Using iPads to illustrate the impulse-momentum relationship

One of the fundamental challenges in teaching is making the students able to transform
course material in ways that help them solve "real world" problems.' Sophisticated mobile
technology (such as smartphones, iPads, or iTouches) offers students an opportunity to apply
physics content to a broad range of scenarios to enhance their understanding and improve their
class engagement. For the outlined example, students in an upper-level biomechanics class used
the native accelerometers in iPads to record and analyze human movement. This activity allowed
the students to experiment with the impulse-momentum relationship.
In biomechanics class, comprehension of the impulsemomentum relationship is essential
for appreciating how external forces contribute to gait, running, jumping, and landing. A
fundamental problem for the students is understanding that net positive, negative, or even no net
impulses from external forces, not their peak values, determine one's ability to initiate
movement, slow down, or maintain a steady velocity. This series of classroom experiments is
intended to have the students generate acceleration graphs using the iPad's accelerometers and to
recognize better how the area under the curve, the impulse defined as the integral of the
acceleration
1= fmñ(t)át = Ap
(I impulse, m mass, a acceleration, í time, p momentum), and not the peak acceleration affects
movement.
Prior to the class activity, one app, SPARKvue ,^ was downloaded and installed on each
of the student-issued iPads. The SPARKvue app displayed and recorded real-time x, y, and z
iPad accelerometer data.
The students placed the iPads in front of them on their desks and launched the
SPARKvue app. The students were then asked to push quickly the iPads forward in a manner
that primarily resulted in change to the j-axis accelerometer (Fig.1, left). The students watched
the acceleration time-series data until the iPad came to a complete stop. On a piece of paper, the
students drew the change in the/-axis accelerometer time-series data as a consequence of the
push. In classroom discussion, it was noted that the mass of the iPad remained the same over the
course of the movement, and, as a consequence, the ^-acceleration data could be used as a
reflection of the force being applied to the iPad over a period of time (impulse). Furthermore,
because the iPad had no velocity at its initial and final positions (therefore, no change in veloc-
ity), there was no net change in momentum of the iPad. The students referred back to their
drawings of the accelerometer data to see that the positive and negative impulses applied to
the iPad were approximately equal (no net impulse).
To demonstrate to the students that it is the impulse of the acceleration and not the peak
value that determines change in movement, this activity was repeated where the students were
told explicitly to record firm push and release of the iPad (but not so firm that it slides off the
table to the floor), which is brought to a stop by friction. The resulting time-series data showed
an acceleration with a large peak over a short amount of time from the initial push and an
acceleration with a smaller peak over a longer amount of time from the force of friction (Fig. 1,
right). The students noted that the areas in each case were approximately the same. This
"eyeballing" of the areas, however, was far from ideal. To understand trulythat the movement
behavior of the iPad could be attributed to the impulses rather than the peaks, the students
exported the recorded data and were provided with a MATLAB program that integrated the data.
Because of time limitations, the students performed this analysis outside of class and returned the
following class period with data showing that the positive and negative impulses were
approximately the same. Further, subsequent class discussion belped tbe students understand
that these calculated impulses were also estimates of movement velocity (Fig. 1, bottom).
Once an interpretation of tbe acceleration data was understood by tbe students, they were
then asked to record the acceleration of their bodies' approximate center of mass (cm.) when
standing up from a chair. Using SPARKvue, the students, with the iPad held close to the body
and aligned vertically, recorded data as each stood up from a chair. As a class, we could discuss
how the impulse-momentum relationship observed when standing up was similar to pushing the
iPad forward. Through this experiential activity, the students were able to observe bow a
common mechanical principle applied to two different movements.
The use ofthe iPads in this activity offered a number ofadvantages. First, the native
accelerometers in the iPad allowed for each class member to collect and discuss his/her findings
within a single class session using only one piece of equipment (though the MATLAB analysis
required the use of a computer outside of class). Second, the portability of tbe iPad fostered
student collaboration and engagement as datacould be easily sbared (by passing the iPad) for
comparison in groups.
 It is understood that not all instructors have the capability to provide each of their
students with an iPad for classroom use. However, as smartphones and other types of mobile
technology with native accelerometers become increasingly common on college campuses,^""*
it is likely that several students in a classroom may have access the technology needed to record
and analyze acceleration data. By working together in small groups, the outlined class activity
may be replicated.

Menggunakan iPads untuk menggambarkan hubungan momentum impuls

Salah satu tantangan mendasar dalam pengajaran adalah membuat siswa mampu
mentransformasikan materi pelajaran dengan cara yang membantu mereka memecahkan masalah
"dunia nyata". Teknologi mobile yang canggih (seperti smartphone, iPads, atau iTouches)
memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan konten fisika ke berbagai skenario untuk
meningkatkan pemahaman mereka dan meningkatkan keterlibatan kelas mereka. Untuk contoh
yang digariskan, siswa kelas biomekanika tingkat atas menggunakan accelerometers asli di iPads
untuk merekam dan menganalisis gerakan manusia. Kegiatan ini memungkinkan siswa untuk
bereksperimen dengan hubungan momentum impuls.
Di kelas biomekanik, pemahaman tentang hubungan impulsemomentum sangat penting untuk
menghargai bagaimana kekuatan eksternal berkontribusi pada gaya berjalan, berlari, melompat,
dan mendarat. Masalah mendasar bagi siswa adalah memahami bahwa impuls bersih positif,
negatif, atau bahkan tidak ada impuls bersih dari kekuatan eksternal, bukan nilai puncaknya,
menentukan kemampuan seseorang untuk memulai gerakan, memperlambat, atau
mempertahankan kecepatan yang mantap. Rangkaian percobaan kelas ini dimaksudkan agar para
siswa menghasilkan grafik percepatan menggunakan akselerometer iPad dan untuk mengenali
dengan lebih baik bagaimana area di bawah kurva, dorongan yang didefinisikan sebagai integral
percepatan
1 = fmñ (t) át = Ap
(Saya impuls, m massa, percepatan, waktu, momentum p), dan bukan akselerasi puncak yang
mempengaruhi pergerakan.
Sebelum kegiatan kelas, satu aplikasi, SPARKvue, telah diunduh dan dipasang di masing-masing
iPad yang dikeluarkan siswa. Aplikasi SPARKvue ditampilkan dan direkam real-time x, y, dan z
data accelerometer iPad
Para siswa meletakkan iPad di depan mereka di meja kerja mereka dan meluncurkan aplikasi
SPARKvue. Para siswa kemudian diminta untuk mendorong iPads dengan cepat ke depan
dengan cara yang terutama menghasilkan perubahan pada accelerometer j-axis (Gbr.1, kiri). Para
siswa menyaksikan data deret waktu percepatan sampai iPad berhenti total. Di selembar kertas,
para siswa menarik perubahan data deret waktu akselerometer sebagai konsekuensi dorongan.
Dalam diskusi kelas, dicatat bahwa massa iPad tetap sama selama pergerakan, dan sebagai
konsekuensinya, data peracunan bisa digunakan sebagai cerminan kekuatan yang diterapkan
pada iPad selama periode waktu (impuls). Selanjutnya, karena iPad tidak memiliki kecepatan
pada posisi awal dan akhir (oleh karena itu, tidak ada perubahan kecepatan), tidak ada perubahan
bersih dalam momentum iPad. Para siswa merujuk kembali gambar data akselerometer mereka
untuk melihat impuls positif dan negatif diterapkan
iPad kira-kira sama (tidak ada impuls bersih).
Untuk menunjukkan kepada siswa bahwa itu adalah dorongan dari percepatan dan bukan nilai
puncak yang menentukan perubahan gerakan, aktivitas ini diulang di mana siswa diberitahu
secara eksplisit untuk mencatat dorongan dan pelepasan iPad (tapi tidak terlalu tegas sehingga
slide dari meja ke lantai), yang dibawa ke berhenti oleh gesekan. Data time-series yang
dihasilkan menunjukkan percepatan dengan puncak yang besar dalam waktu singkat dari
dorongan awal dan percepatan dengan puncak yang lebih kecil dalam jumlah waktu yang lebih
lama dari gaya gesekan (Gambar 1, kanan). Para siswa mencatat bahwa daerah dalam setiap
kasus kira-kira sama. Ini "bola mata" dari wilayah, bagaimanapun, jauh dari ideal. Untuk benar-
benar memahami bahwa perilaku gerakan iPad dapat dikaitkan dengan impuls daripada
puncaknya, para siswa mengekspor data yang tercatat dan diberi program MATLAB yang
mengintegrasikan data. Karena keterbatasan waktu, siswa melakukan analisis ini di luar kelas
dan mengembalikan periode kelas berikut dengan data yang menunjukkan bahwa impuls positif
dan negatif kira-kira sama. Selanjutnya, diskusi kelas berikutnya dibantu oleh siswa
bahwa impuls yang dihitung ini juga merupakan perkiraan pergerakan kecepatan (Gambar 1,
bawah).
Begitu interpretasi data percepatan dipahami oleh siswa, mereka kemudian diminta untuk
mencatat percepatan perkiraan massa tubuh mereka (cm) saat berdiri dari sebuah kursi.
Menggunakan SPARKvue, para siswa, dengan iPad dipegang dekat dengan tubuh dan
diselaraskan secara vertikal, mencatat data karena masing-masing berdiri dari kursi. Sebagai
sebuah kelas, kita bisa mendiskusikan bagaimana hubungan impuls-momentum yang diamati
saat berdiri serupa dengan mendorong iPad ke depan. Melalui aktivitas eksperiensial ini, para
siswa dapat mengamati busur prinsip mekanik yang umum diterapkan pada dua gerakan yang
berbeda.
Penggunaan iPads dalam aktivitas ini menawarkan sejumlah kelebihan. Pertama, akselerometer
asli di iPad memungkinkan setiap anggota kelas mengumpulkan dan mendiskusikan temuannya
dalam satu sesi kelas hanya dengan menggunakan satu peralatan (walaupun analisis MATLAB
memerlukan penggunaan komputer di luar kelas). Kedua, portabilitas dari iPad mendorong
kolaborasi dan keterlibatan siswa karena hal itu mudah dilakukan (dengan melewatkan iPad)
untuk perbandingan dalam kelompok. Hal ini dimengerti bahwa tidak semua instruktur memiliki
kemampuan untuk menyediakan setiap siswa mereka sebuah iPad untuk penggunaan di kelas.
Namun, karena smartphone dan jenis teknologi mobile lainnya dengan akselerometer asli
menjadi semakin umum di kampus, kemungkinan besar beberapa siswa di kelas mungkin
memiliki akses teknologi yang diperlukan untuk merekam dan menganalisis data percepatan.
Dengan bekerja bersama dalam kelompok kecil, aktivitas kelas yang diuraikan dapat direplikasi.