Вы находитесь на странице: 1из 10

Learning Objective !

1. bagaimana peran dokter sebagai professional dalam sistem pelayanan


masyarakat ?
Jawaban :
Peran dokter sebagai seseorang professional dalam pelayanan medis :
Keluhuran dan kemuliaan ditunjukkan oleh 6 sifat dasar yang harus
ditunjukkan oleh setiap dokter yaitu:
a. Sifat ketuhanan
b. Kemurnian niat
c. Keluhuran budi
d. Kerendahan hati
e. Kesungguhan kerja
f. Integritas ilmiah dan social

Sikap profesional seorang dokter ditunjukkan ketika dokter berhadapan


dengan tugasnya (dealing with task), yang berarti mampu menyelesaikan
tugas-tugasnya sesuai peran dan fungsinya; mampu mengatur diri sendiri
seperti ketepatan waktu, pembagian tugas profesi dengan tugas-tugas pribadi
yang lain (dealing with one-self) dan mampu menghadapi berbagai macam
tipe pasien serta mampu bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain
(dealing with others) (pdf: komunikasi efektif dokter-pasien KONSIL
KEDOKTERAN INDONESIA)

 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter Indonesia.


 Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien.
 Menunjukkan kepercayaan dan saling menghormati dalam hubungan
dokter pasien.
 Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh.
 Mempertimbangkan masalah pembiayaan dan hambatan lain dalam
memberikan pelayanan kesehatan serta dampaknya
 Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai standar
profesi
 Mengenal alternatif dalam menghadapi pilihan etik yang sulit
 Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam
pengobatan setiap individu pasien

Sumber : Standar Kompetensi Dokter KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

2. apa saja prinsip pelayanan masyarakat ?


Jawaban :
a. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipaham dan mudah
dilaksanakaan
b. Kejelasan
Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal:
1) Persyaratan teknis dan administrasi pelayanan publik;
2) Unit Kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab 
dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ 
persoalan/ sengketa
dalam pelaksanaan pelayanan publik;
3) Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran;
4) Kepastian Waktu
c. Kepastian Waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan;
d. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
e. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum;
f. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik;
g. Kelengkapan sarana dan prasana
Tersediannya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung
lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi
telekomunikasi dan informatika (telematika);
h. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika;
i. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ikhlas;
j. Kenyamanan
Lingkungan
pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,
bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan
fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan
lain-lain.
Referensi : Konsep dasar pelayanan public

3. apa saja peraturan dan kebijakan dalam pelayanan medis


jawaban :
Pelayanan Kesehatan Perseorangan
a. Pelayanan Tingkat Pertama : pelayanan kesehatan dasar yang diberikan
dokter dan dokter gigi di puskesmas, puskesmas perawatan, tempat praktik
perorangan, klinik pratama, klinik umum dibalai/lembaga pelayanan
kesehatan
b. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Pelayanan Tingkat Kedua : pelayanan kesehatan spesialistik yang
dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang
menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik
d. Pelayanan Tingkat Ketiga : pelayanan kesehatan sub spesialistik
yangdilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi sub spesialis yang
menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik
Pelayanan Kesehatan Berjenjang
a. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan
medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.
d. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau
dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.
e. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan
permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.
Referensi : Kebijakan Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif Oleh Dokter
Keluarga Di Sarana Layanan Primer Dalam Jkn

4. bagaimana prinsip pembiayaan kesehatan ?


Jawaban :
 Jumlah dana kesehatan harus cukup dan dikelola secara berdaya guna adil
dan berkelanjutan , didukung dengan transparansi dan akuntabilitas
 Dana pemerintah untuk pembiayaan UKM dan UKP bagi masyarakat
rentan dan keluarga miskin
 Dana masyaraat diarahkan untuk pembiayaan UKP dan terorganisir, adil,
berhasil-guna dan berdaya-guna melalui jaminan pemeliharaan kesehatan
 Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan melalui
penghimpunan dana social atau memanfaatkan dana masyarakat yang
telah terhimpun
 Pada dasarnya penggalian , pengalokasian dan pembelanjaan pembiayaan
kesehatan di daerah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah
Referensi : Sistem Kesehatan Nasional

5. bagaimana prinsip manajemen pelayanan kesehatan ?


Jawaban :
Manajemen pelayanan kesehatan berarti penerapan prinsip-prinsip manajemen
dalam pealayan kesehatan untuk sistem dan pelaksanaan pelayanan kesehatan
dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur, teratur, menempatkan
orang-orang yang terbaik pada bidang-bidang pekerjaannya, efisien, dan yang
lebih penting lagi adalah dapat menyenangkan konsumsi atau membuat
konsumen puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Pelayanan
kesehatan mencakup semua pelayanan yang bertumpu pada diagnosis suatu
penyakit dan perlakuan yang harus diberikan, atau sistem promosi, perawatan
dan restorasi kesehatan. Hal ini mencakup pelayanan kesehatan yang bersifat
personal dan non personal. Pelayanan kesehatan merupakan fungsi yang
paling mudah nampak dari semua sistem kesehatan, baik kepada pengguna
maupun terhadap masyarakat umum. Penyediaan layanan menunjukkan semua
input yang dapat mendukung pelayanan kesehatan seperti berbagai input dana,
staf, peralatan dan obat-obatan. Peningkatan akses, kemampuan dan kualitas
pelayanan tergantung pada ketersediaan semua pendukung tersebut, mutu dari
terorganisasinya suatu sistem dan manajemen yang berlaku, dan juga besarnya
insentif yang diberikan kepada para pelaku teknis. Hal ini tentunya pada
ujungnya akan mempengaruhi besarnya dana yang harus dibayarkan oleh
konsumen.
Referensi : MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN: Suatu Pendekatan
Interdisipliner

6. bagaimana peran fakultas kedokteran dalam meningkatkan pelayanan


kesehatan masyarakat ?
Jawab :
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan dokter-dokter
yang lebih berpengalaman, keterampilan yang baik agar kedepannya dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Referensi : Kuliah pakar Prof. dr. Siswanto Agus W., SU., M.Sc., ScD

7. bagaimana dokter meningkatkan kualitas dalam dirinya dan pekerjaannya ?


Jawaban :
 Membaca berbagai literature buku, majalah ilmiah, brosur dan sbginya.
 Ikut serta dalam symposium, seminar, lokakarya, latihan, dan lain-lain.
Referensi : Kuliah pakar Prof. dr. Siswanto Agus W., SU., M.Sc., ScD

8. jelaskan kualitas keamanan dan pelayanan pasien ?


Jawaban :
Patient safety atau keselamatan pasien sangat erat hubungannya dengan
profesionalisme tenaga medis yang terkait, seperti dokter, perawat, bidan,
radiologist, dsb. Profesionalisme disini dapat ditunjukkan dengan 3 hal yang
penting yaitu knowledge, skill, dan attitude. Itulah mengapa dalam salah satu
contohnya seorang tenaga medis harus menjadi Long-Life Learner dengan
terus mengupdate ilmu berbasis bukti (Evidence-Based Medicine), karena hal
ini sangat terkait HTA (Health Technology Assesment) dimana didalamnya
terdapat peran profesi medis dalam melaksanakan analisis efektivitas klinis
yang berujung pada Patient Safety, salah satunya yaitu melakukan audit medis
untuk mengevaluasi mutu pelayanan yang telah diberikan oleh tenaga medis
dalam meningkatkan keselamatan pasien.
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) mendorong RS-RS di
Indonesia untuk menerapkan Sembilan Solusi “Life-Saving” Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, atau 9 Solusi, langsung atau bertahap, sesuai dengan
kemampuan dan kondisi RS masing-masing.

 Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-
Alike MedicationNames).
Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip
(NORUM),yang membingungkan staf pelaksana adalah salah satu
penyebab yang paling sering dalam kesalahan obat (medication error)
dan ini meupakan suatu keprihatinan di seluruh dunia. Dengan puluhan
ribu obat yang ada saat ini di pasar, maka sangat signifikan potensi
terjadinya kesalahan akibat bingung terhadap nama merek atau generik
serta kemasan. Solusi NORUM ditekankan pada penggunaan protokol
untuk pengurangan risiko dan memastikan terbacanya resep, label, atau
penggunaan perintah yang dicetak lebih dulu, maupun pembuatan
resep secara elektronik.
 Pastikan Identifikasi Pasien.
Kegagalan yang meluas dan terus
menerus untuk mengidentifikasi pasien secara benar sering mengarah
kepada kesalahan pengobatan, transfusi maupun pemeriksaan;
pelaksanaan prosedur yang keliru orang; penyerahan bayi kepada
bukan keluarganya, dsb. Rekomendasi ditekankan pada metode untuk
verifikasi terhadap identitas pasien, termasuk keterlibatan pasien dalam
proses ini; standardisasi dalam metode identifikasi di semua rumah
sakit dalam suatu sistem layanan kesehatan; dan partisipasi pasien
dalam konfirmasi ini; serta penggunaan protokol untuk membedakan
identifikasi pasien dengan nama yang sama.
 Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan
Pasien.
Kesenjangan dalam komunikasi saat serah terima/
pengoperan pasien antara unit-unit pelayanan, dan didalam serta antar
tim pelayanan, bisa mengakibatkan terputusnya kesinambungan
layanan, pengobatan yang tidak tepat, dan potensial dapat
mengakibatkan cedera terhadap pasien. Rekomendasi ditujukan untuk
memperbaiki pola serah terima pasien termasuk penggunaan protokol
untuk mengkomunikasikan informasi yang bersifat kritis; memberikan
kesempatan bagi para praktisi untuk bertanya dan menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan pada saat serah terima,dan melibatkan para
pasien serta keluarga dalam proses serah terima.
 Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang
benar.
Penyimpangan pada hal ini seharusnya sepenuhnya dapat
dicegah. Kasus-kasus dengan pelaksanaan prosedur yang keliru atau
pembedahan sisi tubuh yang salah sebagian besar adalah akibat dan
miskomunikasi dan tidak adanya informasi atau informasinya tidak
benar. Faktor yang paling banyak kontribusinya terhadap kesalahan-
kesalahan macam ini adalah tidak ada atau kurangnya proses pra-bedah
yang distandardisasi.
 Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).
Sementara semua
obat-obatan, biologics, vaksin dan media kontras memiliki profil
risiko, cairan elektrolit pekat yang digunakan untuk injeksi khususnya
adalah berbahaya. Rekomendasinya adalah membuat standardisasi dari
dosis, unit ukuran dan istilah; dan pencegahan atas campur aduk /
bingung tentang cairan elektrolit pekat yang spesifik.
 Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan
Pelayanan.
Kesalahan medikasi terjadi paling sering pada saat
transisi / pengalihan. Rekonsiliasi (penuntasan perbedaan) medikasi
adalah suatu proses yang didesain untuk mencegah salah obat
(medication errors) pada titik-titik transisi pasien. Rekomendasinya
adalah menciptakan suatu daftar yang paling lengkap dan akurat dan
seluruh medikasi yang sedang diterima pasien juga disebut sebagai
“home medication list”, sebagai perbandingan dengan daftar saat
admisi, penyerahan dan / atau perintah pemulangan bilamana
menuliskan perintah medikasi; dan komunikasikan daftar tsb kepada
petugas layanan yang berikut dimana pasien akan ditransfer atau
dilepaskan.
 Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).
Slang,
kateter, dan spuit (syringe) yang digunakan harus didesain sedemikian
rupa agar mencegah kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan) yang bisa menyebabkan cedera atas pasien melalui
penyambungan spuit dan slang yang salah, serta memberikan medikasi
atau cairan melalui jalur yang keliru. Rekomendasinya adalah
menganjurkan perlunya perhatian atas medikasi secara detail / rinci
bila sedang mengenjakan pemberian medikasi serta pemberian makan
(misalnya slang yang benar), dan bilamana menyambung alat-alat
kepada pasien (misalnya menggunakan sambungan & slang yang
benar).
 Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
Salah satu keprihatinan global
terbesar adalah penyebaran dan HIV, HBV, dan HCV yang
diakibatkan oleh pakai ulang (reuse) dari jarum suntik.
Rekomendasinya adalah penlunya melarang pakai ulang jarum di
fasilitas layanan kesehatan; pelatihan periodik para petugas di
lembaga-lembaga layanan kesehatan khususnya tentang prinsip-
pninsip pengendalian infeksi,edukasi terhadap pasien dan keluarga
mereka mengenai penularan infeksi melalui darah;dan praktek jarum
sekali pakai yang aman.
 Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan
lnfeksi Nosokomial. Diperkirakan bahwa pada setiap saat lebih dari 1,4
juta orang di seluruh dunia menderita infeksi yang diperoleh di rumah-
rumah sakit. Kebersihan Tangan yang efektif adalah ukuran preventif
yang pimer untuk menghindarkan masalah ini. Rekomendasinya
adalah mendorong implementasi penggunaan cairan “alcohol-based
hand-rubs” tersedia pada titik-titik pelayan tersedianya sumber air pada
semua kran, pendidikan staf mengenai teknik kebarsihan taangan yang
benar mengingatkan penggunaan tangan bersih ditempat kerja; dan
pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan tangan melalui
pemantauan / observasi dan tehnik-tehnik yang lain.

9. bagaimana sistem kesehatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas


pelayanan di lingkungan kerjanya ?
Jawaban :
Dengan melakukan berbagai macam program yang dapat menunjang kualitas
pelayanan kesehatan. Contohnya puskesmas, perawatan atau non perawatan,
bisa melaksanakan kegiatan pokok, maupun pengembangan, tergantung
kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya material. Adapun 9
(sembilan) program pokok tersebut meliputi :
a. Program Promosi Kesehatan (Promkes) :
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM), Sosialisasi Program
Kesehatan, Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Penilaian
Strata Posyandu
b. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
Surveilens Terpadu Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD,
Malari, Flu Burung, Infeksi Saluran Peranafasan Akut (ISPA), Diare,
Infeksi Menular Seksual (IMS), Penyuluhan Penyakit Menular
c. Program Pengobatan :
Pengobatan Dalam Gedung : Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan),
Apotek,, Unit Gawat Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap),
Pertolongan Persalinan (Kebidanan). Pengobatan Luar Gedung : Rujukan
Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling (Puskel)
d. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :
ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan
Persalinan, Rujukan Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan Neonatus,
Kemitraan Dukun Bersalin, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
e. Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Imunisasi Calon Pengantin
(TT Catin), Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB
f. Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat :
Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi
dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan Gizi
g. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan :
Pengawasan Kesehatan Lingkungan : SPAL (saluran pembuangan air
limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), Pemeriksaan
Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum), Institusi Perkantoran, Survey
Jentik Nyamuk (SJN)
h. Program Pelayanan Kesehatan Komunitas :
Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Lansia, Kesehatan Olahraga,
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), Upaya Kesehatan Sekolah
(UKS)
i. Program Pencatatan dan Pelaporan :
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) disebut
juga Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Referensi : fk.uns.ac.id

10. bagaimana peran dari asosiasi medis dalam meningkatkan kualitas pelayanan?
Jawaban :
Sebagian besar visi dari asosiasi pelayanan kesehatan adalah meningkatkan
mutu pelayanan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Sedangkan misi yang diembannya pada umumnya meningkatkan
profesionalisme di dalam pemberian jasa pelayanan kesehatan bersama.
Sebagian besar asosiasi mempunyai misi selain meningkatkan kemampuan
untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan perorangan, juga upaya
pemberian pelayanan secara holistic untuk masyarakat. Di dalam misi tersebut
tersirat upaya untuk membantu yang tidak mampu (baik kelompok maupun
individu) dalam upaya pemberian pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Beberapa asosiasi juga mencantumkan upaya-upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dalam misi/tujuan organisasinya dengan cara
mengembangkan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK).
Referensi : fk.uns.ac.id

11. mengapa dokter keluarga menyuruh pasien langsung di tangani di rumah sakit
daripada tempat praktek ?
Jawaban :
Pada saat ini batasan dokter keluarga banyak banyak macamnya. Salah
satunya : “dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan
kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang
terdapat dalam satu keluarga, dan apabila kebetulan berhadapan dengan suatu
masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan
konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American board family practice,
1969)
Referensi : fk.uns.ac.id

12. apa peran dokter dalam perawatan kesehatan?


Jawaban :
a. memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan
dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekomoni, dan social
budaya.
b. Memenuhi kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih responsive dan
bertanggung jawab
c. Menyelenggarakan perawatan kesehatan perorangan pada tingkat pertama
dan berkelanjutan
d. Perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga
Referensi : fk.uns.ac.id

13. Mengapa sistem asuransi perlu ditingkatkan dalam sistem kesehatan ?


Jawaban :
Pada dasarnya peristiwa sakit merupakan peristiwa yang tidak pasti, tak
terprediksi, dan tak mungkin terhindarkan. Melalui asuransi kesehatan biaya
pengobatan dan perawatan yang diderita oleh si sakit (tertanggung) akan
diganti oleh penganggung (perusahaan asuransi). Tertanggun dan penanggung
membuat suatu perjanjian atau kontrak sah didalam sebuah polis. Pihak
penanggung menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa
mendatang. Perkembangan kehidupan social di Indonesia semakin komplek
telah mendorong meningkatnya kebutuhan tersebut maka berbagai sistem
pemeliharaan kesehatan dikembangkan.
Referensi : eprints.undip.ac.id

14. Apa manfaat dari asuransi kesehatan ?


Jawaban :
 Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana
 Asuransi membantu mengurangi resiko perorangan ke resiko
sekelompok orang dengan cara perangkuman resiko ( risk pooling )
 Perangkuman resiko merupakan inti dari asuransi dan terjadi ketika
sejumlah individu yang berisiko sepakat menghimpun risiko untuk
menurangi beba yang harus ditanggung masing-masing
individu.Perangkuman risiko menibgkatkan kemungkinan memperoleh
keluaran yang bersifat “moderat’ dan menjauhi keluaran-keluaran
ekstrem,selain itu mengurangi biaya risiko yaitu kerugian financial
yang terkait dengan peristiwa tersebut.

15. Sebutkan jenis-jenis pembiayaan kesehatan?


Jawaban :
 Sistem Fee For Service : Pada system pembayaran ini setiap dokter
mendapatkan gaji atau jasa pekayanan berdasrkan pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasiennya.Misalnya : Pasien dating,dokter
meresepkan obat pada pasien , maka dokter akan mendapatkan jasa
dari hasil pemberian resep tersebut.Dan apabila dokter melakukan
suatu tindakan,seperti operasi , maka dokter akan mendapatkan jasa
dari operasi yang telah dilakukannya.Pada system pembayaran Fee For
Service , pembayaran jasa kesehatan berasal dari masing-masing
individu.
 Sistem Pembayaran Kapitasi : Merupakan system pembayaran bersifat
prospektif,dimana pembiayaan pelayanan kesehatan yang dilakukan
dimuka berdasar jumlah tanggungan kepala per suatu daerah tertentu
dalam kurun waktu tertentu ranpa melihat frekuensi kunjungan tiap
kepala tersebut.Misalnya : Dokter X dalam suatu wilayah dengan 1000
per penduduk dan tiap orang tiap bulannya membayar premi kepada
dokter sejumlah Rp.10.000.Maka tiap bulan,dokter tersebut akan
mendapatkan uang sebesar Rp.10.000.000.Dimana 1000 per orang
yang dievaluasinya tersebut dapat dating ke praktik dokter drngan
bebas dan mendapatkan tindakan apapun sesuai dengan keluhannya
tersebut.
 Sistem Pembayaran Berdasar Gaji : Pada system pembayaran ini ,
dokter akan menerima penghasilan tetap di tiap bulannya sebagai balas
jasa atas layanan kesehatan yang telah diberikan.Termasuk didalamnya
system pembayaran pada penyedia layanan kesehatan yang bekerja di
instansi dimana dokter dibayar berdasar gaji bulanan di instansi
tersebut,bukan dari jenis layanan kesehatan yang diberikannya.
 Sistem Reimbursement : Sistem penggantian biaya kesehatan oleh
pihak perusahaan berdasar layanan kesehatan yang dikeluarkan
terhadap seorang pasien.Metode ini pada dasarnya mirip dengan fee
for service , hanya saja dana yang dikeluarkan bukan berasal dari
pasien,namun dari pihak perusahaan yang menangung biaya kesehatan
pasien,namun berbeda dengan kapitasi karena metode ini melihat
jumlah kunjungan dan jenis layanan yang diberikan oleh provider.

Вам также может понравиться