Вы находитесь на странице: 1из 17

METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN

MINAT BELAJAR SISWA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Belajar atau pembelajaran
juga dapat diartikan merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada
anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada
akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka
menerapkan metode pembelajaran yang efektif adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses
belajar mengajar akan berjalan dengan menyenakgkan dan tidak membosankan. Di sisi lain
pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya
mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik
dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan
(aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya
sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran
menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Dalam proses pembelajaran memang sangat diperlukan adanya suatu metode. Dengan
adanya metode pembelajaran yang sesuai dan menarik akan dapat pula meningkatkan minat
belajar bagi peserta belajar.Suatu metode pembelajaran yang efektif mempunyai daya tarik bagi
kami untuk mengkaji hal tersebut karena Metode pembelajaran mengandung nilai yang penting
bagi kelangsungan belajar siswa. Dengan metode pembelajaran yang tepat dapat menjadikan
minat anak dalam belajar lebih maksimal. Selain kami tertarik untuk mengkaji metode
pembelajaran ini kami juga akan mengkaji banyak hal lain yang terkait tentang cara maupun
proses dengan disertai hasil dari metode pembelajaran tersebut. Setiap guru harus menerapkan
metode ini kedalam model pembelajaranya agar siswanya senang dan tidak bosan. Maka dari itu
dengan sistem yang seperti inilah yang akan menjadi sangat efektif dan efisien sekali.
Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Dengan
metode inilah banyak manfaat yang bisa kita ambil dari makalah yang akan dikaji ini. Salah
satunya adalah mengetahui cara-cara yang paling baik pada saat mengajar agar kegiatan
pembelajaran menjadi lebih efektif. Oleh karena itu tujuan dari pembahasan makalah ini adalah
meningkatkan minat siswa supaya kondisi dalam kegiatan belajar pembelajarannya efektif.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah – masalah yang akan penulis bahas dalam pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Dari Metode Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan ?
2. Apa Sajakah Metode –Metode Dalam Pembelajaran yang Dinilai Efektif Dalam Meningkatkan
Minat Belajar ?
3. Apakah Metode Belajar Yang Efektif Dapat Meningkatkan Minat Belajar ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah.


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari metode belajar dalam dunia pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis metode belajar yang dapat meningkatkan minat belajar siswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh metode belajar yang digunakan terhadap minat belajar siswa.
4. Untuk memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik pada
semester III.

Dan manfaat yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui pengertian dari metode belajar dalam dunia
pendidikan.
2. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui jenis – jenis metode belajar yang dapat
meningkatkan minat belajar siswa dan cara penerapannya dalam proses pembelajaran.
3. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui pengaruh metode belajar yang digunakan terhadap
minat belajar siswa.
4. Agar penulis dapat mendapatkan nilai pada tugas akhir semester pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik pada semester III.

BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai
alat untuk mencapai tujuan.
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari
pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan
terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan
demikian tidak secara langsung dapat diamati:

Anda telah melihat individu mengalami pembelajaran, melihat individu berperilaku dalam cara
tertentu sebagai hasil dari pembelajaran, dan beberapa dari Anda (bahkan saya rasa mayoritas
dari Anda) telah "belajar" dalam suatu tahap dalam hidup Anda. Dengan perkataan lain, kita
dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran telah terjadi ketika seorang individu berperilaku,
bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan satu cara yang berbeda dari
caranya berperilaku sebelumnya.
Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, 2007, Jakarta: Salemba Empat, hal. 69-79.
Sedangkan arti pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar
peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Jadi pengertian dari metode pembelajaran adalah merupakan cara atau cara kerja yang digunakan
dalam proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Cara tersebut digunakan untuk
menjalankan proses pembelajaran. . Metode pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (1980:14),
Surackhmad (1986:75), dan Rohani dan Ahmad (1991:27), adalah suatu cara yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengatur aktivitas siswa dalam mencapai tujuan.
2. Kesimpulan Jurnal
- Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal .
faktor eksternal yang sangat menentukan diantaranya adalah metode pembelajaran yang dipilih
oleh guru. Metode pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (1980:14), Surackhmad (1986:75),
dan Rohani dan Ahmad (1991:27), adalah suatu cara yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengatur aktivitas siswa dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu banyaknya metode
pembelajaran yang dapat dipilih guru, hal ini tentunya harus disesuaikan dengan kondisi siswa
dan situasi yang melingkupinya. Untuk dapat meningkatkan motivasi siswa menurut Isbani yang
dikutip oleh Utomo (1984:21), metode tersebut dapat dipilih dengan cara mengkombinasikan
beberapa metode yang sesuai dengan materi dan situasi yang ada. (Sicilia Sawitri : 1992)
- Dalam penelitian yang yang dilakukan oleh Brown dan Palincsar (1984; 1989), ada suatu
metode bernama reciprocal teaching yang digunakan untuk melatih/mengajar siswa untuk lebih
aktif, efektif dan mandiri dalam pemahaman mereka akan suatu informasi. Dalam metode ini
siswa diminta untuk mengikuti empat strategi pemahaman yaitu (1) menyusun pertanyaan, (2)
menjelaskan, (3) membuat ringkasan, dan (4) membuat prediksi dari informasi yang telah
diterima.Penelitian lain, dilakukan oleh Meloth dan deering (1992). Dalam penelitian mereka
dicoba dalam bentuk pengajaran yang disebut dengan cooperative learning. Dalam situasi
pengajaran ini siswa diminta untuk bekerjasama dalam kelompok kecil untuk merencanakan
cara-cara memahami informasi, mengontrol aktivitas belajar mereka dalam memahami
informasi, dan mengevaluasi aktivitas mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa situasi
ini dapat meningkatkan pemahaman siswa akan informasi yang disampaikan dan juga cara
mereka dalam belajar dan berpikir. (Clara R.P. Ajisuksmo : 1996)
- Berdasarkan angket terhadap 52 mahasiswa jurusan Kimia FMIPA UNNES, metode
pembelajaran dosen masih berupa ceramah dan hal demikian sangat membosankan bagi
mahasiswa. Apalagi materi perkuliahan terutama Kimia organic merupakan matakuliah yang
kurang disenangi dan dipandang sulit oleh siswa karena bersifat abstrak, sehingga perlu dibantu
visualisasinya. Oleh karena itu perlu pembelajaran yang menarik serta memupuk daya kreasi dan
inovasi mahasiswa dan supaya pembelajaran tidak monoton. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar kimia dan life skill mahasiswa dengan model
pembelajaran CEP. Pendekatan pembelajaran kimia chemoentrepreneurship (CEP) adalah
pendekatan pembelajaran kimia yang dikembangkan dengan mengaitkan langsung pada objek
nyata atau fenomena disekitar kehidupan manusia sebagai peserta didik, sehingga selain
mendidik dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk bermanfaat, bernilai
ekonomi, produk bermanfaat, bernilai ekonomi , dan memotivasi untuk berwirausaha. Dengan
pendekatan pembelajaran ini menjadikan pelajaran kimia ini lebih menarik, menyenangkan dan
lebih bermakna ( Supartono, 2005). Salah satu pengembangkan konsep CEP dalam Pendidikan
kimia antara lain dalam bentuk life-skill pada setiap matakuliah yang berpeluang. (Ratna Dewi
Kusumaningtias, Kusuro Siaji : 2008)
- Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah pendekatan yang intinya melibatkan mahasiswa
dengan permasalahan yang terjadi didunia nyata dan diharapkan mampu menstimulus mahasiswa
untuk belajar. Sementara metoda seperti tradisional teaching method adalah metode yang
bergantung kepada pengajar , dilengkapi dengan tugas tugas , baik dilakukan sendiri maupun
berkelompok serta diakhiri dengan ujian (horton, 1987)dalam (Breton, 1998;2) . Gambaran
umum dari metoda PBL adalah 1) pemusatan belajar kepada subyek-mahasiswa 2) belajar
dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil 3) pengajar hanya sebagai fasilitator atau
pendamping 4) pengorganisasian dan stimulus untuk belajar terbentuk dari reallife problem 5)
permasalahan adalah kendaraan untuk membangun problem solving yang klinis dan 6) informasi
yang diperoleh berasal dari self-directed lear-ning.Metode exsperimen dalam penelitian ini akan
memakai one-shot case study design. Desain ini hanya terdiri atas satu kelompok yang diberi
treatment dan selanjutnya di observasi hasilnya melalui perbandingan dengan kelompok lain
yang tidak diberi treatment.
- Menurut Mortarela (1994), bahwa pembelajaran kooperatif secara umum menyangkut teknik
pengelompokkan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam
kelompok kecil yang umumnya terdiri dari lima atau enam siswa. Pembentukan kelompok
didasarkan pada pemerataan karakteristik psikologis individu, yang meliputi kecerdasan,
kecepatan belajar, motivasi belajar, perhatian, cara berfikir, dan daya ingat.Senada dengan
pendapat di atas, Richard L. Arends (1997) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat
dikelompokkan menurut bentuknya sebagai berikut: (1) siswa bekerja sama dalam kelompok
untuk menguasai materi pelajaran; (2) kelompok siswa terdiri dari siswa berprestasi tinggi,
sedang, dan rendah; (3) bila memungkinkan kelompok tersebut merupakan campuran dari jenis
kelamin; dan (4) penilaian atau sistem penghargaan dengan berorientasi kelompok bukan
berorientasi individu. (sunarto : 2009)
- Berdasarkan kondisi sekolah dasar sekarang ini proses belajar mengajar belum mengaitkan
lingkungan sekolah, apa lagi mengefektifkan pembelajaran menggunakan mainan-mainan yang
ada dimana saja misalnya mainan di pasar, di sekolah dan di rumah.Kurikulum 2004 standar
kompetensi, bahan kajian sains yang menekankan kerja ilmiah sesuai acuan pemahaman model
kerja ilmiah yaitu model “Toys and Trick” (mainan dan teka-teki) merupakan model
pembelajaran sains yang dapat membuat siswa berkreatif. Berkaitan dengan upaya untuk
meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar maka dalam pembelajaran tersebut perlu
alternative model yang mudah dilakukan, menarik, mengasyikkan dan lebih mudah diserap oleh
siswa sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal. Model pembelajaran
tersebut adalah kerja ilmiah model “Toys and Trick”. Hal ini sejalan dengan pendapat Soejadi
(1989:27) yang mengemukakan bahwa pendidikan di jenjang sekolah dasar merupakan fondasi
yang sangat perlu dalam pembekalan siswa untuk menghadapi masa depannya. Demikian pula
situasi pendidikan pada umumnya di Indonesia menurut studi Blazely dkk (1997:45) melaporkan
bahwa pembelajaran di sekolah dasar cenderung sangat teoritik dan tidak dikaitkan dengan
lingkungan dimana anak berada.( Daroni : 2008 )
- Model “5E” merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat di terapkan dalam
pembelajaran sains di sekolah dasar. “5E” merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan minat/kemampuan belajar siswa, bukan hanya di bidang sains tetapi di
bidang lainnya.(Collete & Chiappetta, 1994; Eisenkraft,1997) model pembelajaran ini
merupakan perwujudan dari filosofi konstruktivisme tantang belajar dan pembelajaran dengan
asumsi bahwa “pengetahuan di bangun dalam pikiran pelajar. Model pembelajaran ini kemudian
di elaborasi ke dalam inkuiri (Suastra,2002).keuntungan penerapan model “5E” adalah (1)
pengajaran menjadi terpusat pada siswa (student-centered); (2) proses belajar dapat membentuk
dan mengembangkan konsep diri; (3) tingkat pengharapan bertambah; (4) mengembangkan
kemampuan bakat individu; (5) menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional yang
cenderung menghafal; (6) memberikan waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi. (A.A.Istri Rai Sudiatmika : 2008)
- Peta pikiran merupakan metode berikutnya, terutama untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan
Sosial ( IPS) SD kelas V. Menurut ( Madden, 2002 : 12 ), peta pikiran merupakan simbol,
gambar, dan kata-kata kunci yang merupakan hasil rangkuman informasi dari teks atau topik
yang sudah dipelajari. Teknik ini merupakan cara siswa untuk memahami suatu informasi yang
erupa teks atau buku dengan menggunakan gambar atau simbol dan kata – kata kunci agar
menarik minat siswa untuk belajar sehingga mempunyai pemahaman baru. Dengan teknik ini
dapat diperoleh manfaat antara lain: fleksibel, dapat memusatkan perhatian atau fokus,
menungkatkan pemahaman, menyenangkan (imajinasi dan kreatif), merangsang otak kiri dan
otak kanan untuk bekerja secara sinergis,membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika
mengawali menulis, membantu seseorang mengalirkan apapun yang disimpan ( Deporter &
Hernacky : 2005 ). Otak manusia terdiri dari 2 bagian yaitu kanan dan kiri. Otak kiri
berhubungan dengan kata-kata, logika, sekuens, linearitas, matematik, dan analitis. Belahan otak
kanan berhubungan dengan ritme,kesadaran, imajinasi, khayalan, musik, dimensi, warna, dan
lateralitas. Sementara, teknik peta pikiran bekerja di bagian otak kanan. Dengan demikian akan
bersinergi antara fungsi belahan otak kiri dan kanan. Jika bagian kedua otak mendapatkan
rangsangan yang maksimal, anak akan akan tumbuh menjadi anak yang cerdas serta
perkembangan aspek intelektual dan emosional pun akan seimbang. Anak akan menjadi manusia
yang berpikir logis, sekaligus cerdas, kreatif, serta mempunyai empati. (Paulus Budiman : 2008)
- Peran membaca cerita sangat penting dan mutlak dibutuhkan bagi setiap manusia sebagai pintu
gerbang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan agar dapat
mengambil peran dalam kehidupan masyarakat. Menurut Smyth (1996) cerita adalah salah satu
bentuk komunikasi antara orang per orang dari segala usia. Salah satu media bercerita adalah
dengan menggunakan buku cerita. Pembacaan cerita kepada anak memainkan peran penting
bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam
mengembangkan bahasa dan pikiran anak (Tampubolon,1993). Soekresno (dalam Irenaningtyas,
2001) menjelaskan bahwa kegiatan pembacaan cerita merupakan saat-saat penting bagi anak dan
dapat menciptakan suatu kenangan indah yang terus-menerus melekat dalam diri anak bahkan
setelah kegiatan itu berakhir dan cerita penting untuk anak karena merupakan salah satu metode
pendidikan yang menganut prinsip mendidik tanpa menggurui. Ada beberapa manfaat dari
mendengarkan pembacaan cerita, yaitu memperluas wawasan dan pengalaman hidup anak
(Bunata, 2004) serta anak dapat memahami bahasa buku dan memperbaiki kata-kata yang akan
menambah perbendaharaan kata (Leondhard, 1997). Menurut Robbins dkk (dalam irenaningtyas,
2001), ada beberapa keuntugan yang dapat diperoleh anak saat mendengarkan pembacaan cerita,
antara lain isi cerita dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, anak dapat ikut berpikir tentang
cara penyelesaian masalah melalui jalan cerita, anak dapat mengenal kata-kata baru sehingga
menambah kosa kata, mengenalkan nuansa bahasa kepada anak, anak dapat belajar
berkonsentrasi dan berimajinasi, membangkitkan kemauan anak agarmau membaca
(meningkatkan minat membaca) serta pada saat pembacaan cerita dapat terjalin hubungan
emosional antara anak dengan orang yang membacakan cerita.Aktifitas mendengarkan cerita
akan membuat anak merasa tertarik dengan buku dan pada akhirnya anak akan berusaha untuk
membaca sendiri cerita yang biasanya dibacakan bila anak bisa mengidentikan rasa nyaman yang
diperolehnya saat orang tua membacakan cerita(Trelease dalam irenaningtyas). (Fetiara Setianti,
Alfi Purnamasari : 2008)

BAB III
PEMBAHASAN
Pada Bab ini, penulis akan mencoba untuk membahas beberapa permasalahan yang sudah
penulis rumuskan pada rumusan masalah di atas. Adapun pembahasannya adalah sebagai
berikut.
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Di dalam proses pembelajaran, metode yang digunakan sangat berpengaruh sekali dengan hasil
pembelajarannya tersebut. Dari hal itu dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran yang efektif
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Seperti yang sudah diuraikan di atas bahwa
metode merupakan sebuah cara atau dapat dikatakan juga sebuah cara kerja sedangkan
pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah merupakan sebuah cara yang digunakan dalam proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Pengertian tersebut sejalan juga dengan apa yang di paparkan
oleh Gerlach dan Ely (1980:14), Surackhmad (1986:75), dan Rohani dan Ahmad (1991:27), yang
dikutip dari Sicilia Sawitri pada jurnalnya tahun 1992 yang menyebutkan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur aktivitas
siswa dalam mencapai tujuan. Selanjutnya dikutip pada jurnal yang sama pula, menurut Isbani
yang dikutip oleh Utomo (1984:21), banyaknya metode pembelajaran yang dapat dipilih guru,
harus disesuaikan dengan kondisi siswa dan situasi yang melingkupinya. Untuk dapat
meningkatkan motivasi siswa metode tersebut dapat dipilih dengan cara mengkombinasikan
beberapa metode yang sesuai dengan materi dan situasi yang ada.
2. Jenis – jenis Metode Pembelajaran
Selanjutnya dalam proses pembelajaran, ada sangat banyak sekali metode pembelajaran yang
dapat digunakan. Namun dari sekian banyak metode pembelajaran yang ada, tidak semua metode
pembelajaran tersebut efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dari hal itulah penulis
akan mencoba untuk memaparkan beberapa metode pembelajaran yang penulis temukan dari
beberapa jurnal – jurnal pendidikan yang ada. Adapun metode tersebut antara lain :
- reciprocal teaching dan cooperative learning
Reciprocal Teaching merupakan metode belajar yang digunakan untuk melatih/mengajar siswa
untuk lebih aktif, efektif dan mandiri dalam pemahaman mereka akan suatu informasi. Dalam
metode ini siswa diminta untuk mengikuti empat strategi pemahaman yaitu (1) menyusun
pertanyaan, (2) menjelaskan, (3) membuat ringkasan, dan (4) membuat prediksi dari informasi
yang telah diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa situasi ini dapat meningkatkan
pemahaman siswa akan informasi yang disampaikan dan juga cara mereka dalam belajar dan
berpikir.
- chemoentrepreneurship (CEP)
chemoentrepreneurship (CEP) adalah pendekatan pembelajaran kimia yang dikembangkan
dengan mengaitkan langsung pada objek nyata atau fenomena disekitar kehidupan manusia
sebagai peserta didik, sehingga selain mendidik dapat mempelajari proses pengolahan suatu
bahan menjadi produk bermanfaat, bernilai ekonomi, produk bermanfaat, bernilai ekonomi , dan
memotivasi untuk berwirausaha. Dengan pendekatan pembelajaran ini menjadikan pelajaran
kimia ini lebih menarik, menyenangkan dan lebih bermakna menurut Supartono yang dikutip
pada jurnal Ratna Dewi Kusumaningtias, Kusuro Siaji tahun 2008.
- Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah pendekatan yang intinya melibatkan mahasiswa
dengan permasalahan yang terjadi didunia nyata dan diharapkan mampu menstimulus mahasiswa
untuk belajar. Dengan metode seperti ini, sangat dapat membantu siswa atau peserta didik dalam
meningkatkan minat belajarnya. Karena dengan menerapkan permasalahan yang terjadi di dunia
nyata sangat dapat dijadikan stimulus bagi peserta didik untuk giat belajar.
- Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif secara umum menyangkut teknik pengelompokkan yang di dalamnya
siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri
dari lima atau enam siswa. Pembentukan kelompok didasarkan pada pemerataan karakteristik
psikologis individu, yang meliputi kecerdasan, kecepatan belajar, motivasi belajar, perhatian,
cara berfikir, dan daya ingat. Sangat jelas sekali terlihat bahwa tujuan dari pembelajaran
kooperatif salah satunya meningkatkan motivasi belajar yang sejalan dengan peningkatan minat
belajar bagi peserta didik.
- Toys and Trick
Toys and Trick (mainan dan teka-teki) merupakan model pembelajaran sains yang dapat
membuat siswa berkreatif. Model belajar ini sangat sesuai dan efektif untuk meningkatkan minat
belajar siswanya jika diterapkan pada tingkat sekolah dasar. Karena kreativitas sangat diperlukan
pada siswa sekolah dasar. Soejadi (1989:27) yang dikutip dari jurnal Daroni : 2008
mengemukakan bahwa pendidikan di jenjang sekolah dasar merupakan fondasi yang sangat perlu
dalam pembekalan siswa untuk menghadapi masa depannya.
- Model “5E”
“5E” merupakan salah satu model pembelajaran sains yang terdiri dari 5 fase yaitu : fase
Engagement (pengikutsertaan), Eksplorasi, Eksplanasi (menjelaskan), Elaborasi, dan Evaluasi.
“5E” merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
minat/kemampuan belajar siswa, bukan hanya di bidang sains tetapi di bidang lainnya.(Collete &
Chiappetta, 1994; Eisenkraft,1997).
- Peta pikiran
Menurut ( Madden, 2002 : 12 ), peta pikiran merupakan simbol, gambar, dan kata-kata kunci
yang merupakan hasil rangkuman informasi dari teks atau topik yang sudah dipelajari. Teknik ini
merupakan cara siswa untuk memahami suatu informasi yang berupa teks atau buku dengan
menggunakan gambar atau simbol dan kata – kata kunci agar menarik minat siswa untuk belajar
sehingga mempunyai pemahaman baru. Teknik peta pikiran bekerja di bagian otak kanan.
Dengan demikian akan bersinergi antara fungsi belahan otak kiri dan kanan. Jika bagian kedua
otak mendapatkan rangsangan yang maksimal, anak akan akan tumbuh menjadi anak yang
cerdas serta perkembangan aspek intelektual dan emosional pun akan seimbang. Anak akan
menjadi manusia yang berpikir logis, sekaligus cerdas, kreatif, serta mempunyai empati.
- Pembacaan Cerita
Menurut Tampubolon yang dikutip dari jurnal Fetiara Setianti, Alfi Purnamasari : 2008,
Pembacaan cerita kepada anak memainkan peran penting bukan saja dalam menumbuhkan
minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak.
Soekresno dalam jurnal Fetiara Setianti, Alfi Purnamasari : 2008 menjelaskan bahwa kegiatan
pembacaan cerita merupakan saat-saat penting bagi anak dan dapat menciptakan suatu kenangan
indah yang terus-menerus melekat dalam diri anak bahkan setelah kegiatan itu berakhir dan
cerita penting untuk anak karena merupakan salah satu metode pendidikan yang menganut
prinsip mendidik tanpa menggurui.

3. Pengaruh Metode Pembelajaran yang Efektif dalam Meningkatkan Minat Belajar


Dari berbagai metode yang di terapkan diatas dapat mempengaruhi minat belajar siswa metode
ini juga sangat mempengaruhi keinginan siswa untuk memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam proses belajar seperti, meningkatkan minat dan kemampuan belajar siswa, agar dapat
meningkatkan motivasi siswa , mengembangkan kemampuan bakat individu, pengajaran akan
menjadi terpusat pada siswa (student-centered) dan dapat membentuk dan mengembangkan
konsep diri seorang siswa.
Seperti pada metode cooperative learning dan metode reciprocal teaching dan model “ 5E”
Dalam situasi pengajaran ini siswa diminta untuk bekerjasama dalam kelompok kecil untuk
merencanakan cara-cara memahami informasi, mengontrol aktivitas belajar mereka dalam
memahami informasi, dan mengevaluasi aktivitas mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa situasi ini dapat meningkatkan pemahaman siswa akan informasi yang disampaikan dan
juga cara mereka dalam belajar, berpikir dan beraktifitas.

BAB IV
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari setiap jurnal di atas dapat di simpulkan bahwa
metode-metode dalam proses pembelajaran sangatlah penting untuk diketahui, terutama bagi
seorang pendidik atau seorang guru. Dengan metode-metode ini kita dapat mengetahui,
memahami dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh seorang guru dalam proses
belajarnya serta cara yang digunakan dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta
didik. Metode-metode ini sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.

Saran
Sebagai implikasi kesimpulan yang dikemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut
1. Sabagai seorang guru sebaiknya mengatahui banyak cara / metode dalam kegiatan
pembelajaran
2. Sebaiknya seorang guru harus menguasai beberapa metode dalam proses pembelajaran
3. Seorang pendidik tidak hanya menggunakan satu metode, tetapi juga harus menggunakan
beberapa metode lainnya agar dalam proses pembelajaranya bisa berjalan dengan efektif dan
lebih bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarnoto, Laura F.N . (2008). Jurnal Ilmiah Psiko-Edukasi. Jakarta: Fkip Unika Atma Jaya.
Budi Utomo, Cahyo. (2008). Jurnal Penelitian Pendidikan. Semarang : Lembaga Penelitian
UNNES
Suyanto, M.Ed.,Ph.D. (1996). Jurnal Kependidikan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Ikip
Yogyakarta.
Irenaningtyas, D.A. (2001). Penguasaan Pembendaharaan Kata Ditinjau Dari Aktifitas
Mendngarkan Cerita Pada Anak Pra Sekolah. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada.
Purnamasari, Alif. (2008). Humanitas Indonesian Psychological Journal. Yogyakarta : Fakultas
psikologi universitas Gajah Mada.
http://disdikpora-boyolali.info/page/86/jurnal-penelitian.aspx

Macam-Macam Metode Pembelajaran

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari
tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan
oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance
guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana
belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan
kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran.
Disini saya akan memaparkan beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H.
Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.
Macam-Macam Metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif
besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa
tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang
berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.

2. Metode Diskusi

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs.
1979: 251).

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi
dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.
Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding
penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas
pengetahuan anak dari pada metode diskusi.

3. Metode Demonstrasi

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi
sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang
luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau
proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.


b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.

4. Metode Ceramah Plus

Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga
macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

5. Metode Resitasi

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :


a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih
lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab
dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

7. Metode Study Tour (Karya wisata)


Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta
didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik
membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan
didampingi oleh pendidik.

8. Metode Latihan Keterampilan

Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan
pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung
ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat
sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk
kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

9. Metode Pengajaran Beregu

Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu
orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai
kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian
lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut

10. Peer Theaching Method

Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode
mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan
wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus
pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.

12. Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta
peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method

Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-


sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja
berkaitan dengan masalahnya

14. Metode Global (ganze method)


Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi,
kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.

Demikian macam-macam metode pembelajaran

Semoga dapat menjadi bahan acuan dalam menerapakan metode pembelajaran untuk peserta
didik.

Buku acuan : Simamora, Roymond H. (2009). BUKU AJAR PENDIDIKAN DALAM


KEPERAWATAN. Jakarta : EGC

Read more: METODE PEMBELAJARAN >> Macam-Macam Metode Pembelajaran

Вам также может понравиться