Вы находитесь на странице: 1из 16

Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

PENGARUH SOSIALISASI DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP


TINGKAT KESADARAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan
Pekerjaan Bebas pada KPP Pratama Gresik Utara)

Lusia Rohmawati
Prasetyono
Yuni Rimawati
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura
hanayuki.sakura@yahoo.com

Abstract
The purposes of this research are to analyse and obtain empirical evidence
concerning (1) the simultaneous and partial influences of socialization and
taxpayer knowledge on the taxpayer awareness; (2) the effect of socialization,
taxpayer knowledge and taxpayer awareness on the taxpayer compliance. The
research employed survey method and the population was KPP Pratama north
Gresik. The sampling technique used was simple random sampling. The data
consist of primary data and secondary data. The primary data was collected
using questionnaires survey of personal taxpayers of KPP Pratama North Gresik.
The data were analysed using the path analysis with SmartPLS version 1.10. The
results of the research showed that: (1) the socialization of taxation had negative
influences on the taxpayer awareness, (2) the knowledge of taxation had positive
influences on the taxpayer awareness, (3) the taxpayer awareness had no
influences on the taxpayer compliance, (4) the socialization of taxation positive
influences on the taxpayer compliance, (5) tax knowledge had a positive influence
on the taxpayer compliance, (6) the socialization of taxation and taxpayer
knowledge had influence on the taxpayer awareness, (7) the socialization of
taxation, taxpayer knowledge and taxpayer awareness influences on the taxpayer
compliance.

Keywords: socialization, the taxpayer knowledge, the taxpayer awareness, the


taxpayer compliance

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi dan
pengetahuan perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak, dan untuk
mengetahui pengaruh sosialisasi, pengetahuan perpajakan dan kesadaran
wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
Penelitian ini menggunakan metode survey dan populasinya adalah
wajib pajak di KPP Pratama Gresik Utara. Pengambilan sampel menggunakan
teknik random sampling. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer yang berasal dari penyebaran kuisioner kepada
wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Gresik Utara. Analisis data yang
digunakan adalah analisis path dengan Softwere SmartPLS versi 1.10.
Hasil dari penelitiaan ini adalah sebagai berikut : (1) sosialisasi
perpajakan berpengaruh negatif terhadap kesadaran wajib pajak,
(2)pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib
pajak, (3) kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak, (4) sosialisasi perpajakan berpengaruh positif terhadap

1
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

kepatuhan wajib pajak, (5) pengetahuan perpajakan berpengaruh positif


terhadap kepatuhan wajib pajak, (6) sosialisasi dan pengetahuan perpajakan
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak, (7)
sosialisasi, pengetahuan perpajakan dan kesadaran wajib pajak secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kata Kunci : sosialisasi, pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib pajak,


kepatuhan wajib pajak.

tahun 2011. Sampai dengan 30


PENDAHULUAN November 2012 PPh nonmigas
Pembangunan nasional dapat meningkat sebesar 13,9 persen
dilaksanakan apabila ada dana dibandingkan periode yang sama
yang tersedia. Dana tersebut dapat tahun 2011. Tingkat pertumbuhan
diperoleh dari berbagai sumber tersebut lebih lambat dibanding
baik dari dalam maupun luar tahun 2011 yakni mencapai 22,2
negeri, baik sektor swasta maupun persen. Akibat melambatnya
pemerintah. Salah satu sumber melambatnya pertumbuhan ini
penerimaan dalam negeri adalah berpengaruh signifikan terhadap
dari sektor pajak. Pajak tingkat pertumbuhan penerimaan
merupakan sumber utama perpajakan. Hal ini terjadi karena
penerimaan negara yang bertujuan PPh nonmigas memiliki kontribusi
untuk meningkatkan yang besar yakni rata-rata sebesar
kesejahteraan rakyat dengan cara 42,2 persen dalam tiga tahun
meningkatkan pelayanan publik terakhir (www.fiskaldepkeu.go.id).
(Soemitro , 2003 dalam Sulistyono, Melambatnya pertumbuhan
2012). Penerimaan pendapatan PPh nonmigas menunjukkan
yang berasal dari sektor pajak bahwa tingkat kesadaran dan
terdiri atas PPh Non Migas (PPh kepatuhan wajib pajak di
pasal 21, 22, 23, 25, 29, 26, PPh Indonesia masih rendah.
final dan PPh nonmigas lainnya), Rendahnya tingkat kepatuhan
PPh Migas, PPn dan PPnBM, PBB, pajak merupakan hambatan dalam
Pajak lainnya. pengumpulan pajak. Agar
PPh nonmigas merupakan pengumpulan pajak dapat efektif
salah satu jenis sumber dan pertumbuhan penerimaan
penerimaan pajak yang terbesar. pajak juga meningkat, pihak
Untuk itu jenis penerimaan Direktorat Jendral Pajak perlu
pendapatan dari sektor pajak ini upaya dalam menumbuhkan
setiap tahun anggaran diupayakan kesadaran dan kepatuhan
mengalami kenaikan. Namun masyarakat terhadap
keinginan yang diharapkan tidak kewajibannya dalam membayar
sejalan dengan apa yang pajak yakni dengan melakukan
diharapkan. Pada tahun 2012 PPh sosialisasi perpajakan (Adiyati,
nonmigas nonmigas mengalami 2009). Dengan adanya sosialisasi
perlambatan pertumbuhan dari pajak, masyarakat akan lebih

2
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

mengerti mengenai peraturan dan upaya peningkatan tax ratio,


tata cara perpajakan sehingga kendala tersebut adalah kepatuhan
pengetahuan perpajakan wajib wajib pajak (tax compliance)
pajak akan bertambah. Sosialisasi (Anggraeni et.al., 2013).
pajak harus dilakukan secara Di kota Gresik sendiri,
intensif dan berkesinambungan. semakin berkembangnya industri
Banyak media yang dapat besar membuat semakin
digunakan dalam sosialisasi, berkembang industri-industri lain.
misalnya melalui media TV, radio, Industri tersebut antara lain
cetak, maupun langsung ke tempat perdagangan, jasa, manufaktur dan
sasaran. lain sebagainya dan baik industri
Meningkatnya pengetahuan sedang maupun kecil. Industri-
perpajakan akan membuat industri tersebut mengalami
semakin meningkat pula tingkat kenaikan yang signifikan
kesadaran dan kepatuhan wajib (www.socioclan.blogspot.com).
pajak. Menurut Siregar et al,. Kondisi tersebut membuat
(2009) menyatakan bahwa jumlah wajib pajak yang
pengetahuan perpajakan yang melakukan kegiatan usaha dan
dimiliki oleh wajib pajak pekerjaan bebas semakin
diharapkan dapat meningkatkan bertambah. Namun, hal tersebut
kepatuhan wajib pajak. Dengan tidak membuat tingkat kepatuhan
pahamnya wajib pajak tentang wajib pajaknya bertambah. Seperti
perpajakan akan membuat sistem halnya yang terjadi di kota Gresik
Self Assesment yang dicanangkan sendiri, jumlah wajib pajak orang
pemerintah akan berhasil. Self pribadi yang melakukan kegiatan
Assesment System merupakan usaha dan pekerjaan bebas
sistem dimana wajib pajak diberi mengalami peningkatan yakni
kepercayaan dalam menghitung, pada tahun 2011 adalah 6.100,
membayar, dan menyetorkan sedangkan tahun 2012 adalah
sendiri pajak terhutangnya. Selain 6.651. Berbeda dengan jumlah
pengetahuan yang cukup tinggi, wajib pajak yang melakukan
diperlukan pula kesadaran dan kegiatan usaha dan pekerjaan
kejujuran dari wajib pajak dalam bebas yang menyampaikan SPT
menerapkan sistem perpajakan ini, masih jauh dari kata patuh yakni
sebab wajib pajak dituntut untuk pada tahun 2011 sebesar 19%,
mengisi sendiri dan sedangkan tahun 2012 sebesar
menyampaikan SPT Tahunan 17%.
dengan benar, lengkap, dan jelas ( Objek penelitian ini lebih
Wulandari, 2007 dalam Nugroho, menekankan pada wajib pajak
2012). yang melakukan kegiatan usaha
Fenomena yang terjadi saat dan pekerjaan bebas di KPP
ini adalah Jumlah wajib pajak dari Pratama Gresik Utara karena wajib
tahun ke tahun semakin pajak di sektor ini semakin
bertambah namun terdapat meningkat, akan tetapi tingkat
kendala yang dapat menghambat kepatuhannya rendah. Wajib pajak

3
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

pajak pada sektor tersebut media-media yang lain yang lebih


mempunyai peluang cukup tinggi diketahui masyarakat.
dalam menambah penerimaan. Peran aktif pemerintah disini
Namun, sekaligus lebih rentan pula sangat dibutuhkan untuk
terhadap pelanggaran pajak menyadarkan masyarakat akan
(Arum, 2012). keberadaan pajak melalui
penyuluhan atau sosialisasi rutin
Rumusan Masalah
ataupun berupa pelatihan secara
Berdasarkan latar belakang
intensif, agar kesadaran
diatas, maka rumusan masalah masyarakat untuk membayar pajak
yang dapat diambil adalah : dapat meningkat atau dengan
1. Apakah sosialisasi dan
kebijakan perpajakan dapat
pengetahuan perpajakan
digunakan sebagai alat untuk
berpengaruh terhadap menstimulus atau merangsang
kesadaran wajib pajak bauik wajib pajak agar melaksanakan
secara parsial maupun
dan atau meningkatkan kesadaran
simultan?
dalam membayar perpajakan
2. Apakah sosialisasi, pengetahuan
(Nugroho, 2012).
perpajakan dan kesadaran Pengetahuan Perpajakan
wajib pajak berpengaruh Terhadap Kesadaran Wajib
terhadap kepatuhan wajib pajak
Pajak
baik secara parsial maupun
Pengetahuan dipengaruhi
simultan? oleh banyak hal, antara lain faktor
pendidikan formal. Pengetahuan
LANDASAN TEORI
Sosialisasi Perpajakan Terhadap seseorang tentang suatu objek
Kesadaran Wajib Pajak mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan negatif. Kedua
Sosialisasi perpajakan adalah
aspek ini akan menentukan sikap
upaya yang dilakukan oleh Dirjen
Pajak untuk memberikan sebuah seseorang, semakin banyak aspek
pengetahuan kepada masyarakat positif makin positif terhadap
objek tertentu (Fidel, 2004 dalam
dan khususnya wajib pajak agar
Ghoni, 2012). Menurut Nugroho
mengetahui tentang segala hal
mengenai perpajakan baik (2012) Semakin tinggi
peraturan maupun tata cara pengetahuan dan pemahaman
perpajakan melalui metode- wajib pajak, maka wajib pajak
dapat menentukan perilakunya
metode yang tepat. Susanto (2012)
dalam www.pajak.go.id dengan lebih baik dan sesuai
menyatakan bahwa upaya dalam dengan ketentuan perpajakan.
meningkatkan kesadaran dan Namun jika wajib pajak tidak
memiliki pengetahuan mengenai
kepatuhan wajib pajak dilakukan
peraturan dan proses perpajakan,
dengan sosialisasi perpajakan
dengan beragam bentuk atau cara maka wajib pajak tidak dapat
sosialisasi. Namun, kegiatan menentukan perilakunya dengan
tepat. Upaya untuk meningkatkan
sosialisasi harus dilakukan secara
kesadaran wajib pajak sehingga
efektif dan dilakukan dengan

4
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

wajib pajak semakin patuh adalah Namun, sosialisasi perpajakan


dengan meningkatkan diharapkan dapat menigkatkan
pengetahuan di bidang kepatuhan wajib pajak sehingga
perpajakannya. jumlah penerimaan pajak dapat
bertambah sesuai target.
Kesadaran Wajib Pajak Kepatuhan wajib pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib adalah kondisi dimana wajib pajak
Pajak
memenuhi semua kewajiban
Kesadaran wajib pajak yang
perpajakannya dan melaksanakan
rendah seringkali menjadi salah hak perpajakannya (Nurmantu,
satu sebab banyaknya potensi 2005 :148). Peningkatan
pajak yang tidak terpungut.
kepatuhan wajib pajak dapat
Kesadaran wajib pajak adalah
dilihat dari bertambahnya jumlah
suatu kondisi dimana wajib pajak wajib pajak yang membayar,
mengetahui, memahami dan melapor, dan menyampaikan SPT,
melaksanakan ketentuan
serta berkurangnya wajib pajak
perpajakan dengan benar dan
yang mempunyai tunggakan dan
sukarela. Semakin tinggi tingkat
mempunyai sanksi baik
kesadaran wajib pajak maka administrasi maupun pidana.
pamahaman dan pelaksanaan Peningkatan kepatuhan wajib
kewajiban perpajakan semakin
pajak dapat dicapai dengan adanya
baik sehingga dapat meningkatkan
sosialisasi yang dilakukan secara
kepatuhan (Muliari dan Setiawan, intensif dan efektif oleh DJP.
2010 dalam Arum, 2012). Seperti yang dikatakan oleh
Kesadaran wajib pajak atas fungsi
Adiyati (2009) bahwa sosialisasi
perpajakan sebagai pembiayaan
dapat berpengaruh terhadap
negara sangat diperlukan untuk kepatuhan wajib pajak. kegiatan
meningkatkan kepatuhan wajib sosialisasi yang semakin
pajak (Jatmiko, 2006 dalam Arum,
meningkat, maka tingkat
2012).
kepatuhan wajib pajak akan
meningkat pula.
Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Pengetahuan Perpajakan
Sosialisasi merupakan hal
Terhadap Kepatuhan Wajib
yang penting dalam upaya
Pajak
peningkatan kesadaran dan
Wajib pajak dikatakan patuh
kepatuhan wajib pajak. Sosialisasi apabila memenuhi semua
perpajakan adalah pemberian
kewajiban perpajakannya dan
wawasan, dan pembinaan kepada
melaksanakan hak perpajakannya
wajib pajak agar mengetahui
(Nurmantu, 2005:148). Kepatuhan
tentang segala hal mengenai wajib pajak dapat diukur dari
perpajakan. Sosialisasi tidak hanya pengetahuan yang dimiliki wajib
dapat meningkatkan pengetahuan
pajak baik itu pengetahuan
tentang pajak yang nantinya dapat
mengenai perubahan peraturan,
berdampak pada peningkatan konsep ketentuan umum di bidang
kesadaran wajib pajak itu sendiri.

5
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

perpajakan, jenis pajak yang H1 : Terdapat pengaruh antara


berlaku di Indonesia mulai dari sosialisasi dan pengetahuan
subyek pajak, obyek pajak, tarif perpajakan terhadap
pajak, perhitungan pajak terutang, kesadaran wajib pajak baik
pencatatan pajak terutanng, dan secara parsial maupun
pembayaran dan pengisian simultan.
pelaporan pajak secara tepat H2 : Terdapat pengaruh antara
waktu. sosialisasi, pengetahuan
Penelitian dari Angky (2011) perpajakan, dan kesadaran
dan Ghoni (2011) menunjukkan wajib pajak terhadap
bahwa pengetahuan perpajakan kepatuhan wajib pajak baik
berpengaruh terhadap kepatuhan secara parsial maupun
wajib pajak. Hal yang sama juga simultan.
didapat dari penelitian Siregar et
METODE PENELITIAN
al,.(2012) bahwa pengetahuan
Pendekatan Penelitian
perpajakan berpengaruh terhadap
Jenis penelitian ini adalah
kepatuhan wajib pajak. Oleh
penelitian kuantitatif, yakni
karena itu, memiliki pengetahuan
penelitian dengan menguji teori-
yang cukup tentang perpajakan
teori tertentu dengan cara meneliti
sangatlah penting. Selain itu
hubungan antarvariabel. Informasi
menurut Taman & Hyun, 2003
yang akan digunakan sebagai
dalam Marziana et.al, 2009 dalam
sumber data dikumpulkan melalui
Siregar et.al, 2012), menyatakan
penyebaran kuesioner kepada
bahwa pendidikan pajak adalah
responden ( Noor, 2010).
salah satu alat yang efektif untuk
mendorong wajib pajak untuk Populasi dan Sampel
lebih patuh. Populasi pada penelitian ini
RERANGKA PENELITIAN adalah seluruh Wajib Pajak orang
pribadi yang melakukan kegiatan
usaha dan pekerjaan bebas yang
Sosialisasi
Perpajakan terdaftar di KPP Pratama Gresik
Utara sebanyak 6.651 pada tahun
Kesadaran Kepatuhan 2012. Sedangkan untuk Jumlah
WP WP sampel dari penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan
Pengetahuan rumus Slovin (Noor, 2010). Hasil
Perpajakan perhitungan didapat jumlah
sampel yang diambil dalam
Gambar 1 penelitian ini sebanyak 99 wajib
Rerangka Penelitian pajak. Namun, peneliti akan
menyebarkan kuisioner sebanyak
Berdasarkan rerangka 130. Hal ini disebabkan karena
penelitian diatas, maka berikut ini adanya kemungkinan kuisioner
adalah hipotesis yang dapat yang yang belum terisi dengan
dirumuskan :

6
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

lengkap atau kuisioner yang tidak


kembali.
Sedangkan metode
pengambilan sampel yang
digunakan adalah jenis dari
Probability Sampling yakni Simple
Random Sampling yakni
pengambilan sampel secara acak
tanpa memperhatikan tingkatan
yang ada pada populasi, tiap
elemen populasi memiliki peluang
yang sama dan diketahui untuk
terpilih sebagai subjek (Noor,
2010). Gambar 2
Model Penelitian Awal
Jenis dan Sumber Data
Data sekunder didapat dari
Menilai Outer Model
kantor KPP Pratama Gresik Utara
Dalam menilai outer model
berupa data yang langsung dapat
terdapat tiga kriteria yang harus
diolah. Sedangkan data primer
dilakukan, yakni menilai
didapat dari responden langsung
Convergent Validity, Discriminant
yakni wajib pajak orang pribadi
Validity, dan Composite Reliability.
yang melakukan kegiatan usaha
Ukuran reflektifnya dikatakan
dan pekerjaan bebas yang berupa
tinggi jika berkorelasi lebih dari
jawaban kuisioner yang telah diisi
0,70 dengan konstruk yang diukur,
oleh responden yang terpilih.
namun untuk penelitian pada
Metode Analisis Data
tahap awal pengembangan model,
Analisis data yang
skala pengukuran nilai 0,50
digunakan adalah analisis path.
sampai 0,60 dianggap cukup
Softwere yang digunakan peneliti
memadai (Chin, 1998 dalam
dalam pengujian adalah SmartPLS
Ghozali, 2006 dalam Agustiantono,
versi 1.10.
2012).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data
Analisis data yang digunakan
dengan SmartPLS menunjukkan
dalam penelitian ini menggunakan
bahwa nilai outer model pada
alat analisis Partial Least Square
awalnya belum memenuhi syarat
(PLS) dengan hasil sebagai berikut
convegent validity. Namun, peneliti
:
melakukan modifikasi dengan
mengeluarkan indikator-indikator
yang memiliki nilai outer loading
dibawah 0,50. Sehingga tidak ada
lindikator yang harus dieliminasi
lagi. Berikut ini hasil dari
mengeliminasi indikator yang
tidak memenuhi syarat :

7
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

menilai Reliability dan Average


Variance Extracted (AVE). Dalam
penelitian ini besarnya nilai
composite reliability masing-
masing konstruk lebih dari 0,70
dan nilai AVE berada diatas 0,50
berarti konstruk-konstruk tersebut
memiliki reabilitas yang baik atau
reliabel.
Menilai Model Struktural (Inner
Model)
Menilai inner model
dilakukan dengan melihat nilai R
square. Perubahan nilai R-square
dapat digunakan untuk menilai
pengaruh variabel laten
independen tertentu terhadap
Gambar 3 variabel laten dependen apakah
Model Penelitian Baru mempunyai pengaruh yang
substantif (Ghozali, 2006 dalam
Agustiantono, 2012). Dalam
Berdasarkan gambar diatas penelitian ini nilai R square dari
menunjukkan bahwa nilai loading konstruk KWP sebesar 0.606
factor diatas 0,50, hal ini dapat sedangkan konstuk KEPT sebesar
disimpulkan konstruk mempunyai 0.613. Hal tersebut dapat
convergent validity yang baik. menunjukkan semakin tinggi nilai
Menilai Discriminant Validity R-square, maka akan semakin
dilakukan dengan cara melihat besar pula kemampuan dari
nilai cross loading. Nilai cross variabel independen dalam
loading menunjukkan besarnya menjelaskan variabel dependen
korelasi antara setiap konstruk sehingga persamaan struktural
dengan indikatornya dan indikator akan semakin baik. Nilai yang
dari konstruk blok lainnya. Suatu dihasilkan R-square menunjukkan
model dikatakan memiliki variabel SOS dan PNGT dapat
discriminant validity yang baik menjelaskan sebesar 60.6%
apabila suatu model pengukuran variabel KWP dan sisanya
memiliki korelasi antara konstrak dijelaskan oleh variabel lain di luar
dengan indikatornya lebih tinggi model.
dari pada korelasi dengan Variabel SOS, PNGT dan KWP
indikator dari konstrak blok lain dapat menjelaskan variabel KEPT
(Yamin dan Kurniawan, 2011). sebesar 61.3% dan sisanya
Nilai cross loading dari penelitian dijelaskan oleh variabel lain yang
ini dapat dilihat pada lampiran 1. tidak termasuk dalam model
Kriteria yang terakhir dalam penelitian.
menguji outer model adalah

8
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Pengujian Hipotesis dan Sumber : Olah data, 2013


Pembahasan
Berikut ini merupakan hasil Pengujian secara simultan
pengujian secara parsial. dilakukan dengan memperhatikan
nilai R2. Nilai R2 dapat dilihat pada
Tabel 1 nilai R square yang sudah
Result For Inner Weight dinanlisis menggunakan SmartPLS.
Pengujian secara bersama-sama
Origin
al mean standa
akan dihitung dengan alat uji
Sampl of rd T-
Ket.
statistik yaitu uji F, besarnya nilai
e subsa deviati Statistic
Estima mples on F dihitung dengan rumus :
te
𝑦�𝑥�1x2....xk
diter
-0.234 -0.256 0.095 2.474
Sos->kwp ima
diter F=
0.672 0.677 0.059 11.483
Pngt->kwp ima
diter
k (1- 𝑦�𝑥�1x2...xk)
0.537 0.540 0.112 4.777
Sos->kept ima
0.749 0.768 0.166 4.511
diter Hasil pengujian secara
Pngt->kept ima
ditol bersama-sama variabel sosialisasi
0.026 0.006 0.210 0.124
Kwp->kept ak
(X1) dan pengetahuan perpajakan
Sumber : Pengolahan data dengan
SmartPLS versi 1.10, 2013
(X2) terhadap kesadaran (Y) dapat
disimpulkan bahwa Fhitung>Ftabel
yakni 71,520>3,09. Hasil tersebut
Hasil dari uji t pada tabel 1 berarti secara bersama-sama
dapat digunakan untuk menguji variabel sosialisasi dan
apakah sosialisasi dan pengetahuan perpajakan
pengetahuan perpajakan dapat berpengaruh terhadap variabel
berpengaruh terhadap kepatuhan kesadaran wajib pajak.
wajib pajak melalui variabel Sedangkan hasil pengujian
intervening kesadaran wajib pajak. secara bersama-sama untuk
Hal tersebut dapat dilakukan variabel sosialisasi (X1),
dengan melakukan pengujian pengetahuan perpajakan (X2) dan
pengaruh tidak langsung. Berikut kesadaran wajib pajak (Y)
ini adalah hasil pengaruh tidak terhadap kepatuhan wajib pajak
langsung : (Z) dapat disimpulkan bahwa nilai
Tabel 2
Fhitung> Ftabel yakni 48,575>2,70.
Pengaruh Langsung
dan Tidak Langsung Hasil tersebut berarti secara
bersama-sama variabel sosialisasi,
Penga
ruh
Penga
ruh
Penga
ruh
Penga pengetahuan perpajakan dan
Langs Langs Langs
ruh
Tidak
Penga kesadaran wajib pajak
Ket. ung ung ung ruh
sos- kwp- pngt-
Langs
Total berpengaruh terhadap variabel
ung
>kwp >kept >kwp
kepatuhan wajib pajak.
Sos ke
kept
0.234 0.006 0.543
Pengaruh Sosialisasi Terhadap
melalu
i kwp Kesadaran Wajib Pajak
Pngt
ke
0.026
Pengujian hipotesis
kept 0.672 0.017 0,766 menunjukkan variabel sosialisasi
melalu
i kwp berpengaruh negatif dan signifikan

9
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

terhadap kesadaran wajib pajak. terlihat dengan nilai t statistik


Hal tersebut bisa dilihat dari nilai t yang lebih besar dari 1.960 yakni
statistik sebesar 2.474>1.960 dan sebesar 11.483. Dengan demikian
nilai koefisien sebesar -0.234. jika sesorang atau wajib pajak
kondisi tersebut menyatakan memiliki pengetahuan yang tinggi
hipotesis diterima namun memiliki mengenai perpajakan, maka
nilai koefisien yang negatif. Kondisi mereka akan lebih sadar dalam
tersebut berarti semakin tinggi memenuhi kewajibannya.
intensitas dilakukannya sosialisasi Hasil penelitian ini sejalan
perpajakan maka akan semakin dengan penelitian dari Nugroho
menurun tingkat kesadaran wajib (2012) yang menyatakan bahwa
pajak dalam membayar pajak. Hal pengetahuan dan pemahaman
ini disebabkan karena jika akan peraturan perpajakan
sosialisasi dilakukan secara terus berpengaruh positif dan signifikan
menerus maka pengetahuan wajib terhadap kesadaran wajib pajak
pajak akan semakin bertambah. dalam membayar pajak. Senada
Hal tersebut mengakibatkan dengan penelitian dari Handayani
menurunnya kesadaran wajib et al,. (2011) yang menyatakan
pajak dalam membayar pajak bahwa pengetahuan dan
karena wajib pajak akan pemahaman tentang peraturan
cenderung melakukan kecurangan perpajakan akan meningkatkan
atau manipulasi pajak sehingga kemauan membayar pajak dan itu
akan menurunkan tingkat berarti hasil tersebut signifikan.
kepatuhan juga. Pengaruh Kesadaran Wajib
Hasil pengujian ini tidak Pajak Terhadap Kepatuhan
sejalan dengan penelitian Wajib Pajak
sebelumnya yang dilakukan oleh Variabel kesadaran wajib
Darari (2009) yang menyatakan pajak mempunyai hubungan yang
bahwa sosialisasi perpajakan positif dan tidak signifikan
berpengaruh signifikan terhadap terhadap kepatuhan wajib pajak,
kesadaran wajib pajak. Hasil karena nilai t statistik lebih rendah
pengujian ini juga berbeda dengan dari 1.960 yakni sebesar 0.124.
pendapat Susanto (2012) yang Alasan kurangnya kesadaran wajib
menyatakan bahwa upaya dalam pajak adalah karena pada
meningkatkan kesadaran dan umumnya masyarakat dan
kepatuhan wajib pajak dilakukan khususnya wajib pajak masih sinis
dengan sosialisasi perpajakan terhadap keberadaan pajak, pajak
dengan beragam bentuk atau cara masih dianggap sebagai sesuatu
sosialisasi tidak terbukti. yang memberatkan dan dalam
melakukan pembayarannya pun
Pengaruh Pengetahuan mereka masih mengalami
Perpajakan Terhadap Kesadaran
kesulitan karena kurangnya
Wajib Pajak
pengetahuan mereka. Hal ini
Variabel pengetahuan
menyebabkan tingkat kepatuhan
perpajakan berpengaruh positif yang rendah.
terhadap kesadaran wajib pajak,

10
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Berbeda dengan hasil Pengaruh Pengetahuan


penelitian dari Arum (2012) yang Perpajakan Terhadap
menyatakan bahwa semakin tinggi Kepatuhan Wajib Pajak
kesadaran maka akan semakin Pengujian statistik
tinggi pula kepatuhan wajib pajak. menunjukkan nilai t statistik
Hasil hipotesis Arum menyatakan sebesar 4.511>1.960 yang berarti
variabel kesadaran berpengaruh hipotesis diterima. Sehingga dapat
positif dan signifikan terhadap disimpulkan bahwa pengetahuan
kepatuhan wajib pajak. Hasil yang perpajakan memiliki pengaruh
sama juga didapat dari penelitian positif dan signifikan terhadap
Nugroho (2012) yang menyatakan kepatuhan wajib pajak. Hasil
bahwa kesadaran berpengaruh penelitian ini didukung oleh hasil
signifikan terhadap kemauan penelitian dari Angky (2011) dan
membayar pajak. Ghoni (2011) yang menyatakan
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan bahwa pengetahuan perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib berpengaruh terhadap kepatuhan
Pajak wajib pajak. Hasil yang sama juga
Pengujian statistik didapat dari penelitian Siregar et
menunjukkan nilai t statistik al,.(2012) yakni pengetahuan
4.777>1.960. Hasil ini berarti perpajakan berpengaruh terhadap
bahwa pengujian diterima. kepatuhan wajib pajak. Hal ini
Variabel sosialisasi perpajakan disebabkan karena tingkat
berpengaruh positif dan signifikan pengetahuan perpajakan yang
terhadap kepatuhan wajib pajak. dimiliki oleh wajib pajak cukup
Hal ini berarti semakin tinggi baik, sehingga dengan
intensitas sosialisasi perpajakan pengetahuan yang dimiliki oleh
yang dilakukan maka akan wajib pajak dapat berpengaruh
semakin tinggi tingkat kepatuhan terhadap kepatuhan, dengan
wajib pajak. Dengan adanya tingginya pengetahuan mengenai
sosialisasi pajak berarti wajib perpajakan, sudah tentu wajib
pajak akan lebih mengetahui pajak akan memiliki banyak
mengenai peraturan dan tata cara informasi mengenai pajak.
perpajakan sehingga pengetahuan
Pengaruh Sosialisasi dan
wajib pajak akan bertambah,
Pengetahuan Perpajakan
dengan begitu wajib pajak dapat
Terhadap Kesadaran Wajib
melaksanakan kewajiban dan hak
Pajak
perpajakannya.
Berdasarkan pengujian
Hasil pengujian ini konsisten
secara bersama-sama, hasil nilai
dengan hasil penelitian dari
Fhitung > Ftabel yakni 71,520>3,09
Adiyati (2009) yang menyatakan
yang berarti bahwa secara
bahwa sosialisasi mempunyai
bersama-sama variabel sosialisasi
pengaruh yang signifikan terhadap
dan pengetahuan perpajakan
kepatuhan wajib pajak.
berpengaruh terhadap kesadaran
wajib pajak. Hal ini menunjukkan
bahwa sikap sadar wajib pajak

11
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

dipicu oleh pengetahuan wajib sehingga wajib pajak menjadi


pajak. Pengetahuan dapat sadar akan pentingnya pajak.
dipengaruhi oleh beberapa faktor, Wajib pajak yang mempunyai
antara lain adalah pendidikan, baik kesadaran yang tinggi akan
itu formal maupun non formal. memunculkan sikap patuh dalam
Pendidikan non formal dapat membayar pajak.
dilakukan dengan berbagai cara Hasil pengujian ini
salah satunya dengan mengikuti mendukung penelitian dari Adiyati
sosialisasi. Jika wajib pajak (2009) yakni sosialisasi
mengikuti sosialisasi dengan rutin mempunyai pengaruh yang
maka akan dapat meningkatkan signifikan terhadap kepatuhan
pengetahuan mengenai wajib pajak, Angky (2012) yang
perpajakan. menyatakan bahwa pengetahuan
Hasil pengujian ini perpajakan berpengaruh terhadap
mendukung peneitian dari Darari kepatuhan wajib pajak, dan Arum
(2009) yakni sosialisasi (2012) yang menyatakan bahwa
perpajakan berpengaruh terhadap semakin tinggi kesadaran maka
kesadaran wajib pajak, dan akan semakin tinggi pula
Nugroho (2012) yaitu kepatuhan wajib pajak.
pengetahuan dan pemahaman
SIMPULAN, SARAN DAN
akan peraturan perpajakan
KETERBATASAN
berpengaruh terhadap kesadaran
Simpulan
wajib pajak dalam membayar
1. Sosialisasi perpajakan memiliki
pajak.
hubungan yang negatif dan
signifikan terhadap kesadaran
Pengaruh Sosialisasi,
wajib pajak.
Pengetahuan Perpajakan dan
2. Pengetahuan perpajakan
Kesadaran Wajib Pajak
memiliki hubungan yang positif
Terhadap Kepatuhan Wajib
dan signifikan terhadap
Pajak
kesadaran wajib pajak. Hal ini
Hasil pengujian secara
berarti semakin tinggi
bersama-sama, diperoleh hasil
pengetahuan perpajakan yang
Fhitung>Ftabel yakni 48,575>2,70
dimiliki maka akan
yang berarti bahwa secara
berpengaruh terhadap tingkat
bersama-sama variabel sosialisasi,
kesadaran wajib pajak.
pengetahuan perpajakan dan
3. Sosialisasi perpajakan memiliki
kesadaran wajib pajak
hubungan yang positif dan
berpengaruh terhadap kepatuhan
signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak. Hasil tersebut
wajib pajak. Hal ini berarti
menunjukkan bahwa sosialisasi
semakin tinggi intensitas
wajib pajak dapat meningkatkan
sosialisasi perpajakan yang
pengetahuan wajib pajak.
dilakukan maka akan
Pengetahuan wajib pajak yang
berpengaruh terhadap tingkat
mengandung aspek positif dapat
kepatuhan wajib pajak.
menciptakan persepsi positif

12
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

4. Pengetahuan perpajakan maksimal, dan peneliti


memiliki hubungan yang positif selanjutnya sebaiknya
dan signifikan terhadap mengukur model penelitian
kepatuhan wajib pajak. Hal ini menggunakan indikator dari
berarti banyaknya pengetahuan variabel.
perpajakan yang dimiliki wajib 2. Untuk kepentingan terapan
pajak akan berpengaruh Hasil penelitian ini diharapkan
terhadap tingkat kepatuhan dapat dijadikan evaluasi bagi
wajib pajak. pihak KPP Pratama Gresik Utara
5. Kesadaran wajib pajak memiliki apakah sosialisasi yang
hubungan yang positif dan tidak dilakukan sudah efektif atau
signifikan terhadap kepatuhan belum, sehingga kegiatan
wajib pajak. Hal ini berarti sosialisasi yang dilakukan tidak
kesadaran wajib pajak tidak sis-sia dan dapat meningkatkan
berpengaruh terhadap kesadaran dan kepatuhan wajib
kepatuhan wajib pajak. pajak agar dapat
6. Sosialisasi dan pengetahuan memaksimalkan penerimaaan
perpajakan secara bersama- pajak. Serta untuk aparat pajak
sama berpengaruh terhadap sebaiknya dapat meningkatkan
kesadaran wajib pajak. pelayanan dan bersikap positif
7. Sosialisasi, pengetahuan dan agar tidak menimbulkan
kesadaran wajib pajak secara prasangka negatif dari wajib
bersama-sama berpengaruh pajak sehingga dapat
terhadap kepatuhan wajib menurunkan kesadaran dan
pajak. kepatuhan wajib pajak.

Saran Keterbatasan
1. Untuk kepentingan ilmiah Terdapat beberapa
Hasil penelitian supaya dapat keterbatasan dalam penelitian ini
dijadikan bahan acuan bagi adalah Jumlah responden yang
peneliti selanjutnya apabila terbatas, serta hanya berfokus
meneliti mengenai kepatuhan pada KPP Pratama Gresik Utara
wajib pajak. Peneliti yang ingin saja. Pengambilan sampel
meneliti tema yang sama dilakukan secara random.
diharapkan menambah jumlah Instrumen pernyataan pada
responden, objek penelitian kuisoner kurang komprehensif
serta variabel penelitian. sehingga berpotensi menimbulkan
Sedangkan untuk pengambilan jawaban atau hasil yang bias, dan
sampel sebaiknya menggunakan pengukuran model menggunakan
purposive sampling sehingga semua item pertanyaan dari
data yang digunakan lebih tepat variabel.
dan dapat dikriteriakan. Selain DAFTAR PUSTAKA
itu, sebaiknya mencari Adiyati .2009. Pengaruh sosialisasi
instrumen pernyataan pada
Perpajakan terhadap
kuisioner lebih komprehensif Kepatuhan. Universitas
agar hasil penelitian lebih

13
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Pembangunan Nasional Pelayanan Pajak Pratama


Veteran. Jakarta. Bandung Cicadas. Unikom.
Agustiantono, Dwi. 2012. Analisis Ghoni. 2011. Pengaruh Motivasi
Faktor-faktor yang dan Pengetahuan Wajib
Mempengaruhi Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi: Wajib Pajak Daerah.
aplikasi TPB (studi empiris Universitas Negeri Surabaya.
wpop di kabupaten pati). Surabaya.
Skripsi Sarjana pada Handayani,Faturokhman,Pratiwi.
Program Sarjana Fakultas 2011. Faktor-faktor yang
Ekonomika dan Bisnis Mempengaruhi Keamauan
Universitas Diponegoro. Membayar Pajak Wajib
Semarang. Pajak Orang Pribadi yang
Arum. 2012. Pengaruh Kesadaran Melakukan Pekerjaan
Wajib Pajak, Pelayanan Bebas.Universitas Jendral
Fiskus, dan Sanksi Pajak Soedirman.
Terhadap Kepatuhan Wajib Juanim. 2004. Analisis Jalur dalam
Pajak Orang Pribadi yang Riset Pemasaran : Teknik
Melakukan Kegiatan Usaha Pengolahan Data SPSS dan
dan Pekerjaan Bebas (studi Lisrel. Fakultas Ekonomi
di Wilayah KPP Pratama Unpas : Bandung.
Cilacap). Universitas Lathifah, Ifah. 2008. Pengaruh
Diponegoro. Semarang. Konflik Pekerjaan-Keluarga
Dharmawan. 2011. Pengaruh Terhadap Turnover
Kompensasi dan Lingkungan Intentions Dengan Kepuasan
Kerja Non Fisik Terhadap Kerja Sebagai Variabel
Disiplin Dan Kinerja Intervening (Studi Empiris
Karyawan Hotel Nikki Pada Auditor Kantor
Dempasar. Universitas Akuntan Publik Di
Udayana. Dempasar. Indonesia). Tesis Program
Fathan, Darari. 2009. Pengaruh Pascasarjana Universitas
Persepsi dan Sosialisasi Diponegoro. Semarang.
Perpajakan Terhadap
Kesadaran Wajib Pajak Mardiasmo, 2009. Perpajakan. Andi
dalam Membayar Pajak Offiset : Yogyakarta.
Penghasilan di KPP Pratama Muliari dan Setiawan.2011.
Serpong. Universitas Pengaruh Persepsi Tentang
Pembangunan Nasional Sanksi Perpajakan dan
Veteran. Jakarta. Kesadaran Wajib Pajak pada
Febri, Angky.2011. Analisis Kepatuhan Pelaporan Wajib
Pengaruh Kualitas Pajak Orang Pribadi di
Pelayanan dan Pengetahuan Kantor Pelayanan Pajak
Perpajakan Terhadap Pratama Denpasar Timur.
Kepatuhan Wajib Pajak Bali.
Orang Pribadi Pada Kantor

14
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Noor, Juliansyah. 2010. Metodologi Mempengaruhi Kemauan


Penelitian. Kencana Prenada untuk Membayar Pajak
Media Group : Jakarta. Wajib Pajak Orang Pribadi
Nugroho. 2012. Faktor-faktor yang Yang Melakukan Pekerjaan
mempengaruhi kemauan Bebas. Simposiun Nasional
untuk membayar pajak Akuntansi XIII. Purwokerto.
dengan variabel intervening. www. kk.mercubuana.ac.id. 15007-
Universitas Diponegoro. 14-606050473239.doc.
Semarang. Diakses tanggal 18 Juli
Nurmantu,Safri. 2005. Pengantar 2013.
Perpajakan Edisi Tiga. www. pajak. go.id. Membangun-
Jakarta Granit : Jakarta. kesadaran-dan-kepedulian-
Putri, Meidyanti syawlina. 2013. sukarela-wajib-pajak.
Pengaruh Sosialisasi, Sanksi, Diakses tanggal 19
dan Keadilan Pajak November 2012.
terhadap Kepatuhan Wajib www.pajak.go.id. Mengerek
Pajak Orang Pribadi di KPP Kepatuhan Wajib Pajak.
Bangkalan. Universitas Diakses tanggal 19
Trunojoyo Madura. Madura. November 2012.
Siregar,Saryadi,Listyorini. 2012 . www. Fiskaldepkeu.go.id. Evaluasi
Pengaruh Pelayanan Fiskus Penerimaan Penerimaan
dan Pengetahuan Pajak Penghasilan
Perpajakan Terhadap Nonmigas Tahun 2012.
Kepatuhan Wajib Pajak di Diakses tanggal 10 Januari
Semarang Tengah. 2013.
Universitas Diponegoro. www.socioclan.blogspot.com.
Semarang. Pengaruh Iindustrialisasi
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Terhadap. Diakses tanggal
Kuantitatif Kualitatif dan 20 Juli 2013
R&D. Bandung : CV. Alfabeta. Yamin dan Kurniawan. 2011.
Sulistyono, Adincha Ayuvisda. Partial Least Square Path
2011. Pengaruh Motivasi Modeling. Salemba Infotek :
Terhadap Kepatuhan Wajib Jakarta.
Pajak Dalam Membayar Yuteva A, Sekarani. 2010. Analisis
Pajak Penghasilan Orang Pengaruh Etika Kerja Islam
Pribadi Usahawan. Komitmen Profesi Internal
Universitas Negeri Auditor, Komitmen
Surabaya. Surabaya. Organisasi, Dan Perubahan
Undang-undang Nomor 28 Tahun Organisasi.Skripsi Sarjana
2007 tentang Ketentuan pada Program Sarjana
dan Tata Cara Umum Fakultas Ekonomi
Perpajakan. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Widayati dan nurlis (2010).
Faktor-faktor yang

15
Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4

Lampiran 1
Cross Loading
SOS PNGT KWP KEPT
SOS1 0.960 -0.330 -0.512 0.387
SOS2 0.944 -0.505 -0.650 0.175
SOS3 0.936 -0.336 -0.529 0.324
SOS4 0.775 -0.041 -0.088 0.451
PNGT1 -0.385 0.638 0.313 0.009
PNGT2 -0.178 0.911 0.489 0.504
PNGT3 -0.349 0.817 0.539 0.429
PNGT4 0.073 0.790 0.247 0.503
PNGT5 -0.430 0.871 0.775 0.702
PNGT6 -0.172 0.673 0.302 0.285
KWP1 -0.460 0.322 0.550 -0.142
KWP2 -0.128 0.445 0.651 0.142
KWP4 -0.536 0.521 0.910 0.273
KWP5 -0.343 0.452 0.792 0.176
KWP6 -0.183 0.430 0.725 0.469
KEPT1 0.275 0.375 0.101 0.833
KEPT2 0.292 0.377 0.100 0.836
KEPT3 0.344 0.422 0.137 0.851
KEPT4 0.332 0.272 0.005 0.809
KEPT5 0.261 0.491 0.192 0.835
KEPT6 0.370 0.492 0.272 0.865
KEPT7 0.290 0.221 0.145 0.732
KEPT8 -0.052 0.191 0.229 0.505
KEPT9 -0.136 0.330 0.323 0.615
KEPT10 0.432 0.469 0.314 0.817
KEPT11 0.318 0.477 0.416 0.754
KEPT12 0.241 0.344 0.307 0.798
Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS, 2013
Lampiran 2
Composite Reliability, Average Variance Extracted (AVE)
dan nilai R-square
Konstruk Composite Reliability AVE R-Square
SOS 0.948 0.823
PNGT 0.907 0.624
KWP 0.851 0.541 0.606
KEPT 0.948 0.605 0.613
Sumber : Pengolahan data dengan SmartPLS, 2013

16

Вам также может понравиться