Вы находитесь на странице: 1из 30

ASUHAN KEBIDANAN

POST PARTUM NORMAL


SURUH TRENGGALEK

Oleh :
DWI KARTIKA CD
05610085

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D III)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridlonya
kami dapat menyelesaikan kasus Asuhan Kebidanan pada ibu post partum hari
ke-2 fisiologis di Puskesmas Rejowinangun, Trnggalek.
Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Sunarsono, selaku Kepala Puskesmas Rejowinangun yang senantiasa telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk praktek di Puskesmas ini.
2. Supartini, Amd. Keb. Selaku Kepala Ruangan KIA yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan kami dalam praktek kebidanan.
3. Ediatmi,SsiT, selaku Pembimbing Klinik dari institusi yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan asuhan kebidanan.
Penulis menyadari bahwa asuhan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan sebagai motivasi dalam perbaikan
asuhan kebidanan ini. Semoga melalui asuhan kebidanan yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat sekaligus sumbangsih bagi terwujudnya asuhan kebidanan
yang komprehensif, khususnya asuhan pada ibu nifas.

Kediri, Desember 2007

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas (puerpureum) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan-
perubahan fisiologis yaitu perubahan fisik, involusi uterus dan pengeluaran
lokhea, laktasi, perubahan sistem lainnya dan perubahan psikis.
Masa nifas merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penyusun mencoba mengangkat
masa nifas (puerpureum) pada asuhan kebidanan di lahan praktek.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengembangkan pola pikir ilmiah dan menambah pengetahuan serta
untuk memperoleh pengalaman nyata dari teori yang selama ini
diperoleh dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas.
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu memberikan dan melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu nifas dengan 5 langkah, antara lain :
- Melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif pada klien.
- Membuat analisa data dan diagnosa masalah.
- Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu nifas sesuai
diagnosa masalah.
- Melaksanakan rencana asuhan kebidanan.
- Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Metode Penulisan Data


Metode penulisan adalah cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan / pemecahan masalah yang pada dasarnya menggunakan ilmiah,
antara lain :
a. Metode Deskriptif
Yaitu suatu metode penulisan yang dilakukan dengan tujuan untuk
membentuk gambaran suatu keadaan obyektif.
Bentuk penulisan deskriptif ada bermacam-macam, diantaranya :
1. Study Kepustakaan
Mempelajari literatur berupa buku-buku yang berhubungan dengan
kasus.
2. Study Kasus
Dengan menagadakan pengamatan langsung pada klien kemudian
mengkaji klien, mendiagnosa, merencanakan tindakan, melaksanakan
evaluasi.
b. Bentuk Pengumpulan Data
1. Wawancara
Adalah suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data
dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung pada klien atau
keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada klien.
3. Study Kepustakaan
Pengumpulan data dari buku-buku.
c. Sumber Data
1. Primer
Ialah sumber data yang diperoleh dari klien secara langsung dengan
wawancara dan pemeriksaan.
2. Skunder
Dara yang diperoleh dari catatan medik dan keperawatan, hasil
pemeriksaan, catatan tenaga kesehatan yang terkait.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan konsep dasar tentang nifas dan management
kebidanan pada ibu nifas.
BAB 3 : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, interpretasi data, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB 4 : PEMBAHASAN
BAB 5 : PENUTUP
- Simpulan
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Puerperium


2.2.1 Definisi
Puerperium (nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan
pada keadaan yang normal. (Manuaba, 1998 : 190).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Sarwono, 1998 : 115).
Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan
seselai sampai alat-alat kandungan seperti pra-hamil. Lama masa nifas
(puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah
kira-kira 6 minggu.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2002 : 316).
2.1.2 Pembagian Masa Nifas
Masa nifas dibagi dalam 3 periode :
a. Puerperium dini : Yaitu kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
b. Puerperium Intermicalaial : Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6 – 8
minggu.
c. Remote Puerperium : adalah waktu yang diperlukan untuk
pulih dan sehat sempurna, terutama
bila setelah hamil/waktu persalinan
mempunyai komplikasi.
(Rustam, 1998 : 115)
2.1.3 Perubahan Fisiologis Masa Nifas
a. Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga
akhirnya kembali sebelum hamil.
Tabel involusi uterus
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi lahir setinggi pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
1 minggu pertengahan pst-symp 500 gr
2 minggu tidak teraba di atas symp 350 gr
6 minggu bertambah kecil 50 gr
8 minggu sebesar normal 30 gr
b. Bekas implantasi uri
Plasenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum
uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm,
pada minggu ke-6 2,4 cm dan akhirnya pulih.
c. Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh
dalam 6 – 7 hari.
d. Rasa sakit
Yang disebut after painc (meriang atau mules-mules) disebabkan
kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2 – 4 hari pasca persalinan.
Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini, dan bila
terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit dan anti
mules.
e. Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas.
1. Lochea Rubra (cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks kaseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari
pasca persalinan.
2. Lochea sanguinolenta
- berwarna merah kuning berisi darah dan lendir.
- Hari ke 3 – 7 pasca persalinan.
3. Lochea serosa
- berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi.
- Pada hari ke 7 – 14 pasca persalinan.
4. Lochea alba
- cairan putih
- setelah 2 minggu
5. Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah
bau busuk.
6. Lochiastasis : lochia tidak lancar keluarnya.
f. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang
terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan
masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-
3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari saja.
g. Miksi
Kadang wanita mengalami sulit kencing, karena sfingker uretra
ditekan oleh kepala janin dan dan spareme oleh intusi m.sfincter
ani selama persalinan, juga oleh adanya oedema kandung kemih
yang terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dan
wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi.
(Rustam, Mochtar, 1998 : 115-117).
2.1.4 Perubahan Psikologis Masa Nifas
Menurut Reva Rubin (1963) ada 3 fase perilaku ibu :
a. Fase Taking-In
 Selama 1-2 hari pertama, ibu lebih memfokuskan pada
dirinya
 Beberapa hari setelah melahirkan akan dapat
mempertanggung jawabkan kepercayaan pada orang lain untuk
merespon kebutuhan rasa nyaman.
 Menunjukkan kegembiraan yang sangat dan suka bercerita
tentang kehamilan dan melahirkan.
b. Fase Taking Hold
 Ibu sudah menunjukan perluasan fokus perhatian yaitu
memperlihatkan bayinya
 Ibu mulai tertarik melakukan pemeliharaan terhadap bayinya
 Ibu mulai terbika untuk menerima pendidikan kesehatan bagi
dirinya dan bayinya.
c. Fase Letting Go
 Kemandirian dalam merawat diri dan bayinya meningkat
 Mengenal bahwa bayi terpisah dari dirinya
2.1.5 Kunjungan Masa Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah-masalah yang terjadi.
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6-8 jam setelah  Mencegah perdarahan
persalinan masa nifas karena atonia uteri
 Mendeteksi dan merawat
penyebab lain perdarahan :
bila ada perdarahan berlanjut
 Memberikan konseling
pada ibu atau salah satu
anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri.
 Pemberian ASI awal
 Melakukan hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir
 Menjaga bayi tetap sehat
dengan cara mencegah
hipotermi jika petugas ke sh
menolong persalinan, ia harus
tinggal dengan ibu dan BBL
untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai ibu dan
bayi dalam keadaan stabil

2 6 hari setelah  Memastikan involusi


persalinan uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus dibawah
imbilikus, tidak ada
pedarahan abnormal, tidak
ada bau.
 Menilai adanya tanda-
tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
 Memastikan ibu
mendapatkan cukup makanan,
cairan dan istirahat
 Memastikan ibu
menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit
 Memberikan konseling
pada ibu mengenai asuhan
pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari.
3 2 ninggu setelah Sama seperti diatas (6 hari
persalinan setelah persalinan)
4 6 minggu setelah  Menanyakan pada ibu tentang
persalinan penyulit-penyulit yang ia atau
ibu alami
 Memberikan konseling untuk
KB secara dini
(Sarwono, 2002 :123)
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Kebersihan diri
 Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
 Mengajarkan pada ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti
untuk membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu,
dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap
kali selesai buang air kecil atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalutnya
2x/ hari, kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik, dan dikeringkan dibawah matahari atau disetrika.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan
kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka
2. Istirahat
 Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelalahan
yang berlebihan
 Sarankan untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga
biasa perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat
selain bayi tidur
 Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
- Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
- Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak pendarahan
- Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayinya sendiri
3. Latihan
 Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot
perut dan panggul kembali normal
 Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit
setiap hari sangat membantu pemulihan
 Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan
otot-otot pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan.
Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5x
4. Gizi
 Anjurkan ibu untuk menkonsumsi tambahan 500 kalori tiap
hari
 Makan dengan diet seimbang, untuk mendapat protein,
mineral dan vitamin yang cukup
 Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui)
 Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin
 Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa
memberikan vit. A pada bayinya melalui ASI nya
5. Perawatan Payudara
 Menjaga payudara tetap bersih dan kering
 Menggunakan BH yang menyokong payudara
 Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang
keluar pada sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui
 Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI,
dilakukan :
- Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah
dan hangat
- Urut payudara dari pangkal menuju puting
- Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara
- Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali
- Letokan kain dingin pada payudara setelah menyusui
- Payudara keringkan
6. Senggama
 Secara fisik umum untuk memulai hubungan suami istri begitu
darah merah berhenti dan dan ibu dapat memasukan satu atau
dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah
merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk
memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
 Banyak budaya yang mempunyai tradisi, menunda hubungan
suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40
hari atau 6 minggu setelah persalinan.
7. Keluarga Berencana
 Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 th,
sebelum ibu hamil kembai setiap pasangan harus menentukan
sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin ber-KB.
 Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi)
sebelum ia mendapatkan haidnya selama menetei, metode
amenorue dapat dicapai.
 Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko,
menggunakan kontrasepsi tetap lebih aman.
 Sebelum menggunakan metode KB harus dijelaskan sebagai
berikut :
Bagaimana metode ini dapat mencegah kehamilan dan
efektifitasnya, kelebihan atau keuntungan, kekurangan, ES,
bagaiman menggunakan metode itu, kapan metode itu dapat
mulai digunakan untuk wanita pascasalin yang menyusui.

2.2 MANAJEMENT TEORI


2.2.1 PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
- Nama ibu dan suami
- Umur ibu
- Agama
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Alamat
(obstetri fisiologi : 156)
2. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan ibu post partum hari pertama,
seperti perut mules, pengeluarkan pervaginam / lokhesi,
putting/payudara, ibu belum bisa menyusui bayinya
(Yan.Kes Material & Neonatal . 2002 : 124)
3. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Ada tidaknya penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi
pada saat masa nifas seperti hipertensi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada tidaknya riwayat penyakit menurun atau menular dalam
keluarga seperti DM dan Asma.
5. Riwayat Perkawinan
Berapa kali dan berapa lama menikah.
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
- Tempat persalinan.
- Usia kehamilan.
- Jenis persalinan dan penolong.
- Penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
- Jenis kelamin, BB dan PB anak.
7. Riwayat persalinan sekarang
- Tuanya umur kehamilan : preamtur, aterm, postpartum
(obs. Fisiologi : 222).
- Jenis persalinan, spntan, buatan, anjuran (obs. Fisiologi :
221).
- Penolong persalinan : bidan, dokter, dukun.
(Yan. Kes. Maternal & Neonatal, 2002 : 242).
8. Riwayat Bayi
- Nilai APGAR
- Menyusu / tidak
- Keadaan tali pusat belum lepas
(Yan. Kes. Maternal & Neonatal, 2002 : 124 - 126).
9. Riwayat KB
KB apa yang pernah digunakan, berapa lama dan rencana KB
selanjutnya.
10. Riwayat Sosial Ekonomi
- Respon ibu dan keluarga terhadap bayi.
- Kehadiran anggota keluarga untuk membantu ibu di
rumah.
- Kebiasaan minum, merokok dan menggunakan obat.
- Kepercayaan dan adat istiadat.
11. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
- Aktifitas : Ambulasi dini, hari pertama penderita
miring kanan dan kiri, hari kedua boleh
duduk dan berdiri kemudian jalan-jalan.
- Istirahat : Ibu PP merasa sangat lelah setelah
melahirkan, 8 jam harus tidur terlentang
untuk mencegah perdarahan PP.
(Ilmu Kebidanan, 2005 : 243).
- Nutrisi : Diet yang diberikan harus bermutu tinggi
dengan cukup kalori, protein, cairan dan
buah-buahan karena wanita pada masa PP
mengalami hemokonsentrasi.
( Ilmu Kebidanan, 2005 : 242).
- Eliminasi : - Lancar
- Obstipasi / tidak dapat kencing sendiri
( Ilmu Kebidanan, 2005 : 142).

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum baik / tidak
- Kesadaran : Composmentis (14-15)
- TD normal, systole : 110 – 130 mmHg, diastole :
60 – 90 mmHg.
- Nadi : 60 – 90 x/menit
- Suhu : 36,50C – 37,50C
- Pernafasan : 20 – 24 x/menit
(Yan. Kes. Maternal & Neonatal, 2002 : 124).
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Rambut : Rontok / tidak, bersih / tidak.
- Muka : Pucat / tidak.
- Mata : Kunjungtiva pucat / tidak,
sklera ikterus / tidak.
- Telinga dan hidung : Ada kelainan / tidak, ada sekret
/ tidak.
- Gigi dan mulut : Ada kelainan / tidak.
- Leher : Ada pembesaran kelenjar tyroid
/ tidak, ada pembesaran vena
jugularis / tidak.
- Dada : Payudara sudah keluar
kolostrum / belum, puting susu
menonjol / tidak, terjadi abses /
tidak, pembengkakan /ASI
terhenti.
- Abdomen : - Ada tidaknya luka operasi.
- Lamanya kontraksi uterus.
- Genetalia : - Perdarahan normal, bila
Jumlahnya tidak melebihi
400 – 500 cc.
- Pengeluaran lokhea, warna,
bau, jumlah.
- Penjahitan laserasi / luka
episiotomi.
- Pembengkakan.
- Ekstremitas : adakah oedem, varices.
b. Palpasi
- Pemeriksaan payudara : Nyeri tekan
- Pemeriksaan perut : - Posisi uterus : antefleksi /
retrofleksi.
- TFU
- Kontraksi uterus.
c. Auskultasi
Dada : Pernafasan ronchi / wheezing
Perut : bising usus norml / tidak.
d. Perkusi
Reflek patella (+/+)
3. Pemeriksaan Penunjang
Lab :
HB : 10,5 gr%
Golongan darah :
Proten Nurin : (-)
2.2.2 Identifikasi Dx / Mx
Dx : P……Post Partum hari ke II
Ds : Kapan bersalin
Bagaimana proses persalinannya.
Do : - Payudara keluar kolostrum
- TFU
- Lokhea rubra
2.2.3 INTERVENSI
Dx : P………Post partum hari ke II
Tujuan : - nifas berjalan normal.
- tidak terjadi komplikasi, seperti perdarahan.
Kriteria Hasil :
Ku : Baik
Kesadaran : Composmentsi
TD : 100/60 – 140/80 mmHg.
N : 60 – 100 x/menit
S : 36,50C – 37,50C
TFU : 2 jr di bawah pusat
Lochea : rubra
Kontraksi Uterus : baik
Perdarahan : < 400 cc

Intervensi
1. Anjurkan mobilsiasi dini dan latihan
R : Meningkatkan sirkulasi dan aliran balik vena dan
ekstremitas bawah menurunkan resiko pembentukan
trombus, yang berkenaan dengan statis.
2. Anjurkan untuk menjaga kebersihan diri
R : Mencegah terjadinya infeksi
3. Anjurkan untuk istirahat cukup
R : Mencegah kelelahan yang berlebihan
4. Anjurkan cara perawatan payudara
R : Mencegah terjadinya pembengkakan payudara dan mastitis
5. KIE tentang KB
R : Ibu dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dan aman
6. Pemberian konseling tentang gizi ibu nifas
R : Untuk mencegah terjadinya terjadinya infeksi PP akibat
anemia/maluutrisi
7. Anjurkan cara perawatan bayi
R : Membantu orang tua dalam penguasaan tugas-tugas baru.
8. Perhatikan karakter dan jumlah aliran lokhea dan kosistensi
fundus
R : Aliran lokhea seharuskan tidak banyak dan tidak
mengandung befuran, fundus harus tetap berkontraksi
dengan kuat pada umbrilikus. Tonjolan uterus
mengakibatkan peningkatan aliran dan kehilangan darah.
2.2.4 IMPLEMENTASI
Mengacu pada intervensi
2.2.5 EVALUASI
Mengacu pada inplementasi dan menggunakan SOAP
BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Desember 2007
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Ny “Y”
3.1.1 DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. “Y” Nama : Tn. “K”
Umur : 27 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Rt. 08/04, Suruh Penghasilan : Rp 600.000,00/bln
Kec. Trenggalek,
Kab. Trenggalek
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mules
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mnegatkan tidak pernah menderita penyakit menahun (asma,
jantung), sakit menurun (hipertensi), sakit menular (TBC Hepatitis).
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibumengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang mempunyai penyakit menurun, menular & menahun.
6. Riwayat Haid
Menarche : 13 th Jumlah : ganti softex 3x/hari
Siklus : 28 hari Fluor Albus : kadang-kadang
Lamanya : 7 hari Disminorhoc : tidak
Teratur/tdk : teratur
7. Riwayat Perkawinan
Nikah : 1x
Lama : 7 tahun
Umur pertama kali nikah : 20 th
Status : sah
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Ibub mengatakan pada kehamilan 1, usia kehamilan 9 bulan, periksa
di Bidan dan bayi lahir di tolong Bidan di BPS, JK : ♀, BB : 3500 gr,
PB : 50 cm, pada saat nifas tidak terjadi penyulitseperti perdarahan.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
 Kehamilan : TM I ANC 1x di Bidan
Keluhan : mual, muntah
Terapi : Fe, Kalk, BG. Iod
TM II ANC 2x di Bidan
Keluhan : tidak ada keluhan
Terapi : Fe, Vit.C,BG
TM III ANC 2x di Bidan
Keluhan : nyeri pinggang
Terapi : Fe, Vit.C.Br
 Persalinan : - Penolong : Bidan
- Jenis Persalinan : Spontan
- Jenis Kelamin : Perempuan
- BB : 2300 gr
- PB : 50 cm
- Plasenta lahir lengkap
- Bayi lahir langsung menangis
 Nifas : Normal, tidak ada tanda-tanda infeksi dan
perdarahan
10. Riwayat KB
Ibub mengatakan setelah menikah pernah memakai alat kontrasepsi
KB suntik
11. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a.Nutrisi
Sebelum nifas : makan 3x/hari (nasi,sayur,lauk), porsi sedang
minum 8-9 gelas/hari
Selama nifas : makan 3x/hari (nasi,sayur,lauk, buah), porsi
sedang
minum 9-10 gelas/hari
b. Istirahat
Sebelum Nifas : tidur siang : 1-2 jam/hari
tidur malam : 8-9 jam/hari
Selama nifas : tidur siang : 1-2 jam/hari
tidur malam : 6-7 jam/hari
c.Eliminasi
BAK : 5-6 x/hari, warna jernih, bau khas
BAB : 1x/hari, konsistensi lunak, warna kuning
d. Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 3x/hari
Ganti softex : 3x/hari
e.Sexual
Ibu belum melakukan hubungan sexual
f. Perilaku Kesehatan
Ibu tidak pernah merokok atau minum alkohol
Bila sakit ibu berobat ke dokter / Bidan
12. Keadaan Psikososial dan spiritual
- Ibu memfokuskan perhatian pada nayinya
- Ibu suka bercerita tentang pengalaman kehamina dan persalinannya
13. Latar Belakang sosial Budaya
- Ibu mengatakan tidak berpantangan makanan

3.1.2 DATA OBYEKTIF


1. Pemikiran Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
S : 36,5 oC
RR : 20 x/menit
TFU : 3 jr bawah pst
Lochen : rubra
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : rambut bersih, benjolan (-)
Muka : pucat (-), oedema (-)
Mata : Conjungtiva merah muda, seklera putih
Hidung : sekret (-/-), polip (-/-)
Mulut : bersih, saries (-), bibir lembah
Telinga : simetris (+/+), sekret (-/-)
Leher : pembesaran kelenjar tyroid (-/-)
Payudara : paling menonjol (+/+), pembengkakan (-/-), ASI (-/-)
Abdomen : bekas SC (-), pembesaran (-)
Genetalia : kondiloma (-), locha rubra, jahitan (-)
Extremitas : oedema (-/-), vamces (-/-)
b. Palpasi
TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik.
c. Auskultasi
Dada : jantung, bunyinya lup-lup (normal)
d. Perkusi
Reflek pattela (+)/(+)
Kesimpulan
P2002 Post Partum Fisiologis hari ke-II

3.2 INTERPRETASI DATA


NO Data dasar Dx/Mx/Kebt
1 Ds : Ibu mengatkan telah Dx :
melahirkan anak ke-2, P2002 Post Partum Fisiologis hari
perempuan pd hari selasa tgl ke-II
25-12-2007 jam 09.00 WIB.
Do : KU : baik
Kesadaran: Composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/mnt
S : 36,5 oC
RR : 20 x/menit
TFU : 3 jr bawah pst
Lochen : rubra
Kontraksi uterus baik
Tidak ada sobekan/jahitan
2 Ds : ibu mengatkan perutnya Mx : Mules
terasa mules
Do : ibu tampak kesakitan

3.3 INTERVENSI
NO Dx/Mx/Kebt. Intervensi Rasional
1 Dx : Tujuan :
P2002 Post  Nifas berjalan normal
Partum  Tidak terjadi komplikasi
Fisiologis hari Kriteria hasil :
ke-II KU : baik
Kesadaran: Composmentis
TD : 100/60-140/80 mmHg
N : 60-100x/mnt
S : 36,5-37,5 oC
RR : 20 x/menit
TFU : 3 jr bawah pst
Lochen : rubra
Kontraksi uterus : baik
Perdarahan : < 400 cc

Rencana :
1. Anjurkan ibu untuk 1. dengan istirahat yang
istirahat cukup dapat
mempertahankan KU.
2. anjurkan untuk 2. sering ganti pembalut
ibu
ganti pembalut min dapat mencegah
2x/hari resiko infeksi.
3. anjurkan ibu untuk 3. ibu merasa nyaman
rajin membersihkan dan mencegah infeksi
tubuhnya
4. konseling gizi 4. pemenuhan kebutuhan
nutrisi dan menjamin
kesehatan ibu dan
bayi
5. berikan informasi 5. ibu akan mengerti
tentang : ASI, perilaku yang benar
eksklusif, cara
menetei yang benar,
perawatan, perawatan
payudara, perawatan
bayi
6. lakukan pemeriksaan 6. untuk mendeteksi
TTV, TKU, kontraksi, adanya komplikasi
Lochea.
7. anjurkan ibu untuk 7. dengan segera
segera menentukan menentukan alkon
obat kontrasepsi dapat menghindari
kehamilan yang tidak
diinginkan
2 Mx : Tujuan :
Mules Rasa mules berkurang
atau hilang.
Kriteria hasil :
KU : baik
Kesadaran: Composmentis
TD : 100/70-130/90 mmHg
N : 60-100x/mnt
S : 36,5-37,5 oC
Mules berkurang/tidak
mules lagi.
Intervensi :
1. anjurkan ibu 1. untuk
untuk melakukan mengembalikan otot-
mobilisasi otot perut dan panggul
kembali normal
2. dengan informasi
2. berikan infirmasi dapat me(-) mules
yang tepat tentang berkenaan dengan rasa
perawatan rutin selama takut tentang
post partum ketidaktahuan yang
dapat memperberat
keadaan.
3. dapat membuat
3. jelaskan tentang ibu merasa
penyebab mules nyaman/tenang
4. agar ibu tidak
4. anjurkan ibu terlalu kecapean.
istirahat cukup

3.4 IMPLEMENTASI
Tgl/jam Dx/Mx/Kebt. Implementasi
27 Desember 2007 Dx : 1. menganjurkan ibu
jam : 10.15 WIB P2002 Post Partum untuk cukup istirahat
Fisiologis hari ke-II siang 1-2 jam, malam 8-9
jam/hari
2. menganjurkna ibu
untuk ganti pembalut min.
2x/hari
3. menganjurkan ibu
untuk raji membersihkan
tubuhnya
4. memberikan
konseling tentang gizi
seimbang (tinggi protein,
vitamin)
5. memberikan
informasi tentang ASI
eksklusif, cara menetei
yang benar, perawatan
payudara, perawatan bayi
6. melakukan
pemeriksaan TTV, TFU,
kontraksi, lochen
7. menganjurkan ibu
untuk segera menentukan
Mx : alat kontrasepsi
Mules
1. menganjurkan ibu
melakukan mobilisasi
2. memberikan
informasi tentang
perawatan rutin selama
post partum
3. menjelaskan tentang
penyebab mules
4. menganujurkan ibu
untuk istirahat cukup

3.5 EVALUASI
Tgl : 25 – 12 – 2007 Jam : 10.30 WIB.
Dx : P2002, Post partum fisiologis hari ke II.
S : Ibu mengatakan lebih mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
O : Ku : baik
Kesadaran : composmentis
Ibu paham dan dapat mengulangi informasi yang diberikan.
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,50C
RR : 20x/menit
A : P2002, Post partum fisiologis hari ke II.
P : - Lanjutkan intervensi.
- Motivasi pemberian ASI eksklusif.
- Anjurkan ibu untuk meneteki tersu bayinya agar ASI cepat keluar.
Mx :
Mules
S : Ibu mengatakan mules pada perutnya berkurang.
O : ku : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,50C
Ibu paham dan dapat mengulangi informasi yang diberikan.
A : Rasa mules berkurang.
P :- Lanjutkan intervensi.
- Anjurkan ibu untuk rajin ganti pembalut
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein.
- Anjurkan ibu istirahat cukup.
BAB 4
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisis dari penulis mengenai kesenjangan-


kesenjangan yang terjadi dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang
komprehensif.
Pada pengkajian tidak didapatkan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan
kasu, tetapi ditemukan suatu masalah yaitu mules.
Pada interpretasi data antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus yang ada
tidak terdapat kesenjangan. Diagnosa yang didapatkan yaitu Post partum
fissologis dengan masalah mules.
Pada intervensi tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan
tinjauan kasus. Hal ini karena tindakan yang direncanakan sesuai dengan diagnosa
yang ada.
Pada implementasi sebagian besar intervensi sudah di laksanakan kerana
klien kooperatif dan waktu yang diberikan lebih lama.
Pada evaluasi antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan. Evaluasi yang didapatkan setelah diberikan KIE, ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “Y” P 2002 Post partum
hari ke II dengan masalah mules, dan disimpulkan bahwa masalah tersebut
adalah fisiologis. Dalam penerimaan masalah baik fisiologis maupun
patologis setap orang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari tingkat
pengetahuan maupun wawasan masing-masing individu serta lingkungan dan
budaya yang selalu mempengaruhi kehidupannya.
Asuhan kebidanan pada ibu nifas akan lebih baik bila melibatkan
keluarga. Oleh karena orang terdekat dalam memberikan asuhan adalah
keluarga, disamping itu juga masih memerlukan bantuan dan dukungan penuh
untuk kesehatan fisik maupun psikologis.
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ny.”Y” P2002 Post partum
hari ke II dengan masalah mules, petugas tidak mengalami kendala dan
hambatan, semua dapat berjalan dengan baik, karena itu setelah mendapatkan
asuhan dan penjelasan mengatakan mengerti dengan penjelasan yang
diberikan.

5.2 SARAN
5.2.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan petugas memberi pelayanan kesehatan yang komprehensif
dan meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat.
5.2.2 Bagi Pembimbing
Dalam melakukan bimbingan penyusunan asuhan kebidanan
diharapkan mengacu pada pedoman, agar mahasiswa tidak kesulitan
dalam penyusunan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta EGC.


Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta :
Media Aesculapius FKUI.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Вам также может понравиться

  • Askeb Inc Kala 2
    Askeb Inc Kala 2
    Документ39 страниц
    Askeb Inc Kala 2
    widyaneno
    Оценок пока нет
  • SAP Perubahan Fisik Bumil
    SAP Perubahan Fisik Bumil
    Документ6 страниц
    SAP Perubahan Fisik Bumil
    Rahajeng Tia
    Оценок пока нет
  • Askeb Inc II
    Askeb Inc II
    Документ43 страницы
    Askeb Inc II
    widyaneno
    Оценок пока нет
  • SAP Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
    SAP Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
    Документ5 страниц
    SAP Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • SAP Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
    SAP Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
    Документ5 страниц
    SAP Ibu Hamil Dengan Resiko Tinggi
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • Lagu 1
    Lagu 1
    Документ1 страница
    Lagu 1
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • SAP Senam Nifas
    SAP Senam Nifas
    Документ6 страниц
    SAP Senam Nifas
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • SAP Senam Nifas
    SAP Senam Nifas
    Документ6 страниц
    SAP Senam Nifas
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • SAP Kesadaran Posyandu
    SAP Kesadaran Posyandu
    Документ6 страниц
    SAP Kesadaran Posyandu
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • Cover SAP Gizi Ibu Nifas
    Cover SAP Gizi Ibu Nifas
    Документ1 страница
    Cover SAP Gizi Ibu Nifas
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • Sap Menopause
    Sap Menopause
    Документ5 страниц
    Sap Menopause
    Rahajeng Tia
    Оценок пока нет
  • SAP Kesadaran Posyandu
    SAP Kesadaran Posyandu
    Документ6 страниц
    SAP Kesadaran Posyandu
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • Sap KB
    Sap KB
    Документ15 страниц
    Sap KB
    Rahajeng Tia
    Оценок пока нет
  • Sap Jamban
    Sap Jamban
    Документ6 страниц
    Sap Jamban
    iqbal galih
    Оценок пока нет
  • Sap Pemberian Vitamin A PD Anak
    Sap Pemberian Vitamin A PD Anak
    Документ5 страниц
    Sap Pemberian Vitamin A PD Anak
    iqbal galih
    Оценок пока нет
  • SAP Kanker Payudara
    SAP Kanker Payudara
    Документ6 страниц
    SAP Kanker Payudara
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • LP PNC 2 Jam Post Partum Normal
    LP PNC 2 Jam Post Partum Normal
    Документ12 страниц
    LP PNC 2 Jam Post Partum Normal
    widyaneno
    Оценок пока нет
  • PP Bndungan ASI
    PP Bndungan ASI
    Документ25 страниц
    PP Bndungan ASI
    Arum Rasyiidta Windi Sumbogo
    Оценок пока нет
  • SAP Disminorhea
    SAP Disminorhea
    Документ6 страниц
    SAP Disminorhea
    Rahajeng Tia
    Оценок пока нет
  • Cover SAP Gizi Ibu Nifas
    Cover SAP Gizi Ibu Nifas
    Документ1 страница
    Cover SAP Gizi Ibu Nifas
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • SAP Cara Menyusui Yang Baik Dan Benar
    SAP Cara Menyusui Yang Baik Dan Benar
    Документ5 страниц
    SAP Cara Menyusui Yang Baik Dan Benar
    Aloysia Catur
    Оценок пока нет
  • Sap Pemberian Vitamin A PD Anak
    Sap Pemberian Vitamin A PD Anak
    Документ5 страниц
    Sap Pemberian Vitamin A PD Anak
    iqbal galih
    Оценок пока нет
  • Nifas SC
    Nifas SC
    Документ25 страниц
    Nifas SC
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • Askeb Bumil Hida PEB
    Askeb Bumil Hida PEB
    Документ35 страниц
    Askeb Bumil Hida PEB
    rsia
    Оценок пока нет
  • Bu Handa Print Nimas
    Bu Handa Print Nimas
    Документ8 страниц
    Bu Handa Print Nimas
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • LP PNC 2 Jam Post Partum Normal
    LP PNC 2 Jam Post Partum Normal
    Документ12 страниц
    LP PNC 2 Jam Post Partum Normal
    widyaneno
    Оценок пока нет
  • Askeb Post Partum Blues
    Askeb Post Partum Blues
    Документ25 страниц
    Askeb Post Partum Blues
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • PP DG PEB Wahyu
    PP DG PEB Wahyu
    Документ34 страницы
    PP DG PEB Wahyu
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • Asuhan Kebidanan Post Partum (Dwi Kartika 29 - 03 - 2008)
    Asuhan Kebidanan Post Partum (Dwi Kartika 29 - 03 - 2008)
    Документ30 страниц
    Asuhan Kebidanan Post Partum (Dwi Kartika 29 - 03 - 2008)
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет
  • LP & Askeb Inc Kala I Fase Aktif
    LP & Askeb Inc Kala I Fase Aktif
    Документ38 страниц
    LP & Askeb Inc Kala I Fase Aktif
    Frisca Antartha
    Оценок пока нет