Вы находитесь на странице: 1из 13

Menurut Videbeck (2008), Townsend (1998), dan Doenges et.

al (2007) intervensi
keperawatan yang dapat dirumuskan untuk mengatasi diagnosa keperawatan diatas
antara lain :

1. Isolasi sosial menarik diri berhubungan harga diri rendah sekunder terhadap
prestasi yang buruk.

Tujuan :

Anak dapat mengembangkan hubungan dengan orang lain ataua nak lain
dengan kriteria hasil :

1. Berhasil menyelesaikan kewajiban atau tugas dengan bantuan


2. Menunjukkan keterampilan sosial yang dapat diterima ketika
berinteraksi dengan staf atau anggota keluarga
3. Berhasil berpartisipasi dalam lingkungan pendidikan
4. Menunjukkan kemampuan menyelesaikan satu tugas secara mandiri
5. Menunjukkan kemampuan menyelesaikan tugas dengan diingatkan
6. Mengungkapkan pernyataan positif tentang dirinya
7. Menunjukkan keberhasilan interaksi dengan anggota keluarga

Intervensi:

8. Identifikasi faktor yang memperburuk dan mengurangi perilaku klien.

Rasional : Stimulus eksternal yang memperburuk masalah klien dapat


diidentifikasi dan diminimalkan. Demikian juga stimulus yang
mempengaruhi klien secara positif dapat digunakan dengan efektif

9. Berikan lingkungan yang sedapat mungkin bebas dari distraksi.


Lakukan intervensi satu pasien-satu perawat dan secara bertahap
tingkatkan jumlah stimulus lingkungan

Rasional : Kemampuan klien untuk menghadapi stimulus eksternal


terganggu
1. Tarik perhatian klien sebelum memberikan instruksi (yaitu
panggil nama klien dan lakukan kontak mata)

Rasional : Klien harus mendengarkan instruksi sebagai langkah


awal untuk patuh]

2. Berikan instruksi secara secara berlahan dengan menggunakan


bahasa yangs ederhana dan petunjukk yang kongkret

Rasional : Kemampuan klien dalam memahami instruksi


terganggu (terutama jika instruksi tersebut kompleks dan
abstraks)

3. Minta klien untuk mengulangi instruksi sebelum memulai tugas

Rasional : Pengulangan menunjukkan bahwa klien menerima


informasi yang akurat

4. Bagi tugas yang kompleks menjadi rugas-tugas kecil

Rasional : Kemungkinan untuk berhasil akan meningkat dengan


kurangnya komponen tugas yang rumit

10. Barikan umpan balik positif untuk pencapaian setiap tahap

Rasional : Kesempatan klien untuk mendapatkan keberhasilan dapat


meningkat dengan memperlakukan setiap tahap sebagai kesempatan
untuk berhasil

11. Izinkan berisitirahat klien dapat berjalan-jalan

Rasional : Energi kegelisahan klien dapat disalurkan melalui cara yang


tepat/dapat diterima sehingga ia dapat menyelesaikan tugas yang akan
datang dengan lebih efektif

12. Jelaskan harapan untuk penyelesaian tugas dengan jelas


Rasional : Klien harus mengerti harapan yang diminta sebelum ia dapat
mengusahakan penyelesaian tugas

13. Bantu klienmenyelesaikan tugas pada awalnya

Rasional : Jika klien tidak mampu menyelesaikan menyelesaikan tugas


secara mandiri, memberi bantuan akan memungkinkan klien untuk
berhasil dan menunjukkan cara menyelesaikan tugas

2. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektif

Tujuan :

Anak memperlihatkan perasaan-perasaan nilai diri yang meningkat saat


pulang, ditandai dengan

1. Espresi-ekspresi verbal dari aspek-aspek positif tentang diri,


pencapaian masalalu dan prospek-prospek masa depan
2. Mampu mengungkapkan persepsi yang positif tentang diri
3. Anap berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas baru tanpa
memperlihatkan rasa takut yang ektrim terhadap kegagalan.

Intervensi :

4. Pastikan bahwa sasaran-sasaran yang akan dicapat adalah realistis

Rasional : Hal ini penting bagi pasien untuk mencapai sesuatu, maka
rencana untuk aktivitas-aktivitas di mana kemungkinan untuk sukse
adalah mungkin dan kesuksesan ini dapat meningkatkan harga diri
anak

5. Sampaikan perhartian tanpa syarat bagi pasien

Rasional : Komunikasi dari pada penerimaan anda terhadap anak


sebagai makhluk hidup yang berguna dapat meningkatkan harga diri
6. Sediakan waktu bersama anak, keduanya pada satu ke satu basis dan
pada aktivitas-aktivitas kelompok

Rasional : Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa anda merasa
bahwa dia berharga bagi waktu anda

7. Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-aspek positif dari diri


anak

Rasional : Aspek positif yang dimiliki anak dapat mengembangkan


rencana-rencana untuk merubah karakteristik yang dilihatnya sebagai
hal yang negatif.

8. Bantu anak mengurangi penggunaan penyangkalan sebagai suatu


mekanisme sikap defensif

Rasional : Memberikan bantuan yang positif bagi identifikasi amsalah


dan pengembangan dari perilaku-perilaku koping yang lebih adaptif.
Penguatan positif membantu meningkatkan harga diri dan
meningkatkan penggunaan perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh
pasien

9. Memberikan dorongan dan dukungan kepada pasien dalam


menghadapi rasa takut terhadap kegagalan dengan mengikuti aktivitas-
aktivitas terapi dan melaksanakan tugas-tugas baru dan berikan
pengakuan tentang kerja keras yang berhasil dengan penguatan positif
bagi usaha-usaha yang dilakukan

Rasional : Pengakuan dan pengyatan positif meningkatkan harga diri

10. Beri umpan balik positif kepada klien jika melakukan perilaku yang
mendekati pencapaian tugas

Rasional : Pendekatan ini yang disebut shaping adalah prosedur


perilaku ketika pendekatan yang beturut-turut akan perilaku yang
diinginkan, dikuatkan secara positid. Hal ini memungkinkan untuk
memberikan penghargaan kepada klien saat ia menunjukkan harapan
yang sebenarnya secara bertahap.

3. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku impulsif

Tujuan :

Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain dengen kriteria hasil:

1. Kecemasan dipertahankan pada tingkat di mana pasien merasa tidak


perlu melakukan agresi
2. Anak mencari staf untuk mendiskusikan perasaan-perasaan yang
sebenarnya
3. Anak mengetahui, mengungkapkan dan menerima kemungkinan
konsekuensi dari perilaku maladaptif diri sendiri

Intervensi :

4. Amati perilaku anak secara sering. Lakukan hal ini melalui aktivitas
sehari-hari dan interaksi untuk menghindari timbulnya rasa waspada
dan kecurigaan

Rasional : Anak-anak pada risiko tinggi untuk melakukan pelanggaran


memerlukan pengamatan yang seksama untuk mencegah tindakan
yang membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain

5. Amati terhadap perilaku-perilaku yang mengarah pada tindakan bunuh


diri

Rasional : Peryataan-pernyataan verbal seperti "Saya akan bunuh diri,


" atau "Tak lama ibu saya tidak perlu lagi menyusahkan diri karena
saxa" atau perilaku-perilaku non verbal seperti memnbagi-bagikan
barang-barang yang disenangi, alam perasaan berubah. Kebanyakan
anak yang mencoba untuk bunuh diri telah menyampaikan maksudnya,
baik secara verbal atau nonverbal.
6. Tentukan maksud dan alat-alat yang memungkinkan untuk bunuh diri.
Tanyakan " Apakah anda mempunyai rencana untuk bunuh diri?" dan
"Bagaimana rencana anda untuk melakukannya

Rasional : Pertanyaan-pertanyaan yang langsung, menyeluruh dan


mendekati adalah cocok untuk hal seperti ini. Anak yang mempunyai
rencana yang dapat digunakan adalah berisiko lebih tinggi dari pada
yang tidak

7. Dapatkan kontrak verbal ataupun tertulis dari anak yang menyatakan


persetujuannya untuk tidak mencelakaka diri sendiri dan menyetujui
untuk mencari staf pada keadaan dimana pemikiran kearah tersebut
timbul

Rasional : Diskusi tentang perasaan-perasaan untuk bunuh diri dengan


seseorang yang dipercaya memberikan suatu derajat perasaan lega
pada anak. Suatu perjanjian membuat permasalahan menjadi terbuka
dan menempatkan beberapa tanggung jawab bagi keselamatan dengan
anak. Suatu sikap menerima anak sebagai seseorang yang patut
diperhatikan telah disampaikan.

8. Bantu anak mengenali kapan kemarahan terjadi dan untuk menerima


perasaan-perasaan tersebut sebagai miliknya sendiri. Apakah anak
telah menyimpan suatu : buku catatan kemarahan" dimana catatan
yang dialami dalam 24 jam disimpan.

Rasional : Informasi mengenai sumber tambahan dari merahan, respon


perilaku dan persepsia nak terhadap situasi juga harus dicatat.
Diskusikan asupan data dengan anak, anjurkan juga respons-respons
perilaku alternatif yang diidentifikasi sebagai maladaptif.

9. Bertindak sebagai model peran untuk ekspresi yang sesuai dari


percobaan memastikan

Rasional : Hal ini vital bahwa anak mengekspresikan perasaan-


perasaan marah, karena bunuh diri dan perilaku merusak diri sendiri
lainnya seringkali terlihat sebagai suatu akibat dari kemarahan
diarahkan pada diri sendiri

10. Singkirkan semua benda-benda yang berbahaya dari lingkungan anak

Rasional : Keselamatan fisik anak adalah prioritas dari keperawatan.

11. Cobat untuk mengarahkan perilaku kekerasan fisik untuk ansietas anak
(misalnya : kantung pasien untuk latihan tinju, joging, bola voli)

Rasional : Ansietas dan tegangan dapat diredakan dengan aman dan


dengan adanya manfaat bagi anak dengan cara ini.

12. Usahakan untuk bisa tetap bersama panak jika tingkat kegelisahan dan
tegangan mulai meningkat

Rasional : Hadirnya seseorang yang dapat dipercaya memberikan rasa


aman

1. Staf harus mempertahankan dan menyampaikan dengan sikap


yang tenang terhadap anak

Rasional : Ansietas adalah sesuatu yang mudah menjalar dan


dapat ditransmisikan dari staf ke anak dan sebaliknya. Sikap
yang tenang menyampaikan suatu rasa kontrol dan perasaan
aman bagi anak.

2. Sediakan staf yang cukup yang dapat memperlihatkan kekuatan


pada anak jika diperlukan

Rasional : Hal ini menyampaikan pada anak bukti pengendalian


terhadap situasi dan memberikan beberapa keamanan fisik bagi
staf.

3. Berikan obat-obatan penenang sesuai dengan pesanaan dokter


atau dapatkan pesanaan jika diperlukan. Pantau kefektifan obat-
obatan dan efek –sfek samping yang merugikan
Rasional : Obat-obatan antiansietas (misalnya diazepam,
klordiazepoksida, alprazolam) memberikan perasaan terbebas
dari efek-efek imobilisasi dari ansietas dan memudahkan
kerjasama anak dengan terapi.

4. Pembatasan-pembatasan mekanis atau ruangan isolasi akan


diperlukan jika intervensi penurunan pembatasan tidak berhasil

Rasional : Ini adalaj hak anak untuk mengharapkan penggunaan


teknik-teknik yang menjamin keamanan anak dan orang lain
dengan cara-cara yang paling kurang pembatasannya.

4. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kelainan fungsi dari system
keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta penganiayaan dan
pengabaian anak

Tujuan :

Anak mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping yang sesuai


dengan umur dan dapat diterima sosial dengan kriteria hasil :

1. Anak mampu menundakan pemuasan terhadap keinginannya, tanpa


terpaksa untuk menipulasi orang lain
2. Anak mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang dapat
diterima secara sosial
3. Anak mampu mengungkapkan kemampuan-kemampuan koping
alternatif yang dapat diterima secara sosial sesuai dengan gaya hidup
dari yang ia rencanakan untuk menggunakannya sebagai respons
terhadap rasa frustasi

Intervensi:

4. Pastikan bahwa sasaran-sasarannya adalah realistis


Rasional : penting bagi anak untuk nmencapai sesuatu, maka rencana
untuk aktivitas-aktivitas di mana kemungkinan untuk sukses adalah
mungkin. Sukses meningkatkan harga diri

5. Sampaikan perhatian tanpa syarat pada anak

Rasional : Komunikasi dari pada penerimaan anda terhadapnya sebagai


makhluk hidup yang berguna dapat meningkatkan harga diri

6. Sediakan waktu bersama anak, keduanya pada saty ke satu basis dan
pada aktivitas-aktivitas kelompok

Rasional : Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa anda merasa
bahwa dia berharga bagi waktu anda

7. Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-aspek positif dari dan


dalam mengembangkan rencana-rencana untuk merubah karakteristik
yang lihatnya sebagai negatif

Rasional : identifikasi aspek-aspek positif anak dapat membantu


mengembangkan aspek positif sehingga mempunyai koping individu
yang efektif

8. Bantu anak mengurangi penggunaan penyangkalan sebagai suatu


mekanisme sikap defensif. Memberikan bantuan yang positif bagi
identifikasi masalah dan pengembangan dari perilaku-perilaku koping
yang lebih adaptif

Rasional : Penguatan positif membantu meningkatkan harga diri dan


meningkatkan penggunaan perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh
anak

9. Memberi dorongan dan dukungan kepada anak dalam menghadapi rasa


takut terhadap kegagalan dengan mengikuti aktivitas-aktivitas terapi
dan melaksanakan tugas-tugas baru. Beri pangakuan tentang kerja
keras yang berhasil dan penguatan positif bagi usaha-usaha yang
dilakukan

Rasional : Pengakuan dan penguatan positif meningkatkan harga diri

5. Ansietas (sedang sampai berat) berhubungan dengan ancaman konsep diri,


rasa takut terhadap kegagalan, disfungsi system keluarga dan hubungan antara
orang tua dan anak yang tidak memuaskan

Tujuan :

Anak mampu mempertahankan ansietas di bawah tingkat sedang, sebagaimana


yang ditandai oleh tidak adanya perilaku-perilaku yang tidak perilaku yang
tidak mampu dalam memberi respons terhadap stres .

Intervensi :

1. Bentuk hubungan kepercayaan dengan anak. Bersikap jujur, konsisten


di dalam berespons dan bersedia. Tunjukkan rasa hormat yang positif
dan tulus

Rasional : Kejujuran, ketersediaan dan penerimaan meningkatkan


kepercayaan pada hubungan anak dengan staf atau perawat

2. Sediakan aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada penurunan tegangan


dan pengurangan ansietas (misalnya berjalan atau joging, bola voli,
latihan dengan musik, pekerjaan rumah tangga, permainan-permainan
kelompok

Rasional : tegangan dan ansietas dilepaskan dengan aman dan dengan


manfaat bagi anak melalui aktivitas-aktivitas fisik

3. Anjurkan anak untuk mengidentifikasi perasaan-perasaan yang


sebenarnya dan untuk mengenali sensiri perasaan-perasaan tersebut
padanya
Rasional : Anak-anak vemas sering menolak hubungan antara masalah-
masalah emosi dengan ansietas mereka. Gunakan mekanisme-
mekanisme pertahanan projeksi dan pemibdahan yang dilebih-lebihkan

4. Perawat harus mempertahankan suasana tentang

Rasional : Ansietas dengan mudah dapat menular pada orang lain

5. Tawarkan bantuan pada wajtu-waktu terjadi peningkatan ansietas.


Pastikan kembali akan keselamatan fisik dan fisiologis

Rasional : Keamanan anak adalah prioritas keperawatan

6. Penggunaan sentuhan menyenangkan bagi beberaoa anak.


Bagaimanapun juga anak harus berhati-hati terhadap penggunaannya

Rasional : sebagaimana ansietas dapat membantu mengembangkan


kecurigaan pada beberapa individu yang dapat salah menafsirkan
sentuhan sebagai suatu agresi

7. Dengan berkurangnta ansietas, temani anak untuk mengetahui


peristiwa-peristiwa tertentu yang mendahului serangannya. Berhasil
pada respons-respons alternatif pada kejadian selanjutnyta

Rasional : Rencana tindakan memberikan anak perasaan aman untuk


penanganan yang lebih berhasil terhadap kondisi yang sulit jika terjadi
lagi

8. Berikan obat-obatan dengan obat penenang sesuai dengan yang


diperintahkan. Kaji untuk keefektifitasannya, dan beri petunjukkepada
anak mengenai kemungkinan efek-efek samping yang memberi
penharuh berlawanan

Rasional : Obat-obatan terhadap ansietas (misalnya diazepam,


klordiasepoksida, alprazolam) memberikan perasaan lega terhadap
efek-efek yang tidak berjalan dari ansietas dan mempermudah
kerjasama anak dengan terapi
6. Koping defensif berhubungan dengan harga diri rendah, kurang umpan balik
atau umpan balik negatif yang berulang yang mengakibatkan penurunan
makna diri

Tujuan :

Anak akan mendemonstrasikan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang


lain tanpa menjadi defensif, perilaku merasionalisasi atau mengekspresikan
pikiran waham kebesaran dengan kriteria hasil :

1. Anak mengungkapkan dan menerima tanggung jawab terhadap


perilakunya sendiri
2. Anak mengungkapkan korelasi antara perasaan-perasaan
ketidakseimbangan dan keperluan untuk mempertahankan ego melalui
rasionalisasi dan kemuliaan
3. Anak tidak menertawakan atau mengkritik orang lain
4. Anak berinteraksi dengan orang lain dengan situasi-situasi kelompok
tanpa bersikap defensif

Intervensi :

5. Kenali dan dukung kekuatan-kekuatan ego dasar

Rasional : memfokuskan pada spek-aspek positif dari kepribadian


dapat membantu untuk memperbaiki konsep diri

6. Beri semangat kepada anak untuk menteahui dan mengungkapkan dan


bagaimana perasaan ini menimbulkan perilaku defensif, seperti
menyalahkan oprang lain karena prilakunya sendiri

Rasional : Pengenalan masalah adalah langkah pertama pada proses


perubahan ke arah resolusi

7. Berikan segera sebenarnya umpan balik yang tidaj mengancam untuk


perilaku-perilaku yang tidak dapat diterima
Rasional : Anak mungkin kurang pengetahuan tentang bagaiamna dia
diterima oleh orang lain. Berikan informasi ini dengan cara yang tidak
mengancam dapat membantu untuk mengeliminasi perilaku yang tidak
diinginkan

8. Bantu anak untuk mengidentifikasi situasi-situasi yang menimbulkan


sifat defensif dan praktik bermain peran dengan respons-respons yang
lebih sesuai

Rasional : Bermain peran memberikan percaya diri untuk menghadapi


situasi-situasi yang sulit jika hal-hal tersebut benar-benar terjadi

9. Berikan dengan segera umpan balik positif bagi perilaku-perilaku yang


dapat diterima

Rasional : Umpan balik positif meningkatkan harga diri dan memberi


semangat untuk mengulangi perilaku-perilaku yang diinginkan

10. Membantu anak untu menetapkan sasaran-sasaran yang realistis,


konkret dan memerlukan tindakan-tindakan yang cocok untuk
mencapai sasaran-sasaran ini

Rasional : Keberhasilan akan meningkatkan harga diri

11. Evaluasi dengan anak keefektifan perilaku-perilaku yang baru dan


diskusikan adanya perubahan untuk perbaikan

Rasional : Karena keterbatasan kemampuan untuk memecahkan


masalah, bantuan mungkin diperlukan untuk menetapkan kembali dan
mengembangkan strategi baru, pada keadaan di mana metode-metode
koping baru tertentu terbukti tidak efektif

Вам также может понравиться