertugas. Dokter A melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Karena sarana di puskesmas tidak lengkap, maka dokter A merujuk
pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang di laboraturium rumah sakit. Pasien
merasa keberatan untuk melakukan pemeriksaan laboraturium ataupun dirujuk ke rumah
sakit, maka pasien datang ke praktek swasta dokter B. Dokter B melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik dan langsung menentukan sendiri diagnosa dan obatnya.
Pertanyaan:
Bagaimana pendapat saudara, apakah langkah-langkah yang ditempuh dokter A
dan B dalam menegakkan diagnosa sudah menerapkan prinsip-prinsip EBM diagnosa?
Berikan alasan saudara.
DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA
Seven Jumps
Langkah 1

(Klarifikasi istilah/terminologi asing(yang tidak di mengerti)

1. Sahih
: Sesuatu yang sesuia dengan aturan.
2. OBGYNS
: Poliklinik dokter spesialis kandungan dan masalah reproduksi wanita.
3. Diagnosa
: Penetapan penyakit atau masalah yang diderita oleh pasien dengan melakukan
pemeriksaan atau anamnesis.
4. EBM
: Asuhan kebidanan yang diberikan berdasarkan pada bukti-bukti ilmiah.
5. Pemeriksaan Penujang
: Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnose.
6. Rujuk
: proses yang dilakukan untuk memberikan pelayanan ke RS atau ke tenaga
kesehatan lainnya yang disebabkan karena sarana yang tidak lengkap atau
tindakkan yang bukan menjadi wewenang.
7. Anamnesis
: Pengambilan data yang dilakukan dengan wawancara kepada pasien itu sendiri
(auto) atau kepada keluarga (allo) jika pasien dalam keadaan tidak sadar atau
pasiennya bayi.
Langkah 2
( menentukan masalah )

1.Kenapa ibu hamil 3 hari merasakan demam,pusing,batuk berdahak,badan terasa sakit ?


2.apa kaitannya ternak banyak yang mati di tempat kerja ibu tersebut dengan kondisi
kehamilan ibu?
3.Bagaimana prinsip EBM ?
4.Kenapa perlu dilakukan rujukan ?
5.knapa harus dilakukan pemeriksaan laboratorium ?
6.apakah yang menyebabkan ayam dipertenakan ibu banyak yang mati mendadak?
7. Kenapa EBM dijadikan dasar dalam melakukan diagnosa ?
Langkah 3
( Curah Pendapatan kemungkinan hipotesis atau penjelasan )

1.Kemungkinan sistem imun ibu menurun sehingga dengan mudah tubuh ibu dapat
terserang virus atau penyakit.
2.Karena vrirus yang terdapat dipertenakan tersebut yang akan menyebabkan
terganggunya perkembagan kehamilan ibu tersebut. Yang akan nantinya
mempengaruhi kesehatan Ibu.
3. Bahwa kita harus memperlakukan tindakkan atau diagnosa dengan adanya bukti ilmiah
Prinsip-prinsip EBM
1. EBM harus mendukung fungsi pengambilan keputusan darihubungan pasien-
dokter.
2. EBM harus memungkinkan pengiriman terbaik yang tersediaperawatan
pasien dan mempertimbangkan kondisi individu pasiendan prioritas.
3. Studi dampak keuangan harus dipisahkan dan termasuksemua biaya untuk
perawatan dan pengobatan.
EBM harus ditinjau secara teratur dalam terang berkembang bukti, dibagi dengan
dokter dan pasien secara bersamaan, dan berkembang dengan cara yang melindungi
obat pribadi.
4 .Karena sarana yang terapat di puskesmas tidak lengkap dank arena tindakan yang
harus diberikan bukan wewenang dari bidan.
5. Agar menetapkan diagnosa buktinya lebih akurat, karena pemeriksaan fisik saja tidak
cukup.
6. Kondisi kandang yang tidak bersih sehingga menyebabkan tumbuhnya virus dan
bakteri.
7. karena EBM adalah pendekatan medik yg didasarkan pada bukti –bukti ilmiah untuk
kepentingan pelayanan kesehatan .Bukti –bukti ilmiah didapatkan dari hasil
pemeriksaan yg dapat menunjang kepastian dalam mendiagnosa .

Langkah 4

( Menyusun Penjelasan Menjadi Solusi Sementara )

 Kemungkinan ibu terserang virus flu burung, yang ditandai dengan banyaknya
ternak ayam yang mati mendadak di tempat kerja ibu tersebut, kemungkinan
matinya hewan ternak disebabkan kodisi kandang yang tidak bersih dan
menyebabkan tumbuhnya virus dan bakteri.
 Ketika sistem imun ibu menurun maka ibu akan lebih mudah terserang virus yang
nantinya kan mengganggu kepada kondisi ksehatan ibu saat hamil, itu sebabnya
ibu mengalami demam dan sakit yang lainnya, padahal sebelumnya ibu tidak
merasakan hal demikian.
 Untuk memastikan bagaimana kondisi ibu, maka perlu dilakukan pemeriksaan yang
sesuai dengan prinsip EBM. Dimana hasil pemeriksaan dapat menjadi bukti dalam
mendiagnosa keadaan ibu.
 Ketika melakukan proses pemeriksaan dan didapat bahwa peralatan yang tidak
lengkap atau tindakan yang dilakuakn bukan wewenang maka perlu dilakukan
rujukan.
Mendiagnosa

pemeriksaan

Pemeriksaan Diagnostik Penegertian

Pemeriksaan Pemeriksaan Penunjang


pemeiksaan
Specimen/Laboratorium

Urine USG

RONTGEN

Darah
PAP SMEAR

MAMMOGRAFI

pengertian
Feses
ENDOSKOPI
Persiapan
Pelaksanaan
KOLONOSKOPI

Tujuan dan
Spitum Indkasi
CT SCANN

EEG

Sekret
Vagina
EKG
Langkah 5
(menetapkan tujuan pembelajaran)

1.menjelaskan pengertian pemeriksaan diagnostik


2.menjelaskan jenis –jenis persiapkan diagnostik
3.menjelaskan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik
4. menjelaskan tujuan pemeriksaan diagnostik
5. menjelaskan indikasi pemeriksaan diagnostik

Langkah 6

(mengumpulkan informasi dan belajar mandiri )

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pengertian

Diagnostik keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan potensial dimana


berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat mampu dan mempunyai
kewenangan standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan yang berlaku di
Indonesia ( Gordon,1976 dalam nursalam, 2004;59 )

Persiapan Pemeriksaan Diagnostik


Hasil suatu pemeriksan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa,
memantau perjalanan penyakit serta menentukan pragnosa, karena itu perlu diketahui
factor ysng mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium (Ambarwati,2010)
Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :

A. Pra instrumentasi
Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :

1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir


Pengisian formulir dilakukan secara lengkap, hal ini penting untuk tertukarnya hasil
ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat
pengobatan khusus dan jangka panjang.

2. Persiapan Penderita
a) Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira- kira 800 kalori akan mengakibatkan
peningkatan volume plasma.
b). Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematology
misalnya : asam folat, vit B12 dll.
c). Waktu Pengambilan
Bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari terutama pada
pasien rawat inap.
d). Posisi Pengambilan
Posis berbaring kemudian berdiri dapat mengurangi volume plasma 10%.

B. Interpretasi Data
Menentukan aspek positif klien
Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan, perawat kemudian menyimpulkan
bahwa klien memiliki aspek positif tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan atau
membantu memecahkan masalah klien yang dihadapi.

Menentukan masalah klien


Jika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klien tersebut mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.

Menentukan masalah klien yang pernah dialami


Perawat dapat menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien tidak mampu untuk
melawan infeksi tersebut.

Menentukan keputusan
Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang ditemukan.
Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu peningkatan status dan fungsi
kesehatan

Masalah yang akan muncul


Mengumpulkan data yang lengkap untuk lebih mengidentifikasi masalah- masalah
yang akan muncul.

Masalah kalaboratif
Berkonsuktasi dengan tenaga kesehatan lain professional yang kompeten dan
berkalaborasi untuk penyelesaian masalah tersebut.

C. Validasi Data
Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan dilakukan bersama
klien, keluarga dan masyarakat. Validasi dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan
dan pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga tentang kejelasan interpretasi
data.
( Iyer, taptid dan Bernochi – Losey dalam nursalam, 2004 ; 66 )

Diagnosis keperawatan dapat dibedakan menjadi 5 kategori ( Caipe, 2000 dalam


nurasalam, 2004 ; 69 ) :
1. Aktual
Menjelaskan masalah yang sedang terjadi saat ini dan harus sesuai dengan data-
data klinik yang diperoleh.
Diagnosis keperawatan yang dapat ditegakan adalah kekurangan volume cairan
ubuh berhubungan denag kehilangan cairan secara abnormal( Taylor, lilis dan
Lemore, 1988 ; 283 dalam nursalam 2004; 69).

2. Risiko
Menjelaskan malasah kesehatan yang akan terjadi maka tidak dilakukan intervensi
keperawatan ( Keliat, 1990 dalam nursalam 2004 ; 69 )

3. Potensial
Data tambahan digunakan untuk memastikan masalah keperawatan yang
potensial. Perawat dituntut untuk berfikir lebih kritis dalam mengumpulkan data yang
menunjang gangguan konsep diri.
4. Sejahtera
Keputusan klinis tentang status kesehatan klien, keluarga, atau masyarakat dalam
transisi dan tingkat sejahtera tertentu ke tingkat sejahtera yang lebih tinggi.

5. Sindrom
Diagnosis yang terdiri beberapa diagnosis keperawatan actual dan risiko tinggi
yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian.

Persiapan Pemeriksaan Laboratorium/spesimen

1. DARAH
Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau
specimen darah. Antara lain :

Darah Rutin :
o Hemoglobin/HB
Untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjal
o Hematokrit/HT
Mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah
o Trombosit
Mendeteksi adanya trombositopenia dan trombositosis

Darah Kimia :

o SGPT ( serum glumatik piruvik transaminase )


Pemeriksaan SGPT digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler.
Cara : - ambil darah + 5- 10 ml dari vena
- masukan pada tabung
- hindari hemolisis
- berikan label dan tanggal

o Albumin
Pemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis
oleh hepar, yang bertujuan untuk menentukan adanya gangguan hepar seperti luka bakar
, gangguan ginjal.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan pada tabung
- berikan label dan tanggal

o Asam Urat
Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka bakar
dan kehamilan.
Cara : - ambil darah + 5-7ml dari vena
- masukan pada tabung
- berikan label dan tanggal

o Bilirubin
Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin.
Bilirubin direct dilakukan untuk mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh batu/ neoplasma,
hepatitis.
Bilirubin indirect dilakukan untuk mendeteksi adanaya anemia, malaria.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan pada tabung
- hindari hemolisis
- berikan label dan tanggal

o Ekstrogen
Pemeriksaan ekstrogen dilakukan untuk mendeteksi disfungsi ovarium, gejala
menopause dan pasca menopause.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan pada tabung

o Gas Darah Arteri


Pemeriksaan gas darah arteri dilakukan untuk mendeteksi gangguan keseimbangan
asam basa yang disebabkan oleh gangguan respiratorik/ gangguan metabolic.
Cara : - ambil darah + 1-5ml dari arteri, dengan spuit dan jarum berisikan hepain.
- berikan label dan tanggal

o Gula Darah Puasa


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanaya diabetes.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan ke dalam tabung
- puaskan makan dan minum 12 jam sebelum pemeriksaan

o Gula Darah Postprandial


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes, pemeriksaan dilakukan
setelah makan.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena 2 jam setelah makan pagi/siang.
- masukan ke dalam tabung

o Gonadotropin Korionik Manusia ( HCG )


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kehamilan.
Cara : - ambil darah + 5-10ml dari vena
- masukan ke dalam tabung
- berikan label dan tanggal

2. URINE

a. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau


specimen urine. Antara lain :
o Asam urat
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi berbagai kelainan pada penyakit
ginjal, eklampsia, keracunan timah hitam dan leukemia.
Cara : - tampung urine 24 jam dan masukan ke dalam botol/ tabung
- berikan label dan tanggal pengambilan

o Bilirubin
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit obstruktif saluran empedu,
penyakit hepar dan kanker hepar.
Cara : - gunakan ictotet atau tablet bili-labstex untuk pemeriksaan bilirubiuria.
- tetskan urine +5 tetes pada tempat pemeriksaan asbestos- cellulose.
- masukan tablet dan tambahan 2 tetes air
- hasil positif jika warna biru/ ungu
- hasil negative jika warna merah
o Human Chorionic Gonadotropin ( HCG )
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kehamilan
Cara : - anjurkan puasa 8-12 jam cairan
- ambil urine 60ml, kemudian lakukan pengumpulan selama 14jam.
- berikan label dan tanggal

b. Jenis urine

1. Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan seawktu- waktu bila diperlukan pemeriksaan
2. Urine pagi
Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur
3. Urine pasca prandial
Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien makan
4. Urine 24 jam : urine yang dikumpulkan selama 24 jam

Pemeriksaan lain yang menggunakan specimen urine antara lain, pemeriksaan


uriilinogen untuk menentukan kadar kerusakan hepar, penyakit hemolisis dan infeksi
berat. Pemeriksaan urinealisasi digunakan untuk menentukan berat jenis kadar
glukosa dan pemeriksaan lainnya.

3. FESES
Pemeriksaan dengan bahan feses dilakukan untuk mendeteksi adanya kuman
seperti, salmonella, shigella, escherichiacoli, staphylococcus dll.

Persiapan dan Pelaksanaan :


1. Tampung bahan dengan menggunakan spatel steril
2. Tempatkan feses dalam wadah steril dan ditutup
3. Feses jangan dicampur dengan urine
4. Jangan berikan Barium atau minyak mineral yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
5. Berikan label nama dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan

4. SPUTUM

Pemeriksaan dengan bahan secret atau sputum dilakukan untuk mendeteksi adanya
kuman.

Persiapan dan Pelaksanaan :


1. Siapkan wadah dalam keadaan steril
2. Dapatkan sputum pada pagi hari sebelum makan
3. Anjurkan pasien untuk batuk agar mengeluarkan sputum
4. Pertahankan wadah dalam keadaan tertutup
5. Bila kultur untuk pemeriksaan BTA ( Bakteri Tahan Asam ) ikut instruksi yang ada pada
botol penampung. Biasanya diperlukan 5-10 cc sputum yang dilakukan selama 3 hari
berturut turut.

5. SEKRET VAGINA

Pemeriksaan yang digunakanuntukmendeteksiadanyakankerserviksatauselprakanker.


Persiapan dan Pelaksanaan :
1. Pasien terbaring terlentang kedua lutut ditekuk pada kursi obstetric (posisi litotomi)
2. Masukan speculum steril dengan hati-hati dan speculum
3. Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi
melingkar ke kanan diamkan beberapa saat untuk penyerapan
4. Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi
melingkar ke kanan diamkan beberapa saat untuk penyerapan

Persiapan Pemeriksaan Diagnostik

1. Ultrasonografi ( USG )

USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan di atas permukaan kulit/
di rongga tubuh menghasilkan suatu ultrasound di dalam jaringan. Pemeriksaan ini
digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh, untuk mendeteksi berbagai kelainan
pada abdomen, otak, jantung dan ginjal.

Persiapan dan Pelaksanaan :


1. Lakukan informed consent
2. Anjurkan pasien untuk berpuasa makan dan minum 8-12 jam sebelum pemeriksaan
USG aorta abdomen, kantung empedu, hepar, limpa dan pancreas.
3. Oleskan Jelly konduktif pada permukaan kulit yang akan dilakukan USG
4. Transduser dipegang dengan tangan dan gerakan ke depan dan ke belakang diatas
permukaan kulit.
5. Lakukan antara 10-30 menit
6. Premedikasi jarang dilakukan, hanya bila pasien dalam keadaan gelisah
7. Pasien tidak boleh merokok sebelum pemeriksaan untuk mencegah masuknya
udara.
8. Pada pemeriksan obstruktif ( Trimester pertama & kedua ) pelvis dan ginjal pasien
ketiga, pemeriksaan dilakukan pada saat kandung kemih kosong.
9. Bila pemeriksaan pada jantungn anjurkan untuk bernafas secara perlahan- lahan
10. Bila pemeriksaan pada otak, lepaskan semua perhiasan dari leher dan jepit rambut
dari kepala.

2. RONTGEN

Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang memanfaatkan


peran sinar x untuk melakukan skrining dan mendeteksi kelainan pada berbagai organ
diantaranya jantung, abdomen, ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorokan dan
rangka.

Persiapan dan Pelaksanaan :


1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan makanan / cairan
3 Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA ( Posterior Anterior) dapat dilakukan
dengan posisi berdiri dan PA lateral dapat juga dilakukan.
4. Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada wakru pengambilan foto
sinar x.
5. Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan untuk mengevaluasi ukuran
dan bentuk jantung.
6. Pada abdomen, baju harus dilepaskan dan gunakan baju kain, pasien tidur terlentang
dengan tangan menjauh dari tubuh serta testis harus dilindungi.
7. Pada tengkorak, penjepit rambut, kacamata dan gigi palsu harus dlepaskan sebelum
pelaksanaan foto.
8. Pada rangka, bila dicurigai terdapat fraktur maka anjurkan puasa dan immobilisasi
pada daerah fraktur.

3. PAP SMEAR ( Papanicolaou Smear )

Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang digunakan untuk mendeteksi


adanya kanker serviks atau sel prakanker, mengkaji efek pemberian hormon seks serta
mengkaji respons terhadap kemoterapi dan radiasi.

Persiapan dan pelaksanaan :


1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan makanan dan cairan
3. Anjurkan pasien untuk tidak melakukan irigasi vagina ( pembersihan vagina dengan
zat lain ) memasukan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-
kurangnya 24 jam
4. Spekulum yang sudah dilumasi dengan air dengan air megalir dimasukan ke vagina .
5. Pap stick digunakan untuk mengusap serviks kemudian pindahkan ke kaca mikroskop
dan dibenamkan ke dalam cairan fiksasi.
6. Berikan label nama dan tanggal pemeriksaan

4. MAMMOGRAFI

Merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang dilakukan pada bagian


payudara untuk mendeteksi adanya kista / tumor dan menilai payudara secara
periodik.

Persiapan dan Pelaksanaan :


1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan cairan dan makanan
3. Baju dilepas sampai pinggang dan perhiasan pada leher
4. Gunakan pakaian kertas / gaun bagian depan terbuka
5. Anjurkan pasien untuk duduk dan letakan payudara satu per satu diatas meja kaset
sinar x.
6. Lalu lakukan pemeriksaan

5. ENDOSKOPI

Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran cerna untuk mendeteksi adanya


kelainan pada saluran cerna.

Contoh : varises, esophagus, neoplasma, peptic ulcer


6. KOLONOSKOPI

Pemeriksaan dilakukan pada saluran colon dan sigmoid untuk mendeteksi adanya
kelainan pada saluran colon.

Contoh : varises, hemoroid, neoplasma dll

7. CT. Scaning

Pemeriksaan spesifik/khusus untuk melihat organ yang lebih dalam dan terlokalisir
serta khusus.

Contoh : organ dalam tengkorak dan organ dalam abdomeN.

8. EEG

Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada otak ( melihat kelainan
pada gel. Otak )

Indikasi : epilepsy, trauma capitis


Dengan memasangkan elektroda pada bagian kepal klien.

9. EKG

Pemeriksaan dilakukan untuk melihat system hantaran/konduksi dari jantung


indikasi : MCI, Angna fektoris, gagal jantung
LAPORAN TUGAS

SKENARIO 1

METODE SEVEN JUMP

OLEH :

KELOMPOK 1

 ANISA YUSTIKA
 DINDA ANDANI
 HELDIA NANINSYAH
 NABILA ZHAFIRAH
 NURUL HAFISZA
 RISKA YUNIAR SUNDARI
 STEVANI DWI INDRA PERMATA

TINGKAT : 1.A

DOSEN PEMBIMBING :
ARNETI S.SiT, M.Keb

PRODI D III KEBIDANAN BUKITTINGGI


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2017

Вам также может понравиться