Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KRITERIA EVALUASI
Pengkajian:
Observasi/temuan
Praoperasi
- Kemampuan bayi untuk minum cairan dengan menggunakan teknik makan yang
dimodifikasi sesuai keinginan dokter bedah (putting Lamb`s, putting flens,
pemberi makan Breck)
- Toleransi bayi terhadap posisi miring dan telentang
Pascaoperasi
- Perdarahan berlebihan, tanda infeksi, atau peregangan pada sisi insisi
- Keamanan Logan bow
- Pernafasan stridor, distres, atau obstruksi
- Iritasi kulit di bawah restrein siku
- Toleransi terhadap teknik makan yang dimodifikasi
- Masukan cairan dan kalori
- Derajat ketidak nyamanan
- Respons pasien terhadap perbaikan bedah
Pemeriksaan laboratorium/diagnostik
- Evaluasi terus menerus termasuk tes pendengaran
- Evaluasi bicara
- Evaluasi ortodontal dan prostodontal dari malposisi gigi dan perubahan struktural
dari arkus maksilaris
Potensial komplikasi
- Distres pernafasan pascaoperasi
- Infeksi insisi
- Otitis media berulang pada kehilangan pendengaran
- Maloklusi gigi
- Kerusakan bicara
Penatalaksanaan Medis
- Perbaikan terhadap defek
- Teknik pemberian makan yang dimodifikasi
- Tipe makanan yang diinginkan (secara umum tanpa produk susu)
- Restrein siku
- Pembersihan dan perawatan garis jahitan
- Terapi antibiotik disukai oleh beberapa dokter bedah
- Sedasi ringan disukai oleh beberapa dokter bedah
Diagnosa/intervensi/evaluasi keperawatan
Dk: Potensial terhadap infeksi pada garis jahitan yang berhubungan dengan stres
pada insisi yang tidak seharusnya, trauma langsung pada sisi, atau gangguan
pembentukan jaringan parut.
- Cegah menangis dengan mengantisipasi kebutuhan bayi; gendong, mengemong,
dan menggunakan taktil, penglihatan, dan stimulasi auditorius untuk kenyamanan
pasien.
- Gunakan restrein siku pada setiap waktu untuk mencegah trauma langsung pada
area tangan bayi. Pertahankan Logan bow pada tempatnya.
- Posisi bayi telentang atau posisi miring dimodifikasi sehingga bayi tidak akan
menyebabkan trauma pada sisi bila membalik kepalanya.
- Bersihkan jahitan setelah setiap makan
- Pertahankan jahitan lembab dengan salep yang diresapkan
- Berikan jumlah air sedikit setelah makan untuk membersihkan bibir dan mulut
- Berikan antibiotik bila dipesankan
- Berikan sedatif bila dipesankan
Dk: Petensial perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan perubahan teknik makan dan ketidak mampuan untuk menghisap secara
efektif
- Berikan cairan parenteral sampai masukan oral adekuat
- Kenalkan perubahan teknik makan pada praoperasi sehingga bayi dapat
menilainya
- Jangan membiarkan putting atau dot dalam mulut
- Berikan cairan jernih dan lanjutkan diet sesuai toleransi dan pesanan
- Hindari penggunaan produk susu
- Beri makan pada posisi tegak
- Posisikan bayi pada posisi duduk atau berbaring miring setelah makan
- Ukur masukan dan pengeluaran
- Timbang berat badan bayi setiap hari
Dk: Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan pengunaan restrein siku
- Lepaskan restrein siku, sekali-kali, sedikitnya setiap 8 jam
- Periksa kulit di bawah restrein terhadap tanda iritasi
- Lakukan latihan rentang gerak pada lengan
- Tingkatkan perkembangan sesuai usia melalui stimulasi auditorius, visual, dan
taktil
Dk: Konflik peran orang tua yang berhubungan dengan perasaan dan respons
terhadap kecacatan fisik bayi
- Perbaikan bibir harus dilakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir
- Diskusikan dengan orang tua persepsi mereka tentang bayi mereka, perasaan
sekitar waktu melahirkan, dan perasaan tentang modifikasi pemberian makan
- Tunjukkna hal positif tentang bayi mereka
- Libatkan orang tua dalam perawatan dan pemberian makan bayi mereka dengan
segera
- Biarkan orang tua bertemu dengan keluarga mereka yang anaknya mengalami
sumbing, bila perlu.
Pengkajian
Observasi/temuan
Pra operasi
- Pengalaman usia sekolah dengan pemberi makan Breck dan atau kemampuan
untuk minum dari cangkir
- Toleransi usia sekolah terhadap posisi tengkurap
- Status perkembangan usia sekolah
Pasca operasi
- Derajat distres pernafasan sebagai akibat dari peningkatan sekresi mukus dan
pembengkakan sisi insisi
- Perdarahan berlebihan
- Jahitan utuh
- Derajat ketidak nyamanan
- Toleransi teknik pemberian makan
- Masukan cairan dan kalori
Pemeriksaan laboratorium/diagnostik
- Evaluasi terus menerus termasuk tes pendengaran
- Evaluasi bicara
- Evaluasi ortodontal dan prostodontal dari malposisi gigi dan perubahan struktural
dari arkus maksilaris
Potensial komplikasi
- Obstruksi jalan nafas
- Distres pernafasan pascaoperasi
- Infeksi insisi
- Otitis media berulang pada kehilangan pendengaran
- Maloklusi gigi
- Kerusakan bicara
Penatalaksanaan medis
- Perbaikan bedah terhadap defek
- Diet dan pembatasan bila ada (biasanya produk susu dihindari)
- Restrein siku
- Cairan parenteral segera pada pasca operasi sampai masukan oral adekuat
- Antibiotik sesuai kebutuhan
- Sedasi ringan
- Analgesik (biasanya asetaminofen) untuk ketidak nyamanan
Diagnosa/intervensi/evaluasi keperawatan
Dk: Potensial terhadap ketidak reaktifan bersihan jalan nafas yang berhubungan
dengan peningkatan sekresi oral dan pembengkakan area insisi
- Posisikan anak tengkurap, posisi kepala ke bawah untuk meningkatkan drainase
sekresi oral
- Jangan menghisap
- Pantau status pernafasan setiap jam selama 24 jam pertama sampai 48 jam pasca
operasi
Dk: Potensial terhadap perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan ketidaknyamanan dan perubahan teknik makan
- Kenalkan teknik pemberian makan yang dimodifikasi sebelum pembedahan untuk
mengenalkan anak dan orang tua
- Berikan cairan parenteral sesuai pesanan sampai anak mampu mentoleransi
masukan oral adekuat
- Berikan cairan melalui pemberi makan Brek atau cangkir
- Berikan makan pada kursi tinggi
- Biarkan orang tua memberikan makan anak sesegera mungkin
- Pantau masukan dan pengeluaran
- Timbang berat badan anak setiap hari
- Berikan analgesik sebelum pemberian makan
Hasil yang diharapkan/evaluasi
Pasien mentoleransi masukan kalori sesuai usia dan mempertahankan berat badan
Dk: Potensial terhadap infeksi pada sisi jahitan yang berhubungan dengan trauma
pada area dan mempengaruhi proses penyembuhan
- Pantau suhu setiap 4 jam
- Gunakan restrein siku setiap waktu
- Hindari penggunaan sedotan atau alat pemberi makan; gunakan cangkir atau
hanya pemberi makan Brek
- Berikan anak air dalam jumlah kecil dan sering setiap makan untuk
membersihkan garis jahitan dan mencegah akumulasi makanan pada area insisi
- Kaji anak terhadap perdarahan berlebihan, drainase, dan bau mulut busuk
- Berikan antibiotik bila dipesankan
- Berikan sedatif bila dipesankan
OLEH:
KELOMPOK
EVI KUSUMA
MAR`ATUN ULAA
MARYANI SITOMPUL
NIA AYU SURIDATY
Tucker, Susan Martin, et. Al, 1998, Proses Keperawatan, Diagnosis, dan Evaluasi,
Edisi V, EGC, Jakarta.
TUGAS
KEPERAWATAN ANAK
“KURANG KALORI PROTEIN”
OLEH:
AGUS ALFARUKI 04033103052
INDRIANI ROSITA 04033103064
RAHMIATI 04033103077
RURI VIRDIYANTI 04033103079