Вы находитесь на странице: 1из 15

ngangguan Mobilisasi

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN MOBILISASI“

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI MULIA
PARE – KEDIRI
2010

KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberinya rahmat dan hidayahNya sehingga tugas makalah kami ini yang berjudul
“ Asuhan Keperawatan Pada klien Dengan Gangguan Mobilisasi “ bisa terselesaikan
dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh mata kuliah kebutuhan dasar manusia tentang asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan mobilisasi disamping itu, juga untuk
menambah wawasan kami dalam ilmu pengetahuan terutama di bidang mobilisasi.
Penulis menyadari bahwa penyusun makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangannya atau karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pare, Januari 2010

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... .i


KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................1
1.4 Manfaat ...................................................................................................2
1.4.1 Bagi Mahasiswa ....................................................................................2
1.4.2 Bagi Institusi ..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mobilisasi ..............................................................................3
2.2 Tujuan Mobilisasi .....................................................................................3
2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Mobilisasi .....................................3
2.4 Macam – Macam Kelainan Posture .........................................................4
2.5 Macam – Macam Persendian ..................................................................5
2.6 Tanda – Tanda Intoleransi aktivitas .........................................................6
2.7 Macam – Macam Latihan Rentang Gerak ...............................................6
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 - Data Pengkajian .....................................................................................8
- Pemeriksaan Penunjang .........................................................................8
3.2 Diagnosa Keperawatan .............................................................................9
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan ..............................................................9
3.4 Implementasi Keperawatan .......................................................................11
3.5 Evaluasi .....................................................................................................12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................13
4.2 Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam taraf
halusinasi menuju industrialisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan
mobilisasi masyarakat /mobilitas masyarakat yang meningkat otomatisasi terjadi
peningkatan penggunaan alat-alat transportasi /kendaraan bermotor khususnya bagi
masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga menambah “kesemrawutan” arus
lalu lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur dapat meningkatkan kecenderungan
terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor. Kecelakaan tersebut sering kali
menyebabkan cidera tulang atau disebut fraktur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari mobilisasi ?
2. Apa tujuan dari mobilisasi?
3. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi ?
4. Apa saja macam – macam kelainan posture?
5. Apa saja macam – macam persendian ?
6. Apa tanda – tanda intoleransi aktivitas?
7. Apa macam – macam latihan rentang gerak?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi mobilisasi
2. Mengetahui tujuan mobilisasi
3. Mengetahui factor – factor yang mempengaruhi mobilisasi
4. Mengetahui macam – macam kelainan posture
5. Mengetahui macam – macam persendian
6. Mengetahui tanda – tanda intoleransi aktivitas
7. Mengetahui macam – macam latihan rentang gerak

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan terutama bagi penulis dan menambah
pengetahuan terutama bagi pembaca
1.4.2 Bagi Institusi
Untuk mengetahui hasil yang dikerjakan oleh mahasiswa dan menambah
bacaan makalah
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan
dengan bebas ( Kosier, 1989).
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk sekelas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya sekelas mungkin berjalan
(Soelaiman, 1993).
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis
karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian (Carpenito, 2000).

Tujuan Mobilisasi
1. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Untuk mencegah terjadinya trauma
3. Untuk mempertahankan tingkat kesehatan
4. Untuk mempertahankan interaksi social dan peran sehari – hari
5. Untuk mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi


1. Gaya
Gaya hidup seseorang tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan
kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang
mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang
sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda
dengan seorang pramugari atau seorang pemabuk.
2. Proses penyakit dan injuri
Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan
mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan
untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani
operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban.
Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena menderita penyakit
tertentu misalnya; CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit
kardiovaskuler.
3. Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam
melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap
hari akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil
dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya
dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya.
4. Tingkat energi
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang
yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat
apalagi dengan seorang pelari.
5. Usia dan status perkembangan
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya dibandingkan
dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit salam masa pertumbuhannya akan
berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit.
6. Tipe persendian dan pergerakan sendi
Dalam sistem musculoskeletal dikenal 2 macam persendian yaitu sendi yang
dapat digerakkan (diartrosis) dan sendi yang tidak dapat digerakkan (sinartrosis).

Macam – Macam Kelainan Posture


1. Skoliosis, melengkungnya tulang belakang kearah samping, mengakibatkan
tubuh melengkung kearah kanan atau kiri.
2. Kifosis, perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan
sehingga orang menjadi bongkok
3. Lordosis, melengkungnya tulang belakang di daerah lumbal atau
pinggang kea rah depan sehingga kepala tertarik kearah belakang
4. Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen sehingga posisi
kepala tertarik kearah kiri atau kanan.

Macam – Macam Persendian


1. Sinartrosis : Persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan
a. Sinartrosis simbrifosis
Sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrusa
Ex : persendian tulang tengkorak
b. Sinartrosis sinkondiosis
Sinartrosis yang dihubungkan untuk tulang rawan
Ex : hubungan antar segmen pada tulang belakang
2. Diartosis
Diartrosis persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelompokkan menjadi
a. Sendi peluru
Persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah
Ex : hubungan tulang lengan atas dengan tulang tulang belikat
b. Sendi pelora
Persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala
arah
Ex : hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan
c. Sendi putar
Persendian yang memungkinkan gerak berputar (rotasi)
Ex : hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas)
d. Sendi luncur
Persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada suatu bidang datar
Ex : hubungan tulang pergelangan kaki
e. Sendi engsel
Persendian yang memungkinkan gerakan satu arah
Ex : Sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang tasta
3. Amfiartosis
Persendian yang dihubungkan untuk jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.
Tanda – Tanda Intoleransi Aktivitas
Tanda – tanda yang dapat dikaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976).
1. Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
2. Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol / hipotensi
orthostatic.
3. Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal
4. Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan
5. Kecepatan dan posisi tubuh disini akan mengalami kecepatan aktivitas
dan ketidakstabilan posisi tubuh.
6. Status emosi labil

Macam – Macam Latihan Tentang Gerak


1. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan
Sebaliknya, Ekstensi merupakan gerak meluruskan, sehingga merupakan kebalikan
gerak fleksi.
Ex : gerak pada siku, lutut, ruas – ruas jari, dan bahu.
Gerak ekstensi lebih lanjut melebihi posisi anatomi tubuh disebut
Hiperekstensi.
2. Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan mendekati tubuh
Sebaliknya, abduksi merupakan gerak menjauhi tubuh
Ex .: gerak merenggangkan jari-jari tangan,membuka tungkai kaki
dan mengacungkan tangan
3. Supinasi dan pronasi
Supinasi merupakan gerak menengahkan tangan
Sebaliknya Pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan
4. Inversi dan Eversi
Inversi merupakan gerak memiringkan ( membuka ) telapak kaki kea rah dalam
tubuh,sedangkan Eversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kearah
luar .

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

Dasar Data Pengkajian Klien


Pengkajian meliputi :
a. Aktivitas / istirahat
Tanda : Keterbatasan / kehilangan fungsi pada bagian yang terkena.
b. Sirkulasi
Tanda : Hipertensi (Kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri / ansietas)
atau Hipotensi (kehilangan darah).
c. Neurosensori
Gejala : Hilang gerakan / sensasi, spasme otot, kesemutan (parestesis).
Tanda : Deformitas lokal angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi
(bunyi berderit), spasme otot, terlihat kelemahan / hilang fungsi. Agitasi (mungkin
berhubungan dengan nyeri / ansietas atau trauma lain).
d. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada area jaringan
/ kerusakan tulang dapat berkurang pada imobilisasi), tak ada nyeri akibat
kerusakan saraf.
Spasme / kram otot (setelah imobilitasi).
e. Keamanan
Tanda : Laserasi kulit, avulse jaringan, perdarahan, perubahan warm. Pembengkakan local
(dapat meningkat secara bertahap atau tiba-tiba).

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Pemeriksaan Ronsen : Menentukan lokasi / luasnya fraktur / trauma.
 Scan tulang, tomogram, scan CT / MRI : Memperlihatkan fraktur juga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
 Arteriogram : Dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.
 Hitung darah lengkap : Ht mungkin meningkat (hemokonsentrasi) atau
menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada
trauma multipel). Peningkatan jumlah SDP adalah respon stres normal setelah
trauma.
 Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal.
 Profil koagulasi : Perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, trafusi
mutipes, atau cedera hati.

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidak nyamanan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh

Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Rencana


No. Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil Tindakan
1 Nyeri Setelah - Kaji - Tingkat
berhubungan dilakukan tingkat intensitas nyeri
dengan tindakan intensitas dan frekwensi
terputusnya keperawatan dan menunjukkan
jaringan 2x24 jam, frekwensi skala nyeri
tulang nyeri dapat nyeri
berkurang atau - Untuk
hilang. mengetahui
- Observasi perkembangan
Kriteria Hasil : tanda-tanda klien
- Nyeri vital.
berkurang atau
hilang - Merupakan
- Klien tampak - tindakan
Melakukan dependent
tenang. kolaborasi perawat, dimana
dengan tim analgesik
medis berfungsi untuk
dalam memblok
pemberian stimulasi nyeri.
analgesik

2 Hambatan
mobilitas fisik Setelah
berhubungan dilakukan
dengan tindakan
nyeri/ketidak keperawatan
nyamanan 2x24 jam, - Menilai batasan
pasien akan kemampuan
menunjukkan - Ajarkan aktivitas optimal.
tingkat mobilitas
dan pantau
optimal. pasien
dalam hal
Kriteria hasil : - penggunaan
penampilan yang alat bantu. -
seimbang.. Mempertahankan
- melakukan /meningkatkan
pergerakkan dan - Ajarkan kekuatan dan
perpindahan. dan dukung ketahanan otot.
- pasien
mempertahankan dalam
mobilitas latihan
optimal yang ROM aktif
dapat di dan pasif.
toleransi, dengan
karakteristik :
Resiko infeksi 0 = mandiri
berhubungan penuh
dengan stasis 1 = memerlukan
cairan tubuh alat Bantu.
2 = memerlukan
bantuan dari
orang lain untuk
bantuan,
pengawasan, dan
pengajaran.
3=
membutuhkan
bantuan dari
orang lain dan
alat Bantu.
4=
ketergantungan;
tidak
berpartisipasi
dalam aktivitas.

3
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
2x24 jam,
infeksi tidak - Mengidentifikasi
terjadi / tanda-tanda
terkontrol. peradangan
terutama bila suhu
Kriteria hasil: - Pantau tubuh meningkat
- tidak ada tanda-tanda
tanda-tanda vital. - Untuk
infeksi seperti mengurangi resiko
pus. infeksi
- luka bersih nosokomial.
tidak lembab dan
- Lakukan
tidak kotor.
perawatan
- Tanda-tanda
terhadap
vital dalam batas
prosedur
normal atau
inpasif
dapat ditoleransi.
seperti - Kolaborasi untuk
infus, pemberian
kateter, antibiotik.
drainase
luka, dll.

-
Kolaborasi
untuk
pemberian
antibiotik.

Implementasi keperawatan

No. No Dx. Tindakan Paraf


1 I Mengkaji tingkat intensitas dan frekwensi
nyeri dan observasi TTV.

Melakukan kolaborasi dengan tim medis


dalam pemberian analgesik
2 II
Mengajarkan dan pantau pasien dalam hal
penggunaan alat bantu.

Mengajarkan dan dukung pasien dalam


3 III latihan ROM aktif dan pasif.

Memantau TTV

Melakukan perawatan terhadap prosedur


inpasif seperti infus, kateter, drainase luka,
dll.

Melakukan kolaborasi untuk pemberian


antibiotik.

Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan fraktur adalah :
1. Nyeri dapat berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.
3. Infeksi tidak terjadi / terkontrol
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
1. Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan
kegiatan dengan bebas
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk sekelas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya sekelas mungkin berjalan
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis
karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian
2. Faktor – factor yang mempengaruhi mobilisasi
a. Gaya hidup
b. Proses penyakit dan injuri
c. Kebudayaan
d. Tingkat energi
e. Usia dan status perkembangan
f. Tipe persendian dan pergerakan sendi
3. Macam – Macam Persendian
a. Sinartrosis
- Sinartosis simfibrosis
- Sinartrosis sinkondrosis
b. Diartosis
- Sendi peluru
- Sendi pelana
- Sendi putar
- Sendi luncur
- Sendi engsel
c. Anfiartosis
- Sindesmosis
- Simfisis

Saran
Berdasarkan dari hasil makalah ini maka penulis memang perlu untuk
memberikan saram-saran sebagai berikut:
Bagi Institusi
Disarankan dapat menjadi analitik agar hasil makalah yang didapat
menjadi lebih baik.
4.2.2 Bagi Mahasiswa
Disarankan dapat mengetahui dan mempelajari makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

1. Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaan ___ keperawatan dan Masalah Kolaboratif. Alih bahasa : I Mode
Kamosa, Edisi III. EGC Jakarta.
2. Hinchliff, Sue. 1996. Kamus Keperawatan. Edisi : 17 EGC : Jakarta.
Diposkan oleh Muhammad Ainurrohim di 04.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Pages

 Beranda
Blogger templates
Blogger news
Blog Archive

 ▼ 2013 (31)
o ▼ Juni (31)
 schizoprenia katatonik
 isolasi sosial
 askep keluarga ibu hamil dengan DM
 askep keluarga NAPZA
 askep hiperparatiroidisme
 askep anak dengan diare
 intusepsi
 kejang demam
 kejang demam
 nefrotic sindrome
 askep anak dengan sepsis
 askep anak dengan sepsis
 leukemia
 askep anak dengan impetigo
 askep anak hiperaktif
 gagal nafas
 lotus birth
 askep retradasi mental
 anemia aplastik
 askep bayi baru lahir fisiologis
 askep bblr
 ketidakseimbangan magnesium
 askep hemofilia
 askep labioskisis
 askep fraktur basis cranii
 pneumotorax
 Prosedur Memasang, Melepas, Merawat, Dan Irigasi K...
 Asuhan Keperawatan Pada klien Dengan Gangguan Mobi...
 askep klien dengan ventilator mekanik
 Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Dengan Immobility A...
 askep marasmik

Popular Posts


Asuhan Keperawatan Pada klien Dengan Gangguan Mobilisasi
“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN MOBILISASI “
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ST...


Prosedur Memasang, Melepas, Merawat, Dan Irigasi Kateter
MAKALAH PROSEDUR MEMASANG, MELEPAS, MERAWAT, DAN IRIGASI
KATETER ...
 askep klien dengan ventilator mekanik
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES “BHAKTI MULIA” PARE-KEDIRI 201...
 askep bblr
ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS PATOLOGIS DENGAN BBLR (BERAT
BADAN LAHIR RENDAH) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................


askep fraktur basis cranii
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN Cedera kepala (fraktur basis cranii)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKes BHAKTI MULIA ...
 pneumotorax
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kelompok kami mengambil pokok
bahasan tetang pneumothorax ini selain untuk memenuhi tu...
 askep labioskisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Labioskisis dan Labio-palato-
gnatoskisis merupakan kelainan diduga terjadi akibat infeksi...


askep anak dengan sepsis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN SEPSIS I. Konsep
Dasar Penyakit 1. Definisi a. Sepsis ada...
 askep anak dengan impetigo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN IMPETIGO I. DEFINISI
Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang menyerang lapisan ...


Asuhan Keperawatan Lanjut Usia Dengan Immobility And Functional Mobility
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA DENGAN IMMOBILITY AND
FUNCTIONAL MOBILITY PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKes BHAKTI
MULIA P...
About
Mengenai
Saya

Muhammad
Ainurrohim
Lihat profil
lengkapku
Blogroll

Tema

Вам также может понравиться

  • Data Ibu Hamil Lestari 1
    Data Ibu Hamil Lestari 1
    Документ11 страниц
    Data Ibu Hamil Lestari 1
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Data Ibu Hamil Lestari 4
    Data Ibu Hamil Lestari 4
    Документ10 страниц
    Data Ibu Hamil Lestari 4
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Makalah LK II
    Makalah LK II
    Документ11 страниц
    Makalah LK II
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Bendungan ASI
    Bendungan ASI
    Документ6 страниц
    Bendungan ASI
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Bendungan ASI
    Bendungan ASI
    Документ6 страниц
    Bendungan ASI
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Sap Neng Ela Kompre
    Sap Neng Ela Kompre
    Документ8 страниц
    Sap Neng Ela Kompre
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Diagram ANC
    Diagram ANC
    Документ6 страниц
    Diagram ANC
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ6 страниц
    Bab I
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Biodata Ijazah
    Biodata Ijazah
    Документ1 страница
    Biodata Ijazah
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ20 страниц
    Bab Iii
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ50 страниц
    Bab Ii
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Biodata Ijazah
    Biodata Ijazah
    Документ1 страница
    Biodata Ijazah
    ella nenk
    Оценок пока нет
  • Biodata Ijazah
    Biodata Ijazah
    Документ1 страница
    Biodata Ijazah
    ella nenk
    Оценок пока нет