Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB II

METODOLOGI

2.1. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan selama pratikum :
1. Buret 50 ml 1 buah
2. Erlenmeyer 100 ml 3 buah
3. Gelas ukur 100 ml 3 buah
4. Labu Ukur 1000ml 1 buah
5. Corong 1 buah
6. Bola Karet 1 buah
7. Petridish 6 buah
8. Statif dan Klem 1 buah
9. Pipet Tetes 1 buah
10. Tisue 1 kotak
11. Larutan H2SO4 0,02 N 100 ml
12. Botol Semprot 1 buah
13. Indikator PP 100 ml
14. IndikatorMO 100 ml
15. Pipa PVC 3” 50cm 2 buah
16. Penutup pipa 3 buah
17. Lem Pipa 1 buah
18. Selang 10cm 1 buah
19. Penyambung pipa 3 buah
20. Karbon Aktif 3 bungkus
21. Zeolit 3 bungkus
22. Kerikil Kecil 1 bungkus
23. Kerikil Besar Secukupnya
24. Filter Akuarium Secukupnya

32
25. Pasir Silika 1 bungkus

2.2. Tahapan Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity, TDS dan TSS
2.2.1. Perancangan Alat
Alat yang dirancang dan dibuat ini terdiri dari 2 tabung dengan
susunan bahan yang sama tetapi dengan komposisi yang berbeda.
Pembatas antar bahan digunakan filter akuarium.

Kerikil Besar

Kerikil Besar

Arang Aktif

Arang Aktif

Zeolit
Zeolit

Pasir Silika Pasir Silika


Filter Akuarium Filter Akuarium

Tabung A Tabung B

Gambar 2.1. Rancangan Alat Filtrasi

2.2.2. Pembuatan Reagen (H2SO4 0,002 N)


Kedalam labu ukur 1000ml ditambahkan aquadest kurang lebih
seperempat bagian, larutan H2SO4 Pekat dipipet sebanyak 27,8 ml
kedalam labu yang berisi aquadest. Aquadest di tambahkan hingga
tanda batas, lalu dihomogenkan.

2.2.3. Proses Pembuatan Alat Penjernih Air


1. Alat dan bahan disiapkan.

33
2. Salah satu sisi pipa, ditutup dengan penutup pipa yang telah
dipasangkan sambungan sebelumnya.
3. Filter akuarium dimasukkan kedalam tabung.
4. Pasir silika dimasukkan kedalam tabung.
5. Carbon Aktif dimasukkan, disusul dengan zeolit.
6. Bagian terakhir, kerikil besar ditambahkan

2.2.4. Prosedur Kerja Alkainity


a. P Alkalinity
1. Di ukur sampel sebanyak 100 ml, kemudian dituang kedalam
Erlenmeyer 250 ml.
2. Ditambahkan indikator PP sebanyak 1 tetes . Tidak terjadi
perubahan warna, sehingga P alkalinity = 0.
b. M Alklinity
1. Diukur sampel sebanyak 100 ml, kemudian tuang kedalam
Erlenmeyer 250 ml.
2. Ditambahkan indikator MO sebanyak 1 tetes sehingga
sampel akan berubah menjadi warna kuning.
3. Dititrasi dengan H2SO4 0,02 N sampai warna orange ,dicatat
volume H2SO4 0,02 N yang digunakan dalam titrasi tersebut.

Gambar 2.2. Sampel (Air sungai sebelum filtrasi, air sungai setelah filtrasi,
dan air sungai setelah filtrasi II)

34
Gambar 2.3. Setelah Penambahan Indikator PP

Gambar 2.4. Setelah Penambahan Indikator MO

Gambar 2.5. Pada Saat Titrasi dengan H2SO4 0,02 N

35
Gambar 2.6. Pada Saat Mencapai TAT

c. Prosedur Kerja TSS


1. Kertas saring yang akan digunakan untuk penyaringan terlebih
dahulu di cuci dengan menggunakan aquadest dengan bantuan
corong dan labu buchner dan pompa vakum.
2. Kemudian di keringkan di dalam oven pada temperatur 103 – 105
°C selama 50 menit.
3. Kertas saring didinginkan dalam desikator selama 15 menit.
4. Kemudian ditimbang dan di catat berat kertas saring kosongnya.
5. Kertas saring tersebut dimasukkan dalam corong buchner, dan di
saring sampel air sebanyak 50 ml dengan pompa vakum.
6. Kertas saring yang berisi endapan kemudian dikeringkan dengan
oven pada temperatur 103 – 105 °C selama 50 menit.
7. Endapan didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai berat
yang konstan.
8. Selisih berat antara kertas saring kosong dan kertas saring berisi
endapan dicatat.
9. Lakukan dengan cara yang sama untuk sampel setelah filtrasi.

36
d. Prosedur Kerja TDS
1. Cawan porselin yang akan digunakan sebagai tempat sampel
analisa kadar TDS terlebih dikeringkan di dalam oven pada
temperatur 103 – 105 °C selama 50 menit.
2. Cawan porselin didinginkan dalam desikator selama 15 menit.
3. Kemudian ditimbang dan di catat berat Cawan porselin kosong.
4. Filtrat hasil penyaringan analisa kadar TSS di ambil dan di ukur
sebanyak 10 ml.
5. Dituangkan dalam Cawan porselin yang telah ditimbang, kemudian
dikeringkan dengan oven pada temperatur 103 – 105 °C selama 50
menit.
6. Cawan porselin didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai
berat yang konstan dan dicatat beratnya.
7. Lakukan dengan cara yang sama untuk sampel setelah agitasi.

Gambar 2.7. Penimbangan Kertas Saring Kosong

Gambar 2.8. Penimbangan Petridish kosong

37
Gambar 2.9. Penyaringan dengan pompa vakum

Gambar 2.10. Kertas saring dan Petridish berisi Filtrat hasil penyaringan di
keringkan di oven

Gambar 2.11. Kertas saring dan Petridish ditimbang kembali setelah kering di oven

38
e. Bagan Proses Pengolahan Air dan Analisa Alkalinity, TDS dan TSS.
1. Bagan Pengolahan Air
Analisa
Air Baku
Kualitatif

Filtrasi

Air
Bersih

NO

Analisa
Kualitatif

SNI

YES

Air
Minum

Gambar 2.12. Bagan Pengolahan Air

39
2. Bagan Analisa Alkalinity

Analisa M &
Air Baku
P alkalinity

Filtrasi

Air
Bersih

NO

Analisa :
A. M-Alkalinity
B. P-Alkalinity

SNI

YES

Air
Minum

Gambar 2.13. Bagan Analisa Alkalinity

40
3. Bagan Analisa TDS dan TSS

Analisa TDS
Air Baku
& TSS

Filtrasi

Air
Bersih

NO

Analisa :
TDS dan TSS

SNI

YES

Air
Minum

Gambar 2.14. Bagan Analisa TDS dan TSS

41

Вам также может понравиться