Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
3. Kelas III
Simtomatik dengan aktifitas yang biasa dilakukan. Pasien penyakit jantung dengan
pembatasan aktivitas fisik yang jelas dimasukkan dalam kelas III. Nyaman pada saat istirahat,
pasien ini mengalami kelelahan palpitasi, dispne, atau nyeri angina dengan aktivitas fisik
ringan (yang kurang dari biasa)
4. Kelas IV
Simtomatik dengan istirahat. pasien ini mengidap penyakit jantung yang menyebabkan
ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik apoa pun tanpa ketidaknyamanan
meningkat dengan aktivitas fisik apapun.
D. Faktor Predisposisi
Meliputi perubahan kardiovaskular fisiologis selam kehamilan, aktivitas fisik, infeksi,
anemia, tirotoksikosis, obesitas, dan hipertensi.
Tekanan darah
Preeklamsia Eklamsia
Merangsang medulla
oblongata
System saraf simpatis:
meningkat
Vasokontriksi
Resiko kerusakan
pertukaran gas
Metabolisme
turun
Akral dingin
e. Sirkulasi
Takikardi, palpitasi, riwayat penyakit jantung, demam rematik, dapat mengalami mur-
mur sistolik keras, trii;, disritmia berat dengan tekanan darah dan nadi meningkat tekanan
darah mungkin turun dengan penurunan tahanan vaskuler.
f. Eliminasi
Hakuaran urin meningkat
g. Makanan / cairan
Obesitas, dapat mengalami edema ekstremitas bawah.
h. Nyeri kenyamanan
Dapat mengeluh nyeri dada tanpa atau dengan aktivitas.
i. Keamanan
Infeksi streptokokus berulang
j. Pernafasan
Batuk tidak produktif, frekuensi pernapasan meningkat, dispnea,ortopnea, rales.
2. Diagnosa keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap dekompensasi
b. Resiko tinggi kelebihan volume cairan
c. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan
d. Resiko tinggi intoleransi aktifitas
5. Evaluasi
a. dekompensasi tidak terjadi
b. Kelebihan volume cairan tidak terjadi
c. Perubahan perfusi jaringan tidak terjadi
d. Intoleransi aktifitas tidak terjadi
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Resiko tinggi terhadap dekompensasi tidak 1.
dekompensasi terjadi a. Tentukasn klasifikasi
fungsional klien
b. Evaluasi informasi
perlunya istirahat
adekuat
c. Pantau ttv dan
keadaan umum
d. Kaji jumlah dan
konsentrasi haluaran
urin dan bajunya
e. Beri informasi
mengenai
pengguanaan posisi
miring kiri
f. Beri pengobatan
sesuai program terapi
g. Atasi infeksi
pernapasn k/p.
Brunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar keperawatan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2010. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2009. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Mc Closkey, C.J., et all.2008. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika
Smeltzer & Bare. 2011. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.
Hidayat Wijayanegara,2008, Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi, RSHS
R. Haryono Roeshadi, 2008, gangguan dan Penyulit pada Masa kehamilan,jakarta ,EGC
Sanif Medial , 2008, Pendekatan Klinis penyakit jantung Pada masa Kehamilan,jakarta.ECG