Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gambar 6.8 Hasil plotting nilai HI terhadap Tmax (Hunt, 1996) yang
menunjukkan batuan induk Formasi Tabul dominan
tersusun atas kerogen tipe III. Di samping itu, terdapat
pula sedikit material organik yang terusun atas campuran
kerogen tipe II dan III. ......................................................... 127
Gambar 6.11 Hasil plotting nilai HI terhadap Tmax (Hunt, 1996) yang
menunjukkan batuan induk Formasi Santul dominan
tersusun atas kerogen tipe III. Di samping itu, terdapat
pula sedikit batuan induk yang terusun atas campuran
kerogen tipe II dan III. ................................................... 131
Gambar 6.14 Plotting nilai sterana C27, C28, dan C29 (Peters dkk., 1989)
yang dapat menunjukkan lingkungan pengendapan
Formasi Naintupo berasal dari lingkungan delta. Selain itu
dapat diketahui pula bahwa material organik tersusun atas
campuran plankton dan tumbuhan tingkat tinggi. ............... 136
xv
Gambar 6.15 Hasil plotting nilai pris/nC17 terhadap phy/nC18
(Shanmugam, 1985) pada Formasi Meliat menunjukkan
material organik tersusun atas humic kerogen. Selain itu
dapat diketahui lingkungan pengendapan batuan induk
berasal dari peat swamp pada fluvial delta plain................. 138
Gambar 6.16 Plotting nilai sterana C27, C28, dan C29 (Peters dkk., 1989)
yang dapat menunjukkan lingkungan pengendapan
Formasi Meliat. berasal dari lingkungan delta hingga laut
terbuka. Selain itu dapat diketahui pula bahwa material
organik tersusun atas dominasi plankton. ............................ 139
Gambar 6. 18 Plotting nilai sterana C27, C28, dan C29 (Peters dkk., 1989)
yang dapat menunjukkan lingkungan pengendapan
Formasi Naintupo berasal dari lingkungan delta. Selain itu
dapat diketahui pula material organik tersusun atas
campuran plankton dan tumbuhan tingkat tinggi. ............... 142
Gambar 6.20 Plotting nilai sterana C27, C28, dan C29 (Peters dkk., 1989)
yang dapat menunjukkan lingkungan pengendapan
Formasi Santul berasal dari lingkungan delta. Selain itu,
juga dapat diketahui bahwa material organik tersusun atas
campuran plankton dan tumbuhan tingkat tinggi. ............... 146
xvi
Gambar 7.2 Fingerprint GC dari keempat sampel minyak bumi yang
ditemukan di Sub-cekungan Tarakan terbagi menjadi 2
pola yang menunjukkan 2 kelompok minyak bumi.
Kelompok pertama terdiri atas sampel IMH-3 (A) dan
IMH-5 (B), sedangkan kelompok kedua terdiri atas sampel
IMH-13 (C) dan IMH-16 (D). Dari data ini pula dapat
diketahui bahwa sampel minyak IMH-3 dan IMH-5 telah
mengalami alterasi. .............................................................. 152
Gambar 7.5 Distribusi n-alkana (Subroto dkk., 2005) pada (A) Formasi
Naintupo (B) Formasi Meliat (C) Formasi Tabul dan (D)
Formasi Santul. Pada umumnya seluruh formasi semakin
bertambah nomor karbon, maka persen berat akan semakin
menurun dengan sedikit anomali kenaikan persen berat
pada nomor karbon C29, C31, dan C31 terutama pada
sampel Formasi Meliat bagian atas. .................................... 159
xvii
Kelompok 1 terlihat lebih mengalami biodegradasi,
sedangkan kelompok 2 lebih matang. ................................. 162
Gambar 7.14 Burial history dari Sumur IMH-17. Dapat terlihat bahwa
batuan induk Formasi Santul telah mencapai kematangan
xviii