Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Assalamu’alaikum Wr Wb
Bapak-bapak dan Ibu-ibu
Pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kita dapat berkumpul di sini
untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71
Di hari yang sangat berbahagia ini, saya ingin berbagi sedikit renungan kepada bapak dan ibu
sekalian, mengenai nilai baik yang dapat kita ambil dari masyarakat negara lain yaitu jepang.
Bahwa “Nilai itu adalah bagaimana mewujudkan suatu target”. Kita semua tentunya harus
bekerja karena dengan begitu kita dapat hidup. Akan tetapi pandangan orang lain terhadap
pekerjaannya ada yang berlainan. Ada yang menganggap bahwa pekerjaannya adalah hukuman,
sehingga banyak yang berkata “ I Hate Monday”, tetapi ada juga yang menganggap
pekerjaannya adalah hobi, sehingga seorang profesor di jepang sangat menganjurkan agar kita
mencintai pekerjaan kita sehingga terlihat seperti hobi kita sendiri.
Saya sendiri suka menonton film dan kali ini akan mengajak bapak dan ibu membicarakan satu
film, yaitu “Episode Project X”. Dimana dalam satu kesempatan ada satu filosofi seorang
peneliti jepang yang berkesan di hati saya. Apa arti pekerjaan atau penelitian bagi anda? Beliau
mengibaratkan ide atau kreativitas itu sebagai anak. Saat kita di beri karunia anak, kita sangat
bersyukur pastinya. Anak itu kita rawat dengan kasih sayang. Kalau baik kita puji. Kalau nakal
kita ingatkan. Tiap hari kita mencucurkan keringat, bekerja agar kita bisa menghidupi anak dan
istri kita.
Selang beberapa puluh tahun, barulah kita melihat jerih payah kita tersebut. Tentunya kita akan
sangat berbahagia jika anak kita berhasil di sekolah, ber akhlak baik. Sama halnya dengan ide
atau kreativitas. Di dalam film tersebut beliau menyampaikan bahwa :
“cintailah ide itu seperti engkau mencintai anakmu sendiri”
Bapak dan ibu,
Bangsa kita tidaklah kalah dengan bangsa Jepang maupun bangsa lain. Banyak rekan kita yang
berprestasi di forum internasional. Jadi, secara potensi kita tidak kalah. Hanya saja ada satu
kekurangan yang saya rasakan. Kita tidak terlalu tekun dalam mencapai suatu sasaran.
Di Indonesia seringkali kegiatan dilakukan secara mendadak dan kurang terencana dengan baik.
Sehingga hasil yang dicapai pun tidak optimal dan hanya mengejar formalitas belaka. Barang
kali hal ini terjadi karena kita kurang mencintai kegiatan atau pekerjaan itu. Tentunya hal ini
dapat kita kurangi kalau kita dapat menumbuhkan kecintaan kita terhadap pekerjaan kita.
Bapak dan ibu yang terhormat,
Sebagai penutup saya ingin mengutip pesan yang pernah saya dengar dari guru saya. Kata
beliau, “Kita memiliki dua buah jam. Yang satu jam harian, yaitu jam yang sering kita pakai
sehari-hari di tangan. Dan yang satu lagi adalah jam kehidupan”. Kalau ingin tahu jam
kehidupan maka bagilah usia anda dengan tiga. Umumnya usia kita berada pada kisaran 24
sampai 36. Kalau dibagi 3, berarti jam kehidupan kita disini, antara 8 sampai 12. Jam 8 sampai
jam 12 adalah masa-masa kita melakukan aktifitas kehidupan fase pertama, pada jam tersebut
bapak dan ibu akan sangat aktif dalam bidang pekerjaan.
Sama juga dengan kehidupan kita. Usia 24 sampai 36 adalah usia dimana otak kita masih encer
dan dengan mudah menerima ilmu pengetahuan baru. Ini adalah usia saat kita mencari bentuk
dan merintis karir kehidupan kita. Semoga di usia yang amat berharga ini, kita dapat berhasil
merintis format karir kita di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr Wb
Wassalamualaikum Wr Wb
Wassalamualaikum Wr. Wb