2. Pola Nafas tidak efektif 3. Gangguan Pertukaran gas 4. Kurang Pengetahun 5. Risiko Aspirasi 6. Hipertermia 7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 8. Defisit Volume Cairan 9. Kelebihan Volume Cairan 10. Risiko infeksi 11. Intoleransi aktivitas 12. Kerusakan integritas kulit 13. Kecemasan 14. Takut 15. Penurunan curah jantung 16. Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif 17. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif 18. Perfusi jaringan gastrointestinal tidak efektif 19. Perfusi jaringan renal tidak efektif 20. Defisit perawatan diri 21. Risiko gangguan integritas kulit 22. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh 23. Nyeri akut 24. Nyeri Kronik 25. Gangguan mobilitas fisik 26. Risiko trauma 27. Risiko Injury 28. Mual 29. Diare 30. Konstipasi 31. Gangguan pola tidur 32. Retensi urin 33. Kerusakan integritas jaringan 34. Gangguan body image 35. Manejemen regimen terapeutik tidak efektif 36. Kelelahan Diagnosa Keperawatan / Rencana keperawatan Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Bersihan Jalan Nafas tidak NOC: NIC efektif berhubungan dengan: Respiratory status : Ventilation 1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal - Infeksi, disfungsi Respiratory status : Airway suctioning. neuromuskular, hiperplasia patency 2. Berikan O2 ……l/mnt, dinding bronkus, alergi jalan Aspiration Control metode……… nafas, asma, trauma. Setelah dilakukan tindakan 3. Anjurkan pasien untuk istirahat - Obstruksi jalan nafas : spasme Keperawatan selama … pasien dan napas dalam jalan nafas, sekresi tertahan, menunjukkan keefektifan jalan 4. Posisikan pasien untuk banyaknya mukus, adanya jalan nafas dibuktikan dengan kriteria memaksimalkan ventilasi nafas buatan, sekresi bronkus, hasil: 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu adanya eksudat di alveolus, 1. Mendemonstrasikan batuk 6. Keluarkan sekret dengan batuk adanya benda asing di jalan efektif dan suara nafas yang atau suction nafas. bersih, tidak ada sianosis dan 7. Auskultasi suara nafas, catat DS: dyspneu (mampu mengeluarkan adanya suara tambahan - Dispneu sputum, bernafas dengan 8. Berikan bronkodilator : DO: mudah, tidak ada pursed lips) - ……………………… - Penurunan suara nafas 2. Menunjukkan jalan nafas yang - ………………………. - Orthopneu paten (klien tidak merasa 9. Monitor status hemodinamik - Cyanosis tercekik, irama nafas, frekuensi 10. Berikan pelembab udara Kassa - Kelainan suara nafas (rales, pernafasan dalam rentang basah NaCl Lembab wheezing) normal, tidak ada suara nafas 11. Berikan antibiotik : - Kesulitan berbicara abnormal) ……………………. - Batuk, tidak efekotif atau tidak 3. Mampu mengidentifikasikan 12. Atur intake untuk cairan ada dan mencegah faktor yang mengoptimalkan keseimbangan. - Produksi sputum penyebab. 13. Monitor respirasi dan status O2 - Gelisah 4. Saturasi O2 dalam batas normal 14. Pertahankan hidrasi yang adekuat - Perubahan frekuensi dan irama 5. Foto thorak dalam batas normal untuk mengencerkan sekre nafas 15. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi. Pola Nafas tidak efektif NOC: NIC: berhubungan dengan : - Respiratory status : 1. Posisikan pasien untuk - Hiperventilasi Ventilation memaksimalkan ventilasi - Penurunan energi/kelelahan - Respiratory status : 2. Pasang mayo bila perlu - Perusakan/pelemahan muskulo- Airway patency 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu skeletal - Vital sign Status 4. Keluarkan sekret dengan batuk - Kelelahan otot pernafasan Setelah dilakukan tindakan atau suction - Hipo ventilasi sindrom keperawatan selama 5. Auskultasi suara nafas, catat - Nyeri ………..pasien menunjukkan adanya suara tambahan - Kecemasan keefektifan pola nafas, dibuktikan 6. Berikan bronkodilator : - Disfungsi Neuromuskuler dengan kriteria hasil: - ………………….. - Obesitas - Mendemonstrasikan batuk - ……………………. - Injuri tulang belakang efektif dan suara nafas yang 7. Berikan pelembab udara Kassa DS: bersih, tidak ada sianosis dan basah NaCl Lembab - Dyspnea dyspneu (mampu mengeluarkan 8. Atur intake untuk cairan - Nafas pendek sputum, mampu bernafas dgn mengoptimalkan keseimbangan. DO: mudah, tidakada pursed lips) 9. Monitor respirasi dan status O2 - Penurunan tekanan inspirasi / - Menunjukkan jalan nafas yang 10. Bersihkan mulut, hidung dan secret ekspirasi paten (klien tidak merasa Trakea - Penurunan pertukaran udara per tercekik, irama nafas, frekuensi 11. Pertahankan jalan nafas yang paten menit pernafasan dalam rentang 12. Observasi adanya tanda tanda - Menggunakan otot pernafasan normal, tidak ada suara nafas hipoventilasi tambahan abnormal) 13. Monitor adanya kecemasan pasien - Orthopnea - Tanda Tanda vital dalam terhadap oksigenasi - Pernafasan pursed-lip rentang normal (tekanan darah, 14. Monitor vital sign - Tahap ekspirasi berlangsung nadi, pernafasan) 15. Informasikan pada pasien dan sangat lama keluarga tentang tehnik relaksasi - Penurunan kapasitas vital untuk memperbaiki pola nafas. - Respirasi: < 11 – 24 x /mnt 16. Ajarkan bagaimana batuk efektif 17. Monitor pola nafas Gangguan Pertukaran gas NOC: NIC : Berhubungan dengan : - Respiratory Status : Gas 1. Posisikan pasien untuk - Ketidakseimbangan perfusi exchange memaksimalkan ventilasi ventilasi - Keseimbangan asam Basa, 2. Pasang mayo bila perlu - Perubahan membran kapiler- Elektrolit 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu alveolar - Respiratory Status : ventilation 4. Keluarkan sekret dengan batuk DS: - Vital Sign Status atau suction - Sakit kepala ketika bangun Setelah dilakukan tindakan 5. Auskultasi suara nafas, catat - Dyspnoe keperawatan selama …. adanya suara tambahan - Gangguan penglihatan Gangguan pertukaran pasien 6. Berikan bronkodilator ; DO : teratasi dengan - …………………. - Penurunan CO2 kriteria hasi: - …………………. - Takikardi - Mendemonstrasikan 7. Barikan pelembab udara - Hiperkapnia peningkatan ventilasi dan 8. Atur intake untuk cairan - Keletihan oksigenasi yang adekuat mengoptimalkan keseimbangan. - Iritabilitas - Memelihara kebersihan paru 9. Monitor respirasi dan status O2 - Hypoxia paru dan bebas dari tanda tanda 10. Catat pergerakan dada,amati - Kebingungan distress pernafasan kesimetrisan, penggunaan otot - Sianosis - Mendemonstrasikan batuk tambahan, retraksi otot - Warna kulit abnormal (pucat, efektif dan suara nafas yang supraclavicular dan intercostal kehitaman) bersih, tidak ada sianosis dan 11. Monitor suara nafas, seperti - Hipoksemia dyspneu (mampu mengeluarkan dengkur - Hiperkarbia sputum, mampu bernafas 12. Monitor pola nafas : bradipena, - AGD abnormal dengan mudah, tidak ada pursed takipenia, kussmaul, hiperventilasi, - pH arteri abnormal lips) cheyne stokes, biot - Frekuensi dan kedalaman nafas - Tanda tanda vital dalam rentang 13. Auskultasi suara nafas, catat area abnormal normal penurunan / tidak adanya ventilasi - AGD dalam batas normal dan suara tambahan - Status neurologis dalam batas 14. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan normal ststus mental 15. Observasi sianosis khususnya membran mukosa 16. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2, Suction, Inhalasi) 17. Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung Kurang Pengetahuan NOC: NIC : Berhubungan dengan : - Kowlwdge : disease process 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien keterbatasan kognitif, interpretasi - Kowledge : health Behavior dan keluarga terhadap informasi yang salah, Setelah dilakukan tindakan 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit kurangnya keinginan untuk keperawatan selama …. pasien dan bagaimana hal ini mencari informasi, tidak menunjukkan pengetahuan berhubungan dengan anatomi dan mengetahui sumber-sumber tentang fisiologi, dengan cara yang tepat. informasi. proses penyakit dengan kriteria 3. Gambarkan tanda dan gejala yang DS: hasil: biasa muncul pada penyakit, - Menyatakan secara verbal - Pasien dan keluarga menyatakan dengan cara yang tepat adanya masalah pemahaman tentang penyakit, 4. Gambarkan proses penyakit, DO: kondisi, prognosis dan program dengan cara yang tepat - Ketidakakuratan mengikuti pengobatan 5. Identifikasi kemungkinan instruksi, perilaku tidak sesuai - Pasien dan keluarga mampu penyebab, dengan cara yang tepat melaksanakan prosedur yang 6. Sediakan informasi pada pasien dijelaskan secara benar tentang kondisi, dengan cara yang - Pasien dan keluarga mampu tepat menjelaskan kembali apa yang 7. Sediakan bagi keluarga informasi dijelaskan perawat / tim tentang kemajuan pasien dengan kesehatan lainnya. cara yang tepat 8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan 9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan 10. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Risiko Aspirasi NOC : NIC: DO: - Respiratory Status : Ventilation 1. Monitor tingkat kesadaran, reflek - Peningkatan tekanan dalam - Aspiration control batuk dan kemampuan menelan lambung - Swallowing Status 2. Monitor status paru - Elevasi tubuh bagian atas Setelah dilakukan tindakan 3. Pelihara jalan nafas - Penurunan tingkat kesadaran keperawatan selama…. pasien 4. Lakukan suction jika diperlukan - Peningkatan residu lambung tidak mengalami aspirasi dengan 5. Cek nasogastrik sebelum makan - Menurunnya fungsi sfingter kriteria: 6. Hindari makan kalau residu esofagus - Klien dapat bernafas dengan masihbanyak - Gangguan menelan mudah, tidak irama, frekuensi 7. Potong makanan kecil kecil - NGT pernafasan normal 8. Haluskan obat sebelumpemberian - Penekanan reflek batuk dan - Pasien mampu menelan, 9. Naikkan kepala 30-45 derajat gangguan reflek mengunyah tanpa terjadi setelah makan - Penurunan motilitas aspirasi, dan mampumelakukan gastrointestinal oral hygiene - Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak merasa tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal. Hipertermia Berhubungan NOC: NIC : dengan : - Thermoregulasi 1. Monitor suhu sesering mungkin - Penyakit/ trauma Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor warna dan suhu kulit - Peningkatan metabolisme keperawatan 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR - Aktivitas yang berlebih selama………..pasien 4. Monitor penurunan tingkat kesadaran - Dehidrasi menunjukkan : 5. Monitor WBC, Hb, dan Hct DO/DS: - Suhu tubuh dalam batas normal 6. Monitor intake dan output - Kenaikan suhu tubuh diatas dengan kreiteria hasil: 7. Berikan anti piretik: rentang normal 1. Suhu 36 – 37C - Kelola Antibiotik : ………… - Serangan atau konvulsi - Nadi dan RR dalam rentang 8. Selimuti pasien (kejang) normal 9. Berikan cairan intravena - Kulit kemerahan - Tidak ada perubahan warna 10. Kompres pasien pada lipat paha dan - Pertambahan RR kulit dan tidak ada pusing, aksila - Takikardi 11. Tingkatkan sirkulasi udara - Kulit teraba panas / hangat 12. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 13. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 14. Catat adanya fluktuasi tekanan darah 15. Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa) Ketidakseimbangan nutrisi NOC: NIC : kurang dari kebutuhan tubuh a. Nutritional status: Adequacy 1. Kaji adanya alergi makanan Berhubungan dengan : of nutrient 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Ketidakmampuan untuk b. Nutritional Status : food and menentukan jumlah kalori dan nutrisi memasukkan atau mencerna Fluid Intake yang dibutuhkan pasien nutrisi oleh karena faktor c. Weight Control 3. Yakinkan diet yang dimakan biologis, psikologis atau Setelah dilakukan tindakan mengandung tinggi serat untuk ekonomi. keperawatan selama….nutrisi mencegah konstipasi DS: kurang dapat teratasi dengan 4. Ajarkan pasien bagaimana membuat - Nyeri abdomen indikator: catatan makanan harian. - Muntah - Albumin serum 5. Monitor adanya penurunan BB dan - Kejang perut - Pre albumin serum gula darah - Rasa penuh tiba-tiba setelah - Hematokrit 6. Monitor lingkungan selama makan makan - Hemoglobin 7. Jadwalkan pengobatan dan tindakan DO: - Total iron binding capacity tidak selama jam makan - Diare - Jumlah limfosit 8. Monitor turgor kulit - Rontok rambut yang berlebih 9. Monitor kekeringan, rambut kusam, - Kurang nafsu makan total protein, Hb dan kadar Ht - Bising usus berlebih 10. Monitor mual dan muntah - Konjungtiva pucat 11. Monitor pucat, kemerahan, dan - Denyut nadi lemah kekeringan jaringan konjungtiva 12. Monitor intake nuntrisi 13. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi 14. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT / TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan. 15. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan 16. Kelola pemberan anti emetik:..... 17. Anjurkan banyak minum 18. Pertahankan terapi IV line 19. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval Defisit Volume Cairan NOC: NIC : Berhubungan dengan : - Fluid balance 1. Pertahankan catatan intake dan - Kehilangan volume cairan - Hydration output yang akurat secara aktif - Nutritional Status : Food and 2. Monitor status hidrasi (kelembaban - Kegagalan mekanisme Fluid Intake membran mukosa, nadi adekuat, pengaturan Setelah dilakukan tindakan tekanan darah ortostatik), jika DS : keperawatan selama….. defisit diperlukan - Haus volume cairan teratasi dengan 3. Monitor hasil lab yang sesuai DO: kriteria hasil: dengan retensi cairan (BUN , Hmt , - Penurunan turgor kulit / lidah - Mempertahankan urin output osmolalitas urin, albumin, total - Membran mukosa / kulit kering sesuai dengan usia dan BB, BJ protein) - Peningkatan denyut nadi, urine normal, 4. Monitor vital sign setiap 15 menit penurunan tekanan darah, - Tekanan darah, nadi, suhu tubuh – 1 jam penurunan volume / tekanan dalam batas normal 5. Kolaborasi pemberian cairan IV nadi - Tidak ada tanda tanda dehidrasi, 6. Monitor status nutrisi - Pengisian vena menurun Elastisitas turgor kulit baik, 7. Berikan cairan oral - Perubahan status mental membran mukosa lembab, tidak 8. Berikan penggantian nasogatrik - Konsentrasi urine meningkat ada rasa haus yang berlebihan sesuai output (50 – 100cc/jam) - Temperatur tubuh meningkat - Orientasi terhadap waktu dan 9. Dorong keluarga untuk membantu - Kehilangan berat badan secara tempat baik pasien makan tiba-tiba - Jumlah dan iramapernapasan 10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan - Penurunan urine output dalam batas normal berlebih muncul meburuk. - HMT meningkat - Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas 11. Atur kemungkinan tranfusi - Kelemahan normal 12. Persiapan untuk tranfusi - pH urin dalam batas normal 13. Pasang kateter jika perlu - Intake oral dan intravena 14. Monitor intake dan urin output adekuat setiap 8 jam. Kelebihan Volume Cairan NOC : NIC : Berhubungan dengan : - Electrolit and acid base balance 1. Pertahankan catatan intake dan - Mekanisme pengaturan - Fluid balance output yang akurat melemah - Hydration 2. Pasang urin kateter jika diperlukan - Asupan cairan berlebihan Setelah dilakukan tindakan 3. Monitor hasil lab yang sesuai DO/DS : keperawatan selama ….Kelebihan dengan retensi cairan (BUN, Hmt, - Berat badan meningkat pada volume cairan teratasi dengan osmolalitas urin ) waktu yang singkat kriteria: 4. Monitor vital sign - Asupan berlebihan dibanding - Terbebas dari edema, efusi, 5. Monitor indikasi retensi / output anaskara kelebihan cairan (cracles, CVP , - Distensi vena jugularis - Bunyi nafas bersih, tidak ada edema, distensi vena leher, asites) - Perubahan pada pola nafas, dyspneu/ortopneu 6. Kaji lokasi dan luas edema dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, - Terbebas dari distensi vena 7. Monitor masukan makanan / cairan suara nafas abnormal (Rales jugularis. 8. Monitor status nutrisi atau crakles), pleural effusion - Memelihara tekanan vena 9. Berikan diuretik sesuai interuksi Oliguria, azotemia sentral, tekanan kapiler paru, 10. Kolaborasi pemberian obat: - Perubahan status mental, output jantung dan vital sign .................................... kegelisahan, kecemasan DBN 11. Monitor berat badan - Terbebas dari kelelahan, 12. Monitor elektrolit kecemasan atau bingung 13. Monitor tanda dan gejala dari Odema Risiko infeksi Faktor-faktor NOC : NIC : risiko : - Immune Status 1. Pertahankan teknik aseptif - Prosedur Infasif - Knowledge : Infection control 2. Batasi pengunjung bila perlu - Kerusakan jaringan dan - Risk control 3. Cuci tangan setiap sebelum dan peningkatan paparan lingkungan Setelah dilakukan tindakan sesudah tindakan keperawatan - Malnutrisi keperawatan selama…… pasien 4. Gunakan baju, sarung tangan - Peningkatan paparan tidak mengalami infeksi dengan sebagai alat pelindung lingkungan patogen kriteria hasil: 5. Ganti letak IV perifer dan dressing - Imonusupresi - Klien bebas dari tanda dan sesuai dengan petunjuk umum - Tidak adekuat pertahanan gejala infeksi 6. Gunakan kateter intermiten untuk sekunder (penurunan Hb, - Menunjukkan kemampuan menurunkan infeksi kandung Leukopenia, penekanan respon untuk mencegah timbulnya kencing inflamasi) infeksi 7. Tingkatkan intake nutrisi - Penyakit kronik - Jumlah leukosit dalam batas 8. Berikan terapi antibiotik : - Malnutrisi normal ................................. - Pertahan primer tidak adekuat - Menunjukkan perilaku hidup 9. Monitor tanda dan gejala infeksi (kerusakan kulit, trauma sehat sistemik dan lokal jaringan, gangguan peristaltik) - Status imun, gastrointestinal, 10. Pertahankan teknik isolasi k/p genitourinaria dalam batas 11. Inspeksi kulit dan membran normal mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase 12. Monitor adanya luka 13. Dorong masukan cairan 14. Dorong istirahat 15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi 16. Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam Intoleransi aktivitas NOC : NIC : Berhubungan dengan : - Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan - Tirah Baring atau imobilisasi - Toleransi aktivitas klien dalam melakukan aktivitas - Kelemahan menyeluruh - Konservasi energi 2. Kaji adanya faktor yang - Ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan menyebabkan kelelahan suplai oksigen dengan keperawatan selama …. Pasien 3. Monitor nutrisi dan sumber energi kebutuhan bertoleransi terhadap aktivitas yang adekuat - Gaya hidup yang dipertahankan. dengan Kriteria Hasil : 4. Monitor pasien akan adanya DS: - Berpartisipasi dalam aktivitas kelelahan fisik dan emosi secara - Melaporkan secara verbal fisik tanpa disertai berlebihan adanya kelelahan atau - Peningkatan tekanan darah, nadi 5. Monitor respon kardivaskuler kelemahan. dan RR terhadap aktivitas (takikardi, - Adanya dyspneu atau - Mampu melakukan aktivitas disritmia, sesak nafas, diaporesis, ketidaknyamanan saat sehari hari (ADLs) pucat, perubahan hemodinamik) beraktivitas. secaramandiri 6. Monitor pola tidur dan lamanya DO : - Keseimbangan aktivitas dan tidur / istirahat pasien - Respon abnormal dari tekanan istirahat. 7. Kolaborasikan dengan Tenaga darah atau nadi terhadap Rehabilitasi Medik dalam aktifitas merencanakan progran terapi yang - Perubahan ECG : aritmia, tepat. iskemia 8. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 9. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial 10. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan 11. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek 12. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai 13. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang 14. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas 15. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas 16. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan 17. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual Kerusakan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management berhubungan dengan : - Tissue Integrity : Skin 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan Eksternal : and Mucous Membranes pakaian yang longgar - Hipertermia atau hipotermia - Wound Healing : primer 2. Hindari kerutan pada tempat tidur - Substansi kimia dan sekunder 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap - Kelembaban Setelah dilakukan tindakan bersihdan kering - Faktor mekanik (misalnya : alat keperawatan selama….. 4. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) yang dapat menimbulkan luka, kerusakan integritas kulit setiap dua jam sekal tekanan, restraint) pasien teratasi dengan 5. Monitor kulit akan adanya kemerahan - Immobilitas fisik kriteria hasil: 6. Oleskan lotion atau minyak/baby oil - Radiasi - Integritas kulit yang baik pada derah yang tertekan - Usia yang ekstrim bisa dipertahankan 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi - Kelembaban kulit (sensasi, elastisitas, pasien - Obat-obatan temperatur, hidrasi, 8. Monitor status nutrisi pasien Internal : pigmentasi) 9. Memandikan pasien dengan sabun dan - Perubahan status metabolik - Tidak ada luka / lesi air hangat - Tonjolan tulang pada kulit 10. Kaji lingkungan dan peralatan yang - Defisit imunologi - Perfusi jaringan baik menyebabkan tekanan - Berhubungan dengan dengan - Menunjukkan 11. Observasi luka : lokasi, dimensi, perkembangan pemahaman dalam kedalaman luka, karakteristik,warna - Perubahan sensasi proses perbaikan kulit cairan, granulasi, jaringan nekrotik, - Perubahan status nutrisi (obesitas, dan mencegah terjadinya tandatanda infeksi lokal, formasi kekurusan) sedera berulang traktus - Perubahan status cairan - Mampu melindungi kulit 12. Ajarkan pada keluarga tentang luka - Perubahan pigmentasi dan mempertahankan dan perawatan luka - Perubahan sirkulasi kelembaban kulit dan 13. Kolaburasi ahli gizi pemberian diae - Perubahan turgor (ela stisitas kulit) perawatan alami TKTP, vitamin DO: - Menunjukkan terjadinya 14. Cegah kontaminasi feses dan urin - Gangguan pada bagian tubuh proses penyembuhan 15. Lakukan tehnik perawatan luka dengan - Kerusakan lapisa kulit (dermis) luka steril - Gangguan permukaan kulit 16. Berikan posisi yang mengurangi (epidermis) tekanan pada luka Kecemasan berhubungan dengan NOC : NIC : Faktor keturunan, Krisis situasional, - Kontrol kecemasan Anxiety Reduction (penurunan Stress, perub ahan status kesehatan, - Koping kecemasan) ancaman kematian, perubahan konsep Setelah dilakukan asuhan 1. Gunakan pendekatan yangb diri, kurang pengetahuan dan selama …………… pada menenangkan hospitalisasi. klien, kecemasan teratasi 2. Nyatakan dengan jelas harapan DO/DS: dgn kriteria hasil: terhadap pelaku pasien - Insomnia - Klien mampu 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang - Kontak mata kurang mengidentifikasi dan dirasakan selama prosedur - Kurang istirahat mengungkapkan gejala 4. Temani pasien untuk memberikan - Berfokus pada diri sendiri cemas keamanan dan mengurangi takut - Iritabilitas - Mengidentifikasi, 5. Berikan informasi faktual mengenai - Takut mengungkapkan dan diagnosis, tindakan prognosis - Nyeri perut menunjukkan tehnik 6. Libatkan keluarga untuk mendampingi - Penurunan TD dan denyut nadi untuk mengontol cemas klien - Diare, mual, kelelahan - Vital sign dalam batas 7. Instruksikan pada pasien untuk - Gangguan tidur normal menggunakan tehnik relaksasi - Gemetar - Postur tubuh, ekspresi 8. Dengarkan dengan penuh perhatian - Anoreksia, mulut kering wajah, bahasa tubuh dan 9. Identifikasi tingkat kecemasan - Peningkatan TD, denyut nadi, RR tingkat aktivitas 10. Bantu pasien mengenal situasi yang - Kesulitan bernafas menunjukkan menimbulkan kecemasan - Bingung berkurangnya 11. Dorong pasien untuk mengungkapkan - Bloking dalam pembicaraan kecemasan. perasaan, ketakutan, persepsi - Sulit berkonsentrasi 12. Kelola pemberian obat anti cemas:........ Takut berhubungan dengan efek NOC : NIC: terhadap gaya hidup, kebutuhan - Anxiety control Fear control - Coping Enhancement injeksi secara mandiri, komplikasi Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan pada pasien tentang DM, ditandai dengan keperawatan selama......takut klien proses penyakit DS : teratasi dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan semua tes dan pengobatan - Peningkatan ketegangan,panik, - Memiliki informasi untuk pada pasien dan keluarga penurunan kepercayaan diri, mengurangi takut 3. Sediakan reninforcement positif cemas - Menggunakan tehnik relaksasi ketika pasien melakukan perilaku DO : - Mempertahankan hubungan untuk mengurangi takut - Penurunan produktivitas, sosial dan fungsi peran 4. Sediakan perawatan yang kemampuan belajar, - Mengontrol respon takut berkesinambungan kemampuan menyelesaikan 5. Kurangi stimulasi lingkungan yang masalah, mengidentifikasi dapat menyebabkan obyek ketakutan, peningkatan misinterprestasi kewaspadaan, anoreksia, mulut 6. Dorong mengungkapkan secara kering, diare, mual, pucat, verbal perasaan, persepsi dan rasa muntah, perubahan tanda-tanda takutnya vital 7. Perkenalkan dengan orang yang mengalami penyakit yang sama 8. Dorong klien untuk mempraktekan tehnik relaksasi
Perfusi jaringan NOC : NIC :
kardiopulmonal tidak efektif - Cardiac pump Effectiveness 1. Monitor nyeri dada (durasi, b/d gangguan afinitas Hb oksigen, - Circulation status intensitas dan faktor-faktor penurunan konsentrasi Hb, - Tissue Prefusion : cardiac, presipitasi) Hipervolemia, Hipoventilasi, periferal 2. Observasi perubahan ECG gangguan transport O2, gangguan - Vital Sign Statusl 3. Auskultasi suara jantung dan paru aliran arteri dan vena Setelah dilakukan asuhan 4. Monitor irama dan jumlah denyut DS: selama……… ketidakefektifan jantung - Nyeri dada perfusi jaringan kardiopulmonal 5. Monitor angka PT, PTT dan AT - Sesak nafas teratasi dengan kriteria hasil: 6. Monitor elektrolit (potassium dan DO - Tekanan systole dan diastole magnesium) - AGD abnormal dalam rentang yang diharapkan 7. Monitor status cairan - Aritmia - CVP dalam batas normal 8. Evaluasi oedem perifer dan denyut - Bronko spasme - Nadi perifer kuat dan simetris nadi - Kapilare refill > 3 dtk - Tidak ada oedem perifer dan 9. Monitor peningkatan kelelahan dan - Retraksi dada asites kecemasan - Penggunaan otot-otot tambahan - Denyut jantung, AGD, ejeksi 10. Instruksikan pada pasien untuk fraksi dalam batas normal tidak mengejan selama BAB - Bunyi jantung abnormal tidak 11. Jelaskan pembatasan intake kafein, ada sodium, kolesterol dan lemak - Nyeri dada tidak ada 12. Kelola pemberian obat-obat: - Kelelahan yang ekstrim tidak analgesik, anti koagulan, ada nitrogliserin, vasodilator dan - Tidak ada ortostatikhipertensi diuretik. 13. Tingkatkan istirahat (batasi pengunjung, kontrol stimulasi lingkungan) Penurunan curah jantung b/d NOC : NIC : gangguan irama jantung, stroke - Cardiac Pump effectiveness 1. Evaluasi adanya nyeri dada volume, pre load dan afterload, - Circulation Status 2. Catat adanya disritmia jantung kontraktilitas jantung. - Vital Sign Status 3. Catat adanya tanda dan gejala DO/DS: - Tissue perfusion: perifer penurunan cardiac putput - Aritmia, takikardia, bradikardia Setelah dilakukan asuhan 4. Monitor status pernafasan yang - Palpitasi, oedem selama………penurunan kardiak menandakan gagal jantung - Kelelahan output klien teratasi dengan 5. Monitor balance cairan - Peningkatan / penurunan JVP kriteria 6. Monitor respon pasien terhadap - Distensi vena jugularis hasil: efek pengobatan antiaritmia - Kulit dingin dan lembab - Tanda Vital dalam rentang 7. Atur periode latihan dan istirahat - Penurunan denyut nadi perifer normal (Tekanan darah, Nadi, untuk menghindari kelelahan - Oliguria, kaplari refill lambat respirasi) 8. Monitor toleransi aktivitas pasien - Nafas pendek / sesak nafas - Dapat mentoleransi aktivitas, 9. Monitor adanya dyspneu, fatigue, - Perubahan warna kulit tidak ada kelelahan tekipneu dan ortopneu - Batuk, bunyi jantung S3/S4 - Tidak ada edema paru, perifer, 10. Anjurkan untuk menurunkan stress - Kecemasan dan tidak ada asites 11. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR - Tidak ada penurunan kesadaran 12. Monitor VS saat pasien berbaring, - AGD dalam batas normal duduk atau berdiri - Tidak ada distensi vena leher 13. Auskultasi TD pada kedua lengan - Warna kulit normal dan bandingkan 14. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama dan setelah aktivitas 15. Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung 16. Monitor frekuensi dan irama pernapasan 17. Monitor pola pernapasan abnormal 18. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit 19. Monitor sianosis perifer 20. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 21. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign 22. Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen 23. Sediakan informasi untuk mengurangi stress 24. Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontraktilitas jantung 25. Kelola pemberian antikoagulan untuk mencegah trombus perifer 26. Minimalkan stress lingkungan Perfusi jaringan cerebral NOC : NIC : tidak efektif b/d gangguan - Circulation status 1. Monitor TTV afinitas Hb oksigen, penurunan - Neurologic status 2. Monitor AGD, ukuran pupil, konsentrasi Hb, Hipervolemia, - Tissue Prefusion : cerebral ketajaman, kesimetrisan dan reaksi Hipoventilasi, gangguan transport Setelah dilakukan asuhan 3. Monitor adanya diplopia, O2, gangguan aliran arteri dan selama……… ketidakefektifan pandangan kabur, nyeri kepala vena perfusi jaringan cerebral teratasi 4. Monitor level kebingungan dan DO dengan kriteria hasil : orientasi - Gangguan status mental - Tekanan systole dan diastole 5. Monitor tonus otot pergerakan - Perubahan perilaku dalam rentang yang diharapkan 6. Monitor tekanan intrkranial dan - Perubahan respon motorik - Tidak ada ortostatikhipertensi respon nerologis - Perubahan reaksi pupil - Komuni kasi jelas 7. Catat perubahan pasien dalam - Kesulitan menelan - Menunjukkan konsentrasi dan merespon stimulus - Kelemahan atau paralisis orientasi 8. Monitor status cairan ekstrermitas - Pupil seimbang dan reaktif 9. Pertahankan parameter - Abnormalitas bicara - Bebas dari aktivitas kejang hemodinamik - Tidak mengalami 10. Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada konsisi pasien dan order medis Perfusi jaringan NOC : NIC : gastrointestinal tidak efektif b/d - Bowl Elimination 1. Monitor TTV gangguan afinitas Hb oksigen, - Circulation status 2. Monitor elektrolit penurunan konsentrasi Hb, - Electrolite and Acid Base 3. Monitor irama jantung Hipervolemia, Hipoventilasi, Balance 4. Catat intake dan output secara gangguan transport O2, gangguan - Fluid Balance akurat aliran arteri dan vena - Hidration 5. Kaji tanda-tanda gangguan DS: - Tissue perfusion : abdominal keseimbangan cairan dan elektrolit - Nyeri organs (membran mukosa kering, sianosis, - perut Setelah dilakukan asuhan jaundice) - Mual selama………ketidakefektifan 6. Kelola pemberian suplemen DO perfusi jaringan gastrointestinal elektrolit sesuai order - Distensi abdominal teratasi dengan kriteria hasil: 7. Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah - Bising usus turun / tidak ada - Jumlah, warna, konsistensi dan kalori dan jumlah zat gizi yang bau feses dalam batas normal dibutuhkan - Tidak ada nyeri perut 8. Pasang NGT jika perlu - Bising usus normal 9. Monitor output gaster - Tekanan systole dan diastole dalam rentang normal - Distensi vena leher tidak ada - Gangguan mental, orientasi pengetahuan dan kekuatan otot normal - Na, K, Cl, Ca, Mg dan Biknat dalam batas normal - Tidak ada bunyi nafas tambahan - Intake output seimbang - Tidak ada oedem perifer dan - Asites - Tdak ada rasa haus yang abnormal - Membran mukosa lembab - Hematokrit dalam batas normal Perfusi jaringan renal tidak NOC : NIC : efektif b/d gangguan afinitas Hb - Circulation status 1. Observasi status hidrasi oksigen, penurunan konsentrasi - Electrolite and Acid Base (kelembaban membran mukosa, Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, Balance TD ortostatik, dan keadekuatan gangguan transport O2, gangguan - Fluid Balance dinding nadi) aliran arteri dan vena - Hidration 2. Monitor HMT, Ureum, albumin, DO - Tissue Prefusion : renal total protein, serum osmolalitas - Penigkatan rasio ureum - Urinari elimination dan urin kreatinin Setelah dilakukan asuhan 3. Observasi tanda-tanda cairan - Hematuria selama……… ketidakefektifan berlebih / retensi (CVP menigkat, - Oliguria / anuria perfusi jaringan renal teratasi oedem, distensi vena leher dan - Warna kulit pucat dengan kriteria hasil: asites) - Pulsasi arterial tidak teraba - Tekanan systole dan diastole 4. Pertahankan intake dan output dalam batas normal secara akurat - Tidak ada gangguan mental, 5. Monitor TTV orientasi kognitif dan kekuatan Pasien Hemodialisis: otot 1. Observasi terhadap dehidrasi, kram - Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat otot dan aktivitas kejang dan Biknat dalam batas normal 2. Observasi reaksi tranfusi - Tidak ada distensi vena leher 3. Monitor TD - Tidak ada bunyi paru tambahan 4. Monitor BUN, Creat, HMT dan - Intake output seimbang elektrolit - Tidak ada oedem perifer dan 5. Timbang BB sebelum dan sesudah asites prosedur - Tidak ada rasa haus yang 6. Kaji status mental abnormal 7. Monitor CT Pasien Peritoneal - Membran mukosa lembab Dialisis: - Hematokrit 8. Kaji temperatur, TD, denyut - Warna dan bau urin dalam batas perifer, RR dan BB normal 9. Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur 10. Monitor adanya respiratory distress 11. Monitor banyaknya dan penampakan cairan 12. Monitor tanda-tanda infeksi Defisit perawatan diri NOC : NIC : Berhubungan dengan : penurunan - Self care : Activity of Daily Self Care assistane : ADLs atau kurangnya motivasi, Living (ADLs) 1. Monitor kemempuan klien untuk hambatan lingkungan, kerusakan Setelah dilakukan tindakan perawatan diri yang mandiri. muskuloskeletal, kerusakan keperawatan selama … Defisit 2. Monitor kebutuhan klien untuk neuromuskular, nyeri, kerusakan perawatan diri teratas dengan alatalat bantu untuk kebersihan diri, persepsi / kognitif, kecemasan, kriteria hasil: berpakaian, berhias, toileting dan kelemahan dan kelelahan. - Klien terbebas dari bau badan makan. DO : - Menyatakan kenyamanan 3. Sediakan bantuan sampai klien - ketidakmampuan untuk mandi, terhadap kemampuan untuk mampu secara utuh untuk melakukan ketidakmampuan untuk melakukan ADLs self-care. berpakaian, ketidakmampuan - Dapat melakukan ADL 4. Dorong klien untuk melakukan untuk makan, ketidakmampuan dengan bantuan aktivitas sehari-hari yang normal untuk toileting sesuai kemampuan yang dimiliki. 5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. 6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya. 7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan. 8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari. Risiko gangguan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management Faktor-faktor risiko: - Tissue Integrity : Skin and 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan Eksternal : Mucous Membranes pakaian yang longgar - Hipertermia atau hipotermia - Status Nutrisi 2. Hindari kerutan padaa tempat tidur - Substansi kimia - Tissue Perfusion : perifer 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap - Kelembaban udara - Dialiysis Access Integrity bersih dan kering - Faktor mekanik (misalnya : alat Setelah dilakukan tindakan 4. Mobilisasi pasien (ubah posisi yang dapat menimbulkan luka, keperawatan selama…. pasien) setiap dua jam sekali tekanan, restraint) Gangguan integritas kulit tidak 5. Monitor kulit akan adanya - Immobilitas fisik terjadi dengan kriteria hasil: kemerahan - Radiasi - Integritas kulit yang baik bisa 6. Oleskan lotion atau minyak / baby - Usia yang ekstrim dipertahankan oil pada derah yang tertekan - Kelembaban kulit - Melaporkan adanya gangguan 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi - Obat-obatan sensasi atau nyeri pada daerah pasien - Ekskresi dan sekresi kulit yang mengalami 8. Monitor status nutrisi pasien Internal : gangguan 9. Memandikan pasien dengan sabun - Perubahan status metabolik - Menunjukkan pemahaman dan air hangat - Tulang menonjol dalam proses perbaikan kulit 10. Gunakan pengkajian risiko untuk - Defisit imunologi dan mencegah terjadinya memonitor faktor risiko pasien - Berhubungan dengan dengan sedera berulang (Braden Scale, Skala Norton) perkembangan - Mampu melindungi kulit dan 11. Inspeksi kulit terutama pada tulang- - Perubahan sensasi mempertahankan kelembaban tulang yang menonjol dan titik-titik - Perubahan status nutrisi kulit dan perawatan alami tekanan ketika merubah posisi (obesitas, kekurusan) - Status nutrisi adekuat pasien. - Perubahan pigmentasi - Sensasi dan warna kulit 12. Jaga kebersihan alat tenun - Perubahan sirkulasi normal 13. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk - Perubahan turgor (elastisitas pemberian tinggi protein, mineral kulit) dan vitamin - Psikogenik 14. Monitor serum albumin dan transferin Ketidakseimbangan nutrisi NOC : NIC : lebih dari kebutuhan tubuh - Nutritional Status : food and Weight Management Berhubungan dengan : Intake Fluid Intake 1. Diskusikan bersama pasien yang berlebihan terhadap - Nutritional Status : nutrient mengenai hubungan antara intake kebutuhan metabolisme tubuh Intake makanan, latihan, peningkatan BB DS : - Weight control dan penurunan BB - Laporan adanya sedikit aktivitas Setelah dilakukan tindakan 2. Diskusikan bersama pasien atau tidak ada aktivitas keperawatan selama …. Ketidak mengani kondisi medis yang dapat DO: seimbangan nutrisi lebih teratasi mempengaruhi BB - Lipatan kulit tricep > 25 mm dengan kriteria hasil: 3. Diskusikan bersama pasien untuk wanita dan > 15 mm - Mengerti faktor yang mengenai kebiasaan, gaya hidup untuk pria meningkatkan berat badan dan faktor herediter yang dapat - BB 20 % di atas ideal untuk - Mengidentfifikasi tingkah laku mempengaruhi BB tinggi dan kerangka tubuh ideal dibawah kontrol klien 4. Diskusikan bersama pasien - Makan dengan respon eksternal - Memodifi kasi diet dalam waktu mengenai risiko yang berhubungan (misalnya : situasi sosial, yang lama untuk mengontrol dengan BB berlebih dan penurunan sepanjang hari) berat badan BB - Dilaporkan atau diobservasi - Penurunan berat badan 1-2 5. Dorong pasien untuk merubah adanya disfungsi pola makan Pounds / mgg kebiasaan makan (misal : memasangkan makanan - Menggunakan energy untuk 6. Perkirakan BB badan ideal pasien dengan aktivitas yang lain) aktivitas sehari hari Nutrition Management - Konsentrasi intake makanan 1. Kaji adanya alergi makanan pada menjelang malam Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C 4. Berikan substansi gula 5. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 6. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) 7. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. 8. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 9. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi 10. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Weight reduction Assistance
1. Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB 2. Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB 3. Tentukan tujuan penurunan BB 4. Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai tujuan 5. Ajarkan pemilihan makanan Nyeri akut berhubungan dengan: NOC : NIC : Agen injuri (biologi, kimia, fisik, - Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara psikologis), kerusakan jaringan - Pain control, komprehensif termasuk lokasi, DS: - Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, - Laporan secara verbal Setelah dilakukan tinfakan kualitas dan faktor presipitasi DO: keperawatan selama …. Pasien 2. Observasi reaksi nonverbal dari - Posisi untuk menahan nyeri tidak mengalami nyeri, dengan ketidaknyamanan - Tingkah laku berhati-hati kriteria hasil: 3. Bantu pasien dan keluarga untuk - Gangguan tidur (mata sayu, - Mampu mengontrol nyeri (tahu mencari dan menemukan tampak capek, sulit atau gerakan penyebab nyeri, mampu dukungan kacau, menyeringai) menggunakan tehnik 4. Kontrol lingkungan yang dapat - Terfokus pada diri sendiri nonfarmakologi untuk mempengaruhi nyeri seperti suhu - Fokus menyempit (penurunan mengurangi nyeri, mencari ruangan, pencahayaan dan persepsi waktu, bantuan) kebisingan - kerusakan proses berpikir, - Melaporkan bahwa nyeri 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri penurunan interaksi dengan berkurang dengan menggunakan 6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk orang dan lingkungan) manajemen nyeri menentukan intervensi - Tingkah laku distraksi, contoh : - Mampu mengenali nyeri (skala, 7. Ajarkan tentang teknik non jalan-jalan, menemui orang lain intensitas, frekuensi dan tanda farmakologi: napas dala, relaksasi, dan / atau aktivitas, aktivitas nyeri) distraksi, kompres hangat / dingin berulang-ulang) - Menyatakan rasa nyaman 8. Berikan analgetik untuk - Respon autonom (seperti setelah nyeri berkurang mengurangi nyeri : ……... diaphoresis, perubahan tekanan - Tanda vital dalam rentang 9. Tingkatkan istirahat darah, perubahan nafa s, nadi normal 10. Berikan informasi tentang nyeri dan dilatasi pupil) - Tidak mengalami gangguan seperti penyebab nyeri, berapa - Perubahan autonomik dalam tidur lama nyeri akan berkurang dan tonus otot (mungkin dalam antisipasi ketidaknyamanan dari rentang dari lemah ke kaku) prosedur - Tingkah laku ekspresif (contoh: 11. Monitor vital sign sebelum dan gelisah, merintih, menangis, sesudah pemberian analgesik waspada, iritabel, nafas panjang pertama kali / berkeluh kesah) - Perubahan dalam nafsu makan dan minum Nyeri Kronis berhubungan NOC: NIC : dengan ketidakmampuan fisik- - Comfort level Pain Manajemen psikososial kronis (met astase - Pain control 1. Monitor kepuasan pasien terhadap kanker, injuri neurologis, artritis) - Pain level manajemen nyeri DS: Setelah dilakukan tindakan 2. Tingkatkan istirahat dan tidur yang - Kelelahan keperawatan selama …. nyeri adekuat - Takut untuk injuri ulang kronis pasien berkurang dengan 3. Kelola anti analgetik ........... DO: kriteria hasil : 4. Jelaskan pada pasien penyebab - Atropi otot - Tidak ada gangguan tidur nyeri - Gangguan aktifitas - Tidak ada gangguan konsentrasi 5. Lakukan tehnik nonfarmakologis - Anoreksia - Tidak ada gangguan hubungan (relaksasi, masase punggung) - Perubahan pola tidur interpersonal - Respon simpatis (suhu dingin, - Tidak ada ekspresi menahan perubahan posisi tubuh , nyeri dan ungkapan secara hipersensitif, perubahan berat verbal badan) - Tidak ada tegangan otot Gangguan mobilitas fisik NOC : NIC : Berhubungan dengan : - Joint Movement : Active Exercise therapy : ambulation DS : - Mobility Level 1. Monitoring vital sign Sebelum / - Gangguan metabolisme sel - Self care : ADLs sesudah latihan dan lihat respon pasien - Keterlembatan perkembangan - Transfer performance saat latihan - Pengobatan Setelah dilakukan tindakan 2. Konsultasikan dengan terapi fisik - Kurang support lingkungan keperawatan tentang rencana ambulasi sesuai - Keterbatasan ketahan selama….gangguan dengan kebutuhan Kardiovaskuler mobilitas fisik teratasi 3. Bantu klien untuk menggunakan - Kehilangan integritas struktur dengan kriteria hasil : tongkat saat berjalan dan cegah tulang - Klien meningkat dalam terhadap cedera - Terapi pembatasan gerak aktivitas fisik 4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan - Kurang pengetahuan tentang - Mengerti tujuan dari lain tentang teknik ambulasi kegunaan pergerakan fisik peningkatan mobilitas 5. Kaji kemampuan pasien dalam - Indeks massa tubuh diatas 75 - Memverbalisasikan mobilisasi tahun percentil sesuai dengan usia perasaan dalam 6. Latih pasien dalam pemenuhan - Kerusakan persepsi sensori meningkatkan kekuatan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai - Tidak nyaman, nyeri dan kemampuan berpindah kemampuan - Kerusakan muskuloskeletal dan - Memperagakan 7. Dampingi dan Bantu pasien saat neuromuskuler penggunaan alat Bantu mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan - Intoleransi aktivitas / penurunan untuk mobilisasi (walker). ADLs pasien. kekuatan dan stamina 8. Berikan alat Bantu jika klien - Depresi mood atau cemas memerlukan. - Kerusakan kognitif 9. Ajarkan pasien bagaimana merubah - Penurunan kekuatan otot, kontrol posisi dan berikan bantuan jika dan atau masa diperlukan - Keengganan untuk memulai gerak - Gaya hidup yang menetap, tidak digunakan, deconditioning - Malnutrisi selektif atau umum DO: - Penurunan waktu reaksi - Kesulitan merubah posisi - Perubahan gerakan (penurunan untuk berjalan, kecepatan, kesulitan memulai langkah pendek) - Keterbatasan motorik kasar dan halus - Keterbatasan ROM - Gerakan disertai nafas pendek atau tremor - Ketidak stabilan posisi selama melakukan ADL - Gerakan sangat lambat dan tidak terkoordinasi Risiko trauma Faktor-faktor risiko NOC : NIC : Internal : - Knowledge : Environmental Management safety - Kelemahan, penglihatan menurun, Personal Safety 1. Sediakan lingkungan yang aman untuk penurunan sensasi taktil, penurunan - Safety Behavior : pasien koordinasi otot, tangan-mata, Fall Prevention 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, kurangnya edukasi keamanan, - Safety Behavior : sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi keterbelakangan mental Fall occurance kognitif pasien dan riwayat penyakit Eksternal : - Safety Behavior : terdahulu pasien - Lingkungan Physical Injury 3. Menghindarkan lingkungan yang - Tissue Integrity: Skin berbahaya (misalnya memindahkan and Mucous perabotan) Membran 4. Memasang side rail tempat tidur Setelah dilakukan 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman tindakan keperawatan dan bersih selama….klien tidak 6. Menempatkan saklar lampu ditempat mengalami trauma yang mudah dijangkau pasien. dengan kriteria hasil: 7. Membatasi pengunjung - Pasien terbebas dari 8. Memberikan penerangan yang cukup trauma fisik 9. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. 10. Mengontrol lingkungan dari kebisingan 11. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 12. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. Risiko Injury Faktor-faktor NOC : NIC : risiko : Risk Kontrol Immune status Environment Management Eksternal Safety Behavior. (Manajemen lingkungan) - Fisik (contoh : rancangan Setelah dilakukan tindakan 1. Sediakan lingkungan yang aman struktur dan arahan masyarakat, keperawatan selama…. Klien untuk pasien bangunan dan atau tidak mengalami injury dengan 2. Identifikasi kebutuhan keamanan perlengkapan; mode transpor kriterian hasil: pasien, sesuai dengan kondisi fisik atau cara perpindahan; Manusia - Klien terbebas dari cedera dan fungsi kognitif pasien dan atau penyedia pelayanan) - Klien mampu menjelaskan cara riwayat penyakit terdahulu pasien - Biologikal ( contoh : tingkat / metode untuk mencegah Injury 3. Menghindarkan lingkungan yang imunisasi dalam masyarakat, / cedera berbahaya (misalnya memindahkan mikroorganisme) - Klien mampu menjelaskan perabotan) - Kimia (obat-obatan:agen factor risiko dari lingkungan / 4. Memasang side rail tempat tidur farmasi, alkohol, kafein, nikotin, perilaku personal 5. Menyediakan tempat tidur yang bahan pengawet, kosmetik; - Mampumemodifikasi gaya nyaman dan bersih nutrien: vitamin, jenis makanan; hidup untukmencegah injury 6. Menempatkan saklar lampu racun; polutan) - Menggunakan fasilitas ditempat yang mudah dijangkau Internal kesehatan yang ada pasien. - Psikolgik (orientasi afektif) - Mampu mengenali perubahan 7. Membatasi pengunjung - Mal nutrisi status kesehatan. 8. Memberikan penerangan yang - Bentuk darah abnormal, contoh: cukup leukositosis / leukopenia 9. Menganjurkan keluarga untuk - Perubahan faktor pembekuan, menemani pasien. - Trombositopeni 10. Mengontrol lingkungan dari - Sickle cell kebisingan - Thalassemia, 11. Memindahkan barang-barang yang - Penurunan Hb, dapat membahayakan - Imun-autoimum tidak berfungsi. 12. Berikan penjelasan pada pasien - Biokimia, fungsi regulasi dan keluarga atau pengunjung (contoh : tidak berfungsinya adanya perubahan status kesehatan sensoris) dan penyebab penyakit. - Disfugsi gabungan - Disfungsi efektor - Hipoksia jaringan - Perkembangan usia (fisiologik, psikososial) - Fisik (contoh : kerusakan kulit / tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas) Mual berhubungan dengan : NOC: NIC : - Pengobatan: iritasi gaster, - Comfort level Fluid Management : distensi gaster, obat kemoterapi, - Hidrasil 1. Pencatatan intake output secara toksin - Nutritional Status akurat - Biofisika: gangguan biokimia Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor status nutrisi (KAD, Uremia), nyeri jantung, keperawatan selama …. mual 3. Monitor status hidrasi tumor intra abdominal, penyakit pasien teratasi dengan kriteria (Kelembaban membran mukosa, oesofagus / pankreas. hasil : vital sign adekuat) - Situasional: faktor psikologis 1. Melaporkan bebas dari mual 4. Anjurkan untuk makan pelan-pelan seperti nyeri, takut, cemas. 2. Mengidentifikasi hal-hal yang 5. Jelaskan untuk menggunakan DS: mengurangi mual napas dalam untuk menekan reflek - Hipersalivasi 3. Nutrisi adekuat mual - Penigkatan reflek menelan 4. Status hidrasi: hidrasi kulit 6. Batasi minum 1 jam sebelum,1 jam - Menyatakan mual / sakit perut membran mukosa baik, tidak sesudah dan selama makan ada rasa haus yang abnormal, 7. Instruksikan untuk menghindari panas, urin output normal, TD, bau makanan yang menyengat HCT normal 8. Berikan terapi IV kalau perlu 9. Kelola pemberian anti emetik........ Diare berhubungan dengan NOC: NIC : - Psikologis: stress dan cemas - Bowl Elimination Diare Management tinggi - Fluid Balance 1. Kelola pemeriksaan kultur - Situasional: efek dari medikasi, - Hidration sensitivitas feses kontaminasi, penyalah gunaan - Electrolit and Acid Base 2. Evaluasi pengobatan yang berefek laksatif, penyalah gunaan Balance samping gastrointestinal alkohol, radiasi, toksin, Setelah dilakukan tindakan 3. Evaluasi jenis intake makanan makanan per NGT keperawatan selama …. diare 4. Monitor kulit sekitar perianal - Fisiologis: proses infeksi, pasien teratasi dengan kriteria terhadap adanya iritasi dan ulserasi inflamasi, iritasi, malabsorbsi, hasil: 5. Ajarkan pada keluarga penggunaan parasit - Tidak ada diare obat anti diare DS: - Feses tidak ada darah dan 6. Instruksikan pada pasien dan - Nyeri perut mukus keluarga untuk mencatat warna, - Urgensi - Nyeri perut tidak ada volume, frekuensi dan konsistensi - Kejang perut - Pola BAB normal feses DO: - Elektrolit normal 7. Ajarkan pada pasien tehnik - Lebih dari 3 x BAB perhari - Asam basa normal pengurangan stress jika perlu - Bising usus hiperaktif - Hidrasi baik (membran mukosa 8. Kolaburasi jika tanda dan gejala lembab, tidak panas, vital sign diare menetap normal, hematokrit dan urin 9. Monitor hasil Lab (elektrolit dan output dalam batas normal leukosit) 10. Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi 11. Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat
Gangguan pola tidur NOC: NIC :
berhubungan dengan : - Anxiety Control Sleep Enhancement - Psikologis : usia tua, - Comfort Level 1. Determinasi efek-efek medikasi kecemasan, agen biokimia, suhu - Pain Level terhadap pola tidur tubuh, pola aktivitas, depresi, - Rest : Extent and Pattern 2. Jelaskan pentingnya tidur yang kelelahan, takut, kesendirian. - Sleep : Extent ang Pattern adekuat - Lingkungan : kelembaban, Setelah dilakukan tindakan 3. Fasilitasi untuk mempertahankan kurangnya privacy / kontrol keperawatan selama …. aktivitas sebelum tidur (membaca) tidur, pencahayaan, medikasi Gangguan pola tidur pasien 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman (depresan, stimulan), teratasi dengan kriteria hasil : 5. Kolaburasi pemberian obat tidur kebisingan. Fisiologis : Demam, - Jumlah jam tidur dalam batas mual, posisi, urgensi urin. normal DS: - Pola tidur, kualitas dalam batas - Bangun lebih awal / lebih normal lambat - Perasaan fresh sesudah tidur / - Secara verbal menyatakan tidak istirahat fresh sesudah tidur - Mampu mengidentifikasi halhal DO : yang meningkatkan tidur - Penurunan kemempuan fungsi - Penurunan proporsi tidur REM - Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidur. - Peningkatan proporsi pada tahap 1 tidur - Jumlah tidur kurang dari normal sesuai usia Konstipasi berhubungan dengan NOC: NIC : - Fungsi:kelemahan otot - Bowl Elimination Manajemen konstipasi abdominal, Aktivitas fisik tidak - Hidration 1. Identifikasi faktor-faktor yang mencukupi Setelah dilakukan tindakan menyebabkan konstipasi - Perilaku defekasi tidak teratur keperawatan selama …. konstipasi 2. Monitor tanda-tanda ruptur bowel / - Perubahan lingkungan pasien teratasi dengan kriteria peritonitis - Toileting tidak adekuat: posisi hasil: 3. Jelaskan penyebab dan defekasi, privasi - Pola BAB dalam batas normal rasionalisasi tindakan pada pasien - Psikologis: depresi, stress - Feses lunak 4. Konsultasikan dengan dokter emosi, gangguan mental - Cairan dan serat adekuat tentang peningkatan dan - Farmakologi: antasida, - Aktivitas adekuat penurunan bising usus antikolinergis, antikonvulsan, - Hidrasi adekuat 5. Kolaburasi jika ada tanda dan antidepresan, kalsium karbonat, gejala konstipasi yang menetap diuretik, besi, overdosis laksatif, 6. Jelaskan pada pasien manfaat diet NSAID, opiat, sedatif. (cairan dan serat) terhadap - Mekanis: ketidakseimbangan eliminasi elektrolit, hemoroid, gangguan 7. Jelaskan pada klien konsekuensi neurologis, obesitas, obstruksi menggunakan laxative dalam pasca bedah, abses rektum, waktu yang lama tumor 8. Kolaburasi dengan ahli gizi diet - Fisiologis: perubahan pola tinggi serat dan cairan makan dan jenis makanan, 9. Dorong peningkatan aktivitas yang penurunan motilitas optimal gastrointestnal, dehidrasi, intake 10. Sediakan privacy dan keamanan serat dan cairan kurang, perilaku selama BAB. makan yang buruk DS: - Nyeri perut - Ketegangan perut - Anoreksia - Perasaan tekanan pada rektum - Nyeri kepala - Peningkatan tekanan abdominal - Mual - Defekasi dengan nyeri DO: - Feses dengan darah segar - Perubahan pola BAB - Feses berwarna gelap - Penurunan frekuensi BAB - Penurunan volume feses - Distensi abdomen - Feses keras - Bising usus hipo / hiperaktif - Teraba massa abdomen atau rektal - Perkusi tumpul - Sering flatus - Muntah Retensi urin berhubungan NOC: NIC : dengan : Tekanan uretra tinggi, - Urinary elimination Urinary Retention Care blockage, hambatan reflek, - Urinary Contiunence 1. Monitor intake dan output spingter kuat Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor penggunaan obat DS: keperawatan selama …. retensi antikolinergik - Disuria urin 3. Monitor derajat distensi bladder - Bladder terasa penuh pasien teratasi dengan kriteria 4. Instruksikan pada pasien dan DO : hasil : keluarga untuk mencatat output - Distensi bladder - Kandung kemih kosong urine - Terdapat urine residu secarapenuh 5. Sediakan privacy untuk eliminasi - Inkontinensia tipe luapan - Tidak ada residu urine >100- 6. Stimulasi reflek bladder dengan - Urin output sedikit / tidak ada 200 cc kompres dingin pada abdomen. - Intake cairan dalam rentang 7. Kateterisaai jika perlu normal 8. Monitor tanda dan gejala ISK - Bebas dari ISK (panas, hematuria, perubahan bau - Tidak ada spasme bladder dan konsistensi urine) - Balance cairan seimbang Kerusakan integritas jaringan NOC: NIC : berhubungan dengan : Gangguan - Tissue integrity : skinand Pressure ulcer prevention sirkulasi, iritasi kimia (ekskresi mucous membranes Wound care dan sekresi tubuh, medikasi), - Wound healing : primary and 1. Anjurkan pasien untuk defisit cairan, kerusakan mobilitas secondary intention menggunakan pakaian yang fisik, keterbatasan pengetahuan, Setelah dilakukan tindakan longgar faktor mekanik (tekanan, keperawatan selama …. kerusakan 2. Jaga kulit agar tetap bersih dan gesekan), kurangnya nutrisi, integritas jaringan pasien teratasi kering radiasi, faktor suhu (suhu yang dengan kriteria hasil: 3. Mobilisasi pasien (ubah posisi ekstrim) - Perfusi jaringan normal pasien) setiap dua jam sekali DO : - Tidak ada tanda-tanda infeksi 4. Monitor kulit akan adanya - Kerusakan jaringan (membran - Ketebalan dan tekstur jaringan kemerahan mukosa, integumen, subkutan) normal 5. Oleskan lotion atau minyak/baby - Menunjukkan pemahaman oil pada daerah yang tertekan dalam proses perbaikan kulit 6. Monitor aktivitas dan mobilisasi dan mencegah terjadinya cidera pasien berulang 7. Monitor status nutrisi pasien - Menunjukkan terjadinya proses 8. Memandikan pasien dengan sabun penyembuhan luka dan air hangat 9. Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan 10. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda- tanda infeksi lokal, formasi traktus 11. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka 12. Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin 13. Cegah kontaminasi feses dan urin 14. Lakukan tehnik perawatan luka dengan seril 15. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka 16. Hindari kerutan pada tempat tidur Gangguan body image NOC: NIC : berhubungan dengan : Biofisika - Body image Body image enhancement (penyakit kronis), kognitif / - Self esteem 1. Kaji secara verbal dan nonverbal persepsi (nyeri kronis), kultural / Setelah dilakukan tindakan respon klien terhadap tubuhnya spiritual, penyakit, krisis keperawatan selama …. gangguan 2. Monitor frekuensi mengkritik situasional, trauma / injury, body image pasien teratasi dengan dirinya pengobatan (pembedahan, kriteria hasil : 3. Jelaskan tentang pengobatan, kemoterapi, radiasi) - Body image positif perawatan, kemajuan dan DS: - Mampu mengidentifikasi prognosis penyakit - Depersonalisasi bagian tubuh kekuatan personal 4. Dorong klien mengungkapkan - Perasaan negatif tentang tubuh - Mendiskripsikan secara faktual perasaannya - Secara verbal menyatakan perubahan fungsi tubuh 5. Identifikasi arti pengurangan perubahan gaya hidup - Mempertahankan interaksi melalui pemakaian alat bantu DO : sosial 6. Fasilitasi kontak dengan individu - Perubahan aktual struktur dan lain dalam kelompok kecil fungsi tubuh - Kehilangan bagian tubuh - Bagian tubuh tidak berfungsi Manejemen regimen terapeutik NOC: NIC : tidak efektif berhubungan dengan - Complience Behavior Self Modification assistance : Konflik dalam memutuskan - Knowledge : treatment regimen 1. Kaji pengetahuan pasien tentang terapi, konflik keluarga, Setelah dilakukan tindakan penyakit, komplikasi dan keterbatasan pengetahuan, keperawatan selama …. pengobatan kehilangan kekuatan, defisit manejemen 2. Interview pasien dan keluarga support sosial regimen terapeutik tidak efektif untuk mendeterminasi masalah DS: pasien teratasi dengan kriteria yang berhubungan dengan regimen - Pilihan tidak efektif terhadap hasil: pengobatan tehadap gaya hidup tujuan pengobatan / program - Mengembangkan dan mengikuti 3. Hargai alasan pasien pencegahan regimen terapeutik 4. Hargai pengetahuhan pasien - Pernyataan keluarga dan pasien - Mampu mencegah perilaku 5. Hargai lingkungan fisik dan sosial tidak mendukung regimen yang berisiko pasien pengobatan / perawatan. - Menyadari dan mencatat 6. Sediakan informasi tentang - Pernyataan keluarga dan pasien tandatanda perubahan status penyakit, komplikasi dan tidak mendukung / tidak kesehatan pengobatan yang mengurangi faktor risiko direkomendasikan perkembangan penyakit atau 7. Dukung motivasi pasien untuk skuelle melanjutkan pengobatan yang DO : berkesinambungan - Percepatan gejala-gejala Penyakit Kelelahan berhubungan dengan : NOC: NIC : - psikologis: kecemasan, gaya - Activity Tollerance Energy Management hidup yang membosankan, - Energy Conservation 1. Monitor respon kardiorespirasi depresi, stress - Nutritional Status : Energy terhadap aktivitas (takikardi, - Lingkungan: kelembaban, Setelah dilakukan tindakan disritmia, dispneu, diaphoresis, cahaya, kebisingan, suhu keperawatan selama …. Kelelahan pucat, tekanan hemodinamik dan - Situasi: Kejadian hidup yang pasien teratasi dengan kriteria jumlah respirasi) negatif, hasil: 2. Monitor dan catat pola dan jumlah - Psikologis: Anemia, status - Kemampuan aktivitas adekuat tidur pasien penyakit, malnutrisi, kondisi - Mempertahankan nutrisi 3. Monitor lokasi ketidaknyamanan fisik yang buruk, gangguan adekuat atau nyeri selama bergerak dan tidur. - Keseimbangan aktivitas dan aktivitas DS: istirahat 4. Monitor intake nutrisi - Gangguan konsentrasi - Menggunakan tehnik energi 5. Monitor pemberian dan efek - Tidak tertarik pada lingkungan konservasi samping obat depresi - Meningkatnya komplainfisik - Mempertahankan interaksi 6. Instruksikan pada pasien untuk - Kelelahan sosial mencatat tanda-tanda dan gejala - Secara verbal menyatakan - Mengidentifikasi faktor-faktor kelelahan kurang energi fisik dan psikologis yang 7. Ajarkan tehnik dan manajemen DO: menyebabkan kelelahan aktivitas untuk mencegah - Penurunan kemampuan - Mempertahankan kemampuan kelelahan - Ketidakmampuan untuk konsentrasi 8. Jelaskan pada pasien hubungan mempertahankan rutinitas kelelahan dengan proses penyakit - Ketidakmampuan mendapatkan 9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang energi sesudah tidur cara meningkatkan intake makanan - Kurang energi tinggi energi - Ketidakmampuan untuk 10. Dorong pasien dan keluarga mempertahankan aktivitas fisik mengekspresikan perasaannya 11. Catat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan 12. Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi (membaca, mendengarkan musik) 13. Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas 14. Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi