Вы находитесь на странице: 1из 30

c.

Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 – Metode)


Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah MPKP. Nilai-nilai
profesional yang diterapkan pada MPKP di Ruang Kenanga adalah:
1) Pendekatan Manajemen (management approach)
a) Perencanaan
(1)Visi ruangan
Memberikan asuhan keperawatan yang prima dan profesional
(2)Misi ruangan
(a) Meningkatkan asuhan keperawatan yang bertanggung jawab dan
bertanggung gugat
(b) Meningkatkan sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas
yang terencana
(c) Menjadi tempat pendidikan dan penelitian keperawatan yang
berkualitas
(d) Memberikan asuhan keperawatan yang berbazis pada standar asuhan
keperawatan professional
(e) Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standart pelayanan
keperawatan
(3)Pembuatan rencana harian
 Wawancara: menurut kepala ruangan di ruangan sudah terdapat
rencana tahunan, bulanan dan harian yang disusun dalam laporan
program kerja yang disusun oleh kepala ruang.
 Analisis: pelaksanaan pembuatan rencana harian oleh kepala ruang
belum dilakukan
(4)SOP (Standar Operasional Prosedur)

Distribusi SOP (Standar Operasional Prosedur Kebijakan)


di Ruang Kenanga RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2016
NO PROTAP
1. SOP penundaan pelayanan dan pengobatan
2. SOP mengatasi hambatan dalam pelayanan
3. SOP rencana pemulangan pasien
4. SOP pelayanan ambulan
5. SOP identifikasi pasien
6. SOP transfer internal dan eksternal rumah sakit
7. SOP persetujuan tindakan medis
8. SOP penolakan resusitasi
9. SOP pasien restrain
10. SOP manajemen nyeri
11. SOP pasien terminal
12. SOP pencegahan dan pengendalian infeksi
13. SOP kebersihan tangan
14. SOP alat pelindung diri
15. SOP kejadian luar biasa
16. SOP pelayanan bedah
17. SOP pelayanan anastesi dan sedasi
18. SOP askep
19. SOP kepala ruang
20. SOP orientasi pasien baru
21. SOP bimbingan mahasiswa
22. SOP uraian perawat pelaksana
23. SOP overan
24. SOP orientasi pasien baru
25. SOP vital sign
26. SOP isolasi
27. SOP monitoring infus
28. SOP laboratorium
29. SOP APAR
30. SOP linen ruangan
31. SOP skreening ICU/ICCU
32. SOP pendaftaran pasien
33. SOP komunikasi efektif
34. SOP keselamatan pasien
35. SOP risiko jatuh
36. SOP pencampuran sediaan injeksi
37. SOP pelayan pasien
38. SOP mutu keselamatan kinerja
39. SOP pasien menjelang akhir hayat
40. SOP kemoterapi
Distribusi SOP (Standar Operasional Prosedur Tindakan)
di Ruang Kenanga RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2016
1 SOP kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun
2 SOP kebersihan tangan dengan antiseptic berbasis alkohol
3 SOP desinfeksi
4 SOP desinfektan chlorine
5 SOP pembuatan larutan lysol atau creoline
6 SOP pembuatan larutan sabun
7 SOP pembuatan larutan savlon
8 SOP pembuatan larutan PK
9 SOP pemakaian cairan first aid
10 SOP membersihkan dan mensterilkan sarung tangan (handschoen)
11 SOP pemasangan EKG 12 lead
12 SOP penggunaan nebulizer
13 SOP penghisapan lendir atau suction
14 SOP infus pump
15 SOP monioring infus
16 SOP memasang infus dan memberikan cairan infus
17 SOP prosedur pemberian terapi titrasi
18 SOP pemberian terapi dengan syringe pump
19 SOP penggunaan defibrilator (DC Shock)
20 SOP pembuatan jadwal dinas
21 SOP penunjukan perawat pengganti
22 SOP pengoprasian infant warmer
23 SOP timbang terima operan
24 SOP sterilisasi alat medis dengan sterilisator rebus
25 SOP penggunaan trial lens atau optotip
26 SOP penggunaan lampu tindakan
27 SOP ketentuan rapat berkala bidang keperawatan
28 SOP penggunaan tonometri
29 SOP perawatan dental unit
30 SOP hak serta kewajiban perawat dan bidan
31 SOP kebijakan rotasi atau mutasi perawat
32 SOP penggunaan sterilisasi memert
33 SOP sterilisasi alat medis auto claven (kering)
34 SOP orientasi perawat baru
35 SOP pembuatan larutan klorin 0,5%
36 SOP penyelesaian masalah etik keperawatan
37 SOP sistem pendelegasian tugas
38 SOP tata laksana pergantian jaga shift
39 SOP pengiriman pasien yang akan dilakukan pemeriksaan rongent
40 SOP sistem penugasan tenaga perawat
41 SOP pre dan post conference di pelayanan rawat jalan
42 SOP perawatan pasien meninggal di ruangan /instalasi
43 SOP konsul pasien gawat atau urgensi
44 SOP uraian tugas kepala ruang
45 SOP uraian tugas perawat pelaksana di rawat inap
46 SOP pramu ruang
47 SOP uraian tugas pramu ruang
48 SOP bimbingan mahasiswa
49 SOP uraian tugas perawat pelaksana di instalasi gawat darutrat
50 SOP uraian tugas perawat pelaksana di unit hemodialisa
51 SOP uraian tugas perawat pelaksana di rawat jalan
52 SOP uraian tugas perawat pelaksana di ruang bersalin
53 SOP menerima pasien baru di ruang rawat
54 SOP pelayanan pasien yang seragam
55 SOP mengukur tanda-tanda vital
56 SOP mengukur suhu
57 SOP menghitung denyut nadi
58 SOP menimbang berat badan pasien dewasa
59 SOP menimbang berat badan pasien pada bayi
Tabel 2.13
Distribusi SOP (Standar Operasional ProsedurPelayanan)
di Ruang Kenanga RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2016
1 SOP identifikasipasien yang menjalasitindakanoperasi
2 SOPidentifikasipasienpadaprosedurpengambilandanpemberianpro
duk/komponendarah
3 SOPidentifikasiibumelahirkan
4 SOPidentifikasipadabayibarulahiratauneonatus
5 SOPidentifikasipadapasiendengannama yang sama di
ruangrawatinap
6 SOPidentifikasipadapasien yang identitasnyatidakdiketahui
7 SOPidentifikasipasiendengangangguanjiwa
8 SOPpelepasangelangpengenal
9 SOPindentifikasipasienrawatjalan
10 SOPpelaporankejadiankesalahanidentifikasipasien
11 SOPidentifikasipasiensebelummengambildarahatauspesimen lain
12 SOPidentifikasipasiensebelumpemberianobat
13 SOPidentifikasipasiensebelumtindakan
14 SOPidentifikasipasiensebelumpemberiandarah
15 SOPpemasangangelangidentitaspasien
16 SOPpemasanganstikerriwayatalergipadagelangidentitaspasien
17 SOPpemasanganstiker DNR
18 SOPpemasanganstiker DNR padagelangidentitaspasien
19 SOPpemasaanganstikerresikojatuhpadabgelangidentitaspasien
20 SOP monitoring emergency stock
21 SOPpenyerahanobat yang harusdiwaspadai
22 SOPpencegahanpasienresikojatuh
23 SOP lima momencucitangan
24 SOPpembuangansampahinfeksius non tajam
25 SOPpembuangansampahinfeksiusbendatajam
26 SOPpembuangansampahinfeksius
27 SOPetikabatuk
28 SOPpenangananpasien di ruangisolasi
29 SOPpenggantian linen ruangan
30 SOPpenyuntikkan yang aman
31 SOPpencuciankorden
32 SOPperawatan NGT
33 SOPtirah baring
34 SOPperawatanlukainfus dressing infus (form phlebitis)
35 SOPmanajemenpenanganan decubitus
36 SOP oral hygiene
37 SOPperawatancateter
38 SOP bundles pencegahan ISK (infeksisalurankemih)
39 SOP bundles pencegahankejadian phlebitis
40 SOP bundles pencegahan VAP (ventilator associates pneumonia)
41 SOPpencegahaninfekssidaerahinfeksi
42 SOPkomunikasimelaluiteleponantarpemberipelayanan
43 SOPetikakomunikasimelaluitelepon
44 SOPpendidikankeamanandanefektifitaspenggunaanalatmedis
45 SOP assessment
kebutuhanperencanaandanpendidikanpasiendankeluarga
46 SOPpemberianedukasidanverifikasi
47 SOPpemberianedukasikolaboratif

Distribusi SOP (Standar Operasional ProsedurHakPAsiendanKeluarga)


di Ruang Kenanga RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2016
1 SOP general consent
2 SOP informed consent
3 SOP second opinion
4 SOPakseskeruangperawatananak
5 SOPakseskeruangkhusus
6 SOP do not resuscitate (DNR)
7 SOPkebutuhanprivasi
8 SOPpelayanankerohanian
9 SOPkomunikasimelaluiteleponantarpemberipelayanan
10 SOPpelayananpasientahap terminal
11 SOPperlindunganhartamilikpasien
12 SOPperlindunganperahasiaaninformasipasien
13 SOPpemilihan DPJP
14 SOPpasiencuti
15 SOPpelayananpasienakhirhayat

(5)Standar Asuhan Keperawatan


Di Ruang Kenanga RSUD Tugurejo Semarang dalam pemberian asuhan
keperawatan mengacu pada SAK yang sudah ada. SAK di Ruang
Kenanga mengacu pada 10 besar penyakit yang tercantum pada Tabel
2.8 berikut ini:

Distribusi SAK (Standar Asuhan Keperawatan)


di Ruang Kenanga RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2016
No SAK
1 SAK appendisitis
2 SAK haemoroid
3 SAK BPH
4 SAK ca mamae
5 SAK hernia
6 SAK tonsilitis
7 SAK fraktur
8 SAK katarak
9 SAK SNNT
10 SAK cidera serebrovaskuler

Sumber: data laporan bulanan register ruang Kenanga RSUD Tugurejo


Semarang per Oktober 2017
(6)Standar kinerja

Standar kinerja terdiri dari VII standar dilaksanakan untuk mengawasi


kinerja perawat dalam memberikan asuhan kepada pasien, bentuk standar
kinerja yang belum terlaksana adalah adanya riset keperawatan.
Observasi:
Ruang Kenanga memiliki 10 SAK yang berdasarkan pada data per bulan
Oktober 2017. SAK telah sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang
meliputi 5 standar yaitu standar I pengkajian, standar II diagnosa
keperawatan, standar III Rencana keperawatan, standar IV implementasi
keperawatan dan standar V evaluasi keperawatan. Aplikasi asuhan
keperawatan diruang kenanga sudah mengacu dengan SAK yang ada
tersebut, SAK ini dibuat oleh KSK yang dipilih dari 10 kasus dimana
merupakan total kasus yang ada di semua bangsal bedah di RSUD Tugurejo.
Kuesioner:
 100% perawat di Ruang Kenanga “selalu” menjalankan tugas sesuai
dengan visi dan misi rumah sakit dan ruangan.
 77,78% perawat “selalu” melaksanakan asuhan keperawatan dengan
pedoman standar asuhan keperawatan (SAK).
 22,22% perawat “sering” melakukan asuhan keperawatan dengan
pedoman standar asuhan keperawatan (SAK).
 55,55% perawat “selalu” melaksanakan prosedur keperawatan dengan
berpedoman pada SOP (Standar Operasional Prosedur)
 44,45% perawat “sering” melaksanakan prosedur keperawatan dengan
berpedoman pada SOP (Standar Operasional Prosedur)
 77,78% perawat “selalu” berusaha konsisten dalam bekerja dengan
mengikuti standar kinerja di rumah sakit.
 22,22% perawat “sering” berusaha konsisten dalam bekerja dengan
mengikuti standar kinerja di rumah sakit.
b) Pengorganisasian
1) Struktur organisasi
Observasi:

Kuesioner: 100% perawat memahami struktur organisasi yang ada di ruangan .


2) Pengorganisasian perawatan klien
Wawancara: menurut kepala ruang didapatkan data bahwa metode penguasaan
yang dilakukan menggunakan metode tim dengan membentuk dalam satu
ruangan satu tim.
Observasi : hasil pengamatan terdapat dua tim yang dibuat sesuai tugas sehari-
hari. Pembagian tanggung jawab terhadap pasien dilakukan berdasarkan kamar,
perawat pelaksana bertanggung jawab kepada ketua tim dan pada struktur
organisasi di ruangan sudah menunjukkan metode tim.
Kuesioner : 66,67% perawat memahami struktur organisasi yang ada di ruangan.
3) Uraian tugas
Kuesioner:
 66,67% perawat “selalu” bekerja sesuai dengan uraian tugas yang ditentukan
oleh ruangan.
 33,33% perawat “sering” bekerja sesuai dengan uraian tugas yang ditentukan
oleh ruangan.
Observasi:
 Tanggung jawab anggota tim di Ruang Kenanga:
a) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung
jawabnya.
b) Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c) Memberikan laporan berupa log book harian
 Tanggung jawab ketua tim di Ruang Kenanga:
No. Aspek yang dinilai Dilakukan
Ya Tidak
I. ASPEK MANAJEMEN
A. Perencanaan
1. PP / Katim memiliki rencana harian √
2. PP / Katim memiliki rencana bulanan √
B. Pengorganisasian
1. PP / Katim memiliki jadwal dinas untuk timnya √
2. PP / Katim memiliki daftar pasien yang dikelola timnya √
3. PP / Katim menetapkan PA yang bertanggung jawab pada √
pasien setaip shift
C. Pengarahan
1. Perawat memimpin pre conference √
2. Perawat memimpin post conference √
3. PP / Katim memberi motivasi dan dukungan kepada PA √
dalam melaksanakan tugasnya
4. PP / Katim menjadi role model bagi PA √
5. PP / Katim melibatkan PA dalam pengambilan keputusan √
6. PP / Katim mendelegasikan tugas kepada perawat yang √
memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
7. PP / Katim mengevaluasi tugas yang telah didelegasikan √
kepada PA
8. PP / Katim memiliki jadwal supervisi untuk stafnya √
9. PP / Katim melaksanakan supervisi sesuai dengan kaidah
supervisi
10. PP / Katim menyampaikan hasil supervisi kepada PA √
11. PP / Katim memberikan umpan balik terhadap hasil √
supervisi kepada PA
D. Pengendalian
1. PP / Katim memonitor pelaksanaan dokumentasi pada √
catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh PA
2. PP/ Katim menyebarkan angket kepuasan pasien/keluarga √
II. ASPEK COMPENSATORY REWARD
1. PP / Katim melakukan penilaian kinerja perawat √
pelaksana sesuai jadwal
2. PP / Katim mendokumentasikan hasil penilaian kinerja √
perawat PA
III. ASPEK PROFESSIONAL RELATIONSHIP
1. PP / Katim mengikuti kegiatan case conference √
2. PP / Katim mengikuti studi kasus ronde keperawatan dan √
jornal reading yang dilaksanakan oleh kepala ruang
3. PP / Katim melaksanakan cinical pathway √
4. PP / Katim membimbing mahasiswa yang sedang praktek √
keperawatan di unit kerja dan bekerjasama dengan CI dan
HN
5. PP / Katim melakukan kolaborasi dengan dokter dalam hal √
perkembangan kesehatan pasien, program terapi dan
evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan pada
pasien
6. PP / Katim mengikuti visite dokter √
IV. ASPEK ASUHAN KEPERAWATAN
A. Persiapan
1. Mengkaji data subjektif dan objektif pasien/keluarga √
2. Merumuskan masalah keperawatan pasien/keluarga √
3. Merencanakan tindakan keperawatan untuk pasien √
4. Merencanakan tindakan keperawatan untuk keluarga √
B. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam √
2. Melakukan evaluasi/validasi masalah pasien/keluarga √
3. Membuat kontrak dengan pasien/keluarga √
4. Mendiskusikan tentang masalah yang terjadi √
5. Mendiskusikan cara-cara mengatasi masalah √
6. Melatih pasien/keluarga cara mengatasi masalah √
7. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien/keluarga √
8. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik √
9. Mengevaluasi respon subjektif pasien/keluarga √
10. Mengevaluasi respon objektif pasien/keluarga √
11. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya dengan √
pasien/keluarga
12. Melakukan pertemuan dengan pasien dan keluarga √
minimal setiap dua hari untuk membahas kondisi pasien
13. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan √
keluarga
14. Membuat perencanaan pasien pulang dan menyiapkan √
kelengkapan pasien pulang
C. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
1. Mendokumentasikan data hasil pengkajian √
2. Mendokumentasikan masalah keperawatan √
pasien/keluarga
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap √
pasien/keluarga
4. Mendokumentasikan evaluasi terhadap tindakan √
keperawatan pasien/keluarga (SOAP)
Total skor
NILAI AKHIR

 Tanggung jawab kepala ruangan


Dilakukan
No. Aspek yang dinilai
Ya Tidak
I. ASPEK MANAJEMEN
A. Perencanaan

1. Karu memiliki rencana harian √


2. Karu memiliki rencana bulanan √
3. Karu memiliki rencana tahunan √
B. Pengorganisasian
1. Karu menyusun jadwal dinas ruangan √
2. Karu memiliki daftar pasien √
C. Pengarahan
1. Karu membuka operan √
2. Karu melakukan pre conference √
3. Karu memimpin post conference √
4. Karu memberi motivasi dan dukungan kepada √
stafnya dalam melaksanakan tugasnya
5. Karu menjadi role model bagi stafnya √
6. Karu melibatkan stafnya dalam pengambilan √
keputusan
7. Karu mendelegasikan tugas kepada perawat yang √
memiliki kompetensi yang dibutuhkan.
8. Karu mengevaluasi tugas yang telah √
didelegasikan kepada staf
9. Karu memiliki jadwal supervisi untuk stafnya √
10. Karu melaksanakan supervisi sesuai dengan
kaidah supervisi
11. Karu menyampaikan hasil supervisi kepada staf √
12. Karu memberikan umpan balik terhadap hasil √
supervisi kepada staff
D. Pengendalian
1. Ruangan menjalankan dan memiliki indicator √
mutu
2. Karu melakukan audit dokumentasi asuhan √
keperawatan
3. Karu mengelola hasil angket kepuasan √
pasien/keluarga
II. ASPEK COMPENSATORY REWARD
1. Karu melakukan penilaian kinerja PP/Katim √
sesuai jadwal
2. Karu mendokumentasikan hasil penilaian kinerja √
perawat PP/katim
3. Karu memiliki program pengembangan staf √
III. ASPEK PROFESSIONAL RELATIONSHIP
1. Karu melakukan rapat keperawatan berdasarkan
jadwal yang telah ditetapkan
2. Karu memimpin kegiatan case conference √
3. Karu mengikuti visite dokter √
4. Karu melakukan Refleksi Diskusi Kasus dan √
journal reading (evidance based)
5. Karu menjalankan clinical pathway √
6. Karu merencanakan dan mengadakan rapat rutin
bulanan dengan PP
7. Karu memonitor kebersihan ruang rawat √
8. Karu mengendalikan patient safety dan infeksi √
nosokomial di ruang rawat
9. Karu membuat rekapitulasi mutu, infeksi √
nosokomial, serta SAK di ruang rawat
IV. ASPEK ASUHAN KEPERAWATAN
A. Persiapan
1. Mengkaji data subjektif dan objektif √
pasien/keluarga
2. Merumuskan masalah keperawatan √
pasien/keluarga
3. Merencanakan tindakan keperawatan untuk √
pasien
4. Merencanakan tindakan keperawatan untuk √
keluarga
B. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan √
1. Mengucapkan salam √
2. Melakukan evaluasi/validasi masalah √
pasien/keluarga
3. Membuat kontrak dengan pasien/keluarga √
4. Mendiskusikan tentang masalah yang terjadi √
5. Mendiskusikan cara-cara mengatasi masalah √
6. Melatih pasien/keluarga cara mengatasi masalah √
7. Memberikan pujian atas keberhasilan √
pasien/keluarga
8. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik √
9. Mengevaluasi respon subjektif pasien/keluarga √
10. Mengevaluasi respon objektif pasien/keluarga √
11. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya √
dengan pasien/keluarga
12. Melakukan pertemuan dengan pasien dan √
keluarga minimal setiap dua hari untuk
membahas kondisi pasien
13. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien √
dan keluarga
14. Membuat perencanaan pasien pulang dan √
menyiapkan kelengkapan pasien pulang
C. Dokumentasi Asuhan Keperawatan √
1. Mendokumentasikan data hasil pengkajian √
2. Mendokumentasikan masalah keperawatan √
pasien/keluarga
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan √
terhadap pasien/keluarga
4. Mendokumentasikan evaluasi terhadap tindakan √
keperawatan pasien/keluarga (SOAP)
Total skor

Wawancara : menurut kepala ruang setiap perawat sudah mempunyai uraian


tugas masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan.
Kuesioner : 66,67% perawat dalam bekerja telah melakukan tugas sesuai dengan
uraian tugas yang ditentukan oleh kepala ruang.
Analisis: di Ruang Kenanga, anggota tim telah membuat laporan atas segala
bentuk tindakan keperawatan dalam bentuk log book, begitu pula ketua tim yang
memiliki kewajiban untuk menyusun laporan ketua tim. Ketua tim berkewajiban
untuk mengadakan conference, namun di Ruang Kenanga, bentuk conference
dilaksanakan bersamaan dengan dilaksanakannya hand over di setiap pergantian
shift.
4) Pengaturan jadwal dinas
Pembagian shift di Ruang Kenanga dibuat berdasarkan jumlah tenaga dan
beban kerja di ruang tersebut. Jadwal dinas dibagi menjadi tiga shift yaitu pagi,
siang dan malam dengan jumlah jam rata-rata pada pagi hari 7 jam, siang 7 jam
dan malam 10 jam. Untuk jumlah perawat rata-rata dalam pembagian shift pagi
hari sebanyak 5 orang, siang 3 orang, dan malam 3 orang yang mana pembuatan
jadwal dibuat pada tanggal 20 dan dikumpulkan ke bidang keperawatan pada
tanggal 30 akhir bulan. Dalam pembuatan jadwal ada pengatuan untuk shift
siang dan malam ada penanggung jawab shift dan jika terjadi halangan pada
perawat misalkan sakit maka ada penunjukkan jaga cito sesuai yang telah diberi
tanda pada jadwal.
Kuesioner:
c) Pengarahan
(1) Motivasi
Instrumen observasi peningkatan motivasi yang diberikan oleh kepala ruang
Ruang Kenanga:
Sudah Belum
No Jenis kegiatan
dilakukan dilakukan
Model: seseorang yang perilakunya √
menjadi contoh dan panutan

Envisioner: seseorang yang dapat melihat √


dan berkomunikasi arti keperawatan
professional dan keterkaitannya dalam
praktik keperawatan

Energizer: seseorang yang selalu dinamis √


dan memberikan stimulasi kepada staf
untuk berpartisipasi terhadap program
kerja.

Investor: seseorang yang √


menginvestasikan waktu dan tenaga
dalam perkembangan profesi dan
organisasi
Supporter: seseorang yang memberikan √
dukungan emosional dan menumbuhkan
rasa percaya diri.

Standart prosedur: seseorang selalu √


berpegang pada standart yang ada dan
menolak aktifitas yang kurang atau tidak
memenuhi kriteria standar

Teacher-coach: seseorang yang √


mengajarkan kepada anda tentang
kemampuan skill interpersonal, dan
politik yang penting dalam perkembangan

Feedback giver : seseorang yang √


memberikan umpan balik, baik secara
tulus positif atau positif dalam
perkembangan

Eye-opener: seseorang yang selalu √


memberikan wawasan / pandangan yang
luas tentang situasi terbaru yang terjadi.

10 Door opener: seseorang yang selalu √


membuka diri dan memberikan
kesempatan kepada staff untuk
berkonsultasi

11 Idea bouncer: seseorang yang akan selalu √


berdiskusi dan mendengarkan pendapat
anda.

12 Problem solver: seseorang yang akan √


membantu anda dalam menggidentifikasi
dan menyelesaikan masalah
13 Karir konselor: seseorang yang membantu √
anda dalam pengembangan karier (cepat
ataupun lambat)

14 Challenger: seseorang yang mendorong √


anda untuk menghadapi perubahan /
tantangan secara kritis dan pantang
menyerah

Jumlah 11 3

Analisis :
Penerapan pemberian motivasi di ruangan sudah dilakukan. Dari hasil
observasi di atas karu sudah melakukan motivasi berupa model, envisioner,
energizer, investor, standard procedure, teacher coach, eye-opener, door
opener, idea bouner, problem solver, karir konselor, challenger. Dari 14
point hanya ada dua point yang tidak (85,71% iya) dilakukan yaitu pada
point suporter dan feedback giver. Motivasi akan menjadi masalah apabila
tiga hal tidak dapat terpenuhi. Tiga hal tersebut adalah pembagian tugas
yang kurang jelas, hambatan dalam pelaksanaan, dan kurang peghargaan.
Berdasarkan tabel dan observasi yang dilakukan, pemberian motivasi
kurang maksimal dikarenakan kurang atau tidak adanya penghargaan
(reward) berupa reinforcemen, penghargaan secara adil, peningkatan
kualitas karyawan, peningkatan harga diri dan pemberian peran.
(2) Supervisi
Wawancara : berdasarkan pengamatan yang kami lakukan diruangan, kepala
ruang sudah teratur dalam melakukan supervisi setidaknya sekali dalam sehari
secara langsung atau tidak langsng baik dari kinerja perawatan maupun dari
dokumentasi asuhan keperawatan tetapi belum terdapat formulir untuk
mendokumentasikan supervisi yang telah dilaksanakan oleh kepala ruang
terhadap perawat.
Kuesioner:
 66,67% perawat “selalu” merasa tenang karena setiap saat ada kegiatan
supervisi
 22,22% perawat “sering” merasa tenang karena setiap saat ada kegiatan
supervisi
 11,11% perawat “kadang-kadang” merasa tenang karena setiap saat ada
kegiatan supervisi
(3) Pendelegasian
Di ruang Kenanga, pendelegasian tugas dilakukan antara kepala ruang
dengan katim yang saat itu sedang bertugas, biasanya dilakukan secara
langsung dan dilakukan secara lisan. Pendelegasian kadang bisa juga
dilaksanakan secara tertulis tergantung dengan kepentingan dan situasi yang
ada dari kepala ruang. Untuk pendelegasian biasanya diberikan kepada katim
karena berdasarkan kriteria tertentu, yang menurut kepala ruang bisa
menjalankan tugas yang didelegasikan.
d) Pengendalian
(1) Indikator Mutu
Di RSUD Tugurejo sudah terdapat beberapa form pegendalian mutu dan
telah didokumentasikan. Diantaranya adalah mengenai patient safety, assesment
awal pasien masuk telah lengkap.
Wawancara: kepala ruang mengatakan bahwa evidence based practice
belum pernah diterapkan di Ruang Kenanga sehingga variasi pemilihan tindakan
keperawatan tidak lah up to date sesuai dengan berkembangnya ilmu
keperawatan.
(2) Survey Kepuasan
Kontrol terhadap kualitas layanan keperawatan di ruang Kenanga diukur
dengan kuesioner kepuasan pasien yang dilakukan secara sampling dimana dari
rumah sakit hanya satu tahun sekali dengan jumlah kuesioner 100 lembar dan
setiap ruangan hanya diambil 10 sampel dalam satu tahun.
(3) Survey Masalah Pasien
Di RSUD Tugurejo khusunya di Ruang Kenanga, alur komplain dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (sms, kotak saran, email,
website) dengan alur sebagai berikut:
2) Penghargaan karir (compensatory rewards)
a) Orientasi kerja
Terdapat SOP tersendiri untuk mengorientasi perawat baru di RSUD
Tugurejo, prosedur tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Perawat baru diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang
keperawatan
(2) Perawat baru menerima pengarahan secara individual
(a) Materi umum
 Filosofi, visi, misi RSUD Tugurejo Semarang
 Hak-hak pasien, menurut RSUD Tugurejo Semarang
 Dasar-dasar pelayanan RSUD Tugurejo Semarang
(b) Materi khusus
 Tentang prosedur-prosedur keperawatan
 Etika keperawatan
(3) Perkenalan dengan pejabat struktural atau fungsional dengan petugas di
ruang rawat.
(4) Penyerahan ke instalasi atau rawat inap yang lain untuk orientasi ruang
selama satu minggu selama satu bulan,
(5) Selesai pelaksanaan orientasi tenaga baru membuat laporan orientasi
(6) Berdasarkan hasil evaluasi/laporan tertulis, kepala ruang tempat
orientasi tenaga baru maka yang bersangkutan maka yang bersangkutan
ditempatkan sesuai kebutuhan serta ketrampilan yang bersangkutan
melalui SK Direktur.
b) Pendidikan keperawatan berkelanjutan (PKB)
c) Pengembangan jenjang karir perawat
 Penentuan PK berdasarkan 3 faktor: lama kerja, ijasah dan STR
 Kenaikan jenjang karir:
- Kenaikan Pra PK – PK 1 = 1 tahun
- Kenaikan dari PK 1 – PK 2 dan seterusnya = 2, 5 tahun
 Cara pengajuan kenaikan jenjang karir
 perawat yang bersangkutan mengajukan uji kompetensi ke bidang
keperawatan, dari bidang keperawatan memberikan mandat ke accesor
untuk melakukan uji kompentensi
 perawat yang bersangkutan mengumpulkan bukti – bukti untuk
mengikuti kenaikan janjang karir (seminar dan workshop)
 pra konsultasi untuk mennetukan metode ujian apakah akan
dilaksanakan dengan ujian tertulis atau ujian praktek
 membuat kesepakatan jadwal ujian kompetensi
 pelaksanaan ujian kompetensi
 jika lolos, perawat yang bersangkutan akan mendapatkan sertifikat
kompetensi dilakukan kredensial oleh komite keperawatan (sub
komite kredensial)
d) Hubungan profesional (professional relationship)
(1) Hubungan antara perawat
(a) Operan
Di Ruang Kenanga metode handover yang digunakan adalah
metode tradisional dimana handover dilakukan hanya di meja
perawat, menggunakan satu arah komunikasi, jika ada pengecekan ke
pasien untuk memastikan kondisi secara umum, tidak ada kontribusi
atau feedback dari pasien dan keluarga.
Berikut checklist pelaksanaan handover di Ruang Kenanga:

Dilakukan
No. Aspek yang Dinilai
Ya Tidak
Struktur
Sarana prasarana (catatan, status pasien dan √
kelompok sif timbang terima)
Dipimpin oleh NIC (Nurse in Charge)/kepala
ruang
Dilakukan pada pergantian sif malam ke pagi,
pagi ke siang dan siang ke malam
Proses
Diikuti oleh seluruh perawat yang bertugas
maupun yang akan mengganti sif
Perawat primer mengoperkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti sif
Timbang terima pertama dilakukan di nurse
station
Timbang terima kedua dilakukan di ruang
perawatan pasien
Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnosis keperawatan, intervensi yang
belum dan sudah dilakukan
Proses dilakukan secara urut √
Hasil
10 Setiap perawat mengetahui perkembangan pasien
11 Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
Jumlah 2

Nilai = 9x100 = 81,8


11
Analisis: dari checklist handover diatas, skor pada Ruang Kenanga
adalah 81,8. Hal yang tidak dalam dilakukan dalam handover adalah
ketersediaan sarana catatan khusus handover.
Wawancara: handover dicatat pada logbook yang dimiliki oleh
masing masing perawat. Buku handover sebelumnya telah ada namun
ditiadakan karena perawat menganggap bahwa mencatat di handover
tidak efisien, sehingga handover langsung menggunakan status
pasien.
Kuesioner : 100% perawat “selalu” mengetahui pekerjaannya
karena setiap dians terdapat program operan shift yang jelas.

(b) Konferensi awal (pre conference) dan konferensi akhir (post


conference)
Di ruang Kenanga pelaksanaan pre dan post conference
dilakukan saat peralihan antara shift malam ke pagi yang dipimpin
oleh kepala ruang. Karena hanya terdapat satu tim dalam satu
ruangan sehingga handover dan conference tampak menjadi satu.
Hal-hal yang disampaikan saat conference yaitu informasi yang
disampaikan saat apel yang diikuti oleh kepala ruang, hasil rapat
kepala ruangan, mengingatkan perawat dalam melakukan
dokumentasi, kebijakan-kebijakan ruangan, dan masalah-masalah
yang terjadi di ruangan. Tata cara conference dan handover di Ruang
Kenanga adalah sebagai berikut:
Waktu kegiatan : sebelum shift dimulai
Tempat : nurse station
Penanggung jawab : kepala ruang
Kegiatan :
 Kepala ruang membuka acara
 Katim memimpin handover
 Kepala ruang memberikan masukan dan tindak lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan
 Ketua tim membagi tugas untuk mengelola pasien
 Kepala ruang menutup acara tim menutup acara
 Bersalaman
Di Ruang Kenanga, bentuk pre conference direpresentasikan dengan
checklist di bawah ini:

No Tindakan Ya Tidak
A. Persiapan

1. Ruangan
2. Staff
B. Tatalaksana

1. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah


dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan
jadwal pelaksana.
2. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
3. Isi conference:
a. Rencana tiap asuhan (rencana harian)
b. Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung
jawab tim
c. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA
dalam timnya masing – masing.
d. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien
berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi
pasien yang dilaporkan oleh dinas malam
4. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi
a. Keluhan pasien
b. TTV dan kesadaran pasien
c. Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis
terbaru
d. Masalah keperawatan
e. Rencana keperawatan hari ini
f. Perubahan keadaan terapi medis
g. Rencana medis
5. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan
perawat asosiet tentang masalah yang terkait dengan
perawatan pasien yang meliputi :
a. Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti :
keterlambatan, kesalahan pemberian makan,
kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
b. Ketepatan pemberian infuse
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran
cairan
d. Ketepatan pemberian obat / injeksi √
e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
f. Ketepatan dokumentasi
6. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
7. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian,
kejujuran dan kemajuan masing–masing perawatan
asosiet. √
8. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah
yang tidak dapat diselesaikan.

JUMLAH 21 2

Keterangan :
Dilakukan : nilai 1
Tidak dilakukan : nilai 0
Nilai = total skor x 100 = 91,30
23
Bentuk post conference direpresentasikan dengan checklist di bawah ini:
No Tindakan Ya Tidak
A. Persiapan
1. Masing-masing tim menyiapkan tempat
pelaksanaan post conference.
2. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan
kegiatan post conference
B. Tatalaksana
1. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh
ketua tim
2. Ketua tim menanyakan hasil dan hambatan dari
pemberian asuhan pada masing-masing pasien
3. Perawat associate menyampaikan hasil asuhan
pada kasus yang ditangani
4. Ketua tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien
yang harus di operkan kepada perawat shift
berikutnya
5. Ketua tim memberikan reinforcement
6. Ketua tim menutup kegiatan post conference.
C. Dokumentasi

1. Ketua tim mendokumentasi hasil dari post


conference
2. Kepala ruangan menilai kemampuan ketua tim √
dalam melakukan post conference
D. Evaluasi

1. Kepala ruang mengisi format evaluasi post √


conference untuk ketua tim

JUMLAH 2

Keterangan :
Dilakukan : nilai 1
Tidak dilakukan : nilai 0
Nilai = total skor x 100 = 81,81
11
Kuesioner:
 100% perawat “selalu” mengetahui pekerjaannya sebagai perawat
pelaksana karena sebelum dinas ada pre conference dari ketua tim
untuk menjelaskan pekerjaan yang akan kita lakukan.
 100% perawat “selalu” mengetahui pekerjaannya sebagai perawat
pelaksana karena sebelum dinas ada post conference dari ketua tim
untuk menjelaskan evaluasi pekerjaan yang dilakukan.
Analisis: dari checklist diatas skor pre conference adalah 91,3 sedangkan
skor post conference adalah 81,81. Di Ruang Kenanga belum memiliki
SOP untuk pelaksanaan pre dan post conference.
(2) Hubungan antara perawat dengan dokter
(a) Kolaborasi antara katim dan dokter
Wawancara: katim merupakan yang bertanggungjawab dalam
berkolaborasi dengan dokter yang merawat pasien yang ada di
timnya. Jika katim tidak dinas/tidak di tempat, maka tanggungjawab
ini didelegasikan perawat yang merawat pasien yang bersangkutan.
(b) Instruksi dokter melalui telpon dibuatkan pedomannya
Observasi:
Dalam berkomunikasi dengan dokter melalui telpon, pedoman yang
digunakan adalah komunikasi efektif, yaitu sbb:
Etika menerima telepon:
 Ucapkan salam
 Perkenalkan diri dengan sebutkan nama dan ruang atau bagian
 Tawarkan bantuan
 Tulis baca konfirmasi (TBK), bila perlu
 Akhiri pembicaraan dengan terimakasih dan salam
Komunikasi efektif antar pemberi layanan via telepon (SBAR &
TBK):
S: situation
Apa yang terjadi dengan pasien
B : background
Hal-hal apa yang melatar belakangi kondisi klinis pasien dan
obat/tindakan yang sudah diberikan
A: assessment
Apakah problemnya
R : recommendation
Apa yang saya lakukan untuk mengatasi kondisi itu
(c) Studi kasus multidisiplin
Di RSUD Tugurejo, bentuk studi kasus multidisiplin berupa DRK
(Diskusi Refleksi Kasus). DRK merupakan suatu metode
pembelajaran dalam merefleksikan pengalaman tenaga keperawatan
yang aktual dan menarik dalam memberikan dan mengelola asuhan
keperawatan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang
mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan. DRK
dilaksanakan ketika terdapat masalah yang sulit untuk diselesaikan
sehingga dibutuhkan diskusi multidisiplin.
Kuesioner:
 55,55% perawat “selalu” merasa senang karena ada kegiatan
diskusi reflektif kasus di ruangan untuk menyelesaikan kasus
kompleks di ruangan.
 44,45% perawat “sering” merasa senang karena ada kegiatan
diskusi reflektif kasus di ruangan untuk menyelesaikan kasus
kompleks di ruangan.
(d) Rapat ruang rawat
Setiap tanggal 21, diadakan rapat internal di ruangan Kenanga.
e) Sistem pemberian asuhan pasien (patient care delivery system)
(1) Manajemen asuhan keperawatan
Formulir asuhan keperawatan yang disediakan di Ruang Kenanga adalah
sebagai berikut:
 Data sosial pasien masuk rawat inap
 Assessment kebutuhan dan perencanaan pendidikan kesehatan pasien dan
keluarga
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik
 Rencana penatalaksanaan medis
 Pengkajian discharge planning
 Monitoring haemodinamik
 Catatan perkembangan pasien terintegrasi
 Tatalaksana pencegahan risiko jatuh
 Tatalaksana dan assessment ulang nyeri
 Diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi
 Assessment awal pasien
 Catatan asuhna gizi pasien dewasa
 Rekonsiliasi obat dan daftar obat yang dipakai dari rumah
 Lembar transfer pasien
 Assessment pre operasi, pra anastesia, site marking dan safety surgery.
 Pra induksi
. Perawat primer/katim bertanggung jawab melakukan pengkajian dan
menetapkan masalah dan diagnosa keperawatan.
(2) Pendidikan kesehatan bagi keluarga
Jenis-jenis pendidikan kesehatan yang biasanya diberikan kepada pasien di
ruang Kenanga adalah pada gambar di bawah ini:

Program pendidikan kesehatan disesuaikan dengan masalah yang dialami oleh


pasien.
Wawancara :
 Pasien: pasien telah berpuasa selama lebih 10 jam sebelum operasi.
 Pasien: pasien tidak memahami akibat dari kemoterapi sehingga pasien cemas
ketika merasa mual saat setelah kemoterapi.

Вам также может понравиться

  • Bab Iii A Ebp
    Bab Iii A Ebp
    Документ7 страниц
    Bab Iii A Ebp
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Plan
    Plan
    Документ5 страниц
    Plan
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Instrumen Checklist Handover
    Instrumen Checklist Handover
    Документ1 страница
    Instrumen Checklist Handover
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Plan of Action
    Plan of Action
    Документ2 страницы
    Plan of Action
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Bab Ii B M1-M2
    Bab Ii B M1-M2
    Документ6 страниц
    Bab Ii B M1-M2
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ5 страниц
    Bab I
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Standar Operasional Pre
    Standar Operasional Pre
    Документ1 страница
    Standar Operasional Pre
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Bab I Desain Inovatif
    Bab I Desain Inovatif
    Документ4 страницы
    Bab I Desain Inovatif
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LK Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    LK Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Документ9 страниц
    LK Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Sap Prolaktin
    Sap Prolaktin
    Документ17 страниц
    Sap Prolaktin
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Seminar Kasus Aml
    Seminar Kasus Aml
    Документ25 страниц
    Seminar Kasus Aml
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Kontrak Belajar Post Partum
    Kontrak Belajar Post Partum
    Документ2 страницы
    Kontrak Belajar Post Partum
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Bab IV Seminar Kasus
    Bab IV Seminar Kasus
    Документ4 страницы
    Bab IV Seminar Kasus
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LK Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    LK Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Документ10 страниц
    LK Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LP Kateterisasi Jantung
    LP Kateterisasi Jantung
    Документ21 страница
    LP Kateterisasi Jantung
    Choirun Nisa Nur Aini
    100% (2)
  • Intervensi Implementasi Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Intervensi Implementasi Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Документ7 страниц
    Intervensi Implementasi Ny S DGN Sphenoid Wing Meningioma
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • KB Rpo 2
    KB Rpo 2
    Документ3 страницы
    KB Rpo 2
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LP Kateterisasi Jantung
    LP Kateterisasi Jantung
    Документ21 страница
    LP Kateterisasi Jantung
    Choirun Nisa Nur Aini
    100% (2)
  • LP Anc
    LP Anc
    Документ11 страниц
    LP Anc
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Kontrak Belajar ANC
    Kontrak Belajar ANC
    Документ2 страницы
    Kontrak Belajar ANC
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Form Penilaian Pre Post Conference
    Form Penilaian Pre Post Conference
    Документ2 страницы
    Form Penilaian Pre Post Conference
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LP CHF
    LP CHF
    Документ24 страницы
    LP CHF
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Bab I Desain Inovatif
    Bab I Desain Inovatif
    Документ4 страницы
    Bab I Desain Inovatif
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir Praktik Mahasiswa
    Daftar Hadir Praktik Mahasiswa
    Документ1 страница
    Daftar Hadir Praktik Mahasiswa
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Imunisasi
    Laporan Kasus Imunisasi
    Документ7 страниц
    Laporan Kasus Imunisasi
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Laporan MTBS & MTBM
    Laporan MTBS & MTBM
    Документ5 страниц
    Laporan MTBS & MTBM
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LK Anc
    LK Anc
    Документ15 страниц
    LK Anc
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • Bab I Desain Inovatif Maternitas
    Bab I Desain Inovatif Maternitas
    Документ4 страницы
    Bab I Desain Inovatif Maternitas
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет
  • LP CPD
    LP CPD
    Документ40 страниц
    LP CPD
    Choirun Nisa Nur Aini
    Оценок пока нет