Вы находитесь на странице: 1из 86

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL INFRASTRUKTUR
PEKERJAAN UMUM 2013
P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

KATA PENGANTAR

Sebagai unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan pembinaan,
pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data dan informasi infrastruktur bidang
pekerjaan umum serta penyelenggaraan sistem informasi mendukung manajemen
Kementerian Pekerjaan Umum, melalui salah satu kegiatannya yaitu Penyusunan
Database Literal Infrastruktur Pekerjaan Umum dengan output kegiatan yang
disajikan dalam bentuk Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum untuk 33 (tiga
puluh tiga) provinsi di Indonesia dan dalam bentuk tayangan e-Book dalam Produk
Data Literal pada website PU-net, Pusat Pengolahan Data (Pusdata) telah dan selalu
berupaya menyediakan data dan informasi infrastruktur pekerjaan umum secara
lengkap, akurat dan dengan status terkini.

Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada Pimpinan Pusdata sebagai
Pembina/Pengarah dalam kegiatan ini, serta kepada Tim Pelaksana Teknis kegiatan
yang dilaksanakan oleh Balai Informasi Literal-Pusdata. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada personil-personil kerabat informasi di Sub Direktorat/Bidang
Data dan Informasi pusat, Balai dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah, Badan Pusat
Statistik pusat dan daerah, Badan Perencana Pembangunan Daerah tingkat provinsi,
serta instansi terkait lainnya yang telah memberikan perhatian dan dukungan baik
data dan informasi maupun saran dan arahan yang positif demi terwujudnya
penyajian informasi infrastruktur Pekerjaan Umum di tiap provinsi.

Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum ini disadari masih belum sempurna dan
masih terdapat banyak kekurangan yang perlu dilengkapi. Untuk itu saran dan
masukan dari pengguna informasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas
penyajiannya.

Jakarta, September 2013

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum i


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................... ii
Daftar Tabel .............................................................................................. iii
Daftar Gambar .......................................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... I-1
B. Tujuan ................................................................................ I-4

BAB II : GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU


A. Geografi Wilayah ................................................................ II - 1
B. Administrasi Wilayah ......................................................... II - 5
C. Demografi Wilayah ............................................................. II - 8
D. Ekonomi Wilayah ................................................................ II - 13

BAB III : INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM


A. Infrastruktur Sumber Daya Air ............................................. III - 2
B. Infrastruktur Jalan dan Jembatan ....................................... III - 10
C. Infrastruktur Cipta Karya .................................................... III - 22
D. Kebijakan Penataan Ruang ................................................ III - 27

BAB IV : POTENSI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU


A. Potensi Unggulan Daerah .................................................. IV - 1
B. Dukungan Infrastruktur Pekerjaan Umum ........................... IV - 3
C. Analisa Statistik Infrastruktur Pekerjaan Umum .................. IV - 10

BAB V : PENUTUP

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum ii


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

DAFTAR TABEL

2.1. Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011.............................................. II - 2
2.2a. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. II - 4
2.2b. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau (lanjutan).................................................. II - 4
2.3. Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. II - 5
2.4. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. II - 7
2.5. Perkembangan Jumlah Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2008-2012 ................................................................................ II - 8
2.6a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012..................................... II - 9
2.6b. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012 (lanjutan) ..................... II - 9
2.7. Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012.. II - 10
2.8. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Lapangan Pekerjaan
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 ............................................. II - 11
2.9. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 ................ II - 12
2.10. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 ............ II - 13
2.11. PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 .............................................. II - 15
2.12. PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2011 ............................................. II - 16

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum iii


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

3.1. Inventarisasi Sungai di Provinsi Kepulauan Riau ................................ III - 3


3.2. Sungai di Pulau Batam dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. III - 4
3.3. Sub Daerah Aliran Sungai di Pulau Bintan .......................................... III - 5
3.4. Waduk pada Daerah Aliran Sungai Batam .......................................... III - 6
3.5a. Data Pembangunan Beberapa Waduk di Pulau Batam ....................... III - 7
3.5b. Data Pembangunan Beberapa Waduk di Pulau Batam (lanjutan)........ III - 7
3.6. Waduk, Tampungan dan Danau di Pulau Batam ................................. III - 8
3.7. Bendung/Embung di Provinsi Kepulauan Riau .................................... III - 9
3.8. Daerah Irigasi di Provinsi Kepulauan Riau........................................... III - 9
3.9. Bangunan Pengaman Pantai di Provinsi Kepulauan Riau ................... III - 9
3.10. Panjang Jalan Nasional Dirinci Menurut Ruas
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011.............................................. III - 11
3.11. Panjang Jalan Provinsi Dirinci Menurut Ruas
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011.............................................. III - 12
3.12. Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Statusnya
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012.............................................. III - 14
3.13a. Kondisi Ruas Jalan Provnsi Berdasarkan IRI Hasil Survey
Tahun 2012 ......................................................................................... III - 15
3.13b. Kondisi Ruas Jalan Provnsi Berdasarkan IRI Hasil Survey
Tahun 2012 (lanjutan) ......................................................................... III - 16
3.14. Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis
Nasional di Provinsi Kepulauan Riau .................................................. III - 18
3.15. Kondisi Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis
Nasional di Provnsi Kepulauan Riau ................................................... III - 20
3.16. Jumlah Kendaraan Bermotor yang Diuji pada Cabang Perhubungan
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. III - 21
3.17. Jumlah Pelanggan, Produksi dan Penggunaan Air Minum yang
Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. III - 23

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum iv


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

3.18. Jumlah Penggunaan Air Minum Menurut Golongan Pemakai yang


Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. III - 23
3.19. Jumlah Pelanggan, Jumlah Produksi PDAM Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2011 .......... III - 23
3.20. Instansi Pengolahan Air (IPA) di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2009-2011 ................................................................................ III - 24
3.21a. Tempat Pembuangan Akhir Sampah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011.............................................. III - 25
3.21b. Tempat Pembuangan Akhir Sampah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 (lanjutan) .............................. III - 26
3.22. Rusunawa di Provinsi Kepulauan Riau................................................ III - 26
3.23. Kawasan Agropolitan di Provinsi Kepulauan Riau ............................... III - 26

4.1. Komoditas Produk Unggulan Tingkat Kabupaten


di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. IV - 2
4.2a. Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013..................................... IV - 6
4.2b. Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013 (lanjutan) ..................... IV - 6
4.3a. Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur
Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2010-2013 (dalam milyar rupiah) .............................................. IV - 7
4.3b. Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur
Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2010-2013 (dalam milyar rupiah) .............................................. IV - 8
4.4. Luas Lahan Sawah di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2006-2010 ................................................................................ IV - 11
4.5. Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012 .............. IV - 12
4.6. Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012......... IV - 13

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum v


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

4.7. Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012 ................................................................................ IV - 13
4.8. Panjang Jalan, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. IV - 15
4.9. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. IV - 15
4.10. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
Nasional di Provinsi Kepulauan Riau .................................................. IV - 17
4.11. Kapasitas dan Layanan PDAM
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. IV - 19

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum vi


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

DAFTAR GAMBAR

2.1a. Grafik Presentase Luas Penggunaan Lahan Pertanian


di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. II - 3
2.1b. Grafik Presentase Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian
di Provinsi Kepulauan Riau ................................................................. II - 4
2.2. Peta Administrasi Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau...................... II - 6
2.3. Grafik Presentase Luas Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau 2011 ... II - 7
2.4. Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012.................................. II - 9
2.5. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/
Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 .................................. II - 10
2.6. Grafik Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2008-2012 .............................................................................. II - 11
2.7. Grafik Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Kepulauan Riau .... II - 12
2.8. Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 ................................... II - 15
2.9. Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Konstan Konstan Tahun 2008-2011................................ II - 16

3.1. Peta Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2000-2015................................... III - 32

4.1. Grafik Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian


Pekerjaan Umum Berdasarkan Satminkal
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013................................... IV - 7

4.2. Grafik Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum vii


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012 .............................................................................. IV - 8
4.3. Grafik Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012.. IV - 12
4.4. Grafik Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2008-2012 ............................................................................. IV - 13
4.5. Grafik Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2008-2012 ............................................................................. IV - 14
4.6. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan
di Provinsi Kepulauan Riau ............................................................... IV - 16
4.7. Grafik Rasio Jumlah Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
di Provinsi Kepulauan Riau ............................................................... IV - 17
4.8. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau ............................................................... IV - 18
4.9. Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau ............................................................... IV - 18
4.10. Grafik Rasio Kapasitas Produksi Terhadap Jumlah Penduduk
Terlayani per 1000 Pelanggan (l/dt) PDAM
di Provinsi Kepulauan Riau ............................................................... IV - 20

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum viii


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Pekerjaan Umum memiliki tugas dalam menyelenggarakan


pembangunan infrastruktur yang meliputi infrastruktur sumber daya air dengan visi
yaitu terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-
besar kesejahteraan rakyat, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan
visi yaitu terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu & berkelanjutan di
seluruh wilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial,
dan pembangunan infrastruktur perumahan dan lingkungan permukiman dengan visi
yaitu terwujudnya sistem prasarana permukiman yang andal, terpadu dan
berkelanjutan di seluruh wilayah, serta pengelolaan penataan ruang dengan visi yaitu
terwujudnya sinergi pembangunan wilayah yang berkelanjutan berbasis penataan
ruang.

Dalam rangka tugas dan fungsi penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan
pembangunan di bidang prasarana dan sarana ke-PU-an, Kementerian Pekerjaan
Umum melaksanakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang
berwawasan lingkungan dan berdasarkan pada penataan ruang, serta mendukung
percepatan peningkatan perekonomian baik secara makro hingga mikro. Penyediaan
infrastruktur dalam mendukung seluruh kegiatan tersebut memegang peranan yang
sangat penting dalam mempercepat peningkatan ekonomi, meningkatkan kapasitas
wilayah dan memberdayakan masyarakat serta membangun kesejahteraan rakyat
dan ketahanan sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan, sehingga
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat di
seluruh wilayah.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum I-1


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Disamping itu dengan adanya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan


Informasi Publik, maka peran Pusat Pengolahan Data (Pusdata) sebagai salah
satu Unit Kerja di dalam organisasi Kementerian Pekerjaan Umum menjadi
semakin penting dalam pengelolaan dan penyediaan data dan informasi
infrastruktur pekerjaan umum untuk digunakan oleh masyarakat.

Untuk mendukung tugas tersebut maka Pusat Pengolahan Data (Pusdata) yang
mempunyai visi yaitu terwujudnya pusat pengolahan data yang handal dan mampu
mendukung pelaksanaan tugas Kementerian Pekerjaan Umum yang transparan,
akuntabel, berbasis teknologi informasi, yang dituangkan dalam uraian tugasnya
yaitu melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data
infrastruktur bidang pekerjaan umum serta penyelenggaraan sistem informasi
mendukung manajemen kementerian, telah berupaya untuk mengimplementasikan
tugas tersebut dalam hal penyediaan data yaitu dalam bentuk kegiatan penyusunan
buku informasi infrastruktur pekerjaan umum yang berbentuk Buku Informasi Potensi
Wilayah dan Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum.

Penyusunan Buku Informasi Potensi Wilayah dan Profil Infrastruktur Pekerjaan


Umum pertama kali dilakukan pada Tahun 2007 yang dibuat dalam 4 kelompok
pulau (Pulau Sumatera, Jawa–Bali, Kalimantan–Sulawesi dan Nusa Tenggara–
Maluku–Papua). Pada Tahun 2008 dan 2009 Buku Potensi Wilayah dan Profil
Infrastruktur Pekerjaan Umum dibuat dalam tingkat provinsi sebanyak 33 buku
sesuai jumlah provinsi yang ada. Sedangkan pada Tahun 2010 dan 2011, buku
informasi infrastruktur ke-PU-an ini dibuat dalam bentuk cetakan yang terdiri dari 11
buku tingkat provinsi dan 11 buku tingkat kota terpilih. Pada Tahun 2012 Buku
Potensi Wilayah dan Profil Infrastruktur PU dirubah format dan namanya menjadi
Buku Dukungan Informasi Infrastruktur Pekerjaan Umum di Daerah dengan format
yang berbeda dalam hal penekanan pada informasi ke-PU-an yang ada di daerah
serta dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah. Dan pada
Tahun 2013 ini, nama mengalami perubahan lagi menjadi Buku Profil Infrastruktur

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum I-2


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Pekerjaan Umum, dengan format isi mengalami sedikit perubahan di beberapa


bagian subbab-nya yang kali ini menekankan pada aspek potensi daerah dan
dukungan infrastruktur pekerjaan umum ditambah dengan sedikit hasil analisa
statistik infrastruktur dengan variabel-variabel terpilih yang mempunyai kelengkapan
isi datanya disamping karena pentingnya arti variabel-variabel tersebut. Buku ini
dibuat dengan jumlah yang tetap mengikuti jumlah provinsi yang ada yaitu 33
provinsi.

Muatan isi dari Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum tahun ini mencakup
gambaran umum daerah yang berisi informasi geografi wilayah yaitu keadaan alam,
iklim, dan tata guna lahan, kemudian informasi administrasi wilayah yaitu pembagian
wilayah administrasi, luas wilayah provinsi dan kabupaten dengan mengikuti status
pemekaran wilayahnya. Sedangkan untuk demografi wilayah dan ekonomi wilayah
dibahas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk wilayah provinsi dan kabupaten,
angkatan kerja, dan sektor-sektor yang memberi kontribusi pada Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Pada bab berikutnya disajikan data infrastruktur pekerjaan
umum yang telah/sedang dibangun di provinsi tersebut, yang mencakup data
infrastruktur sumber daya air (bendungan/waduk, bendung, embung, danau, sungai,
wilayah sungai, daerah irigasi, daerah pengelolaan rawa dan bangunan pengaman
pantai. Data infrastruktur jalan dan jembatan yang disajikan meliputi data ruas jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan strategis nasional, jembatan dan jalan
tol, sedangkan untuk infrastruktur keciptakaryaan yang disajikan adalah data air
minum (SPAM IKK, SPAM Perdesaan, dan PDAM), data penyehatan lingkungan
pemukiman (TPA, TPS, IPAL, IPLT), dan data rumah susun sederhana sewa
(rusunawa). Untuk penataan ruang disajikan informasi dan deskripsi kawasan
andalan, kawasan strategis nasional, kawasan lindung, pusat kegiatan nasional,
pusat kegiatan provinsi dan pusat kegiatan wilayah. Selanjutnya pada bagian yang
bertema potensi daerah dibahas tentang potensi unggulan di wilayah tersebut, yang
dirangkai dengan dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah
yang ada, serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum I-3


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Umum untuk mengembangkan wilayah tersebut. Untuk melengkapi kegunaan dari


data infrastruktur yang disajikan maka dilakukan suatu analisis statistik terbatas
terhadap beberapa variabel data infrastruktur tersebut untuk mengetahui korelasi dan
trend/kecenderungan serta kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari variabel-
variabel data infrastruktur tersebut.

Dengan tersosialisasikannya data dan informasi infrastruktur ke-PU-an diharapkan


data dan informasi hasil pembangunan prasarana dan sarana ke-PU-an baik melalui
media cetakan/buku maupun melalui media internet diharapkan dapat melengkapi data
dan informasi infrastruktur pekerjaan umum yang telah ada, serta dapat membantu
kementerian dalam penyelenggaraan tugas bidang pekerjaan umum.

B. Tujuan

Penyusunan Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum tingkat provinsi ini bertujuan
untuk menghimpun, mengolah, menyajikan data, dan mensosialisasikan gambaran
yang lebih jelas mengenai potensi dan kondisi suatu wilayah yang dikaitkan dengan
infrastruktur ke-PU-an, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dukungan data
dan informasi atau sebagai input/masukan bagi pimpinan kementerian untuk
menyusun berbagai program pembangunan, serta dapat melengkapi dan
menyediakan data dan informasi infrastruktur ke-PU-an dalam sajian yang lebih
lengkap, akurat dan informatif untuk dapat digunakan oleh unit-unit kerja di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat dan daerah, instansi terkait,
mahasiswa/pelajar dan masyarakat.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum I-4


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

A. Geografi Wilayah

Provinsi Kepulauan Riau secara


geografis terletak antara 0 29’ Lintang
Selatan dan 04  40’ Lintang Utara
serta antara 103 22’ Bujur Timur
sampai dengan 109 4’ Bujur Timur.
Sejak Tahun 2002 Provinsi
Kepulauan Riau diresmikan dan
merupakan pemekaran dari Provinsi
Riau, serta menjadi salah satu
provinsi bahari di Republik Indonesia
yang dikelilingi laut dan terdiri dari banyak gugusan pulau.

Beberapa pulau di Provinsi Kepulauan Riau berukuran relatif besar. Pulau Bintan
adalah salah satu pulau besar dimana terdapat Ibukota Provinsi yaitu Kota
Tanjungpinang. Selain itu terdapat Pulau Batam yang merupakan pusat
pengembangan industri dan perdagangan, dengan Pulau Rempang dan Pulau
Galang (Barelang) sebagai kawasan perluasan kawasan industri Batam. Kemudian
Pulau Karimun dan Pulau Kundur yang menjadi pusat perekonomian hampir
sebagian besar masyarakat Kabupaten Karimun. Lalu terdapat pula Pulau Lingga di
Kabupaten Lingga, kemudian Pulau Natuna serta gugusan Kepulauan Anambas
yang merupakan lokasi kegiatan pengembangan mega proyek gas alam cair.

Selain digambarkan dengan bentangan pulau-pulau, relief dan topografi, Kepulauan


Riau juga digambarkan dengan keberadaan pegunungan yang terdapat di beberapa

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 1


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

pulau. Gunung tertinggi yaitu Gunung Daik berada di Kabupaten Lingga dengan
ketinggian mencapai 1.272 m.

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau secara umum beriklim laut tropis basah yang
terdapat musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba dengan suhu rata-rata
terendah yang tercatat di stasiun Tanjungpinang rmencapai 26,8°C dan suhu rata-
rata tertinggi mencapai 30,9°C kelembaban udara rata-rata di Kepulauan Riau
antara 76 persen sampai 85,2 persen.

Penggunaan lahan di provinsi ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian terdiri dari lahan
pertanian dan lahan bukan pertanian, sedangkan lahan pertanian terdiri dari lahan
sawah dan bukan lahan sawah dan lahan bukan pertanian terdiri dari
pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitar, rawa-rawa, hutan negara
dan lainnya, seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1. Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Lahan Pertanian Lahan
(ha) Bukan
Kabupaten/Kota Jumlah
Bukan Pertanian
Sawah
Sawah (ha)

Karimun 75 55.254 231.961 287.320


Bintan 62 93.247 101.294 194.803
Natuna 248 164.104 41.493 205.845
Lingga 0 152.815 58.957 211.772
Kepulauan Anambas 65 41.978 16.971 59.014
Batam 0 21.927 55.100 77.027
Tanjungpinang 3 8.306 15.641 23.950
Jumlah 453 537.661 521.417 1.059.531
Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 2


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 2.1a. Grafik Persentase Luas Penggunaan Lahan Pertanian


di Provinsi Kepulauan Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 3


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 2.1b. Grafik Persentase Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian


di Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 2.2a. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau

Klasifikasi Penggunaan Lahan


Kabupaten/Kota (ha)
1 2 3 4
Karimun 5.636 213 14.569 8.072
Bintan 19.04 16.695 21.306 10.248
Natuna 9.703 12.717 40.012 43.753
Lingga 1.315 695 41.090 20.387
Kepulauan Anambas 3.166 515 12.736 1.270
Batam 4.494 2.830 7.454 1.105
Tanjung Pinang 994 300 1.047 -
Provinsi Kepulauan Riau 44.352 33.965 138.214 84.835

Tabel 2.2b. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau (lanjutan)

Klasifikasi Penggunaan Lahan


Kabupaten/Kota (ha)
5 6 7 8
Karimun 124 8 401 82.015
Bintan 2.129 1.753 1.110 114.087
Natuna 510 30 25.499 208.144
Lingga 420 116 857 240.750
Kepulauan Anambas 5 5 11 23.608
Batam 2.214 242 1.949 23.758

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 4


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Klasifikasi Penggunaan Lahan


Kabupaten/Kota (ha)
5 6 7 8
Tanjung Pinang - 15 150 15.560
Provinsi Kepulauan Riau 5.402 2.169 29.977 491247
Sumber : BPS Dalam Angka dan Dinas Pertanian Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau 2012
Keterangan :
1. Tegal/Kebun 5. Tambak
2. Ladang / Huma 6. Kolam/ Tebat/ Empang
3. Perkbunan 7. Padang Penggebalaan/Rumput
4. Hutan Rakyat 8. Sementara Tidak Diusahakan

Tabel 2.3. Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau

Klasifikasi Penggunaan Lahan


Kabupaten/Kota (ha) Jumlah
1 2 3 4
Karimun 62.467 27.934 807 140.436 231.644
Bintan 72.667 3.931 7.369 17.406 101.373
Natuna 13.418 8.895 4.657 8.494 35.464
Lingga 14.942 23.656 428 19.931 58.957
Kepulauan Anambas 3.891 19.080 1.173 14.308 38.452
Batam 34.659 11.541 2.811 5.993 55.004
Tanjung Pinang 9.787 365 1.390 3.374 14.916
Provinsi Kepulauan Riau 211.831 95.402 18.635 209.942 535.810
Sumber : BPS Dalam Angka dan Dinas Pertanian Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau 2012
Keterangan :
1. Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitarnya.
2. Hutan Negara
3. Rawa-rawa (tidak ditanami)
4. Lainnya.

B. Administrasi Wilayah

Provinsi Kepulauan Riau merupakan hasil pemekaran dari


Provinsi Riau berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 2002,
yang merupakan provinsi ke 32 di Indonesia, yang beribukota di
Tanjungpinang yang terletak di Pulau Bintan. Secara administratif
Provinsi Kepulauan Riau terbagi menjadi 5 kabupaten yaitu
Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna,
Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas, serta 2 kota yaitu Kota
Batam dan Kota Tanjungpinang. Wilayah Provinsi Kepulauan Riau berbatasan
langsung dengan negara-negara tetangga dan juga beberapa provinsi di Indonesia.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 5


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Batas-batas wilayah tersebut meliputi :


 Batas Utara : Negara Vietnam, Malaysia dan Singapura
 Batas Selatan : Provinsi Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung
 Batas Barat : Negara Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau
 Batas Timur : Negara Malaysia bagian Timur dan Provinsi Kalimantan Barat

Luas wilayah Provinsi Kepulauan Riau secara keseluruhan adalah sebesar


251.810,71 km2. Sebagian besar wilayahnya merupakan perairan seluas 241.215,30
km2 (95,79%), sedangkan daratannya hanya seluas 10.595,41 km2 atau 4,21% dari
luas keseluruhan daratan dan lautan. Kabupaten Natuna merupakan Kabupaten
dengan luas daratan terbesar yaitu seluas 2.814,25 km2. Dalam pembagian wilayah
administrasi, Kabupaten Karimun terbagi menjadi 9 kecamatan dan 54 desa,
Kabupaten Bintan terdiri dari 10 kecamatan dan 51 desa, Kabupaten Natuna terdiri
dari 12 kecamatan dan 73 desa, Kabupaten Lingga terdiri dari 5 kecamatan dan 57
desa, Kabupaten Anambas terdiri dari 7 kecamatan dan 36 desa. Kota Batam terdiri
dari 12 kecamatan dan 64 desa, dan Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 kecamatan
dan 18 desa.

Gambar 2.2. Peta Administrasi Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 6


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Pembagian wilayah administrasi pemerintahan kabupaten/kota adalah sebagai


berikut :

Tabel 2.4. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

Jumlah
Luas
Desa /
Kabupaten / Kota Ibukota Wilayah Presentase Kecamatan
Kelurahan
(km2)
Karimun Tanjung Balai 1.524,00 14 9 54
Bintan Bintan Buyu 1.739,44 16 10 51
Natuna Ranai 2.814,26 27 12 73
Lingga Daik 2.117,72 20 5 57
Kepulauan Anambas Tarempa 590,14 6 7 36
Batam Batam 1.570,35 15 12 64
Tanjungpinang Tanjungpinang 239,50 2 4 18
Provinsi
10.595,41 98,00 59 353
Kepulauan Riau
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Gambar 2.3. Grafik Persentase Luas Wilayah Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2011

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 7


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

C. Demografi Wilayah

Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan


Riau berdasarkan Data Agregat
Kependudukan per Kecamatan
(DAK2) yang diperoleh dari
Kementerian Dalam Negeri Tahun
2012 berjumlah 1.895.590 jiwa,
dengan komposisi 977.733 jiwa atau
51,58 persen merupakan penduduk
laki-laki dan 917.857 jiwa atau 48,42
persen penduduk perempuan. Sementara itu data jumlah penduduk Tahun 2011
yang diperoleh dari hasil Sensus Penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Provinsi Kepulauan Riau berjumlah 1.764.766 jiwa, dengan komposisi 906.095 jiwa
atau 51,34 persen merupakan penduduk laki-laki dan 858.671 jiwa atau 48,66
persen penduduk perempuan. Dari total jumlah penduduk Tahun 2012, empat
kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar berturut-turut adalah Kota Batam
sebanyak 1.060.309 jiwa, Kabupaten Karimun sebanyak 260.478 jiwa, Kota Tanjung
Pinang sebanyak 210.836 jiwa dan Kabupaten Bintan sebanyak 145.639 jiwa.

Tabel 2.5. Perkembangan Jumlah Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

Jumlah Penduduk (jiwa)


Kabupaten/Kota
2008 2009 2010 2011 2012

Karimun 223.878 231.658 212.561 223.397 260.478


Bintan 125.058 127.404 142.300 149.554 145.639
Natuna 95.531 61.278 69.003 72.521 76.606
Lingga 88.332 89.737 86.244 90.641 97.729
Kepulauan Anambas - 35.646 37.411 39.318 43.993
Batam 737.533 781.342 944.285 992.425 1.060.309
Tanjung Pinang 182.741 187.529 187.359 196.910 210.836
Provinsi
1.453.073 1.514.594 1.679.163 1.764.766 1.895.590
Kepulauan Riau
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2008, 2009, 2010, 2011, BPS Provinsi Kep. Riau
Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 8


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 2.4. Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk


di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2008-2012

Tabel 2.6a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012

Penduduk Laki-Laki
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
Karimun 108.923 114.476 135.010
Bintan 73.665 77.420 75.542
Natuna 35.741 37.563 39.621
Lingga 44.234 46.489 50.466
Kepulauan Anambas 19.429 20.419 22.935
Batam 484.867 509.586 546.626
Tanjung Pinang 95.285 100.142 107.533
Provinsi Kepulauan Riau 862.144 906.095 977.733

Tabel 2.6b. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012 (lanjutan)

Penduduk Perempuan
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
Karimun 103.638 108.921 125.468
Bintan 68.635 72.134 70.097
Natuna 33.262 34.958 36.985
Lingga 42.010 44.152 47.263

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 9


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Penduduk Perempuan
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012
Kepulauan Anambas 17.982 18.899 21.058
Batam 459.418 482.839 513.683
Tanjung Pinang 92.074 96.768 103.303
Provinsi Kepulauan Riau 817.019 858.671 917.857
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012, BPS Provinsi Kep. Riau

Gambar 2.5. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per abupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 2.7. Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

Kepadatan Penduduk
Kabupaten/Kota (jiwa/km 2)
2008 2009 2010 2011 2012
Karimun 78 81 74 147 171
Bintan 64 65 73 86 84
Natuna 46 30 34 26 27
Lingga 42 42 41 43 46
Kep. Anambas 0 60 63 67 75
Batam 957 1.014 1.226 632 675
Tanjung Pinang 763 783 782 822 880
Provinsi Kepulauan Riau 137 143 158 167 179
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2006 s/d 2012 BPS Provinsi Kep. Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 10


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 2.6.Grafik Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk angkatan kerja di Provinsi
Kepulauan Riau sebanyak 781.824 orang, terdiri dari 645.898 laki-laki dan 135.926
perempuan. Dari jumlah ini sebanyak 40.471 orang diantaranya sudah berstatus
pekerja sedangkan 158.048 orang lainnya termasuk kategori pengangguran terbuka
yaitu orang yang sudah bekerja, pernah bekerja maupun belum pernah bekerja
namun masih mencari pekerjaan lain.

Tabel 2.8. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Lapangan Pekerjaan


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

Lapangan Pekerjaan Perkotaan + Perdesaan Laki-Laki +


Perkotaan Perdesaan
Utama Laki-Laki Perempuan Perempuan
Pertanian, Kehutanan,
29.648 68.109 78.465 19.292 97.757
Perburuan dan Perikanan
Pertambangan dan
10.826 5.126 14.959 993 15.952
Penggalian
Industri Pengolahan 188.407 6.961 125.019 70.349 195.368
Listrik, Gas dan Air 4.264 287 2.855 1.896 4.551
Bangunan 49.973 9.782 54.561 5.194 59.756
Perdagangan Besar,
Eceran, Rumah Makan 175.904 17.956 106.541 87.319 193.860
dan Hotel

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 11


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Lapangan Pekerjaan Perkotaan + Perdesaan Laki-Laki +


Perkotaan Perdesaan
Utama Laki-Laki Perempuan Perempuan
Angkutan, Pergudangan
43.961 4.619 44.492 4.088 48.580
dan Komunikasi
Keuangan, Asuransi,
24.899 1.829 21.721 5.007 26.728
Usaha Persewaan
Jasa Kemasyarakatan,
118.016 21.257 70.740 68.533 139.273
Sosial dan Perorangan.
Jumlah 645.898 135.925 519.153 262.671 781.324
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau 2012

Gambar 2.7. Grafik Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 2.9. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan
Kegiatan Perdesaan
Laki-Laki + Perempuan
1. Bekerja 645.898 135.926 781.824
2. Pengangguran Terbuka 58.318 7.855 66.173
a. Pernah Bekerja 36.696 3.775 40.471
b. Tidak Pernah Bekerja 21.622 4.080 25.702
Jumlah 704.216 148.781 847.997
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau 2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 12


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 2.10. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
Menurut Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Perkotaan +
Perdesaan Laki-Laki +
Tingkat Pendidikan Perkotaan Perdesaan
Laki- Perempuan
Perempuan
Laki
Tidak/Belum Pernah
9.699 14.468 16.212 7.955 24.167
Sekolah
Tidak/Belum Tamat SD 44.869 25.555 50.178 20.246 70.424
Sekolah Dasar 72.593 46.975 82.556 37.012 119.568
S.M.T.P. 129.747 20.617 102.768 47.596 150.364
S.M.T.A. Umum 220.262 21.061 148.230 93.093 241.323
S.M.T.A. Kejuruan 121.814 5.098 86.402 40.510 126.912
Diploma I/II/III/Universitas 105.232 10007 69.574 45.665 88.404
Jumlah 704.216 143.781 555.920 292.077 115.239
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau 2012

D. Ekonomi Wilayah

Kegiatan Ekonomi suatu daerah secara umum dapat digambarkan melalui


kemampuan daerah tersebut menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan bagi
kebutuhan hidup masyarakat yang diindikasikan dengan Product Domestic
Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. PDRB
didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Penyajian PDRB dihitung berdasarkan
harga berlaku dan harga konstan.

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Nilai PDRB harga
berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu daerah pergeseran dan struktur perekonomian daerah.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dapat mencerminkan perkembangan
riil ekonomi secara keseluruhan dari tahun ke tahun yang digambarkan melalui
laju pertumbuhan ekonomi.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 13


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Struktur perekonomian suatu daerah merupakan gambaran tentang komposisi


perekonomian daerah struktur ekonomi sekaligus menunjukkan tinggi rendahnya
kontribusi atau peran seluruh sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada
daerah tertentu. Apabila struktur ekonomi disajikan dari waktu ke waktu (time
series) maka dapat dilihat perubahan struktur perekonomian yang terjadi.
Terdapat kecenderungan bahwa setiap tahun telah terjadi pergeseran antar
sektor ekonomi, dan pergeseran tersebut diakibatkan adanya perkembangan nilai
tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor ekonomi.

Total nilai PDRB Kepulauan Riau Tahun 2011 sebesar 80.242.793,63 juta rupiah.
Kontributor terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar
38.343.836,20 juta rupiah (47,78%), diikuti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
yang memberikan kontribusi sebesar 15.568.076,00 juta rupiah (19,40%). Sektor
lain yang mempunyai andil yang cukup besar dalam struktur perekonomian Provinsi
Kepulauan Riau di Tahun 2011 yaitu Sektor Konstruksi (7,79%) dan Sektor
Pertambangan dan Penggalian (7,63%).

Sementara itu, sektor-sektor lainnya seperti Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Jasa-jasa, dan Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih kontribusinya relatif masih rendah (di bawah 7%) terhadap struktur
perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Keempat sektor tersebut pada Tahun 2011
hanya memberikan kontribusi sebesar 4,99% (Sektor Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan), 4,63% (Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan), 4,49% (Sektor Pengangkutan dan Komunikasi), 2,69% (Sektor Jasa-
jasa) dan 0,60% (Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih). Perkembangan PDRB di
Provinsi Kepulauan Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini :

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 14


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 2.11. PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha


Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2008-2011

Nilai PDRB (juta rupiah)


Sektor
2008 2009 2010 2011
Pertanian, Peternakan,
2.868.416,49 3.192.446,59 3.434.219,69 3.712.921,64
Kehutanan & Perikanan
Pertambangan & Penggalian 5.444.119,08 5.601.741,12 5.936.974,33 6.125.134,26
Industri Pengolahan 26.622.278,75 29.517.887,01 33.488.733,74 38.343.836,20
Listrik,Gas dan Air Bersih 325.310,58 352.563,80 403.727,54 477.708,33
Bangunan /Konstruksi 3.727.039,83 4.539.681,19 5.275.841,96 6.252.046,6
Perdagangan,Hotel &
12.058.309,49 12.487.883,20 14.180.068,31 15.568.076,00
Restoran
Pengangkutan & Komunikasi 2.690.985,60 2.976.798,16 3.243.134,49 3.602.226,7
Keuangan,Persewaan &
3.239.466,50 3.452.159,81 3.717.777,14 4.001.087,58
Jasa Perusahaan
Jasa Jasa 1.610.069,96 1.771.776,62 1.934.037,11 2.159.756,10
PDRB
58.585.996,29 63.892.937,49 71.614.514,31 80.242.793,63
Provinsi Kepulauan Riau
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Gambar 2.8. Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2008-2011

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 15


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 2.12. PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha


Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2008-2011

Nilai PDRB (juta rupiah)


Sektor
2008 2009 2010 2011
Pertanian, Peternakan,
1,701,691.84 1,727,168.11 1,799,712.14 1.870.881,24
Kehutanan & Perikanan
Pertambangan & Penggalian 2,062,043.96 2,084,676.34 2,108,251.99 2.140.381,91
Industri Pengolahan 19,049,918.72 19,506,700.58 20,883,869.60 22.239.552,91
Listrik,Gas dan Air Bersih 197,333.88 201,233.64 217,815.75 248.219,87
Bangunan /Konstruksi 1,526,891.73 1,730,856.12 1,931,026.73 2.122.242,93
Perdagangan,Hotel &
8,309,048.96 8,628,112.62 9,452,702.39 10.115.037,32
Restoran
Pengangkutan & Komunikasi 1,611,675.83 1,719,254.03 1,829,326.86 2.010.923,65
Keuangan,Persewaan &
1,734,423.87 1,829,798.96 1,921,025.29 2.059.518,84
Jasa Perusahaan
Jasa Jasa 821,707.14 891,028.23 939,528.10 1.009.980,13
PDRB
37,014,735.93 38,318,828.63 41,083,258.85 43.816.718,59
Provinsi Kepulauan Riau
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Gambar 2.9. Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2008-2011

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum II - 16


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

BAB III
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan,


drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg,
1988)

Infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum meliputi infrastruktur jalan sebagai


sarana distribusi lalu lintas barang dan manusia maupun sebagai prasarana
pembentuk struktur ruang wilayah, infrastruktur sumber daya air sebagai sarana
untuk mendukung penyimpanan dan pendistribusian air maupun prasarana untuk
pengendalian daya rusak air, infrastruktur cipta karya pada kawasan perkotaan dan
perdesaan, sebagai pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang mencakup pelayanan jalan lingkungan, pelayanan air minum dan sanitasi
lingkungan termasuk penanganan persampahan, penyediaan drainase untuk
mengatasi genangan dan pengendalian banjir, penanganan air limbah domestik serta
penataan ruang dalam menata struktur dan pemanfaatan serta pengendalian tata
ruang wilayah nasional.

Penyediaan prasarana/infrastruktur bertujuan untuk mendorong pembangunan dan


perkembangan suatu kawasan sehingga diperlukan adanya pendekatan
pembangunan infrastruktur berbasis wilayah. Pengalaman menunjukan bahwa
infrastruktur transportasi berperan besar untuk membuka isolasi wilayah, serta
ketersediaan sarana pengairan merupakan prasyarat kesuksesan pembangunan
pertanian dan sektor-sektor terkait lainnya.

Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur merupakan bagian integral dari


pembangunan nasional, sekaligus merupakan roda penggerak pertumbuhan
ekonomi. Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 1


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

barang dan penumpang. Ketersediaan sarana jalan dan jembatan, perumahan dan
permukiman, air minum dan sanitasi secara luas dan merata diseluruh wilayah, serta
pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan yang secara terintegrasi dengan
sektor lain akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemeliharaan dan peningkatan fungsi infrastruktur perlu manajemen pengelolaan


sumber daya yang efektif dan efisien serta teknologi tepat guna yang inovatif melalui
kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, daerah, usaha swasta dan
masyarakat untuk kesejahteraan bersama.

Pengelolaan infrastuktur yang mencakup pembangunan baru, pemeliharaan dan


peningkatan kapasitas dan fasilitas baru, rehabilitasi dan pembangunan kembali
berbagai infrastruktur yang rusak akibat pemakaian/penyusutan dan bencana akan
menyerap dana APBN dan APBD secara signifikan. Untuk itu perlu dicari solusi
inovasi untuk menanggulangi masalah perawatan dan perbaikan infrastruktur yang
rusak melalui kerjasama dengan usaha swasta dan masyarakat agar infrastruktur
yang ada tetap berfungsi dan dapat memberikan manfaat secara optimal.

A. Infrastruktur Sumber Daya Air

Infrastruktur sumber daya air meliputi bendungan, bendung, embung, bangunan


pengaman pantai serta objek-objek alam yang dikelola yang berhubungan dengan
sumber daya air seperti sungai, danau sebagai sumber air untuk infrastruktur sumber
daya air lain seperti daerah irigasi dan daerah pengelolaan rawa.

Pengelolaan infrastruktur sumber daya air menghadapi berbagai permasalahan yang


semakin kompleks sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan sumber daya air
yang meningkat dengan cepat, sebaliknya kemampuan pasokan air cenderung tidak
stabil, menurun pada musim kemarau, serta melimpah/banjir pada musim penghujan.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 2


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Penggunaan dan kebutuhan air baku untuk berbagai sektor telah mengalami
perubahan yang cukup substansial, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas yang
disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan. Pertumbuhan yang pesat di sektor
industri memerlukan penambahan penyediaan air baku dengan kualitas yang
memadai. Pesatnya laju pertambahan penduduk juga berdampak kepada
bertambahnya tekanan yang sangat besar atas air tanah dan air permukaan karena
kebutuhan air untuk berbagai keperluan juga semakin meningkat, baik untuk irigasi
pertanian dalam upaya ketahanan pangan dan industri, serta air untuk kebutuhan
rumah tangga.

Sungai sebagai tempat keberadaan bendungan, bendung, situ dan embung


merupakan salah satu sumber daya air utama yang mempunyai peran penting bagi
kehidupan sehingga perlu ditingkatkan fungsi dan vitalitasnya secara berkelanjutan
baik sebagai bagian dari ekosistem maupun sebagai penunjang berbagai aspek
kehidupan. Pengelolaan wilayah sungai dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengembangkan sistem pengelolaan sumber daya air yang mencakup kegiatan
konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak sungai secara terpadu.

Provinsi Kepulauan Riau memiliki beberapa sungai diantaranya Sungai Bekapur


dengan panjang 29 km, Sungai Ekang 9,9 km, Sungai Bulan 15,5 km dan Sungai
Kawal 22,8 km.

Tabel 3.1. Inventarisasi Sungai di Provinsi Kepulauan Riau

Nama Sungai Karakteristik Sungai


Wilayah Luas DAS Q Max
Berdasarkan Panjang Lebar
Sungai (km2) (m3/dt)
Orde Sungai (km) (m)
Sungai Bekapur Pulau Batam 47,7 29,0 12,0 7,68
Sungai Ekang Pulau Batam 79,0 9,9 104,0 50,82
Sungai Bulan Pulau Batam 121,0 15,5 63,0 3,15
Sungai Kawal Pulau Batam 84,1 22,8 36,0 7,78
Sungai Kalang Tua Pulau Batam 10,7 5,9 52,0 24,93
Sungai Dompak Pulau Batam 52,1 15,3 18,0 7,04
Sungai Matang Pulau Batam 20,1 9,7 61,0 11,79
Sungai Pengundang Pulau Batam 26,0 11,4 10,0 1,32
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 3


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 3.2. Sungai di Pulau Batam dan Pulau Bintan


di Provinsi Kepulauan Riau

Nama Lokasi
Pulau
Sungai Kecamatan Kelurahan Panjang
Pulau Batam
Ngedan Nongsa Kabil 2,05
Jabi Nongsa Batu Besar 2,17
Tiban Sakupang Tiban Lama 1,19
Muka Kuning Batuaji Muka Kuning 2,11
Tembesi Sagulung Tembesi 12,75
Beduk Sungai Beduk Muka Kuning 1,73
Tering Batuampar Tanjung Buntung 3,72
Seribu Nongsa Batu Besar 4,36
Durungkang Sungai Beduk Muka Kuning 4,04
Bengkong Bengkong Bengkong Laut 3,77
Langkai Sagulung Sungai Langkai 7,47
Dangsi Sagulung Sungai Langkai 6,94
Panas Batam Kota Teluk Tering 6,01
Pancur Beduk Muka Kuning 2,96
Tongkong Beduk Muka Kuning 3,68
Lelai Nongsa Batu Besar 1,75
Baloi Lubuk Baja Baloi Indah 5,26
Patam Sekupang Patam Lestari 3,14
Ladi Lubuk Baja Baloi Indah 2,93
Kasem Nongsa Kabil 3,53
Penambi Batam Kota Belian 3,94
Jodoh Batu Ampar Sungai Jodoh 2,7
Harapan Sekupang Sungai Harapan 3,18
Dekat Sel
Sekupang Sungai Harapan 1,3
Harapan
Taman Cipta
Tembesi Sagulung 2,85
Asri
Daerah
Nongsa Batu Besar 2,23
Nongsa 1
Daerah
Nongsa Sabau 2,02
Nongsa 2
Daerah
Nongsa Sabau 1,38
Nongsa 3
Kabil Nongsa Kabil 4,2
Nongsa Nongsa Sambau 3,89
Pulau Bintan
Bekapur Teluk Bintan Bintan Butu 2,9
Lepah Bintan Utara Tanjung Uban Utara 3,1
Limao Bintan Utara Tanjung Uban Utara 1,7
Timbansi Teluk Sebong Sebong Pereh 1,5
Pandan Kalin Teluk Sebong Sebong Pereh 2,7
Sebong
Teluk Sebong Sebong Pereh 1,4
Pereh
Lad i Kota Tanjungpinang - 4,1
Jang Kota Tanjungpinang 4,4
Karubi Gunung Kijang Teluk Bakau s/d Kawal 6,4
Kawal Gunung Kijang s/d Toapaya - 22,8
Pereh Bintan Utara Lancang kuning 3,8
Jago Bintan Utara Tanjung Uban Utara 5,4

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 4


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Nama Lokasi
Pulau
Sungai Kecamatan Kelurahan Panjang
Bulan Teluk Sebong Sebong Pereh 15,5
Lakit Bintan Utara Lancang kuning 4,5
Jeram Bintan Utara Lancang kuning 12,2
Elang Teluk Sebong s/d Teluk Bintan - 9,9
Tongkang Teluk Sebong Sri Bintan 5,7
Angus Gunung Kijang Teluk Bakau 8,2
Teluk Lingka Gunung Kijang Malang Rapat 2
Teluk Dalam Gunung Kijang Malang Rapat 3,7
Pengundang Teluk Sebong Pengundang 11,4
Teka Besar Seri Kuala Lobam Kuala Sempang 9,9
Arolsawa Gunung Kijang Malang Rapat 2,2
Batupelandan Teluk Sebong Sri Bintan 7,7
Amol Teluk Sebong Sri Bintan 5,2
Lome Toapaya Toapaya Utara 3,5
Kangbol Toapaya Topaya Utara 13,3
Dompak Bintan Timur- Tanjung pinang - 15,3
Gesek Toapaya Toapaya Selatan 19
Buluh Toapaya Toapaya Selatan 10,6
Cikolek Toapaya Toapaya Asri 9,4
Lekop Bintan Timur Gunung Kijng 6
Jerupit Bintan Timur Gunung Kijang 3,7
Galang Tua Bintan Timur Galang Batang 12
Belading Sungai Enam Kijang 6
Angkual Sungai Enam Kijang 2,6
Kalang Tua Sungai Enam Kijang 5,9
Mengkilo Seri Kuala Lobam Kijang 5,2
Matang Sungai Enam Kijang 9,7
Sumber : BWS Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau April 2012

Adanya keterbatasan sumber air di Pulau Bintan menuntut perlunya dicari alternatif
lokasi yang dapat dijadikan catchment waduk untuk menampung buangan air hujan
dengan kapasitas yang cukup besar. Berdasarkan pembagian DAS untuk Pulau
Bintan yang disusun oleh tim inventarisasi sungai, danau dan prasarananya dengan
melakukan proses deliniasi DAS pada peta topografi Pulau Bintan, jumlah DAS yang
ada di Pulau Bintan adalah sejumlah 197 buah dengan luasan masing-masing DAS
adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3. Sub Daerah Aliran Sungai di Pulau Bintan

Nama Luas Debit


Sub DAS (ha) (m3/dt)
Kalang Tua 1.080 0,35
Matang 2.041 0,67
Lekop 1.196 0,39
Dompak 5.278 1,73

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 5


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Nama Luas Debit


Sub DAS (ha) (m3/dt)
Golong Tua 3.701 1,21
Gesek 7.567 2,48
Jerupit 1.361 0,45
Bulung 2.090 0,68
Kawal 8.515 2,79
Arubi 1.723 0,56
Angus 1.896 0,62
Kangboi 6.762 2,21
Sumpat 2.828 0,93
Pengundang 2.633 0,86
Bintan 4.830 1,58
Sribintan 3.510 0,86
Engkang Anculai 8.009 1,97
Lagoi 2.386 0,59
Sebung Seluas 3.125 0,77
Sebung Kecil 1.136 0,28
Jagoh Bulan 12.262 3,02
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau 2009

Provinsi Kepulauan Riau mempunyai bendung maupun embung sebagai sarana


penunjang dalam peningkatan potensi pertanian. Terdapat 3 bendung di Provinsi
Kepulauan Riau yaitu Bendung Kelarik dan Bendung Tapau yang keduanya berlokasi
di Kabupaten Natuna kemudian Bendung Devid yang berlokasi di Kabupaten
Anambas, ketiga bendung tersebut berasal dari Wilayah Sungai Natuna-Anambas.
Bendung Tapau merupakan bendung terluas yaitu dengan layanan seluas 1.505 ha.
Sedangkan untuk embung, terdapat satu embung di provinsi ini yaitu Embung
Karimun yang berlokasi di Kabupaten Karimun.
DAS Batam memiliki 10 buah waduk yang tersebar di Kota Batam, waduk-waduk ini
dikelola oleh Otorita Batam. Waduk yang ada di Pulau Batam yaitu Waduk Nongsa,
Waduk Sei Baloi, Waduk Sei Harapan, Waduk Sei Ladi, Waduk Muka Kuning,
Waduk Duriangkang, Waduk P. Bulang Bintang, Waduk Sekanak I, Waduk Sekanak
2, dan Danau Mungga.

Tabel 3.4. Waduk pada Daerah Aliran Sungai Batam

Nama Luas Daerah Kapasitas


No
Waduk (ha) Tampungan Air
1 Waduk Nongsa 212,50 606,400 m3
2 Waduk Sei Balong 155,32 5.809,114 m3

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 6


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Nama Luas Daerah Kapasitas


No
Waduk (ha) Tampungan Air
3 Waduk Sei Harapan 933,20 7.974,820 m3
4 Waduk Sei Ladi 1.040,07 9.122,534 m3
5 Waduk Muka Kuning 944,69 2.414,279 m3
6 Waduk Duri Angkang 7.259,10 22.484,220 m3
7 Waduk P.Bulang - 5.215,938 m3
8 Waduk Sekanak 1 - -
9 Waduk Sekanak2 - -
10 Danau Mungga - -
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, Mei 2009

Tabel 3.5a. Data Pembangunan Beberapa Waduk


di Pulau Batam
Nama Waduk
Uraian
Duriangkang Muka Kuning Sei Ladi

Tahun Pembangunan 1990 1989 1985


Tahun Beroperasi 2001 1991 1986
Investasi Fisik Bendungan (Rp) 59.927.725.805 15.250.695.929 11.259.677.347
Tipe / Jenis Bendungan Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam
Tipe Pelimpah (Spill Way) Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu
Luas Daerah Tangkapan Air (ha)
- Study LAPI-ITB 7.259,10 944,69 1.010,07
- Data Kan. Peng Air & Limbah 7.349,77 987,10 961,44
- PL Otorita Batam 515,10 Belum Ada PL 397,97
Usulan Luas PL (DTA + Buffer Area)
7.770,34 1.171,15 1.125,80
(ha)
Luas Permukaan (ha) 1.284,20 159,13 123,23
Luas Genangan (ha) 874,00 115,80 112,80
Volume Tampungan Desain (m3)
- Study LAPI-ITB 78.560.000 13.147.000 9.448.000
- Study LEMTEK-UI 78.180.000 12.720.000 9.490.000
- Study USU 107.000.000 10.100.000 9.600.000
- Study Bathymetri 78.180.000 - -
Laju Sedimentasi (m3)
- Study LAPI-ITB 106,779 71,275 60,398
- Study USU - - 22,310
- Study Bathymetri - - -
- Koordinat 010 2’ 393'’ LU 010 3’ 788'’ LU 010 06’ 807'’ LU
1040 5’ 186’' BT 1040 0’ 919'’ BT 1040 25’ 186’' BT
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.5b. Data Pembangunan Beberapa Waduk


di Pulau Batam (lanjutan)

Nama Waduk
Uraian
Sei Harapan Sei Nongsa Sei Baloi
Tahun Pembangunan 1978 1978 1977
Tahun Beroperasi 1979 1979 1978

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 7


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Nama Waduk
Uraian
Sei Harapan Sei Nongsa Sei Baloi
Investasi Fisik Bendungan (Rp) 2.803.612.087 3.036.197.190 968.335.718
Tipe / Jenis Bendungan Earthfill Dam Earthfill Dam Earthfill Dam
Tipe Pelimpah (Spill Way) Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu
Luas Daerah Tangkapan Air (ha)
Study LAPI-ITB 993,02 212,25 155,32
Data Kan. Peng Air & Limbah 661,11 207,10 139,10
PL Otorita Batam 266,31 Belum Ada PL 86,47
Usulan Luas PL (DTA + Buffer Area)
787,51 282,99 269,13
(Ha)
Luas Permukaan (ha) 87,64 22,23 9,02
Luas Genangan (ha) 74,84 33,35 9,00
Volume Tampungan Desain (m3)
Study LAPI-ITB 3.637.000 724,000 293,000
Study LEMTEK-UI 3.600.000 720,000 270,000
Study USU 2.600.000 500,000 200,000
Study Bathymetri 2.113.990 - 108,900
Laju Sedimentasi (m3)
Study LAPI-ITB 31,782 782 8,008
Study USU 9,060 2,993 2,278
Study Bathymetri -
Koordinat 010 5’ 856'’ LU 10 10’ 163 ‘' LU 1° 7' 42.94" LU
1030 56’ 598’' BT 1040 5’ 875'’ BT 104° 1' 5.80" BT

Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.6. Waduk, Tampungan dan Danau


di Pulau Bintan

Luas Volume
Nama Waduk/Danau Kecamatan
(ha) (m3)
Dam Sekuning/Bintan Enam Teluk Bintan 21 735,000
Danau SBP Seri Kuala Lobam 22,92 1.146,000
Tampungan Kawal 1 Gunung Kijang 10,5 600,000
Tampungan Kawal 2 Gunung Kijang 2,59 155,400
Danau Tembeling Teluk Bintan 8,67 502,000
Danau Beloreng Teluk Bintan 10 500,000
Kolam Keter Teluk Bintan 6 300,000
Danau Sei Tmun Pinang 17,89 1,073,400
Tampungan Ekang Anculai Teluk Bintan 396 1,073,400
Genangan Biru Gunung Kijang 16,69 751,050
Kolong Enam Bintan Timur 7,41 2.400,000
Waduk Sei Jago Bintan Utara 25 1.250,000
Waduk Sei Pulai Bintan Timur 752 18.800,000
Tampungan Waduk Sei Jeram 1 * Seri Kuala 6,70 402,000
Waduk Sei Jeram * Bintan Utara 1,01 60,600
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau April 2012
Catatan : Dalam Perencanaan

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 8


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 3.7. Bendung/Embung


di Provinsi Kepulauan Riau

Nama Luas Lokasi


Bendung, Embung/ Nama Sungai Layanan
Kabupaten Kecamatan Desa
Cek DAM (ha)

Bendung Kelarik Sungai Tambun 1.250 Natuna Bunguran TImur Kelarik


Embung Karimun Karimun Pelambung Pongkar
Bendung Tapau Tapau 1.505 Natuna Bunguran Barat Air Lengit
Bendung Devid Devid 1.200 Anambas Jemaja Bukit Padi
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.8. Daerah Irigasi


di Provinsi Kepulauan Riau

Nama Luas Lokasi


Nama
Kawasan Layanan
Sungai Kabupaten Kecamatan Desa
Irigasi (ha)
DI Klarik Sungai Kerum 1.250 Natuna Bunguran Timur Kelarik
DI Tapau Sungai Tapau 1.505 Natuna Bunguran Barat Air Lengit
DI Jemaja Sungai Devid 1.200 Anambas Jemaja Bukit Padi
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.9. Bangunan Pengaman Pantai


di Provinsi Kepulauan Riau

Jenis/
Panjang
Kabupaten Kecamatan Desa Nama Pantai Bentuk/
(km)
Desain
Karimun Tanjung Balai Kelarik Pantai Karimun I 0,3 Breakwater
Bintan Teluk Sebong Sebong Pereh Pantai Serbong 0,79 Sea Wall
Pereh
Natuna Pulau Laut Sekatung Pantai Pulau 0,57 Breakwater
Sekating
Lingga Singkep Dabo Lama Pantai Jagoh Dabo 0,4 Breakwater
Karimun Meral Pantai Karimun II 0,2 Sea Wall
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau 2009

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 9


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Bendungan Duriangkang Waduk Sei Harapan

Embung di Pulau Nipah Waduk Muka Kuning

B. Infrastruktur Jalan Dan Jembatan

Infrastruktur jalan dan jembatan meliputi jalan


nasional, jalan strategis nasional, jembatan
dan jalan tol yang merupakan kewenangan
pemerintah pusat, dalam hal ini ditangani oleh
Kementerian Pekerjaan Umum. Infrastruktur
jalan lainnya seperti jalan provinsi dan jalan
kabupaten dan jembatan-jembatan yang ada di
ruas-ruas jalan tersebut masing-masing
menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 10


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Pengelolaan jalan dan jembatan dalam lingkup pembangunan, pemeliharaan dan


peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan tetap menjadi program yang harus
diprioritaskan, seiring dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dan
kendaraan pemakai jalan. Pembangunan prasarana dan sarana jalan dalam rangka
meningkatkan kemampuan jaringan jalan dalam melayani kebutuhan angkutan
barang dan penumpang secara efisien, berkualitas aman dan terpadu dengan
pembangunan sektor-sektor lainya di masing-masing wilayah sangat berpengaruh
pada kegiatan perekonomian nasional. Transportasi darat merupakan salah satu
faktor penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian, oleh karena itu jalan
dan jembatan sebagai prasarana utama dalam perhubungan darat harus tetap
menjadi prioritas dalam peningkatan dan pemeliharaannya.

Transportasi darat merupakan salah satu faktor penting daalam memperlancar


kegiatan perekonomian, oleh karena itu jalan dan jembatan sebagai prasarana
utama dalam perhubungan darat harus diperhatikan kondisi dan penggunaannya.
Panjang jalan di Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2011 mencapai 1.013,48 km,
meliputi jalan nasional sepanjang 334,99 km dan jalan provinsi sepanjang 679,49
km. Lebar jalan rata-rata di Provinsi Kepulauan Riau baik jalan nasional maupun
jalan provinsi berkisar antara 6 sampai 8 meter.

Tabel 3.10. Panjang Jalan Nasional Dirinci Menurut Ruas di Kepulauan Riau
Tahun 2011

Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Kota Tanjung Pinang Jl. Hang Tuah 0,80
Jl. Agus Salim 0,61
Jl. Usman Harun 0,93
Jl. Yos Sudarso 1,05
Jl. Wiratno 1,09
Jl. Basuki Rahmat 1,27
Jl. A.Yani 0,91
Jl. RH. Fisabilillah 4,52
Jl. DI. Panjaitan 2,07
Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek 6,27
Jl. RH. Fisabilillah - Sp. Dompak Lama 2,42
Jl. Dompak Lama - Sp. Wacopek 7,78
Jumlah 29,72
Bintan Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam) 7,84

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 11


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Jl. Berdikari 0,14
Jl. Kebun Nanas 0,48
Jl. Tanah Kuning 0,71
Jl. Barek Betawi 0,36
Jl. Hang Jebat 0,46
Jl. Hang Tuah 0,13
Jl. Sribayintan - Pelabuhan 0,59
Jumlah 10,71
Batam Batam Center - Sp. Franky 1,69
Sp. Franky - Sp. Kabil 1,98
Sp. Kabil - Muka Kuning 3,89
Muka Kuning - Tembesi 5,01
Tembesi - Tanjung Berikat 7,92
Tanjung Berikat - Sp. Sembulang 26,28
Sp. Sembulang - Pel. Galang 30,36
Sp. Kabil - Sp. Jam 3,42
Sp. Jam - Sei Harapan 8,96
Sei Harapan - Sekupang 4,30
Sp. Kabil - Sp. Punggur 6,55
Sp. Punggur - Sp. Batu Besar 11,77
Sp. Batu Besar - Nongsa 10,78
Sp. Punggur - Telaga Punggur 10,01
Tembesi - Batu Aji 5,90
Batu Aji - Tanjung Uncang 9,40
Jumlah 148,22
Karimun Tj. Balai - Meral 3,35
Meral - Parit Rampak 6,71
Jl. Parit Rampak - Pelabuhan Roro 3,16
Jl. Parit Rampak - Parit Benut 2,49
Parit Benut - Sp. Jelutung 1,42
Sp. Jelutung - Pasir Panjang 9,52
Selat Lampa - Sp. Sekunyam 14,10
Sp. Sekunyam - Desa Cemaga 23,74
Desa Cemaga - Sei Ulu 22,78
Sei Ulu - Ranai 10,78
Ranai - Sp. Tanjung 11,44
Sp. Tanjung - Tanjung Datuk 32,36
Tanjung Datuk - Teluk Buton 3,50
Jumlah 374,4
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau, Dalam Angka 2012

Tabel 3.11. Panjang Jalan Provinsi Dirinci Menurut Ruas


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Kota Tanjung Pinang Jl. Merdeka 0,50
Jl. Tengku Umar - Teratai 0,30
Jl. Ketapang 0,55
Jl. Bakar Batu 0,95
Jl. Brigjen Katamso 1,30
Jl. MT. Haryono 1,60

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 12


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Jl. Gatot Subroto 2,00
Jl. DI. Panjaitan - Sp. Tiga (Pesona) 2,00
Jl. Adi Sucipto (KM10) - Nusantara 2,50
Jl. Sp. Senggarang - Senggarang 11,90
Jl. Tg. Sebauk - Senggarang 6,50
Jl. Sei Carang - Senggarang 9,30
Jl. SM Amin 0,10
Jl. Diponegoro 0,70
Jl. Sunaryo 0,45
Jl. Tugu Pahlawan 0,80
Jl. DR. Sutomo 0,65
Jl. Ir. Sutami 2,00
Jl. Nusantara - KM15 (Perbatasan) 2,90
Sp. KM8 - Tugu Obor (KM13) 3,60
Jl. RE Martadinata 1,10
Jumlah 54,12
Bintan Sp. KM15 - Jl. Nusantara Kijang 12,40
KM 18 Kijang - Bt 20 Gesek 9,50
Sp. Korindo - Kangka 18,20
KM.16 (Lintas Barat) - Sp. Gesek 5,60
Sp. Gesek - Tuapaya 4,80
Tuapaya - KM 46 21,30
KM. 46 - Sei Kecil 27,30
Sp. Gesek - Kangka 8,40
Kangka - Sp. Sialang 30,67
Tuapaya - Tembeling 10,60
Malang Rapat - Lome 14,00
Jumlah 162,77
Batam Muka Kuning - Tg. Piayu 13,50
Sei Harapan - Sp. Temiang 8,20
Sp. UIB - Jodoh - Batu Ampar 5,30
Sp. Frangky - Pelita (Under Pass) 3,80
Sp. Sei Panas - Sp. Bengkong Ratu 2,60
Sp. Bengkong Seken - Golden Prawn 2,20
Sp. Taiwan Industri - Sp. Batu Besar 8,20
Sp. Sagulung - Sp. Polsek Tj. Uncang 12,00
Tembesi - Sp. Base Camp 6,00
Sp. Base Camp - Marina City 5,80
Jumlah 67,60
Karimun Sp. Sei Bati - Sp. Pongkar 2,85
Sp. Pongkar - Pelabuhan Malarko 10,50
Sp. Kapling - RS. RUSD 2,00
Sp. RUSD - Sp. Stadion 7,20
Jl. Lingkar Stadion 0,75
Sp. Urung - Sp. Berlian 18,70
Sp. Berlian - Pel. Berlian 0,50
Tg. Balai - Sei Bati 10,15
Jl. Pesisir Pantai Karimun 10,55
Jl. Sudirman - Jl. Soekarno Hatta 8,40
Tanjung Batu - Sawang 10,00
Sawang - Kundur 10,00
Kundur - Sp. Pel. Sikumbang 3,15
Sp. Berlian - Sawang 13,90
Jumlah 108,65

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 13


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Jalan
Kabupaten/Kota Nama Ruas
(km)
Lingga Daik - Pasar Kp. Cina 1,20
Daik - Sp. BRI - Sp. Limbung 8,10
Sp. Limbung - Musai 8,40
Musai - Sp. Kerandin 7,30
Sp. Resun - Pelabuhan Resun 1,30
Sp. Resun - Pelabuhan Sei Tenam 22,30
Sp. Budus - Kadur 4,10
Sp. Marok Tua - Marok Tua 24,70
Sp. Kuala Raya - Kuala Raya 3,70
Sp. Sei Buluh - Sei Buluh 0,55
Dabo - Sp. Marok Tua 18,00
Sp. Marok Tua - Sp. Kuala Raya 9,80
Sp. Kuala Raya - Sp. Sei Buluh 5,00
Sp. Sei Buluh - Jagoh 8,20
Dabo - Kote 17,00
Kote - Jagoh 9,60
Jumlah 149,25
Natuna Sp. Tanjung - Ceruk 13,70
Trans Batu Ubi - Sebangkar 5,50
Sp. Harapan Jaya - Padang Angus 3,70
Padang Angus - Cemaga 9,00
Sp. Sekunyam - Pian Tengah 6,00
Padang Angus - Binjai 5,10
Sp. Harapan Jaya - Bukit Leman 8,70
Bukit Leman - Trans Batu Ubi 16,20
Trans Batu Ubi - Tg. Kudu 7,40
Trans Batu Ubi - Klarik 16,80
Jumlah 92,10
Kpulauan Anambas Ladan - Pelabuhan Matak 6,80
Sp. Matak - Langir 5,00
Tarempa - Rintis 9,00
Kuala Maras - Sei Hulu 10,50
Sei Hulu - Letung 13,70
Jumlah 45,00
Provinsi Kepulauan Riau 679,49
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Tabel 3.12. Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Statusnya


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012
Status Jalan Jumlah
Kabupaten/Kota Jalan Jalan Jalan Panjang
Presentase
Nasional Provinsi Kabupaten Jalan
Karimun 145,35 108,65 - 254,00 25,06
Bintan 10,71 162,77 - 173,48 17,12
Natuna - 92,10 - 92,10 9,09
Lingga - 149,25 - 149,25 14,73
Kep. Anambas - 45,00 - 45,00 4,44
Batam 148,21 67,60 - 215,81 21,29
Tanjung Pinang 29,72 54,12 - 83,84 8,27

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 14


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Status Jalan Jumlah


Kabupaten/Kota Jalan Jalan Jalan Panjang
Presentase
Nasional Provinsi Kabupaten Jalan
Provinsi
334,00 679,49 - 1.013,49 100,00
Kepulauan Riau
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau, Kepulauan Riau Dalam Angka 2012

Tabel 3.13a. Kondisi Ruas Jalan Provinsi Berdasarkan IRI Hasil Survey
Tahun 2012

Jalan Provinsi
Nama Provinsi/ Panjang (km)
Ruas Jalan (km) Rusak Rusak
Baik Sedang
Ringan Berat
Kabupaten Bintan 40,44 27,83 7,53 4,04 1,03
Jl. Hang Tuah (Tanjung Pinang) 0,8 - - 0,8 -
Jl. Agus Salim (Tanjung Pinang) 0,6 - - 0,6 -
Jl. Usman Harun (Tanjung Pinang) 0,9 - - 0,9 -
Jl. Yos Soedarso (Tanjung Pinang) 1,0 0,9 0,2 - -
Jl. Wiratno (Tanjung Pinang) 1,1 0,9 0,2 - -
Jl. Basuki Rahmat (Tanjung Pinang) 1,3 1,2 0,1 - -
Jl. A. Yani (Tanjung Pinang) 0,9 0,5 0,4 - -
Jl. Rh. Fisabilillah (Tanjung Pinang) 4,5 3,7 0,8 - 0,0
Jl. D.I. Panjaitan (Tanjung Pinang) 2,1 1,8 0,2 0,1 -
Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek (Tanjung 6,3 5,8 0,4 - -
Pinang)
Jl. Rh. Fisabilillah (Kp. Haji) - Sp. Dompak 2,4 2,3 - - 0,1
Lama (Tg. Pinang)
Jl. Sp. Dompak Lama - Sp. Wacopek (Tg. 7,8 4,7 0,9 1,2 0,9
Pinang)
Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam) (Kab. 7,8 4,1 3,4 0,3 -
Bintan)
Jl. Berdikari (Kab. Bintan) 0,1 0,1 0,0 - -
Jl. Kebun Nenas (Kab. Bintan) 0,5 0,4 0,1 - -
Jl. Tanah Kuning (Kab. Bintan) 0,7 0,5 0,2 - -
Jl. Barek Betawi (Kab. Bintan) 0,4 0,1 0,3 - -
Jl. Hang Jebat (Kab. Bintan) 0,5 0,3 0,1 0,1 -
Jl. Hang Tuah (Kab. Bintan) 0,1 0,1 0,0 - -
Jl. Sribayintan - Pelabuhan (Kab. Bintan) 0,6 0,3 0,3 - -

Kota Batam 148,21 113,66 22,77 11,63 0,16


Batam Centre - Sp. Franky (Jl. A. Yani) 1,7 - - 1,7 -
(Batam)
Sp. Frangky - Sp. Kabil (Jl. A. Yani) 2,0 1,4 0,6 - -
(Batam)
Sp. Kabil - Muka Kuning (Jl. A. Yani) 3,9 2,7 0,6 0,6 -
(Batam)
Muka Kuning - Tembesi (Jl. Letje 5,0 4,2 0,7 0,1 -
Suprapto)
Tembesi - Tanjung Berikat 7,9 7,3 0,6 - -
Tanjung Berikat - Sp. Sembulang 26,3 24,4 1,8 0,1 0,0

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 15


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Jalan Provinsi
Nama Provinsi/ Panjang (km)
Ruas Jalan (km) Rusak Rusak
Baik Sedang
Ringan Berat
Sp. Sembulang - Pel. Galang 30,4 25,8 4,6 - -
Sp. Kabil - Sp. Jam (Jl. Jend. Sudirman) 3,4 3,1 0,3 - -
(Batam)
Sp. Jam - Sei Harapan (Jl. Gajah Mada) 9,0 7,8 1,2 - -
(Batam)
Sei Harapan - Sekupang (Jl. Re 4,3 3,4 0,8 0,1 -
Martadinata) (Batam)
Sp. Kabil - Sp. Punggur (Jl. Jend. 6,6 3,7 2,8 - -
Sudirman) (Batam)
Sp. Punggur - Batu Besar (Jl. Hang Tuah) 11,8 11,0 0,8 - -
(Batam)
Batu Besar - Nongsa (Jl. Hang Jebat, Jl. 10,8 6,3 4,5 - 0,0
Hang Lekiu) (Batam)
Sp. Punggur - Telaga Punggur (Jl. 10,0 7,3 1,2 1,5 -
Hasanuddin) (Batam)
Tembesi - Batu Aji (Jln. Letjen Suprapto) 5,9 4,4 1,5 - -
Batu Aji - Tanjung Uncang (Jln. Brigjen 9,4 0,9 0,9 7,5 0,1
Katamso)

Kabupaten Karimun 26,64 21,29 5,02 0,32 0,02


Tg. Balai - Meral 3,4 1,7 1,5 0,1 -
Meral - Parit Rampak 6,7 5,0 1,6 0,1 -
Parit Rampak - Pelabuhan Roro 3,2 2,1 1,1 - 0,0
Parit Rampak - Parit Benut 2,5 2,1 0,4 - -
Parit Benut - Sp. Jeletung 1,4 1,2 0,1 0,1 -
Sp. Jelutung - Pasir Panjang 9,5 9,2 0,4 - -

Kabupaten Natuna 118,71 53,01 20,89 6,04 38,77


Selat Lampa - Sp. Sekunyam 14,1 8,1 4,1 1,9 -
Sp. Sekunyam - Desa Cemaga 23,7 21,3 1,0 1,4 -
Desa Cemaga - Sei Ulu 22,8 7,1 2,4 - 13,3
Sei Ulu - Ranai (Sp. Lantamal) 10,8 5,7 5,0 0,1 -
Ranai - Sp. Tanjung 11,4 4,7 4,5 2,2 -
Sp. Tanjung - Tanjung Datuk 32,4 6,1 3,9 0,4 22,0
Tanjung Datuk - Teluk Buton 3,5 - - - 3,5
Subtotal Non Lintas 627,6 7403,7 104,9 40,0 8,9
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.13b. Kondisi Ruas Jalan Provinsi Berdasarkan IRI Hasil Survey
Tahun 2012 (lanjutan)

Panjang Jenis Permukaan Lebar (m)


Nama Provinsi/Ruas Jalan
(km) Non aspal Aspal <6 6-7 7 - 14
Kabupaten Bintan 40,44 1,30 39,14 1,33 9,09 30,02
Jl. Hang Tuah (Tanjung Pinang) 0,8 - 0,8 - - 0,8
Jl. Agus Salim (Tanjung Pinang) 0,6 - 0,6 - - 0,6
Jl. Usman Harun (Tanjung Pinang) 0,9 - 0,9 - - 0,9
Jl. Yos Soedarso (Tanjung Pinang) 1,0 - 1,0 - - 1,0

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 16


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Jenis Permukaan Lebar (m)


Nama Provinsi/Ruas Jalan
(km) Non aspal Aspal <6 6-7 7 - 14
Jl. Wiratno (Tanjung Pinang) 1,1 - 1,1 - - 1,1
Jl. Basuki Rahmat (Tanjung Pinang) 1,3 - 1,3 - - 1,3
Jl. A. Yani (Tanjung Pinang) 0,9 - 0,9 - - 0,9
Jl. Rh. Fisabilillah (Tanjung Pinang) 4,5 - 4,5 - - 4,5
Jl. D.I. Panjaitan (Tanjung Pinang) 2,1 - 2,1 - - 2,1
Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek (Tanjung
6,3 - 6,3 - - 6,3
Pinang)
Jl. Rh. Fisabilillah (Kp. Haji) - Sp.
2,4 0,2 2,2 - - 2,4
Dompak Lama (Tg. Pinang)
Jl. Sp. Dompak Lama - Sp.
7,8 1,1 6,7 - - 7,8
Wacopek (Tg. Pinang)
Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam)
7,8 - 7,8 - 7,8 -
(Kab. Bintan)
Jl. Berdikari (Kab. Bintan) 0,1 - 0,1 0,1 - -
Jl. Kebun Nenas (Kab. Bintan) 0,5 - 0,5 0,5 - -
Jl. Tanah Kuning (Kab. Bintan) 0,7 - 0,7 0,7 - -
Jl. Barek Betawi (Kab. Bintan) 0,4 - 0,4 - 0,1 0,3
Jl. Hang Jebat (Kab. Bintan) 0,5 - 0,5 - 0,5 -
Jl. Hang Tuah (Kab. Bintan) 0,1 - 0,1 - 0,1 -
Jl. Sribayintan - Pelabuhan (Kab.
0,6 - 0,6 - 0,6 -
Bintan)

Kota Batam 148,21 - 148,21 - - 148,21


Batam Centre - Sp. Franky (Jl. A.
1,7 - 1,7 - - 1,7
Yani) (Batam)
Sp. Frangky - Sp. Kabil (Jl. A. Yani)
2,0 - 2,0 - - 2,0
(Batam)
Sp. Kabil - Muka Kuning (Jl. A.
3,9 - 3,9 - - 3,9
Yani) (Batam)
Muka Kuning - Tembesi (Jl. Letje
5,0 - 5,0 - - 5,0
Suprapto)
Tembesi - Tanjung Berikat 7,9 - 7,9 - - 7,9
Tanjung Berikat - Sp. Sembulang 26,3 - 26,3 - - 26,3
Sp. Sembulang - Pel. Galang 30,4 - 30,4 - - 30,4
Sp. Kabil - Sp. Jam (Jl. Jend.
3,4 - 3,4 - - 3,4
Sudirman) (Batam)
Sp. Jam - Sei Harapan (Jl. Gajah
9,0 - 9,0 - - 9,0
Mada) (Batam)
Sei Harapan - Sekupang (Jl. Re
4,3 - 4,3 - - 4,3
Martadinata) (Batam)
Sp. Kabil - Sp. Punggur (Jl. Jend.
6,6 - 6,6 - - 6,6
Sudirman) (Batam)
Sp. Punggur - Batu Besar (Jl. Hang
11,8 - 11,8 - - 11,8
Tuah) (Batam)
Batu Besar - Nongsa (Jl. Hang
10,8 - 10,8 - - 10,8
Jebat, Jl. Hang Lekiu) (Batam)
Sp. Punggur - Telaga Punggur (Jl.
10,0 - 10,0 - - 10,0
Hasanuddin) (Batam)
Tembesi - Batu Aji (Jln. Letjen
- 5,9 - - 5,9
Suprapto) 5,9
Batu Aji - Tanjung Uncang (Jln.
9,4 - 9,4 - - 9,4
Brigjen Katamso)

Kabupaten Karimun 26,64 - 26,64 4,09 5,90 16,65

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 17


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Jenis Permukaan Lebar (m)


Nama Provinsi/Ruas Jalan
(km) Non aspal Aspal <6 6-7 7 - 14
Tg. Balai - Meral 3,4 - 3,4 1,1 - 2,3
Meral - Parit Rampak 6,7 - 6,7 - 3,0 3,7
Parit Rampak - Pelabuhan Roro 3,2 - 3,2 - - 3,2
Parit Rampak - Parit Benut 2,5 - 2,5 - 1,5 1,0
Parit Benut - Sp. Jeletung 1,4 - 1,4 - 1,4 -
Sp. Jelutung - Pasir Panjang 9,5 - 9,5 3,0 - 6,5

Kabupaten Natuna 118,71 37,70 81,01 87,43 28,00 3,28


Selat Lampa - Sp. Sekunyam 14,1 - 14,1 14,1 - -
Sp. Sekunyam - Desa Cemaga 23,7 - 23,7 23,7 - -
Desa Cemaga - Sei Ulu 22,8 13,0 9,8 22,8 - -
Sei Ulu - Ranai (Sp. Lantamal) 10,8 - 10,8 - 10,8 -
Ranai - Sp. Tanjung 11,4 - 11,4 - 11,4 -
Sp. Tanjung - Tanjung Datuk 32,4 21,2 11,2 26,8 5,6 -
Tanjung Datuk - Teluk Buton 3,5 3,5 - - 0,2 3,3
Subtotal Non Lintas 374,4 39,0 295,0 92,8 43,0 198,2
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Jembatan merupakan bagian dari


prasarana perhubungan dan merupakan
kesatuan sistem transportasi nasional
yang terintegrasi untuk kelancaran
transportasi barang dan jasa yang pada
hakekatnya merupakan unsur penting
dalam mendukung perekonomian dan
Jembatan Barelang kehidupan masyarakat. Total panjang
jembatan yang ada di Provinsi
Kepulauan Riau adalah 3.108,7 m.

Tabel 3.14. Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau

Panjang Lebar
Nama Jembatan Lokasi/Nama Ruas (km)
(m) (m)
Kabupaten Bintan
Sei Kolam Sp. Wacopek - Kijang 27+110 5,5 5,5
Sri Bayintan Sri Bayintan - Pelabuhan 29+808 5,1 5,6
Sei Gesek Gesek - Sp. Busung 21+280 63,1 7,2

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 18


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Lebar
Nama Jembatan Lokasi/Nama Ruas (km)
(m) (m)
Kabupaten Natuna
Ranai Sei Ulu - Ranai 1 + 414 50,3 7,75
Batu Hitam Sei Ulu - Ranai 2 + 333 11,0 6,3
Bandarsyah Sei Ulu - Ranai 4 + 432 20,0 6,3
Sei Ulu Sei Ulu - Ranai 9 + 894 20,0 6,3
Singgang Bulan Desa Cemaga - Sei Ulu 17 + 374 97,0 4,0
Batu Bayan Desa Cemaga - Sei Ulu 23 + 019 26,9 3,65
Cemaga Darat Desa Cemaga - Sei Ulu 28 + 479 18,3 3,54
Sei Lak-Lak Desa Cemaga - Sei Ulu 29 + 323 21,3 6,6
Cemaga Selatan Desa Cemaga - Sei Ulu 31 + 663 13,4 3,5
Semintan Sp.Sekunyam - Desa Cemaga 35 + 233 26,3 6,5
Setengar Sp.Sekunyam - Desa Cemaga 56 + 028 61,0 6,0
Sei Sempar Selat Lampa - Sp.Sekunyam 69+ 855 10,2 7,0
Jemengan Ranai - Sp.Tanjung 0 + 150 19,8 6,3
Batu Kapal Ranai - Sp.Tanjung 0 + 760 6,7 6,5
Kerani Ranai - Sp.Tanjung 5 + 345 25,7 6,7
Sepempang Ranai - Sp.Tanjung 6 + 941 16,5 6,0
Sejuba Ranai - Sp.Tanjung 9 + 172 8,0 5,0
Teluk Selahang Ranai - Sp.Tanjung 9 + 500 9,0 5,0
Tanjung Ranai - Sp.Tanjung 10 + 563 18,7 6,6
Kelanga Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 13 + 912 32,7 6,0
Silas Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 15 + 937 26,8 3,9
Kudung Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 17 + 603 5,0 6,0
Sei Tedung Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 19 + 069 25,6 6,5
Semitan Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 31 + 449 178 4,0
Sei Baruk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 32 + 486 11,0 4,0
Patupai Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 32 + 649 10,5 4,0
Tanjung Pengadah Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 33 + 239 9,0 4,0
Berlian Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 33 + 709 27,6 4,0
Sei Bemban Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 34 + 215 12,0 4,0
Air Maran Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 34 + 912 24,0 4,0
Sei Panas Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 35 + 624 26,0 4,0
Air Nabal Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 36 + 096 28,0 4,0
Air Parit Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 36 + 694 10,0 4,0
Air Udang Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 37 + 232 12,0 4,0
Muara Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 40 + 820 40,6 4,0
Air Buntu Sp.Tanjung - Tanjung Datuk 42 + 911 102,4 4,0
Belading Tanjung Datuk - Teluk Buton 45 + 528 24,0 3,0

Kota Batam
Raja Haji Fisabilillah Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 20+ 540 642 2 x 6.35
Nara Singa Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 22+150 420 2 x 6.5
Raja Ali Haji Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 23+700 270 2 x 6.45
Sultan Zainal Abidin Tanjung Berikat - Sp.Sembulang 29+500 365 2 x 6.5
Tuanku Tambusai Sp.Sembulang - Pel.Galang 53+400 385 2 x 7.0
Raja Kecil Sp.Sembulang - Pel.Galang 61+800 180 2 x 6.5
Sungai Baloi A Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 18,2 7,2
Sungai Baloi B Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 21,2 7,4
Sungai Baloi C Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 18,2 7,0
Sungai Baloi D Sp.Jam - Sei Harapan 07+198 18,2 7,0
Sungai Ladi Sp.Jam - Sei Harapan 09+021 179,3 7,0
Nusa Batam A Tembesi - Batu Aji 15 + 467 15,0 7,0
Nusa Batam B Tembesi - Batu Aji 15 + 467 15,0 7,0
Nongsa Batu Besar - Nongsa 28+384 162,6 7,0

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 19


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Panjang Lebar
Nama Jembatan Lokasi/Nama Ruas (km)
(m) (m)

Kota Tanjungpinang
Sei Angus Jl.Wiratno 04 + 439 20,8 11,7
Sei Jang Jl.R.H.Fisabilillah 07 + 930 60,9 7,25
Sei Kecil Jl.R.H.Fisabilillah 11 + 018 6,3 7,73
Blongkeng Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 11 + 300 15,4 6,15
Simpang Kiri Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 13 + 470 80,5 7,0
Sei Wacopek Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 14 + 140 60,0 7,0
Sei Wacopek Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek 14 + 140 60,0 7,0
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.15. Kondisi Jembatan pada Ruas Jalan Nasional


dan Jalan Strategis Nasional di Provinsi Kepulauan Riau

Kondisi
Nama Jembatan Status Keterangan
0 1 2 3 4 5
Kabupaten Bintan
Sei Kolam N - - √ - - - Beton Bertilang
Sri Bayintan N √ - - - - - Beton Bertulang
Sei Gesek SNR - - - √ - - Beton Bertulang

Kota Batam
Raja Haji Fisabilillah N - - - √ - - Cable Stayed
Nara Singa N - - - √ - - Balance Cant. Box Girder
Raja Ali Haji N - - - √ - - Segmen Conc.Box Girder
Sultan Zainal Abidin N - - - √ - - Balance Cant. Box Girder
Tuanku Tambusai N - - √ - - Busur ( Arch Bridge )
Raja Kecil N - - √ - - - Segmen Conc.Box Girder
Sungai Baloi A N - √ - - - - Beton Bertulang
Sungai Baloi B N - - - √ - - Beton Bertulang
Sungai Baloi C N - √ - - - - Beton Bertulang
Sungai Baloi D N - √ - - - - Beton Bertulang
Sungai Ladi N - - - √ - - Beton Bertulang
Nusa Batam A N - √ - - - - Beton Bertulang
Nusa Batam B N - √ - - - - Beton Bertulang
Nongsa N - - - √ - - Rangka Baja

Kabupaten Natuna
Ranai N - - - √ - - Rangka Baja
Batu Hitam N - - - √ - - Beton Bertulang
Bandarsyah N - - - √ - - Beton Bertulang
Sei Ulu N - - - √ - - Beton Bertulang
Singgang Bulan N √ - - - - - Beton Bertulang
Batu Bayan N - - - √ - - Kayu
Cemaga Darat N - - - - √ - Kayu
Sei Lak-Lak N - - √ - - - Kayu
Cemaga Selatan N - √ - - - - Beton Bertulang
Semintan N - - - √ - - Rangka Baja
Setengar N √ - - - - - Double Box
Sei Sempar N - - √ - - - Beton Bertulang

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 20


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Kondisi
Nama Jembatan Status Keterangan
0 1 2 3 4 5
Jemengan N - - √ - - - Double Box
Batu Kapal N - - √ - - - Beton Bertulang
Kerani N √ - - - - - Beton Bertulang
Sepempang N - - √ - - - Beton Bertulang
Sejuba N - - √ - - - Beton Bertulang
Teluk Selahang N - - √ - - - Beton Bertulang
Tanjung N - - √ - - - Beton Bertulang
Kelanga N - - - √ - - Kayu
Silas N - √ - - - - Beton Bertulang
Kudung N - - √ - - - Beton Bertulang
Sei Tedung N - - √ - - - Kayu
Semitan N - - - √ - - Kayu
Sei Baruk N - - - √ - - Kayu
Patupai N - - √ - - - Kayu
Tanjung Pengadah N - - - √ - - Kayu
Berlian N - - - √ - - Kayu
Sei Bemban N - - √ - - - Kayu
Air Maran N - - √ - - - Kayu
Sei Panas N - - √ - - - Kayu
Air Nabal N - - √ - - - Kayu
Air Parit N - - √ - - - Kayu
Air Udang N - - - √ - - Kayu
Muara N - - - √ - - Kayu
Air Buntu N - - - √ - - Kayu
Belading N - - - √ - - Rangka Baja

Kota Tanjung Pinang


Sei Angus N √ - - - - - Beton Bertulang
Sei Jang N - - - √ - - Rangka Baja
Sei Kecil N - - √ - - - Beton Bertulang
Blongkeng N - - - √ - - Beton Bertulang
N - - - √ - - Rangka Baja dan
Simpang Kiri
Beton Bertulang
Sei Wacopek N √ - - - - Rangka Baja
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Keterangan :
Kondisi 0 = Tidak ada kerusakan Kondisi 4 = kondisi kritis
Kondisi 1 = Kerusakan ringan Kondisi 5 = Runtuh/tidak berfungsi
Kondisi 2 = Kerusakan sedang N = Nasional
Kondisi 3 = Kerusakan berat SNR = Strategis Nasional Rencana

Tabel 3.16. Jumlah Kendaraan Bermotor yang Diuji pada


Cabang Perhubungan Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepulauan Riau

Kabupaten/Kota
Jenis Kendaraan Tanjung
Karimun Bintan Lingga Natuna Batam
-pinang

Sedan/Car 196 183 - - 3.220 2.984


Jeep - 143 23 - - 1.466
Bus 119 46 - 103 2.397 39

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 21


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Kabupaten/Kota
Jenis Kendaraan Tanjung
Karimun Bintan Lingga Natuna Batam
-pinang
Mini/Micro Bus 2.406 832 124 - - 114
Truck/Pick Up 1.360 595 165 161 12.692 1.842
Sepda Motor 276 14.479 7.546 296 - 79887
Pemadam Kabakara - - - - - -
Sumer : BPS Dalam Angka Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2012

C. Infrastruktur Cipta Karya

Pembangunan sarana dan


prasarana cipta karya meliputi
prasarana dasar yaitu drainase dan
pengendalian banjir serta sarana
untuk lingkungan permukiman yaitu
sarana air bersih, jalan lingkungan
permukiman, persampahan,
sanitasi (air limbah), dan rumah
susun sederhana sewa
Jembatan Pipa Intake PDAM Tirta Kepri (rusunawa).

Penggunaan air minum yang disalurkan oleh PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang
Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan adanya peningkatan penggunaan dari
2.450.287 m³ di Tahun 2010 menjadi 2.726.350 m³ di Tahun 2011. Sedangkan
untuk di Kota Batam yang dikelola PDAM Adhya Tirta Batam, terdapat penurunan
penggunaan air minum yang cukup siknifikan dibanding Tahun 2010, yaitu dari
109.577.858 m³ menjadi 57.918.802 m³. Hal ini dipicu oleh penurunan
penggunaan air oleh golongan pelabuhan. Jumlah pelanggan air minum juga
mengalami penurunan setahun terakhir ini, dari 17.095 pelanggan menjadi 15.502
pelanggan. Hal ini juga diikuti dengan penurunan kapasitas produksi air dari 200
liter/detik menjadi hanya 188 liter/detik. Namun penurunan tersebut ternyata
diikuti dengan meningkatnya penerimaan pada Tahun 2011.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 22


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 3.17. Jumlah Pelanggan, Produksi dan Penggunaan Air Minum


yang Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang
di Provinsi Kepulauan Riau

Tahun
Kabupaten/Kota Satuan
2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Pelanggan Pelanggan 15.374 17.080 17.034 17.095 15.502


Kapasitas Produksi l/dt 210 237 230 230 188
Penggunaan Air m3 3.065.397 3.165.744 2.535.788 2.476.546 2.726.350
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2007, 2008, 2009, 2010, 2011,2012

Tabel 3.18. Jumlah Penggunaan Air Minum Menurut Golongan Pemakai


yang Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang
di Provinsi Kepulauan Riau

Tahun
Kabupaten/Kota
2007 2008 2009 2010 2011
Perusahaan Niaga 670.446 670.560 551.360 575.729 3.453
Rumah Tangga 2.059.197 2.176.015 1.740.615 1.670.346 11.730
Industri 112.612 9.643 7.621 1.900 5
Sosial 146.529 127.220 84.955 80.580 174
Instansi Pemerintah 59.212 66.035 51.594 53.344 136
Pelabuhan/Bandara 17.401 7.869 10.048 1.200 4
Hotel/Objek Wisata 112.612 108.402 89.595 93.447 -
Jumlah 3.178.009 3.165.744 2.535.788 2.476.546 15.502
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau 2012

Tabel 3.19. Jumlah Pelanggan, Jumlah Produksi PDAM


Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2009-2011

Jumlah Tingkat
Jumlah Jumlah Penduduk
PDAM Kabupaten/Kota Produksi Kebocoran
PDAM Pelanggan Terlayani
l/dt (%)
Kota Tanjungpinang/PDAM Tirta 3
Kepri
2009 17.034
2010 17.095
2011 16.182 227 80.910 52
Kabupaten Bintan/PDAM Tirta
Kepri Cabang Tanjung Uban
2009 2.012
2010 2.035
2011 2.035 40 10.175 47
Kabupaten Bintan/PDAM Tirta
Kepri Cabang Kijang
2009 430 20 2.150 35
2010 492 20 2.460 35

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 23


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Jumlah Tingkat
Jumlah Jumlah Penduduk
PDAM Kabupaten/Kota Produksi Kebocoran
PDAM Pelanggan Terlayani
l/dt (%)
2011 520 20 2.600 30
Kabupaten Lingga/PDAM Lingga 2
2009
2010
2011 2.685 46 10.740
Kabupaten Lingga/PDAM Daik
2009
2010
2011 1.308 41 5.232
Kabupaten Natuna/PDAM Natuna 1
2009
2010
2011 2.320 83 11.600
Kabupaten Tanjung Bali Karimun/ 2
UUAB Tg. Balai Karimun
2009
2010
2011 3.390 58 16.950
Kabupaten Tanjung Bali Karimun/
UUAB Moro
2009
2010
2011 488 61 2.440
Sumber : Satker PKPAM Kepulauan Riau, April 2012

Tabel 3.20. Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2009-2011
Jumlah Tingkat
PDAM Jumlah Jumlah Penduduk
Produksil/ Kebocoran
Kabupaten/Kota PDAM Pelanggan Terlayani
(l/dt) (%)
Kabupaten Kepulauan Anambas 1
/ IKK Siantan
2009 1.350 20 6.750
2010
2011
Kabupaten Bintan / IKK Kawal 4
2009 70 350 20
2010 270 10 1.350 15
2011 315 10
10 1.575 10
Kabupaten Bintan / IKK Sri
Kuala Lobam
2009
2010
2011
Kabupaten Bintan / IKK Kelong
2009
2010

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 24


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Jumlah Tingkat
PDAM Jumlah Jumlah Penduduk
Produksil/ Kebocoran
Kabupaten/Kota PDAM Pelanggan Terlayani
(l/dt) (%)
2011
Kabupaten Bintan / IKK Busung
2009
2010
2011
Kabupaten Tanjung Balai 1
Karimun / IKK Tanjung Batu
2009
2010
2011
Kota Batam / IKK Belakang 3
Padang
2009 1.000 20 40
2010 1.100 20 30
2011 1.300 20 30
Kota Batam / IKK Pemping
(MBR)
2010 195 20
2011 200 20
IKK Bulang Lintang
2011 200 90
Sumber : Satker PKPAM Kepulauan Riau, 2012

Tabel 3.21a. Tempat Pembuangan Akhir Sampah Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011

Luas TPA Kapasitas


Kabupaten/Kota Kecamatan Nama TPA Teknologi
(ha) TPA (m3)
Sanitary
Karimun Meral TPA Tanjung Balai 3,00 0,00
Landfill
Controlled
Bintan Gunung Kojang TPA Sei Enam 5,00 28,00
Landfill
Natuna TPA Batu Sisir 5,00 15,00
Bunguran Controlled
Natuna TPA Natuna 25,00 0,00
Tengah Landfill
Batam TPA Punggur 47,00 1.000,00
TPA Telaga
Batam Nongsa 0,00 0,00
Punggur
Tanjung pinang TPA Ganet 12,00 650,00
Tanjung pinang TPA Pinang Sanitary
Tanjung pinang 5,50 0,00
Kota Kencana Landfill

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 25


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 3.21b. Tempat Pembuangan Akhir Sampah Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 (lanjutan)

Timbunan Sampah
Kabupaten/ Jumlah Penduduk
Nama TPA Status Sampah Angkut
Kota Penduduk Terlayani
(m3/hari) (m3/hari)
Tanjung Balai Karimun Eksisting
Sei Enam Bintan Eksisting 186,71 74,00 74.685 29.600
Batu Sisir Natuna 97,72 16,00 39.087 6.400
Natuna Natuna Eksisting
Punggur Batam 1.818,43 535,00 727.373 214.000
Telaga Punggur Batam Eksisting
Tanjung
Ganet 470,81 307,97 188.323 123.188
Pinang
Tanjung
Pinang Kencana Eksisting
Pinang
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU

Tabel 3.22. Rusunawa di Provinsi Kepulauan Riau

Jumlah
Nama Kabupaten/ Jumlah Type
Kecamatan Tahun Bangunan Pengelola
Rusun Kota (unit) Rusun
(Twin Block)
Tanjung Tanjung 2000- Type
Kota Batam 768 4 Perumnas
Piayu Piayu 2001 21
2002- Type Jamsostek
Batu Ampar Kota Batam Batu Ampar 2003 1.920 10 21 dan Otorita
Batam
2004- Type Otorita
Sekupang Kota Batam Sekupang 768 4
2005 21, 36 Batam
Muka 2004 Type Otorita
Kota Batam Muka Kuning 1.728 9
Kuning I 21 Batam
Muka 2004- Type
Kota Batam Muka Kuning 384 2 Kemen PU
Kuning II 2005 27
Muka 2006- Type
Kota Batam Muka Kuning 192 1 Menpera
Kuning III 2007 27
Tanjung Tanjung 2006- Type
Kota Batam 192 1 Menpera
Piayu Piayu 2007 21
Tanjung Tanjung 2009
Kota Batam 1.152 6 Dinas PU
Uncang Uncang
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU

Tabel 3.23. Kawasan Agropolitan di Provinsi Kepulauan Riau

Nama Kabupaten/
Kecamatan Komoditas Tahun Prasarana
Kawasan Kota
Karet, Palawijaya, 2005 Jalan Usaha Tani,
Kundur
Kundur Utara Karimun Durian, Nanas, Jalan Poros Desa
Utara
Sayuran, Gambir
Toapaya Kepulauan Teluk Bintan Salak, sayur, 2007 Jalan Usaha Tani,

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 26


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Nama Kabupaten/
Kecamatan Komoditas Tahun Prasarana
Kawasan Kota
Riau pisang, nanas, Saluran Tanah Jalan
palawija
Kepulauan 2009 Jalan Usaha Tani,
Mantang Mantang
Riau Jembatan, Gorong2
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU

D. Kebijakan Penataan Ruang

Pola ruang merupakan kegiatan memantapkan/menetapkan, memanfaatkan dan


mengembangkan sumberdaya yang tersedia pada ruang bersangkutan. Penetapan
pola ruang ini bersifat dinamis sesuai dengan dinamika pembangunan. Rencana
alokasi penggunaan ruang di Provinsi Kepulauan Riau dilakukan dengan
menetapkan kawasan potensial sebagai kawasan strategis andalan.

Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat
maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya. Provinsi
Kepulauan Riau memiliki dua kawasan andalan yaitu :

• Kawasan Industri di Pulau Karimun berkembang pesat di Kecamatan Meral.


• Kebutuhan pembangunan jalan yang dirasakan perlu adalah Pembangunan
jalan untuk mendukung perkembangan industry (12 km).
• Kawasan Hutan (Hutan Lindung, Hutan Suaka dan Wisata, Hutan Produksi
Tetap Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Bakau yang memproduksi kayu
Bulat, Kayu Gergajian, dan Kayu Olahan).
• Kawasan Perkebunan (Karet, kopi, kelapa sawit, kelapa, dan kakao)
• Kawasan Pertambangan (Bauksit, Timah, dan Granit).
Provinsi Kepulauan Riau merupakan Provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Riau,
Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari beberapa kepulauan dalam Provinsi Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 27


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

sebelumnya seperti P. Natuna, P. Bintan, P. Batam, dan Tanjung Pinang. Analisa


persandingan menggunakan data-data yang berasal dari :

1. Peta Rencana Tata Ruang ( RTRW ) Wilayah Provinsi Kepulauan Riau


2. Peta Prasarana Wilayah Indonesia 2020 untuk Provinsi Kepulauan Riau tahun
2004.
3. Peta Citra Satelit Wilayah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2001.

Arahan penggunaan ruang dalam peta tata ruang Kepulauan Riau terdiri dari :

a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya.


b. Kawasan hutan suaka alam
c. Kawasan hutan pelestarian alam
d. Kawasan Hutan Produksi
e. Kawasan perkebunan/tanaman tahunan
f. Kawasan Pertanian
g. Kawasan Pariwisata
h. Kawasan Peruntukan Industri
i. Kawasan Pertambangan
j. Kawasan Pemukiman dan lain-lain.

Rencana struktur ruang wilayah Provinsi Kepulauan Riau merupakan rencana


susunan pusat-pusat permukiman/kegiatan dan sistem jaringan prasarana serta
sarana (terutama sistem jaringan transportasi) yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan
fungsional.

Rencana sistem perkotaan merupakan rencana susunan kota dan kawasan


perkotaan di dalam wilayah provinsi yang menunjukkan keterkaitan eksisting maupun
rencana antar kota/perkotaan, yang membentuk hierarki pelayanan dengan cakupan
dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah provinsi.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 28


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Sistem perkotaan wilayah Provinsi Kepulauan Riau diarahkan memiliki 2 (dua)


hierarki pusat pelayanan, yaitu :

- Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi


untuk melayani kegiatan skala wilayah Provinsi Kepulauan Riau, dan wilayah
nasional/internasional yang lebih luas. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan
Batam.
- Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota di Provinsi
Kepulauan Riau. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan Tanjung Pinang,
Terempa, Daik Lingga, Dabo-Pulau Singkep, Tanjung Balai dan Karimun

Penentuan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
ditetapkan sesuai dengan ketentuan sistem perkotaan nasional berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN). Sedangkan penentuan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditentukan
berdasarkan analisis kebutuhan ruang kawasan perkotaan di Provinsi Kepulauan
Riau hingga akhir tahun perencanaan (tahun 2015).

Sistem hierarki perkotaan PKN, PKW/PKWp dan PKL ditetapkan dengan kriteria
sebagai berikut :
- PKN ditetapkan dengan kriteria :
a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;
b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi;
c. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama
transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 29


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

- PKW/PKWp ditetapkan dengan kriteria :


a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;
b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten;
c. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.

- PKL dengan kriteria :


a. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan;
dan/atau
b. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan.

Pemanfaatan ruang ini hampir serupa dengan pemanfaatan di dalam ruang Pete
RTRW Provinsi Riau yang terdistribusi dalam pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau.
Pulau-pulau d sekitar pulau Batam memiliki Kawasan Budidaya lebih banyak dari
yang lain, termasuk juga di Kepulauan Natuna. Struktur ruang direncanakan
pelayanan utama di Kota Tanjung Pinang yang juga sebagai ibukota Provinsi
Kepulauan Riau. Dengan kondisi wilayah yang terdiri dari beberapa kepulauan maka
prasarana jalan relatif kecil, yang dikembangkan adalah perhubungan laut dengan
berbagai dermaga yang ada untuk menunjang aktifitas antar pulau.

Dari identifikasi peta citra maka wilayah kepulauan ini masih nampak sebagian besar
di tutupi oleh hijauan, sedangkan wilayah terbuka nampak pada kota-kota utama di
Kepulauan Riau. Struktur ruang jika dibandingkan dengan penyediaan prasarana
masih kurang berkembang hal ini karena sedikitnya jumlah pelabuhan yang dapat
dipergunakan untuk aktifitas pergerakan antar pulau.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 30


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Di Kepulauan Natuna pemanfaatan ruang sebagian besar adalah Budidaya dengan


beberapa lokasi merupakan kawasan lindung, suaka alam dan kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya serta kawasan pertambangan
minyak. Telah sedikit disinggung di atas bahwa prasarana jalan di Provinsi ini relatif
sedikit karena kawasan Provinsi Kepulauan Riau ini terdiri dari beberapa pulau besar
dan kecil sehingga prasarana perhubungan yang berkembang adalah perhubungan
udara dengan dukungan Pelabuhan Udara di Batam, Tanjung Pinang dan Pulau
Natuna. Pelabuhan Udara ini dimanfaatkan untuk melakukan pergerakan dari dan ke
wilayah provinsi ini serta dalam provinsi lain, diperhitungkan prasarana ini masih
memadai guna menampung seluruh kegiatan, pergerkan dari dan ke Provinsi
Kepulauan Riau sedangkan untuk antar kawasan dimanfaatan Transportasi Air yang
menggunakan prasarana Pelabuhan Laut dengan cakupan prasarananya adalah
untuk Internasional, Nasional dan Lokal. Batam memiliki pelabuhan laut dengan
fungsi sebagai entryport dalam mendukung kegiatan pariwisata dari berbagai negara
terutama di seputar Asean. Kondisi Provinsi yang terdiri dari beberapa pulau
memberikan dampak kurang efisien dalam pengembangan energi listrik, sehingga
untuk pengembangan jaringan listrik menggunakan sistem pembangkit lokal.

Dalam mengantisipasi pertumbuhan kawasan, khususnya dalam sektor pariwisata


maka dibutuhkan pengembangan prasarana transportasi berupa pelabuhan laut di
beberapa pulau yang dalam Peta RTRW memiliki pontesi pengembangan pariwisata,
kondisi ini terlihat dengan adanya perubahan peruntukan lahan dalam Peta RTRW
Provinsi dengan tampilan yang ditunjukan dalam peta Citra Landsat, kawasan dalam
sekitar Tanjung Pinang dan P. Natuna yang direncanakan untuk Kawasan Lindung
sedikit berubah fungsi menjadi Areal Terbuka dengan intepretasi kegiatannya adalah
untuk Pemukiman/Pergudangan.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 31


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 3.1 . Peta Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2000-2015

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum III - 32


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

BAB IV
POTENSI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Provinsi Kepulauan Riau memiliki sumber daya alam yang beragam baik hasil bumi
maupun hasil tambang, kekayaan yang dimiliki ini harus dapat dikelola dengan baik,
sehingga dapat menggerakkan sektor industri dan memacu pertumbuhan serta
menggerakkan perekonomian daerah.

Potensi tersebut dapat diwujudkan jika didukung dengan infrastruktur yang memadai,
sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan seperti yang diharapkan. Tersedianya
infrastruktur yang baik akan mengurangi kendala transportasi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas, selanjutnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut

Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah


membangun ekonomi wilayah yang mampu menimbulkan daya saing tinggi dan
mampu menjadi pemacu sektor lain untuk bergerak dan tumbuh. Dalam rangka
mengembangkan ekonomi wilayah tersebut harus diperhatikan beberapa kriteria
untuk menentukan sektor mana yang akan digunakan sebagai basis pembangunan
daerah.

A. Potensi Unggulan Daerah

Kunci keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah jika pembangunan


tersebut dilaksanakan sejalan dengan potensi yang dimiliki. Artinya pembangunan
dilaksanakan terutama dengan berbasiskan pada potensi daerah yang dimiliki
sehingga bagian terbesar dari hasil-hasil pembangunan juga kembali ke daerahnya
sendiri. Salah satu potensi unggulan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau berasal
dari Sektor Perkebunan (karet, kopi, kelapa sawit, kelapa, dan kakao), dan Sektor

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 1


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Pertambangan (bauksit, timah, granit). Hampir di seluruh kabupaten di provinsi ini


menghasilkan produk unggulan berupa karet. Data tentang komoditas unggulan
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Komoditas Produk Unggulan Tingkat Kabupaten


di Provinsi Kepulauan Riau

Kabupaten/
Sektor Komoditi Unggulan
Kota
Karimun Perkebunan Karet, Kopi, Cengkeh, Lada, Kelapa
Pertanian Jagung, Ubi Kayu
Perikanan Budidaya Kolam

Bintan Perkebunan Karet, Cengkeh, Kelapa, Jambu mete,


Lada , Kelapa Sawit
Pertanian Raphis, Buah Naga, Salak
Perikanan Perikanan Tangkap
Peternakan Sapi

Natuna Perkebunan Cengkeh, Karet, Kopi, Kelapa,


Pertanian Jagung, Ubi Kayu
Perikanan Budidaya Kolam

Lingga Perkebunan Karet, Kopi, Kelapa


Prikanan Budidaya Kolam

Kepulauan Anambas Perkebunan Kopi

Kota Batam Perkebunan Kelapa Dalam

Tanjungpinang Perkebunan Kelapa, Karet


Pertanian Jagung, Ubi Kayu

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal

Sektor lain pendukung kegiatan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau berasal dari
sektor perikanan, kehutanan, peternakan, dan pariwisata. Potensi perkebunan
meliputi komoditas karet, cengkeh, lada, kelapa sawit, kelapa dalam, dan kopi.
Adapun produksi yang tersebar di Kepulauan Riau masing-masing di Kabupaten
Karimun, Bintan, Natuna, Lingga, Kepulauan Anambas, dan Kota Batam, serta Kota
Tanjungpinang, dan yang terbesar hasil produksinya yaitu perkebunan karet terdapat
di Kabupaten Bintan dengan produksi sebesar 22.219 ribu ton di Tahun 2011, dan
kelapa dalam dengan produksi sebesar 13.806 ribu ton.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 2


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Pariwisata juga merupakan sektor


penggerak ekonomi dan penghasil
devisa negara yang menjadi pemicu
untuk perkembangan ekonimi nasional
maupun internasional. Untuk melihat
sejahuh mana sektor pariwisata ini
menarik wisatawan baik domestik
maupun asing dapat dilihat dari tingkat
kunjungan wisatawan terutama wisatawan asing. Kepulauan Riau berada pada posisi
yang cukup strategis berbatasan dengan negara-negara tetangga ini sehinga
memiliki peluang untuk dikunjungi oleh wisatawan mingguan cukup tinggi, karena
membuat wisatawan dari negara tetangga mudah masuk untuk berlibur di akhir
minggu. Hampir seluruh kabupaten/kota di Kepulauan Riau memiliki akses langsung
bagi kunjungan wisata asing kecuali Kabupaten Lingga dan Kabupaten Natuna.
Selama Tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan melalui pintu masuk Kota Batam
mengalami peningkatan. Di pintu masuk Kota Batam, kunjungan wisatawan asing
terbanyak terjadi di akhir tahun pada Bulan Desember yaitu sebanyak 130.158
orang, sedangkan kunjungan yang paling sedikit di Bulan Januari yaitu hanya
sebanyak 77.925 orang. Tidak jauh berbeda dengan wisatawan asal Malaysia yang
merupakan wisatawan terbanyak setelah Singapura. Jumlah kunjungan wisatawan
Malaysia selama Tahun 2011 sebanyak 241.356 orang. Kota Batam yang
merupakan sentra industri Kepulauan Riau, kepemilikan usahanya banyak
didominasi oleh warga Singapura dan Malaysia, sehingga kemungkinan besar
kunjungan wisatawan asal Singapura adalah bertujuan bisnis.

B. Dukungan Infrastruktur Pekerjaan Umum

Beberapa isu strategis yang menjadi perhatian dalam pembangunan infrastruktur di


Provinsi Kepulauan Riau antara lain :

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 3


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Bidang Sumber Daya Air


 Masih rendahnya pemenuhan air baku/ air bersih di daerah perdesaan
 Masih rendahnya pemenuhan air baku/ air bersih di perkotaan
 Menurunnya kapasitas waduk akibat sedimentasi
 Penurunan kapasitas alur sungai karena pendangkalan akibat sedimentasi
 Kerusakan tanggul banjir dan tebing sungai akibat umur konstruksi
 Kurang optimalnya kinerja prasarana pengendali banjir yang ada karena
rendahnya operasi dan pemeliharaan
 Belum optimalnya penanganan banjir di daerah strategis karena masih kurangnya
sarana/prasrana pengendalian banjir
 Penyusunan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan dalam rangka antisipasi
bencana
 Mundurnya garis pantai karena abrasi yang mengancam daerah permukiman dan
pusat produksi
 Kerusakan prasarana pengaman pantai karena umur konstruksi
 Perlindungan Pulau-pulau terdepan dalam menjaga tapal batas dan ketahanan
nasional
 Tidak adanya cekungan air tanah mengharuskan konservasi air permukaan
 Kurangnya penyediaan tampungan/wadah air dalam memenuhi peningkatan
kebutuhan penyediaan air baku untuk keperluan irigasi, rumah tangga, dan
industri
 Pengamanan embung dan waduk
 Belum tersusunnya Rencana Pengelolaan SDA Wilayah Sungai
(provinsi/kabupaten/kota)
 Belum terbentuknya Tim Koordinasi Pengelolaan SDA/TKPSDA wilayah sungai
kewenangan kabupaten
 Belum dilakukannya pemanfaatan SDA dengan tertib
 Masih minimnya ketersediaan prasarana SDA di wilayah perbatasan dan
tertinggal

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 4


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

 Kewenangan pengelolaan yang terbatas pada wilayah sungai kewenangan pusat


(stranas, lintas provinsi dan lintas negara)
 Keterbatasan kapasitas SDM pengelola SDA

Bidang Bina Marga


 Menjaga dan meningkatkan kondisi mantap Jalan dan Jembatan Nasional menjadi
100% mantap sesuai target Renstra Kementerian PU di Provinsi Kepulauan Riau
 Penanganan Jalan dan Jembatan pulau-pulau terluar
 Mendukung pengembangan Kawasan Strategis Nasional BBK (Batam, Bintan,
Karimun) sesuai dengan Perpres 87 Tahun 2011 guna meningkatkan daya saing
dan skala ekonomi kawasan
 Peningkatan domestic connectivity
 Adanya kemacetan di Kota Batam
 Mendukung peningkatan kinerja Pemerintahan Daerah
 Mendukung Kawasan Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar

Bidang Cipta Karya


 Dukungan Penyediaan air minum terhadap keterbatasan air baku.
 Masih Terdapat SPAM terbangun Belum Termanfaatkan secara Optimal
 SDM PDAM dalam Pengembangan SPAM
 Kinerja PDAM yang Belum Sehat
 Kawasan Perbatasan Laut Indonesia
 Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh RPKPP
 Mengembangkan sentra-sentra ekonomi
 Peningkatan Pembangunan Infrastrukutr dan Pengelolaan sumber daya alam
serta pulau-pulau terdepan
 Perkembangan Kota Tarempa saat ini sudah sangat pesat akan tetapi penataan
permukiman yang ada saat ini tidak mencerminkan keteraturan penataan baik dari
pola lingkungan serta bangunannya
 Penurunnan angka jumlah penyakit dikabupaten / Kota

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 5


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

 Banyak Terjadinya banjir di kawasan permukiman


 Meningkatnya akses penduduk dalam pembuangan air limbah

Pembangunan infrastruktur perlu diutamakan mengingat peran dan konstribusinya


terhadap pertumbuhan ekonomi, untuk itu peran aktif pemerintah maupun swasta
sangat diperlukan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum telah
mengalokasikan anggaran Tahun 2013 sebesar 719,77 milyar rupiah di Provinsi
Kepulauan Riau. Alokasinya berdasarkan satminkal, yang dipergunakan untuk
program pengelolaan sumber daya air sebesar 159,76 milyar rupiah, program
penyelenggaraan jalan sebesar 401,91 milyar rupiah, program pembinaan dan
pengembangan infrastruktur permukiman sebesar 152,44 milyar rupiah dan program
penyelenggaraan penataan ruang sebesar 5,65 milyar rupiah.

Tabel 4.2a. Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum


di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2009-2013

TA. 2009 TA. 2010 TA. 2011


Ditjen
RPM PLN Total RPM PLN Total RPM PLN Total

Sumber Daya Air 52,48 - 52,48 48,78 - 48,78 65,49 - 65,49


Bina Marga 138,68 - 136,68 115,32 - 115,32 175,00 - 175.00
Cipta Karya 61,94 21,11 74,05 69,31 5,13 74,44 142,48 3,57 146,05
Penataan Ruang 1,00 - 1,00 1,40 - 1,40 4,08 - 4,08
Total 254,10 12,11 266,21 234,81 5,13 239,94 387,05 3,57 390,62

Tabel 4.2b. Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum


di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2009-2013 (lanjutan)

TA. 2012 TA. 2013


Ditjen
RPM PLN Total RPM PLN Total

Sumber Daya Air 91,89 - 91,89 159,76 - 159,76


Bina Marga 256,36 - 256,36 401,91 - 401,91
Cipta Karya 142,23 5,48 147,71 138,67 13,77 152,44
Penataan Ruang 8,98 - 8,98 5,65 - 5,65
Total 499,45 5,48 504,93 706,00 13,77 719,77
Sumber : Biro Perencanaan dan KLN, Kementerian PU

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 6


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 4.1. Grafik Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum


Berdasarkan Satminkal di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2009-2013

Dana alokasi khusus Tahun Anggaran 2013 yang diperuntukkan bagi pembangunan
bidang infrastruktur di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 57,40 milyar rupiah, dengan
pembagian sebesar 51.988 milyar rupiah dialokasikan pada Jalan, dan sebesar
6.011 milyar rupiah diperuntukkan bagi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
(AMS).

Tabel 4.3a. Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK)


Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013
(dalam milyar rupiah)
TA. 2010 TA. 2011
Kabupaten/Kota
Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total
Karimun - - - - - - - -
Bintan 5.954 - - 5.954 9.861 - - 9.861
Natuna 3.219 - 1.109 4.328 4.328 - 1.307 9.264
Lingga - - 1.440 1.440 - - 1.302 1.302
Kepulauan Anambas 3.603 - 1.046 4.649 6.235 - 1.452 7.88
Kota Batam 5.124 - 2.925 8.049 6.349 - 1.775 8.124
Kota Tanjungpinang - - 3.142 3.142 - - 2.441 2.441
Total 17.899 - 9.662 27.561 30.403 - 8.277 38.680

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 7


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

TA. 2010 TA. 2011


Kabupaten/Kota
Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total
Provinsi 4.559 - - 4.559 15.308 - - 15.308
Total Dak 74.243 - 12.510 86.753 22.458 - - 32.120

Tabel 4.3b. Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK)


Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013
(dalam milyar rupiah)
TA. 2012 TA. 2013
Kabupaten/Kota
Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi AMS Total

Karimun - - - - - - - -
Bintan 11.028 - - 11.028 8,51 - - 8,51
Natuna 9.264 - 1.700 11.138 11,69 - 2,41 14,09
Lingga 8.663 - - 8.863 - - - -
Kepulauan Anambas 6.946 - 1.266 1.212 6,00 - 2,13 8,13
Kota Batam 4.769 - 2.091 6.860 11,20 - 1,48 12,67
Kota Tanjungpinang - - - - - - - -
Total 41.043 - 5.058 46.101 37,40 - 6.011 43,41
Provinsi 15.610 - - 15.610 13,99 - - 13,99
Total Dak 45.711 - 8.277 53.988 51.988 - 6.011 57,40
Sumber : Biro Perencanaan dan KLN, Kementerian PU

Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK)


Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 8


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Pencapaian kegiatan prioritas infrastruktur yang telah dilakukan dengan


menggunakan alokasi anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi
Kepulauan Riau pada masing-masing direktorat antara lain :

Bidang Sumber Daya Air


1. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya Tahun 2012 sebesar 700.000 Tahun 2013 sebesar
38.430.000 Tahun 2014 sebesar 30.033.000 ribuan rupiah.
2. Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan
Penampung Air Lainnya Tahun 2012 sebesar 5.281.580 Tahun 2013 sebesar
17.834.773 Tahun 2014 sebesar 36.120.000 ribuan rupiah.
3. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai Tahun
2012 sebesar 45.260.860 Tahun 2013 sebesar 44.726.933 Tahun 2014 sebesar
10.428.020 ribuan rupiah.
4. Peningkatan Kualitas Pengelolaan SDA Terpadu Tahun 2012 sebesar
10.098.330 Tahun 2013 sebesar 10.220.884 Tahun 2014 sebesar 12.468.260
ribuan rupiah.
5. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Tahun 2012 sebesar 30.547.000 Tahun
2013 sebesar 48.550.668 Tahun 2014 sebesar 21.884.000 ribuan rupiah.

Bidang Bina Marga


1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Tahun 2012
sebesar 256.357.000 Tahun 2013 sebesar 401.914.902 dan Tahun 2014
sebesar 301.436.000 ribuan rupiah

Bidang Cipta Karya


1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan
Permukiman Tahun 2012 sebesar 29.481.700, Tahun 2013 sebesar 32.987.334
Tahun 2014 sebesar 22.281.850 ribuan rupiah.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 9


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan


dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Tahun 2012 sebesar
33.178.276, Tahun 2013 sebesar 23.019.929, Tahun 2014 sebesar 31.674.730
ribuan rupiah.
3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan
Sanitasi dan Persampahan Tahun 2012 sebesar 35.396.999 Tahun 2013
sebesar 38.982.135 Tahun 2014 sebesar 39.300.000 ribuan rupiah.
4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Tahun 2012 sebesar 47.482.506 Tahun 2013
sebesar 55.078.077 Tahun 2014 sebesar 102.566.560 ribuan rupiah
5. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data
Informasi dan Evaluasi Kinerja Tahun 2012 sebesar 2.166.820 Tahun 2013
sebesar 2.376.867 ribuan rupiah.

Bidang Penataan Ruang


1. Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah I Tahun 2012 sebesar
5.409.450 Tahun 2013 sebesar 3.947.500 Tahun 2014 6.200.000 ribuan rupiah.
2. Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional Tahun 2012 tidak ada Tahun 2013
sebesar 1.600.000 ribuan rupiah.
3. Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan Tahun 2012 sebesar 3.572.550 tahun
2013 sebesar 100.000 Tahun 2014 9.725.000 ribuan rupiah.

C. Analisa Statistik Infrastruktur Pekerjaan Umum

 Analisa Statistik Infrastruktur Sumber Daya Air

Pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan sekaligus persoalan yang penting
bagi keberlangsungan bangsa. Air sebagai sumber kehidupan perlu pengelolaan
yang bijak agar manfaatnya dapat dinikmati tidak hanya oleh generasi saat ini,

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 10


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

melainkan juga generasi selanjutnya. Namun di samping itu, air juga dapat
mendatangkan bencana jika daya rusaknya tidak dikendalikan.

Untuk meminimalisir dampak krisis sumber daya air yang telah dan mungkin akan
terjadi, dilakukan upaya penanganan baik secara fisik maupun non fisik. Upaya-
upaya yang dilakukan diantaranya ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan
dan energi nasional, pengentasan kemiskinan dengan memperluas akses terhadap
air bersih, penyediaan air baku, pengamanan pantai, dan sebagainya. Salah satu
infrastruktur sumber daya air yang berperan penting dalam mendukung ketahanan
pangan nasional adalah irigasi.

Sejumlah permasalahan yang masih dihadapi dalam meningkatkan kinerja


pelayanan irigasi, yaitu belum optimalnya dukungan daerah dalam operasional
jaringan irigasi, kurangnya kualitas konstruksi bangunan sumber daya air dan adanya
tantangan kondisi alam yang harus diantisipasi (seperti debit fluktuatif, dan masalah
kualitas dan kuantitas air). Sebagian besar pasokan air untuk daerah irigasi sangat
berhubungan dengan daerah aliran sungai musiman.

Lahan sawah di Provinsi Kepulauan Riau terbagi menjadi dua bagian, sawah irigasi
dan sawah non irigasi. Luas lahan sawah dari Tahun 2006-2010 semakin menurun,
sedangkan produksi padinya semakin meningkat. Hal ini memungkinkan produksi
padi dapat mencapai lebih dari sekali panen per tahunnya.

Tabel 4.4. Luas Lahan Sawah di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2006-2010
Luas Lahan Sawah
Tahun (ha)
Irigasi Non Irigasi Jumlah

2006 50 32 82
2007 78 46 124
2008 79 54 133
2009 146 92 238
2010 - 253 253
Sumber : Statistik Pertanian 2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 11


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Perhitungan produktivitas produksi padi yang dilakukan meliputi rasio produksi padi
terhadap luas panen. Data yang diolah dalam perhitungan produktivitas adalah data
yang dirangkum 5 (lima) tahun terakhir. Jika dilihat nilai produktivitas hasil produksi
padi terhadap luas panen padi, maka nilai produktivitasnya meningkat di Tahun 2012
dibandingkan dengan produktivitasnya di Tahun 2011. Produktivitas produksi padi di
Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut dapat dilihat
pada Tabel 4.5. di bawah ini.

Tabel 4.5. Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

Produksi Padi
Tahun (ton)
Sawah Ladang Jumlah

2008 396 8 404


2009 403 27 430
2010 1.202 44 1.246
2011 1.184 39 1.223
2012 1.315 11 1.326
Sumber : Statistik Pertanian 2012

Gambar 4.3. Grafik Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 12


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 4.6. Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012
Panen Padi
Tahun (ha)
Sawah Ladang Jumlah

2008 130 4 134


2009 131 13 144
2010 375 21 396
2011 369 18 387
2012 378 5 383
Sumber : Statistik Pertanian 2012

Gambar 4.4. Grafik Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 13


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 4.7. Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

Produktivitas Padi
Tahun (ton/ha)
Sawah Ladang Jumlah

2008 30,46 20,00 30,15


2009 30,76 21,12 29,86
2010 32,05 20,95 31,46
2011 32,09 21,67 31,60
2012 34,79 22,00 34,62
Sumber : Statistik Pertanian 2012

Gambar 4.5. Grafik Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau


Tahun 2008-2012

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 14


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

 Analisa Statistik Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Jaringan jalan menjadi bagian penting dalam sistem transportasi nasional.


Pemeliharaan dan pembangunan terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
layanan jaringan jalan. Jaringan jalan juga dapat menjadi media untuk menjalin
komunikasi dan interaksi antar masyarakat agar terjaga kesatuan dan kegiatan
perekonomian dapat berkembang secara lebih merata.

Melihat kondisi serta tingkat perkembangan wilayah di Indonesia yang belum merata,
pembangunan jalan dilakukan dengan pendekatan yang memperhatikan tingkat
perkembangan masing-masing wilayah. Dari jaringan jalan nasional di Indonesia,
diketahui bahwa ada tiga kawasan perkembangan jalan di Indonesia, yaitu wilayah
sudah berkembang, wilayah sedang berkembang, dan wilayah akan berkembang.
Provinsi Kepulauan Riau, bersama dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, Jawa
dan Bali, termasuk dalam wilayah sudah berkembang dengan ciri kegiatan ekonomi
relatif telah maju, begitu pula dengan jumlah penduduk yang besar. Hal ini berakibat
pada mobilitas penduduk di Provinsi Kepulauan Riau juga tinggi.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 15


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Tabel 4.8. Panjang Jalan, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah


di Provinsi Kepulauan Riau

Panjang Jalan (km) Jumlah


Luas Wilyah
Kabupaten Jumlah Penduduk
Nasional Provinsi (km2)
(jiwa)
Karimun 145,35 108,65 254,00 125.468 1.524,00
Bintan 10,71 162,77 173,48 70.097 1.739,44
Natuna - 92,10 92,10 36.985 2.814,26
Lingga - 149,25 149,25 47.263 2.117,72
Kepulauan Anambas - 45,00 45,00 21.058 590,14
Kota Batam 148,21 67,60 215,81 513.683 1.570,35
Kota Tanjungpinang 29,72 54,12 83,84 103.303 239,50
Jumlah 333,99 679,49 1.013,48 917.857 10.595,41
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 4.9. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
di Provinsi Kepulauan Riau

Perbandingan Jumlah Perbandingan Luas


Kabupaten/Kota Penduduk terhadap Wilayah terhadap
Panjang Jalan Panjang Jalan
Karimun 493,96 6,00
Bintan 404,06 10,03
Natuna 401,57 30,56
Lingga 316,67 14,19
Kepulauan Anambas 467,96 13,11
Kota Batam 2.380,26 7,28
Kota Tanjungpinang 1.232,14 2,86
Jumlah 5.696,63 10,45

Dalam Tabel 4.9. disajikan angka rasio/perbandingan jumlah penduduk dan luas
wilayah terhadap panjang jalan di Provinsi Kepulauan Riau menurut kabupaten/kota.
Panjang jalan yang dipergunakan sebagai bahan perhitungan rasio di Provinsi
Kepulauan Riau adalah penjumlahan dari panjang jalan nasional dan jalan provinsi.
Rasio jumlah penduduk terhadap panjang jalan dapat digunakan sebagai informasi
tingkat penggunaan jalan di suatu wilayah. Jika nilai perbandingan antara jumlah
penduduk terhadap panjang jalan tinggi maka volume penggunaan jalan di wilayah
tersebut juga semakin tinggi. Untuk Provinsi Kepulauan Riau perbandingan antara
jumlah penduduk tehadap panjang jalan paling tinggi terdapat di Kota Batam dan
Kota Tanjungpinang seperti terlihat pada Gambar 4.6.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 16


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 4.6. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan


di Provinsi Kepulauan Riau

Nilai rasio berikutnya adalah perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan.
Angka ini dapat digunakan sebagai informasi proporsi panjang jalan terhadap luas
wilayah. Nilai perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan yang besar, berarti
proporsi panjang jalan terhadap luas wilayahnya masih kecil. Dari Gambar 4.7.
terlihat bahwa Kabupaten Natuna merupakan kabupaten yang nilai perbandingan
luas wilayah terhadap panjang jalan paling besar, berarti panjang jalan di kabupaten
ini relatif masih kecil dibandingkan dengan luas wilayahnya.

Gambar 4.7. Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan


di Provinsi Kepulauan Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 17


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Selanjutnya dilakukan perhitungan rasio atau perbandingan jumlah penduduk dan


luas wilayah terhadap panjang jalan nasional saja. Namun karena tidak ada data
jalan nasional di Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan
Anambas, maka rasio untuk kabupaten tersebut tidak ada. Rasio jumlah penduduk
terhadap panjang jalan nasional di Provinsi Kepulauan Riau paling tinggi terdapat di
Kabupaten Bintan. Sementara nilai rasio luas wilayah terhadap panjang jalan
nasional paling besar juga terdapat di Kabupaten Bintan.

Tabel 4.10. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap


Panjang Jalan Nasional di Provinsi Kepulauan Riau

Perbandingan Perbandingan
Jumlah Penduduk Luas Wilayah
Kabupaten/Kota
terhadap Panjang terhadap Panjang
Jalan Nasional Jalan Nasional
Karimun 863,21 10,49
Bintan 6.545,00 162,41
Natuna - -
Lingga - -
Kepulauan Anambas - -
Kota Batam 3.465,91 10,60
Kota Tanjungpinang 3.475,87 8,06
Jumlah 2.748,16 31,72
Gambar 4.8. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 18


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Gambar 4.9. Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional
di Provinsi Kepulauan Riau

 Analisis Statistik Infrastruktur Cipta Karya

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 19


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Air sebagai kebutuhan dasar hidup manusia, menjadi salah satu syarat yang harus
dipenuhi dalam mewujudkan permukiman layak huni. Pemerintah bekerja sama
dengan pihak-pihak terkait, yang salah satunya adalah PDAM berupaya untuk
menyediakan air bersih untuk melayani kebutuhan masyarakat. Data mengenai
penyediaan air minum melalui Kinerja PDAM Tahun 2011 menginformasikan tentang
kapasitas terpasang, kapasitas produksi, jumlah penduduk di wilayah pelayanan, dan
jumlah penduduk terlayani. Sebuah analisa dilakukan untuk melihat rasio antara
kapasitas produksi dengan jumlah penduduk terlayani. Nilai rasio tersebut dapat
digunakan sebagai informasi kemampuan PDAM dalam memproduksi air (l/dt) per
1000 pelanggan. Semakin tinggi nilai rasio kapasitas produksi terhadap jumlah
penduduk terlayani, maka kemampuan PDAM dalam memproduksi air untuk
melayani pelanggannya semakin baik dari sisi kuantitas.

Pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.10 terlihat rasio kapasitas produksi dengan jumlah
penduduk terlayani di PDAM Tanjung Balai Karimun UUAB Moro memiliki nilai yang
tinggi, yang berarti PDAM di Tanjung Balai Karimun UUAB Moro tersebut memiliki
kapasitas produksi per pelanggan yang tinggi, sehingga kemampuan PDAM dalam
memenuhi kebutuhan pelanggannya sudah semakin baik.

Tabel 4.11. Kapasitas dan Layanan PDAM


di Provinsi Kepulauan Riau

Rasio
Kapasitas Produksi
Kapasitas Penduduk
PDAM terhadap Jumlah
Produksi Terlayani
Kabupaten/Kota Penduduk Terlayani
(l/dt) (jiwa)
per 1000 pelanggan
(l/dt)
Bintan Tirta Kepri 40 10.175 3,93
Bintan / IKK Kawal 10 1.575 6,35
Bintan Tirta Kepri 20 2.600 7,69
Natuna PDAM Natuna 83 11.600 7,16
Kepulauan Lingga 46 10.740 4,28
Lingga PDAM Daik 41 5.232 7,84
Batam / IKK Belakang Padang 20 - -
Batam / IKK Pemping (MBR) - - -
IKK Bulan Lintang - 90 -
Tanjung Balai Karimun UUAB Moro 61 2.440 25,00
Tanjungpinang Tirta Kepri 227 80.910 2,81

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 20


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Rasio
Kapasitas Produksi
Kapasitas Penduduk
PDAM terhadap Jumlah
Produksi Terlayani
Kabupaten/Kota Penduduk Terlayani
(l/dt) (jiwa)
per 1000 pelanggan
(l/dt)
Sumber : Buku Kinerja PDAM Tahun 2012, BPPSPAM – PU

Gambar 4.10. Grafik Rasio Kapasitas Produksi Terhadap Jumlah Penduduk


Terlayani per 1000 Pelanggan (l/dt) PDAM
di Provinsi Kepulauan Riau

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum IV - 21


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

BAB V
PENUTUP

Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum berisi informasi gambaran umum daerah
seperti geografi wilayah, administrasi wilayah, demografi wilayah dan ekonomi
wilayah, informasi infrastruktur pekerjaan umum yang mencakup infrastruktur sumber
daya air, jalan dan jembatan, keciptakaryaan, tata ruang, serta informasi potensi
unggulan daerah, dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah,
dan analisa statistik infrastruktur pekerjaan umum. Data dan informasi yang diperoleh
sebagai bahan/input penyusunan buku berasal dari berbagai sumber yaitu dari
kerabat data dan informasi ke-pu-an di unit kerja/sub direktorat/bidang data dan
informasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat, Balai dan Dinas
Pekerjaan Umum di daerah dan instansi terkait lainnya, dengan sajian informasi
dalam bentuk deskripsi, tabel, grafik, dan foto.

Terdapat beberapa kendala dalam penyusunan buku ini yang tidak dapat dihindari
antara lain ketidakseragamannya ketersediaan data di tiap-tiap provinsi, tidak
tersedianya beberapa informasi dengan status terkini, masih kurangnya pengertian
akan arti pentingnya pengelolaan data dan informasi sehingga data dan informasi
yang penting tidak diketahui keberadaannya, data potensi unggulan wilayah yang
masih bersifat global dan kurang detail karena keterbatasan dari sumber datanya,
dan kendala-kendala lain yang berupa keakuratan data yang masih harus dicari
referensinya dari sumber-sumber yang lain.

Berbagai upaya telah dilakukan secara maksimal dalam rangka penyediaan data dan
informasi infrastruktur bidang pekerjaan umum, namun demikian masih dirasakan
masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi yang semakin
meningkat baik dalam jumlah pengguna informasinya maupun dalam hal keragaman
jenis informasinya.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum V-1


P rofil Infras truktur P ekerjaan Umum
2013
P rovins i Kepulauan R iau

Dengan disusunnya dan diterbitkannya buku ini diharapkan data dan informasi
mengenai dukungan infrastruktur pekerjaan umum di daerah dapat tersedia dengan
lebih lengkap dan akurat sehingga dapat dimanfaatkan oleh unit-unit kerja di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, instansi pemerintah terkait di pusat dan
daerah, serta dapat dimanfaatkan oleh badan usaha swasta, mahasiswa, pelajar dan
masyarakat umum untuk keperluan dukungan dan referensi data dan informasi.

Selanjutnya dengan disusunnya Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum ini


diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antar unit di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum pusat, Balai dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah, serta instansi
terkait lainnya, sehingga jaringan kerjasama atau kerabat informasi yang telah ada
selalu dapat melakukan pertukaran data dan informasi secara mutual untuk dapat
saling melengkapi, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan mendapat masukan/
input yang lebih banyak, lengkap dan akurat, yang lebih lanjut dapat berpengaruh
terhadap capaian outcome yang bermanfaat, tepat guna, dan tepat sasaran.

P usdata - Kementerian P ekerjaan Umum V-2


STATISTIK
PEKERJAAN UMUM
www.pu.go.id/site/view/72

Pusat Pengolahan Data (PUSDATA) Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia


Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta 12110 Telp. 021-7392262

Вам также может понравиться