Вы находитесь на странице: 1из 23

A.

Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga.

Adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan

Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing, menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Bailon dan ( Maglaya, 1989 dalam Setiadi,2008).

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,


adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga
(Duval dan logan, 1986 dalam Setiadi,2008).

Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga adalah :

a. Unit terkecil dari masyarakat.

b. Terdiri atas dua orang atau lebih.

c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.

d. Hidup dalam satu rumah tangga.

e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.

f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.

g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.

h. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.

2. Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :

a. Tipe Keluarga Tradisional

1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.

2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu,paman, bibi dan sebagainya.

3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.

4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.

5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya
seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah)

b. Tipe Keluarga Non Tradisional

1) The Unmarriedteenege mather

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.

2) The Stepparent Family

dengan orang tua tiri.

3) Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak adahubungan saudara


hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama :
sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.

4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami – istri
(marital partners).

6) Cohibiting Couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alas an
tertentu.

7) Group-Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama yang saling
merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

8) Group Network Family

Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau berdekatan
satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.

9) Foster Family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara didalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

10) Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanent karena
krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan
mental.

11) Gang.

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan
criminal dalam

kehidupannya.
3. Struktur Keluarga

Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantarannya


adalah :

a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusunmelalui jalur garis ibu.

c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah suami.

e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami atau istri.

4. Fungsi keluarga

Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan
keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi Biologis

1) Untuk meneruskan keturunan.

2) Memelihara dan membesarkan anak.

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

4) Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi sosialisasi

1) Membina sosial pada anak.

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhankeluarga.

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang,


misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk


perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.


Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi diatas ada 3
fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah :

a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota
keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan
kebutuhannya.

b) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya
selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik,
mental, sosila dan spiritual.

c) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya.

5. Tugas Kesehatan

Yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan/menciptakan suasana rumah sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.

6. Peran Keluarga

peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan


yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang
terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunmgan.
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.

c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.

7. Tahap Perkembangan Keluarga

membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu:

a. Keluarga Baru (Berganning Family)

Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga
tahap ini antara lain adalah :

1) Membina hubungan intim yang memuaskan.

2) Menetapkan tujuan bersama.

3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.

4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.

5) Persiapan menjadi orang tua.

6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua).

b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing). Masa ini merupakan transisi
menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957)
dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :

1) Suami merasa diabaikan.

2) Peningkatan perselisihan dan argument.


3) Interupsi dalam jadwal kontinu.

4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).

b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

c) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi dengan
memberi sentuhan dan kehangatan).

d) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

e) Konseling KB post partum 6 minggu.

f) Menata ruang untuk anak.

g) Biaya / dana Child Bearing.

h) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.

i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kotak sosial) dan merencanakan
kelahiran berikutnya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.

2) Membantu anak bersosialisasi.

3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.

4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.

5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.


6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.

d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 – 13 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolahan lingkungan lebih
luas.

2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.

3) Menyediakan aktivitas untuk anak.

4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak.

5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.

e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun).

Tugas perkembangan keluarga pada say ini adalah :

1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan brertanggung


jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).

2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).

3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.

4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah).

Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan


menerim,a kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga,
berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini
adalh :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman.

3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.

5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.

7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak – anaknya.

g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family).

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social dan waktu
santai.

2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua.

3) Keakrapan dengan pasangan.

4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.

5) Persiapan masa tua/ pension.

h. Keluarga Lanjut Usia.

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :

1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup.

2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.


4) Melakukan life review masa lalu.

8. ASUHAN KEPERAWRATAN KELUARGA

A. Peran Perawat memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga.

memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga ada beberapa peranan yang


dapat dilakukan oleh perawat antara lain :

a. Pemberian Asuhan Keperwatan kepada anggota keluarga.

b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.

c. Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga.

d. Fasilitator menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau.

e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidikan untuk merubah perilaku
keluarga dari perilaku tidak sehat.

f. Penyulun dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk tentang Asuhan
Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat dalam mengatasi
masalah-masalah perawatan keluarga.

B. Proses keperawatan keluarga

1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara
terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.

Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah :

a. Data umum

Pengkajia terhadap data umum keluarga meliputi :

1) Nama kepala keluarga (KK)

2) Alamat dan telepon


3) Pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi keluarga

6) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah


yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

7) Tipe bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.

8) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.

9) Status sosial ekonomi keluarga

Status ekonomi sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentuka pula
oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga.

10) Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio
juga merupakan aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti

2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh


keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

3) Riwayat keluarga Inti.

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta
riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan
dengan kesehatan.

4) Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

c. Data lingkungan

1) Karakteristik rumah

Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe rumah,


jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga,
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan
serta denah rumah.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang


meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/ kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.

3) Mobiltas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.


4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta


perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat,
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup,fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas
sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.

2) Struktur kekeuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk


merubah perilaku.

3) Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.

4) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan
denga kesehatan.

e. Fungsi-fungsi keluarga

1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana

kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.

2) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin,norma, budaya dan perilaku.

3) Fungsi perawatan kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,pakaian, perlindungan


serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai
sehat sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat
dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat dilingkungan setempat.

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah:

a) Berapa jumlah anak

b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga.

5) Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :

a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,pangan dan papan


b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga.

f. Stres dan koping keluarga

1) Stresor jangka pendek dan panjang

a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu ± 6 bulan.

b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian
dalam waktu lebih dari 6 bulan.

2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi / stresor.

3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila meghadapi permasalahan.

4) Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila


menghadapi permasalahan.

g. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan
pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

h. Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas


kesehatan yang ada. 2. Penerapan prioritas masalah
Skala untuk menentukan prioritas

Asuhan Keperawatan Keluarga

NO KRITERIA BOBOT
1 Sifat masalah 1
Skala : tidak/ kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah 2


Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

3 Potensial masalah untuk dicegah 1


Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 1
Skala : Masalah berat harus segera ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0

Skoring :

a) Tentukan skore untuk setiap kriteria

b) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot

Skore
Angka kematian X bobot

c) Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria

3. Prioritas diagnosa keperawatan

Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat
diberikan pada tidak / kurang sehat karena pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga.

Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :

a) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.

b) Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.

c) Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.

d) Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat, dan
sokongan masyarakat.

Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan ialah :

a) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu maslah itu ada.

b) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki
masalah.

c) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.

Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi
atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tinggi yang
terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai,keluarga, atau masyarakat
yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara cermat,
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab
untuk melaksanakannya

5. Tahapan tindakan keperawatan keluarga

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal berikut ini:

a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-masalah kesehatan


dengan cara :

1) Memberikan informasi

2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara :

1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :

1) Mendemonstrasikan cara perawatan

2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan


d) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkuan menjadi sehat,
dengan cara :

1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :

1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

6. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan


kriteria yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.Kegiatan evaluasi meliputi
mengkaji kemampuan status kesehatan keluarga, membandingkan respon keluarga dengan
kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan percapaian tujuan
keperawatan. Bila hasil evaluasi tidak / berhasil sebagian, perlu disusun rencana keperawatan
yang baru. Perlu diperhatikan juga evaluasi yang dilakukan beberapa kali dengan melibatkan
keluarga sehingga perlu pula direncanakan waktu yang sesuai dengan kesediaan keluarga.

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional menurut :

S : adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjectif setelah dilakukan
intervensi keperawatan.

O : adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan.

A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait
dengan diagnosis.

P : adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi.
2. Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga

ada beberapa prinsip penting yang perludiperhatikan dalam memberikan Asuhan


Keperawatan keluarga adalah :

a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.

b. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan keluarga sehat sebagai tujuan utama.

c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan


kesehatan keluarga.

d. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran aktif seluruh
keluarga dalam merumuskan masalah dan ebutuhankeluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya.

e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat proinotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

f. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga, keluargamemanfaatkan


sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.

g. Sasaran Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.

h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan


keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan.

i. Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah


penyuluhan kesehatan dan Asuhan Keperawatan kesehatan dasar atau perawatan dirumah.

j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi

3. Keluarga Kelompok Resiko Tinggi

melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama


adalah keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi :

a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah :
1) Tingkat sosial ekonomi yang rendah.

2) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.

3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit keturunan.

b. Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena :

1) Lahir prematur (BBLR).

2) Berat badan sukar naik.

3) Lahir dengan cacat bawaan.

4) ASI Ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.

5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi dan anaknya.

c. Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan waktu hamil

1) Umur Ibu (16 tahun/lebih dari 25 tahun).

2) Menderita kekurangan gizi (anemia).

3) Menderita hipertensi.

4) Primipara dan Multipara.

5) Riwayat persalinan atau komplikasi

d. Keluarga mempunyai masalah hubungan antara anggota keluarga

1) Anak yang tidak pernah dikehendaki pernah mencoba untuk digugurkan.

2) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering timbul cekcok dan
ketegangan.

3) Ada anggota keluarga yang sering sakit


4) Salah satu anggota (suami atau istri) meninggal, cerai, lari meninggalkan rumah.

Вам также может понравиться